1
EIS memiliki karakteristik yang terdiri dari 7 komputer yaitu 3 Display
Management Computers (DMC), 2 Flight Warning Computer (FWC), dan 2
System Data Acquisition Concentrators (SDAC). Perangkat komputer EIS
diletakan pada rak elektronik di alamat (800VU) sebagaimana terlihat pada
Gambar 2.2.
2
Instalasi EFIS meliputi display, control, dan data processor. Fungsi dari
EFIS ialah untuk menyediakan tampilan visual kepada kru penerbangan mengenai
semua Data informasi penerbangan yang meliputi informasi EADI dan EHSI.
Dalam sistem EFIS, EADI dan EHSI biasanya ditunjukkan sebagai PFD
(Primary Flight Display) dan ND (Navigation Display). Adapun masing-masing
penjabaran dari PFD dan ND sebagai berikut:
3
letak geografis bumi. Instrumen ini dikalibrasi berdasarkan arah utara
kutub magnet bumi (dari kompas magnetik) untuk meningkatkan
kepresisian penunjukan arah.
Vertical speed indikator (VSI)
Instrumen ini menampilkan kecepatan pendakian atau penurunan pesawat
setiap waktu (dinyatakan dalam feet atau minute). Jika bernilai positif,
artinya pesawat sedang melakukan pendakian (climbing) dengan nilai
maksimum yang umum saat naik 700 fpm, sebaliknya jika negatif artinya
pesawat sedang menurun (descending) dengan nilai maksimum saat turun
yaitu 500 fpm.
Flight Mode Annunciator (FMA)
Flight Mode Annunciator (FMA) berfungsi untuk mengaktifkan mode
Auto Flight System (AFS) .
Trajectory Deviation
Trajectory Deviation berfungsi untuk menampilkan kemiringan dan
vertikal deviasi pada pesawat seperti Instrument Landing System (ILS).
Untuk menunjukkan data-data informasi yang ditampilkan oleh PFD dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
4
posisi secara otomatis dan menampilkan pada pilot dan co-pilot dalam display
peta bergerak. ND terdiri atas ND 1 dan ND 2 yang masing-masing menampilkan
informasi penting pada pesawat melalui indikator pada navigasi instrument yang
dijelaskan dan ditunjukkan pada gambar 2.4 sebagai berikut:
VOR (Very High Frequency (VHF) Omnidirectional Radio Range)
VOR Merupakan salah satu sistem navigasi yang menggunakan frekuensi
radio atau berbasis satelit dan dipasang pada suatu lokasi tertentu di dalam
atau di luar lingkungan bandar udara sesuai fungsinya. Frekuensi yang
digunakan untuk navigasi mulai dari 108 MHz- 117.975 MHz.
Instrument Landing System (ILS)
ILS merupakan instrument elektronika yang fungsi sebagai sistem
pemandu pendaratan pesawat udara. Sistem ini membantu pesawat udara
untuk mendarat tepat pada garis tengah runway dan dengan sudut
pendaratan yang tepat. Berdasarkan fungsi pemanduaan, terdapat tiga
komponen peralatan yang terdapat pada ILS, yaitu : Marker Beacon;
Localizer; Glide Slope.
Automatic Direction Finder (ADF)
Automation direction finder (ADF) berfungsi untuk menentukan arah
bearing atau arah heading pesawat terhadap suatu station radio yang
sedang diterima. Selain itu, dengan berdasarkan dua atau lebih station
radio yang diterima, dapat diketahui posisi pesawat berdasarkan peta
penerbangan. Cara kerja sistem ADF bearing station adalah bagaian depan
(kepala) pesawat dianggap selalu menghadap ke arah utara. Bearing
Indikator yang terdapat di pesawat menampilkan arah Bearing suatu radio
station relative terhadap arah heading pesawat.
Traffic Collision Avoidance System (TCAS ) report
Traffic Collision Avoidance System (TCAS) merupakan sistem anti
tabrakan lalu lintas yang dirancang untuk mengurangi kejadian tabrakan
udara antara pesawat terbang dengan memberikan peringatan dini. TCAS
dapat mendeteksi pesawat lainyang dilengkapi dengan Mode S
5
Transponder yang akan mengirimkan sinyal ke pesawat yang memiliki
TCAS tersebut.
Weather Radar Mapping (WRM)
Weather Radar Mapping merupakan sistem cuaca / radar cuaca berfungsi
untuk membantu penglihatan (sensed) pilot dalam menghindari beberapa
kondisi yang tidak terjangkau seperti curah hujan yang deras, aktivitas
petir, dan turbulensi yang parah pada saat menerbangkan pesawat di
malam hari. Cara kerja WRM menggunakan radar sebagai sensed
Flight Management System (FMS)
Flight Management System (FMS) merupakan sistem manajemen
penerbangan yang mengotomatisasi berbagai tugas dalam penerbangan,
mengurangi beban kerja pada awak pesawat, menggunakan berbagai
sensor (seperti GPS dann INS sering didukung oleh navigasi radio) untuk
menentukan posisi pesawat. FMS dapat memandu pesawat sepanjang
rencana penerbangan. Dari cockpit, FMS biasanya dikendalikan melalui
control unit tampilan (CDU) yang menggabungkan layar kecil dan
keyboard atau layar sentuh. FMS mengirimkan rencana penerbangan
untuk display ke instrumen elektronik sistem penerbangan (EFIS),
navigasi tampilan (ND), atau Mulfifungsi Tampilan (MFD).
6
2.2.2 Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM)
Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM) adalah sistem yang
dikembangkan oleh AIRBUS, yang berfungsi untuk memonitor secara otomatis
keseluruhan sistem pesawat termasuk bahan bakar, elektrikal, dan sistem mesin.
Selain itu, ECAM juga membuat detail informasi mengenai gangguan dalam
operasi Abnormal yang berisi prosedur untuk memperbaiki masalah-masalah yang
terjadi dalam bentuk peringatan/ warning dan alarm/ alert. ECAM dalam
menampilkan Data informasi dibagi menjadi dua bagian yaitu engine warning
display (EWD) atau biasa disebut upper ECAM Display Unit (DU) dan System
Display (SD) atau biasa disebut lower ECAM DU.
7
Gambar 2.5 Tampilan Engine Warning Display (EWD)
8
Gambar 2.6 Tampilan System Display (SD)
9
menggantikan unit yang gagal (redudancy). Kegagalan dari satu atau lebih
saluran dalam DMC akan menyebabkan garis diagonal muncul pada unit layar
yang sesuai.
10
Gambar 2.7 EFIS switching panel
11
EFIS control panel merupakan bagian dari flight control unit (FCU) dan terdiri
dari PFD control panel dan ND control panel sebagai berikut:
ND control panel
PFD control panel terdiri dari set rotary selector dan pushbottons untuk
menampilkan display ND yang berbeda. Selector mode ILS, VOR, NAV, ARC,
PLAN, dan ENG digunakan untuk mengubah layout pada display, selector 10
sampai 320 NM berfungsi sebagi mengubah skala pada display ND, CSTR sampai
ARPT digunakan untuk menambahkan kondisi penerbangan (flight information)
seperti navaids, airport atau constraint data.
Informasi ADF atau VOR dapat ditambahkan untuk display ND page
menggunakan switch ADF/VOR 1 dan 2.
- CSTR = CONSTRANT
- WPT = WAYPOINT
- VORD = VOR/DME
- NDB = NON DIRECTIONAL BEACON
- ARPT = AIRPORT
PFD control panel
ND control panel terdiri dari switch rotary selector dan pushbottons. Switch
rotary selector berfungsi untuk mengatur barometric dalam satuan inches atau
mercury (In Hg) atau dalam hecto Pascal (hPa). Pengaturan baro knob dapat di
pulled atau pushed. FD Pushbottons berfungsi sebagai flight director, LS
pushbottons berfugsi untuk menampilkan informasi display LS.
Tampilan EFIS control panel ini dapat dilihat pada Gambar 2.9.
b. ECAM control panel
ECAM control panel berfungsi untuk menampilkan pilhan data-data informasi
pada tampilan sistem display (SD) yang meliputi:
- Engine secondary parameters . . . . . . ENGINE
- Air Bleed . . . . . . . . . . . . . . . ...............BLEED
- Cabin pressurization. . . . . . . . . . ........CAB PRESS
- Electrical power supply (AC). . . . . . ..ELEC/AC
- Electrical power supply (DC). . . . . . ..ELEC/DC
12
- Hydraulic power . . . . . . . . . . . . .........HYD
- Circuit breaker status. . . . . . . . ........ .C/B
- Fuel. . . . . . . . . . . . . . . . . . .................FUEL
- APU . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...............APU
- Air conditioning. . . . . . . . . . . .......... COND
- Doors and oxygen. . . . . . . . . . . . ......DOOR/OXY
- Landing gear, wheels, brakes. . . . . . .WHEEL
- Flight controls . . . . . . . . . . . ............. F/CTL
- Cruise phase parameters . . . . . . . . ....CRUISE
- Operational status. . . . . . . . . . . .......STATUS
13
Pada pelaksanaan Praktik Kerja lapangan ini penulis akan membahas
mengenai salah satu sub-materi dari Indicating System di pesawat yaitu Sistem EIS
(Electronic Instrument System) pada jenis pesawat AIRBUS A330.
14
di fokuskan dan di konversikan dalam format digital melalui ARINC 429. data
yang telah diolah oleh SDAC dikirimkan ke 3 DMC dan FWC.
FWC terdiri dari FWC 1 dan FWC2 yang memiliki sifat yang sama (identik)
dan interchangeable. Sistem ini memiliki 3 fugsi dasar yaitu data acquistion, data
warning computation untuk keadaan darurat (warning situation), dan flight phase
computation. Setiap FWC mengaktifkan semua peringatan dan pesan (caution
message) yang ditampilkan pada ECAM Display Unit (DU).
3 DMC (DMC1, DMC2, DMC3) yang memliki sifat yang mirip (identik)
dan interchangeable. DMC ini menerima dan memproses sinyal dari sensor
pesawat atau melalui input SDAC, untuk menampilkan data-data informasi pada
Display Unit (DU). DU mengatur dan menampilkan informasi pada setiap unit.
Dalam operasi normal DMC menggerakkan CAPT Primary Flight Display (PFD),
CAPT Navigation Display (ND), Engine/ Warning Display (EWD) dan System
Display (SD). Dalam operasi normal DMC 2 menggerakkan F/O PFD dan ND DU.
Jika DMC 1 gagal, secara otomatis digantikan oleh DMC 2 hanya untuk ECAM.
DMC 2 tidak dapat digerakkan oleh CAPT PFD dan ND, manual
15
16
switching untuk DMC 3 diperlukan. DMC 3 dan digerakkan oleh 6 DU. DMC 3
digunakan jika terjadi kegagalan pad DMC 1 dan DMC 3, dimana dapat dilakukan
dengan memutar secara manual pada EFIS switching panel.
DU terdiri dari 6 LCD unit yang memiliki sifat yang sama (identik) dan
interchangeable. Setiap LCD unit memiliki kemampuan untuk memproses dan
mengaktifkan tampilan yang dibutuhkan pada PFD, ND, EWD, dan SD melalui
ARINC 629 High Speed (HS) bus dari 3DMC dan melalui ARINC 453 untuk
weather radar (WXR) dan EGPWS (gambar BITMAP) data yang diberikan dari
DMC 1 dan 2. Antarmuka EFIS switching panel untuk memperbaiki kegagalan dan
redudancy yang telah dilakukan oleh discrete dan sinyal analog. LCD mengirimkan
sinyal kembali pada DMC untuk monitoring DU critical parameter feedback via
ARINC 629 bus.
memenuhi 3 fungsi dasar yaitu data acquistion dari sistem pesawat, data
concentration, data digitizing yang akan dikirim DMC untuk menampilkan pada
SD. DMC menerima data yang ada pada sistem pesawat secara langsung untuk
menampilkan pada bagian upper dari EWD.
SDAC menerima input sensor berupa parameter dari sistem pesawat untuk
diolah ke dalam bentuk format digital yang akan dikirimkan kepada FWC. FWC
memeuhi 3 fungsi dasar yaitu data akuisisi dari beberapa sistem pesawat, data
peringatan meliputi (semua peringatan, memo, dan status), dan flight pahse
computation termasuk untuk konfigurasi pesawat. FWC mengaktifkan semua pesan
peringatan dan attention getters ( MASTER WARning, MASTER CAUTion dan
AUTOLAND) serta dua sinyal audio dan panggilan (call-out) yang disiarkan
melalui dua pengeras suara (laoudspeaker).
Saat kondisi normal, DMC3 menggerakan EWD dan SD. DMC1 dan
DMC2 dalam kondisi standby dan dapat digunakan jika DMC mengalami
kegagalan.
Gambar 3.4. menunjukkan EFIS control yang terdiri dari EFIS control panel
dan EFIS switching panel. EFIS control panel ini memiliki beberapa tombol atau
saklar yang digunakan untuk mengaktifkan kinerja PFD dan ND, tombol-tombol
PFD dan ND terdiri dari :
a. BARO reference selector knob
BARO reference selector knob merupakan sebuah selector knob yang mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai saklar putar (rotary selector) dan pushbotton. Saklar putar
berfungsi untuk memilih QNH baro dalam satuan Hg atau hPa. Penunjukan QNH
pada PFD display ditampilkan pada bagian bawah altitude scale. Pushbotton
berfungsi sebagai pengatur ulang (RESET) QNH baro, jika nilai baro tidak
tampilkan pada display PFD saat saklar putar (rotary selector) tidak bekerja.
20
Mode PLAN ini berfungsi utuk menampilkan rute secara visual dengan
menunjukkan Waypoint setelah diprogram. Waypoint ditunjukkan dibagian tengah
dari display melalui MCDU control. Mode ROSE- PLAN ini dapat dilihat pada
Gambar 3.9.
Mode ENG
Mode ENG berfungsi untuk mengaktifkan halaman engine (engine page) pada
display EFIS, jika terjadi kegagalan pada display ECAM.
ECAM control
Gambar 3.11 ini menunjukkan ECAM control yang terdiri dari ECAM
control panel dan ECAM switching panel. ECAM control panel memiliki beberapa
tombol dan saklar putar (rotary sewitch) yang digunakan untuk mengaktifkan
kinerja EWD dan SD, masing-masing tombol itu adalah:
2 potensiometer untuk mengatur kecerahan (brightness) pada display ECAM
4 tombol yang terdiri dari:
o 2 tombol CLR yang sama yang berfungsi untuk menghapus warning atau
caution message dan untuk mengubah display ECAM jika, parameter
engine tidak berpengaruh)
o 1 tombol RCL berfungsi untuk menyalakan alarm kembali
o 1 tombol STS berfungsi untuk mengaktifkan status page pesawat secara
manual
o 13 tombol sistem yang dipilih secara manual berfungsi untuk menampilkan
Synoptic Diagram (SD) pada pesawat
o 1 tombol ALL berfungsi untuk menampilkan semua system pages dan juga
untuk mengaktifkan kembali system page jika terjadi failure pada ECAM
control panel.
o 1 tombol EMER CANC berfungsi untuk awak pesawat (flight crew)
membatalkan warning/caution.
ECAM switching panel berfungsi sebagai panel alternatif bagi awak
pesawat (flight crew), jika terjadi kerusakan pada komponen EIS. ECAM switching
panel dalam mengontrol sistemnya dilakukan secara manual dengan menggunakan
switching panel yang terdiri dari 2 potensiometer yaitu DMC selector switch dan
ECAM/ND transfer control manual.
3.3.3 Operasi Electronic Instrument System (EIS)
Dalam mengoperasikan EIS sistem terdiri atas Operasi Normal EIS dan Operasi
Abnormal EIS. Operasi-Operasi tersebut yaitu:
3.3.3.1 Operasi Normal Electronic Instrument System (EIS)
Dalam operasi normal, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap DMC yaitu
input dari sensor, data/parameter yang dihasilkan dalam keaadan power dihidupkan
25
(ONSIDE source). Dalam operasi normal, setiap DMC digerakkan oleh 2 Display
Unit (DU) yaitu:
DMC 1 digerakkan oleh CAPT PFD DU dan CAPT ND DU
DMC 2 digerakkan oleh F/O PFD DU dan F/O ND DU
DMC 3 digerakkan oleh EWD DU dan SD DU
Operasi Normal EIS sistem ini ditunjukkan pada Gambar 3.12
b. EWD/SD Failure
EWD/SD Failure ini terbagi atas dua failure yaitu
EWD atau SD failure
EWD atau SD failure merupakan keadaan ketika Engine/ Warning Display (EWD)
gagal atau dalam keadaan off. Display EWD secara otomatis akan dikirim kepada
System display (SD). Dalam hal ini, satu Display Unit (DU) mampu untuk
menunjukkan display ECAM, posisi ini disebut mode ECAM single display.
Dalam mode ini, EWD mempunyai prioritas tetapi system page yang akan
ditampilkan sementara, jika salahsatu tombol pada ECAM control panel (ECP)
ditekan. Jika failure terjadi pada lower display, EWD ditampilkan pada upper
display dan posisi ini juga disebut mode ECAM single display. Untuk memulihkan
failure ini, pilot dapat menggunakan pilihan ECAM/ND switching panel.
EWD dan SD failure
EWD dan SD failure merupakan posisi dimana kedua ECAM DU gagal atau
keadaan off. Awak pesawat (flight crew) dapat menampilkan display EWD pada
ND melalui ECAM/ND selector switch CAPT or F/O switching panel.
Penunjukkan kedua failure ini dapat dilihat pada Gambar 3.15.
27
c. DMC Failure
DMC Failure terdiri atas DMC 1(2) failure, DMC 3 failure, DMC 1+3 failure,
dan DMC 1+2+3 failure. Masing-masing failure tersebut yaitu:
DMC 1(2) failure
Dalam konfigurasi normal, captain (F/O) PFD dan ND dipengaruhi oleh failure dari
Display Management Computer 1(2) (DMC). Dalam hal ini caution message dan
amber message muncul pada EWD dalam format “INVALID DATA” yang
ditampilkan ditengah display PFD dan ND. Jadi captain (F/O) harus memilih EFIS
DMC selector switch pada EFIS switching panel untuk memulihkan kembali
informasi PFD dan ND. DMC 1 (2) failure ini dapat ditunjukkan pada Gambar 3.16.
28
DMC 3 Failure
DMC 3 Failure terjadi ketika DMC3 gagal, DMC 1 secara otomatis mengambil
alih, sebuah pesan ditampilkan pada kedua EWD dan SD untuk satu detik
“INVALID DATA”. Awak pesawat memilih ECAM switching /DMC selector
switch untuk memilih DMC1. DMC3 failure ini dtunjukkan pada Gambar 3.17.
FWC failure merupakan posisi failure ketika satu Flight Warning Computer (FWC)
1(2) gagal, yang lainnya akan secara otomatis mengambil alih. LED pada setiap
MASTER WARNing dan MASTER CAUTion dihilangkan. Ketika failure ini
terjadi, sebuah caution message muncul pada EWD. Setelah kehilangan 2 FWC,
ECAM warning tidak mengaktifkan altitude alert, status, auto call out, dan memo.
Dalam hal ini caution message muncul pada EWD.
SDAC Failure
SDAC Failure merupakan failure ketika satu SDAC 1(2) gagal, yang
lainnya secara otomatatis mengambil alih. Ketika failure terjadi sebuah caution
message muncul pada EWD. Setelah kehilangan 2 SDAC, amber caution tidak
muncul, tetapi semua red message tetap tersedia pada EWD.
Pada SD beberapa system page tetep tersedia. Ketika failure terjadi caution
message muncul pada EWD.
ECAM Control panel (ECP) failure
Dalam hal ini, ECP failure, menyediakan beberapa tombol yang tersedia:
- ALL
- CleaR
- ReCalL
- StaTus
- EMERgency CANCel
32
3.3.4 Perawatan Electronic Instrument System (EIS) Pada Pesawat Garuda A330
Dalam melakukan perawatan (maintenance) Electronic Instrument System (EIS) terdiri dari 2
perawatan yaitu perawatan rutin dan perawatan non rutin. Perawatan rutin merupakan
kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara terjadwal dengan interval waktu
tertentu. Untuk melakukan prosedur perawatan rutin EIS mengacu pada CAMP (Continuous
Airworthniess Maintenance Program) ATA 31. CAMP berisi kolom data yang meliputi CAMP
item number, CAMP-item title task description, task code, A/C EFF./ENG.EFF, interval NUM-
DIM, sign code-REF.NUM, CAT, RV CD, CAMP RESP, effect date, dan QTY/AC. Kolom data
tersebut dapat dilihat pada form lampiran.
Perawatan non rutin merupakan perawatan yang dilakukan karena adanya kerusakan pada
komponen EIS misalnya Display Unit yang tidak tampil pada display tetapi power dalam
kondisi ON, EFIS/ ECAM switching panel yang tidak bekerja atau kerusakan lainnya pada
EIS. Perawatan non rutin ini dapat dilakukan secara manual dengan mengacu pada beberapa
dokumen seperti “AMM” (Aircraft Maintenance Manual), “TSM” (Trouble Shooting
Manual), atau “ASM” (Aircraft Schematic Diagram