Anda di halaman 1dari 8

`

IMPLEMENTASI AUTOMATIC DEPENDENT SURVEILLANCE-BROADCAST (ADS-B)


SEBAGAI BAGIAN DARI SURVEILLANCE

PERUM LPPNPI CABANG SEMARANG

Makalah dituis dan disampaikan dalam Seminar Kerja Praktik


pada tanggal 8 Maret 2018 di Universitas Diponegoro Semarang

Oleh :
Muhammad Furqon Kurnianto
21060115060053

Dosen Pembimbing :
DR. Drs. Iman Setiono, MSi
195411301985031004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
`

IMPLEMENTASI AUTOMATIC DEPENDENT SURVEILLANCE-BROADCAST (ADS-B)


SEBAGAI BAGIAN DARI SURVEILLANCE
PERUM LPPNPI CABANG SEMARANG

Muhammad Furqon Kurnianto,[1]* DR. Drs. Iman Setiono, MSi [2]


[1]
Mahasiswa dan [2] Dosen Pembimbing Kerja Praktik
Program Studi Teknik Elektro Departemen Teknologi Industri
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
Jalan Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang 50275
e-mail : furqonkurnianto27@gmail.com*

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin canggih, fasilitas
pendukung pelayanan navigasi penerbangan pun semakin berkembang dengan cepat. Penggunaan
teknologi peralatan navigasi penerbangan yang awalnya masih konvensiaonal yakni
menggunakan radar kini perlahan mulai beralih ke Automatic Dependent Surveillance-Broadcast
(ADSB). Teknlologi ADS-B adalah teknologi baru dalam pengamatan pesawat terbang yang
merupakan kombinasi global positioning system (GPS), sehingga pesawat bisa terlacak posisi,
kecepatan, arah angin, dan ketinggian. Alat ini bisa dipasang di pesawat atau stasiun darat dan
lebih unggul dari radar. Automatic Dependent Surveillance- Broadcast (ADS-B) adalah teknologi
pendeteksi dimana setiap pesawat lewat transponder yang dimiliki memancarkan setiap dua kali
dalam tiap detik/di perbaharui informasinya setiap 0,5 detik sekali setiap perubahan informasi
ketinggian, posisi, kecepatan, arah, dan informasi lainnya ke stasiun darat dan pesawat lainnya.
Informasi ini didapat dari informasi Global Positioning System (GPS) atau backup Flight
Management System (FMS) yang ada di pesawat masing-masing. Informasi yang menuju ke
stasiun darat ini disebut ADS-B Out yang hasilnya dapat dilihat berupa output layaknya melihat
layar lalu lintas udara pada umumnya. Informasi ini juga dapat dipancarkan untuk pesawat yang
dilengkapi ADS-B dan akan terlihat dalam cockpit traffic display. Inilah yang disebut sebagai
ADS-B In. Sebagai tambahan, stasiun darat ADS-B dapat memberikan informasi tambahan
lainnya seperti kondisi cuaca dan informasi ruang udara lewat link yang ada.

Kata kunci : ADS-B, Sistem Telekomunikasi dan Navigasi

1. PENDAHULUAN
Adanya alat transportasi udara berupa pesawat sangat erat korelasinya dengan bandar
udara. Bandar udara yang merupakan tempat berlangsungnya kegiatan transportasi udara
memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung kelancaran, keamanan serta
kenyamanan transportasi udara tersebut. Oleh sebab itu bandara harus memiliki fasilitas yang
menunjang semua kegiatan tersebut yaitu dengan adanya sistem pengawasan (surveillance)
pesawat terbang.
Dengan meningkatnya frekuensi penerbangan di wilayah udara Indonesia dibutuhkan
suatu lembaga yang dapat melakukan pengawasan dan pengaturan lalu lintas udara di wilayah
Indonesia. Selain itu dibutuhkan bandar udara ysng cukup untuk tempat pendaratan dan
penerbangan pesawat. Serta sebagai fasilitas layanan untuk memudahkan penumpang untuk
`

mengakses pesawat udara. Untuk pemandu lalu lintas udara (PLLU) di wilayah udara
Indonesia dikelola oleh Perum LPPNPI.
Agar Perum LPPNPI dapat melakukan pengaturan dan pengawasan lalu lintas udara
dengan baik dibutuhkan peralatan untuk mengawasi lalu lintas penerbangan di udara yang
baik. Di Perum LPPNPI terdapat alat pengawasan (surveillance) pesawat udara yang dapat
mendukung proses pengawasan dan pemantauan lalu lintas udara. Salah satu peralatan yang
menunjang untuk pemantauan pesawat udara adalah Radar, namun karena radar ini
penggunaanya hanya bisa dipakai didarat untuk mengetahui posisi pesawat, dan seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan muncullah alat yang dinamakan ADS-B, ADS-B
(Automatic Dependent Surveillance-Broadcast) berfungsi untuk memberikan informasi
keberadaan atau posisi pesawat terbang dari bandar udara dan setiap pesawat dilengkapi juga
dengan ADS-B sehingga tiap-tiap pesawat mengetahui keberadaan atau posisi pesawat
disekitarnya sehingga tidak terjadi tabrakan pesawat atau hal yang tidak diinginkan lainnya.
Alat ini bisa dipasang di pesawat atau stasiun darat dan lebih unggul dari radar.

2. LANDASAN TEORI

2.1 FASILITAS SURVEILLANCE


Dalam dunia penerbangan, pengawasan terhadap pesawat yang terbang di udara
merupakan peralatan yang sangat berperan penting untuk menjamin keselamatan dan
juga keamanan transportasi udara, sehingga pemandu lalu lintas udara (PLLU) bisa
mengetahui keberadaan pesawat dan bisa me-monitoring pesawat unuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan. Adapun peralatan pengawasan (surveillance), yaitu :

2.1.1 RADAR (Radio Detection and Ranging)


RADAR atau Radio Detection and Ranging adalah suatu sistem
gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak
dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan
bermotor dan informasi cuaca (hujan). Panjang gelombang yang dipancarkan
radar bervariasi mulai dari milimeter hingga meter. Gelombang radio/sinyal
yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh
radar.

2.1.2 ADS-B (Automatic Dependent Surveillance – Broadcast)


ADS-B atau Automatic Dependent Surveillance – Broadcast adalah
teknologi baru dalam pengamatan pesawat terbang yang merupakan kombinasi
global positioning system (GPS), sehingga pesawat bisa terlacak posisi,
kecepatan, arah angin, dan ketinggian. Alat ini bisa dipasang di pesawat atau
stasiun darat dan lebih unggul dari radar.

2.2 PERKEMBANGAN RADAR

2.2.1 Primary Surveillance Radar (PSR)


Primary Surveillance Radar (PSR), atau yang biasa kita kenal dengan kata
radar saja, adalah alat yang memancarkan sinyal pulsa-pulsa radio dan jika pulsa
`

tersebut mengenai sebuah permukaan logam (badan pesawat) maka pulsa radio
tersebut akan dipantulkan balik kembali ke radar.
Radar ini kemudian menghitung waktu pantulan untuk menghitung jarak
benda tersebut. PSR ini tidak efektif untuk mendeteksi objek yang ukurannya
kecil seperti pesawat ringan. Bahkan pesawat yang besar pun, hanya dapat
diketahui keberadaannya tapi tidak dapat ditampilkan identitasnya di layar radar.

2.2.2 Secondary Surveillance Radar (SSR)


Secondary Surveillance Radar (SSR) adalah radar yang bekerja dengan bantuan
alat yang bernama transponder di pesawat udara. Secara sederhana cara kerjanya
adalah sebagai berikut : SSR di darat memancarkan sinyal yang disebut dengan
interrogation pada frekuensi 1030 Mhz. Jika mendapatkan sinyal interogasi,
maka transponder akan menjawab/memberikan sinyal balasan pada frekuensi
1090 Mhz. Dekoder yang ada di SSR akan menghitung jarak pesawat tersebut
dari lamanya sinyal sampai kembali ke SSR. Arah pesawat tersebut akan
ditentukan oleh arah antena radar SSR yang berputar 360 derajat. Jadi misalnya
antena SSR sedang mengarah ke timur pada arah 090° dan mendapatkan
jawaban (reply) dari sebuah transponder, maka jarak dan posisi pesawat akan
diketahui oleh SSR.

2.2.3 Monopulse Secondary Surveillance Radar (MSSR)


Monopulse Secondary Surveillance Radar (MSSR) merupakan peningkatan dari
Secondary Surveillance Radar (SSR). Dibandingkan dengan SSR, MSSR tidak
membutuhkan banyak jawaban dari pesawat dan lebih akurat dalam
memonitoring pesawat serta MSSR akan menggantikan SSR pada umumnya dan
mengurangi jaraj minimum pemisah antar pesawat yang semula 10 NM (19 KM)
menjadi 5 NM (9,3 Km).

3. IMPLEMENTASI AUTOMATIC DEPENDENT SURVEILLANCE-BROADCAST


(ADS-B) SEBAGAI BAGIAN DARI SURVEILLANCE

3.1 DESKRIPSI PERANGKAT


ADS-B atau Automatic Dependent Surveillance-Broadcast adalah teknologi
pengamatan (surveillance) yang digunakan untuk memberikan informasi posisi pesawat
di udara. Sistem ADS-B adalah suatu sistem pengamatan atau surveillance dimana
sistem avionik dari suatu pesawat terbang memancarkan (broadcast) informasi
mengenai posisi terbang, ketinggian terbang, kecepatan terbang dan parameter lainnya
secara lengkap dan otomatis setiap 0,5 detik dipancarkan (broadcast) ke sistem ADS-B
ground station. Pesawat dilengkapi dengan sebuah transponder ADS-B yang befungsi
untuk mengirimkan informasi secara terus-menerus ke ADS-B receiver yang ada di
darat (ADS-B Ground Station) atau ke ADS-B receiver yang ada di pesawat. Data ini
dipakai untuk menampilkan posisi pesawat secara visual dan informasi lainnya seperti
ketinggian, kecepatan, identifikasi pesawat. Selain itu sistem ADS-B memberi
keuntungan dibandingkan dengan sistem Radar (Radio Detection and Ranging) seperti
pembaharuan data yang lebih sering.
Dari pengertian ADS-B sendiri memiliki beberapa penjelasan arti per kata, yaitu
sebagai berikut:
`

1. Automatic : Pekerjaannya tidak membutuhkan masukan (input) dari pilot dan


tidak diintervensi/campur tangan oleh manusia.

2. Dependent : Hasil pengamatan tidak ditentukan oleh pengamat tetapi yang


memberikan parameter data dari pesawat.
3. Surveillance : Data yang masuk berupa posisi, ketinggian, kecepatan, arah dan lain
– lain.
4. Broadcast : Pengiriman terus menerus tanpa henti, update tiap 0,5 detik ke
ground station atau ke pesawat lain.

3.2 IMPLEMENTASI ADS-B


Indonesia sebagai bagian dari jalur penerbangan sipil internasional dan anggota
International Civil Aviation and Organization (ICAO) terikat dengan peraturan
internasional tentang penerbangan sipil. Peraturan ini menyangkut keselamatan dan
keamanan penerbangan yang termasuk didalamnya tercakup masalah komunikasi,
navigasi dan pengawasan penerbangan lalu lintas udara (Communication,Navigation
and Surveillance – Air Traffic Management/CNS – ATM). Beberapa tahun terakhir ini
jumlah lalu lintas penerbangan di wilayah Indonesia telah meningkat secara signifikan.
Kepadatan lalu lintas penerbangan di udara dan bandara menjadi sangat tinggi dan
keselamatan penerbangan menjadi hal yang sangat penting.
Infrastruktur pendukung navigasi berperan besar dalam menentukan tingkat
keselamatan jalur penerbangan secara keseluruhan. Tingkat keselamatan ruang udara
sangat membutuhkan data serta informasi yang akurat sebagai kebutuhan yang mutlak
dan mendesak. Data yang akurat dapat diperoleh dari perangkat surveillance ADS-B
(Automatic Dependent Surveillance-Broadcast).
Sistem ADS-B adalah suatu sistem pengamatan (surveillance) dimana sistem
avionik dari suatu pesawat terbang memancarkan (broadcast) informasi mengenai
posisi terbang, ketinggian terbang, kecepatan terbang dan parameter lainnya. ADS-B
bersifat otomatis karena tidak memerlukan pilot untuk menjalankan fungsi serta tidak
memerlukan pemeriksaan secara rutin dan bersifat tidak bebas (dependent) karena
membutuhkan alat yang disebut tranponder.

Tampilan Monitor ADS-B


`

Alat ini menggunakan frekuensi radio 1030 Mhz untuk menerima informasi dan
1090 Mhz untuk mentransmisikan informasi sehingga semua alat dengan frekuensi yang
sama dapat menangkap informasi tersebut, mekanisme penyebaran informasi inilah
yang disebut broadcast. ADS-B secara terus menerus (continue) (sekitar 2 kali setiap
detik) mengirimkan informasi berupa identitas posisi, ketinggian, kecepatan serta status
sebuah alat transportasi. Setiap pesawat akan menentukan posisinya melalui GNSS
(Global Navigation Satelite System), selanjutnya ADS-B menyebaran informasi tersebut
melalui ADS-B Out. Informasi tersebut diterima oleh penangkap sinyal (receiver) dan
ATC (Air Traffic Control). Selain mengirimkan informasi, ADS-B menerima informasi
pesawat lain melalui ADS-B In.
Coverage maksimum dari ADS-B adalah 200 NM (370 km), disamping itu sistem
ADS-B dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan operasional dengan
tujuan antara lain :
1. Untuk meningkatkan keselamatan
2. Meningkatkan kapasitas dan efisiensi dari operasi sistem wilayah udara
3. Mengurangi penempatan radar, dan
4. Dapat digunakan pada cakupan diluar radar

3.3 DATA ADS-B


Data ADS-B menyebarkan informasi identitas pesawat, posisi pesawat, kecepatan
pesawat, serta kondisi pesawat seperti status penerbangan, arah gerak, status prioritas
penerbangan dan lain-lain. Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa atribut pesan
dalam data ADS-B.

Gambar 4.7 Atribut Pesan Data ADS-B

Penjelasan atribut ADS-B yang bertanda merah

Atribut Keterangan
4D0105 Identitas Pesawat
CLX634 Call Sign atau Nomor Penerbangan
53,4774 Lokasi Pesawat Koordinat x (latitude)
101,5890 Lokasi Pesawat Koordinat y (longtitude)
8 NIC – Navigation Integrity Category
2 NUCV – Navigation Uncertainly Category Velocity
33000 Flight Level
`

476 Indicated Air Speed (IAS)


472 True Air Speed (TAS)
840 Ground Speed (GS)

Tampilan Informasi dari ADS-B pada monitor

3.4 MANFAAT ADS-B


Ada beberapa manfaat menggunakan ADS-B, diantaranya :
1. Posisi GPS yang dilaporkan oleh ADS-B menjadi lebih akurat dibandingkan dengan
posisi yang dihasilkan oleh radar.
2. Surveillance dengan ADS-B lebih mudah dan lebih murah, baik dalam hal
pemasangan maupun pengoperasian dibandingkan dengan radar. Hal Ini dapat
diartikan bahwa wilayah udara yang sebelumnya tidak memiliki radar.
3. Karena ADS-B adalah layanan broadcast yang dapat diterima oleh pesawat terbang.
Maka dengan ADS-B pesawat terbang akan memiliki kemampuan traffic awareness
yang akurat dan murah, khususnya apabila dikaitkan dengan adanya pesawat-
pesawat terbang lain yang berada di sekitarnya.

4. KESIMPULAN
1. ADS-B atau Automatic Dependent Surveillance – Broadcast) merupakan perangkat
peralatan pengawasan pesawat terbang yang berfungsi untuk memberikan informasi
kepada pemandu lalu lintas udara (PLLU) dan peawat berupa posisi, jarak, jenis pesawat
dan lain-lain yang lebih unggul dari radar.
2. ADS-B adalah alat yang dapat menunjang kegiatan operasional dengan tujuan antara lain,
untuk meningkatkan keselamatan, kapasitas dan efisiensi pemandu lalu lintas udara dari
operasi sistem wilayah udara.
`

3. ADS-B terdiri dari dua layanan yang berbeda yaitu, ADS-B Out dan ADS-B In
menggantikan radar sebagai metode pengawasan utama dalam mengendalikan pesawat
terbang. ADS-B Out memberikan/menyiarkan (broadcast) informasi ke pesawat lain dan
Ground Station, ADS-B In menerima informasi dari pesawat lain.
4. ADS-B memberikan/menyiarkan (broadcast) informasi keberadaan pesawat terbang
secara terus menerus (continue) dan terbaru (update) setiap 0.5 detik sekali secara
realtime sehingga pemandu lalu lintas udara (PLLU) bisa mengawasi pesawat terbang.

5. SARAN
1. Menambahkan ADS-B pada setiap pesawat terbang yang belum dipasang dengan sistem
ADS-B supaya lebih mudah untuk mendeteksi pesawat

6. DAFTAR PUSTAKA

Airnav Indonesia – Sejarah. (2013). Retrieved January 15, 2018, from


http://www.airnavindonesia.co.id/id/page/about/type/history

Manual Book, ADS-B Training – Overview (Automatic Dependent Surveillance –


Broadcast), Stuttgart, 2009.

Perum LPPNPI. (2015). Manual Operasi Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi


Penerbangan Perum LPPNPI District Semarang di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang.
Semarang : Perum LPPNPI.

Henry. (2015). Sistem dan Peralatan ADS-B (Automatic Dependent Surveillance –


Broadcast). 7, 15-27.

Y. Nurhayati, P. Litbang, P. Udara, J. Merdeka, and J. Pusat, “Implementasi Automatic


Dependent Surveillance Broadcast ( ADS-B ) di Indonesia The Implementasion of Automatic
Dependent Surveillance Broadcast ( ADS-B in Indonesia,” pp. 147–162, 2014.

Setiono, Iman. (2017), Panduan Penulisan Laporan Kerja Praktek, Semarang : Undip Press.

Anda mungkin juga menyukai