Anda di halaman 1dari 3

5.

AKUMULASI HIDROKARBON

Berdasarkan penjelasan dari teori globule pada migrasi hidrokarbon tahap kedua , proses fisika
yang mengikuti pada serangkaian proses akumulasi cukup sederhana. Karena molekul hidrokarbon
bergerak sebagai respon oleh gaya berat (gaya keatas) yang diperlukan , pergerakannya dapat dihentikan
dengan mencegah pergerakan keatasnya. Kasusnya sama halnya ketika gas helium yang terperangkap
dalam batas batas balon. Ketika migrasi tahap dua divisualisasikan dalam proses ini , mudah untuk
menjelaskan dimana letak reservoir itu berada. Contoh pada pinchout (gambar 5.7)

Fluida mengisi conduit melalui panjang bagiannya , tapi tidak ada aliran dalam masa yang besar
karena pada bagian atasnya bersifat tertutup. Pergerakan satu satunya dari fluida adalah pergerakan keatas
yang bertahap dengan gaya keatas dari globule oil , yang pada gilirannya memindahkan air untuk
bergerak kebawah.
Contoh kedua adalah pada kondisi reservoir antiklin normal (Figure 5.8). Gaya keatas dari
globule oil akan secara bertahap mengisi point tertinggi dari reservoir. Tidak ada proses fisika atau
kimiawi yang secara khusus diperlukan , akumulasi mengikuti hokum-hukum fisika yang berlaku.

Akumulasi hidrokarbon bukanlah tahap terakhir dari ganesa suatu oil dan migrasinya. Tidak ada
cap rock yang benar benar menjadi sebuah penahan/penutup yang sempurna menutup , begitupun karena
pengaruh erosi dan kegiatan tektonik (faulting).Banyak contoh kasus yang tidak sesuai yang awalnya
memiliki cadangan minyak namun sekarang hanya terdapat sisa residu dan minyak berat (heavy oil). Dua
aspek dari fenomena ini merupakan hal yang baik dan menarik untuk dianalisis kembali pada bahasan ini.

Pertama , migrasi hidrokarbon kadang membentuk reservoir penutupnya sendiri. Pembentukan


dari perangkap stratigrafi oleh tar terjadi secara bertahap dimana proses inspisasi dari biodegradasi dan
evaporasi telah terjadi , biasanya pada dekat dengan permukaan. Tar sealing oleh karena itu
memperlambat hilangnya minyak dimana penutup reservoir yang sudah hancur itu berada. Yang kedua ,
semua reservoir pada dasarnya merupakan system yang dinamis. Akumulasi hidrokarbon terjadi ketika
nilai migrasi melebihi dari tingkat kebocoran , dan dapat melanjutkan proses migrasi yang berhenti ketika
tingkat kebocoran telah menjadi kecil. Nilai dari kebocoran dari setiap reservoir merupakan nilai yang
selalu berbeda-beda. Pada wilayah wilayah seperti di California bagian Selatan , dimana memiliki
rembesar yang utama , adalah cukup leaky (bocor). Sementar di wilayah seperti di Midcontinent , minyak
terbentuk dan terperangkap sejak Paleozoikum berlanjut sampai sekarang. Eksplorasi pada daerah dengan
tingkat kebocoran (leaky) yang tinggi adalah cukup kadang kurang berhasil karena bukti bukti pada
akumulasinya.
Contoh grafik dari bagaimana hidrokarbon bergerak pada untuk terakumulasi pada leaky areas
dibahas oleh McCulloh (1969), yang mengkaji daerah eksplorasi di Dos Cuadras Field , bagian dari
tumpahan minyak (oil spill) di Santa Barbara. Lapisan reservoirnya tipis , batulanau dengan porositas
yang baik yang tebalnya kurang dari 300 kaki diatas reservoir utamab yang paling dangkal , dimana
dimana pada bagian tersebut mengandung hidrokarbon yang produktif. Bahan bahan sedimen pada bagian
bagian tersebut karenanya mempresentasikan system yang metastabil dimana ketika diperlakukan aktifitas
drilling , menggerakan hidrokarbon dengan kasar. Bagian sebelah kiri tidak terganggu ,akumulasi ini akan
mungkin menghilang dalam waktu dekat oleh proses-proses geologi yang diakibatkan oleh proses
alamiah.

Anda mungkin juga menyukai