Anda di halaman 1dari 4

BILANGAN REYNOLDS terendapkan.

Dengan demikian cekungan sedimen


merupakan depresi sehingga sedimen terjebak di
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds dalamnya
adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya
Intrusi air asin
viskos (μ/ ρ) yang mengkuantifikasikan hubungan
kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran Adalah pergerakan air asin ke akuifer air
tertentu. tawar yang dapat mengkontaminasi sumber air
minum. Intrusi air asin dapat terjadi secara alami
Re = (ρ v D)/μ hingga derajat tertentu pada sebagian besar
akuifer pantai, dikarenakan adanya
hubungan hidrolik antara air tanah dan air laut.
V = Kecepatan aliran (m/dt) Karena air asin memiliki kadar mineral yang
D = Diameter pipa (m) lebih tinggi dari air tawar, maka air laut memiliki
ρ = massa jenis (kg/m3) massa jenis yang lebih tinggi dan tekanan air yang
μ = viskositas dinamik (N.s/m3) lebih besar. Sehingga air asin bergerak menuju air
tawar.
Besarnya bilangan Reynold yang terjadi pada Ekstraksi air tanah adalah salah satu
suatu aliran dalam pipa dapat menunjukkan apakah penyebab utama intrusi air asin.. Pada kondisi
profil aliran tersebut laminer atau turbulen. Biasanya dasar, intrusi air asin hanya mencapai wilayah
angka Re<2000 merupakan batas aliran laminer dan tertentu karena dibatasi oleh tekanan dari kolom air
angka lebih besar dari Re >4000 dikatakan aliran tawar yang lebih besar karena posisinya yang lebih
tinggi dari permukaan air laut. Ekstraksi air tanah
turbulen. Sedangkan Rd diantara keduanya dinyatakan
mengurangi tekanan (dengan pemompaan) kolom
sebagai aliran transisi.
air tanah yang berarti air laut dapat mengalir lebih
Karakteristik lain yang mempengaruhi ke arah daratan
pengukuran laju aliran adalah temperatur dan tekanan
fluida tersebut, khususnya bila fluida tersebut adalah Banyak komunitas wilayah pantai
fluida gas. Hal ini disebabkan karena massa jenis (ρ) mengalami kontaminasi air asin di sumber air
fluida gas sangat dipengaruhi oleh kedua besaran yang mereka.Konsekuensi dari intrusi air laut untuk suplai
air bervariasi begitu luas, tergantung pada seberapa
disebutkan diatas.
jauh intrusinya, tujuan penggunaan air, dan tingkat
CEKUNGAN AIR TANAH kadar garamnya.[2] Di banyak tempat, intrusi hanya
mencapai sebagian dari akuifer dan mempengaruhi
Cekungan Air Tanah adalah suatu wilayah yang sebagian dari sumur air. Akuifer lainnya telah
dibatasi oleh batas hidrogeologik, tempat semua mengalami kontaminasi lebih jauh dan
kejadian hidrogeologik seperti proses pengimbuhan, mempengaruhi suplai air tanah secara signifikan.
pengaliran, dan pelepasan Air Tanah Rotary Drilling
adalah metode pemboran yang menggunakan aksi
berlangsung. Dengan kriteria putaranuntukmelakukan enetrasi terhadap batuan. Pada metode ini ada dua
jenis mata bor"yaitu tricone bit dengan hasil penetrasinya berupa gerusan
a. mempunyai batas hidrogeologik yang dan drag bit dengan hasil penetrasinya berupa potongan (cutting ).

dikontrol oleh kondisi geologis dan/atau Metode Pemboran Percussive Drilling


Percussive Drill adalah metode pemboran yang menggunakan
kondisi hidraulis Air Tanah; aksi tumbukan untuk melakukan penetrasi terhadap batuan. Komponen
b. mempunyai daerah imbuhan dan daerah utama .Percussive drilling adalah piston.energi tumbukan piston diteruskan
ke batang bor dan mata bor dalam bentuk gelombangkejut yang bergerak
lepasan Air Tanah dalam satu sistem sepanjang batang bor untuk meremukkan permukaan batuan
pembentukan Air Tanah; dan
c. memiliki satu kesatuan sistem akuifer.

Cekungan sedimen adalah suatu daerah rendahan,


yang terbentuk oleh proses tektonik, dimana sedimen
dh/dl=gradien hidrolik (vertikal banding lateral)
A=luas penampang akifer (L2)

PEMOMPAAN AKUIFER TERKEKANG

( h 2−h1 ) Q ( ln r 2 −ln r 1 )
Q=2 π⋅KD K=
( ln r 2−ln r 1 ) 2 π⋅D ( h2 −h1 )

PEMOMPAAN AKUIFER BEBAS

PARAMETER HIDROLIK BATUAN Q=π⋅K


( h22−h12) K=
Q ( ln r 2 −ln r 1 )
π h −h
( ln rKECEPATAN
PERHITUNGAN 2 −ln r 1 ) AIR TANAH( 22 12 )
1. Porositas
Perbandingan antara volume ruang antar butir
terhadap volume total batuan.Porositas
tergantung pada kebundaran, sorting dan dH
kompaksi
q = -K
2. Permeabilitas
dL
KAJIAN INTERFACE

Kemampuan material batuan untuk


mengalirkan fluida (air).Batuan dengan porositas
yang besar, mampu menyimpan air, tapi belum
tentu mampu mengalirkan air .Tapi sebaliknya
batuan yang permeabel tentu mempunyai
porositas.
Hubungan antara Konduktivitas Hidrolik (K)
dengan Permeabilitas Intrinsik (k) adalah :
k .γω
K=
3. Transmisivitas μ
jumlah air yang mampu dialirkan untuk tiap
satuan ketebalan dan lebar akuifer pada tiap
unit gradien hidrolik
T=K.d
4. Storativitas KENAIKAN INTERFACE
Storativitas merupakan volume air yang dapat
dikeluarkan dari akifer per unit kemiringan Z : kenaikan air asin akibat pemompaan secara lokal (m)
permukaan potensial muka airtanah per satu d : jarak interface dan dasar sumur (m)
satuan luas akifer. K : permeabilitas akuifer (m/hari)
Akifer Tertekan, S : 0,001 – 0,00001 z/d : titik kritis kenaikan interface
Akifer Bebas, S : 0,3 - 0,01

Hukum Darcy
Q MAKSIMUM DRAWDOWN TEST
Q=v . A
Q=K . i. A
Q=debit air (L3.T-1)
dh
Q=K . hidrolik
K=konduktivitas dl
. A (L.T-1) Qmax =2 π⋅r w D (15√ K )
Fd
3
Klas
(hari/m )
< 0,1 Sangat Baik
0,1 - 0,5 Baik
0,5 - 1 Sedang
>1 Jelek

C
2 5
Kondisi Sumur
(menit /m )
< 0,5 Baik
0,5 - 1 Mengalami sedikit penyumbatan
1-4 Penyumbatan di beberapa tempat
>4 Sulit dikembalikan seperti semula

Reologi adalah ilmu tentang bagaimana fluida


mengalir dan padatan berubah bentuk ketika
diberikan gaya (Ibarz et al. 2005). Sifat reologi
didasarkan pada respon aliran dan deformasi bahan
ketika diberikan gaya normal atau tangensial. JENIS JENIS AKUIFER

a. Akuifer Tertekan
Suatu fluida akan mengalir karena adanya
Adalah akuifer yang diatas dan dibawahnya
tekanan yang diberikan. Tekanan yang diberikan pada dibatasi oleh akuiklud. Dalam akuifer jenis ini,
suatu benda dengan arah tegak lurus disebut normal tekanan air yang terkandung dalam akuifer
stress atau pressure (P) sedangkan bila sejajar dengan tersebut lebih besar dari atmosfer.
bidang, disebut gaya geser (shear stress). b. Akuifer Bebas
Dikenal sebaga watertable aguifer, adalah akuifer
yang hanya dibagian dasar saja yang dibatasi oleh
lapisan akuiklud, namun tidak dibatasi oleh lapisan
penekan diatasnya.
c. Akuifer Bocor
Dikenal juga sebagai semi confined aquifer. Adalah
akuifer dimana bagian atas dan bagian dasarnya
dibatasi oleh akuitar, atau salah satu batasnya
adalah akuitar dan batas lainya akuiklud
PEMOMPAAN BERTINGKAT Akuifer tertekan metode Theis recovery

Bierschenk menyatakan bahwa effisiensi Theis (1935) memberikan rumus residual

sumur tergantung pada besarnya drawdown setelah pemonmpaan dengan

pemompaan yang nilainya terdiri atas debit konstan adalah :

effisiensi pemompaan (Ep) dan faktor Q


s= {W (u)−W (u' )
pembersihan sumur (well development) (Fd). 4 πKD
(5.27)
Besarnya nilai effisiensi Pemompaan (Ep)
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut r2 S r2 S '
dimana u = dan u’ =
:Ep = BQ / Sw x 100 % 4 K Dt 4 K Dt '
Jika u dan u” cukup kecil, untuk pendekatan,
Sumur akan disebut efisien apabila
maka
nilai Ep-nya minimal 50%; Sedang faktor
Well Development dinyatakan dalam rumus: Q 4KD 4K D '

s’ = ( ln 2 t −ln 2 ' t )
4 πKD r S r S
Fd = C / B x 100 (5.28)
Sehingga total penurunan muka air di dimana :
sumur dinyatakan sebagai :
s’ = residual drawdown
SW = BQ + CQ2
r = Jarak pizometer ke sumur (m)
Sw = Total penurunan muka air (m) KD = Transmisvitas aquifer (m2/d)
BQ = kehilangan tinggi tekan pada akuifer (m)
S’ = Storativitas selama kambuh
B = koefisien kehilangan tinggi tekan akuifer (head loss) (dt/m
( tanpa satuan)
C = koefisien kehilangan tinggi tekan pada sumur (well loss
S = Storativitas selama pemompaan
CQ2 = kehilangan tinggi tekan pada sumur (m)
(tanpa dimensi)
t = Waktu pemompaan (dalam hari)
Persamaan Theis atau persamaan aliran
taktunak (Unsteady-state), t’ = Waktu sejak pompa dimatikan

Q (dalam hari)
s= W
4 πKD (u)
Q = Debit rata-rata
pemompaan ( m3/hari)

Anda mungkin juga menyukai