Anda di halaman 1dari 54

Audi“Lucky”Murfi.

MT
M 022 AK

NAVIGASI DARAT
DASAR
mendaki gunung sangat paralel dengan kehidupan lain dan itu alasan
mengapa kita bisa belajar banyak darinya, selalu ada alasan mengapa
orang suci selalu pergi ke gunung untuk menemukan makna hidup.
Navigasi Darat

Navigasi adalah :
Pengetahuan untuk menentukan posisi suatu objek dan arah
perjalanan, baik di peta maupun di medan sebenarnya.
PENGETAHUAN PETA
Peta

Peta adalah : suatu presentasi


diatas bidang datar, baik seluruh
ataupun sebagian permukaan
bumi, yang dilihat dari atas dan
diperkecil dengan perbandingan
tertentu.
Jenis-Jenis Peta Jenis Peta berdasarkan isi yaitu :
1. Peta Topografi, menampilkan
sebagian unsur buatan manusia dan
unsur alam dengan proyeksi
tertentu.
2. Peta Hidrografi, menampilkan
informasi kedalaman dan keadaan
dasar laut serta info lainnya untuk
kepentingan pelayaran.
3. Peta Geologi, menampilkan
informasi keadaan geologis.
4. Peta Geografi, menampilkan
Jenis-Jenis Peta informasi ikhtisar peta dengan
skala kecil dari 1 : 100.000.
5. Peta Kadaster, menampilkan
informasi kepemilikan tanah
dan batasnya.
6. Peta Irigasi, menampilkan
informasi jaringan irigasi.
7. Peta Jalan, menampilkan
informasi jaringan jalan.
8. Peta Kota, menampilkan
informasi jaringan transportasi,
drainase, sarana kota, dsb.
Informasi Pada Peta
1. Judul Peta
Pada kolom judul peta dapat
ditemukan beberapa informasi
sebagai berikut:
1. Judul Peta :
Rupa Bumi Indonesia (RBI)
2. Skala : 1:25.000
3. Nomor Lembar : 1209-143
4. Nama Lembar : Bogor
5. Edisi (Tahun Penerbitan /
Pencetakan) : I-1998
Kelima unsur di atas merupakan
suatu kesatuan yang merupakan
identitas suatu peta rupabumi.

Ketika menginginkan peta


dengan lokasi tertentu, maka
harus diketahui nomor lembar
petanya (misal: 1029-143) atau
menunjukkan nama lokasi di
suatu daerah (misal: Bogor) dan
skala peta yang dimaksud.
2. Petunjuk Letak Peta dan Diagram Lokasi
Petunjuk Letak Peta

Petunjuk letak peta menunjukkan


nomor dan nama lembar peta yang
bersangkutan terhadap nomor dan
lembar peta di sekelilingnya.
Petunjuk letak peta sangat
membantu pengguna di dalam
mencari nomor lembar peta-peta
yang bersebelahan atau
menyambungkan beberapa lembar
peta yang berdekatan.
Diagram Lokasi

Diagram lokasi menunjuk letak


nomor peta pada area yang lebih
luas, misalnya bagian dari Provinsi
Jawa Barat.
Pada diagram Petunjuk Letak Peta,
koordinat geografis tiap sisi lembar
peta juga dicantumkan yang
berguna untuk mengetahui posisi
tiap lembar peta pada permukaan
bumi.
3. Informasi Sistem Referensi

Informasi sistem referensi terdiri dari :


1. Informasi sistem proyeksi.
2. Sistem grid.
3. Datum horizontal dan vertikal.
4. Satuan tinggi.
5. Interval kontur.
Pengertian
Garis Contour
Kontur adalah garis khayal di
permukaan bumi yang
menghubungkan titik-titik yang
sama tingginya dari atas
permukaan laut yang terdapat di
peta topografi.
Kontur digambarkan dengan
interval vertikal yang tetap, interval
kontur adalah jarak vertikal antara
dua garis ketinggian yang
ditentukan berdasarkan skalanya.
Karakteristik Garis Contour
a. Garis-garis kontur pada peta topografi
menggambarkan tinggi-rendahnya (relief)
permukaan bumi

b. Garis kontur menggambarkan bentuk tiga


dimensi (3D) yang mempunyai unsur
panjang, lebar dan tinggi

c. Kontur bulat yang terkecil dari kontur-


kontur yang ada merupakan puncakan dari
suatu gunung atau bukit

d. Kontur yang lebih rendah selalu


mengelilingi kontur yang lebih tinggi,
kecuali untuk daerah khusus seperti depresi
tanah.
e. Kontur yang diberi garis-garis kecil (ticks)
menyerupai bulir mata merupakan depresi
tanah (cekungan) yang nilai ketinggian
konturnya berkurang, seperti kawah atau
kaldera pada gunung api, dan danau.

f. Kontur tidak pernah saling berpotongan


dan bercabang, jika kontur terlihat bercabang
atau berpotongan maka perpotongan dan
percabangan tersebut terjadi antara kontur
dan lainnya (sungai atau jalan), dari segi
warna akan terlihat jelas berpotongan atau
barcabang dengan bentukan lainnya
g. Punggungan gunung/bukit terlihat di peta
sebagai rangkaian kontur menyerupai
berbentuk ‘U’ yang ujung lengkungannya
selalu menjauhi puncak

h. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian


kontur menyerupai berbentuk ‘V’ yang ujung
tajamnya menjorok ke dalam mendekati
puncak, pada lembahan besar biasanya
terdapat aliran sungai

i. Kontur yang saling berhimpitan (2 kontur


atau lebih) menunjukkan daerah yang sangat
curam, pada punggungan merupakan
patahan/tebing dan pada lembahan
merupakan air terjun
j. Beda ketinggian antara kontur yang satu
dengan yang lainnya/ interval kontur
(contour interval -CI-) adalah tetap walaupun
kerapatan konturnya berubah-ubah (rapat
atau renggang). Perbedaan tinggi dua kontur
yang berurutan adalah 1/2.000 dari skala.
Jenis - Jenis
a. Garis Kontur Biasa
Garis Contour Garis kontur yang digambarkan dengan
garis tipis

b. Garis Kontur Tebal


Garis kontur yang digambarkan dengan
garis tebal, pada garis kontur ini biasanya
terdapat nilai ketinggian kontur dari
permukaan laut (contour index).

c. Garis Kontur Putus-Putus


Garis kontur bantu yang berada antar dua
nilai garis kontur, nilai kontur ini adalah
setengah dari nilai kontur yang ada.
Interval Kontur & Indeks Kontur
Interval Kontur
Jarak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak
antara dua bidang mendatar yang berdekatan.
Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding
terbalik dengan skala peta.
Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan,
interval kontur semakin kecil.

Indeks Kontur
Rangkaian garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan
interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya.
Koordinat PETA
Koordinat
Koordinat adalah : kedudukan satu
titik atau posisi pada peta.
Ditentukan dengan menggunakan
sistem sumbu, yaitu garis-garis
yang saling berpotongan tegak
lurus.
Koordinat terbagi 2, yaitu :
1. Koordinat Grid
(grid coordinate/Universal
Transverse Mercator/UTM).
2. Koordinat Geografis
(geografical coordinate).
Koordinat Grid (UTM)
Koordinat Grid
(Transverse Mercator/UTM).
Merupakan sistem koordinat garis
(grid). Sistim koordinat UTM lebih
mudah dipakai, karena menggunakan
grid dalam satuan jarak, yaitu meter.

Navigator harus membuat garis-


garis grid baru di atas muka peta
RBI dengan panduan garis-garis tick
yang ada pada tiap sisi muka peta.
Sistem Grid
Grid peta adalah sistem koordinat
persegi panjang (karvak) yang
ditumpang susun terhadap peta atau
suatu penggambaran dari permukaan
bumi yang mempunyai karakteristik dan
ketelitian tertentu, sehingga dapat
mengidentifikasi lokasi di permukaan
bumi terhadap lokasi lainnya dan juga
dipakai untuk perhitungan arah dan
jarak terhadap titik lain.
Untuk mempermudah dalam
Garis Grid mengingatnya disingkat menjadi
KIKA BATA

KI ri ke KA nan.
Yaitu urutan penomoran dari garis-
garis grid vertikal (easting coordinat).

BA wah ke a TA s.
Merupakan urutan penomoran dari
garis-garis grid horizontal
(northing coordinat).

Penyebutan angka dimulai dari sumbu


vertikal (y), kemudian sumbu
horizontal (x)
Karvak
Skala Peta 1:25.000
Luas tiap karvak adalah 4 cm x 4 cm
atau sama dengan 250 meter di medan
sebenarnya (secara horizontal).
Luas tiap karvak adalah : 1 km x 1 km
di lapangan.

Skala Peta 1:50.000


Luas tiap karvak adalah 2 cm x 2 cm
atau sama dengan 500 meter di medan
sebenarnya (secara horizontal).
Luas tiap karvak adalah : 1 km x 1 km
di lapangan.
Sistem Penyebutan
Kordinat
Sistem Karvak

Sistem karvak dalam penentuan


koordinaat grid digunakan untuk
penyebutan wilayah yang lebih luas
dengan cara menyebutkan nomor
karvak yang bersangkutan, baik satu
karvak atau lebih, misalnya untuk
menyatakan luasnya wilayah
kebakaran hutan dan lain-lain.
Sistem 4 Angka

Sistem 4 angka merupakan sistem


koordinat grid yang mengindikasikan
panjang dengan digit puluh ribu, ribuan
meter pada permukaan bumi.
Dua angka untuk easting coordinat dan
dua angka lagi untuk northing
coordinat.
Sistem grid ini pada dasarnya sama
dengan sistem karvak pada contoh 1
sistem karvak, yaitu untuk
menunjukkan daerah yang luasnya satu
karvak.
Sistem 6 Angka

Sistem 6 angka merupakan sistem


koordinat grid yang mengindikasikan
panjang dengan digit puluh ribu, ribuan
dan ratusan meter pada permukaan
bumi.
Sistem ini merupakan cara penunjukan
suatu titik di peta dengan tingkat
akurasi di lapangan pada angka ratusan
meter.
Penunjukkan dengan koordinat grid
sistem 6 angka digunakan untuk
menunjukkan suatu titik dengan
wilayah yang lebih luas.
Sistem 8 Angka

Sistem 8 angka merupakan sistem


kordinat grid yang mengindikasikan
panjang dengan digit puluh ribu,
ribuan, ratusan dan puluhan meter pada
permukaan bumi.
Sistem koordinat ini yang digunakan
dalam kegiatan-kegiatan alam terbuka
seperti penjelajahan hutan-gunung,
operasi SAR dan lainnya.
Penunjukan titik koordinat sistem 8
angka ini memiliki tingkat akurasi pada
hitungan puluhan meter di lapangan.
Cara Menentukan Kordinat
Cara Menentukan Kordinat
Sistem Penulisan Lengkap
Koordinat UTM

Koordinat UTM pada peta RBI


Bakosurtanal pada skala peta 1: 25.000
atau 1:50.000 mempunyai standar
khusus dalam penulisannya.
Penulisan atau penyebutan koordinat
grid pada peta RBI Bakosurtanal secara
lengkap sebagai berikut.

Contoh:
0210 mT 9211 mU pada peta skala
1:25.000
0421 mT 9723 mU pada peta skala
1:50.000.
Alam bisa menerima kita dengan apa adanya,
mengapa kita tidak bisa berbuat sebaliknya..

Audi Murfi Siregar, MT


KoMPAS
Kompas adalah alat penunjuk arah. Karena
sifat kemagnetannya, jarum kompas akan
selalu menunjuk arah Utara-Selatan. Perlu
diingat bahwa arah yang ditunjuk oleh jarum
kompas tersebut adalah arah utara magnetis
bumi. Jadi bukan utara bumi sebenarnya.
Secara fisik kompas terdiri atas:
1. Badan, tempat komponen-komponen
kompas lainnya berada.
2. Jarum, selalu menunjuk arah Utara-Selatan
pada posisi bagaimanapun (dengan syarat,
kompas tidak dipengaruhi oleh medan
magnet lain dan jarum tidak terhambat
perputarannya).
3. Skala penunjuk, menunjukkan pembagian
derajat sistem mata angin.
Orientasi Peta dan Orientasi Medan
Orientasi peta dan orientasi medan
merupakan satu kesatuan yang harus
dilakukan dalam navigasi sebelum
melakukan teknik resection dan
intersection untuk menentukan posisi di
peta saat berada di lapangan.

Kegiatan orientasi peta dan orientasi


medan ini menuntut pemahaman penuh
terhadap pembacaan peta topografi dan
pemahaman terhadap penggambaran
tanda-tanda medan yang terdapat di
lapangan dan menentukannya pada peta
yang digunakan
Orientasi Peta

Orientasi Peta merupakan suatu teknik untuk


menyamakan arah kedudukan utara peta atau utara grid
ke arah medan sebenarnya atau ke arah utara kompas.
1. Cari tempat terbuka agar dapat
Teknik Melakukan melihat tanda-tanda medan yang
Orientasi Peta mencolok.
2. Buka dan bentangkan peta topografi
pada bidang datar, misalnya di atas
punggung ransel.
3. Untuk kompas bidik buka tutupnya
hingga rata, pada kompas orienteering
dapat digunakan langsung.
4. Samakan utara peta dengan utara
kompas dengan cara meletakkan
kompas di atas peta topografi, lalu
sejajarkan rambut kompas dengan
garis vertikal peta, kemudian putar
peta dan kompasnya sehingga sejajar
dengan utara kompasnya (jarum/panah
kompas sejajar dengan garis-garis
vertikal peta).
Orientasi Medan

Orientasi Medan merupakan suatu teknik untuk mencari,


menentukan dan menyamakan tanda-tanda medan atau
bentukan-bentukan alam lainnya yang terlihat mencolok di
lapangan dan menyamakannya dengan yang tergambar di
peta topografi yang digunakan.
5. Cari tanda-tanda medan yang paling
Teknik Melakukan menonjol pada sekeliling posisi di
Orientasi Medan medan sebenarnya dan temukan tanda-
tanda medan tersebut di dalam peta
topografi, lakukan langkah ini pada
beberapa tanda medan yang berbeda.
6. Ingat tanda-tanda tarsebut, bentuk dan
tempatnya pada medan sebenarnya
maupun pada peta. Bila memungkinkan
pastikan nama tanda-tanda atau bentuk-
bentuk medan yang memiliki nama pada
peta topografi dengan menanyakannya
pada penduduk.
7. Jika menemukan banyak tanda medan
yang dapat dijadikan sebagai titik acuan
pembidikan kompas, pilih minimal tiga
titik yang paling baik dalam sudutnya.
Sisanya sebagai pembanding dari yang
telah ditentukan
Resection
Resection (Cross Bearing Technic)
Suatu teknik dalam menentukan titik
koordinat kedudukan di peta saat
berada di lapangan dengan
menggunakan bantuan dua tanda
medan atau lebih yang kelihatan di
lapangan dan diketahui di peta
yang akan digunakan untuk sasaran
bidikan kompas, (pada beberapa
kasus cukup dengan satu tanda
medan).
Intersection
Intersection (Bearing Technic)
Suatu teknik dalam menentukan titik
koordinat kedudukan di peta saat
berada di lapangan dengan
menggunakan bantuan dua tanda
medan atau lebih yang kelihatan di
lapangan dan diketahui di peta
yang akan digunakan untuk sasaran
bidikan kompas, (pada beberapa
kasus cukup dengan satu tanda
medan).
1. Orientasikan peta dengan benar,
kemudian lakukan orientasi medan
Teknik Resection terhadap tanda dan bentuk medan yang
ada dengan tepat.

2. Tandai kedudukan dari dua titik tanda


medan atau lebih yang sudah diamati baik
di lapangan maupun di peta, misalnya
tanda medan A dan tanda medan B.

3. Bidikkan kompas ke titik ‘A’ dan ‘B’,


catat nilai Azimuthnya
Misal :
Titik A = 3150
Titik B = 370

4. Hitung nilai Back Azimuth dari kedua


titik tersebut, yaitu:
Titik A = 315º - 180º = 135º
Titik B = 37º + 180º = 217º
5. Tarik garis (plotting) dari titik A
Teknik Resection sebesar nilai Back Azimuth A dengan
meletakkan pusat simetris (indeks)
protractor pada titik A yang telah
ditentukan di peta dengan menggunakan
benang tengah protractor.

6. Tarik lagi garis dari titik B sebesar


nilai Back Azimuth B seperti yang
dilakukan terhadap titik A dan akan
terjadi perpotongan antara garis back
azimuth A dengan garis back azimuth B.

7. Titik perpotongan dari dua nilai garis


back azimuth titik A dan B tersebut
adalah tempat kedudukan kita berada,
misalnya titik ‘C
Teknik Resection

8. Tentukan koordinatnya dengan


menggunakan koordinat geografis atau
koordinat UTM (menggunakan sistem 6
angka, 8 angka).

9. Sebutkan atau tulis koordinatnya


dengan standar penulisan koordinat peta
yaitu menyebutkan judul dan lembar
peta kemudian titik koordinatnya.
Teknik Resection dengan Satu Tanda Medan
Jika sedang berada di tepi sungai, jalan
setapak, sepanjang jalan, sepanjang
punggungan kecil (spur) atau lembah
kecil (draw), maka hanya perlu mencari
satu tanda medan lagi untuk
mendapatkan nilai back azimut, dengan
syarat jalan, punggungan, lembahan atau
sungai tempat kita berada telah
diketahui di peta dan arahnya kontras
(bersilangan) dengan nilai Back
Azimuth tanda medan akan dibidik.

Jalan, sungai, punggungan dan


lembahan merupakan ‘garis alam’ yang
tergambar pada peta topografi.
Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth (Bearing)
Merupakan sudut yang dibentuk
oleh dua garis lurus, garis pertama
menuju utara peta / grid atau utara
kompas dan garis ke dua menuju
suatu titik sasaran yang dihitung
searah jarum jam.

Atau dengan kata lain bahwa sudut


azimuth adalah sudut yang dibentuk
dari pengamat menuju objek dengan
arah utara sebagai acuannya.
Back Azimuth
Back Azimuth (Back Bearing)
Merupakan suatu nilai sudut
kebalikan dari nilai azimuth pada
suatu bidang lingkaran dengan
titik tengah sebagai titik pusat
lingkaran.

Atau dengan kata lain bahwa sudut


Back azimut adalah besarnya
sudut dari objek ke pengamat
dengan arah utara sebagai
acuannya.
Perhitungan Azimuth dan Back Azimuth

Bila nilai Azimuth > 180º , maka nilai


Back Azimuth dikurangi 180º.

Bila nilai Azimuth < 180º , maka nilai


Back Azimuth ditambah 180º.

Bila nilai Azimuth = 180º , maka nilai


Back Azimuth +/- 180º.

Nilai Azimuth 0º = nilai Azimuth


360º.
Selamat Berjuang

Anda mungkin juga menyukai