Anda di halaman 1dari 6

LAPANGAN TERBANG

TUGAS 1

Nama : MUHAMMAD AGIS PRATAMA


NIM : 41114010029

Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Mercu Buana
1. Non Directional Beacon (NDB)
Non Directional Beacon adalah salah satu jenis alat
navigasi dalam dunia penerbangan yang digunakan
untuk memberikan informasi berupa arah (bearing)
kepada pesawat. Pada dasarnya NDB menggunakan
suatu pemancar yang menggunakan gelombang
elektromagnetik dengan pola pancaran omni
directional ke segala arah artinya polanya menyebar
secara vertical untuk membantu pesawat dari segala
arah.
Biasanya NDB terletak diantara bandara yang yang
memiliki jarak yang cukup jauh untuk menentukan rute pesawat.

2. Doppler VHF Omni Range (DVOR)


DVOR (Doppler VHF Omni directonal range) merupakan salah satu alat bantu
navigasi udara berupa antena omni directional yang bekerja pada frekuensi 108-118
MHz. DVOR terdiri dari 49 buah antena yang mentransmisikan signal 30 Hz variable
secara FM (Frekuensi
Modulasi) melalui 48
buah antena yang
tersusun melingkar
horizontal dan seolah-
olah berputar berlawanan
aran jarum jam dan signal 30 Hz reference yang ditransmisikan secara AM (Amplitudo
Modulasi) melalui satu antena yang berada di tengah-tengah. Perbedaan fasa signal
variable dan reference akan diterima oleh pesawat udara sebagai informasi arah
terhadap bandara dengan azimuth tertentu. Prinsip kerja pada DVOR akan terjadi efek
doppler yaitu pesawat udara yang berada pada suatu jarak tertentu akan menerima
perubahan frekuensi saat putaran menuju pesawat, dan akan mengalami pengurangan
frekuensi saat putaran menjauhi pesawat.
3. Distance Measuring Equipment (DME)
Distance Measuring Equipment
(DME) merupakan sebuah alat bantu
navigasi yang beroperasi menurut
radar sekunder. DME merupakan
sebuah alat yang memberikan
informasi jarak dan posisi pesawat
terbang dengan ground station, DME
umumnya berpasangan dengan VOR (Very High Omni-Directional Range). Dengan daya
yang dikeluarkan sebesar 1000 Watt (very high). Dalam pengoperasiannya pesawat
udara mengirimkan sinyal pulsa interrogator yang berbentuk sinyal acak (random)
kepada ground station. Kemudian ground station mengirimkan sinyal ke pesawat udara
sebagai balasan yang kemudian akan di tunjukan pada instru men indikator pesawat
udara dalam satuan NM (Nautical Mile). Jarak maksimal yang dapat diukur oleh DME
sebesar 300NM (1NM=1850 meter) terhadap gruond station tujuan dan terhadap
ground station yang ditinggalkan.
DME juga dapat menampilkan ground speed dalam satuan knots dan DME juga
dapat menampilkan waktu menuju ke ground station tujuan dalam satuan menit.
Frekuensi yang digunakan dalam pengoperasian DME ialah frekuensi UHF band yang
berpasangan dengan frekuensi VHF dari VOR.

4. Runway Visual Range (RVR)


Meteorologi penerbangan, landasan jarak pandang (RVR)
adalah jarak di mana seorang pilot pesawat terbang di garis ten
gah landasan pacu dapat melihat tanda-tanda permukaan
landasan pacu menggambarkan landasan pacu atau
mengidentifikasi garis tengahnya. RVR biasanya dinyatakan
dalam kaki atau meter.
RVR digunakan sebagai salah satu kriteria utama untuk
minima pada pendekatan instrumen, seperti dalam
kebanyakan kasus pilot harus mendapatkan
referensi visual landasan untuk mendarat
pesawat terbang. Rentang RVR maksimum
adalah 2.000 meter atau 6.000 kaki, di atas
yang tidak signifikan dan dengan demikian
tidak perlu dilaporkan. RVRs disediakan di
METARs dan ditularkan oleh pengendali lalu lintas udara untuk pesawat pembuatan
pendekatan untuk memungkinkan pilot untuk menilai apakah itu bijaksana dan hukum
untuk melakukan pendekatan.

5. Instrument Landing System (ILS) / Glide Path and Localizer

Peralatan Instrument Landing


System (ILS) adalah salah satu peralatan
radio navigasi penerbangan yang
berfungsi sebagai alat bantu pendaratan
instrumen yaitu berupa radio pemancar
yang dilengkapi dengan monitor, dimana
suatu pemancar perangkat ILS melalui
gelombang radio frekuensi mampu
memberikan sinyal informasi panduan
arah pendaratan (azi muth), sudut luncur
(glide path) dan jarak terhadap titik
pendaratan secara presisi kepada
pesawat udara yang sedang melakukan
awal pendekatan dan dilanjutkan dengan
pendaratan di landasan pacu pada suatu
bandar udara.
6. Radio Detection and Ranging (RADAR)
Radar (yang dalam bahasa inggris
merupakan singkatan dari Radio Detection
and Ranging, yang berarti deteksi dan
penjarakan radio) adalah suatu sistem
gelombang elektromagnetik yang berguna
untuk mendeteksi, mengukur jarak dan
membuat map benda-benda seperti
pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga satu
meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda
tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan
tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan kadang-kadang dapat juga
ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio
sinyal tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat oleh radar.
Daftar Pustaka

http://alvianikurnia.blogspot.com/2015/03/ndb-non-directonal-beacon.html

http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/14871/analisis-doppler-vhf-omni-
directional-range-dvor-sebagai-antena-pemandu-arah-dan-penentu-azimuth-pada-pesawat-
terbang.html/

http://aero-nautica.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dme-distance-mea

http://idhamirdiansah.blogspot.co.id/2014/01/gambaran-umum-instrument-landing-
system.html

http://drinformation.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-radar.html

https://en.wikipedia.org/wiki/Runway_visual_range

Anda mungkin juga menyukai