Anda di halaman 1dari 62

LAVA FLOW, PYROCLASTIC FALLS, and

PYROCLASTIC DENSITY CURRENT


Lava Flow
 Aliran Lava (Lava Flow) adalah
magma yang keluar dari
permukaan dan mengalir
dipermukaan, bisa di darat, bisa di
dasar laut.

 Aliran lava adalah bagian paling


berbahaya dari seluruh proses
dalam letusan gunung berapi.
Volcanic Lava flow di Russia
Yang mempengaruhi seberapa jauh aliran lava:
 Suhu arus
 Kandungan silika
 Tingkat ekstrusi
 Kemiringan lahan

 Aliran lahar dingin yang memiliki kandungan silika tinggi tidak


akan mengalir jauh (viskositas tinggi).
 Aliran basalt (seperti di Hawaii) yang memiliki kandungan silika
yang rendah (viskositas rendah) akan mengalir jauh (viskositas
rendah).
Aliran Lava dari Pahoehoe toe
Origin Of Lava Flow
Lava flow secara umum terbentuk ketika magma melimpah keluar dari
ventilasi vulkanik kemudian kepermukaan sekitarnya dan bergerak
menurun sesuai dengan hukum gravitasi.
 Aliran lava dapat terbentuk
secara langsung dan secara
tidak langsung.
 Secara langsung: Aliran lava
berasal dari limpahan magma
yang cair dan jatuh dari ventilasi
vulkanik
 Secara tidak langsung: Aliran
lava berasal dari akumulasi
gumpalan magma yang terpisah
dari jatuhan fire fountain, atau
Fire Fountain
disebut juga rootless flows
(aliran tidak menentu).
Types of lava flow
A. Pahoehoe Lava

 Pahoehoe adalah lava basaltik yang memiliki permukaan


halus, menggelembung, bergelombang, atau berurat..
 Aliran pahoehoe biasanya awal sebagai rangkaian lobus
kecil dan jari kaki yang terus-menerus keluar dari kerak dan
didinginkan.
 Tekstur permukaan arus pahoehoe bervariasi, menampilkan
segala macam bentuk aneh sering disebut sebagai patung
lava. Pahoehoe lava biasanya memiliki suhu 1100 - 1200 ° C.
Types of lava flow
B. Aa Lava

 AA adalah lava basaltik ditandai dengan permukaan yang


kasar atau rubbly terdiri dari blok lava rusak disebut klinker.
 Aa biasanya viskositas lebih tinggi dari pahoehoe. Pahoehoe
bisa berubah menjadi AA jika menjadi turbulen dari
pertemuan hambatan atau lereng curam.
 Aa lava biasanya meletus pada suhu 1000-1100 ° C. Tekstur
tajam dan menyudut membuat aa reflektor radar yang kuat,
dan dengan mudah dapat dilihat dari satelit yang mengorbit
Types of lava flow
C. Lava Domes dan coulées

 Lava Domes dan coulées berhubungan dengan


aliran lava felsic mulai dari dasit hingga riolit.
 Sifat sangat kental lava ini menyebabkan mereka tidak
mengalir jauh dari lubang,menyebabkan lava untuk
membentuk kubah lava di ventilasi.
 Ketika kubah terbentuk pada permukaan miring yang dapat
mengalir dalam arus pendek tebal disebut coulées (kubah
aliran). Arus ini sering hanya melakukan
perjalanan beberapa kilometer dari ventilasi.
Types of lava flow
Types of lava flow

Lava dome rhyolitic dari gunung


Chaiten erupsi tahun 2008 -2010
Lava flow rheology
Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan
logos. Rheo berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. Sehingga
rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair
dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan
viskositas. Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari
suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin
besar tahanannya untuk mengalir
Lava flow rheology

Faktor – Faktor Rheology yang mempengaruhi adalah :


 Morfologi ( tipe aliran)
 Ukuran dan bentuk dari aliran
 Ketebalan aliran
 Tingkat erupsi
 Kecepatan aliran
 Panjang Aliran
VISKOSITAS
Viskositas adalah resistensi suatu fluida untuk mengalir,
semakin tinggi visikositas semakin sukar fluida tersebut
mengalir, begitupula sebaliknya
DINAMIK

KINEMATIK
VISKOSITAS
Viskositas Dinamis (Dinamic
Viscousity)
 Seringkali disebut “viskositas” atau viskositas mutlak, adalah
friksi internal dari suatu fluida atau kecenderungannya untuk
melawan aliran
 Biasanya disimbolkan dengan η dan dinyatakan dng persamaan

η = σ/γ
 dimana η adalah viskositas, σ adalah shear stress, dan γ adalah
shear rate
Viskositas Dinamis (Dinamic
Viscousity)
• Fluida pada pelat yang diam kecepatannya nol sedangkan
pada pelat yang bergerak kecepatannya sama dengan
kecepatan pelat
• Tegangan geser yang bekerja pada pelat atas sebanding
dengan gradien kecepatan
• Konstanta kesebandingannya disebut sebagai viskositas
dinamik
Viskositas Dinamis (Dinamic
Viscousity)
F v
  
A y

 = tegangan geser [N/m2]


F = gaya geser [ N]
A= luas permukaan [m2]
v = kecepatan [m/s]
Y = jarak vertikal [m]
 = viskositas dinamik [Pa.s]
Viskositas Kinematis (Kinematic
Viscousity)

Viskositas Kinematis (Kinematic
Viscousity)
 Viskositas kinematik diukur dalam efflux viskometer, oleh
karena kecepatan alir tipe viskometer ini sebanding dengan
densitas, juga viskositas
 Viskositas kinematik dipakai luas di industri perminyakan,
dimana specific gravity hidrokarbon tidak jauh variasinya



 = rapat massa [kg/m3 ]
Viskositas Relatif
 Kadangkali disebut rasio viskositas, adalah rasio viskositas
larutan terhadap viskositas solven murni dan dinyatakan
dengan persamaan

ηrel = η / ηs

 dimana ηrel adalah viskositas relatif, η adalah viskositas


larutan, dan ηs adalah viskositas solven
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Viskositas
1. Suhu
Viskositas tergantung pada suhu
• Untuk cairan :
makin tinggi temperaturnya
maka viskositasnya makin
rendah
• Untuk gas
makin tinggi temperaturnya maka
viskositasnya makin tinggi

Terdapat hubungan terbalik


antara viskositas dan suhu
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Viskositas
4. Tekanan
 Viskositas kebanyakan cairan pada dasarnya konstan
pada kisaran tekanan 0-100 atm

5. Bahan tersuspensi
 Biasanya ini sedikit meningkatkan viskositas ketika
pada konsentrasi rendah, tetapi bahan tersuspensi
tinggi dapat menyebabkan peningkatan berarti oleh
karena akibar antar partikel
Efek kemiringan tanah dan
viskositas lava
 Formasi yang terbentuk dari channel lava flow dan kombinasi dari
bidang-bidang lava flow merupakan karakter utama dari basaltic lava.
 Jika viskositas lava meningkat dan menyebabkan kemiringan pada
bidang tanah, berarti lava yang mengalir diperkirakan “sangat lebih
tebal” dengan kecepatan tertentu.
 Fakta mengatakan bahwa kecepatan lava dan ketebalan nya berkaitan
erat dengan flux massa yang di erupsikan. Lava yang kental terlihat
lebih tebal, lebar dan bergerak lebih lambat daripada lava basaltic untuk
bidang slope yang sama.
 Lava yang paling kental, Rhyolites, sangat sulit bergerak keluar dari
vent nya, kecuali permukaan bidang erupsi nya sangat curam maka
lava ini bisa bergerak ke segala arah setelah terakumulasi pada puncak
vent nya, kemudian dapat membentuk dome lava yang juga curam.
Pyroclastic Falls and Pyroclastic
Density Currents
Pyroclastic Falls

Pembagian kolom letusan jika letusan ke arah atas tanpa ada


faktor angin yang mempengaruhi arah letusan.
Kecepatan jatuh
piroklas
 Kecepatan jatuh piroklastik ditentukan oleh
ukuran,bentuk,densitas yang ditunjukkan oleh persamaan

 UT= kecepatan terminal


 d = diameter
 δ = densitas klas
 pa = densitas udara atmosfer
 Cd = koefisien drag
 g = percepatan gravitasi
Kecepatan Terminal clasts litik padat dan batuapung vesikular.
Karakteristik Umum Fall
Deposit
 Ukuran clast yang besar ditemukan disetiap lokasi yang menurun
dengan bertambahnya jarak
 Pada setiap lokasi ditemukan berbagai ukuran clast akibat turbolensi
 Ketebalan deposit menurun dengan bertambahnya jarak dari pusat
erupsi
 Deposit umumnya berpola gradasi vertical
Nonton video duyuu :*
 Untuk fluida lava basaltic, jika slope yang dilewati lebih
curam, lebar lava yang mengalir relatif tidak berubah, maka
kedalaman lava yang mengalir akan mengalami penyusutan
dan kecepatan aliran lava akan meningkat.
 Jika slope semakin dangkal maka lava akan bergerak secara
Spreading atau memisah ke segala arah, kedalaman dan
kecepatan aliran lava juga akan menurun menikuti
pergerakan nya, dan juga akan terjadi proses pendinginan
lava.
 Gambar berikut merupakan gambaran lava yang berbentuk
air terjun (cascading) kedalam kawah alae pit saat erupsi
Mauna Ulu di Hawaii, 1969. menunjukkan bahwa dengan
slope bidang aliran yang berubah-ubah, lebar dari lava yang
mengalir relatif tidak berubah.
Aplikasi dari Eruption Column Models

• Memprediksi penyebaran piroklastik


dari kondisi erupsi dan atmosfer
• Memperkirakan resiko yang ditimbulkan
dari erupsi

Sumber : http://www.ux1.eiu.edu/~cfrbj/parks/MSHE/vent,jpg.jpg
Dari kondisi erupsi, atmosfer, dan data-data erupsi sebelumnya kita bisa
memprediksikan penyebaran endapan piroklastik yang jatuh dengan
mengkarakterisasinya kedalam 2 peta :
• Isopach (menunjukkan kontur dari ketebalan endapan piroklastik jatuhan yang
sama)
• Isopleth (menunjukkan ukuran material piroklastik jatuhan yang sama)

Peta Isopach Fall Deposit Peta Isopleth Fall Deposit


Gunung Askja, Islandia 1875 Gunung Askja, Islandia 1875
Jarak jangkauan endapan piroklastik jatuhan dipengaruhi oleh kecepatan
jatuh material klastik dan juga kecepatan angin. Akan tetapi, kecepatan angin
tidak berdampak signifikan sehingga Jarak jangkauan sering juga disebut
cross-wind range. Dari peta isopleth, diameter dan densitas material
piroklastik dapat kita plot dengan cross-wind range sehingga mendapatkan
estimasi eruption rate.
Prediksi Teoritis Data Erupsi

Data endapan piroklastik erupsi gunung Fogo,


Askja, Pompeii, dan Taupo yang diplot pada grafik
prediksi teoritis eruption rate.
Nilai dari eruption speed merupakan hubungan
dari magma water content, magma eruption rate,
eruption cloud height, dan wind speed factor.
Kecepatan Angin
 Arah dan kecepatan angin pada jaman dulu dapat ditentukan
dengan melihat persebaran material piroklastiknya menurut
ukuran dan densitasnya.
 Kecepatan angin rata-rata = jarak tertransportasi : waktu
jatuh
Volume Deposit
 Gunung dibelah secara vertikal, kemudian area slice bagian
atas dan bawah dikali dengan ketebalannya = volume
endapan
 Rata-rata area dua isopach dikali dengan perbedaan antara
ketebalan deposit sekarang = volume deposit antar isopach
 Volume total = volume deposit yang di gunung X volume
deposit diluar gunung
Gambar 8.2 Jika kecepatan lontaran material dan kecepatan
angin diketahui, dapat dimungkinkan untuk mengetahui
dimana material tersebut akan mendarat.
Kepadatan Arus
Piroklastik dan
Pengendapannya
Sifat Pengendapan
Pengendapan :
1. Ignimbrite : kaya debu dengan sortasi sangat buruk,
terbentuk pada area yang luas (ribuan km)
2. Pyroclastic surge deposits : sortasi buruk tapi lebih baik dari
ignimbrite. Proses pembentukannya dekat ignimbrite
3. Block and ash flow deposit : Berbeda dari kedua tipe di atas,
yang umumnya mengandung klastis minim vesikuler.
Ignimbrite

Ignimbrite erupted from Kutcharo caldera (Hokkaido, Japan). The light-


colored is rhyolit, the dark part containing some mixed rhyolit-andesite
A thin (∼1 m thick) nonwelded ignimbrite lapili
flow
unit, part of a deposit on the island of
Terceira in the Azores
Pyroclastic surge deposits

Cross-bedding in surge deposits from


hydromagmatic eruptions at the prehistoric
Hana Uma vent,
O'ahu, Hawai’I. (Photograph by Elisabeth
Parfitt.)
Block and ash flow deposit

Pyroclastic block flow on the slope of


Erosional of valley pyroclastic block
andesit dome on the Caribbean island
flows in November 1994 in Buyong
of Montserrat.
valley at the foot of Merapi dome
1. Piroklastik Fall
Pyroclastic fall adalah batuan piroklastik yang material
penyusunnya tertransport melalui udara
(terbang).Sehingga dapat diasumsikan bahwa material
penyusun batuan piroklastik jenis ini adalah material yang
ringan semisal material debu vulkanik.
2. Piroklastik Surge
Pyroclastic surge adalah batuan piroklastik yang material
penyusunnya tertransport melalui permukaan tanah tetapi
terjadi proses spin (menggelinding atau berputar) sehingga
akibat proses spinini, material penyusunnya cenderung
membulat (rounded).
3. Piroklastik Flow
Pyroclastic flow adalah batuan piroklastik yang material
penyusunnya tertransport melalui permukaan tanah dengan
cara mengalir (flow). Biasanya antar fragmen dalam batuan
jenis ini membentuk ikatan terbuka, hampir tidak terjadi
kontak antar fragmen.
PYROCLASTIC DENSITY
CURRENTS
 Kepadatan arus piroklastik (Pyroclastic Density Current~PDC)
merupakan fenomena letusan eksplosif .
 PDC ini merupakan campuran bubuk batu, abu, dan gas panas,
dan dapat bergerak dengan kecepatan ratusan mil per jam.
Arus ini dapat berbentuk encer, seperti pada piroklastik
lonjakan, atau terkonsentrasi, seperti di aliran piroklastik
 Pengaruh gaya gravitasi menyebabkan aliran arus piroklastik
mengalir ke bawah lereng.
 Sebuah lonjakan piroklastika adalah densitas turbulen encer,
yang biasanya terbentuk ketika magma eksplosif berinteraksi
dengan air. Lonjakan dapat melakukan perjalanan melewati
hambatan seperti dinding lembah,dan meninggalkan endapan
tipis abu dan batu yang dibaurkan dengan topografi.
 Aliran piroklastik lebih cenderung mengikuti lembah dan
depresi lainnya, dan depositomereka pengisi topografi ini.
kadang bagian atas permukaan aliran piroklastik
 (yang sebagian abu) akan terlepas dari aliran dan mengalir
sendiri sebagai sebuah gelombang.
 PDC ini dapat menempuh jarak pendek hingga ratusan mil
dari sumbernya dan bergerak dengan kecepatan hingga
1000 km/jam (650mph). Suhunya sangat panas mencapai
400 derajat C (750 derajat F).
 Dengan kecepatan serta kekuatan ditambah dengan Suhu
PDC yang sangat tinggi, maka dapat menghancurkan apa
pun yang terdapat pada lintasan yang dilaluinya.
Column collaps and pyroclastic
fountaining
 Jika kolom letusan stabil karena kepadatan bahan (bulk
density) di dalamnya menjadi lebih besar dari udara di
sekitar, bahan di atas kolom akan membutuhkan waktu yang
sama untuk mencapai tanah seperti batu jatuh dari
ketinggian itu.
 a=[(2s)/g] ½
 sehingga waktu runtuhnya kolom dengan ketinggian 20, 30
dan 40 km ~63, 77 dan 89 detik.
Directed blasts and collapses from
lava domes and flow
 Proses ini terjadi saat magma erupsi lalu membentuk kubah
lava dan aliran lava singkat yang kemudian mendingin.
 Saat pertama terbentuk lapisan ini cukup kuat dan stabil
untuk menahan tekanan udara yang terperangkap
didalamnya, hingga akhirnya menjadi tidak stabil dan karena
respon reologi menyebabkan lapisan ini berubah dari plastis
menjadi brittle.
 Dan karena terletak di daerah yang curam menyebabkan
badan lava ini runtuh ke arah lereng curam karena beratnya
sendiri.
IGNIMBRITE
• Ignimbrite merupakan salah satu bentuk endapan hasil
letusan gunung berapi. Pada umumnya ignimbrite kaya
akan debu vulkanis dan memiliki sortasi yang buruk.

• Ignimbrite terendapkan dalam area yang sangat luas


hingga ribuan km²
• Ignimbrite dapat dihubungkan dengan letusan besar
dan terbentuknya kaldera
• Ex : temuan lapisan ignimbrite di Danau Toba (Reinout
Willem Van Bemmelen, 1904-1983)
Ignimbrite

Ignimbrite erupted from Kutcharo caldera (Hokkaido, Japan). The light-


colored is rhyolit, the dark part containing some mixed rhyolit-andesite
A thin (∼1 m thick) nonwelded ignimbrite lapili
flow
unit, part of a deposit on the island of
Terceira in the Azores
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai