Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH RADAR, NAVIGASI DAN REMOTE SENSING

PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN NAVIGASI

KAPAL

DISUSUN OLEH :

DIMAS KUSMAWARDI (6101215015)

RHISDWINANDA BERLIANA SUWANDI (6101212013 )

AJI DARUSDI ALHAQQ (6101420094)

PROGRAM STUDY DIII TEKNIK TELEKOMUNIKASI

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM JAKARTA 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya dan karunianya kami

dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah

“PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN NAVIGASI KAPAL”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen

mata kuliah Radar, Navigasi dan Remote Sensing yang telah memberikan tugas terhadap saya.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam

pembuatan makalah ini.

Saya jauh dari sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik dari study yang

sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan

saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga makalh ini dapat berguna bagi saya

pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Jakarta, 17 Juni 2023


Tertanda ,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii

BAB I ................................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................................... 1

1.2. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................... 2

1.3. TUJUAN PENELITIAN ........................................................................................................... 3

1.4. MANFAAT PENELITIAN ........................................................................................................ 3

BAB II ................................................................................................................................................ 3

LANDASAN TEORI .............................................................................................................................. 4

2.1. PENGERTIAN RADAR .......................................................................................................... 4

2.2. Alat Navigasi Radar Diatas Kapal ......................................................................................... 7

2.3. Jenis, Bagian, Fungsi dan Prinsip Radar ............................................................................... 9

2.3.1. Jenis – Jenis Radar ...................................................................................................... 9

2.3.2. Bagian- Bagian Radar ................................................................................................ 10

2.3.3. Fungsi Radar ............................................................................................................. 11

2.3.4. Prinsip Kerja Radar ................................................................................................... 11

2.4. Cara Menentukan Posisi ................................................................................................... 12

2.4.1. Definisi Cuaca untuk Pelayaran ................................................................................. 12

ii
2.4.2. Arah dan Kecepatan Angin : ...................................................................................... 13

2.4.3. Jarak Pandang........................................................................................................... 13

2.4.4. Cuaca Buruk di dunia pelayaran ................................................................................ 15

BAB III ............................................................................................................................................. 16

PENUTUPAN .................................................................................................................................... 16

3.1. KESIMPULAN .................................................................................................................... 16

3.2. SARAN.............................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pelayaran merupakan bagian dari sarana transportasi laut sebagaimana

amanat Undang-Undang No.17 Tahun 2008 menjadi suatu yang sangat strategis bagi

wawasan nasional serta menjadi sarana vital yang menunjang tujuan persatuan dan

kesatuan nasional. Pelayaran atau angkutan laut merupakan bagian dari transportasi

yang tidak dapat dipisahkan dengan bagian dari sarana transportasi lainnya dengan

kemampuan untuk menghadapi perubahan ke depan, mempunyai karakteristik

karena mampu melakukan pengangkutan secara massal.

Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas perairan sekitar 5,8

juta km atau dengan kata lain memuat 1,3 % dari luas perairan dunia. Begitu luas

perairan yang dimiliki membuat Indonesia menjadi salah satu Negara yang menjadi

alur pelayaran internasional. Maka dari itu Indonesia merupakan salah satu jalur

transportasi laut internasional yang banyak dilewati oleh kapal dari berbagai negara

di dunia.

Selain itu, Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki ribua

pulau dari sabang sampai merauke, sehingga salah satu alat transportasi laut yaitu

kapal. Seiring perkembangan industri dan kebutuhan akan transportasi khususnya

transportasi laut baik domestik maupun internasional di Indonesia semakin

meningkat, maka tidak dipungkiri semakin banyak jumlah kapal yang beroperasi di

wilayah Indonesia.

1
Dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang lalu lintas

lautnya padat dan memiliki lautan yang sangat luas dan dapat menyebabkan

kecelakaan ketika menghadapi keadaan atau cuaca buruk saat bernavigasi di perairan

Indonesia, semakin tingginya angka kecelakaan di perairan Indonesia seperti cuaca

buruk di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menelan korban, setelah kecelakaan KM

Hamsita III yang menewaskan 11 orang, giliran KM Lydia karam setelah diterjang

gelombang laut, maka banyak muncul pertanyaan-pertanyaan apa penyebab utama

terjadinya kecelakaan kapal pada saat cuaca buruk, terutama pada penggunaan alat

navigasi yang tidak maksimal ketika menghadapi cuaca buruk, untuk mencegah

terjadinya kecelakaan pada saat cuaca buruk, maka penggunaan alat navigasi di atas

kapal ketika cuaca buruk harus secara maksimal dan professional, banyak alat navigasi

di atas kapal yang sangat berpengaruh terhadap keselamatan navigasi, dari berbagai

alat navigasi di atas kapal penulis akan meneliti tentang penggunaan pada radar,

terutama ketika saat menghadapi cuaca buruk, karena penggunaan radar sangat

berpengaruh terhadap keselamatan navigasi maupun keselamat kapal dan crew kapal,

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penulis menulis Karya Ilmiah

Terapan ini dengan judul :

“ PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN NAVIGASI RADAR ”

2
1.2. RUMUSAN MASALAH

Latar belakang di atas dapat dirumuskan untuk menentukan navigasi radar

diatas kapal :

1. Apa yang dimaksud dengan Radar?

2. Apa saja alat navigasi radar pada kapal?

3. Apa saja jenis, bagian, fungsi, dan prinsip kerja radar?

4. Bagaiman acara menentukan posisi?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui Apa Yang Dimaksud dengan Radar

2. Mengetahui Alat Navigasi Radar pada Kapal

3. Mengetahui Jenis, Bagian, Fungsi, dan Prinsip Kerja Radar

4. Mengetahui Cara Menemuka Posisi

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil adalah :

1. Manfaat teoritis:

Bagi masyarakat, ini bermanfaat sebagai penentu navigasi radar diatas kapal.

2. Manfaat praktisi:

Bagi sekolah, ini bermanfaat sebagai bahan acuan ataupun referensi untuk

proses pembelajaran siswa.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. PENGERTIAN RADAR

Radar merupakan salah satu Peralatan Alat Navigasi Elektronik, Radar

singkatan dari “Radio Detection and Ranging” adalah pengertian navigasi elektronik

terpenting dalam pelayaran. Pada dasarnya radar berfungsi untuk mendeteksi dan

mengukur jarak satu obyek di sekeliling kapal. Disamping dapat memberikan

petunjuk adanya kapal, pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling

kapal, alat ini juga dapat memberikan baringan dan jarak antara kapal dan objek-

objek tersebut.

Dari pengertian tentang radar diatas radar sangat bermanfaat untuk mengetahui

kedudukan kapal lain sehingga dapat membantu menghindari/mencegah tejadinya

tabrakan di laut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan

berkabut dan berlayar dimalam hari terutama apabila petunjuk petunjuk pelayaran

seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan secara visual tidak dapat

diamaati.

Kelebihan utama dari pada radar dibanding dengan peralatan navigasi yang lain,

dalam pengoperasiannya radar tidak memerlukan stasiun – stasiun pemancar.

Pada dasarnya radar menggunakan prinsip pemancar gelombang elektronik alat

pemancar khusus akan memancarkan pulsa gelombang radio pendek yang

dipancarkan dalam alur sempit (narrow beam) oleh antenna berarah (directional

antenna)

4
Pergerakan gelombang radio ini diumpamakan bergerak secara luas pada

kecepatan yang tetap dan apabila pulsa gelombang yang dikirimkan mengenai

sasaran seperti kapal, pantai sebuah pulau atau obyek lain, gelombang radio akan

dipantulkan lagi dan diterimakembali oleh unit penerima (receiver unit) di kapal

pemancar dengan segera.

Gema yang dipantulkan disebut gema radio (radio echo). Dengan mengukur beda

waktu pengiriman/pemancar dan penerima gema dan dengan diketahuinya

kecepatan perambatan gelombang radio, jarak antara kapal dengan sasaran dapat

diketahui. Infomasi jarak ini akan ditunjukkan dalam skin radar oleh tabung sinar

katoda.

Pulsa gelombang radio yang dipancarkan akan mengalami dua kali jarak yaitu

jarak dari kapal pengamat ke sasaran ketika pemancaran dan jarak untuk kembali ke

poenerima dari sasaran.

Untuk menentukan jarak dan kedudukan sasaran, hanya setengah waktu

perjalanan yang diperhitungkan. Gelombang radio yang dipancarkan oleh pemancar

radar bergerak dengan cepat sehingga pengukurannya menggunakan mikrodetik

(m/s).

Perambatan gelombang radio bergerak dengan kecepatan 300 m/s. Untuk

menghitung jarak dari kapal kepada sasaran sangat mudah misalnya ; selang waktu

pengiriman dan penerimaan kembali gelombang radio adalah 100s, jarak pergi dan

pulang gelombang radio adalah 100 x 300 = 30.000 m dan jarak antara kedua kapal

adalah setengahnya yaitu 15.000 m = 8,1 mil laut.

5
Jarak jangkau minimum radar adalah sama dengan jarak yang dapat dilihat oleh

mata manusia dan jarak maksimum tergantung kepada jenis dan kemampuan radar.

Meskipun demikian, target dibalik sudut tidak akan tampak dari radar.

Pengertian Radar dari beberapa sumber :

a) Pengertian radar menurut David K. Barton

Radar merupakan sebuah peralatan yang digunakan untuk memancarkan

sinyal elektromagnetik dan menerima sinyal echo dari objek/target pada lingkup

cakupannya. Keberadaan target dideteksi dari sinyal echo atau dari jawaban

transponder. Informasi tambahan tentang target didapatkan dari Radar termasuk

salah satu diantaranya:

1) Jarak, dengan selisih waktu antara sinyal saat ditransmisikan dan diterima.

2) Arah (azimuth), dengan menggunakan pola antena direktif.

3) Laju perubahan jarak, dengan perhitungan pergeseran Doppler (Doppler

Shift).

4) Deskripsi / Klasifikasi target, dengan menganalisis sinyal echo dan

variasinya dengan waktu.

Istilah Radar merupakan akronim dari Radio Detection and Ranging. Beberapa

radar juga dapat beroperasi pada mode pasif, dimana transmitter dimatikan dan

informasi tentang target didapatkan dengan menerima radiasi yang keluar dari

target itu sendiri atau terpantul oleh target dari sumber-sumber eksternal. Radar

juga dikenal sebagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk metode

dan peralatan untuk melakukan operasi dasar terhadap target.

6
b) Pengertian radar menurut Merrill K. Skolnik

Radar merupakan sistem elektromagnetik untuk deteksi dan mencari

posisi objek. Radar beroperasi dengan memancarkan salah satu jenis waveform

(bentuk gelombang), misalnya gelombang sinus yang dimodulasi pulsa dan

mendeteksi keaslian sinyal echo. Radar digunakan untuk meningkatkan

kemampuan salah satu indera pada pengamatan lingkungan, khususnya indera

penglihatan. Radar didesain untuk melihat kondisi lingkungan dan target agar

lebih tahan terhadap kegelapan, kabur, kabut, hujan, dan salju. Radar juga

mempunyai kelebihan untuk dapat menghitung jarak ke objek.

2.2. Alat Navigasi Radar Diatas Kapal

Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya

atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang kompas dan peta, radar,

arpa, GMDSS, live saving equipment, dan buku buku publikasi serta teknik

penggunaannya haruslah dimiliki dan dipahami. Sebelum kompas ditemukan,

navigasi dilakukan dengan melihat posisi benda-benda langit seperti matahari dan

bintang-bintang dilangit, yang tentunya bermasalah kalau langit sedang mendung.

Kapal-kapal sekarang sudah canggig canggih baik dari system elektronik yg terus

bermunculan sehingga mempermudahkan kita dalam menentukan posisi kapal. tapi

alat alat tradisional yang di ajarkan Bpk. Palumian jangan di lupakan karena suatu

saat pasti kita harus mempergunakannya. Banyak buku-buku yang terbit oleh Captain

senior kita yang mengajarkan cara melayari kapal dengan baik. salah satunya adalah

perangakat navigasi, semua pelaut harus mengenal dan dapat menggunakannya

semaksimal mungkil agar tercapai keselamatan dalam rute pelayarannya,

7
Radar Merupakan salah satu Peralatan Navigasi Elektronik, Radar singkatan dari

“Radio Detection and Ranging” adalah peralatan navigasi elektronik terpenting dalam

pelayaran. Pada dasarnya radar berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jarak

suatu obyek di sekeliling kapal. Disamping dapat memberikan petunjuk adanya kapal,

pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling kapal, alat ini juga dapat

memberikan baringan dan jarak antara kapal dan objek-objek tersebut.

Dari pengertian tentang Radar diatas radar sangat bermanfaat untuk mengetahui

kedudukan kapal lain sehingga dapat membantu menghindari/mencegah terjadinya

tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan

berkabut dan berlayar dimalam hari terutama apabila petunjuk pelayaran seperti

lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan secara visual tidak dapat diamati.

Kelebihan utama dari pada radar dibanding dengan peralatan navigasi yang lain,

dalam pengoperasiannya radar tidak memerlukan stasion-stasion pemancar. Pada

dasarnya radar menggunakan prinsip pancaran gelombang elektronik. Alat pemancar

khusus akan memancarkan pulsa gelombang radio pendek yang dipancarkan dalam

alur sempit (narrow beam) oleh antena berarah (directional antenna). Pergerakan

gelombang radio ini diumpamakan bergerak secara lurus pada kecepatan yang tetap

dan apabila pulsa gelombang yang dikirimkan mengenai sasaran seperti kapal, pantai

sebuah pulau atau obyek lain, gelombang radio akan dipantulkan lagi dan diterima

kembali oleh unit penerima (receiver unit) di kapal pemancar dengan segera.

8
2.3. Jenis, Bagian, Fungsi dan Prinsip Radar

2.3.1. Jenis – Jenis Radar

Jenis radar dibagi menjadi tiga yaitu jenis radar tergantung dari fungsinya,

jenis radar tergantung dari bentuk gelombangnya, dan jenis radar berdasarkan

prinsip kerjanya.

a) Jenis radar tergantung dari fungsinya

1) Surveillance Radar, digunakan untuk melihat target di jarak yang sangat

jauh.

2) Weather Radar, digunakan untuk melihat kondisi cuaca di suatu daerah.

3) Missile Control Radar, digunakan untuk memandu atau mengontrol

Missile/Rudal.

4) Ground Penetrating Radar, digunakan untuk melihat kandungan material

di dalam perut bumi.

5) Speed Gauge Radar, digunakan untuk menghitung kecepatan

suatukendaraan.

6) Synthetic Aperture Radar, digunakan untuk membuat citra sintetis tentang

suatu objek tertentu

b) Jenis radar tergantung dari gelombangnya

1) Pulsed Radar (Radar Pulsa), sinyal dasarnya berbentuk pulsa, namun

dimodulasi gelombang sinusoidal. Sinyal pulsa berarti gelombang yang

dipancarkan mempunyai delay tertentu antar pulsanya. Delay ini

digunakan untuk memberikan selang waktu saat pemancaran dan

penerimaan gelombang elektromagnetik. Oleh karena itu, Radar jenis ini

9
hanya membutuhkan satu buah antenna yang ditambahkan duplexer

untuk memisahkan saat antena memancarkan dan menerima sinyal.

2) Continuous Wave Radar, sinyal dasarnya berbentuk sinusoidal, namun

dimodulasi dengan gelombang sinusoidal, baik dengan modulasi FM

maupun AM. Radar ini memancarkan gelombang secara terus menerus,

sehingga membutuhkan antena yang terpisah, sebagai antena pemancar

dan penerima.

c) Jenis radar berdasarkan prinsip kerjanya, radar dibedakan menjadi dua,

berdasarkan prinsip kerja penerimaan sinyalnya, yaitu:

1) Radar Aktif, yaitu radar dengan prinsip kerja memancarkan sinyal ke

udara. Setelah mengenai target 16 sinyal diterima kembali ke radar untuk

kemudian dilakukan deteksi.

2) Radar Pasif, yaitu radar dengan prinsip kerja menerima panas dari target

yang berada di daerah jangkauannya, tanpa memancarkan sinyal dahulu

seperti radar aktif.

2.3.2. Bagian- Bagian Radar

Pada dasarnya, Radar terdiri atas beberapa bagian besar, yaitu:

a) Transmitter digunakan untuk membangkitkan dan modulasi gelombang

elektromagnetik untuk selanjutnya dipancarkan melalui antena pemancar.

b) Receiver digunakan untuk demodulasi dan mengolah gelombang elektromagnetik

yang telah diterima oleh antena penerima untuk selanjutnya dilakukan deteksi.

c) Antenna digunakan untuk memancarkan dan menerima gelombang

elektromagnetik.

d) Display digunakan untuk menampilkan hasil deteksi.

10
2.3.3. Fungsi Radar

a) Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Dalam menentukan

posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunakan

baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak dan menggunakan

jarak dengan jarak.

b) Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan sempit. Pada posisi

Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk membantu para nakhoda atau pandu

dalam melayarkan kapalnya keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur pelayaran

sempit.

c) Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan. Dengan melihat

pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

d) Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal. Dengan melihat

pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan yang

tebal.

2.3.4. Prinsip Kerja Radar

Prinsip Cara Kerja Radar Sebagai alat Navigasi Elektronik yaitu Pada saat

pengiriman sinyal antena akan berputar 10 hingga 30 kali/menit dengan

memancarkan denyutan/pulsa 500 hingga 3000 kali/detik. Ketika pemancaran, pulsa

ini akan dipantulkan kembali apabila mengenai sasaran dalam bentuk gema radio

(radio echo). Pulsa yang dipantulkan ini akan diterima kembali oleh antena dan

dikirim ke unit penerima (receiver) melalui switch pemilih pancar/terima. Pulsa ini

akan di kuatkan dan akan dideteksi dalam bentuk sinyal radio yang seterusnya

dibesarkan lagi kekuatannya pada indicator.

11
2.4. Cara Menentukan Posisi

Setiap kali gelombang elektrik dipancarkan, bintik-bintik putih akan terbentang

dari pusat skrin/skop radar dengan kecepatan konstan dan akan membuat garis

sapuan. Garis sapuan ini akan bergerak disekeliling pusat skop dan berputar searah

jarum jam dimana putarannya selaras dengan putaran antena.

Apabila sinyal video (video signal) digunakan dalam indikator, bintik putih diatas

garis sapuan ini akan diubah kedalam bentuk gambar/bayang-bayang. Posisi gambar

ini akan sejalan dengan arah gelombang elektrik yang dipancarkan serta jarak posisi

gambar ini dengan pusat skop radar adalah berdasarkan jarak kapal dengan sasaran

di suatu tempat. Dengan demikian posisi penerima sinyal kapal senantiasa berada di

pusat skop pada tabung sinar katoda dan dikelilingi oleh objek/sasaran.

2.4.1. Definisi Cuaca untuk Pelayaran

Informasi cuaca untuk Pelayaran adalah cuaca yang diperuntukan khusus untuk

dunia pelayaran, baik untuk saat akan berlayar, berlabuh maupun selama pelayaran.

Umumnya unsur cuaca yang dibutuhkan untuk pelayaran adalah keadaan hujan,

keadaan angin, jarak pandang, dan tinggi gelombang. Yang paling ditakuti bagi

pelayaran adalah tinggi gelombang baik untuk jenis kapal nelayan maupun jenis kapal

yang besar

Informasi cuaca yang diperlukan untuk pelayaran antara lain : intensitas hujan,

arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang baik tinggi gelombang rata-rata maupun

tinggi gelombang tertinggi, informasi badai tropis dan jarak pandang. Pengukuran

unsur-unsur cuaca di laut biasanya menggunakan weather buoy. Pada saat

diperkirakan kondisi cuaca akan memburuk, stasiun meteorogi maritim yang

berwenang akan mengeluarkan peringatan dini (warning) yang nantinya dikirimkan

12
ke kapal-kapal yang sedang berlayar. Warning berisikan informasi prakiraan cuaca

buruk yang akan terjadi dalam 24 jam ke depan.

2.4.2. Arah dan Kecepatan Angin :

Unsur ini dimanfaatkan untuk keselamatan selama dalam pelayaran. Angin

dimanfaatkan oleh kapal nelayan, kapal layar dan jenis kapal tongkang untuk

menambah atau mengurangi kecepatan. Selain itu arah dan kecepatan angin dapat

juga dimanfaatkan untuk mempertahankan posisi saat berlayar. Angin kencang

berkaitan dengan tinggi gelombang, jika anginnya kencang maka gelombangnya juga

akan tinggi.

2.4.3. Jarak Pandang

Dalam pelayaran, jarak pandang diperlukan untuk mempertahankan arah kapal.

Jarak pandang (visibility) berarti jarak terjauh terhadap suatu objek yang masih dapat

dilihat dengan mata telanjang (tanpa alat bantu apapun). Jarak pandang yang sempit

bisa berbahaya bagi kapal karena mengakibatkan nahkoda tidak bisa melihat keadaan

di sekitarnya. Karena itulah banyak kecelakaan tabrakan kapal yang terjadi karena

jarak pandang yang rendah.

Kejadian-kejadian yang dapat mengurangi jarak pandang adalah:


a) Hujan deras
Pada dasarnya hujan didefinisikan sebagai partikelpartikel air yang jatuh

ke permukaan bumi berbentuk kepingan dengan diameter 0.5 mm atau kurang.

Hujan deras dengan butiran partikel yang rapat dapat mengurangi jarak pandang.

Apalagi jika hujan deras tersebut terjadi sepanjang hari.

13
b) Smoke

Smoke atau asap adalah partikel kering yang mengambang di atmosfer

dan bisa bergerak mendekati permukaan bumi, baik di darat maupun di laut.

Biasanya smoke merupakan hasil dari proses pembakaran. Smoke yang berasal

dari hasil pembakaran di daratan bergerak bersama dengan gerakan angin ke

laut. Smoke yang bercampur dengan udara di atas lautan akan memerlukan

waktu yang cukup lama untuk mengendap ke permukaan air sehingga

mengakibatkan berkurangnya jarak pandang.

c) Fog

Pada dasarnya fog (kabut) adalah awan yang berada dekat permukaan

bumi yang mengandung jutaan butir air yang sangat kecil. Fog tidak hanya terjadi

di daratan tapi bisa juga terjadi di atas lautan. Di dunia pelayaran fog dapat

megurangi jarak pandang hingga kurang dari 1 km.

d) Tinggi Gelombang

Merupakan jarak vertikal antara puncak dan lembah gelombang. Kriteria

tinggi gelombang yang mempengaruhi pelayaran adalah sebagai berikut :

1.25 – 2.0 m : berbahaya bagi perahu nelayan.

2.0 – 3.0 m : berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang

3.0 – 4.0 m : berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan ferry

> 4.0 m : berbahaya bagi semua kapal

14
2.4.4. Cuaca Buruk di dunia pelayaran

Cuaca buruk sangat ditakuti di dunia pelayaran karena akibatnya yang bisa

menimbulkan berbagai kecelakaan di tengah laut seperti kapal karam atau terdampar

yang akhirnya akan menimbulkan banyak korban jiwa. Cuaca buruk di dunia

pelayaran antara lain angin kencang, gelombang tinggi, dan storm surge

Dampak cuaca buruk dapat disebabkan karena:

a) Angin kencang

Angin kencang dengan kecepatan mencapai 90 knot (167 km) bisa terjadi

karena adanya badai tropis di tengah lautan. Tentu ini akan sangat berbahaya bagi

kapal – kapal yang berlayar di sekitarnya. Kecepatan angin yang besar akan

mengakibatkan daerah dengan radius ratusan bahkan sampai ribuan kilometer

dari pusatnya akan memiliki gelombang yang tinggi bahkan bisa mencapai lebih

dari 3 m dan berbahaya bagi semua jenis kapal.

b) Storm Surge

Adalah air laut yang naik sampai kedaratan akibat dari putaran angin di

sekitar badai tropis. Ketika badai tropis bergerak menuju ke daratan, badai

tersebut akan mendorong air laut di bawahnya ke arah pantai. Kekuatan

dorongan ini bergabung dengan kekuatan gelombang normal dapat menghasilkan

kenaikan airlaut hingga mencapai ketinggian 5 meter. Gelombang pasang yang

datang tiba-tiba ini dapat menyebabkan banjir di daratan yang dilaluinya,

menghancurkan populasi penduduk, dan karenanya juga sangat berbahaya bagi

kapal-kapal yang sedang berlabuh maupun yang sedang berlayar di dekat pantai

15
BAB III

PENUTUPAN

3.1. KESIMPULAN

Pada dasarnya radar menggunakan prinsip pemancar gelombang elektronik alat

pemancar khusus akan memancarkan pulsa gelombang radio pendek yang dipancarkan dalam

alur sempit (narrow beam) oleh antenna berarah (directional antenna) Pergerakan gelombang

radio ini diumpamakan bergerak secara luas pada kecepatan yang tetap dan apabila pulsa

gelombang yang dikirimkan mengenai sasaran seperti kapal, pantai sebuah pulau atau obyek

lain, gelombang radio akan dipantulkan lagi dan diterima kembali oleh unit penerima (receiver

unit) di kapal pemancar dengan segera.

Dengan mengukur beda waktu pengiriman/pemancar dan penerima gema dan

dengan diketahuinya kecepatan perambatan gelombang radio, jarak antara kapal dengan

sasaran dapat diketahui. Pulsa gelombang radio yang dipancarkan akan mengalami dua kali

jarak yaitu jarak dari kapal pengamat ke sasaran ketika pemancaran dan jarak untuk kembali

ke penerima dari sasaran.

Untuk menghitung jarak dari kapal kepada sasaran sangat mudah misalnya ; selang

waktu pengiriman dan penerimaan kembali gelombang radio adalah 100s, jarak pergi dan

pulang gelombang radio adalah 100 x 300 = 30.000 m dan jarak antara kedua kapal adalah

setengahnya yaitu 15.000 m = 8,1 mil laut. Jarak jangkau minimum radar adalah sama dengan

jarak yang dapat dilihat oleh mata manusia dan jarak maksimum tergantung kepada jenis dan

kemampuan radar.

Radar merupakan sebuah peralatan yang digunakan untuk memancarkan sinyal

elektromagnetik dan menerima sinyal echo dari objek/target pada lingkup cakupannya. Alat

Navigasi Radar Diatas Kapal Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di

16
medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang kompas dan peta,

radar, arpa, GMDSS, live saving equipment, dan buku buku publikasi serta teknik

penggunaannya haruslah dimiliki dan dipahami. Radar Merupakan salah satu Peralatan

Navigasi Elektronik, Radar singkatan dari “Radio Detection and Ranging” adalah peralatan

navigasi elektronik terpenting dalam pelayaran.

Jenis – Jenis Radar Jenis radar dibagi menjadi tiga yaitu jenis radar tergantung dari fungsinya,

jenis radar tergantung dari bentuk gelombangnya, dan jenis radar berdasarkan prinsip

Bagian- Bagian Radar Pada dasarnya, Radar terdiri atas beberapa bagian besar, yaitu:

Transmitter digunakan untuk membangkitkan dan modulasi gelombang elektromagnetik

untuk selanjutnya dipancarkan melalui antena pemancar.

Dalam menentukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu

menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak dan

menggunakan jarak dengan jarak

3.2. SARAN

Untuk saran menurut kami adalah semua awak kapal harus mengetahui tentang

pengoperasian Radar dan navigasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.


Balai Pustaka.
http://apsorong.kkp.go.id/lecture/item/120-perlengkapan-peralatan-navigasi-kapal
http://www.maritimeworld.web.id/2014/07/apa-yang-dimaksud-dengan-radar-danfungsi-radar-
kapal.html
https://www.scribd.com/doc/100100320/SKRIPSI-OPTIMALISASIOPERASIONAL-SARANA-BANTU-
NAVIGASI-PELAYARAN
https://www.tempo.co/topik/masalah/2554/gelombang-laut-tinggi
International Maritime Organization, International Safety Management Code 2004
Maritime World. (Juni 2014). Prinsip Cara Kerja Radar Sebagai Navigasi Elektronik.
Martopo, A (09 Maret 2012). Radar dan Tombol-Tombolnya.
Molleong, (2012).Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya
Molleong. (2002). Metode Penelitian.
POLTEKPEL-SBY,(2014).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Terapan, Surabaya:
Tim POLTEKPEL-SBY
Sarwono. (2006). Jenis dan Sumber Data
Supriyono, H. & Martopo, A (Januari 2015). Cara Menggunakan Radar dan Fungsi
Tombol Radar.
Sutiyar. (1994). Kamus Istilah Pelayaran, Jakarta
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Radar

18

Anda mungkin juga menyukai