SKRIPSI
Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik
Universitas Hasanuddin
OLEH :
D 311 08 003
MAKASSAR
2013
ABSTRAK
Koridor Sulawesi merupakan salah satu koridor yang telah ditetapkan dalam MP3EI
dalam rangka meningkatkan perekonomian Indonesia.Di dukung 3 Pelabuhan yang
bertaraf Internasional yakni Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung dan Pelabuhan
Pantoloan menjadikan pulau Sulawesi sebagai acuan pertumbuhan perekonomian
Indonesia bagian timur khususnya dalam sektor perdagangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh 3 Pelabuhan tersebut
terhadap perekonomian Koridor Sulawesi. Selain itu guna mengoptimalkan peran dari 3
pelabuhan ini maka diperlukan analisa terhadap startegi yang diperlukan dalam
pengembangan pelabuhan.
Metode kuantitatif analisis SWOT adalah metode yang digunakan untuk menentukan
strategi pelabuhan. Dengan mengidentifikasi faktor eksternal dan internal
pelabuhan,maka akan diketahui letak pelabuhan dalam kuadran SWOT yang nantinya
akan menjelaskan kondisi pelabuhan saat ini dan menentukan strategi yang harus
dijalankan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelabuhan Makassar berada pada kuadran 1 dalam
kuadran SWOT, Pelabuhan Bitung berada di kuadran II dan Pelabuhan Pantoloan berada
di kuadran IV. Kondisi dan strategi mengacu pada letak pelabuhan dalam kuadran.
Kata Kunci: Koridor Sulawesi, faktor eksternal, faktor internal, SWOT,dan kuadran
SWOT
ABSTRAC
Sulawesi corridor is one that has been set in the corridor in order to improve
the economy MP3EI Indonesia.From support an international port in Port of Makassar ,
Bitung Port and Port Pantoloan Sulawesi island as a reference to make Indonesia's
economic growth , especially in the eastern part of the trade .This study aims to determine
how much influence the 3 port on the economy Sulawesi corridor . In addition to
optimizing the role of the port 3 will require an analysis of strategies needed in the
development of the port .
SWOT analysis is a quantitative method which is the method used to determine the port
strategy . By identifying external factors and internal port , it will note the location of the
port in the SWOT quadrant which will explain the current condition of the port and
determine the strategy to be followed
The results showed that the Port of Makassar is in quadrant 1 to quadrant SWOT , Port of
Bitung is in quadrant II and Port of Pantoloan are in quadrant IV . Conditions and the
strategy refers to the location of the port in the quadrant .
Keywords : Corridor Sulawesi , external factors , internal factors , SWOT and SWOT
quadrant
KATA PENGANTAR
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat dan salam penulis
haturkan untuk junjungan termuliah Muhammad saw. yang menjadi teladan bagi
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Tugas Akhir ini, sangatlah
sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
1. Bapak Daeng Paroka, ST., MT., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik
2. Ibu DR.Ir. Misliah Idrus M.S.Tr selaku Pembimbing I yang telah memberikan
8. Seluruh Staf Pegawai Jurusan Teknik Perkapalan yang telah membantu segala
9. Pihak PT. PELINDO IV Pusat, atas data – data dan waktu yang diberikan
kepada penulis.
10. Kedua Orang Tuaku tercinta, Ayahanda Drs. H. Muhammad Saleh Idris
(Chairani Saleh, Chairati Saleh, Chairun Nas Saleh, Chairah Muflihah Saleh,
Chairur Rezqy Saleh, Chairul Wildan Saleh) serta segenap keluarga atas
11. Terkhusus kepada A.Auliyah Warsyidah , atas motivasi dan do’a yang
Perkapalan Angkatan 2008 ( Ari, Ade, Mario, Fahcri, Ichsan, Arif, Jefri, Tono,
Yudi, Alan, Achi, Ato, Andi, Sul ) dan masih banyak lagi yang tidak peneliti
tuliskan satu persatu. Terima kasih atas bantuan, nasehat dan motivasi yang
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis perlukan untuk
dapat memberi manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Abstrak ......................................................................................................... i
Abstrac ......................................................................................................... ii
Daftar Isi....................................................................................................... vi
4.2. Peran dan Fungsi Pelabuhan Utama terhadap Perekonomian Pulau Sulawesi46
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Tabel Halaman
1.1. Volume B/M Antar Pulau dan Luar Negeri Pulau Sulawesi .................... 3
menjadi bagian dari strategi utama dalam peningkatan potensi ekonomi wilayah
Indonesia. Koridor ini memiliki tema “Pusat Produksi dan pengolahan Hasil
kegiatan ekonomi utama di dalam koridor ekonomi Sulawesi akan berpusat pada
enam pusat ekonomi yakni Kota Makassar, Manado, Palu, Kendari, Gorontalo dan
maju,adil dan makmur. Untuk mendukung MP3EI, sesuai dengan kondisi sumber
daya dan geografis Pulau Sulawesi, upaya percepatan dan perluasan pembangunan
padi dan jagung, kakao, perikanan dan nikel. Selain itu, kegiatan ekonomi utama
minyak dan gas bumi dapat dikembangkan yang potensial untuk menjadi mesin
pendistribusian untuk angkutan barang dan penumpang antar provinsi, antar pulau
2010-2014)
Keberadaan pelabuhan-pelabuhan ini tentunya mempunyai pengaruh
Tabel 1.1 Volume Bongkar Muat Perdagangan Antar Pulau dan Luar Negeri
Dari data tersebut menunjukkan bahwa jasa transportasi laut dalam hal ini
pulau maupun luar negeri. Pada pelabuhan yang diusahakan dengan pangsa
bongkar antar pulau sebesar 5,80 % nasional dan pangsa muat sekitar 4,90 %
nasional. Untuk perdagangan luar negeri dengan pangsa bongkar sekitar 3,18 %
ekspor utama Sulawesi dilakukan dari Pelabuhan Makassar. Selain biji kakao,
selama tahun 2008 juga tercatat adanya ekspor golongan Ikan dan Hewan Air
Lainnya (HS03) dari Makassar yang mencapai 90,22 persen dari keseluruhan
ekspor golongan HS03. Nikel dari Pelabuhan Pantoloan Sedangkan komoditi yang
diekspor dari Pelabuhan Bitung terutama adalah minyak sawit dan golongan Ikan
& Hewan Air (HS03) serta dan Kayu & Barang-barang dari Kayu. ( Renstra Pulau
Sulawesi 2011)
KORIDOR SULAWESI”
pelabuhan
ini, maka uraian secara singkat bab demi bab adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas tentang teori-teori dari berbagai literature yang
Pada bab ini dikemukakan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi analisis hasil penelitian yang akhirnya akan
direkomendasikan.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini disimpulkan hasil analisa serta diberikan beberapa saran yang
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PELABUHAN
melakukan kegiatan bongkar muat barang atau penumpang serta pekerjaan lainnya
yang menyangkut masalah kepentingan muatan dan kapal itu sendiri. Selain itu
fungsi utama dari pelabuhan adalah untuk menyediakan fasilitas masuk dan keluar
dari obyek-obyek yang akan diangkut, penumpang atau barang, menuju atau dari
sistim.
adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang
digunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan
atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan
fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu
a) Dermaga
b) Gudang lini 1
d) Terminal penumpang
e) Terminal petikemas
f) Terminal ro-ro
h) Fasilitas bunker
Pelayaran (SBNP)
l) Alur pelayaran
s) Perairan pandu
A. Peranan Pelabuhan
fasilitas dan pelayanan jasa atau service yang dibutuhkan dalam rangka
2. Pelabuhan sebagai link artinya pelabuhan dipandang sebagai salah satu mata
rantai dalam proses transportasi mulai dari tempat asal barang sampai ke
tempat tujuan, sehingga pelabuhan baik dilihat dari performance maupun dari
suatu negara atau daerah sebagaimana halnya pelabuhan udara sehingga dapat
B. Fungsi Pelabuhan
pelabuhan dalam keadaan baik dan lancar, sehingga biaya yang terjadi serendah
dapat diperoleh manfaat sosial yang maksimal. Adapun fungsi pelabuhan antara
lain :
dan lain-lain.
3. Pelabuhan sebagai tempat intra dan antar moda artinya pelabuhan sebagai
kegiatan:
maupun internasional
beroperasi di sungai
angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan
melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut
dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan
melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut
tentang tatanan kepelabuhanan nasional, hierarki peran dan fungsi pelabuhan laut
terdiri dari :
o Pelabuhan Hub Internasional ( Pelabuhan Utama Primer )
melayani kegiatan dan alih muatan angkutan laut nasional dan internasional
dalam jumlah besar dan jakauan pelayaran yang sangat luas serta merupakan
c. berperan sebagai pelabuhan alih muat angkutan peti kemas nasional dan
f. memiliki dermaga peti kemas minimal panjang 350 m',4 crane dan
melayani kegiatan dan alih muatan angkutan laut nasional dan internasional
dalam jumlah besar dan jankauan pelayanan yang luas serta merupakan
b. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan angkutan peti kemas;
d. berada dekat dengan jalur pelayaran internasional + 500 mil dan jalur
f. memiliki dermaga peti kemas minimal panjang 250 m',2 crane dan
kegiatan dan alih muatan angkutan laut nasional dalam jumlah yang relatif
b. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang umum nasional;
f. memiliki dermaga multipurpose minimal panjang 150 m', mobile crane atau
melayani kegiatan dan alih muatan angkutan laut nasional dalam jumlah yang
adalah,
b. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke pelabuhan
melayani kegiatan angkutan laut regional dalam jumlah kecil serta merupakan
adalah,
transportasi laut;
d. berada pada lokasi yang tidak dilalui jalur transportasi laut reguler kecuali
keperintisan;
yang terbuka bagi perdagangan luar negeri, dan sistem informasi pelabuhan..
mengatur mengenai kegiatan angkutan laut, angkutan sungai dan danau, angkutan
utama yaitu
a. Pelayanan Kapal
Pandu, Jasa Pelayanan Air, Jasa Tunda dan Kepil, Jasa Telepon
b. Pelayanan Barang
Pelayanan Dermaga
c. Pelayanan Rupa-Rupa
Jasa Lainnya
Perseroan dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
Perseroan, meliputi: Jasa Angkutan; Jasa persewaan dan perbaikan fasilitas dan
pelayanan alih muat dari kapal ke kapal (ship to ship transfer) termasuk jasa
ikutan lainnya; Properti di luar kegiatan utama kepelabuhanan; Kawasan Industri;
kendaraan bermotor dan shuttle bus; Jasa penyelaman (salvage); Jasa Tally; Jasa
a. kawasan perkantoran;
i. kawasan perdagangan;
Instansi-instansi dan unit-unit kerja yang tugasnya berkaitan dengan lalu lintas
diusahakan oleh badan usaha pelabuhan, dalam hal ini cabang perusahaan
umum pelabuhan.
Kesyahbandaran
Distrik Navigasi
Imigrasi
Tidak semua instansi dan unit kerja di atas ada pada setiap pelabuhan.
Kehadiran instansi dan unit-unit kerja itu tergantung pada kebutuhan suatu
pelabuhan. Dan bahkan ada beberapa pelabuhan yang harus mendatangkan
tertentu yang ditetapkan dalam ukuran satuan waktu, satuan berat, ratio
kebijakan.
Kinerja Pelabuhan
Adapun indikator kinerja pelayanan yang terkait dengan jasa pelabuhan terdiri
dari :
a. Waktu Tunggu Kapal ( Waiting Time/WT ) merupakan jumlah waktu sejak
waktu terpakai untuk kapal bergerak dari lokasi labuh sampai ikat tali di
tambatan
d. Bert Time (BT) merupakan jumlah waktu siap operasi tambatan untuk
melayani kapal
penumpukan yang tersedia yang dihitung dalam satuan ton hari atau M³
hari
h. Yard Occupancy Ratio ( YOR ) atau Tingkat pemanfaatan Lapangan
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor
menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal
(Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal
strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan
eksternal.
Tabel 2.1 Metode Pendekatan Kualitatif Analisis SWOT
Keterangan:
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
cepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan
memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang
kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang
diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi
(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Metode
dll
Langkah 3 : Kumpulkan data untuk tiap faktor eksternal dan internal perusahaan.
contoh :
kemudian,
berturut-turut :
Rumus :
contoh :
kemudian,
berturut-turut :
benchmarking.
Rumus :
ICj = Ij – IB j = 1,2,,,,n
ECj = Ej – EB j = 1,2,,,,,n
dimana,
-1 ≤ IC ≤ +1 -1 ≤ ECj ≤ +1
Nilai akhir akan menjadi nilai koordinat
koord dari pelabuhan yang telah
yang kuat ketika nilai koordinat lebih besar dari nilai benchmarking,
Langkah 6 : Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada
kuadran SWOT
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian. Data yang diperoleh berasal dari berbagai sumber, antara lain :
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yakni
merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal,
data yang diperoleh melalui bahan tertulis dan dari sumber yang mendukung dan
Maret-Juni 2013
III.4 METODE PENGUMPULAN DATA
maupun arsip.
2. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan yakni data –data yang berasal dari laporan-laporan
Dari analisis metode ini, akan diketahui rekomendasi apa yang dikeluarkan
SWOT
III.5 KERANGKA PEMIKIRAN
3. Produksi Pelabuhan
4. Tarif Pelabuhan
Analisis SWOT
1. Normalisasi (Pembobotan)
2. Penentuan Benchmarking
Kesimpulan
Strategi Pengembangan
Pelabuhan-Pelabuhan Utama
Papua.
Sekunder
pelabuhan kelas utama dalam wilayah kerja PT.Pelindo IV , terletak pada 05° -
Posisi yang strtegis dengan ditunjang hasil pertanian, hasil laut, dan
potensil sebagai pusat konsolidasi dan penyaluran barang ekspor maupun impor.
masa mendatang
perdagangan antar pulau yang masuk dan keluar melalui Makassar antara lain
beras, jagung, kacang-kacangan, rotan, coklat, ternak besar, dan terigu Komoditi
ekspor dominan antara lain biji coklat,hasil laut,dan plywood yang sebagian besar
dikapalkan ke Jepang dan Singapura Komoditi hasil Industri kayu sebagian besar
diekspor ke Amerika, Jepang, Cina, Korea, dan Singapura. Komoditi biji mente
Trafik dibawah ini merupakan trafik arus kapal, barang, petikemas dan
arus barang baik dari luar negeri maupun dalam negeri mengalami penurunan
penumpang rata-rata
rata pertumbuhan meningkat sebesar 2,92 %
6.000 8.000.000
7.000.000
5.000
6.000.000
4.000
5.000.000
3.000 4.000.000
3.000.000
2.000
2.000.000
1.000
1.000.000
0 0
SMT I - SMT I -
2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009
2010 2010
LUAR NEGERI 243 298 321 319 252 124 LUAR NEGERI 1.726.647 1.917.191 1.673.259 1.234.869 1.193.948 706.498
DALAM NEGERI 4.596 4.687 5.075 4.897 5.068 2.539 DALAM NEGERI 7.956.155 7.819.863 6.377.963 4.812.842 5.174.596 2.837.097
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
0
2005 2006 2007 2008 2009 SMT I - 2010
DEBARKASI 348.048 456.406 338.574 384.707 375.004 104.209
EMBARKASI 426.462 586.550 454.278 552.310 529.820 137.519
salah satu pelabuhan utama dalam wilayah kerja PT.Pelindo IV, terletak pada 01°
pesat. Interaksi perdagangan dan industry terhadap pelabuhan sangat erat karean
didukung oleh sebuah kawasan industri KABIMA yang hanya berjarak sekitar 7
Sulawesi Utara dengan luas wilayah daratan 68,033 kilometer persegi dan luas
timur dan sebagian semenanjung bagian utara serta Kepulauan Togean di Teluk
Sulawesi Utara kaya akan potensi komoditi dan sektor pertanian, perikanan,
( Mario. 2013.)
Trafik dibawah ini merupakan trafik arus kapal, barang, petikemas dan
penumpang di Pelabuhan Bitung dalam kurung waktu tahun 2006 hingga 2010.
40
4.1.3. Pelabuhan Pantoloan
Pantoloan 00” – 06” LU/119” – 07” BT dan merupakan pelabuhan terbuka untuk
dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk kelancaran arus kapal, barang,
disebelah utara kota Palu yang dinilai mempunyai prospek lebih baik untuk
79090,87 Km². Nilai ekspor Sulawesi Tengah naik dari US$ 289,05 juta pada
tahun 2009 menjadi US$ 441,92 juta pada tahun 2010 atau naik sekitar
52,88%. Komoditas ekspor utama Sulawesi Tengah adalah biji coklat dengan
volume perdagangan sebesar 109,51 ribu ton yang nilainya mencapai US$ 297
juta. Dibandingkan tahun sebelumnya, volume ekspor biji coklat tahun 2009
Trafik dibawah ini merupakan trafik arus kapal, barang, petikemas dan
2012. Dari trafik ini dapat diketahui tingkat pertumbuhan rata-rata terhadap arus
Pelabuhan
Fasilitas
Pelabuhan Makassar Pelabuhan Bitung Pelabuhan Pantoloan
TPB ,p : 357 m
(sambungan Tabel 4.1 )
105,luas: 3800 m2
Eks.Puri: 11.802m2
Eks.Kap: 7.174 m2
TANAKEKE,ANOMAN LEMBEH,BUNAKEN
VIII,ANOMAN IX
1 Mobil PMK
TRT (Rata2) : 62.23 Jam TRT(Rata2): 53.16 Jam TRT(Rata2) : 114,12 Jam
Pelayanan Bag Cargo : 22.32 Pelayanan Bag Cargo : 20 Pelayanan Bag Cargo : 69,83
T/G/J
T/G/J T/G/J
Sulawesi
4.2.1 Peran
Makassar berperan :
petikemas internasional
Kota Makassar merupakan pusat kegiatan perekonomian di kawasan timur
Indonesia,hal ini didukung oleh penyaluran barang dari dalam dan luar
1 LUAR NEGERI :
Debarkasi Orang 60
Embarkasi Orang 60
JUMLAH 1 Orang 120
2 DALAM NEGERI :
Debarkasi Orang 398,807
Embarkasi Orang 535,853
Jumlah 2 Orang 934,660
setara.
Meskipun pada saat ini Pelabuhan Bitung dan Terminal Petikemas Bitung
Pantolan berperan:
a. Sebagai pusat distribusi petikemas nasional dan melayani angkutan
petikemas internasional.
TEUs, hal ini terus meningkat dari tahun ke tahunnya.Pada tahun 2011 arus
kenaikan sekitar 15,7% dari tahun sebelumnya. Dari statistik tersebut bisa
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
Bongkar 25.893 29.391 34750 37.779 44.191
Muat 26.195 28.805 36.646 37.847 43.342
Total 52.088 58.196 71.396 75.626 87.533
Sumber : PT. Pelindo IV Pusat
Cabang : Pantoloan
SA REAL
NO URAIAN TU TAHUN
AN 2012
1 2 3 8
1 LUAR NEGERI :
Debarkasi Orang 0
Embarkasi Orang 0
JUMLAH 1 Orang 0
2 DALAM NEGERI :
Debarkasi Orang 39,239
Embarkasi Orang 43,798
Jumlah 2 Orang 83,037
4.2.2 Fungsi
1. Pelabuhan Makassar
2. Pelabuhan Bitung
3. Pelabuhan Pantoloan
Kondisi internal dan eksternal ini selanjutnya akan digunakan sebagai dasar
untuk merancang strategi dan program kerja. Dalam penelitian ini faktor
pelabuhan yang berasal dari dalam pelabuhan itu sendiri. Faktor-faktor internal
tersebut terutama terkait dengan fasilitas pelabuhan, kinerja operasional
TRT ,WTN ,PT, AT, ET, NOT, dan IT ),utilisasi fasilitas ( BOR,YOR, SOR )
pandu, tarif tunda dll. Sedangkan faktor eksternal adalah segala sesuatu yang
dan wilayah hinterland pelabuhan. Secara hirarki, faktor internal dan eksternal
Kedalaman Kolam
BOR
Internal
Port YOR
SOR
Utilisasi Fasilitas Pelabuhan
BTP Bitung
STP
YTP
Arus Kapal
Jasa Dermaga
Tarif Stevedoring Crane Kapal Pelabuhan
Tarif Pelayanan Petikemas
Pelabuhan Pantoloan
Haulage/Trucking
Lift On/Off
Jasa Labuh
Jasa Tambat
Tarif Pelayanan Jasa Kapal
Jasa Pandu
Jasa Tunda
Pelabuhan
Eksternal Bitung
Port
Frekuensi Komoditas
Pelabuhan
Wilayah Pantoloan
Hinterland
Luas Hinterland
Pelabuhan
Kode Faktor Satuan Sifat Makassar Bitung Pantoloan
Fasilitas Pelabuhan
A1 Panjang Dermaga M (+) 2420 1378 380
A2 Kedalaman Kolam M (+) 12 10 9
A3 Alur Pelayaran MIL (+) 25 9 12
Jumlah Peralatan B/M
A4 Alat Stevedoring UNIT (+) 6 4 1
A5 Alat Cargodoring UNIT (+) 23 11 8
A6 Alat Receiving UNIT (+) 34 13 11
(Threats)
1. Pelabuhan Makassar
a. Strength ( Kekuatan)
Makassar terletak pada pelayanan kapal dalam negeri ( TRT, WTN, ET,
b. Weakness ( Kelemahan)
Rp.61 per GT, dan di Pelabuhan Pantoloan sebesar Rp.63 per GT.
Makassar.
c. Threats ( Ancaman)
d. Opportunity ( Peluang)
2. Pelabuhan Bitung
a. Strength ( Kekuatan)
kuat dalam hal pelayanan kapal luar negeri ( TRT, AT,WTG, ET, IT) dan
Pelabuhan dimana dalam hal ini adalah pelayanan terhadap barang, baik
c. Threats ( Ancaman)
Jika diliat dari data eksternal, pelabuhan Bitung selalu berada di bawah
dan pengembangan.
d. Opportunity ( Peluang)
3. Pelabuhan Pantoloan
a. Strength ( Kekuatan)
Yard Through Put (YTP) nya yang lebih baik dibanding Pelabuhan
b. Weakness ( Kelemahan)
14.595 m². Begitu pula produksi pelabuhan Pantoloan, arus muatan baik
Pelabuhan Bitung.
c. Threats ( Ancaman)
Kondisi Pelabuhan Pantoloan saat ini adalah faktor internal nya lemah dan
d. Opportunity ( Peluang)
Peluang Pelabuhan Pantoloan untuk membaik bisa saja terjadi apabila
cara :
contoh :
Pelabuhan
Kode Faktor Satuan Sifat Makassar Bitung Pantoloan
A1 Panjang Dermaga M (+) 2420 1378 380
Karena faktor Panjang Dermaga bersifat benefit criteria (+) maka data yang
61
b. Jika normalisasi dilakukan terhadap kriteria yang bersifat merugikan
(ditandai dengan symbol “-” ) artinya data yang terkecil adalah yang
terbaik. Rumus :
rij = min pij nj ………………….(2)
pij,
contoh :
Pelabuhan
Kode Faktor Satuan Sifat Makassar Bitung Pantoloan
B1 Jarak ke Alur Pelayaran Internasional Mil - 1235 1874 1381
Karena faktor “Jarak ke Alur Pelayaran Internasional” bersifat cost criteria (-)
maka data yang terkecil adalah yang terbaik. Cara menghitungnya adalah :
Berikut adalah keseluruhan total bobot kriteria tiap pelabuhan stelah normalisasi :
Tabel 4.6 Bobot kriteria tiap pelabuhan untuk Faktor Internal Pelabuhan
Pelabuhan
Kode Faktor Makassar Bitung Pantoloan
Fasilitas Pelabuhan
A1 Panjang Dermaga 1.000 0.569 0.157
A2 Kedalaman Kolam 1.000 0.833 0.750
A3 Alur Pelayaran 1.000 0.360 0.480
Jumlah Peralatan B/M
A4 Alat Stevedoring 1.000 0.667 0.167
A5 Alat Cargodoring 1.000 0.478 0.348
A6 Alat Receiving 1.000 0.382 0.324
3. Nilai Benchmarking :
Benchmarking ( IB ) :
Benchmarking ( EB ) :
3
4. Titik Koordinat Pelabuhan
Rumus :
ICj = Ij – IB j = 1,2,,,,n
ECj = Ej – EB j = 1,2,,,,,n
dimana,
-1 ≤ IC ≤ +1 -1 ≤ ECj ≤ +1
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa titik koordinat untuk tiap
pelabuhan utama di koridor Sulawesi pada kuadran SWOT dengan faktor internal
sebagai koordinat x dan faktor eksternal sebagai koordinat y adalah sebagai
berikut :
pelabuhan utama yang ada di koridor Sulawesi. Pelabuhan Makassar berada pada
sebuah pelabuhan yang kuat dan berpeluang. Pelabuhan Makassar dalam kondisi
prima dan mantap, hal ini dapat dilihat dari internal dan eksternal pelabuhan yang
berada dalam situasi yang menguntungkan, data internal dan eksternal Pelabuhan
berkembang juga sangat besar, di tambah lagi letak Pelabuhan Makassar yang
berada di kota Makassar. Kota Makassar saat ini merupakan 1 dari 20 kota di
dunia yang dijuluki kota dunia, kota yang dianggap menjadi titik penting dalam
Pelabuhan Makassar. Masalah yang saat ini terjadi di Pelabuhan Makassar adalah
padatnya aktivitas bongkar muat barang. Arus bongkar muat barang sudah
lama bahkan bisa mencapai dua minggu atau lebih ,terlebih kepada kapal kargo
berpengaruh pada panjangnya antrian. Oleh sebab itu upaya yang harus
gudang sehingga proses bongkar muat barang menjadi cepat dan kapal yang akan
bersandar di pelabuhan tidak menunggu lama. Selain ekspansi dan perluasan, item
lain dalam strategi progresif yang diberikan kepada Pelabuhan Makassar adalah
akses jalur,jarak dan waktu tempuh dari wilayah layanan ke pelabuhan. Pelabuhan
adalah Pelabuhan yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Pelabuhan
Pelabuhan Bitung nantinya akan mampu melayani ekspor dan impor langsung dari
dan ke Eropa,Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, dan Asia Timur, serta melayani
pelabuhan-pelabuhan kelas feeder di tanah air. Ekspor barang dari wilayah timur
transshipment dan feeder logistik ekonomi negara tetangga. Namun di sisi lain
kondisi seperti ini memuat tantangan yang tidak mudah dan tidak kecil bagi
Pelabuhan Bitung. Tantangan yang saat ini di hadapi pelabuhan Bitung adalah
arus barang dan penumpang yang melonjak namun tidak di imbangi dengan
pelabuhan menangani kendala lahan, maka ada beberapa langkah strategi yang
pemeriksaan dan perbaikan peralatan bongkar muat secara intensif. Hal ini bisa
menempatkan Pelabuhan Pantoloan pada kuadran IV( negatif, negatif ). Posisi ini
mengindikasikan bahwa Pelabuhan Pantoloan dalam posisi yang lemah dan sangat
yang dapat menampung barang yang hendak di ekspor, sehingga ketika terjadi
kegiatan ekspor yang kelihatan adalah pemandangan antrian truk yang memanjang
gudang yang tersedia di areal pelabuhan tidak memadai. Beberapa kasus yang
kakao Sulawesi Tengah terancam batal, hal ini dikarenakan kondisi panjang
dermaga yang tidak mendukung. Akibat dari kondisi pelabuhan yang pendek itu
mengakibatkan biaya kapal menjadi mahal. Jika masalah seperti ini terus menerus
terjadi, bukan tidak mungkin tantangan yang akan dihadapi oleh Pelabuhan
maka rekomendasi strategi yang diberikan kepada pelabuhan ini adalah Strategi
Bertahan, artinya kondisi eksternal dan internal pelabuhan berada pada pilihan
Strategi ini diharapkan terus dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1. Peran Pelabuhan Utama yang berada di Koridor Sulawesi antara lain :
a. Pelabuhan Makassar :
petikemas internasional
b. Pelabuhan Bitung :
setara.
c. Pelabuhan Pantoloan
petikemas internasional.
5.1.3. Posisi pelabuhan utama wilayah Sulawesi pada kuadran SWOT adalah :
b. Pelabuhan Bitung berada pada kuadran II, pelabuhan berada pada kondisi
c. Pelabuhan Pantoloan berada pada kuadran IV, kondisi pelabuhan lemah dan
pembenahan.
5.2 Saran
Setelah mengetahui kondisi pelabuhan saat ini dan strategi yang sebaiknya
dijalankan, disarankan kepada pelabuhan, dalam hal ini otoritas pelabuhan dan
depan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasanuddin. Makassar
ROC
Kepelabuhanan Nasional
Hasanuddin.Makassar
Kepelabuhan
Angkutan Di Perairan
Pelayaran
Website :