Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ailsa Shafa Nansha Rasendriya

NIT : 30121004

Alat Bantu Pendaratan Visual Dengan Penerangan Bandar


Udara
(Visual Aids by Aerodrome Lighting )

1. Ruang lingkup
Standar ini meliputi acuan, definisi dan standardisasi Airfield Lighting System, yaitu :
1.1 Approach light
1.2 Flashing light (SQFL, LIL dan RTIL)
1.3 Precision Approach Path Indicator (PAPI)
1.4Runway edge light
1.5 Taxi edge light
1.6 Taxi apron light
1.7 Turning area light
1.8 Threshold/Runway end light
1.9 Rotating Beacon
1.10 Signal

2. Acuan normatif 
Undang – undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan International
Civil Aviation Organisation, Annex 14 tentang AerodromeICAO Document
Doc.9157-AN/901 Part 4 tentang Visual Aids

3. Istilah dan definisi
3.1 Runway edge light 
Rambu penerangan landasan pacu, terdiri dari dari lampu-lampu yang
dipasang pada jarak tertentu di tepi kiri dan kanan landasan pacu untuk memberi
tuntunan kepada penerbang pada pendaratan, dan tinggal landas pesawat terbang
disiang hari pada cuaca buruk atau pada malam hari.

3.2 Threshold light 
Rambu penerangan yang berfungsi sebagai penunjuk ambang batas landasan.
Dipasang padabatas ambang landasan pacu dengan jarak tertentu, memancarkan
cahaya hijau jika dilihat olehpenerbang pada arah pendaratan.

3.3 Runway end light 


Rambu penerangan sebagai alat bantu untuk menunjukkan batas akhir/ujung la
ndasan.Dipasang pada batas ambang landasan pacu dengan memancarkan cahaya mer
ah apabiladilihat oleh penerbang yang akan tinggal landas.
3.4Taxiway light 
Rambu penerangan yang terdiri dari lampu-lampu yang memancarkan cahaya 
biru yangdipasang pada tepi kiri dan kanan
taxiway 
pada jarak tertentu dan berfungsi memandupenerbang untuk mengemudikan pesawat
terbangnya dari landasan pacu ke dan atau daritempat parkir pesawat.

3.5 Apron Flood light 


Rambu penerangan untuk menerangi tempat parkir pesawat terbang disiang
hari pada cuacaburuk atau malam hari pada saat ada pesawat terbang yang menginap
atau parkir.

3.6 Approach light 
Rambu penerangan untuk pendekatan yang dipasang pada perpanjangan landa
san pacuberfungsi sebagai petunjuk kepada penerbang tentang posisi, arah pendaratan 
dan jarakterhadap ambang landasan pada saat pendaratan.

3.7 Precision Approach Path Indicator (PAPI) dan Visual Approach


Slope Indicator (VASIS)
Rambu penerangan yang memancarkan cahaya untuk memberikan informasi k
epadapenerbang mengenai sudut luncur yang benar, dan memandu penerbang melaku
kanpendekatan menuju titik pendaratan pada daerah
touch down.

3.8 Rotating Beacon
Rambu penerangan petunjuk lokasi bandar udara, terdiri dari 2 (dua) sumber
cahaya bertolakbelakang yang dipasang pada as yang dapat berputar, sehingga
memancarkan cahaya berputar dengan warna hijau dan putih. Pada umumnya
Rotating beacon
di atas tower.

3.9 Apron light 


Rambu penerangan yang terdiri dari lampu-lampu yang memancarkan cahaya 
merah yangdipasang di tepi apron untuk memberi tanda batas pinggir apron.

3.10 Turning area light


Rambu penerangan untuk memberi tanda bahwa didaerah ini terdapat tempat
untuk berputar pesawat terbang.
3.11 Sequence Flashing light (SQFL)
Rambu penerangan berkedip berurutan pada arah pendekatan. SQFL dipasang
pada bar 1 s/d30 Approach Light System dengan jarak 30 meter setiap bar (barret).
3.12 Traffic light
Rambu penerangan berfungsi sebagai tanda untuk pengaturan kendaraan
umum yang dikhawatirkan akan dapat menyebabkan gangguan terhadap pesawat
terbang yang sedang mendarat.
3.13 Obstruction light
Rambu penerangan berfungsi sebagai tanda untuk menunjukkan ketinggian
suatu bangunanyang dapat menyebabkan gangguan/rintangan pada penerbangan.
3.14 Wind Direction indicator
Rambu penerangan berfungsi sebagai tanda untuk menunjukkan arah angin
bagi pendaratanatau lepas landas suatu pesawat terbang.
3.15 Constant Current Regulator (CCR)
Catu daya arus konstan, yang digunakan untuk menyuplai peralatan Airfield
Lighting System (AFL).
3.16 Approach Lighting System
Konfigurasi susunan lampu-lampu yang terpasang simetris dari ujung
perpanjangan landasan pada approach area sampai dengan threshold, memberikan
informasi kepada penerbang arah menuju landasan, ketinggian dan jarak pada saat
terakhir pesawat akan mendarat (final approach).
3.17 Sequence Flashing Light (SQFL)
Lampu-lampu yang dipasang pada tiap barret lampu approach yang menyala
secara berkedip (flashing) searah dengan pendaratan pesawat.
3.18 Precision Approach Lighting System ( PALS )
Merupakan komplemen dari peralatan bantu pendaratan instrumen/ Instrument
Landing System (ILS). Kombinasi kedua peralatan tersebut akan sangat besar
peranannya untuk meningkatkan keselamatan pada saat pesawat mendarat terutama
pada malam hari atau siang hari pada saat cuaca buruk atau jarak pandang rendah
(Low Visibility).
4. Tujuan standar
Standar ini menentukan fasilitas bertujuan untuk memberikan acuan dalam
rangka menyediakan fasilitas Airfield Lighting System (AFL) sesuai dengan dokumen
teknis peralatan (manual book) dan dapat beroperasi serta memberikan pelayanan
secara optimal dalam mendukung pelayanan keselamatan penerbangan.
5. Substansi standar
5.1 Fungsi dan Klasifikasi AFL
Airfield Lighting System (AFL) dapat disebut juga dengan aeronautical lights
yang di klasifikasikan berdasarkan kepentingan dan penggunaannya di suatu bandar
udara.
5.1.1 Airway Lighting
 Airway lighting berupa Beacon
5.1.2 Airfield Lighting  System (AFL)
Meliputi : Landing and Take Off Lighting Peralatan
Airfield Lighting System (AFL)
untuk mendukung kegiatan operasional pesawatterbang pada saat tinggal
landas maupun mendarat di suatu bandar udara.
5.2 Lampu-lampu untuk pendekatan
Approach Lighting System untuk mendukung pendaratan presisi terdiri dari
Precision Approach Lighting System selanjutnya dibedakan ke dalam Category I dan
Category II. PALS terdiri dari jajaran lampu-lampu yang terpasang sebanyak 30
barret mulai dari titik sejauh 900 meter sebelum threshold sampai threshold dengan
jarak antara masing-masing barret 30 meter (tiap barret terdiri dari 5 lampu).
5.3 Visual Approach Slope Indicator System (VASIS) dan Precision Approach PathIndicator
(PAPI)
VASIS dan PAPI digunakan untuk memberikan panduan melalui pancaran cahaya kepada
penerbang apakah sudut pendekatan pada saat mendarat sudah tepat atau tidak. Sesuaidengan
rekomendasi ICAO, sejak Januari 1995 VASIS digantikan dengan PAPI. PAPI terdiri atas 4
(empat) unit terpasang pada sisi kiri landasan (dilihat dari arah pesawat).Setiap unit
PAPI memancarkan sinar berwarna putih dan merah dengan batas horizontal.Pemasangan
unit-unit PAPI dibuat sedemikian hingga bagi penerbang akan melihat kombinasiwarna
yang dipancarkan pada setiap posisi pesawat sebagai berikut:
a) Apabila sudut pendaratan diset 3º atau ” ON SLOPE ” terlihat sinar dipancarkan 2
unit berwarna putih, 2 unit berwarna merah (warna putih pada sisi luar dari
landasan).
b) Apabila posisi pesawat terlalu tinggi, terlihat warna putih makin bertambah, warna
merahmakin berkurang.
c) Apabila posisi pesawat terlalu rendah, terlihat warna putih makin
berkurang, warna merahmakin bertambah.
5.3.1 Acuan Standar 
Sesuai dengan Annex 14 Aerodrome dan Aerodrome Design Manual Part 4 Visual
Aids Aplikasi Non Precision Approach Runway Cat.I, II dan III serta Non Instrument
Runway.
5.3.2 Bentuk
a) Transisi warna putih ke merah tidak melampaui 3 menit
b) Box Full weather proof terdiri dari tutup dan housing 
c) Mounting frame, breakable coupling lengkap dengan pengatur ketinggian (
adjustment screw)
d) Tahan terhadap panas
e) Front glass, filter glass, tools adjusment dan fully gasket 
f) Lensa tahan terhadap benturan kerikil akibat jet blast

Anda mungkin juga menyukai