Anda di halaman 1dari 18

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan paper tentang RADAR dan AIS ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga berterima kasih pada
Ibu Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. dan Bapak M. Sholikhan Arif, S.T.,M.T. selaku
Dosen mata kuliah Sistem dan Perlengkapan Kapal yang telah memberikan tugas ini
kepada kami. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyusun paper ini hingga dapat tersusun dengan baik.
Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh dari beberapa
sumber dengan harapan orang yang membaca dapat memahami isinya. Kami juga
menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Surabaya, 10 April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
BAB II RADAR dan AIS..................................................................................................2
2.1 Radio Detection and Ranging (RADAR)...............................................................2
2.1.1 Pengertian dan Fungsi RADAR.....................................................................2
2.1.2 Prinsip Kerja RADAR....................................................................................3
2.1.3 Penggunaan RADAR Pada Kapal Menurut Regulasi....................................5
2.2 Automatic Identification System (AIS)...................................................................6
2.2.1 Pengertian dan Fungsi AIS.............................................................................6
2.2.2 Prinsip Kerja AIS...........................................................................................8
2.2.3 Penggunaan AIS Pada Kapal Menurut Regulasi............................................9
2.3 Perbedaan RADAR dan AIS.................................................................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................................12
Daftar Pustaka..................................................................................................................13

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Radar................................................................................................................2
Gambar 2. Prinsip Kerja Radar..........................................................................................3
Gambar 3. Antena Radar...................................................................................................4
Gambar 4. Tampilan Layar Radar.....................................................................................5
Gambar 5. Radar ISRA......................................................................................................6
Gambar 6. AIS...................................................................................................................7
Gambar 7. Prinsip Kerja AIS............................................................................................ 8

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Perbedaan AIS dan RADAR......................................................10

v
BAB I
PENDAHULUAN

Navigasi merupakan salah satu sistem yang penting dalam dunia


perkapalan. Terbukti dengan adanya regulasi yang mengatur perihal navigasi,
seperti konvensi internasional Safety of Life at Sea (SOLAS) 1974 Chapter V
tentang Safety of Navigation. Navigasi merupakan proses mendeteksi dan
mengatur pergerakan kapal dari suatu tempat ke tempat lain atau dengan istilah
lain navigasi adalah proses melayarkan kapal dari satu tempat ke tempat lain
dengan lancar, aman, dan efisien. Tidak hanya di kapal sistem navigasi juga
digunakan di pesawat dan berbagai kendaraan lain.

Pada sistem navigasi terdapat berbagai perangkat atau peralatan yang


saling terintegrasi dan menjalankan suatu sisitem. Alat alat tersebut juga disebut
dengan Navigation Equipment. Menurut pengoperasiannya alat navigasi dibagi
menjadi 2, yaitu konvensional dan elektronik. Konvensional berarti dalam
mengoperasikan masih memerlukan tenaga manusia atau terkesan masih
tradisional, seperti binocular, kompas, sextant, dan lain-lain. Sedangkan
elektronik berarti dalam pengoperasiannya sudah melibatkan arus listrik dan
biasannya merupakan peralatan modern, seperti RADAR,AIS, doppler sonar
,dan sebagainya.
Dalam satu sistem navigasi peralatan konvensional dan elektronik tidak
dapat dipisahkan. Peralatan satu dengan lainnya dipasang dengan fungsi saling
melengkapi. Namun tak jarang juga ada beberapa peralatan yang fungsi dan
kegunaanya beririsan atau hampir sama. Walaupun jika diamati lebih lanjut
sebenarnya memiliki beberapa perbedaan. Seperti peralatan yang akan kami
paparkan pada paper berikut ini, yaitu Radio Detection and Ranging (RADAR)
dan Automatic Identification System (AIS). Berikut ini kami akan membahas
mengenai fungsi,prinsip kerja dan penerapannya di kapal dari kedua alat
tersebut. Kami akan membandingkan kedua alat ini dari tiga aspek tersebut.
Penulisan paper ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dari Radio Detection
and Ranging (RADAR) dan Automatic Identification System (AIS)

1
BAB II
RADAR DAN AIS

2.1 Radio Detection and Ranging (RADAR)


2.1.1 Pengertian dan Fungsi RADAR

Gambar 1. Radar
(Sumber: http://www.maritimeworld.web.id/2014/07/apa-yang-dimaksud-
dengan-radar-dan-fungsi-radar-kapal.html)
Radio Detection and Ranging (RADAR) merupakan salah satu alat
navigasi elektronik yang memiliki fungsi memberikan petunjuk adanya kapal,
pelampung, kedudukan pantai dan objek lain di sekeliling kapal serta memberi
informasi mengenai jarak antara kapal dengan objek-objek tersebut. Radar
sangat bermanfaat untuk mengetahui kedudukan kapal lain sehingga dapat
menghindari tabrakan. Selain itu, alat ini sangat berguna ketika kapal berlayar di
malam hari atau dalam cuaca yang berkabut,terutama apabila petunjuk pelayaran
seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan secara visual tidak dapat
diamati
Menurut Hadi Supriyono, Capt, (2001 : 14) fungsi radar adalah suatu alat
pembantu navigasi elektronik yang gunanya :
1. Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Dalam menentukan
posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan
jarak dan menggunakan jarak dengan jarak. 

2
2. Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan sempit. Pada posisi
Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk membantu para nakhoda
atau pandu dalam melayarkan kapalnya keluar-masuk pelabuhan, sungai atau
alur pelayaran sempit.
3. Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan. Dengan melihat
pada layar Cathoda Ray Tube (CRT)
4. Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal. Dengan melihat
pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan
yang tebal.

2.1.2 Prinsip Kerja RADAR

Prinsip kerja Radar akan dijelaskan dengan diagram berikut ini:

gelombang
antena objek antena
diipantulkan

video signal layar radar indicator receiver

Gambar 2. Prinsip Kerja Radar

Berdasarkan gambar diatas dapat diuraikan prinsip kerja Radar adalah


sebagai berikut:
a. Saat Radar mengirimkan sinyal maka antena akan berputar sebanyak 10 sampai
30 kali/menit dengan memancarkan gelombang 500 hingga 3000 kali/detik.
Pada saat pemancaran, gelombang radio akan dipancarkan melalui antena
(scanner) melalui pemandu gelombang (wave guide) yang dikendalikan oleh
switch pancar/terima elektronik (T/R electronic switch)

3
b. Jika gelombang/pulsa mengenai suatu objek, maka gelombang tersebut akan
dipantulkan dalam bentuk radio echo. Dengan mengukur beda waktu

pengiriman/pancaran dan penerimaan gema dan diketahuinya kecepatan


peramabatan gelombang radio, jarak antara kapal dengan sasaran dapat
diketahui. Informasi jarak ini akan ditunjukkan dalam skrin radar oleh tabung
sinar katoda (Cathode Ray Tube-CRT).
c. Kemudian, pantulan tersebut akan diterima oleh antena dan dikirim ke unnit
reciever. Saat penerimaan, gema radio akan diterima oleh receiver melalui T/R
electronic  switch.
d. Sebelum dikirim ke terminal selanjutnya, sinyal dideteksi dan diperkuat oleh
indicator.
e. Setiap kali gelombang dipancarkan, akan terbentuk bintik-bintik putih dari pusat
layar radar dengan kecepatan konstan dan akan membuat garis sapuan.
Kemudian garis ini akan bergerak menyapu layar tersebut dengan putaran yang
sama seperti pada antena.
f. Jika video signal digunakan dalam indicator maka bintik-bintik putih tadi akan
diubah dalam bentuk gambar atau bayangan.

Gambar 3. Antena Radar


(Sumber: http://www.maritimeworld.web.id/2014/07/apa-yang-dimaksud-
dengan-radar-dan-fungsi-radar-kapal.html)

4
Gambar 4. Tampilan Layar Radar
(Sumber: http://www.maritimeworld.web.id/2014/07/apa-yang-dimaksud-
dengan-radar-dan-fungsi-radar-kapal.html)

2.1.3 Penggunaan RADAR di Kapal Menurut Regulasi

Menurut International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS)


1974 Chapter V/19.2.7 kapal yang berukuran lebih dari sama dengan 3000 GT
harus memiliki dua radar. Radar pertama sebagai radar utama sedangkan yang
satunya sebagai cadangan apabila radar utama mengalami masalah.

Radar memiliki daya jangkau yang berbeda-beda tergantung jenis dan


produksi dari mana. Namun akhir-akhir ini telah dipublikasikan radar pertama
buatan Indonesia, yaitu Radar ISRA. Radar ini digunakan untuk memonitor
pergerakan kapal di wilayah perairan Indonesia dan sebagai pemandu kapal
besar di pelabuhan agar tidak bertabrakan, atau bisa juga digunakan untuk
mengantisipasi masuknya kapal laut pendatang ilegal, seperti daerah pantai di
pulau terluar atau Selat Malaka yang rawan didatangi kapal asing tanpa izin.

5
Gambar 5. Radar ISRA

(Sumber: http://lipi.go.id/risetunggulan/single/radar-isra/11)

2.2 Automatic Identification System (AIS)

2.2.1 Pengertian dan Fungsi AIS

Automatic Identification System (AIS) merupakan suatu sistem dalam


navigasi yang digunakan untuk mengidentifikasi lokasi tempat berlayarnya
kapal. AIS memungkinkan pertukaran informasi antara suatu kapal dengan kapal
lainnya atau antara kapal dengan stasiun pantai atau bahkan dengan
pesawat. Biasanya data yang ditukarkan adalah data secara elektronik meliputi
identifikasi, posisi, kegiatan atau keadaan kapal, dan kecepatan. Karena
keterbatasan kemampuan radio, maka AIS dapat digunakan sebagai peralatan
navigasi yang berfungsi untuk menghindari kecelakaan. Namun tidak semua
kapal dilengkapi dengan AIS oleh sebab itu tidak boleh dijadikan panduan
utama dalam bernavigasi melainkan hanya sebagai bantuan peringatan dini

6
sesuai dengan International Regulations for Preventing Collisions at Sea
(COLREGS).

Gambar 6. AIS

(Sumber: Harini & Wibowo. 2012. Automatic Identification System


(AIS) Sebagai Alat Bantu Pendeteksi Lokasi Kapal)

AIS tidak memberikan gambaran lengkap dari objek yang ada di sekitar
kapal oleh sebab itu tidak bole dijadikan patokan utama dalam bernavigasi. AIS
tidak bisa menggantikan Radar/ARPA dalam navigasi namun hanya membantu
memperjelas tampilan Radar. Alat ini dibuat dengan tujuan meningkatkan
keselamatan jiwa di laut dan meningkatkan efisiensi navigasi

Menurut Mariner’s Handbook 2009 terdapat empat fungsi utama dari


AIS, diantaranya adalah

1. Membantu menghindari tubrukan


Informasi yang diberikan AIS sangat berguna untuk membuat keputusan
ketika menghindari tubrukan. Ketika ada kapal lain didekat kapal kita,maka
AIS akan membacanya sebagai target sehingga semua pergerakan dari kapal
tersebut dapat diawasi dan jika ada sesuatu yang janggal terjadi maka kru
kapal dapat bertindak dengan cepat.

7
2. Vessel Traffic Service
Saat kondisi perairan sedang padat, Vessel Traffic Service (VTS) berfungsi
untuk mengatur lalulintas keluar dan masuknya kapal. Namun sekarang AIS
telah menyediakan pelayanan tambahan dengan menginformasikan tentang
keberadaan kapal lain dan alur lintasannya.
3. Search and Rescue
Berguna membantu mentukan posisi dalam operasi Marine Search and
Rescue. Dalam hal ini berfungsi untuk mengetahui letak dan status navigasi
suatu kapal yang membutuhkan pertolongan.
4. Membantu navigasi
AIS telah berkembang dengan kemampuannya penyampaikan informasi
mengenai posisi letak kondisi dan nama suatu kapal, yakni dapat melayani
pengiriman pertolongan navigasi dan menandai posisi kapal.

2.2.2 Prinsip Kerja AIS

Gambar 7. Prinsip Kerja AIS

(Sumber: Harini & Wibowo. 2012. Automatic Identification System


(AIS) Sebagai Alat Bantu Pendeteksi Lokasi Kapal)

8
1. AIS secara otomatis mengirimkan AIS Message kesemua arah, pesan
tersebut berisi Mobile Maritime System Identification (MMSI) atau ID
Kapal,  Kecepatan Kapal, Posisi Kapal, Arah Kemudi Kapal, dan seterusnya
sehingga kapal lain di sekitar kapal tersebut yang sudah dilengkapi dengan
perangkat AIS Transceiver dapat mengetahui secara terus menerus situasi
lalulintas disekelilingnya yang ditampilkan pada layar display monitor
Electronic Chart Display Information System (ECDIS) / System Electronic
Navigation Chart (SENC) atau Electronic Navigation Chart (ENC).
2. Informasi yang diterima dapat ditampilkan pada sebuah layar atau plot
grafik yang menunjukkan posisi kapal lain dengan tampilan sesuai yang
terdapat pada layar radar.
3. Dengan terpasangnya AIS Transceiver di kapal maka Perangkat Monitoring
Pelayaran di Darat / Vessel Tracking System (VTS) dapat memonitor situasi
lalu lintas yang berada di area pengamatan mereka dengan baik dan dapat
memberikan arahan atau petunjuk jika terjadi situasi yang berbahaya setiap
saat.

4. Jika kapal sudah keluar dari jangkauan AIS Base Station maka selanjutnya
AIS Message yang dikirimkan oleh AIS Transceiver tersebut dapat diterima
oleh Perangkat AIS Receiver Satellite yang kemudian mengirimkan AIS
Message tersebut ke VTS sehingga posisi kapal tersebut dapat selalu
dimonitor pada VTS.

2.2.3 Penggunaan AIS di Kapal

Aturan penggunaan AIS telah diatur oleh International Maritime


Organization ( IMO ) yaitu pada Regulation 19 of SOLAS Chapter V yang berisi
tentang kewajiban penggunaan AIS pada pelayaran kapal internasional dengan
Gross Tonnage (GT) lebih dari sama dengan 300 GT, dan semua kapal
penumpang tanpa memperhatikan segala ukuran. Hal itu diestimasikan pada
lebih dari 40.000 kapal baru-baru ini mempunyai peralatan AIS kelas A.

9
Peraturan tersebut juga memuat tentang keharusan AIS untuk menyediakan data
informasi berupa  identitas kapal, jenis kapal, posisi, tujuan, kecepatan, status
navigasi dan informasi lainnya yang berhubungan dengan keselamatan
pelayaran.
Standar AIS menjelaskan 2 kelas unit AIS :

1. Kelas A, digunakan pada kapal-kapal yang tercantum dalam SOLAS Chapter


V(dan kapal lain di beberapa negara)
2. Kelas B, menggunakan daya yang kecil, biaya yang relatif murah untuk
penggunaan pasar non-SOLAS.
Varisai-variasi yang lain saat ini sedang dalam pengembangan dan di
khususkan untuk penggunaan di stasiun, pertolongan navigasi darurat dan SAR,
yang mana peralatan tersebut akan menjadi pengganti dari peralatan
sebelumnya.

Khusus untuk kelas A, transponder AIS ini terdiri dari sebuah transmitter
VHF, 2 penerima VHF TDMA, satu penerima VHF DSC, penghubung menuju
display dan sistem sensor menggunakan komunikasi elektronik berstandar
maritim (seperti NMEA 0183, yang dikenal dengan IEC 61162). Pengalokasian
waktu menjadi bagian yang sangat vital untuk proses sinkronisasi yang baik dan
pemetaan untuk kelas A. Oleh karena itu, setiap unit diharuskan memiliki
penerima GPS internal.

2.3 Perbedaan RADAR dan AIS

Pembeda Radar AIS

Fungsi Radar berfungsi menentukan AIS berfungsi memberikan


posisi kapal dari waktu kewaktu, informasi tentang benda disekitar
memandu kapal keluar masuk kapal sehingga mengurangi resiko
pelabuhan, memperkirakan tubrukan, membantu mengatur
bahaya turukan dan lalulintas, membantu operasi
memperkiraakan cuaca pada SAR kapal yang memerlukan
lintasan kapal pertolongan, membantu navigasi
10
Prinsip kerja Prinsip kerja radar seperti Prinsip kerja AIS adalah AIS secara
konsep pemantulan otomatis mengirimkan pesan berupa
gelombang yaitu singkatnya, Mobile Maritime System
antena memancarkan pulsa Identification (MMSI) atau ID
dan mengenaik benda Kapal,  Kecepatan Kapal, Posisi
kemudian pulsa dipantulkan Kapal, Arah Kemudi Kapal, dan
oleh benda tersebut menuju seterusnya. Kemudian informasi
antena dan dibaca oleh screen tersebut dapat ditangkap oleh kapal
lain dan VTS yang berada di sekitar
kapal tersebut. AIS tidak bisa
menggantikan Radar dalam
navigasi namun hanya membantu
memperjelas tampilan Radar.
International Convention for  Regulation 19 of SOLAS Chapter
Aturan/
the Safety of Life at Sea V yang berisi tentang kewajiban
Regulasi
(SOLAS) 1974 Chapter penggunaan AIS pada pelayaran
V/19.2.7 kapal yang kapal internasional dengan Gross
berukuran lebih dari sama Tonnage (GT) lebih dari sama
dengan 3000 GT harus dengan 300 GT, dan semua kapal
memiliki dua radar. Radar penumpang tanpa memperhatikan
pertama sebagai radar utama segala ukuran. Hal itu diestimasikan
sedangkan yang satunya pada lebih dari 40.000 kapal baru-
sebagai cadangan apabila baru ini mempunyai peralatan AIS
radar utama mengalami kelas A.
11
masalah.
Tabel 1. perbandingan perbedaan AIS dan Radar

BAB III

PENUTUP

Radio Detection and Ranging (RADAR) dan Automatic Identification


System (AIS) keduanya termasuk ke dalam peralatan navigasi. RADAR
memberikan petunjuk adanya kapal, pelampung, kedudukan pantai dan objek
lain di sekeliling kapal serta memberi informasi mengenai jarak antara kapal
dengan objek-objek tersebut. AIS memungkinkan pertukaran informasi antara
suatu kapal dengan kapal lainnya atau antara kapal dengan stasiun pantai atau
bahkan dengan pesawat. Prinsip kerja RADAR menganut prinsip pemantulan
gelombang sedangkan AIS bekerja secara otomatis menangkap dan
memancarkan informasi tentang data kapal terhadap kapal lain atau pesawat atau
stasiun pantai. AIS tidak dapat menggantikan peran RADAR namun hanya
membantu tampilan RADAR.

12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. “Apa Yang Dimaksud dengan Radar dan Fungsi Radar Kapal”.
http://www.maritimeworld.web.id/2014/07/apa-yang-dimaksud-dengan-radar-
dan-fungsi-radar-kapal.html, diakses pada 3 April 2019 pukul 22.30

Anonim. 2017. “Prinsip Cara Kerja Radar Sebagai Alat Navigasi Elektronik”.
http://www.maritimeworld.web.id/2014/07/prinsip-cara-kerja-radar-sebagai-alat-
navigasi-elektronik.html, diakses pada 3 April 2019 pukul 23.10

Harini & Wibowo. 2012. Automatic Identification System (AIS) Sebagai Alat Bantu
Pendeteksi Lokasi Kapal. Semarang.

Kurniawati, Hesty Anita. 2016. Ship Outfitting. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh


Nopember

Lemaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2009. “Radar


ISRA”,http://lipi.go.id/risetunggulan/single/radar-isra/11,diakses pada 6 April
2019 pukul 07.15

Pusat Teknologi Elektronika. 2018. Automatic Identification System (AIS),


http://pte.bppt.go.id/tentang-kami/portofolio/automatic-identification-system-
ais/13-tentang-kami, diakses pada 10 April 2019 pukul 21.19

United Kingdom Hydrographic Office. 2009. The Mariner’s Handbook. United


Kingdom:ADMIRALTY e-Nautical Publication

Yahya, Luke.(2017). “Apa Itu AIS?”,


https://lukeyahyasipetualang.wordpress.com/2017/08/12/apa-itu-ais/, diakses
pada 3 April 2019 pukul 20.08

13

Anda mungkin juga menyukai