Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI RADAR DALAM BIDANG AIRCRAFT

NAVIGATION

Disusun oleh :

FELI RAMASARI
1711072007

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI PADANG

2019

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji beserta syukur penulis berikan kepada Allah SWT yang telah
memberikan hidayah, kemudahan dan rahmat kepada penulis dalam menyelesaikan
karya tulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah RADAR. Dengan judul
karya “Aplikasi RADAR dalam bidang Aircraft Navigation”. Sholawat dan salam
senantiasa dikirimkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa agama
Islam kepada alam penuh ilmu pengetahuan. Terima kasih juga penulis berikan
kepada dosen pembimbing, teman-teman seperjuangan dan keluarga yang
senantiasa mendukung penulis dalam pengerjaan karya ini. Penulis berharap bahwa
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis menerima kritik dan
sarannya demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.

Padang, 25 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 . Latar Belakang Penulisan .....................................................................1
1.2 . Rumusan Masalah ................................................................................2
1.3 . Tujuan dan Manfaat .............................................................................2
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA ................................................................................3
2.1 . RADAR (Radio Detection and Ranging)..............................................3
2.2 . Konsep Sistem Navigasi .......................................................................5
2.3 . Sistem Navigasi Pesawat Terbang ........................................................5
BAB 3 METODE PENULISAN............................................................................7
3.1 . Teknik Pengumpulan Data dan Informasi .............................................7
3.2 . Teknik Analisa Data .............................................................................7
BAB 4 PEMBAHASAN .........................................................................................8
BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................9
5.1 Kesimpulan ............................................................................................9
5.2 Saran ......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................10

iii
APLIKASI RADAR DALAM BIDANG AIRCRAFT NAVIGATION

Feli Ramasari
Politeknik Negeri Padang
ramasarifeli@gmail.com

Setiap pesawat terbang memiliki sistem navigasi yang berlandaskan dengan teknologi
RADAR yang berfungsi untuk mengarahkan dan mengatur lalu lintas pesawat terbang
sehingga tidak terjadi kecelakaan lalu lintas. Melalui sistem navigasi, pesawat terbang
dapat menerima informasi berupa parkiran cuaca, lokasi objek disekitarnya, dan arah tujuan
pesawat

Kata kunci : RADAR, gelombang elektromagnetik, navigasi, target

iv
1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Moda transportasi udara merupakan suatu pilihan yang tidak dapat dielakkan
karena telah menjadi salah satu solusi terbaik dalam melakukan kegiatan
berkendara dengan cepat. Salah satu contoh moda transportasi udara adalah
pesawat terbang yang merupakan moda terpopuler dalam melakukan perjalanan
jarak menengah maupun panjang. Pesawat-pesawat komersil tertentu bahkan
mampu terbang sampai sekitar 18 jam.Pada setiap pesawat terbang dilengkapi
dengan sistem navigasi yaitu proses merencanakan objek dari satu titik ke titik
lainnya. Ini dicapai dengan menentukan posisi pasti seseorang di Bumi dengan cara
visual atau elektronik dan menentukan arah ke posisi yang tepat dari tujuan yang
dituju. Titik-titik yang tepat sering didefinisikan sebagai pengukuran garis lintang
dan garis bujur (Wulffson, R.L. 2018).
Navigasi pesawat tersebut merupakan pengaplikasian dari teknologi RADAR
(radio detection and ranging) yaitu teknologi yang mentransmisikan dan menerima
gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi, menemukan, dan mengukur
kecepatan objek yang jauh. Gelombang pantulan dianalisis menggunakan
persamaan yang diturunkan secara matematis, yang dirancang untuk mengatasi
fenomena alam yang memengaruhi perambatan gelombang tersebut. (Ameigh, M.S.
2018). Sistem navigasi pesawat berfungsi sebagai pemberi informasi, penunjuk
arah, dan pemantau keadaan. Oleh sebab itu, sistem navigasi sebuah pesawat
terbang sangatlah penting. Teknologi RADAR merupakan landasan dari sistem
navigasi pesawat terbang yang sangat mempengaruhi kelayakannya.
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana teknologi RADAR bekerja ?
2. Bagaimana cara kerja sistem navigasi sebuah pesawat terbang ?
3. Apa hubungan antara teknologi RADAR dengan sistem navigasi pesawat
terbang ?
4. Bagaimana peranana sistem navigasi pada sebuah pesawat terbang ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui dasar ilmu teknologi RADAR
2. Mengetahui cara kerja dari sebuah sistem navigasi pesawat terbang
3. Mengetahui cara penggunaan teknologi RADAR pada sebuah sistem navigasi
pesawat terbang.
4. Mengetahui peranan sistem navigasi pada sebuah pesawat terbang.
3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 RADAR (Radio Detection and Ranging)


RADAR dapat berupa suatu teknik atau alat (Hanssen, 2001). RADAR bekerja
pada gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio dan gelombang mikro,
dengan panjang gelombang beberapa milimeter hingga sekitar satu meter.
Gelombang radio dan gelombang mikro tersebut dipancarkan ke seluruh
permukaan bumi dan pantulannya terdeteksi oleh sistem RADAR yang selanjutnya
digunakan untuk mendeteksi objek. Sehingga dengan demikian sistem ini sering
disebut dengan penginderaan jauh aktif.
Besar kecilnya panjang gelombang elektromagnetik mempengaruhi terhadap
penetrasi gelombang tersebut pada objek di permukaan bumi. Semakin besar
panjang gelombang yang digunakan maka semakin kuat daya penetrasi gelombang
tersebut. Panjang gelombang dikelompokkan menurut band - band. Panjang
gelombang yang akan digunakan pada sistem RADAR bergantung pada aplikasi
yang akan dikerjakan. RADAR menggunakan satu atau lebih jenis band dalam
melakukan penginderaan jauh. RADAR menggunakan spektrum gelombang
elektromagnetik pada rentang frekuensi 300 MHz hingga 30 GHz.

Tabel 2.1 panjang gelombang RADAR dan frekuensinya yang digunakan dalam
pengindraan jarak jauh

Band Panjang Gelombang (cm) Frekuensi (MHz)


Ka 0.8 – 1.1 40000 – 26500
K 1.1 – 1.7 26500 – 18000
Ku 1.7 – 2.4 18000 – 12500
X 2.4 – 3.8 12500 – 8000
C 3.8 – 7.5 8000 – 4000
S 7.5 – 15 4000 – 2000
L 15 – 30 2000 – 1000
4

P 30 – 100 1000 – 300

Aplikasi dari band-band tersebut ada sistem RADAR dapat dilihat pada tabel 2.2
berikut:

Band Panjang gelombang (cm) Frekuensi (GHz) Aplikasi


X 2.4 – 3.8 12.5 – 8 Militer dan survey pemetaan
C 3.8 – 7.5 8–4 Pada RADAR ruang
angkasa seperti ERSI dan
RADARSAT
S 7.5 – 15 4–2 Pada sistem Almaz
L 15 – 30 2–1 Pada SEASAT dan JERSI
P 30 – 100 0.3 – 0.001 USA JPL – AirSAR

Pencitraan dengan RADAR Konsep RADAR adalah mengukur jarak dari


sensor ke target dengan wahana pesawat terbang atau satelit yang dilakukan ke arah
miring (side looking). Ukuran jarak tersebut didapat dengan mengukur waktu yang
diperlukan gelombang elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor sampai
ke target dan kembali lagi ke sensor.

Gambar 2.1 Cara kerja RADAR. Sensor memancarkan gelombang elektromagnetik


ke target dan diterima kemabali oleh sensor untuk menentukan jarak (S)\
5

2.2 Konsep Sistem Navigasi


Pengertian navigasi terbagi menjadi dua, pertama navigasi adalah penentuan
secara akurat kondisi/keberadaan kendaraan (vehicle state), antara lain
posisi,kecepatan, dan sikap (attitude) nya. Kedua, navigasi adalah merencanakan
dan melaksanakan maneuver yang berguna untuk perpindahan menuju lokasi yang
diinginkan. (Farrel, 2008). Istilah navigasi sendiri dipakai untuk merujuk pada
proses estimasi berbasis kinematik vehicle state (posisi, kecepatan, dan attitude)
secara realtime sebagai acuan untuk menentukan manuver (pergerakan) kendaraan
sepanjang trayektori.

2.3 Sistem Navigasi Pesawat Terbang


Pesawat terbang mempunyai sistem navigasi yang berfungsi sebagai alat
pemandu arah dan posisi bagi perjalanan pesawat sejak dari tinggal landas sampai
mendarat. Sistem navigasi tersebut terdiri dari :
1. Attitude dan Heading
Attitude adalah sikap pesawat. Sikap pesawat terdiri dari roll
(mengguling) dan pitch (mendongak). Sedangkan heading adalah arah pesawat
relatif terhadap magnet bumi. Data sikap pesawat dihasilkan oleh sensor-
sensor attitude dan heading yang bisa terdiri dari beberapa sensor terpisah atau
dikemas dalam satu paket sensor sikap. Salah satu sensor yang terintegrasi
adalah Attitude Heading and Reference System (AHRS). Output dari sensor
ini adalah data heading dan attitude.
2. Airspeed dan Altitude
Data airspeed dan altitude dihasilkan oleh peralatan Air Data Computer
(ADC). ADC mengeluarkan data airspeed dan altitude dalam format digital
ARINC 429. Airspeed merupakan data kecepatan dalam satuan knot.
Sedangkan altitude merupakan data ketinggian dalam satuan feet. Parameter
kecepatan terdiri dari Indicated Airspeed (IAS) dan True Airspeed (TAS). IAS
merepresentasikan kecepatan pesawat terhadap lingkungan di sekitarnya.
Sedangkan TAS merepresentasikan kecepatan pesawat terhadap ground. IAS
6

diperoleh dengan mengubah tekanan yang diterima sensor pitot probe yang
dipasang disamping kiri dan kanan bagian depan, menjadi data kecepatan.
Parameter ketinggian atau altitude disajikan dalam satuan feet. Data ketinggian
diperoleh dari static probe yang berfungsi mengumpulkan tekanan barometer
dari lingkungan disekitar pesawat. ADC kemudian yang akan mengubah
tekanan menjadi data ketinggian dalam satuan feet.
3. Electronics Flight Instrument System (EFIS)
EFIS adalah bagian dari sistem navigasi pesawat yang berfungsi
mendisplaykan data data navigasi. Informasi yang ditampilkan oleh EFIS
antara lain:
a. Kecepatan
b. Ketinggian
c. Sikap pesawat
d. Status Autopilot
e. Cuaca
f. Time To Go
g. Radio Altimeter
h. GPS
i. Decision Height

EFIS terdiri dari dua buah display yaitu Primary Flight Display (PFD) dan
Multi Function Display (MFD). PFD berfungsi menampilkan data-data primer
seperti kecepatan, ketinggian, sikap dan heading. Sedangkan MFD berfungsi
menampilkan data-data seperti cuaca dan GPS.
7

BAB III. METODE PENULISAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data dan Informasi


Teknik pengumpulan data dan informasi yang digunakan penulis adalah teknik
studi dokumentasi. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data
melalui pengumpulan dokumen-dokumen yang diperlukan yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti untuk ditelaah secara intens sehingga dapat
mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu masalah (Iskandar,
2009, p.135). Data dan informasi yang didapatkan penulis berasal dari berbagai
sumber pustaka yang terdiri dari buku, jurnal ilmiah, berita, majalah, arsip, dan data
serta informasi resmi dari laman media elektronik perpustakaan nasional Republik
Indonesia .
3.2 Teknik Analisis Data
Penulis dalam menganalisis data menggunakan teknik deskriptif analitik model
korelasi. Metode deskriptif adalah satu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu subjek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki (Sugiyono, 2015, p.15). Data dan informasi yang terdapat dalam
karya tulis ilmiah ini dideskripsikan secara jelas dan rinci pada bagian tinjauan
pustaka
8

BAB 1V. PEMBAHASAN

Navigasi merupakan salah satu komponen penting dalam perkembangan


teknologi modern. Dengan perkembangan moda transportasi yang beragam, diperlukan
suatu sistem yang dapat memberikan posisi secara realtime. Sebagai contoh, sistem
navigasi diperlukan untuk keperluan monitoring traffic udara pada dunia penerbangan.
Tanpa adanya sistem navigasi secara teliti dan realtime, maka akan terjadi kekacauan
pada traffic penerbangan sehingga dapat menyebabkan kecelakaan atau kejadian yang
tidak diharapkan.

Sistem navigasi ini berkembang berdasarkan teknologi RADAR, contohnya


pada sistem navigasi pesawat terbang. Dalam bidang penerbangan, penggunaan
RADAR terlihat jelas pada pemakaian Air Traffic Control(ATC). Air Traffic Control
merupakan suatu kendali dalam pengaturan lalu lintas udara.Tugasnya adalah untuk
mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi setiap pesawat terbang yang
akan lepas landas (take off), terbang di udara, maupun yang akan mendarat(landing).
ATC juga berfungsi untuk memberikan layanan bantuan informasi bagi pilot tentang
cuaca, situasi dan kondisi bandara yang dituju. RADAR mempunyai kelebihan dalam
komunikasi. RADAR yang sangat kuat dapat membantu pilot untuk melihat cuaca,
layaknya pesawat terbang dan lain-lain.

Informasi yang dikirimkan ke pesawat terbang diterima oleh sistem navigasi


pesawat terbang. Pengaplikasian teknologi RADAR pada sistem navigasi pesawat
terbang adalah sebagai berikut : Deteksi penghalang dan objek lain dari pesawat
terbang melelui mekanisme pemancaran sinyal gelombang elektromagnetik melalui
antenna kemudian diterima kembali sinyal hasil pemantulan sehingga sinyal objek
yang berada di daerah tangkapan RADAR dapat dikenali dan dapat dilakukan tindakan
antisipasi oleh pilot pesawat terbang. Selanjutnya, RADAR juga dapat memprediksi
cuaca diudara melalui sistem deteksi intesitas hujan dan kecepatan angin serta RADAR
dapat berfungsi dalam pengiriman informasi dari sistem pengendalian di bandara.
9

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. RADAR bekerja pada gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio
dan gelombang mikro yang digunakan untuk mendeteksi objek.
2. RADAR menjadi teknologi dasar yang diterapkan pada sistem navigasi
pesawat terbang.
3. Sistem navigasi pesawat terbang terdiri dari : Attitude dan Heading, Airspeed
dan Altitude, serta Electronics Flight Instrument System (EFIS)
4. Sistem navigasi pesawat terbang berguna untuk memeberikan informasi,
penunjuk arah dan pemantau keadaan lalu lintas udara.

5.2 Saran
Perlu dilakukan peninjauan ilmu lebih lanjut mengenai RADAR agar informasi
yang didapatkan lebih actual dan adanya perngembangan terhadap teknologi
RADAR pada sistem navigasi pesawat terbang.
10

DAFTAR PUSTAKA

Ameigh, M. S. 2018. RADAR. Salem Press Encyclopedia of Science.


http://eresources.perpusnas.go.id:2048/login?url=http://search.ebscohost.com/
login.aspx?direct=true&db=ers&AN=89317181&site=eds-live

Farrel, J.A., 2008, Aided Navigation: GPS with High Rate Sensors. McGraw-Hill
Companies, New York

Haniah, Yudo Prasetyo. 2011. Pengenalan Teknologi RADAR untuk Pemetaan


Spasial di Kawasan Tropis. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Nasiri, Asro, Tohir Ismail, 2010, Visualisasi Navigasi Pesawat dalam Format Tiga
Dimensi. STMIK AMIKOM Yogyakarta. Yogyakarta

Wulffson, R.L. 2018. Navigation. Salem Press Encyclopedia of Science.


http://eresources.perpusnas.go.id:2048/login?url=http://search.ebscohost.com/
login.aspx?direct=true&db=ers&AN=89250527&site=eds-live

Anda mungkin juga menyukai