TINJAUAN PUSTAKA
7
8
untuk melacak pesawat yang ditangkap oleh antenna frekuensi 1090 MHz lalu
antena akan merubah sinyal analog menjadi data digital yang diterjemahkan
dengan perangkat lunak Virtual Radar Server untuk dapat melihat hasil
pemantauan.
Mode S adalah mode yang sangat canggih dari sebuah transporder, karena
proses radar pengawasan yang memungkinkan interogasi selektif pesawat sesuai
dengan alamat 24-bit unik yang ditetapkan untuk setiap pesawat. Mode S
menggunakan interogator berbasis darat dan transponder udara dan beroperasi
pada frekuensi radio yang sama 1090 MHz [9]. Kemampuan ini digunakan oleh
alat di pesawat yang bernama TCAS (Traffic Collission and Avoidance System)
yang dapat mencegah tabrakan pesawat udara sehingga mampu meningkatkan
keamanan dak keselamatan Mode S transponder terdapat pada Gambar 2.2.
menukik. Kode berisi semua data dan selanjutnya secara otomatis disiarkan melalui
transponder pesawat udara setiap 0,5 detik.
Pesawat udara dilengkapi dengan peralatan untuk menerima data dari satelit
dan menyiarkan ke ground statiton ADS-B sampai pada jarak 200 NM [13]. Ground
statiton ADS-B menambahkan target berbasis radar untuk pesawat udara yang tidak
dilengkapi dengan peralatan ADS-B. Data gabungan tersebut menjadi informasi
cadangan bagi pesawat udara yang dilengkapi dengan peralatan ADS-B. -Ground
statiton ADS-B juga mengirim informasi gambar dari pelayanan cuaca dan informasi
penerbangan seperti misalnya pembatasan penerbangan secara temporer dan
sebagainya.
2.6 RTL1090
Software RTL1090 digunakan sebagai software yang akan menerjemahkan
data yang telah diterima dari RTL-SDR R820T2. Data yang diterima akan
ditampilkan seperti data Asterix, 24 bit ICAO Aircraft Address, Callsignal
Nationality, Ident atau Squawk, Altitude,Latitude, Longitude, Speed, dan
Heading. Pada software RTL1090 juga menampilkan posisi peswat dalam bentuk
maps namun tidak dalam bentuk virtual pesawat terbang [11]. Tampilan software
RTL1090 seperti yang terlihat pada Gambar 2.5.
2.7 Dump1090
Dump1090 merupakan software monitoring pesawat yang dikombinasikan
dengan RTL-SDR yang biasanya digunakan untuk decoding ADS-B . Dump1090
sangat kuat dan pandai mendekode sinyal lemah [8]. Ia memiliki kemampuan
untuk memecahkan kode pesan DF11 dan DF17. Kedua pesan ini dipadatkan pada
kecepatan nominal 1 Hz oleh transponder Mode S. Pesan squitter DF17 yang
diperluas digunakan untuk sistem ADS-B yang berisi informasi seperti kecepatan
udara, posisi pesawat dan identitas.
2.8 Zadig
Zadig merupakan aplikasi yang digunakan untuk menginstall driver USB
generik, seperti winusb, Libsub-Win32/libusb0.sys atau Libusbk untuk membantu
mengakses perangkat USB [14]. Hal ini dapat berguna ketika :
1. Mengakses perangkat menggunakan aplikasi berbasis Libusb.
2. Mengupgrade driver USB generik.
3. Mengakses perangkat menggunakan WinUSB.
Instalasi Zadig bertujuan agar perangkat USB RTL-SDR dapat di akses
menggunakan komputer. Tampilan Zadig dapat dilihat pada Gambar 2.6
elektromagnetik di udara menjadi gelombang listrik [9]. Antena adalah salah satu
elemen penting yang harus ada pada sebuah radio, radar dan semua alat komunikasi
nirkabel lainnya. Fungsi antena adalah merubah gelombang listrik menjadi
gelombang elektromagnetik, lalu kemudian meradiasikannya di udara dan sebaliknya,
merubah gelombang elektromagnetik di udara menjadi gelombang listrik. Antena
dapat menjalankan kedua fungsinya sekaligus dan ada yang hanya menjalankan salah
satu fungsi saja [13].
Coaxial Collinear Antena merupakan salah satu jenis antena omnidirectional
yang biasa disebut antena COCO, dapat menerima ataupun memancarkan gelombang
sinyal ke segala arah. Antena ini dapat dibuat dengan menggunakan kabel coaxial Rg-
06 (75 Ohm). Setiap elemen pada kabel coaxial dengan panjang mengikuti panjang
gelombang yang dinginkan dengan rumus yang sudah ditetapkan untuk perhitungan
antena. Antena COCO dalam pengembangannya sering kali dipakai untuk dalam
sistem pemantauan penerima sinyal ADS-B pesawat terbang. Bentuk antena COCO
yang berbagai macam dapat dibuat sendiri dengan sederhana sehingga antena ini
cocok sekali dihubungkan dengan perangkat SDR. Salah satu bentuk antena COCO
yang cocok dalam pemantauan ADS-B adalah Antena laba-laba atau sering disebut
dalam forum FlightAware yaitu Spider Antena.
Jika bidang pentanahannya cukup besar, antena laba-laba akan bekerja seperti
antena dipole yang mana pantulan pada bidang pentanahannya akan menggantikan
fungsi dari setengah antena dipole yang dihilangkan tersebut. Oleh karena hal ini,
antena laba-laba dikenal juga sebagai antena dipole dengan seperempat panjang
gelombang (1/4 λ). Struktur Antena laba-laba dapat dilihat dari Gambar 2.7 biasanya
memiliki bentuk geometri yang terdiri dari elemen vertikal berbentuk silinder yang
berada pada bagian tengah dari bidang pentanahan yang menjadi penghantar
(konduktor) sempurna di dalam ruang bebas (free space). Bentuk antena seperti ini
memiliki karakteristik pola radiasi yang seragam pada arah azimuth yang biasa
dikenal dengan jenis pola radiasi omnidirectional [5].
Antena laba-laba memiliki pola radiasi omnidirectional, memancarkan
kekuatan sama di semua arah. Dengan meningkatnya frekuensi antena akan
menurunkan tinggi dari antena tersebut sekaligus akan meningkatkan redaman sinyal
propagasi. antena laba-laba ini diatur pada frekuensi 1090MHz untuk menangkap
informasi posisi dari siaran ADS-B pesawat. Hal yang menyenangkan tentang
membuat antena untuk frekuensi Gigahertz adalah Panjang gelombang transmisi
1090MHz adalah 275mm. Karena panjang elemen antena memiliki hubungan dengan
panjang gelombang, ini berarti dapat membuat antena dengan sedikit bahan, dengan
biaya yang sangat murah. Antena laba-laba 8 radial untuk ADSB memiliki
Perhitungan yang relevan sebagai berikut:
𝑐 3𝑥108
𝜆 𝑓 = 1.090𝑥108 = 0,275 𝑚 = 275 𝑚𝑚 Persamaan (1)
= 0,0653 m = 65,3 mm
keterangan:
λ = panjang gelombang (m)
c = kecepatan cahaya (3.108 m/s)f = frekuensi (Hz)
f = frekuensi
20
Antena yang dirancang memiliki ground plane atau radial. Ukuran setiap
radial adalah 5% lebih panjang dari panjang elemen vertikal antena.
𝑙𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑙 = 𝑙 + (5% 𝑥 𝑙) Persamaan (3)
= 65,3 + (5% 𝑥 65,3)
= 68,565 mm
Maka panjang elemen vertikal antena untuk peralatan pemantau penerima
ADS-B adalah 65,3 mm dengan panjang radial adalah 68,565 mm.
Hasil perhitungan di atas dinamakan panjang teoritis. Perhitungan teoritis ini
mutlak diperlukan agar pembuatan antena maupun realisasi bisa langsung dimulai,
tanpa perhitungan teoritis ini tidak akan diketahui darimana pembuatan antena akan
dimulai [1].
2.10 Amplifier
Amplifier merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk menekan
noise yang terjadi pada proses penerimaan sinyal microwave. Jenis Amplifier
yang digunakan pada ADS-B biasanya disebut Low Noise Amplifier (LNA). Pada
aplikasinya LNA digunakan pada sistem komunikasi nirkabel, LNA harus mampu
menerima sinyal yang sangat lemah dari pengirim dan harus mampu memperkuat
sinyal tersebut sampai beberapa puluh dB agar dapat dicapai level daya yang
cukup untuk diberikan ke perangkat penerima. Dengan menggunakan LNA, noise
dari seluruh tahapan selanjutnya berkurang dengan gain yang diperoleh dari LNA,
sementara noise LNA, dengan sendirinya disuntikkan langsung kedalam sinyal
yang diterima. Oleh karena itu, perlu agar LNA untuk meningkatkan sinyal yang
dikehendaki. Rangkaian ini mampu menambah tingkat sinyal selama penambahan
rasio signal-tonoise (SNR) pada sinyal yang datang [2].
Pada tampilan aplikasi Virtual Radar Server dapat dilihat pada Gambar 2.8
terdapat bagian Scopee untuk menampilkan track pesawat, pada Scopee
penterjemahan data berupa track yang posisinya sesui dengan informasi kordinat GPS
yang diperoleh dari sinyal 1090 MHz sebelumnya[11]. Pada list of tracked planes di
tampilkan informasi pesawat berupa 24 bit ICAO aircraft address, Nationality, Ident
atau Squawk, Altitude, Latitude, Longitude, Speed, Heading dan Track.
Tahun
No Penulis Judul Kelebihan Kekurangan
Jurnal
1 Abdul Azis Rancangan Dijelakan cara Dalam
dan Rio Antena pembuatan antena penampilan hasil
Setiawan Penerima Lebih sederhana data informasi
2019 dalam pesawat kurang
[11] Automatic
pengoprasiannya jelas.
Dependent Tidak
Surveillance menggunakan
Broadcast software
Dengan tambahan seperti
Frekuensi 1090 Radar Virtual
MHz Server
Mengguankan
22
RTL820T
2 Mauro ADS-B Signal 1. Biaya murah. 1. Pengambilan
Leonard, Signature 2018 Menggunakan data yang terbatas.
et.all [16] Extraction for antena
Intrusion omnidirectional
Detection in
the Air Traffic
Surveillance
System
3 Mumahhad Implementasi Penangkapan USRP B210
Ar Rasyid, GNU Radio sinyal ADS-B memiliki harga
et.all [17] Air Modes sangat baik sangat mahal.
ADS-B Untuk 2016 Menggunakan Rumit dalam hal
hardware dan
Pelacakan pengoperasioann
software lebih
Pesawat sedikit ya
4 Yati Implementasi Pemasangan ADS- Belum
Nurhayati Automatic B banyak, dilakukan
dan Susanti Dependent sebanyak 30 unit Instalasi,
[18] Surveillance 2014 Standarisasi
teintegrasi dengan
dan sertifikasi
Broadcast ATM System
peralatan ADS-
(ADS-B) di B Avionic pada
Indonesia Pesawat dan
Belum ada
prosedur,
penyusunan
konsep dan
peraturan
5 R. Djoni Rancangan 2018 Menggunakan Tidak ada
Slamet Receiver Antenna Monopole penjelasan tentang
Harjono1, Automatic dan RTL-SDR hasil penggunaan
et.all [5] Dependent R820T2 RTL-SDR dengan
Surveillance Antena Monopole
Broadcast yang dirancang.
(ADS-B) Hanya melakukan
Menggunakan validasi hasil dari
RTL-SDR data 24 bit ICAO
R820T2 Guna yang dibandingkan
Meningkatkan dengan
Pelayanan FlightRadar
Navigasi
23
Penerbangan di
Bandar Udara
Internasional
Lombok
6 Maulana Rancang 2020 Menggunakan Rancangan
Sohibi, et.all Bangun Low Noise receiver
[2] Receiver Amplifier dan ADS-B dengan
Menggunakan antena monopole menggunakan low
Antena 1090 noise amplifier
MHz dan dengan
Low Noise menggunkan
Amplifier antena ADS-B
untuk 1090 MHz mampu
Menambah menerima sinyal
Jarak Jangkau dan data parameter
Penerimaan target sejauh 284
Sinyal dan km pada range
Data Parameter software
Target ADS-B adsbSCOPE dan
Berbasis 287,63 km.
RTL820T2
7 Feti Fatonah, Rancangan 2016 Terdapat Tidak melakukan
et.all [1] Antena perbandingan pengujian hasil
Monopole perhitungan dari sinyal ADS- b
Peralatan antara yang diperoleh
Receiver pengukuran dan oleh antena
Automatic pengujian antena
Dependent Dijelaskan nilai
Surveillance return loss adalah
Broadcast -31,16 dB dan
(ADS-B) VSWR adalah
Sebagai Alat
1,04.
Bantu
Pembelajaran
di Program
Studi Teknik
Telekomunikasi
dan Navigasi
Udara Sekolah
Tinggi
Penerbangan
Indonesia
8 Bambang Pengukuran 2019 menggunakan 2 Hasil pengujian
Bagus Airband
24
ditampilkan
sebagai 1129.
Pesan pendek yang
diterima dan
pesan panjang
diterjemahkan dan
ditampilkan
sebagai 1465.
Hasil pengujian
menggunakan
airtrafic
menghasilkan
sekitar 10 pesawat
yang dapat di
deteksi