LAMPU NAVIGASI
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
PERIKANAN B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi
Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Navigasi Perikanan yang berjudul “Lampu
Navigasi” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Dulmi’ad, Ibu Lantun dan Ibu Izza yang telah memberikan pengajaran. Pembuatan
makalah ini kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk kesempurnaan tugas
yang diberikan.
Kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
tulisan selanjutnya. Sebagai penutup, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tugas ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian ....................................................................................... 3
2.2 Jenis ................................................................................................. 3
2.3 Prinsip Kerja ..................................................................................... 5
2.4 Kegunaan ......................................................................................... 7
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1
2
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami segala aspek mengenai lampu navigasi.
Diantaranya adalah pengertian, komponen/bagian, prinsip kerja, kegunaan, cara
kerja, dan pengoperasian dari lampu navigasi.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.2 Jenis
Side light, dipasang pada kanan dan kiri lambung kapal lazimnya pada
geladak navigasi. Cahaya lampu masih dapat terlihat pada jarak sekurangnya 3 mil
laut pada masing-masing sisi kapal dari depan kapal sampai sudut º kearah
belakang.
3
4
Mast head light, mast head light depan dan belakang masih dapat dilihat
sekurang pada jarak 6 mil laut dan sinarnya membentuk sudut 225 º kearah depan
dan dapat dilihat sampai sudut º pada arah samping kearah belakang. Lampu ini
satu diletakkan didepan dan satu lagi diletakkan dibelakang keduanya pada centre
line kapal. Mast head light belakang tingginya tidak boleh kurang 4.5 m diatas mast
head light depan, sedangkan jarak mast head light depan dan mast head light
belakang tidak boleh kurang dari ½ Loa tetapi tidak perlu > 100 m.
Stern light, dipasang diburitan kapal dapat dilihat dari belakang,
membentuk sudut 135 º (67.5 º kearah port side dan 67.5 º kearah starboard side)
dan masih dapat dilihat pada jarak sekurangnya 3 mil laut.
Anchor light, anchor light depan diletakkan dihaluan sekurangnya 6 m
diatas fore castle deck, anchor light belakang diletakkan diburitan dengan
ketinggian tidak boleh kurang 4.5 m dibawah anchor light depan. Kedua lampu
tersebut dapat dilihat dari segala arah secara horizontal dan masih dapat dilihat
pada jarak tidak boleh kurang dari 3 mil laut.
Not under commad light, not under command light terdiri 2 lampu berwarna
merah yang dipasang pada tiang yang sama, satu lampu diatas lampu lainnya, jarak
kedua lampu tidak boleh kurang dari 2 m, dapat dilihat kesegala arah secara
horizontal dengan jarak pandang tidak boleh kurang dari 3 mil laut. Lampu ini
umumnya diletakkan dimidship ditiang mast, satu tiang dengan salah satu mast
head light dan terletak dibawah mast head light tersebut.
Towing light, towing light terdiri 2 lampu berwarna merah yang dipasang
pada tiang yang sama, satu lampu diatas lampu lainnya, jarak kedua lampu tidak
boleh kurang dari 2 m, dapat dilihat dari depan dengan sudut pandang 225 º (22.5 º
dapat dilihat menyamping kearah portside dan starboard side) jarak pandang tidak
boleh kurang dari 3 mil laut. Lampu ini umumnya diletakkan satu tiang dengan
5
tiang mast depan dan terletak dibawah mast head light tersebut. Lampu ini
dinyalakan pada saat kapal ditarik atau sedang menarik kapal.
Lampu navigasi berguna untuk penandaan pada malam hari. Secara umum
prinsip kerja lampu navigasi yaitu penanda bagian kapal pada jarak pandang
tertentu dan tetap dinyalakan atau dinyalakan pada saat tertentu saja.
1. Lampu navigasi portside dan starboard side
Warna merah untuk Port side dan hijau untuk Starboard side. Pemasangan
lampu ini harus mencakup jarak pandang masing-masing 112.50 dari center line.
Lampu dinyalakan terus untuk menandakan bagian kanan dan kiri kapal.
2. Lampu Navigasi All-round
6
Warna putih. Penyinaran menerus dengan membentuk sudut 225°. Dapat dilihat
pada jarak 5 mil
4. Lampu Navigasi Stern
2.4 Kegunaan
Sama seperti semua alat transportasi, sistem pencahayaan digunakan di
malam hari penting bagi keamanan kendaraan. Fungsi utama dari lampu navigasi
kapal laut adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang besar (Shilavadra
2017). Semua kapal, besar ataupun kecil diharuskan memiliki lampu malam sebagai
bagian dari sistem navigasi. Sistem ini diperkenalkan pada tahun 1838 oleh Amerika
Serikat dan kemudian diikuti oleh Inggris pada tahun 1849. Pada tahun 1889,
Konferensi Maritim Internasional (International Maritime Conference) didirikan oleh
Amerika Serikat untuk menetapkan pedoman yang tepat untuk mencegah
kecelakaan laut. Pada tahun 1897, peraturan ini secara resmi diadopsi secara
internasional. Warna lampu yang harus digunakan ditentukan oleh seperangkat
aturan yang diloloskan di Inggris. Atas dasar peraturan ini, tiga warna dipilih:
merah, hijau, dan putih. Bahkan saar ini, penerangan navigasi laut terdiri dari tiga
warna ini.
Ada pola dimana lampu-lampu ini dipasang di kapal dan perahu dengan
kolaborasi dengan International Association of Lighthouse Authorities (IALA)
Buoyage System. Pola tersebut dijelaskan dibawah ini:
a. Ada cahaya lampu pada sisi kanan kapal (sisi kanan saat menghadap ke
busur kapal yang dikenal dengan sisi starboard) yang berwarna hijau.
b. Ada cahaya lampu pada sisi kiri kapal (sisi kiri kapal saat menghadap ke
busur kapal yang dikenal dengan portside) yang berwarna merah.
Kedua sidelights menunjukkan cahaya yang tidak terputus diatas lengkungan
cakrawala 112,5o sehingga dari kanan ke depan dapat dilihat pada poros 22,5o di
sisi lain.
Lampu putih juga diletakkan di bagian belakang kapal (buritan). Cahayanya
tidak terputus di atas cakralawa 135o dan tetap menunjukkan cahaya 67,5o dari
kanan ke kiri pada masing-masing sisi. Tiang perahu juga harus memiliki lampu
malam. Warna cahaya ini adalah putih. Dua lampu masthead ada di tempatnya,
dengan poros kedua lebih tinggi dari poros pertama, bila panjang kapal lebih besar
dari 50 meter. Menunjukkan cahaya yang tidak terputus diatas lengkungan
cakrawala 225o dan dan tetap menyala untuk menunjukkan cahaya dari depan
sampai 22,5o pada masing-masing sisi.
Lampu tidak hanya untuk menunjukkan statusnya sendiri sebagai kapal
untuk identifikasi oleh kapal lain di sekitarnya namun juga sebaliknya. Tidak hanya
itu, pengaplikasian lampu navigasi disaat dua kapal pada jalur yang berhadapan,
seperti pada COLREGS Rule no 14, saat melihat lampu yang dimandtkan untuk
situasi ini, masing-masing kapal diintruksikan untuk mengubah jalurnya menjadi
kanan sehingga bisa saling melewati sisi port satu sama lain.
BAB II. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Rahmi Yunila. 2015. Navigasi. Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom.
Purwokerto.
10