Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1

Pola Radiasi Antena Monopole pada


Frekuensi 2,4 GHz
Sulistiyawati Dewi Kiniasih, Rizky Firmansyah, Mohammad Sulthonal Adhim, Sudarsono, M.Si
Jurusan Fisika, Fakultas Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: rfirman1605@gmail.com
Abstrak— Percobaan Pola Radiasi Antena Monopole pada dan difraksi. Arah perambatan gelombang elektromagnetik
Frekuensi 2,4 GHz bertujuan untuk menentukan pola radiasi dapat dilihat pada gambar 1 [1].
antena monopole dalam skala logaritmit dan linier, memahami Antena menurut Kraus adalah suatu piranti transisi antara
sifat-sifat dan prinsip dari antena, dan memahami jenis-jenis saluran transmisi dengan ruang bebas dan sebaliknya. Antena
pola radiasi antena. Prinsip yang digunakan pada percobaan ini
terbuat dari bahan logam yang berbentuk batang atau kawat
adalah prinsip dari antena monopole yang dapat meradiasikan
gelombang elektromagnetik. Percobaan ini dilakukan dengan dan berfungsi untuk memancarkan atau menerima gelombang
cara memasang antena monopole pada papan sudut kemudian radio. Antena memiliki berbagai bentuk rangkaian dan model,
dihubungkan pada network analyzer, lalu start frequency dan stop bila sebuah antenna dipakai ia memiliki dua kegunaan yaitu
frequency diatur pada 1 GHz dan 4 GHz, dan center pada 2,4 (1) memancarkan sinyal gelombang elektromagnetik (2)
GHz, kemudian akan terlihat grafik, dan dicatat nilai daya radial menerima sinyal gelombang elektromagnetik Gelombang
pada layar network analyzer. Dari percobaan diperoleh nilai daya pemandu berjalan sepanjang jalur transmisi, kemudian
radial yang diperoleh berkisar antara 5,91 dBm sampai dengan diradiasikan menjadi gelombang ruang bebas. Menurut Kraus
14,67 dBm. Sedangkan nilai daya liniernya berkisar antara 3,89 konsep dasar antena diilustrasikan seperti gambar 2 [2].
dBm sampai dengan 29,30 dBm. Kesimpulan dari percobaan ini
Pada umumnya Antena terdiri dari elemen atau susunan
adalah pola radiasi yang dihasilkan oleh antena merupakan
omnidirectional karena memiliki pola radiasi ke segala arah. bahan logam yang terhubung dengan saluran transmisi dari
Kata Kunci— antena monopole, gelombang elektromagnetik pemancar maupun penerima yang berkaitan dengan
omnidirectional, pola radiasi gelombang elektromagnetik. Untuk membahas lebih lanjut
mengenai cara kerjanya, diambil sebuah contoh pada sebuah
Stasiun Pemancar Radio yang ingin memancarkan
I. PENDAHULUAN programnya, pertama kali stasiun pemancar tersebut harus

T elekomunikasi merupakan salah satu hasil dari


pengolahan ilmu sains. Banyak manfaat yang didapat
dari pemanfaatan komunikasi nirkabel dan alat-alat yang
berhubungan nirkabel. Salah satu pemanfaatan dari aplikasi
merekam musik atau menangkap suara si pembicara melalui
mikropon yang dapat mengubah suara menjadi sinyal listrik.
Sinyal listrik tersebut akan masuk ke rangkaian pemancar
untuk dimodulasi dan diperkuat sinyal RF-nya. Dari rangkaian
nirkabel ini adalah antenna. Antenna tersebut mentransmisikan pemancar radio tersebut, sinyal listrik akan mengalir ke
dan menerima gelombang elektromagnetik. Data-data yang sepanjang kabel transmisi antena hingga mencapai antenanya.
berupa gelombang listrik dari handphone akan diubah menjadi Elektron yang terdapat dalam sinyal listrik tersebut bergerak
gelombang elektromagnetik oleh antena begitu juga naik dan turun (bolak-balik) sehingga menciptakan radiasi
sebaliknya, lalu ditransmisikan. Oleh karena itu kita dapat elektromagnetik dalam bentuk gelombang radio. Gelombang
mendengar dan mengirim suara, sehingga dapat terjadi yang menyertakan program radio tersebut kemudian akan
komunikasi 2 arah. dipancarkan dan melakukan perjalanan secepat kecepatan
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat cahaya. Pada saat ada orang mengaktifkan radionya sesuai
merambat tanpa ada medium. Gelombang electromagnet dengan frekuensi pemancar di jarak beberapa kilometer
adalah gelombang yang mempunyai sifat listrik dan sifat kemudian, gelombang radio yang dikirimkan tersebut akan
magnet secara bersamaan. Energi elektromagnetik merambat mengalir melalui antena dan menyebabkan elektron bergerak
dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, naik dan turun (bolak-balik) pada antena yang bersangkutan
panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitudo, sehingga menimbulkan energi listrik. Energi listrik ini
kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan kemudian diteruskan ke rangkaian penerima radio sehingga
panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi kita dapat mendengarkan berbagai program dari Stasiun Radio
adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu [2].
satuan waktu. Gelombang elektromagnetik mempunyai Terdapat parameter-parameter yang dapat diukur pada
beberapa sifat, pertama dapat merambat dalam ruang tanpa antena. Parameter-parameter tersebut yaitu pola radiasi,
medium. Kedua, perubahan medan listrik dan medan magnetik keterarahan, gain, polarisasi, impedansi, VSWR (Voltage
terjadi pada saat yang bersamaan, sehingga kedua medan Standing Wave Ratio), dan bandwidth. Untuk parameter
memiliki harga maksimum dan minimum pada saat yang sama utama adalah Pola Radiasi atau Radiation Pattern adalah
dan pada tempat yang sama. Ketiga, arah medan listrik dan penggambaran radiasi yang berkaitan dengan kekuatan
medan magnetik saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus gelombang radio yang dipancarkan oleh Antena ataupun
terhadap arah rambat gelombang. Keempat, gelombang tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh Antena pada
elektromagnetik mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan, sudut yang berbeda. Pola radiasi antena menurut arahnya
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 2

Gambar 2. Konsep dasar antene


Gambar 1. Perambatan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari medan
omnidirectional mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran
listrik E dan medan magnetik B
dibagi menjadi dua, yaitu antena directional (antena pengarah) sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional
dan antena omnidirectional. Antena directional mengirim dan antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi.
menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal
fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk pada sekelilingnya atau 360 derajat [4].
koneksi point to point. Antena Omnidirectional mempunyai Antena Monopole adalah sebuah antena radio yang
pola radiasi 360 derajat. Antena ini mempunyai sudut berbentuk batang lurus terbuat dari konduktor yang dipasang
pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 360⁰. Dengan tegak lurus di antara beberapa jenis bahan konduktif yang
daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat disebut ground plane. Sinyal yang dipancarkan (signal dari
melayani area yang luas. Gain (directive gain) adalah karakter transmitter ke antena) atau diterima (signal dari pemancar
antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan yang diteima oleh antena ) oleh antena monopole berada pada
radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. batang konduktor antena monopole yang terpasang tegak
Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis diantara beberapa batang atau permukaan konduktif.
pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan Monopole termasuk jenis resonan antena, fungsi batang
suatu bentuk perbandingan. Polarisasi didefinisikan sebagai sebagai resonator untuk gelombang radio, dengan osilasi
arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki gelombang radio terdiri dari tegangan dan arus. Panjang
polarisasi linear vertikal. Mengenali polarisasi antena amat antena ditentukan oleh panjang gelombang yang digunakan.
berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk Seperti halnya jenis antena dipole, pada antena monopole-pun
mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. memiliki omdirectional pola radiasi, yaitu memancarkan
Impedansi imput antena adalah impedansi antena diterminal kekuatan sama dengan arah azimut yang tegak lurus dengan
catunya disebabkan perbandingan antara tegangan dan arus (I) antena tetapi daya radiasinya bervariasi tergantung sudut
di terminal input atau catu daya (feeder). VSWR merupakan elevasinya, dengan radiasi memancar ke nol zenit, pada sumbu
rasio tegangan yang berasal dari pantulan gelombang akibat antena. Ini memancarkan gelombang radio vertikal
ketidaksesuaian impedansi. Pengukuran VSWR berhubungan terpolarisasi [5].
dengan pengukuran koefisien refleksi dari antena tersebut [3].
Pola radiasi (radiation pattern) merupakan salah satu II. METODOLOGI PENELITIAN
parameter penting dari suatu antena. Pola Radiasi atau
2.1 Alat dan Bahan
Radiation Pattern adalah penggambaran radiasi yang berkaitan
dengan kekuatan gelombang radio yang dipancarkan oleh Pada percobaan ini digunakan beberapa alat yaitu antena
antenna ataupun tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh monopole, network analyzer kabel port penghubung, dan
antenna pada sudut yang berbeda pola radiasi antenna ada 3 sebuah papan penunjuk sudut. Antena monopole berfungsi
yaitu directional, bidirectional, dan omnidirectional. Antenna untuk mengubah gelombang listrik menjadi gelombang
directional merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, elektromagnetik atau sebaliknya. Network analyzer berfungsi
yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih untuk mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh
terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang antena. Kabel port penghubung berfungsi untuk
luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio menghubungkan antena dengan network analyzer. Papan
hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat penunjuk sudut berfungsi sebagai penunjuk sudut saat antena
sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, diputar.
atau multiple point, macam antena direktional seperti antena 2.2 Skema Alat
grid, dish “parabolic”, yagi, dan antena sectoral. Sedangkan Adapun skema alat pada percobaan ini dapat dilihat pada
antena bidirectional adalah antena yang pancaran radiasinya gambar 3.
memiliki arah kedua arah saja. Antena omnidirectional,yaitu
jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal ke segala arah
2.3 Cara Kerja
dengan daya sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang
Cara kerja pada percobaan ini yaitu alat dan bahan
luas, gain dari antena omnidirectional harus memfokuskan
disiapkan terlebih dahulu. Kemudian antena monopole
dayanya secara horizontal mendatar, dengan mengabaikan
dipasang pada papan sudut dan dihubungkan pada network
pola pemancaran ke atas dan ke bawah, sehingga antean dapat
analyzer menggunakan kabel port penghubung. Selanjutnya
di letakan di tengah-tengah base station. Antena
network analyzer dihubungkan dengan sumber tegangan dan
dinyalakan. Pada network analyzer ditekan tombol restart
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 3

Network Analyzer Start

Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu

Antena monopole dipasang pada papan sudut

Kabel port penghubung Antena monopole Antena monopole dihubungkan pada network analyzer

Network analyzer dihubungkan dengan sumber tegangan dan


dinyalakan

Sudut antena diatur pada 0⁰

Papan sudut
Ditekan tombol restart, lalu tombol start frequency pada 1 GHZ
lalu tombol stop frequency pada 4 GHz

Ditekan tombol center pada frekuensi 2,4 GHz

Antena monopole Ditekan tombol spectrum, frekuensi max-min, maxwell

Nilai sudut, daya linier, daya radian

Apakah sudah dilakukan


variasi sudut?

Gambar 3. Skema Alat Percobaan Pola Radiasi Antena

kemudian sudut diatur pada papan penunjuk sudut yaitu 0°.


Selanjutnya ditekan tombol frekuensi, lalu tombol start Finish
frekuensi dan nilainya diatur sebesar 1 GHz. Lalu ditekan
tombol stop frekuensi dan nilainya diatur sebesar 4 GHz. Gambar 4. Flowchart Percobaan
Kemudian ditekan tombol spectrum, frekuensi max/min,
maxwell. Setelah itu akan terlihat grafik dan nilai intensitas III. HASIL DAN PEMBAHASAN
pada layar network analyzer. Setelah itu, dicatat nilai daya 3.1 Analisa Data
radian di layar network analyzer. Diulangi langkah yang sama Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data nilai
dengan variasi sudut kelipatan 5⁰ dari 0⁰ sampai 360⁰. daya radian yang ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Data hasil percobaan analisis pola radiasi antena
Frekuensi P radian
2.4 Flowchart Sudut (˚)
(Hz) (dBm)
Adapun flowchart pada percobaan ini dapat dilihat pada 2,4 0 11,99
gambar 4. 2,4 5 13,99
2,4 10 11,73
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 4

2,4 15 11,19 2,4 315 7


2,4 20 11,57 2,4 320 10,8
2,4 25 11,2 2,4 325 13,81
2,4 30 11,16 2,4 330 12,34
2,4 35 11,5 2,4 335 11,38
2,4 40 11,17 2,4 340 10,66
2,4 45 8,55 2,4 345 11,16
2,4 50 9,6 2,4 350 11,05
2,4 55 11,92 2,4 355 11,04
2,4 60 11,78 2,4 360 9,81
2,4 65 12,26
2,4 70 9,98 3.2 Perhitungan
2,4 75 8,61 Dari data-data yang telah diperoleh, dilakukan perhitungan
2,4 80 9,95 untuk mencari nilai daya linear. Berikut ini adalah contoh
2,4 85 10,07 perhitungannya
2,4 90 9,4 Diketahui :
2,4 95 14,67 PRadian = 9,98 dBm (data pada sudut 70⁰)
2,4 100 9,36 Ditanya : ILinear = ...?
2,4 105 13,7 Jawab :
2,4 110 13,79
ILinear =
2,4 115 12,05
2,4 120 13,41 =
2,4 125 11,77 = 9,954dBm
2,4 130 11,05 Dilakukan perhitungan yang sama untuk variasi sudut yang
2,4 135 10,99 lain, sehingga diperoleh hasil yang ditunjukkan pada tabel 2.
2,4 140 12,5
2,4 145 11,95 Tabel 2. Data hasil perhitungan daya linear
2,4 150 13,1 Frekuensi P Radian P linear
Sudut (˚)
2,4 155 14,1 (Hz) (dBm) (dBm)
2,4 160 12,09 2,4 0 11,99 15,81248039
2,4 165 12,09 2,4 5 13,99 25,06109253
2,4 170 11,25 2,4 10 11,73 14,89361078
2,4 175 12,4 2,4 15 11,19 13,15224832
2,4 180 10,21 2,4 20 11,57 14,35489433
2,4 185 13,43 2,4 25 11,2 13,18256739
2,4 190 12,92 2,4 30 11,16 13,06170888
2,4 195 12,08 2,4 35 11,5 14,12537545
2,4 200 8,53 2,4 40 11,17 13,09181923
2,4 205 10,07 2,4 45 8,55 7,161434102
2,4 210 12,17 2,4 50 9,6 9,120108394
2,4 215 11,73 2,4 55 11,92 15,55965632
2,4 220 10,78 2,4 60 11,78 15,06607066
2,4 225 6,47 2,4 65 12,26 16,82674061
2,4 230 7,36 2,4 70 9,98 9,954054174
2,4 235 9,6 2,4 75 8,61 7,261059574
2,4 240 8,23 2,4 80 9,95 9,885530947
2,4 245 7,63 2,4 85 10,07 10,16248693
2,4 250 8,43 2,4 90 9,4 8,7096359
2,4 255 8,57 2,4 95 14,67 29,30893245
2,4 260 6,3 2,4 100 9,36 8,629785478
2,4 265 7,83 2,4 105 13,7 23,44228815
2,4 270 10,47 2,4 110 13,79 23,93315756
2,4 275 6,67 2,4 115 12,05 16,03245391
2,4 280 10,57 2,4 120 13,41 21,92804935
2,4 285 7,38 2,4 125 11,77 15,03141966
2,4 290 6,14 2,4 130 11,05 12,73503081
2,4 295 5,91 2,4 135 10,99 12,56029964
2,4 300 10,8 2,4 140 12,5 17,7827941
2,4 305 9,35 2,4 145 11,95 15,6675107
2,4 310 9,84 2,4 150 13,1 20,41737945
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 5

2,4 155 14,1 25,70395783


2,4 160 12,09 16,18080038 P Radian (dBm)
2,4 165 12,09 16,18080038
0
2,4 170 11,25 13,33521432 355
350
345 15 5 101520
340
335 2530
2,4 175 12,4 17,37800829 330
325 3540
2,4 180 10,21 10,49542429 320
315 45
310 10 50
2,4 185 13,43 22,02926463 305 55
300 60
2,4 190 12,92 19,58844674 295 65
290 5 70
2,4 195 12,08 16,14358557 285 75
280 80
2,4 200 8,53 7,128530301 275 85
2,4 205 10,07 10,16248693 270 0 90
265 95
2,4 210 12,17 16,48162392 260 100
255 105
2,4 215 11,73 14,89361078 250 110
245 115
2,4 220 10,78 11,96740531 240 120
235 125
2,4 225 6,47 4,436086439 230 130
225
220 135
140
2,4 230 7,36 5,445026528 215
210 145
150
205
200 155
160
2,4 235 9,6 9,120108394 195
190
185 175 165
170
2,4 240 8,23 6,652731562 180
2,4 245 7,63 5,794286964 (a)
2,4 250 8,43 6,966265141
2,4 255 8,57 7,19448978
2,4 260 6,3 4,265795188 P linear (dBm)
2,4 265 7,83 6,067363296
2,4 270 10,47 11,14294534 0
355
350
345 30 5 1015
2,4 275 6,67 4,645152752 340
335 2025
330
325 3035
2,4 280 10,57 11,40249788 320 25 40
2,4 285 7,38 5,470159629 315 45
310 20 50
2,4 290 6,14 4,111497211 305 55
300 15 60
2,4 295 5,91 3,899419867 295 65
290 10 70
2,4 300 10,8 12,02264435 285 75
2,4 305 9,35 8,609937522 280 5 80
275 85
2,4 310 9,84 9,638290236 270 0 90
2,4 315 7 5,011872336 265 95
260 100
2,4 320 10,8 12,02264435 255 105
250 110
2,4 325 13,81 24,043628 245 115
2,4 330 12,34 17,13957308 240 120
235 125
2,4 335 11,38 13,74041975 230 130
225 135
2,4 340 10,66 11,64126029 220 140
215
210 145
150
2,4 345 11,16 13,06170888 205
200 155
160
195
190
185 165
170
175
2,4 350 11,05 12,73503081 180
2,4 355 11,04 12,70574105
2,4 360 11,99 15,81248039 (b)
Gambar 5. Grafik Pradian terhadap sudut (a) dan Plinier terhadap sudut
Ketika Network analyzer dihubungkan ke sumber tegangan
3.3 Grafik PLN muatan akan bergerak mengalir dan menghasilkan arus
Dari hasil perhitungan nilai daya radian dan daya linier listrik. Karena sumber tegangannya AC (arusnya bolak-balik)
yang diperoleh, dibuat grafik hubungan antara daya radian dan maka akan menyebabkan muatan berosilasi sepanjang saluran
transmisi. Untuk dapat mencapai kesetimbangan, muatan
3.4 Pembahasan tersebut terus bergerak. Pergerakan osilasi tersebut
Percobaan ini berjudul Pola Radiasi Antena Monopole menyebabkan terjadinya medan magnet. Jika medan magnet
pada Frekuensi 2,4 GHz yang bertujuan untuk menentukan berubah nilainya, maka terjadi medan listrik, begitu
pola radisi antena monopole dalam skala logaritmik dan linier, seterusnya. Hal inilah yang menyebabkan medan listrik dan
memahami sifat dan prinsip dari antena dan memahami jenis- medan magnet dapat saling membangkitkan satu sama lain
jenis pola radiasi antena. Pada percobaan jenis antena yang sehingga gelombang elektromagnetik yang dihasilkan dapat
digunakan adalah antena monopole. Sinyal yang dipancarkan menjalar atau merambat. Gelombang elektromagnetik ini
(sinyal dari transmitter ke antena) atau sinyal yang diterima dapat digunakan untuk mengirimkan sinyal informasi seperti
(sinyal dari pemancar yang diterima oleh antena) berada pada suara, data, dll.
batang konduktor antena monopole.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 6

Antena monopole terdiri dari satu konduktor. Sebuah IV. KESIMPULAN


konduktor memiliki muatan. Pada kondisi awal muatan Dari percobaan Pola Radiasi Antena Monopole pada
tersebut diam, namun karena ada penambahan muatan dari Frekuensi 2,4 GHz diperoleh kesimpulan bahwa pola radiasi
sumber ke konduktor, sehingga muatan akan saling yang dihasilkan oleh antena tersebut adalah omnidirectional
bertumbukan dan terjadi percepatan. yaitu pancaran radiasinya ke segala arah hal ini ditunjukkan
Pola radiasi yang dihasilkan pada percobaan dapat dari grafik hubungan antara daya radian terhadap sudut dan
daya linier terhadap sudut (Gambar 5).
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti benda-benda logam
dan ponsel yang berada disekitar antena. Benda logam dapat
mempengaruhi kinerja dari antena yang digunakan karena UCAPAN TERIMA KASIH
antena tidak bisa bekerja secara optimal saat menerima dan Terima kasih kepada Rizky Firmansyah dan Mohammad
memancarkan gelombang. Hal ini disebabkan adanya Sulthonal Adhim selaku asisten laboratorium pada percobaan
pengaruh medan magnet yang dihasilkanm logam-logam Pola radiasi antena yang telah membimbing selama praktikum.
Serta terima kasih untuk teman-teman praktikan yang telah
tersebut. Selain itu, radiasi sinyal dari handphone juga dapat
ikut membantu selama percobaan.
mempengaruhi radiasi dari antena saat handphone berada
disekitar antena tersebut.
Dalam percobaan ini data yang didapatkan yaitu sudut, DAFTAR PUSTAKA
frekuensi dan daya radian. Dalam hal ini daya radian bernilai [1] Walker, Jearl. “Fundamental of Physics”. USA: John Wiley and Sons,
Inc. (2011)
negatif (-). Tanda negatif ini menunjukkan arah dari medan [2] James J R & Hall P S. Handbook of Microtrip Antennas. IEE
elektromagnetik yang diterima dan dipancarkan oleh antenna. Electromagnetic Waves Series 28. Vol 1. (1989)
Sehingga dalam melakukan perhitungan terhadap daya linier, [3] Sobagjo, Basuki B. “Antena dan Propagasi”. Semarang: Polines. (2003)
tanda negatifnya tidak perlu dimasukkan dalam perhitungan. [4] Alaydrus, Mudrik. “Antena dan Prinsip serta Aplikasi”. Yogyakarta:
Graha Ilmu. (2011).
Dari hasil yang diperoleh didapatkan nilai daya radial yang [5] Kraus, Johd. “Antenas”. New York. Graw-Hill Book Company. (1950)
berbeda setiap variasi sudut. Dari hasil yang didapat, sudut
putar tidak berpengaruh terhadap nilai daya radian antena
monopole. Data daya radian dan daya linier (didapatkan dari
perhitungan) akan dicari hubungannya terhadap sudut
menggunakan grafik yang terdapat pada gambar 5 (a) dan (b).
Pada grafik tersebut terlihat bahwa nilai daya mempunyai nilai
yang relatif sama pada semua sudut. Terlihat bahwa daya
radial yang diperoleh berkisar antara 5,91 dBm sampai dengan
14,67 dBm. Sedangkan nilai daya liniernya berkisar antara
3,89 dBm sampai dengan 29,30 dBm. Nilai daya radian yang
dihasilkan berbeda-beda pada tiap perubahan variasi sudut.
Hal ini menunjukkan bahwa antena monopole memiliki
parameter gain.
Dari hasil grafik, dapat diketahui bahwa antena monopole
yang dipakai dalam percobaan ini termasuk jenis antena
omnidirectional karena memiliki pola radiasi ke segala arah.
Hal ini terjadi karena antena monopole hanya memiliki 1
konduktor sehingga daya yang diradiasikan tersebar secara
rata disemua ruang.
Return loss terjadi karena adanya diskontinuitas pada
saluran komunikasi. Apabila kabel koaksial dan konektor
terdapat celah maka sinyal yang ditransmisikan tidak 100%
namun ada yang direfleksikan. Selain celah, impedansi juga
mempengaruhi nilai return loss. Impedansi antara kabel
koaksial dan konektor juga harus sama. Jika memiliki
perbedaan maka akan menyebabkan terjadinya return loss.
Nilai dari return loss yang baik adalah di bawah -9,54 dB.
Semakin besar nilai return loss, maka semakin sedikit
gelombang yang ditransmisikan, sehingga kualitas antena akan
semakin buruk.

Anda mungkin juga menyukai