Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

UJIAN AKHIR SEMESTER

PERENCANAAN PELABUHAN

Dosen Pengampu :
Samsul Arif, ST., MT.
NIDN. 0720109103

Disusun oleh :
Deviana Miranda Sari (022110020)

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Islam Lamongan 2024
Kampus : Jl. Veteran No. 53 A Lamongan 62211
Website : www.unisla.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan nikmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan makalah akhir ini. Laporan akhir merupakan salah satu syarat
akademik yang harus diselesaikan mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi
Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan.
Dalam proses penyusuna Laporan Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan akhir kepada yang terhormat :
1. Bapak Samsul Arif, ST., MT. selaku Dosen Pengampu dan Dosen Pembimbing mata
kuliah Pelabuhan.
2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril serta materil yang tak
terhingga sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir ini.
3. Semua pihak dan instansi yang telah membantu dalam penyusunan laporan akhir ini.
Dalam penyusunan laporan akhir ini, saya menyadari bahwa masih jauh dari sempurna,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan
akhir ini.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Sekali lagi terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan dalam penyusunan laporan akhir ini. Saya berharap bahwa penulisan laporan
akhir ini dapat bermanfaat bagi semua orang. Amin..

Lamongan, 13 Januari 2024


DAFTAR ISI

UAS PERENCANAAN PELABUHAN......................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii

BAB I...........................................................................................................................................5

PENDAHULUAN.......................................................................................................................5

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................6

1.3 Tujuan dan Manfaat......................................................................................................6

BAB II.........................................................................................................................................8

LADASAN TEORI......................................................................................................................8

2.1 Pelabuhan...........................................................................................................................8

2.1.1 Fasilitas Pelabuhan Sorong.........................................................................................8

2.1.2 Jenis Pelabuhan atau Dermaga...................................................................................8

2.1.3 Transformasi Pelabuhan Sorong.................................................................................9

2.2 Kondisi Umum Pelabuhan Laut Sorong..........................................................................10

2.2.1 Kondisi Alam............................................................................................................11

2.2.2 Keadaan Klimatologi dan Hidro-Oceanografi..........................................................11

2.2.3 Keadaan Wilayah......................................................................................................11

2.2.4 Aspek Sosial Ekonomi..............................................................................................11

2.2.5 Penetapan Alur Lalu Lintas.....................................................................................12

BAB III......................................................................................................................................13

PENUTUP.................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................13

4.1 Saran................................................................................................................................13

DAFTAR PUSAKA...................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Letak geografis Indonesia yang strategis dengan berada di antara jalur persilangan
perdagangan dunia, di mana 70% angkutan barang yang melalui laut dari Eropa, Timur
Tengah, dan Asia Selatan ke wilayah Pasifik, dan sebaliknya, harus melalui perairan
Indonesia, hal tersebut merupakan modal besar bagi Indonesia untuk menuju negara poros
maritim. Persaingan pelabuhan saat ini telah meningkat melampaui batas-batas regional.
Pelabuhan Asia Tenggara, Singapura, dan Tanjung Pelepas dianggap merupakan pesaing yang
perlu diperhitungkan. Pelabuhan Sorong dirancang sebagai pelabuhn bertaraf internasional
yang diharapkan dapat menjadi pelabuhan pengumpul bagi daerah di sekitar Papua, sekaligus
menjadi pelabuhan transit bagi lintasan jalur perdagangan Asia Timur menuju Australia, dan
negara-negara di Kepulauaan Papua Barat.
Meskipun Pelabuhan pada kenyataannya memiliki peran yang sangat penting bagi
perekonomian nasional, Indonesia belum memiliki sistem pelabuhan dengan kinerja yang baik
menurut sudut pandang para penggunanya. Suatu pelabuhan dapat dikatakan efektif dan
efisien apabila kapal tidak menunggu lama di laut, dapat melakukan bongkar muat dengan
cepat dan lancar serta didukung dengan fasilitas peralatan atau sarana dan prasarana yang
memadai.
Pembangunan infrastuktur adalah bagian integral dari pembangunan nasional.
Infrastuktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Kegiatan sektor transportasi
merupakan tulang punggung pola distribusi, baik barang maupun penumpang. Pendekatan
pembangunan infrastruktur berbasis wilayah semakin penting untuk diperhatikan. Pengalaman
menunjukkan bahwa infrastruktur transportasi berperan besar untuk membuka isolasi wilayah.
Sehubungan dengan globalisasi yang akan terus berjalan, diperlukan dukungan infrastuktur
pelabuhan dengan fasilitas yang memadai. Dengan adanya pelabuhan besar di Sorong, maka
komoditas ekspor dari wilayah Papua, Maluku, NTT dan sekitarnya tidak perlu lagi melalui
pelabuhan Makasar.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan apa sajakah yang perlu disediakan dan diperbaiki untuk memenuhi
standar pelayanan peumpang di Pelabuhan Sorong ?
2. Apakah pelayanan penumpang di Pelabuhan Sorong telah memenuhi standar
pelayanan minimal berdasarkan peraturan mentri perhubungan No.39 tahun
2015 tentang standar pelayanan angkutan penyebrangan?
3. Apakah di Pelabuhan Sorong sudah memenuhi dukungan infrastuktur
pelabuhan dengan fasilitas yang memadai?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan kajian ini adalah untuk menganalisis kondisi infrastruktur Pelabuhan Sorong
dan merumuskan kebutuhan infrastruktur untuk mendukung strategi pengembangannya.
Pelabuhan Sorong memungkinkan untuk dijadikan sebagai pelabuhan hub internasional
apabila didukung oleh fasilitas yang memadai. Selain itu, adanya rencana pembangunan jalur
kereta api di Papua akan meningkatkan kemajuan hinterland Pelabuhan Sorong. Selanjutnya,
akses transportasi yang lancar baik di laut maupun darat, serta akses antara pelabuhan dengan
hinterland akan mendorong tumbuhnya pusat industri baru. Dalam kurun waktu 5 hingga 10
tahun mendatang, Pelabuhan Sorong memerlukan panjang dermaga dan fasilitas penunjang
lainnya seperti terminal penumpang, gudang, lapangan penumpukan, serta kemampuan
pelayanan suatu pelabuhan dalam mengantisipasi volume arus barang, penumpang, dan
kunjungan kapal.
Manfaat sistem pelayanan dermaga Pelabuhan Sorong sudah memperlihatkan bahwa
tingkat kegunaan pemanfaatan dermaga dan pelayanan mencapai 98,08%. Hal ini
mengidikasikan bahwa terjadi peningkatan beban bongkar muat barang, naik-turun
penumpang, kunjungan kapal, dan kapal peti kemas yang berdampak pada kinerja fasilitas
pelabuhan dalam pelayanannya untuk 5 tahun ke depan (2018-2022). Kebutuhan fasilitas
dermaga Pelabuhan Sorong berupa peningkatan dermaga menjadi sepanjang 432 meter dari
panjang dermaga sebelumnya 340 meter, perluasan gedung terminal menjadi 8.296 m 2 dari
luas sebelumnya 2.000 m2, perluasan lapangan penumpukan dari 24.759 m 2 menjadi 57.091
m2. Pada tahun 2000-2006, Pelabuhan Sorong sudah didominasi oleh kapal internasional,
namun mengalami penurunan di tahun 2007-2014, sedangkan kapal dalam negeri meningkat
dari tahun 2007-2014.
BAB II
LADASAN TEORI

2.1 Pelabuhan
Pelabuhan Sorong merupakan pelabuhan utama yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muatan angkutan laut dalam negeri
dan internasional dalam jumlah besar, dan tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang
serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.
Dalam rangka mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia, Sorong ditetapkan
sebagai salah satu pelabuhan transit (transshipment port) bagi lintasan jalur perdagangan Asia
Timur menuju Australia dan negara-negara di Kepulauan Pasifik Barat, sehingga komoditas
ekspor dari wilayah Papua, Maluku, NTT dan sekitarnya tidak perlu lagi melalui Pelabuhan
Makassar.

2.1.1 Fasilitas Pelabuhan Sorong


Ketersediaan fasilitas Pelabuhan Sorong sebagai pelabuhan utama pada saat ini sudah
cukup memadai untuk melakukan kegiatan ekspor. Fasilitas pendukung kegiatan ekspor-impor
barang melalui Pelabuhan Sorong secara kelembagaan sudah memenuhi kualifikasi untuk
menjadi pelabuhan internasional, dengan keberadaan kantor pendukung di pelabuhan seperti
perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar, dan pusat
kegiatan lainnya. Namun, kinerja Pelabuhan Sorong masih perlu ditingkatkan dan fasilitasnya
perlu dilengkapi.
Fasilitas yang perlu dilengkapi antara lain rambu lalu lintas, marka jalan, fasilitas jalan,
lampu penerangan, pos keamanan, pagar, gate, dan inner port road. Selain itu, masih terdapat
bangunan/ fasilitas yang mengganggu kegiatan operasional, antara lain: pagar, tambatan kapal
negara, dan pos keamanan. Organisasi yang ada belum berorientasi kepada kebutuhan kegiatan
operasional. Berdasarkan hasil pengamatan, letak Pelabuhan Sorong yang berada di pinggir
jalan raya menyulitkan sterilisasi pelabuhan sehingga masih terdapat pihak-pihak yang tidak
berkepentingan melakukan kegiatan di Pelabuhan Sorong.

2.1.2 Jenis Pelabuhan atau Dermaga


Pelabuhan atau Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk
merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik turunkan
penumpang. Dimensi Pelabuhan di dasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merapat dan
bertambat pada pelabuhan tersebut.
Menurut jenisnya Pelabuhan Sorong tergolong kedalam jenis Pelabuhan umum yang
melayani semua jasa pelayaran kapal, baik kapal penumpang, kapal peti kemas, dan kapal
kargo.

2.1.3 Transformasi Pelabuhan Sorong


Peningkatan infrastruktur Pelabuhan Sorong saat ini masih dalam proses
pengembangan. Pada tahun 2018, peningkatan infrastruktur mencapai sebesar 44.000 TEU’s
dan ditargetkan dengan program ini mencapai kapasitas 100.000 TEU’s pada 2019. Selain itu,
dilakukan penambahan panjang dermaga sejauh 500 meter ke arah barat, sehingga panjang
dermaga Pelabuhan Sorong menjadi lebih dari 1 kilometer sehingga dapat melayani kapal
ukuran besar sebanyak lima kapal sekaligus.
Selain itu, diperlukan penataan terhadap seluruh kegiatan di Pelabuhan Sorong agar
dapat memberikan hasil yang optimal untuk peningkatan kinerja pelayanan kepada para
pengguna jasa dan mengoptimalkan pendapatan pelayanan jasa kepelabuhanan.

Kelebihan dan kekurangan pada perencanaan di Pelabuhan Sorong dapat di analisis


sebagai berikut :

 Kelebihan :
1. Jasa Transportasi laut yang sangat berarti bagi perkembangan dan
peningkatan sumber daya alam dan taraaf hidup penduduk di daerah
Sorong.
2. Salah satu pintu gerbang transportasi laut di Provinsi Papua Barat dan
Papua yang melayani arus penumpang dan barang yang berasal dari
Sorong ke Manokwari, Raja Ampat, Wondama, Serui, Nabire, Fak-Fak,
Kaimana, Bintuni, Biak, Jayapura, Maluku, Sulawesi dan Jawa ataupun
sebaliknya.
 Kekurangan :
1. Belum memiliki Pelabuhan container sendiri.
2. Pelabuhan Sorong mempunyai lokasi lapangan penumpang peti kemas
dan gudang barang yang kurang memadai, sehingga seharusnya dibuat
perencanaan dan sistem pelayanan dalam pelabuhan harus lebih baik.

Gambar 2.1 Zona kegiatan pelabuhan sorong


Sumber : PT Pelabuhan Indonesia IV (persero)

2.2 Kondisi Umum Pelabuhan Laut Sorong


Pelabuhan laut Sorong merupakan salah satu pelabuhan di propinsi Papua Barat dan
terletak di wilayah administratif pemerintah kota Sorong. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan
yang diusahakan dan dikelola oleh Direktorat Perhubungan Laut Kantor PT. Pelabuhan Sorong
IV.

Gambar 2.2 Lalu lintas kapal


Sumber : PT Pelabuhan Indonesia IV (persero)
2.2.1 Kondisi Alam
Topografi dan hidrografi daerah Pelabuhan Sorong berada pada posisi 00"53'00 LS dan
131"10'00 LT, Pelabuhan Sorong memiliki lahan darat yang sangat terbatas yang diapit oleh
jalan raya utama di sebelah selatan. Dasar perairan didepan dermaga mem-punyai kedalaman
antara 11-13 meter dari dermaga kedalaman perairan sudah mencapai 20 meter.

2.2.2 Keadaan Klimatologi dan Hidro-Oceanografi


Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kelas I Sorong
diperoleh data curah hujan dan temperatur menunjukkan bahwa curah hujan rata-rata/tahun
279 milimeter, dengan temperatur rata-rata 28°C. Data yang diperoleh dari kantor Pelabuhan
IV cabang Sorong bahwa kecepatan angin rata-rata adalah 6 knot/jam antara bulan Februari
sampai Desember.
Data pasang surut sebagai berikut :
• High Water Spring (HWS) : 3,00m LWS
• Low Water Spring (LWS) : 1,00m LWS
Kondisi perairan pelabuhan Sorong relatif terlindungi secara alamiah oleh pulau-pulau
sekitarnya dan teluk sehingga jarak bangkitan gelombang akibat angin relatif pendek dan
gelombang yang dihasilkan tidak terlalu besar. Dengan tinggi gelombang yang terjadi di
perairan pelabuhan Sorong pada umumnya berkisar 1,5 meter. Kecepatan arus diperairan
kolam pelabuhan Sorong 1 knot ( 2 m/det ). Jadi pengaruh arus sangat berarti bagi kapal-kapal
yang yang melakukan aktifitas di pelabuhan Sorong.

2.2.3 Keadaan Wilayah


Wilayah kota Sorong sangat kaya akan sumber daya mineral antara lain minyak dan
gas bumi, disamping itu terdapat potensi bahan galian industri seperti batu gamping, marmer
dan bahan baku seperti semen, disektor kehutanan potensinya kayu besi, kayu merbau, kayu
matoa, kayu putih, kayu iwan dan rotan.

2.2.4 Aspek Sosial Ekonomi


Aspek sosial ekonomi juga adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
perkembangan dari pelabuhan Sorong, kota Sorong merupakan pusat pemerintahan,
pendidikan dan juga sebagai pusat perdagangan sehingga tingkat pertumbuhan penduduk
sangat tinggi dan tingkat pertumbuhan yang tinggi merupakan suatu masalah kependudukan.
Gambar 2.3 Dermaga yang ada dan keadaan fasilitas pelabuhan
Sumber : PT Pelabuhan Indonesia IV (persero)

2.2.5 Penetapan Alur Lalu Lintas


Arus lalu lintas dibuat satu arah dan tidak ada arus lalu lintas yang berlawanan pada
satu jalur. Rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk arah dipasang pada lokasi strategis dan
persimpangan. Selain itu, pembatas-pembatas atau pagar dipasang pada lokasi tertentu.
Diupayakan kapal peti kemas sandar kiri. Untuk kegiatan lainnya, delivery receiving, angsur,
dll.mengikuti alur pokok yang sudah ditetapkan.

Gambar 2.4 Alur lalu lintas pelabuhan sorong


Sumber : PT Pelabuhan Indonesia IV (persero)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsekuensi kebijakan poros maritim adalah modernisasi sistem pelabuhan di
Indonesia sesuai dengan standar internasional sehingga pelayanan dan akses di seluruh
pelabuhan harus sesuai prosedur standar tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah
pengembangan pelabuhan meliputi transformasi pelabuhan, pembenahan kebijakan
operasional, transformasi SDM, pembenahan infrastruktur dan suprastruktur, penyediaan
sistem informasi, dan sinergi manajemen.
Berdasarkan hasil analisa untuk mendapatkan perencanaan pengembangan dengan
system pelayanan dermaga pelabuahn Sorong, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem pelayanan dermaga pelabuhan sorong sudah memperlihatkan bahwa
pemanfaatkan dermaga dan pelayanan mencapai 98,08% tingkat kegunannya.
2. Dengan adanya pelabuhan besar di Sorong, maka komoditas ekspor dari
wilayah Papua, Maluku, NTT dan sekitarnya tidak perlu lagi melalui pelabuhan
Makasar.

4.1 Saran
Setelah memperhatikan hasil analisa serta kesimpulan diatas, maka penulis ingin
mengemukakan beberapa saran dari praktikum yang telah dilakukan untuk mempermudah saat
dipraktikan saya memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi kebutuhan di tahun-tahun yang akan datang terhadap


Pelabuhan Sorong maka perlu dilakukan suatu perencanaan pengembangan
dalam sistem pelayanan yang baik untuk seluruh fasilitas yang ada di
Pelabuhan Sorong, agar Pelabuhan tersebut dapat melayani kebutuhan
pembangunan secara bertahap di tahun-tahun yang akan datang.
2. Di perlukan pemberdayaan Pelabuhan Sorong sebagai pelabuhan transshipment
yang membutuhkan langkah-langkah pengembangan ke depan untuk
mendukung poros maritim dunia.
DAFTAR PUSAKA

A. S. Pardosi, “Potensi dan Prospek Indonesia MenujuPoros Maritim,” eJournal Ilmu


Hub. Int., vol. 4, no. 1,2016.
S. Chathumi Ayanthi Kavirathna, Tomoya Kawasaki,“Transshipment Hub Port
Competitiveness of the Portof Colombo against the Major Southeast Asian Hub Ports,” Asian
J. Shipp. Logist., vol. 34, no. 2, pp. 71–82, 2018.
S. D. Adris. A. Putra, “Pengembangan InfrastrukturPelabuhan dalam Mendukung
PembangunanBerkelanjutan,” J. Ilm. Media Eng. Vol.6, vol. 6, no. 1,pp. 433–443, 2016.

B. A. Setiono, “Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi Kinerja Pelkabuhan,” J.


Apl. Pelayaran dan Kepelabuhanan, vol. Volume 1, no. September,2010.

E. Gultom, “Pelabuhan Indonesia sebagaiPenyumbang Devisa Negara dalam


Perspektif HukumBisnis,” vol. 19, no. 3, pp. 419–444, 2017.

P. T. Laut, “Studi Kelayakan PengembanganInternational Hub Port di Kawasan Barat


dan TimurIndonesia dilihat dari Pola Pergerakan Barang,” 2014.

M. R. E. M. Jembris Sagisolo, Theo K. Sendow, J.Longdong, “Analisis Tingkat


Pelayanan DermagaPelabuhan Sorong,” J. Sipil Statik Vol.2, vol. 2, no. 1,pp. 47–54, 2014.

M. E. Sraun, “Tingkat Pelayanan Dermaga PelabuhanSorong Papua Barat. Program


Studi Teknik SipilFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya2019,” 2019.

Y. Chrisnawati, “Potensi Pelabuhan Sorong sebagaiSimpul Tol Laut,” J. Menara Jur.


Tek. Sipil FT.UNJ, vol.XI, no. 1, pp. 1–14, 2016.

T. K. S. Appi Yamsos Solossa, M. J. Paransa, LintongElisabeth, “Perencanaan


pengembangan pelabuhanlaut sorong di kota sorong,” J. Sipil Statik Vol.1, vol. 1,no. 10, pp.
645–652, 2013.

L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


2012.

PP, “PP. 61 Tahun 2009 Peraturan PemerintahRepublik Indonesia. Nomor 61 Tahun


2009. Tentang.Kepelabuhanan”.

K. Sorong, “LKIP Kesyahbandaran dan OtoritasPelabuhan Kelas I Sorong Tahun


2018,” 2018.

Anda mungkin juga menyukai