Anda di halaman 1dari 16

BAB III

TINJAUAN TEORI

3.1 Airfield lighting system (AFL)

Gambar 3.1 Lampu Apron


Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta

Airfield lighting system (AFL) atay juga dengan aeronautical ground lighting
(AGL) merupakan istilah yang digunakan pada bandara untuk membantu dan
melayani pilot secara visual menggunakan berbagai jenis lampu pada saat pesawat
melakukan proses tinggal landas, mendarat, dan melakukan taxi agar dapat
bergerak secara efisien dan aman

Secara umum lampu AFL yang terdapat pada wilayah utama bandara
(Landing movement) dikelompokkan menjadi tiga jenis lampu yaitu lampu
Runway, lampu Taxiway dan Apron. Setiap jenis lampu Afl memiliki nama lampu
rambu yang berbeda-beda sesuai dengan lokasi penempatan lampu. Berikut ini
penjelasan lampu rambu sebagai berikut :

36
3.2 Apron Lighting System

Gambar 3.2 Lampu Taxiway


Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta

Apron Light yaitu rambu penerangan yang terdiri dari lampu-lampu yang
memancarkan cahaya biru mengacu pada Taxiway Edge Light yang dipasang di
tepi Apron untuk memberi tanda batas pinggir Apron. 1

Klasifikasi Data
1. Lampu 13 Buah
2. Daya Lampu (LED) 10 W / 6,6 A

Tabel 3.1 Klasifikasi data lampu Apron

3.3 Kabel FL2XCY

1
ADBsafegate.dokumentasisolution2010

37
Gambar 3.3 Kontruksi Kabel FL2XCY
Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta

Kabel FL2XCY ini digunakan untuk penghantar arus listrik yang digunakan
pada Jalur listrik penerangan Airfield Lighting System yang memiliki diameter
6mm dan tegangan yang dialirinya yaitu 20KV dan yang biasanya dihubungkan
ke CCR yang hanya memiliki 1 core saja dan menggunakan PVC sebagai
Isolasinya, yang bertujuan untuk menahan core pada kabel tersebut aman. Untuk
jenis kabel ini adalah kabel tanam. 2
Conductor Stranded bare copper conductor.
Inner Semi-Conductor Extruded semi-conducting compound.
Insulation XLPE.
Outer Semi-Conductor Extruded semi-conducting compound.
Shield Concentric layer of bare copper wires, counter
helix of a copper tape.
Sheath PVC.

3.4 Constant Current Regulator (CCR)

2
Mismail Budiono 2010, Buku Standart Konstruksi jaringan tegangan menegah:
Bayumedia Publishing

38
Gambar 3.4 Constant Current Regulator (CCR)
Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta

Pada Airport Lighting System yang digunakan sebagai alat bantu secara
Visual, berfungsi untuk memberikan tanda kepada penerbang mulai dari
pendekatan (Approach) sampai ke Apron.
Sehingga untuk mendapatkan intensitas cahaya yang sama perlu adanya Teknik
Instalasi. Instalasi ini tersambung secara seri dan catu dayanya dari sumber arus
konstan dalam hal ini adalah CCR.
Tujuan utama pemasangan instalasi secara seri adalah untuk mendapatkan arus
yang sama besar pada tiap – tiap beban lampu, sehingga mendapatkan intensitas
cahaya yang sama pada setiap lampu.
Intensitas cahaya pada setiap lampu ini merupakan syarat penting bagi alat
bantu secara visual pada suatu bandar udara.
Prinsip kerja dari alat pencatu tegangan yaitu CCR dapat dibagi menjadi
beberapa macam yaitu :
a. Moving Coil Regulator (Constan Current Regulator)
b. Ampliflier Magnetic CCR (AM-CCR)
c. Frequency Resonance CCR (FR-CCR)
d. Thyristor Current Regulator (TCR)

39
CCR berfungsi sebagai pengatur arus tetap khusus didesain untuk
memenuhi kebutuhan catu daya rangkaian lampu penerangan airport lighting
system seperti : runway light, taxiway light, PAPI light, approach light.
Dengan berbagai macam tingkatan intensitas cahaya (brightness), model dasar
alat ini didesain dengan memberikan 5 (lima) step pilihan tingkat arus antara
lain : step 1 dengan arus 2.8 Ampere, step 2 dengan arus 3,4 Ampere, step 3
dengan arus 4,1 Ampere, step 4 dengan arus 5,2 Ampere, step 5 dengan arus
6,6 Ampere.3

CCR Spesifikasi
Aplikasi Taxiway Light & Apron Light

Buatan ADB – Belgium


Type MCR – III
Standar Remote MW48VDC
Control
Daya 7,5 kVa
Frekuensi 50/60 Hz
Brightness 5 Steps
Tegangan 380 v

Tabel 3.2 Spesifikasi Constant Current Regulator (CCR)

3.5 Isolation Transformator

3
Bambang Trisno,Sistem CCR dan Penyambungan,Hal:30 MK:2011

40
Gambar 3.5 Isolation transformer

Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta

Isolation transformer atau trafo isolasi merupakan suatu transformator yang


berfungsi untuk membatasi hubungan listrik secara langsung antara arus primer
dan sekunder tanpa merubah rating tegangan dan arus. Perbandingan lilitan dari
isolation transformer adalah satu berbanding satu. Isolation transformer telah
sering dipertimbangkan sebagai suatu solusi dalam melindungi beban elektronika
sensitif dari sekian banyak masalah gangguan pada sistem tenaga listrik.

Isolation transformer pada prinsipnya sama dengan jenis trafo secara


umumnya, seperti trafo elektronika maupun trafo tenaga, yakni dapat
memindahkan daya listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik. Dalam kontruksi isolation transformer tiap kumparan,
baik itu kumparan primer maupun sekunder, keduanya ditutupi oleh suatu perisai
dari metal (metallic shield), perisai lain juga ditempatkan diantara kumparan
primer dan sekunder (inter-winding shield).

Adanya perisai-perisai dalam suatu kontruksi isolation transformer berfungsi


untuk mencegah pengalihan frekuensi tinggi, baik akibat dari noise maupun
transient yang menuju ke rangkaian sekunder yang terhubung dengan beban.4

4
ADBsafegate.dokumentasisolution2010

41
Klasifikasi Data
1. Isolation Transformer 13 Buah
2.Daya Isolation Transformer 10 W / 6,6 A

Tabel 3.3 Klasifikasi Data Isolationtransformer

3.6 Primary Connector

42
Gambar 3.5 Fisik Primary Connector
Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta

Primary Connector berfungsi sebagai penyambung daya atau power


supply. Primery Connector Kit adalah sebagai penyambung daya atau power
supply. Dengan konektor AGL adalah paling sensitive dari sirkuit utama
dan oleh karena itu, konektor berkualitas tinggi adalah cara termudah untuk
meningkatkan kehandalahn sirkuit penerangan lapangan terbang. Primery
Conector Kit penginstalan yang tahan dengan air dan tahan lama untuk
lingkungan apapun. Peringkat nominal 5000 V.
konektor utama tersedia untuk kabel yang disaring dan dilindungi dan
tidak dilapisi. Instalasi cepat dan sederhana dipandu dengan manual
terlampir dan divisualisasikan. Primery Conector kit ini merupakan
konektor primer harus sepenuhnya sesuai dengan edisi terbaru yang diisi
dengan resin untuk kabel yang tidak disaring ketik CKE 52. Kit konektor ini
menawarkan keunggulan permanen koneksi konektor ke kabel dan dilepas.
Dan dirancang dengan koneksi kedap air yang dapat dilepas antara lapangan
udara seri kabel penerangan dan belitan utama transformator seri, konektor
memungkinkan pemasangan yang agak cepat dan situs tanpa studi
sebelumnya Panjang kabel tersebut.
Kesesuaian Standard :

43
1. FAA : AC 150 / 5345-26 (L-823) edisi saat ini.
2. ICAO : Manual Desain Aerodrome bagian 5, system Kelistrikan.
3. Kit konektor kutub tunggal untuk kabel yang tidak disaring FAA L-823
class B style 3 plug dan stopkontak style 10.
4. Kit konektor tiang tunggal untuk kabel yang disaring FAA L-823 class B
style 3 plug dan stopkontak style 10.
5. Connector kit male : 58 gr dan Connector kit female : 48 gr.

Fitur kandungan Conector Kit :

 Kekuatan dielektrik 15% lebih baik daripada Neoprene.

 bahan elastomer thermosetting yang digunakan untuk konektor.

 Karakteristik keketatan air yang sangat baik di seluruh area kisaran

suhu dari -55 ° hingga + 55 ° C meskipun lebar rentang aplikasi.

 Resistensi yang sangat baik terhadap sebagian besar berbagai bahan

kimia yang digunakan di udara.

 Disediakan siap untuk segera digunakan dalam kemasan individu,

termasuk instruksi manual.

 Dapat digunakan dengan apa yang disebut sebagai konektor

“Super”.

 Bentuk ergonomis memudahkan koneksi dan de-koneksi.

Spesifikasi :

1. FAA AC 150 / 5345-26 untuk L 823 tipe I kelas B gaya 3 dan 10 konektor.

2. menggunakan bahan elastomer termoplastik yang sama dengan konektor

berlawanan dari trasnformator seri atau kabel primer.

44
3. Pin Soket dibuat dari masing-masing berlapis nikel dan timah (5 mikron

menit). Tembaga, dianil sebagai untuk dikerutkan ke kabel

konduktor.

4. Kit konektor primer yang diisi resin untuk kabel yang tidak disaring ketik

CKE 52, Kit konektor I ni menawarkan keunggulan permanen

kneksi ke konektor kabel dan dilepas.5

Type : Cke 52
Plugs and Connector
Connector Kit Male :58 gr
Connector Kit Female :48gr

5
Ibid, hlm 7.

45
3.7 Two Pole Plug

Gambar 3.6 Fisik Two Pole Plug


Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta

Two Pole Plug berfungsi sebagai penghubung kabel dari trafo seri ke kabel

yang tersambung ke beban. Two Pole Plug berfungsi sebagai penghubung kabel

dari trafo seri ke kabel yang tersambung ke beban. Yang dirancang khusus untuk

dua kabel terpisah, DB safegate SKCK2PS200000 (gaya 4) memberikan solusi

yang tahan lama untuk lapangan udara di seluruh dunia. Khusus dibangun untuk

melekat pada belitan sekunder transformator seri, SCK2PS200000 menawarkan

kepatuhan FAA dan ICAO penuh untuk penggunaan internasional.

Kedua jenis kit konektor sekunder ini laki-laki dan dicetak dengan karet dalam

sintetis untuk kekuatan dielektrik yang unggul, dan untuk memastikan koneksi

kedap ar di lapangan. Setiap kit dilengkapi dengan housing konektor pria yang

dicetak lebar instruksi dan paket pelumas pemasangan. Mereka 20Amps dan 600

Volts. Dan kedua kit konektor integro sekunder ini untuk membuat sambungan

medan yang dapat diservis di keda kabel tunggal (gaya 4 dan gaya 11) dan dua

46
kabel konduktor (gaya 5 dan gaya 12) di sirkuit pencahayaan sekunder. Mereka

dapat digunakan untuk merakit ekstensi sekunder, mengakhiri lead fixture atau

menghubungkan lead sekuder transformator. Secondary connector kit disetujui

dengan spesifikasi FAA L-823 dan di spesifikasi oleh laboratorium ITS untuk

Circular Advisory FAA 150 / 5345-26.

Spesifikasi yang Disarankan Kit penghubung sekunder harus sepenuhnya

sesuai dengan yang terbaru edisi FAA AC 150 / 5345-26 spesifikasi untuk L-823

Tipe II, kelas B, konektor gaya 4, 5, 11 dan / atau 12. Kepatuhan sangat penting

untuk memastikan kesesuaian yang sempurna maka dengan konektor unit atau seri

lampu

transformer.

Mereka harus dibuat dari plastik-termo yang sama bahan elastomer sebagai

konektor berlawanan dari lampu atau seri pembentuk trans. Panjang steker dan

stopkontak harusmaksimal 67,5 mm Pin dan soket harus terbuat darimasing-

masing nikel dan timah berlapis (5 mikron min.) tembaga, sebagi andianil untuk

dikrimkan ke konduktor kabel.

Spesifikasi :

1. Produksi : ADB Safegate

2. Penomoran produk : SCK 1 RB 500000

3. Diameter produk : 11.5/18mm

4. Kepadatan produk : 4,6 mm – 8,10 AWG

Type : SCK type


Connector Kits : Two-pole

47
Core Cable : One Two
FAA : AC 150/5345-26 (L-823)
ICAO : Aerodrome Design Manual Part 5, Electrical
Systems6

6
Ibid, hlm 9

48
3.8 Kabel NYYHY

Gambar 3.7 Kabel NYYHY

Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta

Kabel NYYHY merupakan dan termasuk kabel building wire kabel ini berinti
serabut. Kabel jenis ini biasanya di pasang pada instalasi listrik yang memerlukan
flexsibilitas yang tinggi. Kabel NYYHY jika kita kupas dalamnya terdapat
Konduktor, konduktor serabut yang jika kita ukur diameter wire serabut tersebut
masing-masing berdiamater antara 0,3 sampai dengan 0,9mm tergantung tipe
kabelnya. isolasi di sini berfungsi sebagai isolator.

Isolator tersebut sebagai penyekat antara konduktor satu dengan lainnya agar
tidak terjadi breakdown. Cabling, cabling adalah dimana proses pemilinan
konduktor menjadi diamater tertentu. Outersheath, outerheath adalah proses
isolasi layer luar dan sekaligus menjadi pengikat cablingan agar menjadi diamater
tertentu.

Bahan konduktor : Tembaga


Jenis : Tegangan Rendah
Voltage :0,6/1KV
SNI IEC 60502-1

49
PERHITUNGAN LUAS PENAMPANG KABEL
Panjang kabel : 5 m
ρ (rho) : Hambatan Jenis (Cu : 0,0175)
Daya : 10 Watt
RUMUS :
ρl
A= ................ (1)
R
Penyelesaian :
1. Cari besar hambatan (R)
P = I2 . R R = P/ I2

R = 10 / (6,6)2

= 10 / 43,56

R = 0,22 Ω

2. Cari luas penampang menggunakan rumus 1

0,0175 x 5
A=
0,22

A = 0,39 mm2 ≈ 1,5 mm2


Jadi, luas penampang kabel yang digunakan 1,5 mm27

3.9 Kabel Grounding BC (Bare Core)

7
ADBsafegate.dokumentasisolution2010

50
Gambar 3.8 Kabel Grounding (Bare Core)
Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta

Karakteristik kabel BC ialah tidak memiliki isolator alias telanjang. Jadi jenis
kabel ini hanya terdiri dari inti kabel saja yang disebut bare core. Kabel BC
sering digunakan pada penghantar penurunan (down conductor) instalasi
penangkal petir jenis runcing / konvensional atau lebih sering digunakan dalam
ground system (pembumian). Hal ini dikarenakan menggunakan kabel BC dengan
penampang 50 mm lebih ekonomis dan juga telah memenuhi standarisasi
minimum dari penghantar penurunan instalasi penangkal petir. Hanya saja seperti
diketahui bahwa kabel BC tidak memiliki isolator pelindung, sehingga
dikhawatirkan terjadi induksi sambaran petir dan loncatan arus pada material
konduktor. Jadi agar aman, maka kabel BC sebaiknya dibungkus dengan pipa
paralon (PVC). 8

8
ADBsafegate.dokumentasisolution2010

51

Anda mungkin juga menyukai