Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, karena

berkat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis

berharap semoga makalah yang berjudul “ELEKTRONIKA DASAR” ini dapat

bermanfaat bagi pembacanya.

Dalam menyusun makalah ini, penulis menghadapi berbagai kesulitan dan

rintangan karena keterbatasan yang dimiliki. Namun, berkat bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik

dan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar isi ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

1.2. Pengertian Resisitor dan Transistor ............................................ 2

1.1.1. Pengertian Resistor` .......................................................... 2

1.1.2. Pengertian Transistor ......................................................... 2

1.3. Kegunaan resisitor Dan Transisitor ............................................ 3

1.1.1. Kegunaan Resisitor ........................................................... 3

1.1.2. Kegunaan Transisitor ........................................................ 4

1.4. Bentuk Dan Jenis Resistor .......................................................... 5

1.5. Jenis-Jenis Transisitor ................................................................. 7

BAB III PENUTUP

1.6. Kesimpulan ................................................................................. 8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kita sehari-hari mungkin sudah banyak mendengarkan kata Resistor dan

Transistor. Tetapi masih banyak yang kita tidak ketahui dan pahami Dari kegunaan

Resistor dan Transisitor itu sendiri, dan di mana alat-alat tersebut baik dari segi

defenisinya, fungsinya, dan jenis-jenis alat tersebut.

Untuk itu kita perlu memahami dan mempelajari dengan baik dan teliti agar

kita dapat mengetahui tentang alat-alat tersebut, sehingga dapat bermanfaat bagi

diri kita sendiri.

ii
BAB II

PEMBAHASAN

1.2. Pengertian Resisitor dan Transistor

1.1.1. Pengertian Resisitor


Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahanan tertentu

dan menyerap energi dalam bentuk panas. Dalam prakteknya resistor juga

disebut tahanan atau hambatan listrik, ada juga yang menyebut resistance

atau werstand (belanda). Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif

dan umumnya terbuat dari karbon.

Gambar 1. Bentuk fisik resistor

Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar), satuan yang dipakai

untuk menentukan besar kecilnya nilai resistor adalah OHM atau disingkat

dengan huruf yunani OMEGA (Ω).

Nilai satuan terbesar yang dipergunakan untuk menentukan besarnya

nilai Resistor adalah :

 1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm

 1 Kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm

1.1.2. Pengertian Transisitor

Transistor adalah komponen elektronik, yang terdiri dari tiga lapisan

semikonduktor, dengan contoh NPN dan PNP. Transistor memiliki tiga kaki

emitor (E) Base / Basis (B) dan kolektor / kolektor (C) yang dipakai sebagai

ii
penguat,sebagai sirkuit pemutusdan penyambung (switching),stabilisasi

tegangan , modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.Transistor dapat

berfungsi kran listrik,dimana berdasrkan arus inputnya (BJT) atau tegangan

inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari

sirkuit sumber listriknya.

Gambar.2 Bentuk fisik Transisitor

1.3. Kegunaan Resisitor dan Transisitor

1.1.1. Kegunaan Resistor

Dalam kehidupan sehari-hari Resistor memilki banyak kegunaan,

terutama dalam bidang elektro. Adapun kegunaan Resistor sebagai berikut:

a. Pembangkit potensi listrik.

Maksudnya bahwa Resistor bisa menimbulkan potensial listrik

dengan nilai tertentu.

b. Memperkecil tegangan (potensial) listrik

Maksudnya dengan pemasangan ini kita barhasil menurunkan

tegangan listrik dari suatu sumber listrik. Misalnya bila kita

berkehendak memutar suatu motor listrik dengan tegangan 6 volt

sedang kita memiliki accu 7,5 volt atau 12 volt, maka caranya bisa

dipasangkan tahanan dengan perhitungan tertentu. Bila motor listrik

tersebut memiliki tahanan dalam sebesar 3 ohm maka agar diperoleh

potensial 6 volt sebagai dimaksud kita harus memasangkan tahanan

sebesar 3 ohm pada accu 12 volt.

ii
c. Memperkecil arus listrik

Maksudnya yaitu jika dipasangkan suatu tahanan dakam suatu

rangkaian kawat maka akibatnya arus listrik yang mengalir menjadi

lebih kecil.

d. Pembagi tegangan listrik

Maksudnya bahwa dengan pemakaian tahanan ini kita akan

berhasil membagi tegangan listrik dari suatu sumbar listrik, tetapi

bila hasil pembagian itu dijumlahkan hasilnya akan sama dengan

tegangan sumbernya.

1.1.2. Kegunaan Transisitor

Kegunaan Transistor antara lain Sebagai berikut :

a. Fungsi transistor yakni sebagai penguat, sebagai pemutus dan

penyambung (saklar), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal dan

bebagai fungsi lainnya.

b. Transistor pun dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana

berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),

memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit

sumber listriknya.

c. Fungsi transistor sebagai saklar. Dengan mengontrol bias dari

transistor hingga komponen ini menjadi jenuh, akan menyebabkan

seolah-olah diperoleh hubungan singkat diantara emitor dan kaki

kolektor. Fenomena inilah yang dapat dimanfaatkan hingga

transistor bisa dipakai sebagai saklar elektronika.

d. Fungsi transistor sebagai penguat arus. Berdasarkan fungsi ini

membuat transistor dapat digunakan dalam rangkaian power supply

yang tegannya diset. Dalam keadaan tersebut transisor haruslah

terlebih dahulu dibias dengan tegangan yang konstan pada basisnya,

tujuannya biar pada emitor menghasilkan tegangan yang tetap.

ii
Umumnya yang dipakai untuk mengontrol tegangan basis agar tetap

adalah dioda zener.

e. Fungsi transistor untuk menguatkan sinyal AC. Selain sebagai

penguat arus, transistor juga bisa digunakan sebagai penguat

tegangan pada sinyal AC. Untuk pemakaian transistor sebagai

penguat sinyal digunakan beberapa macam teknik pembiasan basis

transistor.

1.4. Bentuk dan Jenis Resistor

1.1.1. Bentuk-Bentuk dari Resistor antara Lain sebagai Berikut :

a. Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis Trimpot.

b. Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis Potensio.

c. Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis PTC, NTC,

LDR.

PTC : (Positive Temperatur Coefisien)

Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya

terpengaruholeh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang

mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.

NTC:Negative Temperatur Coefisien

ii
Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya

terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang

mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya

LDR :Light Dependent Resistor

Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya

terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang

mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya

makin kecil nilai hambatannya.

Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu :

Fixed Resistor : yaitu resistor yang hambatannya tetap.

Variable Resistor : yaitu Resistor yang nilai

hambatannya tidak linear karena pengaruh faktor.

Resistor Non : yaitu resistor yang nilai hambatannya

tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan

misalnnya suhu dan cahaya.

1.1.2. Jenis-jenis Resistor

Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya

dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat

tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan

kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer,

rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel

pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).

ii
1.5. Jenis-Jenis Transisitor

Secara umum Transistor dapat dibedakan berdasarkan banyak kategori:

a. Materi Semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium, dan Arsenide

b. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Trough Hole Plastic, Surface

Mount, IC, dll

c. Tipe: BJT, JTE serta pengembangan dari Transistor, yaitu IC

(Integrated Circuit).

d. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel

e. Maximum kapasitas daya: Low Power, Mediu, Power, High Power.

f. Maximum Frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF

Transistor, Microwafe, dll

g. Aplikasi: Ampifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan

Tinggi, dll

ii
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Bedasarkan makalah yang telah disusun oleh penulis maka penulis

kesimpulan sebagai berikut :

a. Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahana tertentu dan

menyerap energi dalam bentuk panas.

b. Resistor berguna sebagai Pembangkit potensi listrik, memperkecil

tegangan (potensial) listrik, memperkecil arus listrik, dan sebagai

pembagi tegangan listrik.

c. Transistor adalah komponen yang sangat diperlukan dari sebuah

perangkat elektronika sedangkan elektronika sendiri tidak dapat

dipisahkan dri kehidupan sehari-hari.

d. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai

penguat,sebagai, sirkuit, pemutus, penyambung (switching), stabilisasi

tegangan,modulasisinyal.

ii

Anda mungkin juga menyukai