11
Rekayasa Lapangan Terbang
1
Sejak awal penerbangan pilot mempergunakan tanda-tanda
visuil di darat sebagai petunjuk untuk melakukan
pendaratan.
Pilot membutuhkan alat Bantu baik pada siang hari maupun
pada malam hari.
Pada siang hari dimana penerangan cukup baik, maka
penerangan berupa pelampuan tidak dibutuhkan, tetapi
tanda-tanda yang dapat memberikan petunjuk seperti
marka tetap dibutuhkan.
2
Alat bantu utama yang umum dipergunakan adalah berupa
marka dan perlampuan.
Marka berupa tanda-tanda di darat yang dapat dilihat jika cuaca
baik atau pemandangan terang, marka ini harus mudah dikenali,
berwarna kontras dengan warna disekitarnya.
Pelampuan berupa serangkaian lampu yang dapat dilihat oleh pilot
pada malam hari sebaik dan seterang siang hari. Informasi yang
diberikan dapat berupa bentuk atau warna lampu.
3
MARKA RUNWAY DAN TAXIWAY
Informasi yang diberikan oleh marka berupa Garis, Huruf dan
Nomor, tanda-tanda tersebut sangat bermanfaat pada siang dan
sore hari.
Warna putih dipergunakan untuk seluruh marka pada Runway .
Warna kuning dipergunakan untuk Taxiway dan Apron.
RUNWAY
Pembuatan marka pada landasan disesuaikan dengan jenis Runway
nya, apakah Runway non instrumen atau disebut juga Runway
dasar (penerbangan dilakukan berdasarkan VFR ), Runway non
presisi, Runway presisi.
4
Marka huruf L, R, C dipergunakan untuk menunjukan
lokasi Runway jika terdapat lebih dari satu landasan yang
sejajar.
Persyaratan ukuran dari garis dan huruf yang dipergunakan
dapat dilihat pada buku ICAO, Aerodromes, Annex 14.
standar yang diberikan oleh FAA sama dengan yang
diberikan oleh ICAO, hanya kadang-kadang terdapat
perbedaan istilah.
6
VASI & PAPI
Informasi tentang ketinggian diperlukan pula oleh pilot
walaupun dia dapat melihat disekitarnya. Alat bantu
untuk menunjukan ketinggian ini dapat berupa VASI
atau PAPI.
7
There are three basic Runway marking arrangement
10
11
TAXIWAY
Marka pada landasan hubung terdiri dari marka :
sumbu landasan.
Posisi taxi holding, yaitu tanda bahwa landasan hubung
akan beropotongan dengan landasan pacu.
Ditempat ini pilot harus menunggu perintah dari PLLU
untuk masuk ke landasan pacu.
12
Gambar 13.2.
13
PELAMPUAN PENDEKATAN ( APPROACH LIGHTING )
Adalah pelampuan yang dipergunakan untuk memberikan informasi kepada pilot
pada saat melakukan pendaratan. Terdapat 2 sistem yang umum dipergunakan
yaitu sistem calvert dari Eropa dan sistem A dari Amerika
Gambar 13.3
14
PELAMPUAN THRESHOLD
Pada waktu akan mendarat pilot
harus dapat membuat keputusan
apakah akan mendarat atau tidak
jadi.
Hal ini dapat dilakukan setelah dia
melihat threshold, oleh karena itu
pilot harus dapat melihat threshold
dengan jelas.
Pada malam hari threshold dapat
dikenali dengan memasang lampu
menerus berwarna hijau yang
melintang disepanjang landasan
pacu.
Lampu treshold ini akan terlihat
berwarna merah jika dilihat dari
arah akan meninggalkan landasan.
Threshold Light,
yaitu rambu penerangan yang berfungsi sebagai penunjuk ambang batas
landasan, dipasang pada batas ambang landasan pacu dengan jarak
tertentu memancarkan cahaya hijau jika dilihat oleh penerbang pada arah
pendaratan.
16
Runway End Light,
yaitu rambu penerangan sebagai alat bantu untuk menunjukan batas
akhir/ujung landasan, dipasang pada batas ambang landasan pacu dengan
memancarkan cahaya merah apabila dilihat oleh penerbang yang akan
tinggal landas.
Taxiway Light,
yaitu rambu penerangan yang terdiri dari lampu-lampu memancarkan
cahaya biru yang dipasang pada tepi kiri dan kanan taxiway pada jarak-
jarak tertentu dan berfungsi memandu penerbang untuk mengemudikan
pesawat terbangnya dari landasan pacu ke dan atau dari tempat parkir
pesawat.
Flood Light,
yaitu rambu penerangan untuk menerangi tempat parkir pesawat terbang
diwaktu siang hari pada cuaca buruk atau malam hari pada saat ada
pesawat terbang yang menginap atau parkir.
Approach light,
yaitu rambu penerangan untuk pendekatan yang dipasang pada
perpanjangan landasan pacu berfungsi sebagai petunjuk kepada
penerbang tentang posisi, arah pendaratan dan jarak terhadap ambang
landasan pada saat pendaratan.
17
Precision Approach Path Indicator (PAPI) dan Visual Approach
Slope Indicator System (VASIS)
yaitu rambu penerangan yang memancarkan cahaya untuk
memberi informasi kepada penerbangan mengenai sudut luncur
yang benar, dan memandu penerbang melakukan pendekatan
menuju titik pendaratan pada daerah touch down.
Rotating Beacon,
yaitu rambu penerangan petunjuk lokasi bandar udara, terdiri dari 2
(dua) sumber cahaya bertolak belakang yang dipasang pada as
yang dapat berputar, sehingga dapat memancarkan cahaya
berputar dengan warna hijau dan putih pada umumnya Rotating
Beacon dipasang diatas tower.
Apron Light,
yaitu rambu penerangan yang terdiri dari lampu-lampu yang
memancarkan cahaya merah yang dipasang di tepi Apron untuk
memberi tanda batas pinggir Apron.
18
Sequence Flashing Light (SQFL),
yaitu lampu penerangan berkedip berurutan pada arah pendekatan.
SQFL dipasang pada Bar 1 s/d Bar 21 Approach Light System.
Traffic Light,
yaitu rambu penerangan berfungsi sebagai tanda untuk pengaturan
kendaraan umum yang dikhawatrikan akan dapat menyebabkan
gangguan terhadap pesawat terbang yang sedang mendarat.
Obstruction Light,
yaitu rambu penerangan berfungsi sebagai tanda untuk
menunjukan ketinggian suatu bangunan yang dapat menyebabkan
gangguan/rintangan pada penerbangan
Wind Cone,
yaitu rambu penerangan menunjukan arah angin bagi pendaratan
atau lepas landas suatu pesawat terbang.
19
20
21
Jenis Fungsi
Garis putih solid maupun tunggal yang terletak pada sepanjang tepi runway untuk
Runway Side Stripe Marking tanda batas tepi runway.
Garis berwarna putih dalam bentuk dua angka atau kombinasi dua angka dan satu
huruf tertentu terletak pada threshold dan runway center line marking sebagai
Runway Designation Marking identitas runway. Fungsinya adalah sebagai petunjuk arah runway yang digunakan
untuk lepas landas dan pendaratan.
Tanda berupa garis putih sejajar dengan arah runway yang terletak 6 meter dari awal
Threshold Marking runway yang berfungsi sebagai tanda permulaan yang digunakan untuk pendaratan.
Terdiri dari garis putus-putus berwarna putih terletak di tengah sepanjang runway.
Runway Center Line Marking Merupakan suatu garis dan celah yang memiliki panjang tidak kurang dari 50 meter
dan tidak lebih dari 75 meter yang berfungsi sebagai petunjuk garis tengah runway.
Tanda di runway yang terdiri dari dua garis lebar berwarna putih sebagai penunjuk
Aiming Point Marking tempat pertama roda pesawat yang diharapkan untuk menyentuh runway saat
mendarat.
Tanda pada runway yang terdiri dari garis-garis berwarna putih berpasangan di kiri-
Touchdown Zone Marking kanan garis tengah runway sebagai penunjuk panjang runway yang masih tersedia
pada saat melakukan pendaratan.
Tanda berwarna kuning pada ujung runway berbentuk panah atau tanda silang. Tanda
Displaced Threshold Marking panah sebagai penunjuk runway yang hanya dapat digunakan untuk tinggal landas.
Tanda silang berfungsi sebagai penunjuk bagian runway tidak dapat dipergunakan.
Merupakan tanda berwarna kuning yang ditempatkan di luar ujung runway di belakang
Pre-Threshold Marking threshold panah. Fungsinya sebagai penunjuk bahwa daerah tidak boleh
dipergunakan untuk tinggal dan lepas landas.
22
Jenis Fungsi
Merupakan suatu tanda dengan garis lebar 0.15m berwarna kuning
Taxiway Center Line Marking sebagai pemberi tuntunan kepada pesawat udara dari runway
menuju apron atau sebaliknya.
Tanda garis yang melintang di taxiway berupa dua garis solid dan
dua garis terputus-putus berwarna kuning sebagai tanda bagi
Runway Holding Position Marking pesawat untuk berhenti sebelum memperoleh izin memasuki
runway.
Tanda garis melintang di taxiway berupa dua garis solid dan dua
garis terputus-putus berwarna putih yang berguna sebagai tanda
Road Holding Position Marking kendaraan untuk berhenti seelum memperoleh izin memasuki atau
menyebrangi runway.
23