Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN RADAR DI ATAS KAPAL MT.

KLASOGUN SAAT BERNAVIGASI PADA CUACA BURUK

Artikel Penelitian

Disusun Oleh :

ROSID NUROCHMAN

Dibimbing Oleh :

1. Rachmansyah, S.S.T Pel

2. Faris Novandi, S.Si.T, M.Sc

PROGRAM STUDI NAUTIKA

PROGRAM DIKLAT PELAUT TINGKAT III

Politeknik pelayaran Surabaya


Tahun 2023
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN RADAR DI ATAS KAPAL MT. KLASOGUN SAAT
BERNAVIGASI PADA CUACA BURUK
Oleh ; Rosid Nurochman

ABSTRAK
Radar (yang dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging,
yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik
yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti
pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan). Penelitian
dilaksanakan selama 12 bulan di atas kapal MT. Klasogun, karena itu penulis ingin meneliti
tentang efektifitas penggunaan radar saat bernavigasi pada cuaca buruk. Penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan cara mendapatkan data primer pada saat
riset lapangan, dokumentasi secara langsung, observasi, dan wawancara dengan semua awak
kapal. Kesimpulan penulis penggunaan radar harus didasarkan pada Manual Book radar yang
ada di atas kapal MT. Klasogun namun terdapat beberapa kendala yang menghambat.
Sehingga semua awak kapal harus bekerja sama untuk mengoptimalkan penggunaan radar
agar dapat berfungsi dengan maksimal.
Kata kunci : Efektifitas Pengunaan Radar
I. PENDAHULUAN Di kapal MT. Klasogun tempat penulis
melaksanakan praktek laut selama 12 bulan,
radar yang digunakan merupakan radar jenis
Latar Belakang X-band dengan merk JRC. Radar dikapal
Indonesia merupakan salah satu jalur MT.Klasogun tidak dapat beroperasi secara
transportasi laut yang sangat sibuk dan maksimal dikarenakan terdapat radar yang
banyak di padati oleh kapal dengan berbagai tidak bisa mendeteksi target atau bahaya
ukuran dari berbagai dunia. Selain itu navigasi. Seperti contoh pada saat kapal MT.
Indonesia adalah negara kepulauan yang Klasogun berlayar melewati Samudera
memiliki lebih dari 17.000 pulau yang Hindia terdapat kapal yang akan passing
terbentang dari Sabang sampai Merauke, ternyata setelah dilihat di radar, tidak ada
sehingga salah satu alat transportasi laut kapal yang terdeteksi di radar dan jarak
merupakan hal yang tak input dari perhatian. waktu itu kurang lebih sudah 5 NM dari
kapal tersebut. Hal ini sangat
Dengan adanya perkembangan ilmu dan
membahayakan karena kurang optimalnya
teknologi diantaranya seperti radar dan alat-
kinerja radar. Dalam hal ini penerapan
alat navigasi elektronik lainnya maka
standard performance radar, STCW
diperlukan sebua upaya untuk merancang
(Standart of Training Certification and
sistem kendali dan sistem kendali ini dapat
Watch Keeping for Seaferer) diperhatikan
beroperasi di alur pelayaran. Alur pelayaran
dalam pengoperasian radar. Kinerja radar
memiliki fungsi sebagai jalan masuk
juga dipengaruhi oleh cuaca sekitar apalagi
maupun keluar dari luar maupun dalam
cuaca buruk.
Pelabuhan.
Pentingnya pengetahuan tentang cuaca
RADAR (radio detection and ranging)
dilaut tidak bisa di anggap enteng. Cuaca
adalah peralatan navigasi elektronik yang
memiliki pengaruh yang spesifikan terhadap
berfungsi untuk mendeteksi dan mengkur
setiap pelayaran. Dan juga pentingnya
jarak suatu objek yang berada di sekitar dan
pengetahuan tentang radar saat bernavigasi
sekeliling kapal. Disamping dapat
pada cuaca buruk.
memberikan petunjuk adanya kapal lain,
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
pelampung, posisi kapal, kedudukan pantai
memaparkan proposal ini dengan judul :
dan objek tersebut.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN RADAR Cara Kerja Radar
DI ATAS KAPAL MT. KLASOGUN Sistem radar menangkap gelombang radio
SAAT BERNAVIGASI PADA CUACA yang dipancarkan dengan menggunakan
BURUK sebuah penerima gelombang radio. Melalui
gelombang radio tersebut dapat dianalisa
RUMUSAN MASALAH pantulan sinyal yang diterima sehingga
Berdasarkan kejadian pada latar belakang pemantulan sinyal dapat diketahui jarak dan
yang telah di uraikan di atas maka keberadaanya. Kelebihan dari radar
permasalahan dapat dirumuskan sebagai dibandingkan dengan peralatan navigasi lain
berikut: adalah dalam hal pengoperasian karena radar
1. Apakah awak kapal dapat menggunakan tidak memerlukan stasiun-stasiun pemancar.
radar secara maksimal sesuai dengan Pada umumnya radar menggunakan prinsip
manual book di atas kapal MT. pancaran gelombang elektromagnetik. Alat
Klasogun? pemancar khusus akan memancarkan dalam
2. Apakah upaya awak kapal dalam alur sempit (narrow channel) oleh antenna
mengoptimalisasikan penggunaan radar berarah (directional antenna).Judul artikel
ketika menghadapi cuaca buruk guna dan abstrak harus ditulis dalam satu kolom
untuk meningkatkan keselamatan (single column) dan rata kiri-kanan.
navigasi? Penulisan nama penulis tanpa
mencamtumkan gelar apapun.
II. TINJAUAN PUSTAKA Jarak jangkauan minimum radar adalah
sama dengan jarak yang dapat dilihat oleh
Pengertian Radar mata manusia dan jarak maksimum yang
Sesuai dengan International Maritime tergantung kepada jenis dan kemampuan
Organization (IMO), telah beberapa kali radar. Meski demikian, target dibalik sudut
membuat resolusi-resolusi tentang tidak akan tampak pada layar radar.
penggunaan radar di atas kapal. Mulai dari Informasi sasaran seperti pulau dan kapal
persyaratan instalasi radar, jenis radar, didalam layar radar ditunjukkan dalam layar
minimal jumlah radar yang harus ada di atas radar dalam bentuk (plan position
kapal (SOLAS 1974 BAB V – Safety of indicator/ppi).
Navigation – Regulation 12).
Menurut Martopo, (1992; 49) radar Fungsi Radar Kapal
adalah salah satu alat bantu navigasi yang Radar memiliki beberapa fungsi penting
sangat potensial di atas kapal, baik dalam yang harus dimiliki oleh sebuah kapal.
penentuan posisi maupun pendeteksi resiko Menurut buku panduan belajar Politeknik
tubrukan. Seperti yang telah dijelaskan Pelayaran Surabaya fungsi radar adalah
radar adalah sebuah alat yang digunakan suatu alat pembantu navigasi elektronik yang
untuk mengetahui kedudukan kapal lain berfungsi sebagai berikut :
sehingga dapat membantu menghindari dan 1. Menentukan posisi kapal dari waktu ke
mencegah terjadinya tabrakan dilaut. Radar waktu. Dalam menentukan posisi kapal
akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, dengan radar dilakukan dengan beberapa
keadaan berkabut dan berlayar dimalam hari cara yaitu menggunakan baringan dengan
terutama apabila petunjuk pelayaran seperti baringan, baringan dengan jarak dan
lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan menggunakan jarak dengan jarak.
secara visual tidak dapat dilihat. Berikut
adalah penjelasan dari mulai cara kerja 2. Memandu kapal keluar dan masuk
hingga bagaimana cara untuk mematikan Pelabuhan atau perairan sempit. Pada
radar. posisi head up, radar sangat efektif dan
efisien untuk membantu para nakhoda
atau pandu dalam melayarkan kapal-
kapalnya.
3. Membantu menemukan ada tidaknya informasi dengan sinyal pembawa (carrier)
bahaya tubrukan. Dengan melihat pada yang kemudian akan dipancarkan.
layar cathode ray tube pantulan atau echo Transmitter pada radar menghasilkan detak
dari awan yang tebal. pulsa dengan durasi pendek dan daya yang
sangat kuat, dimana detak pulsa tersebut
4. Membantu memperkirakan hujan diradiasi oleh antenna.
melewati lintasan kapal. Dengan melihat
pada layar radar adanya pantulan dari 2. Receiver
awan yang tebal. Receiver merupakan komponen sistem
yang berfungsi untuk menerima gelombang
5. Mendeteksi keberadaan sebuah benda elektromagnetik yang dipancarkan. Pada
pada jarak tertentu, biasanya sesuatu yang sistem radar receiver digunakan untuk
bergerak seperti pesawat terbang, namun menerima pantulan gelombang
radar juga dapat digunakan untuk elektromagnetik dari objek yang tertangkap
mendeteksi benda-benda diam yang oleh radar mempunyai kemampuan untuk
terbenam dibawah tanah. menyaring sinyal, yang berfungsi untuk
akurasi radar tersebut.
Bagian Radar Kapal
Dalam alat elektronik navigasi disini 3. Antenna
memiliki beberapa bagian sehingga dapat Antenna merupakan komponen yang
berjalan dengan baik. Menurut Martopo sangat vital dari sebuah pemancar atau
(1992;65) maka bagian-bagian dari alat penerima untuk menyalurkan sinyal
pemancar dan alat-alat penerima suatu gelombang elektromagnetik di udara. Bentuk
pesawat radio kapal dibangun dalam antenna bermacam-macam sesuai dengan
kesatuan-kesatuan yang dapat dibeadakan desain antenna, pola radiasi yang diinginkan,
sebagai berikut. frekuensi kerja dan gain yang dapat
1. Main console adalah suatu kotak yang ditentukan. Panjang antenna adalah Panjang
berisi kesatuan-kesatuan yang terdiri dari gelombang frekuensi radio yang
pemancar, penerima, dan tombol dipancarkannya.
pemancar-penerima.
Standard Performance Radar Annex 34
2. Arial unit adalah kesatuan yang terdiri Resolution MSC.192(79)
dari wave guide, reflector dengan motor
untuk memutarnya. Lingkup Peralatan Radar
Peralatan radar harus membantu navigasi
3. Display unit pada radar adalah unit yang aman dan menghindari tabrakan
kesatuan yang terdiri dari CRT dan dengan menyediakan indikasi, sehubungan
macam-macam tombol pengatur, dengan kapalnya sendiri, tentang posisi
biasanya di tempatkan di anjungan. kapal permukaan lain, penghalang dan
bahaya, objek navigasi dan garis pantai.
Komponen Sistem Radar
Untuk tujuan ini, radar harus punya integrasi
Radar dibentuk dengan tiga komponen
dan tampilan video radar, pelacakan target
utama yaitu transmitter, receiver dan
informasi, data posisi yang berasal dari
antenna. Ketiga sistem ini sangatlah penting
posisi kapal sendiri (EPFS) dan data
dalam membuat radar. Berikut ini dijelaskan
referensi geo. Integrasi dan tampilan
komponen tersebut.
informasi AIS harus disediakan untuk
1. Transmitter melengkapi radar.
Menurut Martopo (1992: 65) transmitter Penerapan Standard Performance Radar
merupakan komponen sistem yang berfungsi Standar Kinerja ini harus berlaku untuk
memancarkan sinyal informasi, dimana di semua instalasi radar lintas kapal, yang
dalam transmitter terdapat proses modulasi digunakan di mana saja konfigurasi
untuk menggabungkan antara sinyal diamanatkan oleh Konvensi SOLAS 1974
Bab V - Safety of Navigation – Regulation a. Range – dalam 30 m atau 1% dari skala
12, sebagaimana telah diubah terlepas jangkauan yang digunakan, mana yang lebih
dari :Tipe Kapal, Tipe Frequensi band yang besar.
digunakan, Tipe display radar. Asalkan tidak b. Bearing – dalam 1º derajat.
ada persyaratan khusus yang ditentukan
dalam Tabel 1 dan persyaratan tambahan 4. Deteksi Dalam Kondisi Jernih
tersebut untuk kelas kapal tertentu (sesuai Dengan tidak adanya kekacauan, untuk
dengan SOLAS bab V dan X) terpenuhi. target jarak jauh dan deteksi garis pantai,
Instalasi radar, selain memenuhi persyaratan persyaratan untuk sistem radar didasarkan
umum sebagaimana diatur dalam resolusi pada kondisi propagasi normal, dengan tidak
A.694(17), harus memenuhi standar kinerja adanya kekacauan laut, saluran pengendapan
berikut. Interaksi yang erat antara peralatan dan penguapan, dengan tinggi antena 15 m
dan sistem navigasi yang berbeda, diatas permukaan laut.
membuatnya penting untuk pertimbangkan
standar ini terkait dengan standar IMO lain Definisi Cuaca Untuk Pelayaran
yang relevan. Menurut (Robert J,2009:67) cuaca buruk
merupakan keadaan cuaca diluar keadaan
Persyaratan Operasional Untuk Sistem normal dimana ombak lebih dari 4 meter dan
Radar kecepatan angin lebih dari 6 pada skala
Desain dan kinerja radar harus didasarkan beaufort. Laporan kejadian cuaca buruk
pada kebutuhan pengguna dan up-to-date harus dibuat di kapal. Untuk menghindari
teknologi navigasi. Itu harus memberikan kerusakan dan mencegah pencemaran, kapal
deteksi target yang efektif dalam harus melakukannya. Sebuah kapal dapat
keselamatan yang relevan lingkungan sekitar menerjang ombal tepat dihaluan, berlayar
kapal sendiri dan harus memungkinkan dengan Haluan membelakangi arah ombak,
evaluasi situasi yang cepat dan mudah. atau menghentikan mesin dan mengapung.
Berikut ini adalah persyaratan operasional
untuk sistem radar : Arah dan Kecepatan Angin
Unsur ini dimanfaatkan untuk
1. Spektrum frekuensi
keselamatan selama dalam pelayaran. Angin
Radar harus mentransmisikan dalam
dimanfaatkan oleh kapal nelayan, kapal
batas-batas pita yang dialokasikan ITU
layar dan jenis kapal tongkang untuk
untuk radar maritim dan memenuhi
menambah atau mengurangi kecepatan.
persyaratan peraturan radio dan rekomendasi
Selain itu arah dan kecepatan angin dapat
ITU-R yang berlaku.
juga dimanfaatkan untuk mempertahankan
2. Kebutuhan Sensor Radar
posisi saat berlayar. Angin kencang
Sistem radar X-band dan S-band tercakup
berkaitan dengan tinggi gelombang, jika
dalam standard kinerja berikut :
anginnya kencang maka gelombangnya juga
a. X-band (9.2-9.5 GHz) untuk deskriminasi
akan tinggi.
tinggi, sensitivitas yang baik, dan kinerja
pelacakan.
Jarak Pandang
b. S-band (2.9-3.1 GHz) untuk memastikan
Dalam pelayaran, jarak pandang
bahwa deteksi target dan kemampuan
diperlukan untuk mempertahankan arah
pelacakan dipertahankan dalam kondisi
kapal. Jarak pandang (visibility) berarti jarak
kabut, hujan, dan kekacauan laut yang
terjauh terhadap suatu objek yang masih
bervariasi dan yang merugikan.
dapat dilihat dengan mata telanjang (tanpa
3. Range Radar dan Akurasi Baringan
alat bantu apapun). Jarak pandang yang
Kisaran sistem radar dan persyaratan
sempit bisa berbahaya bagi kapal karena
akurasi bantalan radar harus :
mengakibatkan nahkoda tidak bisa melihat
keadaan disekitarnya. Karena itulah banyak
kecelakaan tabrakan kapal yang terjadi Terapan dan fakta-fakta tidak banyak
karena jarak pandang yang rendah. artinya. Untuk itu pemikiran dadalam
metode ini perlu dikembangkan dengan
Cuaca Buruk di Dunia Pelayaran memberikan penafsiran yang tepat terhadap
Cuaca buruk sangat ditakuti di dunia fakta-fakta yang ditemukan. Dengan kata
pelayaran karena akibatnya yang bisa lain metode ini tidak terbatas sampai pada
menimbulkan berbagai kecelakaan di tengah pengumpulan dan penyusunan data, tetapi
laut seperti kapal karam atau terdampar yang meliputi juga analisa tentang arti data
akhirnya akan menimbulkan banyak korban tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dapat
jiwa. Cuaca buruk di dunia pelayaran antara diwujudkan juga sebagai usaha
lain angin kencang, gelombang tinggi, dan memecahakan masalah dengan
storm surge. Dampak cuaca buruk dapat membandingkan persamaan dan perbedaan
disebabkan karena : gejala yang ditemukan, mengadakan
klasifikasi gejala, menilai gejala,
1. Angin Kencang menetapkan hubungan antara gejala-gejala
Angin kencang dengan kecepatan mencapai yang ditemukan.
90 knot (167 km) bisa terjadi karena adanya
badai tropis di tengah lautan. Tentu ini akan IV. HASIL PENELITIAN DAN
sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang PEMBAHASAN
akan berlayar di sekitarnya. Kecepatan angin
yang besar akan mengakibatkan daerah Data Observasi
dengan radius ratusan bahkan sampai ribuan Saat penulis melaksanakan praktek laut
kilometer dari pusatnya akan memiliki diatas kapal MT. Klasogun selama kurang
gelombang yang tinggi bahkan bisa lebih 12 bulan, penulis melakukan observasi
mencapai lebih dari 3 m dan berbahaya bagi yang berkaitan dengan efektifitas
semua jenis kapal. penggunaan radar diatas kapal saat
bernavigasi pada cuaca buruk. Beberapa
2. Storm Surge fakta atau peristiwa tersebut diuraikan
Adalah air laut yang naik sampai ke daratan sebagai berikut :
akibat dari putaran angin di sekitar badai
tropis. Ketika badai tropis bergerak menuju 1. Pada hari Senin tanggal 4 Juli 2022
ke daratan, badai tersebut akan mendorong jam 19:37 LT, saat kapal berlayar dari Teluk
air laut dibawahnya ke arah pantai. Kekuatan Kabung, Padang menuju ke Lhokseumawe
dorongan ini bergabung dengan kekuatan Aceh diperairan Samudera Hindia, terdapat
gelombang normal dapat menghasilkan kapal yang akan passing dengan kapal MT.
kenaikan air laut hingga mencapai Klasogun, pada saat itu kondisi cuaca hujan
ketinggian 5 meter. lebat dengan ombak (wave) yaitu Moderate
Sea dan jarak pandang sangatlah kurang
III. METODE PENELITIAN dikarenakan hujan lebat tersebut. Dengan
demikian untuk memastikan nama dan
Penelitian ini menggunakan metode informasi dari kapal yang akan passing
penelitian deskriptif. Menurut Maman tersebut Chief Officer selaku perwira jaga
(2002:3) penelitian deskriptif berusaha yang sedang melaksanakan dinas jaga
menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan bersama dengan penulis selaku cadet deck
kata lain penelitian ini bertujuan untuk memeriksa informasi pada radar, saat dilihat
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah di radar ternyata pada radar no.1 tidak dapat
berlangsung pada saat studi. Pada tahap mendeteksi keberadaan kapal tersebut
berikutnya metode ini harus diberi bobot sedangkan pada radar no.2 bisa mendeteksi
yang lebih tinggi, karena sulit untuk keberadaan kapal tersebut. Chief Officer
dibantah bahwa hasil penelitian yang selaku mualim jaga menginstruksikan
sekedar mendiskripsikan Karya Ilmiah kepada Second Officer selaku yang
bertanggung jawab pada equipment yang ada dengan baik dan tidak dapat mendeteksi
di anjungan untuk memeriksa radar no.1 adanya bahaya-bahaya dilaut guna
karena tidak dapat berfungsi dengan baik. menhindari adanya bahaya tubrukan.

2. Pada hari Selasa, 07 Juli 2022 18.00 Data Dokumentasi


LT saat kapal belabuh jangkar di Padang Berikut ini adalah gambar radar, manual
anchorage penulis akan menyalakan radar, book radar serta SOP radar yang berkaitan
saat radar dalam keadaan mati penulis dengan rumusan masalah selama penulis
menekan tombol go to standby ternyata melaksanakan praktek laut selama kurang
waktu yang dibutuhkan dari keadaan mati ke lebih 12 bulan.
posisi standby adalah 50 detik. Waktu
tersebut tidak sesuai dengan standart
performance radar.
Data Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara penulis saat
melaksanakan praktek laut selama kurang
lebih 12 bulan. Berikut informasi yang
didapat dari perwira dek yang berhubungan
dengan efektifitas penggunaan radar diatas Ga
kapal saat bernavigasi pada cuaca buruk di mbar 4.1 Radar No. 1 dan No. 2 MT.
kapal MT. Klasogun. Beberapa informasi Klasogun
diuraikan sebagai berikut : Sumber : Data Pribadi

1. Penulis Mewawancarai informan


Bernama Ach. Syamsul Arifin yang bekerja
diatas kapal sebagai Second Officer saat
penulis sedang melaksanakan dinas jaga
00.00 LT – 06.00 LT posisi kapal sedang
bongkar muat di jetty II Pertamina Teluk
Kabung. Dari hasil wawancara tersebut
penulis dapat menyimpulkan bahwa
memang radar memiliki karakteristik dan
jenis yang berbeda dan juga pastinya radar
dapat bermasalah atau trouble jika tidak di
lakukan maintenance serta perawatan
dengan baik.
2. Penulis mewawancarai informan
Bernama Budi Hartanto selaku Chief Officer
saat melaksanakan dinas jaga 16.00 LT – Gambar 4.2 Manual Book Radar MT.
20.00 LT di anjungan bersama dengan Klasogun
penulis selaku cadet deck dari hasil Sumber : Data Pribadi
wawancara tersebut penulis dapat
menyimpulkan bahwa dalam kondisi cuaca Analisis Data
buruk (bad weather) selagi radar tidak 1. Data Observasi
mengalami kerusakan atau trouble Berdasarkan observasi yang dilakukan
penggunaan radar akan baik-baik saja penulis, perlu diketahui saat pelaksanaan
walaupun sedang terjadi cuaca buruk dinas jaga perwira deck harus mengerti dan
sekalipun pada saat berlayar. Dan saat radar memahami STCW (Standart of Training
trouble pastinya radar tidak akan berfungsi Certification and Watch Keeping for
Seaferers), Penanganan dan Peraturan pada kondisi cuaca buruk, pembahasanya
Tubrukan Laut (P2TL) dan manual book sebagai berikut :
alat-alat navigasi khususnya radar. 1. Awak kapal dapat menggunakan
Penggunaan radar diatas kapal sangatlah radar secara maksimal sesuai dengan manual
penting sebagai alat bantu navigasi diatas book radar di atas kapal MT. Klasogun
kapal apalagi dalam malam hari atau Desain dan kinerja radar harus didasarkan
keadaan cuaca buruk. Pengunaan radar akan dengan kebutuhan pengguna dan up-to-date
baik-baik saja selama tidak mengalami teknologi navigasi. Itu harus memberikan
trouble, jika sudah terjadi demikian akan deteksi target yang efektif dalam
sangat merugikan bagi navigator untuk keselamatan yang relevan linngkungan
membantu bernavigasi khususnya dalam sekitar kapal itu sendiri dan harus
malam hari dan pada saat cuaca buruk. memungkinkan evaluasi yang cepat dan
Dengan demikian perlu dilakukan perawatan mudah. Dalam hal ini perwira dek harus
dan pemeriksaan agar kinerja radar sesuai mampu mengoperasikan radar dengan baik
dengan standard performance radar. dan benar sesuai manual book yang ada di
atas kapal MT. Klasogun.
2. Data Wawancara Sesuai dengan manual book radar di atas
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kapal MT. Klasogun sudah diatur Langkah-
oleh penulis terhadap Chief Officer dan langkah pengoperasian radar dengan baik
Second Officer sebagai informan dari kapal, dan benar agar saat digunakan tidak terjadi
penulis menyimpulkan sebagai seorang trouble. Sebelum kapal berlayar perlu selalu
perwira sudah seharusnya melaksanakan mengadakan pengecekan bekerjanya radar,
pengawasan dan perawatan langsung alat- sehingga kemungkinan akan adanya
alat navigasi diatas kapal khusunya radar penggunaan radar yang tidak efektif dalam
bukan hanya mengoperasikan saja tetapi pelayaran dapat dihindari.
harus juga mengetahui perawatan dan Namun, pelaksanaan pengoperasian radar
perbaikan jika radar mengalami trouble atau di atas kapal mendapatkan beberapa kendala.
tidak dapat berfungsi dengan baik. Tentunya Ada sebagian radar yang berfungsi dan ada
perwira diatas kapal harus memahami juga radar yang tidak berfungsi seperti tidak
tentang manual book yang ada diatas kapal dapat mendeteksi adanya bahaya sekitar, ada
MT. Klasogun. juga cara yang salah saat mematikan dan
menghidupkan radar sehingga radar tidak
3. Data Dokumentasi berfungsi dengan optimal. Seharusnya dari
Berdasarkan dokumentasi yang didapatkan nakhoda dan perusahaan melakukan
oleh penulis. Penulis mendapatkan radar pengarahan dan penekanan kepada awak
dalam kondisi tidak normal atau tidak dapat kapal yang dalam hal ini adalah perwira dek
mendeteksi adanya bahaya navigasi yang agar saat menggunakan radar sesuai dengan
ada. Penulis juga mendapati radar yang manual book yang berlaku di atas kapal.
pada saat dihidupkan dalam keadaan mati Dalam hal ini perwira dek juga harus
ke standby memerlukan waktu 50 detik itu melakukan pengecekan dan perawatan agar
sangat tidak normal karena dalam standard radar dapat berfungsi dengan optimal
performance radar waktu yang dibutuhkan maupun dalam keadaan cuaca buruk. Dan
pada saat keadaan mati ke standby adalah 5 juga selalu harus diperhatikan sudah berapa
detik. lama radar tersebut bekerja, kapan waktunya
dilaukan perawatan dan kelengkapan alat-
PEMBAHASAN alat perbaikan dan spare part harus tersedia.
Sesuai dengan apa yang telah dialami oleh Dalam menggunakan radar harus selalu
penulis selama menjalankann praktek mengikuti ketentuan-ketentuan dan instruksi
berlayar diatas kapal, maka taruna akan manual dari radar yang dipergunakan,
membahas efektifitas radar saat bernavigasi Ketika akan menjalankan radar harus
diyakini antenna radar tidak sedang diutup
dan tidak ada orang yang berada di pada cuaca buruk menghasilkan kesimpulan
sekitarnya. Periksa supaya kedudukan semua sebagai berikut :
tombol sedapat mungkin berada pada 1. Manual book radar di atas kapal MT.
kedudukan nol. Klasogun sudah diterapkan di atas kapal. Hal
Dan dalam pelaksanaannya peran perwira ini dapat diketahui dari penggunaan radar
khusunya perwira dek sangat diperlukan oleh awak kapal khususnya perwira dek
agar kinerja radar sesuai dengan prosedur serta performa dan kinerja radar di atas kapal
manual book yang ada dan dapat membantu saat digunakan untuk bernavigasi pada cuaca
navigator dalam melaksanakan dinas jaga buruk dapat bekerja dengan optimal. Namun
guna menghindari adanya bahaya-bahaya ada beberapa hal yang menghambat
navigasi yang dapat merugikan kapal dan penerapam manual book radar di atas kapal
perusahaan. Perusahaan pun memiliki peran MT. Klasogun tidak dilaksanakan dengan
penting disini yaitu menyediakan fasilitas optimal. Dalam hal ini penulis berharap pada
seperti penanganan yang cepat serta spare perwira dek pada saat menggunkan radar
part yang lengkap jika radar terjadi berlandasan pada manual book yang berlaku
kerusakan, agar penerapan manual book di atas kapal MT. Klasogun. Dan ada
radar dapat terlaksana dengan baik di atas beberapa hal yang menyembabkan kinerja
kapal MT. Klasogun. radar tidak maksimal seperti halnya saat
cuaca buruk radar tidak dapat mendeteksi
2. Upaya awak kapal dalam adanya bahaya sekitar yaitu bahaya navigasi,
mengoptimalkan penggunaan radar di atas serta heading dan bearingnya kurang akurat.
kapal MT. Klasogun Ketika menghadapi Dalam hal ini dibutuhkan pengetahuan yang
cuaca buruk baik serta kerja sama perwira dek selaku
navigator yang melaksanakan perawatan
Navigasi dalam cuaca buruk pada
pada radar serta dukungan dari perusahaan
prinsipnya berarti navigasi dalam cuaca dan
yang menyediakan peralatan-peralatan yang
kondisi laut dimana kecepatan angin lebih
dibutuhkan radar, pada saat radar terjadi
dari 6 knot pada skala beufort dan ketinggian
masalah guna untuk meningkatkan
ombak lebih besar dari 4 meter. Dalam
kemampuan kinerja radar agar lebih akurat
pelayaran mualim jaga harus mengadakan
dan dapat berfungsi dengan baik.
pengamatan cuaca dan kondisi laut setiap
2. Perwira dek di atas kapal MT.
jam sekali dan mencatat pengamatan
Klasogun telah memiliki sertifikat radar dan
tersebut di dalam log book deck. penggunaan
ARPA. Dengan telah memiliki sertifikat
radar di kapal MT. Klasogun harus
radar menunjukkan bahwa perwira tersebut
didasarkan pada manual book radar diatas
telah memiliki keterampilan dalam
kapal yang berlaku, dalam hal ini perwira
pengoperasiannya. Namun yang terjadi
dek selaku navigator harus memiliki
memang tidak semua menu dalam pada alat
pengetahuan yang baik dalam
radar selalu dipakai. Hal ini alasannya
mengoperasikan radar agar dalam
adalah yang pertama karena tidak terlalu
pelaksanaannya tidak ada trouble dan radar
membutuhkan menu tersebut namun alasan
dapat bekerja dengan baik. Sesuai dengan
lain juga karena perwira tidak menguasai
standard operasional radar MSC 129.79/23
pengoperasian alat tersebut. Tidak tau fungsi
Annex 34.
dan kegunaan serta bagaimana cara
pengoperasian tiap-tiap menu yang terdapat
V. PENUTUP
di perangkat radar. Dalam hal ini upaya yang
seharusnya dilakukan oleh perwira saat
KESIMPULAN
mengggunakan radar pada kondisi cuaca
Berdasarkan analisis, uraian dan
buruk perwira perlu memperhatikan range
pembahasan masalah dalam penelitian
berapa yang harus dipakai, serta Gain, Sea,
mengenai efektifitas penggunaan radar di
Rain, Tune, EBL (electronic bearing line),
atas kapal MT. Klasogun saat bernavigasi
VRM (variable bearing line) dan juga perlu
diperhatikan pararel index nya agar dalam DAFTAR PUSTAKA
kondisi cuaca buruk radar dapat beroperasi Burhan, Bungin, 2008 Metode Penelitian
dengan maksimal. Karena jika tidak di atur Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers
demikian dapat membahayakan dan
mengancam keselamatan pelayaran. Poerwandi. 2003. Penelitian Kualitatif.
Sehingga perlu adanya tindak lanjut dan Jakarta : PT. Bumi Aksara
perhatian baik oleh Nakhoda, bimbingan
pada saat familiarisasi dan perwira yang lain, Poerwandi. 2003. Penelitian Kualitatif.
saling kerja sama belajar dan berbagi ilmu Jakarta : PT. Bumi Aksara
serta berbagi pengalaman agar dalam Tim Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa
penerapannya radar dapat digunakan dengan Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
maksimal saat mengadapi kondisi cuaca
buruk dan terhindar dari bahaya-bahaya Team Penyusun, Politeknik Pelayaran
navigasi Surabaya, 2006. Buku Pesawat
Bantu.Surabaya
SARAN
Penulis memberikan saran dalam Tim Penyusun, 2020. Pedoman Penulisan
efektifitas penggunaan radar di atas kapal Karya Ilmiah Terapan. Surabaya :
MT. Klasogun saat bernavigasi pada cuaca Politeknik Pelayaran Surabaya.
buruk sebagai berikut :
Resolution MSC.192(79) adopted on 06
1. Agar penggunaan radar dapat berjalan December 2004, Adoption Of The Revised
dengan optimal di atas kapal maka Performance Standards For Radar
sebaiknya Nakhoda selalu melakukan Equipment.
pengawasan setiap perwira dek dalam
pengoperasian radar dan melaksanakan Maritime World (Juni 2014), Prinsip Cara
safety meeting untuk meninjau Kerja Radar Sebagai Navigasi Elektronik
kekurangan yang terjadi.
2. Agar awak kapal di atas kapal untuk https://infokapal.wordpress.com (12 Mei
pengunaan radar saat bernavigasi pada 2010) Bernavigasi Dalam Cuaca Buruk
cuaca buruk dapat berjalan dengan
maksiamal. Maka perlu dilakasanakan https://www.tempo.co Gelombang Laut
secara rutin pengecekan dan pembahasan Tinggi International Maritime Organization,
kepada perwira dek oleh Nahkoda serta International Safety Management Code
selalu melaksanakan perawatan alat-alat 2004.
radar secara rutin sehingga radar tetap
bisa beroperasi dengan optimal https://www.maritimeworld.web.id (2014)
Pengertian Radar dan Fungsi Radar Kapal

Anda mungkin juga menyukai