Anda di halaman 1dari 14

BAB III

TINJAUAN TEORI

3.1 Runway Edge Lighting System

Gambar 3.1 Elevated Runway Edge Light

Runway Edge Light merupakan rambu penerangan sebagai tanda batas


kedua sisi landasan pacu, jarak antar lampu yang bersebelahan maksimum 60
meter (instrument runway) dan jarak dari pinggir runway kurang lebih 3
meter. Adapun jumlah lampu yang terpasang disesuaikan dengan panjang
runway dengan perhitungan jarak antar lampu yang telah ditentukan, yaitu
maksimal 60 meter. Lampu yang digunakan bersifat bidirectional, dengan
pancaran cahaya berwarna clear-yellow, clear dan yellow-clear. Pada jarak
600m dari Runway End 13, pancaran cahaya berwarna clear-yellow, dan jarak
600m dari Runway End 31.

Spesifikasi Data
Merk/Type OCEM/OSRAM
Power 150 W / 6,6 A
Frequency 50 Hz
Jumlah 91 Unit
Tahun Instalasi 2016
Table 3.1 Spesifikasi Elevated Runway Edge Light
3.2 Turning Area Light

Gambar 3.2 Turning Area Light

Turning Area Light merpakan rambu penerangan runway yang


dipasang pada daerah batasan pemutaran pesawat terbang, Warna cahaya
lampu yang dipergunakan adalah biru. Di Bandar Udara Zainuddin Abdul
Madjid terdapat 2 area yaitu pada runway 31 dan terdapat 10 buah lampu.

Spesifikasi Data
Merk/Type ADB / OCEM-OSRAM
Power 45 W / 6,6 A
Jumlah 10 Unit
Tahun 2016
Penempatan R/W
Table 3.2 Spesifikasi Turning Area Light
3.3 Runway Threshold / Runway End Light

Gambar 3.3 Runway Threshold / Runway End Light

Threshold Light berfungsi untuk memberikan tanda bagi pilot yang


akan melaksanakan pendaratan bahwa lampu threshold yang berwarna hijau
tersebut adalah ambang awal dari runway.
Runway End Light adalah rambu penerangan berupa lampu berwarna
merah yang terletak pada batas ujung landasan dan berfungsi sebagai
penunjuk ujung dari landasan pacu/ runway. Kedua lampu ini berlokasi di
direction 13 dan direction 31. Lampu Threshold/ Runway End Light memiliki
pancaran cahaya berwarna merah sebagai Runway End Light sedangkan hijau
sebagai Threshold Light yang dipasang dipinggir akhir dari kedua ujung
landas pacu, lampu ini dapat digunakan sebagai ambang landas pacu atau
batas akhir dari landas pacu.
Konfigurasi menurut lebar landas pacu, untuk :

Lebar 30 : 5 0 5 / 5 5 5 5 5

Lebar 45 : 7 0 7 / 5 7 7 7 5

Lebar 60 : 8 0 8 / 5 8 6 8 5
Spesifikasi Data
Merk/Type OCEM/OSRAM
Power 105 W / 6,6 A
Frequency 50 Hz
Jumlah 21 Unit (R/W 13)
14 Unit (R/W 31)
Tahun 2016
Penempatan R/W 31 dan R/W 13
Table 3.3 Spesifikasi Runway Threshold / Runway End Light

3.4 Taxiway Light

Gambar 3.4 Taxiway Light

Taxiway Light rambu penerangan yang terdiri dari lampu-lampu


memancarkan cahaya biru yang dipasang pada tepi kiri dan kanan taxiway
pada jarak-jarak tertentu dan berfungsi memandu penerbang untuk
mengemudikan pesawat terbang dari landasan pacu ke dan atau dari tempat
parkir pesawat (apron).Di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul
Madjid terdapat 3 area pada taxiway antara lain Taxiway Alfa dan SP,
Taxiway Bravo, Taxiway Charlie.

Masing-masing Taxiway mempunyai tipe lampu antara lain:


1. Taxiway Alfa dan SP : ADB/OCEM
2. Taxiway Bravo : ADB/OCEM
3. Taxiway Charlie : ADB/OCEM
Spesifikasi Data
Merk/Type ADB & OCEM
Power 100 W
Frequency 50 Hz
Penempatan Taxiway

Table 3.4 Spesifikasi Taxiway Light

3.5 Approach Light

Gambar 3.5 Approach Light

Approach Light merupakan salah satu peralatan visual aids yang


berfungsi untuk menentukan pesawat yang akan landing menuju ke landasan.
Approach Light pada bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid Lombok
menggunakan tipe PALS (Precission Approach Light) CAT 1. Konfigurasi
pada lampu PALS terdiri dari 30 bar yang terditi 5 lampu pada masing-masing
bar, pada bar ke-21 terdapat Cross Bar yang terletak 300 meter dari lampu
threshold yang berjumlah 16 buah lampu pada sisi kanan dan kiri lampu
Approach.
Spesifikasi Data
Merk/ Type ADB/UEL
Kapasitas 150 W / 6,6 A

Frequency 50 Hz
Jumlah 166
Tahun 2016
Table 3.5 Spesifikasi Approach Light
3.6 Sequence Flashing Light (SQFL)

Gambar 3.6 Sequence Flashing Light

Merupakan bagian dari peralatan visual yang termasuk bagian pada


Approach Lighting System yang berfungsi untuk memberi petunjuk pesawat
terbang yang akan melakukan pendaratan menuju ke landasan sehingga
pesawat dapat tepat pada centre line runway, sistem operasi menyala berkedip
(flashing) searah dengan arah pendaratan pesawat dan memiliki kecepatan dua
kali berkedip setiap detik. Lampu ini akan tampak seperti bola cahaya yang
bergerak kearah threshold dengan kecepetan tinggi.
Spesifikasi Data
Merk/ Type ADB/UEL
Kapasitas 120 W / 6,6 A

Frequency 50 Hz
Jumlah 30
Tahun 2016
Table 3.6 Spesifikasi Sequence Flashing Light
3.7 Precission Approach Path Indicator (PAPI)

Gambar 3.7 Precission Approach Path Indicator

Precission Approach Path Indicator merupakan sebuah alat bantu


visual yang berfunsi membantu penerbangan yang akan melakukan
pendaratan agar pesawat dapat mendarat tepat pada touch down zone
(sebagai indikator pesawat pada posisi on slope). Hal ini sangat penting
terutama pada kondisi cuaca buruk dan sata gelap pada malam hari, namum
alat ini juga digunakan ketika pada siang hari.

Pada Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid terdapat 8 box lampu


PAPI masing-masing terdapat 4 box lampu PAPI pada runway 13 dan
runway 31. Warna pada lampu PAPI jika terlihat merah pada ke 4 box nya
maka kondisi pesawat terbang terlalu rendah, jika ke 4 box lampu PAPI
berwarna putih maka kondisi pesawat terbang terlalu tinggi. Kondisi yang
sesuai ketika tepat pada sudut on slope dan ketika lampu akan dilihat oleh
pilot berwarna putih-putih-merah-merah.

Spesifikasi Data
Merk/Type OCEM/OSRAM
Daya 200 W / 6,6 A
Frequency 50/60 Hz
Tahun Instalasi 2009
Table 3.7 Spesifikasi Precission Approach Path Indicator
3.8 Flood Light

Gambar 3.8 Flood Light

Flood Light merupakan sebuah lampu yang terletak disamping apron


yang berfungsi untuk penerangan area apron. Di Banda Udara Zainuddin
Abdul Madjid terdapat 16 tiang lampu Flood Light dan untuk apron dibagi
menjadi 2 sisi yaitu 8 sisi apron bagian timur dan 8 sisi apron bagian barat
sehingga lampu Flood Light terdiri beberapa tipe yang berbeda. Berikut ini
tipe dari lampu Flood Light:

1. Flood Light : HPI-T 1000 Watt PHILIPS


2. Flood Light :LEDOWO
Kontruksi Flood Light dengan tinggi Flood Light 22-24 meter dan
masing-masing Flood Light terdiri dari 3 buah lampu dan 4 buah lampu.
Setiap tiang lampu tebagi menjadi 2 jenis lampu, yaitu jenis lampu LED dan
jenis HPIT.

Spesifikasi Data
Merk/Type Local / Tiang Tunggal
Jumlah Tiang 16 unit
Tahun 2016
Penempatan Apron

Table 3.8 Spesifikasi Flood Light


3.9 Rotating Beacon

Gambar 3.9 Rotating Beacon

Merupakan salah satu lampu yang berfungsi memberi informasi


adanya letak suatu bandara. Lampu Rotating Beacon terdapat pada menara
yang letaknya di atas tower. Biasanya digunakan pada sata malam hari, lampu
ini terdapat 2 (dua) sumber cahaya bertolak belakang sehingga dapat
memancarkan cahaya berwarna hijau dan putih yang berputar 12 kali dalam 1
menit.
Spesifikasi Data
Merk/Type ADB (L-801)
Power 2 x 150 W
Jumlah 1 Buah
Frequency 50 Hz
Tahun 2017
Penempatan Tower
Table 3.9 Spesifikasi Rotating Beacon
3.10 Wind Cone

Gambar 3.10 Wind Cone

Merupakan rambu peneranan yang menunjukkan arah angin dan


kecepatan angin bagi pendaratan atau lepas landasnya pesawat terbang.
Wind Cone terbuat dari parasut yang cara pemasangannya diikatkan pada
sebuah tiang pada lapangan terbuka di mana angin dapat leluasa meniup.

Spesifikasi Data
Merk/Type ADB / MV800-L-B-1R
Power 4 x 10,5 W
Frequency 50 Hz
Jumlah 2 unit
Penempatan SIGNAL AREA/ Runway13&31
Tahun 2009
Table 3.10 Spesifikasi Wind Cone
3.11 Lampu Jenis Halogen

Gambar 3.5 Lampu Halogen

Lampu halogen merupakan jenis lampu pijar di mana terdiri


sebuah filamen wolfram disegel di dalam sampul transparan kompak yang
diisi dengan gas lembam dan sedikit unsur halogen seperti iodin atau bromin.

Putaran halogen menambah umur dari bola lampu dan mencegah


penggelapan kaca sampul dengan mengangkat serbuk wolfram dari bola
lampu bagian dalam kembali ke filamen. Lampu halogen dapat
mengoperasikan filamennya pada suhu yang lebih tinggi dari lampu pijar
biasa tanpa pengurangan umur. Lampu ini memberikan efisiensi yang lebih
tinggi dari lampu pijar biasa (10-30 lm/W), dan juga memancarkan cahaya
dengan suhu warna yang lebih tinggi.

Lampu berjenis Halogen ini memiliki daya yang lebih tinggi


dibanding lampu LED yang mengakibatkan pembayaran biaya listrik lebih
tinggi disaat menggunakan lampu jenis halogen dibandingkan dengan lampu
jenis LED. Untuk intensitas cahaya lampu jenis halogen yakni minimumnya
500 cd, sedangkan maximumnya 5000 cd. Dan juga untuk life time lampu
jenis halogen ini mulai dari 4.000 – 6.000 hours / jam.
3.12 Lampu Jenis LED

Lampu LED (Light Emitting Diode) terkenal dengan efisiensinya dan


umur pakai yang panjang. Lampu LED mengasilkan warna tunggal sehingga
terkesan monoton. Lampu ini terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor
yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt
DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan
dengan kebutuhan dan fungsinya.

Kualitas cahaya LED memang berbeda dibandingkan dengan lampu


berjenis halogen atau lampu lainnya. Tingkat pencahayaan LED dalam
ruangan memang tak lebih terang dibandingkan lampu neon, inilah mengapa
LED dianggap belum layak dipakai secara luas. Untungnya para ilmuwan di
University of Glasgow menemukan cara untuk membuat LED bersinar lebih
terang. Solusinya adalah dengan membuat lubang mikroskopis pada
permukaan LED sehingga lampu bisa menyala lebih terang tanpa
menggunakan tambahan energi apapun. Pelubangan tersebut menerapkan
sistem nano-imprint litography yang sampai saat ini proyeknya masih
dikembangkan bersama-sama dengan Institute of Photonics.

Proses Pembangkitan Cahaya pada LED Cahaya pada dasarnya


terbentuk dari paket-paket partikel yang memiliki energi dan momentum,
tetapi tidak memiliki massa. Partikel ini disebut foton. Foton dilepaskan
sebagai hasil pergerakan elektron. Pada sebuah atom, elektron bergerak pada
suatu orbit yang mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada orbital yang
berbeda memiliki jumlah energi yang berbeda. Elektron yang berpindah dari
orbital dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbital dengan tingkat energi
lebih rendah perlu melepas energi yang dimilikinya. Energi yang dilepaskan
ini merupakan bentuk dari foton. Semakin besar energi yang dilepaskan,
semakin besar energi yang terkandung dalam foton.
Ketika sebuah dioda sedang mengalirkan elektron, terjadi pelepasan
energi yang umumnya berbentuk emisi panas dan cahaya. Material
semikonduktor pada dioda sendiri menyerap cukup banyak energi cahaya,
sehingga tidak seluruhnya dilepaskan. LED merupakan dioda yang dirancang
untuk melepaskan sejumlah banyak foton, sehingga dapat mengeluarkan
cahaya yang tampak oleh mata. Umumnya LED dibungkus oleh bohlam
plastik yang dirancang sedemikian sehingga cahaya yang dikeluarkan terfokus
pada suatu arah tertentu. LED mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan
dengan lampu pijar konvensional. LED tidak memiliki filamen yang terbakar,
sehingga usia pakai LED jauh lebih panjang daripada lampu pijar, LED tidak
memerlukan gas untuk menghasilkan cahaya. Selain itu bentuk dari LED yang
sederhana, kecil dan kompak memudahkan penempatannya. Dalam hal
efisiensi, LED juga memiliki keunggulan. Pada lampu pijar konvensional,
proses produksi cahaya menghasilkan panas yang tinggi karena filamen lampu
harus dipanaskan. LED hanya sedikit menghasilkan panas, sehingga porsi
terbesar dari energi listrik yang ada digunakan untuk menghasilkan cahaya
dan membuatnya jauh lebih efisien.

3.13 Perhitungan Pemakaian Daya Listrik

Perhitungan dari pemakaian energi listrik yang digunakan. Terdapat


beberapa faktor yang mempengaruhi pemakaian energy listrik antara lain:

a. Besar kecilnya beban listrik yang dipakai


b. Durasi / waktu pemakaian
c. Langganan daya listrik

3.14 G
3.15 g

Anda mungkin juga menyukai