RADAR
OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini
berjudul tentang Radar. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
`
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
3.1 Kesimpulan..............................................................................................22
3.2 Saran........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................24
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1) Apa yang dimaksud dengan radar?
2) Bagaimana sistem kerja pada radar?
3) Apa manfaat dan aplikasi dari radar?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan radar.
2) Untuk mengetahui sistem kerja pada radar.
3) Untuk mengetahui manfaat dan aplikasi dari radar.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Sejarah Radar
Radar pada awalnya dikembangkan saat perang dunia ke II tahun 1940.
Penggunaan radar sebagai sensor untuk melakukan penginderaan jauh kemudian
semakin berkembang, Real Aperture Radar (RAR) yang disebut juga Side
Looking Airborne Radar (SLAR) muncul. Tidak berhenti disitu, pada tahun 1970
Jet Propulsion Laboratory melakukan penelitian untuk mengembangkan RAR
menjadi SAR (Synthetic Aperture Radar). Salah satu metode dari SAR yang saat
ini sedang berkembang adalah InSAR (Interferometric Synthetic
Aperture Radar). InSAR adalah teknik penginderaan jauh yang menggunakan
citra hasil dari satelit radar, untuk mengekstraksi informasi tiga dimensi dari
permukaan bumi dengan pengamatan fasa gelombang radar (Haniah, 2011).
Diakhir tahun 1940-an, radar telah diintegrasikan ke dalam sistem
pemanduan lalu lintas udara . Sejak itu telah banyak kemajuan yang dicapai baik
peralatan maupun prosedur sehingga radar saat ini mempunyai kinerja jauh lebih
baik dibandingkan yang dibayangkan semula beberapa tahun yang lampau.
Peralatan radar saat ini telah dipasang di hampir seluruh unit pemandu lalu lintas
udara di seluru dunia. Sistem radar sangat membantu tenaga pemandu lalu lintas
udara yaitu menjaga keselamatan, kelancarandan keteraturan lalul intas udara.
Keberadaan radar pertama kali adalah merupakan gagasan dari dua ilmuan
Jerman yaitu Heinrich dan Christian Hulsmeyer, pada tahun 1922. Percobaan
dilakukan oleh kedua ilmuan tersebut dan selanjutnya mereka dapat
mempraktekan di lapangan. Mereka gunakan untuk menghindarkan tabrakan antar
kapal laut di lautan. Dari situlah akhirnya membawa arah perkembangan radar.
Sistem radar pertamakali digunakan pada tahun 1925 oleh Gregory Briet dan
Merle A. Tune dari Amerika. Pada tahun 1930, dilakukan penyelidikan
penggunaan radio untuk mencari kapal laut dan pesawat terbang musuh oleh
Angkatan Laut Amerika Serikat. Dan hasilnya adalah alat tersebut mampu
mendeteksi pesawat dengan mengunakan panntulan gelombang radio. Setelah
berhasil dilakukan lagi untuk selanjutnya penelitian mengembangkan instrument
untuk mengumpulkan data, mencatat data secara otomatis dan mengkorelasikan
data untuk menunjukan posisi, sudut dan kecepatan kapal laut atau pesawat
terbang.
3
Kemajuan berlanjut pada tahun berikutnya dilakukan oleh Angkatan Darat
dan Laut Amerika. Selama Perang Dunia II, industri radar mencapai puncaknya.
Banyak perusahaan elektronik yang memperoleh kontrak untuk pembatan
peralatan radar. Badan Penerbangan Inggris mengakui kuntungan yang diperoleh
dari radar dalam sistem pengendalian Lalu Lintas Udara. Pada Badan Meteorologi
Amerika memanfaatkan radar dalam melacak badai untuk mengadakan perkiraan
cuaca sedini mungkin. Penggunaan radar dalam pengendalian Lalu Lintas Udara
pertama kalinya adalah untuk alat bantu pendaratan. Setelah pengembangan
peralatan yang lebih baik,peralatan tersebut kemudian ditingkatkan untuk
mengatur arus lalu lintas. Radar telah memungkinkan pengendalian Lalu lintas
Udara untuk melihat dan mengarahkan pesawat guna menghindarkan tabrakan
antar pesawat atau antara pesawat dan rintangan di darat.
4
RADAR sebenarnya merupakan singkatan dari Radio Detection and
Ranging. Teknologi ini berakar dari teknologi gelombang mikro (microwave).
Prinsip yang jadi kunci utama teknologi ini adalah pantulan gelombang mikro dan
sesuatu yang disebut Doppler Effect (Efek Doppler). Untuk bisa memahami
prinsipnya lebih mudah, kita bisa analogikan dengan gelombang suara. Dalam
gelombang suara kita mengenal yang disebut gema (echo). Kalau gelombang
suara kita menumbuk suatu permukaan, gelombang itu pasti langsung dipantulkan
kembali. Yang kita dengar adalah gema dari suara awal.
5
Gambar 2. Pemantulan gelombang mikro oleh pesawat
Efek Doppler juga bisa dipahami dengan analogi pada gelombang suara.
Ilustrasi yang paling mudah adalah suara sirene ambulans. Dari kejauhan kita
biasanya mendengar sirene itu melengking tinggi (frekuensinya tinggi), tetapi
begitu jaraknya semakin dekat, apalagi sewaktu lewat di depan kita, suaranya
tidak lagi melengking (frekuensinya lebih rendah). Perubahan frekuensi yang
sampai pada pendengar inilah yang disebut Doppler Effect atau Doppler Shift.
Kenapa ini bisa terjadi? Misalnya kecepatan suara 600 mph atau 1/6 mil/detik
(bergantung juga pada tekanan udara, temperatur, dan kelembaban). Ini berarti
jarak 1 mil akan ditempuh selama 6 detik. Kalau ambulans mulai membunyikan
sirenenya sewaktu jaraknya masih 1 mil dari kita, berarti gelombang suaranya
baru akan sampai di telinga kita 6 detik kemudian. Tetapi suara yang kita dengar
adalah seluruh gelombang suara yang dibunyikan selama 1 menit tersebut
(gelombang suara selama 1 menit kita dengar selama 54 detik). Jika kecepatan
ambulans itu sendiri 60 mph, berarti dalam waktu 1 menit ambulans akan berada
tepat di depan kita. Ini berarti gelombang suara pada detik ke-60 langsung sampai
ke telinga kita saat itu juga. Yang terjadi adalah, jumlah gelombang suara selama 1
menit dipadatkan ke 54 detik karena adanya penundaan selama 6 detik tadi. Ini
berarti frekuensinya bertambah sehingga saat ambulans mendekati kita, suaranya
terdengar melengking. Tetapi saat ambulans tepat di depan kita dan mulai
menjauh lagi, frekuensi berkurang dan suaranya tidak lagi terdengar melengking
seperti semula.
6
Gambar 3. Efek Doppler
7
Gambar 4. Ilustrasi cara kerja radar
Untuk lebih mudah memahami prinsip kerja dari radar, dapat diumpamakan
dengan peristiwa saat kita berteriak kedalam sumur dimana ketika berteriak maka
dalam beberapa detik kita kembali mendengar gema dari suara kita sendiri. Gema
terjadi karena beberapa gelombang suara dalam teriakan kita memantul kembali
dari permukaan baik dari permukaan air atau permukaan didinding sumur iu
sendiri. Lamanya waktu antara saat kita berteriak dan saat kita mendengar gema
ditentukan oleh jarak antara kita dan permukaan benda yang menciptakan gema.
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk
piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan
dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki
du akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-
array (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang
tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR.
8
Gambar 6. Pemancar sinyal
Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk
memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena. Hal ini
dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali.
Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar.
Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya,
ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal
perawatannya.
3) Penerima sinyal (receiver)
Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima
kembali pantulan gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap
oleh radar melalui reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki
kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar sesuai dengan
pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan
meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data
processor), dan kemudian menampilkan gambarnya di layarmonitor (display).
Komponen lain dari system radar ialah sebagai berikut.
a) Modulator, adalah alat pengendali transmitter dengan menentukan waktu
dan jumlah sinyal yang harus ditransmisikan.
b) Duplexer sebagai penghubung antara transmitter dan receiver.
c) Layar tampilan, menampilkan informasi actual tentang pulsa yang telah
kembali.
d) Signal procesor sebagai pengolah sinyal kembali.
9
Adapun hubungan antara komponen radar diatas dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
10
Data non citra terdiri dari system radar Doppler untuk mengukur kecepatan
kendaraan.
3) Sensor
a) Real Aperture Radar (RAR)
Cara kerja sensor RAR ialah:
- Pemancar membangkitkan pulsa radar
- Pulsa diarahkan objek target oleh antena
- Pancaran pulsa membentuk berkas seperti kipas dengan arah tegak lurus
terhadap jalur terbang
11
- Penerima menerima pulsa radar balik menjadi sinyal video (elektrik)
12
Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri
dari pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver), di mana kedua
komponen tersebut terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak
yang dapat dibandingkan dengan jarak target/objek. Objek dapat dideteksi
berdasarkan sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Contoh
Bistatic radar adalah Passive radar. Passive radar adalah sistem radar yang
mendeteksi dan melacak objek dengan proses refleksi dari sumber non-kooperatif
pencahayaan di lingkungan, seperti penyiaran komersial dan sistem komunikasi.
13
Gambar 9. Weather Radar
2. Keperluan militer
Airborne Early Warning (AEW) merupakan sebuah sistem radar yang
berfungsi untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain. Sistem
radar ini biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan udara dalam
dunia militer. Radar pemandu peluru kendali, biasa digunakan oleh sejumlah
pesawat tempur untuk mencapai sasaran/target penembakan. Salah satu pesawat
yang menggunakan jenis radar ini adalah pesawat tempur Amerika Serikat F-14.
Dengan memasang radar ini pada peluru kendali udara (AIM-54 Phoenix), maka
peluru kendali yang ditembakkan ke udara itu (air-to-air missile) diharapkan dapat
mencapai sasarannya dengan tepat.
14
Gambar 11. Sistem radar pada militer
3. Keperluan kepolisian
Radar biasa dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan
kendaraan bermotor saat melaju di jalan. Radar yang biasa digunakan untuk
masalah ini adalah radar gun (radar kecepatan) yang berbentuk seperti pistol dan
microdigicam radar.
15
4. Keperluan penerbangan
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian
Air Traffic Control (ATC). Air Traffic Control merupakan suatu kendali dalam
pengaturan lalu lintas udara. Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta
kelancaran lalu lintas udara bagi setiap pesawat terbang yang akan lepas landas
(take off), terbang di udara, maupun yang akan mendarat (landing). ATC juga
berfungsi untuk memberikan layanan bantuan informasi bagi pilot tentang cuaca,
situasi dan kondisi bandara yang dituju. radar mempunyai kelebihan dalam
komunikasi. radar yang sangat kuat dapat membantu pilot untuk melihat cuaca,
layaknya pesawat terbang dan lain lain.
5. Keperluan pelayaran
6. Wifi Radar
Wifi radar adalah aplikasi yang dirancang untuk ponsel Nokia s60v3
ataupun bisa juga dicoba di Nokia s60v5 sebagai aplikasi unuk mendeteksi
keberadaan sinyal Wifi/Jaringan internet melalui sambungan gelombang radio.
Aplikasi Wifi Radar ini akan memberitahukan dengan notifikasi suara jika
16
aplikasi ini mendeteksi keberadaan Wifi, jadi menurut saya cukup berguna bagi
anda yang memilki ponsel ber-Wifi dan sering menggunakan fasilitas Wifi jika
berinternet. Anda tak perlu mencari sinyal Wifi secara manual, tinggal
mengaktifkan aplikasi Wifi Radar dan mengoperasikannya, maka aplikasi Wifi
Radar ini akan mendeteksi adanya sinyal Wifi yang ditagkap oleh ponsel anda.
Wifi radar ini sanga berguna bagi anda yang suka memanfaatkan fasilitas Wifi
untuk internetan, karena aplikasi ini akan memberitahukan adanya sinyal wifi di
tempat yang sedang dilewati.
17
1) Sistem Ground Penetrating Radar (GPR) Untuk Mendeteksi Benda-
Benda Di Bawah Permukaan Tanah.
Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan suatu alat yang digunakan
untuk proses deteksi benda – benda yang terkubur di bawah tanah dengan tingkat
kedalaman tertentu, dengan menggunakan gelombang radio, biasanya dalam
range 10 MHz sampai 1GHz . Seperti pada sistem radar pada umumnya, Sistem
GPR terdiri atas pengirim (trasmiter), yaitu antena yang terhubung ke sumber
pulsa, dan bagian penerima (receiver), yaitu antena yang terhubung ke unit
pengolahan sinyal dan citra. Adapun dalam menentukan tipe antena yang
digunakan, sinyal yang ditransmisikan dan metode pengolahan sinyal tergantung
pada beberapa hal, yaitu:
Jenis objek yang akan dideteksi
Kedalaman Objek, dan
Karakteristik elektrik medium tanah
Dari proses pendeteksian seperti di atas, maka akan didapatkan suatu citra
dari letak dan bentuk objek yang terletak di bawah tanah. Untuk menghasilkan
pendeteksian yang baik, suatu sistem GPR harus memenuhi empat persyaratan
sebagai berikut (Ligthart, 2004) :
Kopling radiasi yang efisien ke dalam tanah,
Penetrasi gelombang elektromagnetik yang efisien,
Menghasilkan sinyal dengan amplitude yang besar dari objek yang
dideteksi,
Bandwidth yang cukup untuk menghasilkan resolusi yang baik.
Ground Penetrating Radar atau GPR juga memiliki cara kerja yang sama
dengan radar konvensional. GPR mengirim pulsa energi antara 10 sampai 1000
MHz ke dalam tanah dari suatu antena, dan kemudian merekam pemantulannya
dalam waktu yang sangat singkat. Pada gambar 14 menunjukan skema prinsip
kerja dari GPR (Oktafiani, 2004).
18
Gambar 14. Skema Prinsip Kerja dari GPR
SSR merupakan peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui posisi dan data
target yang ada di sekelilingnya secara aktif, dimana pesawat ikut aktif jika
menerima pancaran sinyal RF radar sekunder. Pancaran radar ini berupa pulsa-
pulsa mode, pesawat yang dipasangi transponder, akan menerima pulsa-pulsa
tersebut dan akan menjawab berupa pulsa-pulsa code ke sistem penerima radar
(Direktorat jenderal Perhubungan Udara, 2008).
19
Gambar 16. Alat SSR (http://www.airwaysmuseum.com/)
20
Informasi yang didapat dari radar SSR adalah jarak pesawat, posisi pesawat,
kode pesawat, ketinggian pesawat dan kecepatan pesawat.
BAB III
21
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Radar adalah singkatan dari Radio Direction And (Radio) Ranging. Sesuai
dengan namanya radar digunakan untuk mendeteksi posisi pesawat yang
dinyatakan dengan arah atau azimuth yang mengacu pada arah Utara dan
pada jarak (range) tertentu dari antena.
Teknologi radar berakar dari teknologi gelombang mikro (microwave).
Prinsip yang jadi kunci utama teknologi ini adalah pantulan gelombang
mikro dan sesuatu yang disebut Doppler Effect (Efek Doppler). Untuk bisa
memahami prinsipnya lebih mudah, kita bisa analogikan dengan
gelombang suara. Dalam gelombang suara kita mengenal yang disebut
gema (echo). Kalau gelombang suara kita menumbuk suatu permukaan,
gelombang itu pasti langsung dipantulkan kembali. Yang kita dengar
adalah gema dari suara awal.
Radar dapat dimanfaat diberbagai bidang, yaitu:
1. Prakiraan cuaca
2. Keperluan militer
3. Keperluan kepolisian
4. Keperluan penerbangan
5. Keperluan pelayaran
6. Wi-fi radar
Aplikasi radar yang paling sering ditemukan di Indonesia adalah:
1. Untuk mendeteksi benda-benda bawah tanah yang mana radar yang
digunakan adalah Ground Penetrating Radar (GPR).
2. Untuk mendeteksi posisi dari pesawat udara yang digunakan biasanya
adalah Secondary Surveillance Radar (SSR).
5.2 Saran
22
Pada aplikasi selain radar bawah tanah dan radar udara, seharusnya
disertakan juga radar dibawah air. Karena sudah pengaplikasian radar yang
digunakan didalam air.
Aplikasi radar pada kehidupan sehari-hari baiknya juga disertakan seperti
penggunaan GPS pada aplikasi smartphone dsb.
DAFTAR PUSTAKA
23
Abidin, H.Z. 2007. GPS dan Perhubungan Udara. Bandung
Oktafiani, F. 2010. Sistem Ground Penetrating Radar untuk Mendeteksi Benda
benda di Bawah Permukaan Tanah. Jurnal Informatika LIPI
Pangestu, Andwi. 2013. Rombongan makalah/makalah radar. Artikel
Patandean. A. J. 2005. Fisika Lingkungan. Makassar. Tim Penerbit UNM
https://www.academia.edu/18264004/Radar
https://www.academia.edu/20038736/makalah_citra_radar
https://www.yohanessurya.com/download/penulis/Teknologi_29.pdf
24