AKUMULASI HIDROKARBON
Berdasarkan penjelasan dari teori globule pada migrasi hidrokarbon tahap kedua , proses fisika
yang mengikuti pada serangkaian proses akumulasi cukup sederhana. Karena molekul hidrokarbon
bergerak sebagai respon oleh gaya berat (gaya keatas) yang diperlukan , pergerakannya dapat dihentikan
dengan mencegah pergerakan keatasnya. Kasusnya sama halnya ketika gas helium yang terperangkap
dalam batas batas balon. Ketika migrasi tahap dua divisualisasikan dalam proses ini , mudah untuk
menjelaskan dimana letak reservoir itu berada. Contoh pada pinchout (gambar 5.7)
Fluida mengisi conduit melalui panjang bagiannya , tapi tidak ada aliran dalam masa yang besar
karena pada bagian atasnya bersifat tertutup. Pergerakan satu satunya dari fluida adalah pergerakan keatas
yang bertahap dengan gaya keatas dari globule oil , yang pada gilirannya memindahkan air untuk
bergerak kebawah.
Contoh kedua adalah pada kondisi reservoir antiklin normal (Figure 5.8). Gaya keatas dari
globule oil akan secara bertahap mengisi point tertinggi dari reservoir. Tidak ada proses fisika atau
kimiawi yang secara khusus diperlukan , akumulasi mengikuti hokum-hukum fisika yang berlaku.
Akumulasi hidrokarbon bukanlah tahap terakhir dari ganesa suatu oil dan migrasinya. Tidak ada
cap rock yang benar benar menjadi sebuah penahan/penutup yang sempurna menutup , begitupun karena
pengaruh erosi dan kegiatan tektonik (faulting).Banyak contoh kasus yang tidak sesuai yang awalnya
memiliki cadangan minyak namun sekarang hanya terdapat sisa residu dan minyak berat (heavy oil). Dua
aspek dari fenomena ini merupakan hal yang baik dan menarik untuk dianalisis kembali pada bahasan ini.