TINJAUAN TEORI
Airfield lighting system (AFL) atay juga dengan aeronautical ground lighting
(AGL) merupakan istilah yang digunakan pada bandara untuk membantu dan
melayani pilot secara visual menggunakan berbagai jenis lampu pada saat pesawat
melakukan proses tinggal landas, mendarat, dan melakukan taxi agar dapat
bergerak secara efisien dan aman
Secara umum lampu AFL yang terdapat pada wilayah utama bandara
(Landing movement) dikelompokkan menjadi tiga jenis lampu yaitu lampu
Runway, lampu Taxiway dan Apron. Setiap jenis lampu Afl memiliki nama lampu
rambu yang berbeda-beda sesuai dengan lokasi penempatan lampu. Berikut ini
penjelasan lampu rambu sebagai berikut :
36
3.2 Apron Lighting System
Apron Light yaitu rambu penerangan yang terdiri dari lampu-lampu yang
memancarkan cahaya biru mengacu pada Taxiway Edge Light yang dipasang di
tepi Apron untuk memberi tanda batas pinggir Apron. 1
Klasifikasi Data
1. Lampu 13 Buah
2. Daya Lampu (LED) 10 W / 6,6 A
1
ADBsafegate.dokumentasisolution2010
37
Gambar 3.3 Kontruksi Kabel FL2XCY
Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta
Kabel FL2XCY ini digunakan untuk penghantar arus listrik yang digunakan
pada Jalur listrik penerangan Airfield Lighting System yang memiliki diameter
6mm dan tegangan yang dialirinya yaitu 20KV dan yang biasanya dihubungkan
ke CCR yang hanya memiliki 1 core saja dan menggunakan PVC sebagai
Isolasinya, yang bertujuan untuk menahan core pada kabel tersebut aman. Untuk
jenis kabel ini adalah kabel tanam. 2
Conductor Stranded bare copper conductor.
Inner Semi-Conductor Extruded semi-conducting compound.
Insulation XLPE.
Outer Semi-Conductor Extruded semi-conducting compound.
Shield Concentric layer of bare copper wires, counter
helix of a copper tape.
Sheath PVC.
2
Mismail Budiono 2010, Buku Standart Konstruksi jaringan tegangan menegah:
Bayumedia Publishing
38
Gambar 3.4 Constant Current Regulator (CCR)
Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta
Pada Airport Lighting System yang digunakan sebagai alat bantu secara
Visual, berfungsi untuk memberikan tanda kepada penerbang mulai dari
pendekatan (Approach) sampai ke Apron.
Sehingga untuk mendapatkan intensitas cahaya yang sama perlu adanya Teknik
Instalasi. Instalasi ini tersambung secara seri dan catu dayanya dari sumber arus
konstan dalam hal ini adalah CCR.
Tujuan utama pemasangan instalasi secara seri adalah untuk mendapatkan arus
yang sama besar pada tiap – tiap beban lampu, sehingga mendapatkan intensitas
cahaya yang sama pada setiap lampu.
Intensitas cahaya pada setiap lampu ini merupakan syarat penting bagi alat
bantu secara visual pada suatu bandar udara.
Prinsip kerja dari alat pencatu tegangan yaitu CCR dapat dibagi menjadi
beberapa macam yaitu :
a. Moving Coil Regulator (Constan Current Regulator)
b. Ampliflier Magnetic CCR (AM-CCR)
c. Frequency Resonance CCR (FR-CCR)
d. Thyristor Current Regulator (TCR)
39
CCR berfungsi sebagai pengatur arus tetap khusus didesain untuk
memenuhi kebutuhan catu daya rangkaian lampu penerangan airport lighting
system seperti : runway light, taxiway light, PAPI light, approach light.
Dengan berbagai macam tingkatan intensitas cahaya (brightness), model dasar
alat ini didesain dengan memberikan 5 (lima) step pilihan tingkat arus antara
lain : step 1 dengan arus 2.8 Ampere, step 2 dengan arus 3,4 Ampere, step 3
dengan arus 4,1 Ampere, step 4 dengan arus 5,2 Ampere, step 5 dengan arus
6,6 Ampere.3
CCR Spesifikasi
Aplikasi Taxiway Light & Apron Light
3
Bambang Trisno,Sistem CCR dan Penyambungan,Hal:30 MK:2011
40
Gambar 3.5 Isolation transformer
4
ADBsafegate.dokumentasisolution2010
41
Klasifikasi Data
1. Isolation Transformer 13 Buah
2.Daya Isolation Transformer 10 W / 6,6 A
42
Gambar 3.5 Fisik Primary Connector
Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta
43
1. FAA : AC 150 / 5345-26 (L-823) edisi saat ini.
2. ICAO : Manual Desain Aerodrome bagian 5, system Kelistrikan.
3. Kit konektor kutub tunggal untuk kabel yang tidak disaring FAA L-823
class B style 3 plug dan stopkontak style 10.
4. Kit konektor tiang tunggal untuk kabel yang disaring FAA L-823 class B
style 3 plug dan stopkontak style 10.
5. Connector kit male : 58 gr dan Connector kit female : 48 gr.
“Super”.
Spesifikasi :
1. FAA AC 150 / 5345-26 untuk L 823 tipe I kelas B gaya 3 dan 10 konektor.
44
3. Pin Soket dibuat dari masing-masing berlapis nikel dan timah (5 mikron
konduktor.
4. Kit konektor primer yang diisi resin untuk kabel yang tidak disaring ketik
Type : Cke 52
Plugs and Connector
Connector Kit Male :58 gr
Connector Kit Female :48gr
5
Ibid, hlm 7.
45
3.7 Two Pole Plug
Two Pole Plug berfungsi sebagai penghubung kabel dari trafo seri ke kabel
yang tersambung ke beban. Two Pole Plug berfungsi sebagai penghubung kabel
dari trafo seri ke kabel yang tersambung ke beban. Yang dirancang khusus untuk
yang tahan lama untuk lapangan udara di seluruh dunia. Khusus dibangun untuk
Kedua jenis kit konektor sekunder ini laki-laki dan dicetak dengan karet dalam
sintetis untuk kekuatan dielektrik yang unggul, dan untuk memastikan koneksi
kedap ar di lapangan. Setiap kit dilengkapi dengan housing konektor pria yang
dicetak lebar instruksi dan paket pelumas pemasangan. Mereka 20Amps dan 600
Volts. Dan kedua kit konektor integro sekunder ini untuk membuat sambungan
medan yang dapat diservis di keda kabel tunggal (gaya 4 dan gaya 11) dan dua
46
kabel konduktor (gaya 5 dan gaya 12) di sirkuit pencahayaan sekunder. Mereka
dapat digunakan untuk merakit ekstensi sekunder, mengakhiri lead fixture atau
dengan spesifikasi FAA L-823 dan di spesifikasi oleh laboratorium ITS untuk
sesuai dengan yang terbaru edisi FAA AC 150 / 5345-26 spesifikasi untuk L-823
Tipe II, kelas B, konektor gaya 4, 5, 11 dan / atau 12. Kepatuhan sangat penting
untuk memastikan kesesuaian yang sempurna maka dengan konektor unit atau seri
lampu
transformer.
Mereka harus dibuat dari plastik-termo yang sama bahan elastomer sebagai
konektor berlawanan dari lampu atau seri pembentuk trans. Panjang steker dan
masing nikel dan timah berlapis (5 mikron min.) tembaga, sebagi andianil untuk
Spesifikasi :
47
Core Cable : One Two
FAA : AC 150/5345-26 (L-823)
ICAO : Aerodrome Design Manual Part 5, Electrical
Systems6
6
Ibid, hlm 9
48
3.8 Kabel NYYHY
Kabel NYYHY merupakan dan termasuk kabel building wire kabel ini berinti
serabut. Kabel jenis ini biasanya di pasang pada instalasi listrik yang memerlukan
flexsibilitas yang tinggi. Kabel NYYHY jika kita kupas dalamnya terdapat
Konduktor, konduktor serabut yang jika kita ukur diameter wire serabut tersebut
masing-masing berdiamater antara 0,3 sampai dengan 0,9mm tergantung tipe
kabelnya. isolasi di sini berfungsi sebagai isolator.
Isolator tersebut sebagai penyekat antara konduktor satu dengan lainnya agar
tidak terjadi breakdown. Cabling, cabling adalah dimana proses pemilinan
konduktor menjadi diamater tertentu. Outersheath, outerheath adalah proses
isolasi layer luar dan sekaligus menjadi pengikat cablingan agar menjadi diamater
tertentu.
49
PERHITUNGAN LUAS PENAMPANG KABEL
Panjang kabel : 5 m
ρ (rho) : Hambatan Jenis (Cu : 0,0175)
Daya : 10 Watt
RUMUS :
ρl
A= ................ (1)
R
Penyelesaian :
1. Cari besar hambatan (R)
P = I2 . R R = P/ I2
R = 10 / (6,6)2
= 10 / 43,56
R = 0,22 Ω
0,0175 x 5
A=
0,22
7
ADBsafegate.dokumentasisolution2010
50
Gambar 3.8 Kabel Grounding (Bare Core)
Sumber: Bandara Internasional Adisumarno Surakarta
Karakteristik kabel BC ialah tidak memiliki isolator alias telanjang. Jadi jenis
kabel ini hanya terdiri dari inti kabel saja yang disebut bare core. Kabel BC
sering digunakan pada penghantar penurunan (down conductor) instalasi
penangkal petir jenis runcing / konvensional atau lebih sering digunakan dalam
ground system (pembumian). Hal ini dikarenakan menggunakan kabel BC dengan
penampang 50 mm lebih ekonomis dan juga telah memenuhi standarisasi
minimum dari penghantar penurunan instalasi penangkal petir. Hanya saja seperti
diketahui bahwa kabel BC tidak memiliki isolator pelindung, sehingga
dikhawatirkan terjadi induksi sambaran petir dan loncatan arus pada material
konduktor. Jadi agar aman, maka kabel BC sebaiknya dibungkus dengan pipa
paralon (PVC). 8
8
ADBsafegate.dokumentasisolution2010
51