Anda di halaman 1dari 33

2.

2 Electronic Instrument System (EIS)


Electronic Instrument System (EIS) merupakan salah satu bagian instrumen
utama yang ada pada pesawat GARUDA AIRBUS A330 yang terletak pada bagian
Cockpit pesawat. Khasnya, sistem EIS tersusun atas instrumen-instrumen dasar
yang terletak di depan pilot dan co-pilot yang terdiri dari instrumen display yang
biasa disebut dengan bentuk T arrangement. Adapun instrumen-instrumen yang
berada pada display yang meliputi Airspeed Indicator, Atitude Indicator, Altimeter,
Heading Indicator, Turn Indicator, dan Vertical Speed Indicator. Namun seiring
dengan perkembangan teknologi di bidang avionic, tampilan T arrangement
mengalami perluasan fungsi dalam menampilkan Data tampilan atau displaynya
yang berbasis digital melalui Liquid Crsytal Display (LCD) unit. Fungsi digital
tersebut adalah EFIS (Electronic Flight Instrument System) dan ECAM (Electronic
Flight Instrument System).
EIS terbagi atas dua bagian yaitu Electronic Flight Instrument System
(EFIS) dan Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM). EFIS terdiri atas
dua bagian yaitu Primary Flight Display (PFD) dan Navigation Display (ND).
ECAM terdiri atas dua bagian yaitu Engine Warning Display (EWD) dan System
Display (SD). Pembagian Electronic Instrument System (EIS) pada AIRBUS A330
ditunjukkan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Pembagian Electronic Instrument System (EIS) pada AIRBUS


A330

1
EIS memiliki karakteristik yang terdiri dari 7 komputer yaitu 3 Display
Management Computers (DMC), 2 Flight Warning Computer (FWC), dan 2
System Data Acquisition Concentrators (SDAC). Perangkat komputer EIS
diletakan pada rak elektronik di alamat (800VU) sebagaimana terlihat pada
Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Lokasi Komputer Electronic Instrument System (EIS)


2.2.1 Electronic Flight Instrument System (EFIS)
Electronic Flight Instrument System (EFIS) merupakan instrumen
penerbangan (flight instrument) yang pertama mengadopsi teknologi computer
dengan memanfaatkan liquid crystal display (LCD). Sebelumnya, EFIS
menggunakan pembangkit sinyal untuk menamapilkan display dalam T
arrangement. Attitude indikator dan directional gyro diganti oleh cathode ray tubes
(CRT) unit digunakan untuk display EADI dan EHSI pada awalnya. EADI
(Electronic Atitude Director Indicator) merupakan sistem avionik untuk
mengetahui posisi pesawat, apakah pesawat dalam kondisi pitch atau roll. Selain
itu, sistem ini berfungsi untuk menunjukkan glideslope dan localizer pada sistem
ILS (Instrument Landing System). Kemudian EHSI (Electronic Horizontal
Situation Indicator) berfungsi menyajikan informasi navigasi untuk seluruh
penerbangan. EADI dan EHSI teknologi yang sangat diperlukan untuk mengurangi
beban kerja pilot dan penggabungan informasi navigasi lainnya.

2
Instalasi EFIS meliputi display, control, dan data processor. Fungsi dari
EFIS ialah untuk menyediakan tampilan visual kepada kru penerbangan mengenai
semua Data informasi penerbangan yang meliputi informasi EADI dan EHSI.
Dalam sistem EFIS, EADI dan EHSI biasanya ditunjukkan sebagai PFD
(Primary Flight Display) dan ND (Navigation Display). Adapun masing-masing
penjabaran dari PFD dan ND sebagai berikut:

a. Primary Flight Display (PFD)


PFD adalah instrumen-instrumen yang terdapat di dalam Cockpit pesawat yang
berfungsi menampilkan data-data primer mengenai situasi penerbangan dari
pesawat, yang sedang dikendalikan dan terletak pada bagian luar Display Unit
(DU) tepat pada arah pandang pilot atau co-pilot. PFD terdiri dari PFD 1 dan PFD
2 untuk menampilkan semua Data informasi penerbangan yang meliputi sebagai
berikut :
 Altimeter Indikator
Altimeter indicator adalah suatu instrumen yang dipakai untuk mengetahui
ketinggian (Altitude) pesawat terbang terhadap suatu landasan atau tinggi
pesawat terhadap permukaan laut.
 Atitude Indikator
instrumen ini dikenal juga dengan Artificial Horizon yang berfungsi
menunjukkan letak pesawat terhadap garis horison. Instrumen ini dapat
memberi informasi ketinggian nose pesawat terhadap garis horison saat
sedang mengudara sehingga dapat menghindari peristiwa stall (kehilangan
daya dorong) akibat nose pesawat yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
 Airspeed Indikator
instrumen ini berguna untuk menunjukkan kecepatan pesawat relative
terhadap keadaan udara di sekitar pesawat dengan pengukuran dalam knot,
dimana 1 knot = 1.852 km/jam.
 Heading Indikator
Heading Indikator atau Directional Gyro merupakan instrumen yang
menunjukkan heading dari pesawat relatif terhadap arah utara berdasarkan

3
letak geografis bumi. Instrumen ini dikalibrasi berdasarkan arah utara
kutub magnet bumi (dari kompas magnetik) untuk meningkatkan
kepresisian penunjukan arah.
 Vertical speed indikator (VSI)
Instrumen ini menampilkan kecepatan pendakian atau penurunan pesawat
setiap waktu (dinyatakan dalam feet atau minute). Jika bernilai positif,
artinya pesawat sedang melakukan pendakian (climbing) dengan nilai
maksimum yang umum saat naik 700 fpm, sebaliknya jika negatif artinya
pesawat sedang menurun (descending) dengan nilai maksimum saat turun
yaitu 500 fpm.
 Flight Mode Annunciator (FMA)
Flight Mode Annunciator (FMA) berfungsi untuk mengaktifkan mode
Auto Flight System (AFS) .
 Trajectory Deviation
Trajectory Deviation berfungsi untuk menampilkan kemiringan dan
vertikal deviasi pada pesawat seperti Instrument Landing System (ILS).

Untuk menunjukkan data-data informasi yang ditampilkan oleh PFD dapat dilihat
pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Tampilan Primary Flight Display (PFD)


Sumber :
b. Navigation Display (ND)
Navigation Display (ND) adalah instrumen-instrumen yang terdapat di dalam
Cockpit pesawat yang memberikan informasi seputar navigasi dan menghitung

4
posisi secara otomatis dan menampilkan pada pilot dan co-pilot dalam display
peta bergerak. ND terdiri atas ND 1 dan ND 2 yang masing-masing menampilkan
informasi penting pada pesawat melalui indikator pada navigasi instrument yang
dijelaskan dan ditunjukkan pada gambar 2.4 sebagai berikut:
 VOR (Very High Frequency (VHF) Omnidirectional Radio Range)
VOR Merupakan salah satu sistem navigasi yang menggunakan frekuensi
radio atau berbasis satelit dan dipasang pada suatu lokasi tertentu di dalam
atau di luar lingkungan bandar udara sesuai fungsinya. Frekuensi yang
digunakan untuk navigasi mulai dari 108 MHz- 117.975 MHz.
 Instrument Landing System (ILS)
ILS merupakan instrument elektronika yang fungsi sebagai sistem
pemandu pendaratan pesawat udara. Sistem ini membantu pesawat udara
untuk mendarat tepat pada garis tengah runway dan dengan sudut
pendaratan yang tepat. Berdasarkan fungsi pemanduaan, terdapat tiga
komponen peralatan yang terdapat pada ILS, yaitu : Marker Beacon;
Localizer; Glide Slope.
 Automatic Direction Finder (ADF)
Automation direction finder (ADF) berfungsi untuk menentukan arah
bearing atau arah heading pesawat terhadap suatu station radio yang
sedang diterima. Selain itu, dengan berdasarkan dua atau lebih station
radio yang diterima, dapat diketahui posisi pesawat berdasarkan peta
penerbangan. Cara kerja sistem ADF bearing station adalah bagaian depan
(kepala) pesawat dianggap selalu menghadap ke arah utara. Bearing
Indikator yang terdapat di pesawat menampilkan arah Bearing suatu radio
station relative terhadap arah heading pesawat.
 Traffic Collision Avoidance System (TCAS ) report
Traffic Collision Avoidance System (TCAS) merupakan sistem anti
tabrakan lalu lintas yang dirancang untuk mengurangi kejadian tabrakan
udara antara pesawat terbang dengan memberikan peringatan dini. TCAS
dapat mendeteksi pesawat lainyang dilengkapi dengan Mode S

5
Transponder yang akan mengirimkan sinyal ke pesawat yang memiliki
TCAS tersebut.
 Weather Radar Mapping (WRM)
Weather Radar Mapping merupakan sistem cuaca / radar cuaca berfungsi
untuk membantu penglihatan (sensed) pilot dalam menghindari beberapa
kondisi yang tidak terjangkau seperti curah hujan yang deras, aktivitas
petir, dan turbulensi yang parah pada saat menerbangkan pesawat di
malam hari. Cara kerja WRM menggunakan radar sebagai sensed
 Flight Management System (FMS)
Flight Management System (FMS) merupakan sistem manajemen
penerbangan yang mengotomatisasi berbagai tugas dalam penerbangan,
mengurangi beban kerja pada awak pesawat, menggunakan berbagai
sensor (seperti GPS dann INS sering didukung oleh navigasi radio) untuk
menentukan posisi pesawat. FMS dapat memandu pesawat sepanjang
rencana penerbangan. Dari cockpit, FMS biasanya dikendalikan melalui
control unit tampilan (CDU) yang menggabungkan layar kecil dan
keyboard atau layar sentuh. FMS mengirimkan rencana penerbangan
untuk display ke instrumen elektronik sistem penerbangan (EFIS),
navigasi tampilan (ND), atau Mulfifungsi Tampilan (MFD).

Gambar 2.4 Tampilan Navigation Display (ND)

6
2.2.2 Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM)
Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM) adalah sistem yang
dikembangkan oleh AIRBUS, yang berfungsi untuk memonitor secara otomatis
keseluruhan sistem pesawat termasuk bahan bakar, elektrikal, dan sistem mesin.
Selain itu, ECAM juga membuat detail informasi mengenai gangguan dalam
operasi Abnormal yang berisi prosedur untuk memperbaiki masalah-masalah yang
terjadi dalam bentuk peringatan/ warning dan alarm/ alert. ECAM dalam
menampilkan Data informasi dibagi menjadi dua bagian yaitu engine warning
display (EWD) atau biasa disebut upper ECAM Display Unit (DU) dan System
Display (SD) atau biasa disebut lower ECAM DU.

a. Engine Warning Display (EWD)


Engine Warning Display (EWD) berfungsi menampilkan bagian upper Display
Unit (DU) yang diletakkan dibagian tengah instrument panel untuk memberikan
informasi yang terdiri dari mesin (engines primary parameter), bahan bakar
pesawat (Fuel On Board) , slat and flap position (wing configuration), peringatan
(warning) dan alarm / alaerts. Tampilan EWD didesain seperti “speedometer”
untuk membaca digital output dari paramater. Tampilan EWD ini dapat dilihat
pada Gambar 2.5. Beberapa instrumen pesawat udara yang termasuk engine
parameter yaitu:
- Oil Pressure Indicator - Fuel Pressure Indicator
- Tachometer Indicator - HidraulicPressure Indicator
- Fuel Quantity Indicating - Manifold Pressure Indicator
System - Pressure switch
- Fuel Flow Indicator - Oil Temperature Indicator
- Torque Meter Indicator - Cylinder Head Temperature
- Exhaust Gas Temperature Indicator
Indicator

7
Gambar 2.5 Tampilan Engine Warning Display (EWD)

b. System Display (SD)


System Display (SD) merupakan tampilan pada bagian lower Display Unit
(DU) yang dipasang pada bagian tengah panel instrumen. untuk menampilkan
pesan peringatan, larangan, secondary failures dan pesan memo. SD juga disebut
sebagai lower ECAM DU, yang terbagi atas dua bagian area yaitu area tampilan
atas (upper area display) atau status pages, bagian ini dimunculkan secara otomatis
atau secara manual melalui ECAM control panel (ECP). Area tampilan bawah
(lower area display) data yang dtampilakn berupa data permanen yang terdiri dari
Total Air Temperature (TAT), Static Air Temperature (SAT), Delta International
Stanard Atmosphere (ISA), Gross Weight (GW), Center Of Gravity (GWCG), dan
Universal Coordinated Time (UTC). Tampilan Sistem display (SD) ini dapat dilihat
pada gambar 2.6

8
Gambar 2.6 Tampilan System Display (SD)

2.3 Display Management Computer (DMC)


Display Management Computer (DMC) mempunyai tiga buah DMC yang
diidentifikasi sebagai DMC1, DMC2, dan DMC3. DMC memperoleh dan
memproses sinyal yang diterima dari sensor dan komputer lain untuk
menghasilkan sinyal grafis yang akan ditampilkan pada display unit. DMC
diletakkan dalam rak elektronik (800VU). Setiap DMC mampu memonitor
critical parameter yang ditampilkan pada 6 DU (2 PFD, 2 ND, 1 EWD dan 1 SD)
secara bersamaan. Dalam konfigurasi normal, setiap DMC di digerakan oleh dua
Display Unit (DU) yang diikuti diantaranya :
 DMC 1 digerakan oleh CAPT PFD DU dan CAPT ND DU
 DMC 2 digerakan oleh F/O (co-pilot) PFD DU dan F/O (co-pilot) ND
DU
 DMC 3 digerakan oleh EWD DU dan SD DU
DMC memerlukaan beberapa jenis sinyal yaitu discrete signal, ARINC 429,
programmable bus (High Speed or low speed), ARINC 453 sebagai data radar,
RS232 bus sebagai shop test. Secara aturan umum, semua sinyal dari berbagai
sensor di pesawat dan sistem komputer (FWC dan SDAC) dikirim secara
redundant pada 3 DMC. Contohnya DMC3 tersedia sebagai cadangan jika DMC1
atau 2 mengalami kegagalan, DMC3 dapat secara manual dipilih untuk

9
menggantikan unit yang gagal (redudancy). Kegagalan dari satu atau lebih
saluran dalam DMC akan menyebabkan garis diagonal muncul pada unit layar
yang sesuai.

2.4 Display Unit (DU)


Display Unit (DU) merupakan salah satu dari komponen utama pada EIS
yang mempunyai 6 LCD unit yaitu 2 PFD, 2 ND, 1 EWD dan 1 SD. Setiap display
LCD unit mempunyai kemampuan untuk memproses tampilan yang dibutuhan
pada PFD, ND, EWD atau SD. LCD unit menerima dan memproses data melalui
ARINC 629 high speed (HS) bus dari 3 DMC dan melalui ARINC 453 untuk
weather radar (WXR) dan EGPWS (BITMAP image) yang berikan dari DMC1
dan DMC 2. LCD menampilkan operasi normal sebagai berikut :
 CAPT or F/O PFD,
 CAPT or F/O ND,
 EWD,
 SD

2.5 Switching Panel


Switching panel merupakan salah satu bagian komponen utama EIS yang terdiri
dari CAPT EFIS switching panel, F/O EFIS switching panel, dan ECAM
switching panel. Switching panel berfungsi sebagai rotary selector untuk
mengatur mode DMC dan mengatur kecerahan pada tampilan Display Unit secara
manual maupun otomatis. Switching panel terdiri atas:
a. CAPT EFIS dan F/O EFIS switching panel
CAPT EFIS dan F/O switching panel terdiri dari empat bagian masing-masing
yaitu 1 mode rotary selector yang didalamnya sudah terdapat satu relay yang
untuk mengatur mode DMC (Auto, 1, 2, 3 ), PFD/ND push bottom, 2 rotary
selector yang berfungsi untuk mengatur kecerahan pada tampilan PFD display dan
ND display. EFIS switching panel dapat dilihat pada Gambar 2.7

10
Gambar 2.7 EFIS switching panel

b. ECAM switching panel


ECAM switching panel terdiri 2 rotary selector yang didalamnya terdapat dua
relay. Rotary selector bagian atas berfungsi sebagai switching mode DMC (1,
auto, 2, 3). Rotary selector bagian bawah berfungsi sebagai switching CAPT, auto,
F/O). ECAM switching panel ini dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 ECAM switching panel


2.6 Control Panel
Control panel merupakan salah satu bagian komponen utama EIS yang berfungsi
untuk mengontrol dan mengoperasikan EIS. Control panel terdiri dari EFIS
control panel dan ECAM control panel, yang dijabarkan sebagai berikut:
a. EFIS control panel

11
EFIS control panel merupakan bagian dari flight control unit (FCU) dan terdiri
dari PFD control panel dan ND control panel sebagai berikut:
 ND control panel
PFD control panel terdiri dari set rotary selector dan pushbottons untuk
menampilkan display ND yang berbeda. Selector mode ILS, VOR, NAV, ARC,
PLAN, dan ENG digunakan untuk mengubah layout pada display, selector 10
sampai 320 NM berfungsi sebagi mengubah skala pada display ND, CSTR sampai
ARPT digunakan untuk menambahkan kondisi penerbangan (flight information)
seperti navaids, airport atau constraint data.
Informasi ADF atau VOR dapat ditambahkan untuk display ND page
menggunakan switch ADF/VOR 1 dan 2.
- CSTR = CONSTRANT
- WPT = WAYPOINT
- VORD = VOR/DME
- NDB = NON DIRECTIONAL BEACON
- ARPT = AIRPORT
 PFD control panel
ND control panel terdiri dari switch rotary selector dan pushbottons. Switch
rotary selector berfungsi untuk mengatur barometric dalam satuan inches atau
mercury (In Hg) atau dalam hecto Pascal (hPa). Pengaturan baro knob dapat di
pulled atau pushed. FD Pushbottons berfungsi sebagai flight director, LS
pushbottons berfugsi untuk menampilkan informasi display LS.
Tampilan EFIS control panel ini dapat dilihat pada Gambar 2.9.
b. ECAM control panel
ECAM control panel berfungsi untuk menampilkan pilhan data-data informasi
pada tampilan sistem display (SD) yang meliputi:
- Engine secondary parameters . . . . . . ENGINE
- Air Bleed . . . . . . . . . . . . . . . ...............BLEED
- Cabin pressurization. . . . . . . . . . ........CAB PRESS
- Electrical power supply (AC). . . . . . ..ELEC/AC
- Electrical power supply (DC). . . . . . ..ELEC/DC

12
- Hydraulic power . . . . . . . . . . . . .........HYD
- Circuit breaker status. . . . . . . . ........ .C/B
- Fuel. . . . . . . . . . . . . . . . . . .................FUEL
- APU . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...............APU
- Air conditioning. . . . . . . . . . . .......... COND
- Doors and oxygen. . . . . . . . . . . . ......DOOR/OXY
- Landing gear, wheels, brakes. . . . . . .WHEEL
- Flight controls . . . . . . . . . . . ............. F/CTL
- Cruise phase parameters . . . . . . . . ....CRUISE
- Operational status. . . . . . . . . . . .......STATUS

ECAM control panel ini dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Gambar 2.9 Tampilan EFIS control panel

Gambar 2.10 Tampilan ECAM control panel

13
Pada pelaksanaan Praktik Kerja lapangan ini penulis akan membahas
mengenai salah satu sub-materi dari Indicating System di pesawat yaitu Sistem EIS
(Electronic Instrument System) pada jenis pesawat AIRBUS A330.

3.3.1 Arsitektur Electronic Instrument System (EIS)


Arsitektur EIS dirancang dengan Display Unit (DU) yang terdiri dari 6
Liquid Crystal Display (LCD) unit dan 3 Display Management Computers (DMC).
Untuk bagian ECAM sistem, data di proses melalui 2 System Data Acquistion
Concentrators (SDAC) dan 2 Flight Warning Computer (FWC). Arsitektur EIS
terdiri atas arsitektur EFIS dan ECAM yang dijelaskan pada sub-bab 3.1.
SDAC terdiri atas SDAC 1 dan SDAC 2 yang memiliki sifat yang sama
(identik) dan interchangeable. Sistem ini memiliki 3 fungsi dasar yaitu data
acquistion, data concentration, dan data digitization. Data yang diterima SDAC
berupa sinyal (descrete, analog, digital), dari sensor yang ada pada sistem pesawat

14
di fokuskan dan di konversikan dalam format digital melalui ARINC 429. data
yang telah diolah oleh SDAC dikirimkan ke 3 DMC dan FWC.
FWC terdiri dari FWC 1 dan FWC2 yang memiliki sifat yang sama (identik)
dan interchangeable. Sistem ini memiliki 3 fugsi dasar yaitu data acquistion, data
warning computation untuk keadaan darurat (warning situation), dan flight phase
computation. Setiap FWC mengaktifkan semua peringatan dan pesan (caution
message) yang ditampilkan pada ECAM Display Unit (DU).
3 DMC (DMC1, DMC2, DMC3) yang memliki sifat yang mirip (identik)
dan interchangeable. DMC ini menerima dan memproses sinyal dari sensor
pesawat atau melalui input SDAC, untuk menampilkan data-data informasi pada
Display Unit (DU). DU mengatur dan menampilkan informasi pada setiap unit.
Dalam operasi normal DMC menggerakkan CAPT Primary Flight Display (PFD),
CAPT Navigation Display (ND), Engine/ Warning Display (EWD) dan System
Display (SD). Dalam operasi normal DMC 2 menggerakkan F/O PFD dan ND DU.
Jika DMC 1 gagal, secara otomatis digantikan oleh DMC 2 hanya untuk ECAM.
DMC 2 tidak dapat digerakkan oleh CAPT PFD dan ND, manual

15
16

switching untuk DMC 3 diperlukan. DMC 3 dan digerakkan oleh 6 DU. DMC 3
digunakan jika terjadi kegagalan pad DMC 1 dan DMC 3, dimana dapat dilakukan
dengan memutar secara manual pada EFIS switching panel.
DU terdiri dari 6 LCD unit yang memiliki sifat yang sama (identik) dan
interchangeable. Setiap LCD unit memiliki kemampuan untuk memproses dan
mengaktifkan tampilan yang dibutuhkan pada PFD, ND, EWD, dan SD melalui
ARINC 629 High Speed (HS) bus dari 3DMC dan melalui ARINC 453 untuk
weather radar (WXR) dan EGPWS (gambar BITMAP) data yang diberikan dari
DMC 1 dan 2. Antarmuka EFIS switching panel untuk memperbaiki kegagalan dan
redudancy yang telah dilakukan oleh discrete dan sinyal analog. LCD mengirimkan
sinyal kembali pada DMC untuk monitoring DU critical parameter feedback via
ARINC 629 bus.

Gambar 3.1 Arsitektur EIS


17

3.3.1.1 Arsitektur Electronic Flight Instrument System (EFIS)


Arsistektur EFIS sistem ditunjukkan pada Gambar 3.2. Arsitektur EFIS
tersusun atas 3 DMC (DMC 1, DMC 2, dan DMC 3) yang memiliki sifat identik
satu sama lain dan interchangeable. 3 DMC ini untuk menampilkan data-data
informasi pada 4 Display Unit (DU), dengan memproses data yang diperoleh dari
input sensor berupa parameter-parameter yang terukur pada pesawat.
Dalam operasi normal, DMC 1 menggerakan CAPT PFD1 dan ND1,
DMC 2 menggerakan F/O PFD2 dan ND2. DMC 3 dalam posisi standby dan dapat
digunakan jika DMC 1 dan/ atau DMC 3 mengalami kegagalan. Untuk display
EFIS, data dari Air Data and Intertial Reference System (ADIRS) dan data navigasi
dari Flight Management Guidance and Envelope System (FMGES) dikirimkan
langsung kepada DMC melalui ARINC 429.

Gambar 3.2 Arsitektur EFIS


[Sumber : A330-200/300 Training Manual]

3.3.1.2 Arsitektur Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM)


Arsistektur ECAM sistem ditunjukkan pada Gambar 3.3. DMC 3
menggerakan EWD dan SD. Fungsi ECAM dicapai oleh SDAC dan FWC. SDAC
18

memenuhi 3 fungsi dasar yaitu data acquistion dari sistem pesawat, data
concentration, data digitizing yang akan dikirim DMC untuk menampilkan pada
SD. DMC menerima data yang ada pada sistem pesawat secara langsung untuk
menampilkan pada bagian upper dari EWD.
SDAC menerima input sensor berupa parameter dari sistem pesawat untuk
diolah ke dalam bentuk format digital yang akan dikirimkan kepada FWC. FWC
memeuhi 3 fungsi dasar yaitu data akuisisi dari beberapa sistem pesawat, data
peringatan meliputi (semua peringatan, memo, dan status), dan flight pahse
computation termasuk untuk konfigurasi pesawat. FWC mengaktifkan semua pesan
peringatan dan attention getters ( MASTER WARning, MASTER CAUTion dan
AUTOLAND) serta dua sinyal audio dan panggilan (call-out) yang disiarkan
melalui dua pengeras suara (laoudspeaker).
Saat kondisi normal, DMC3 menggerakan EWD dan SD. DMC1 dan
DMC2 dalam kondisi standby dan dapat digunakan jika DMC mengalami
kegagalan.

Gambar 3.3 Arsitektur ECAM


[Sumber : A330-200/300 Training Manual]
19

3.3.2 Kontrol Electronic Instrument System (EIS)


Pada kontrol EIS sistem ini yaitu mengontrol operasi berupa tampilan grafis
dan data penulisan pada Flight Management System (FMS) yang akan ditampilkan
pada Display Unit (DU). Dalam mengontrol operasi EIS, sistem ini terdiri atas EFIS
control dan ECAM control yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
 EFIS control

Gambar 3.4 EFIS control


[Sumber : A330-200/300 Training Manual]

Gambar 3.4. menunjukkan EFIS control yang terdiri dari EFIS control panel
dan EFIS switching panel. EFIS control panel ini memiliki beberapa tombol atau
saklar yang digunakan untuk mengaktifkan kinerja PFD dan ND, tombol-tombol
PFD dan ND terdiri dari :
a. BARO reference selector knob
BARO reference selector knob merupakan sebuah selector knob yang mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai saklar putar (rotary selector) dan pushbotton. Saklar putar
berfungsi untuk memilih QNH baro dalam satuan Hg atau hPa. Penunjukan QNH
pada PFD display ditampilkan pada bagian bawah altitude scale. Pushbotton
berfungsi sebagai pengatur ulang (RESET) QNH baro, jika nilai baro tidak
tampilkan pada display PFD saat saklar putar (rotary selector) tidak bekerja.
20

b. Flight Director (FD) pushbotton switch


FD pushbottons switch merupakan saklar push-on / push-off digunakan untuk
mengaktifkan FD bar yang terdiri dari pitch, roll, dan yaw pada tampilan PFD.
c. Landing System (LS) pushbotton switch
LS pushbotton switch merupakan saklar push-on / push-off yang berfungsi unuk
mengaktifkan GLIDE / SLOPE/ LOCALIZER scale dan simbol standar (deviation
Scale) pada tampilan dispaly PFD.

d. Mode selector switch


Mode selector switch merupakan saklar putar (rotary switch ) yang mempunyai 3
buah mode/modus operasi untuk ditampilkan display ND. 3 buah mode tersebut
adalah:
 Mode ROSE
Mode ROSE ini berfungsi menampilkan full heading pada pesawat. Mode ROSE
ini terdiri dari 3 sub-mode yaitu :
 ROSE-NAV
ROSE NAV berfungsi menampilkan flight plan dan posisi navaids. Mode
ROSE-NAV ini dapat dilihat pada Gambar 3.5.
 ROSE-VOR
ROSE VOR berfungsi menampilkan HSI. Mode ROSE-VOR ini dapat
dilihat pada Gambar 3.6.
 ROSE-LS
ROSE LS berfungsi menampilkan ILS dan standar localizer. Mode ROSE-
LS ini dapat dilihat pada Gambar 3.7.
 Mode ARC
Mode ARC ini memiliki mode yang mirip dengan ROSE-NAV, hanya berbeda
tampilan. Mode ARC sering digunakan pilot selama penerbangan. Mode ROSE-
ARC ini dapat dilihat pada Gambar 3.8.
 Mode PLAN
21

Mode PLAN ini berfungsi utuk menampilkan rute secara visual dengan
menunjukkan Waypoint setelah diprogram. Waypoint ditunjukkan dibagian tengah
dari display melalui MCDU control. Mode ROSE- PLAN ini dapat dilihat pada
Gambar 3.9.
 Mode ENG
Mode ENG berfungsi untuk mengaktifkan halaman engine (engine page) pada
display EFIS, jika terjadi kegagalan pada display ECAM.

Gambar 3.5 ROSE-VOR Gambar 3.6 ROSE-NAV

Gambar 3.7 ROSE-LS Gambar 3.8 Mode ARC


22

Gambar 3.9 Mode PLAN

e. Scale selector switch


Scale selector switch merupakan saklar putar (rotary switch ) yang berfungsi untuk
mengatur skala navigasi, TCAS, dan Weather Radar (WXR) pada tampilan display
ND. Scale selector switch ini memiliki pilihan skala mulai dari 10, 20, 40, 80, 160,
320 Nautical Miles (NM).
f. ADF-VOR selector switch
ADF-VOR selector switch merupakan sebuah toggle yang memiliki 3 posisi
selector yaitu ADF, OFF, dan VOR yang berfungsi sebagai penunjuk karakteristik
Navigasi pada tampilan display ND.
g. Selection of data stored in the FMGEC database
Selection of data stored in the FMGEC database merupakan sebuah pilihan data
yang memiliki fungsi khusus untuk menghindari tampilan display yang tidak
tersusun rapi. Pilihan data ditunjukkan melalui 5 pushbottons switch yang terdiri
dari:
 ARPT pushbotton switch
ARPT pushbotton switch berfungsi untuk menampilkan informasi di seluruh
lingkungan bandara pada tampilan ND
 NDB pushbotton switch
23

NDB pushbotton switch berfungsi untuk menampilkan semua ADF ground


pada tampilan ND.
 VOR-D pushbotton switch
VOR-D pushbotton switch berfungsi untuk menampilkan semua VOR dan
DME pada tampilan ND
 WPT pushbotton switch
WPT pushbotton switch berfungsi menampilkan semua waypoint yang
termasuk dalam flight plan pada tampilan ND
 CSTR pushbotton switch
CSTR pushbotton switch berfungsi menampilkan waypoint selanjutnya
yang termasuk dalam flight plan pada tampilan ND.
EFIS switching panel ini berfungsi sebagai panel alternatif bagi awak
pesawat (flight crew), jika terjadi kerusakan pada komponen EIS. EFIS switching
panel ini terdiri dari PFD potensiometer, ND potensiometer, PFD/ND pushbottons,
dan EFIS DMC selector switch.

 ECAM control

Gambar 3.11 ECAM control


[Sumber : A330-200/300 Training Manual]
24

Gambar 3.11 ini menunjukkan ECAM control yang terdiri dari ECAM
control panel dan ECAM switching panel. ECAM control panel memiliki beberapa
tombol dan saklar putar (rotary sewitch) yang digunakan untuk mengaktifkan
kinerja EWD dan SD, masing-masing tombol itu adalah:
 2 potensiometer untuk mengatur kecerahan (brightness) pada display ECAM
 4 tombol yang terdiri dari:
o 2 tombol CLR yang sama yang berfungsi untuk menghapus warning atau
caution message dan untuk mengubah display ECAM jika, parameter
engine tidak berpengaruh)
o 1 tombol RCL berfungsi untuk menyalakan alarm kembali
o 1 tombol STS berfungsi untuk mengaktifkan status page pesawat secara
manual
o 13 tombol sistem yang dipilih secara manual berfungsi untuk menampilkan
Synoptic Diagram (SD) pada pesawat
o 1 tombol ALL berfungsi untuk menampilkan semua system pages dan juga
untuk mengaktifkan kembali system page jika terjadi failure pada ECAM
control panel.
o 1 tombol EMER CANC berfungsi untuk awak pesawat (flight crew)
membatalkan warning/caution.
ECAM switching panel berfungsi sebagai panel alternatif bagi awak
pesawat (flight crew), jika terjadi kerusakan pada komponen EIS. ECAM switching
panel dalam mengontrol sistemnya dilakukan secara manual dengan menggunakan
switching panel yang terdiri dari 2 potensiometer yaitu DMC selector switch dan
ECAM/ND transfer control manual.
3.3.3 Operasi Electronic Instrument System (EIS)
Dalam mengoperasikan EIS sistem terdiri atas Operasi Normal EIS dan Operasi
Abnormal EIS. Operasi-Operasi tersebut yaitu:
3.3.3.1 Operasi Normal Electronic Instrument System (EIS)
Dalam operasi normal, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap DMC yaitu
input dari sensor, data/parameter yang dihasilkan dalam keaadan power dihidupkan
25

(ONSIDE source). Dalam operasi normal, setiap DMC digerakkan oleh 2 Display
Unit (DU) yaitu:
 DMC 1 digerakkan oleh CAPT PFD DU dan CAPT ND DU
 DMC 2 digerakkan oleh F/O PFD DU dan F/O ND DU
 DMC 3 digerakkan oleh EWD DU dan SD DU
Operasi Normal EIS sistem ini ditunjukkan pada Gambar 3.12

Gambar 3.12 Operasi Normal EIS


[Sumber : A330-200/300 Aircraft Maintenance Manual (AMM)]

3.3.3.2 Operasi Abnormal Electronic Instrument System (EIS)


Operasi Abnormal EIS merupakan operasi tidak normal pada EIS sistem yang
disebabkan oleh kegagalan fungsi (functional failure). Operasi-operasi tidak
normal (Abnormal) EIS meliputi:
a. PFD atau ND failure
PFD atau ND failure yaitu keadaan ketika Primary Flight Display (PFD) gagal atau
off, maka display PFD secara otomatis akan dikirim pada Navigation Display (ND).
Dalam hal ini, display PFD dapat ditampilkan kembali melalui display ND dengan
menekan tombol pushbotton PFD/ND pada switching panel. Sebaliknya posisi
tersebut juga berlaku untuk ND failure. PFD dan ND failure ini ditunjukkan pada
Gambar 3.13.
26

Gambar 3.13. PFD atau ND failure


[Sumber : A330-200/300 Training Manual]

b. EWD/SD Failure
EWD/SD Failure ini terbagi atas dua failure yaitu
 EWD atau SD failure
EWD atau SD failure merupakan keadaan ketika Engine/ Warning Display (EWD)
gagal atau dalam keadaan off. Display EWD secara otomatis akan dikirim kepada
System display (SD). Dalam hal ini, satu Display Unit (DU) mampu untuk
menunjukkan display ECAM, posisi ini disebut mode ECAM single display.
Dalam mode ini, EWD mempunyai prioritas tetapi system page yang akan
ditampilkan sementara, jika salahsatu tombol pada ECAM control panel (ECP)
ditekan. Jika failure terjadi pada lower display, EWD ditampilkan pada upper
display dan posisi ini juga disebut mode ECAM single display. Untuk memulihkan
failure ini, pilot dapat menggunakan pilihan ECAM/ND switching panel.
 EWD dan SD failure
EWD dan SD failure merupakan posisi dimana kedua ECAM DU gagal atau
keadaan off. Awak pesawat (flight crew) dapat menampilkan display EWD pada
ND melalui ECAM/ND selector switch CAPT or F/O switching panel.
Penunjukkan kedua failure ini dapat dilihat pada Gambar 3.15.
27

Gambar 3.15 EWD/SD Failure


[Sumber : A330-200/300 Training Manual]

c. DMC Failure
DMC Failure terdiri atas DMC 1(2) failure, DMC 3 failure, DMC 1+3 failure,
dan DMC 1+2+3 failure. Masing-masing failure tersebut yaitu:
 DMC 1(2) failure
Dalam konfigurasi normal, captain (F/O) PFD dan ND dipengaruhi oleh failure dari
Display Management Computer 1(2) (DMC). Dalam hal ini caution message dan
amber message muncul pada EWD dalam format “INVALID DATA” yang
ditampilkan ditengah display PFD dan ND. Jadi captain (F/O) harus memilih EFIS
DMC selector switch pada EFIS switching panel untuk memulihkan kembali
informasi PFD dan ND. DMC 1 (2) failure ini dapat ditunjukkan pada Gambar 3.16.
28

Gambar 3.16 DMC 1(2) Failure


[Sumber : A330-200/300 Training Manual]

 DMC 3 Failure
DMC 3 Failure terjadi ketika DMC3 gagal, DMC 1 secara otomatis mengambil
alih, sebuah pesan ditampilkan pada kedua EWD dan SD untuk satu detik
“INVALID DATA”. Awak pesawat memilih ECAM switching /DMC selector
switch untuk memilih DMC1. DMC3 failure ini dtunjukkan pada Gambar 3.17.

Gambar 3.17 DMC3 Failure


29

[Sumber : A330-200/300 Training Manual]

 DMC 1+3 Failure


DMC 1+3 Failure merupakan posisi failure ketika DMC 1 dan 3 gagal. CAPT PFD,
ND, EWD, dan SD , amber message “INVALID DATA” ditampilkan ditengah
display. CAPT harus memutar (switch) pada EFIS DMC selector dan ECAM DMC
switching untuk posisi 2. Dalam hal ini caution message muncul pada EWD.
Akibatnya DMC 2 digerakkan 6 DU. Pesannya “ EFIS SINGLE SOURCE 2”
ditampilkan pada kedua PFD. (mode COPY). DMC 1+3 failure ini ditunjukkan
pada Gambar 3.18.

Gambar 3.18 DMC 1+3 Failure


[Sumber : A330-200/300 Training Manual]

 DMC 1+2+3 Failure


DMC 1+2+3 Failure merupakan posisi failure ketika ketiga DMC tidak
menampilkn informasi EFIS dan ECAM, amber message “INVALID DATA”
ditampilkan pada 6 DU. Awak pesawat (flight crew) menggunakan Integrated
Standby Instrument System (ISIS). DMC 1+2+3 failure ditunjukkan pada Gambar
3.19.
30

Gambar 3.19 DMC 1+2+3 Failure


[Sumber : A330-200/300 Training Manual

 EFIS switching tidak diijinkan (not allowed)


Beberapa EFIS switching tidak diijinkan karena dapat mempengaruhi konfigurasi
dari sistem. Dalam hal ini, awak pesawat (flight crew) dapat memutar (switch) pada
konfigurasi EFIS switching panel. Selanjutnya amber message muncul ditengah
tampillan display PFD. Penunjukkan failure ini dapat dilihat pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20 EFIS switching not allowed


d. ECAM Failure
ECAM Failure terdiri dari FWC failure, SDAC failure, dan ECP failure. Masing –
masing failure tersebut yaitu:
 FWC Failure
31

FWC failure merupakan posisi failure ketika satu Flight Warning Computer (FWC)
1(2) gagal, yang lainnya akan secara otomatis mengambil alih. LED pada setiap
MASTER WARNing dan MASTER CAUTion dihilangkan. Ketika failure ini
terjadi, sebuah caution message muncul pada EWD. Setelah kehilangan 2 FWC,
ECAM warning tidak mengaktifkan altitude alert, status, auto call out, dan memo.
Dalam hal ini caution message muncul pada EWD.
 SDAC Failure
SDAC Failure merupakan failure ketika satu SDAC 1(2) gagal, yang
lainnya secara otomatatis mengambil alih. Ketika failure terjadi sebuah caution
message muncul pada EWD. Setelah kehilangan 2 SDAC, amber caution tidak
muncul, tetapi semua red message tetap tersedia pada EWD.
Pada SD beberapa system page tetep tersedia. Ketika failure terjadi caution
message muncul pada EWD.
 ECAM Control panel (ECP) failure
Dalam hal ini, ECP failure, menyediakan beberapa tombol yang tersedia:
- ALL
- CleaR
- ReCalL
- StaTus
- EMERgency CANCel
32

 Display Unit (DU) message


DU message merupakan sebuah pesan yang ditampilkan pada DU jika terjadi failure.
Masing-masing DU message ditunjukkan pada tabel 3.1
33

Tabel 3.1 DU message


Sumber : [A330-200/300 Training Manual]

3.3.4 Perawatan Electronic Instrument System (EIS) Pada Pesawat Garuda A330
Dalam melakukan perawatan (maintenance) Electronic Instrument System (EIS) terdiri dari 2
perawatan yaitu perawatan rutin dan perawatan non rutin. Perawatan rutin merupakan
kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara terjadwal dengan interval waktu
tertentu. Untuk melakukan prosedur perawatan rutin EIS mengacu pada CAMP (Continuous
Airworthniess Maintenance Program) ATA 31. CAMP berisi kolom data yang meliputi CAMP
item number, CAMP-item title task description, task code, A/C EFF./ENG.EFF, interval NUM-
DIM, sign code-REF.NUM, CAT, RV CD, CAMP RESP, effect date, dan QTY/AC. Kolom data
tersebut dapat dilihat pada form lampiran.
Perawatan non rutin merupakan perawatan yang dilakukan karena adanya kerusakan pada
komponen EIS misalnya Display Unit yang tidak tampil pada display tetapi power dalam
kondisi ON, EFIS/ ECAM switching panel yang tidak bekerja atau kerusakan lainnya pada
EIS. Perawatan non rutin ini dapat dilakukan secara manual dengan mengacu pada beberapa
dokumen seperti “AMM” (Aircraft Maintenance Manual), “TSM” (Trouble Shooting
Manual), atau “ASM” (Aircraft Schematic Diagram

Anda mungkin juga menyukai