BAYU ANGGARA
NIT. 113305201045
AHLI NAUTIKA TINGKAT III
Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk dilakukan ujian kelayakan.
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua Program Studi Nautika
PENDAHULUAN
menjadi penghubung dua samudera dan dua benua, samudera Hindia dengan
Samudera Pasifik, dan Benua Asia dengan Benua Australia. Luas total wilayah
indonesia adalah 7.9 juta km² terdiri dari 1.8 juta km² daratan, 3.2 juta km² laut
tetorial dan 2.9 juta km² perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE). Wilayah perairan
6.1 juta km² tersebut adalah 77% dari seluruh luas indonesia, dengan kata lain
Indonesia merupakan Negara maritime yang memiliki luas perairan sekitar 5,8
juta km atau 1,3% dari luas perairan dunia. Begitu luas perairan yang dimiliki
membuat Indonesia menjadi salah satu Negara yang menjadi alur pelayaran
internasional. Maka dari itu Indonesia merupakan salah satu jalur transportasi laut
internasional yang banyak dilewati oleh kapal dari berbagai Negara dunia. Selain
itu, Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau dari
strategis lalu lintas pelayaran. Kapal merupakan bagian dari sarana transportasi
yang tidak dapat dipisahkan dengan bagian dari sarana transportasi lainnya
terdapat alat navigasi yang membantu dalam memberikan arah pada kapal untuk
sebenarnya atau di peta. Pengetahuan tentang alat navigasi sangat penting untuk
dengan navigasi yang aman dan efisien adalah penting bagi sebuah kapal untuk
mengetahui posisinya yang tepat karena adanya batas wilayah yang boleh atau
Zaman dahulu navigasi kapal atau arah tujuan kapal dilakukan dengan
tidak dapat dilakukan jika langit sedang hujan ataupun cuaca sedang tidak bagus.
peralatan yang canggih baik dalam system elektronik yang terus berkembang
RADAR.
Radar merupakan singkatan dari RADIO DETECTION AND RANGING
merupakan suatu sisitem yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan
Dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang lalu lintas
lautnya padat dan memiliki lautan yang sangat luas dan dapat menyebabkan
kecelakaan maka crew harus dapat meggunakan radar secara maksimal agar bisa
Pada tanggal 27 mei 2016 kapal KMP. Gili yang berlayar di laut jawa dari
pelabuhan gresik menuju pelabuhan Bawean. Sekitar pukul 22.25 wib saat kapal
keluar dari panduan karang jamuang ada kapal kayu yang melintas di haluan
kurang lebih berjarak 6 mill yang tidak di ketahui oleh crew yang sedang bertugas
saat itu, hal ini disebabkan karena kurang optimalnya penggunaan radar oleh
perwira jaga di atas kapal, oleh sebab itu penting untuk crew yang bertugas jaga
untuk memperhatikan alat navigasi termasuk radar jangan hanya terfokus melihat
sekitar kapal karena tidak semua benda-benda darat atau kapal-kapal yang
melintas di sekitar kapal kita dapat terlihat oleh mata. Apabila hal ini tidak di
alat navigasi di atas kapal oleh perwira jaga harus secara maksimal dan
professional, banyak alat navigasi di atas kapal yang sangat berpengaruh terhadap
keselamatan navigasi, dari berbagai alat navigasi di atas kapal penulis akan
kapal.
Sehubung dengan hal tersebut di atas maka penulis tertarik mengangkat
meluas dan juga untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari
proposal ini, maka penulis memberikan batasan atau ruang lingkup, bahwa penulis
rumusan masalah, untuk mengetahui berbagai masalah dan hasil yang ditimbulkan
penggunaan radar?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka adapun tujuan yang
maksimal.
radar.
a) Manfaat Teoritis
b) Manfaat Praktis
penulis.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Intensitas Hujan” sebagai solusi radar cuaca biaya murah dengan menganalisis
radar. Unit scanner radar memenuhi syarat untuk pendeteksi hujan, hanya
membutuhkan koreksi volume untuk lebar berkas vertical yang lebar. Sedangkan
unit display-nya belum memenuhi karena plotter-nya masih satu warna dan
mendeteksi pergerakan hujan dengan nilai refleksifitas yang terpantau antara 15-
Penelitian ini bermaksud mencari salah satu alternative teknologi radar cuaca
yang murah dan handal, yaitu dengan menganalisis kemampuan radar navigasi
laut yang belum menggunakan teknik Doppler dalam pendeteksian targetnya dan
harganya jauh lebih murah dibandingkan radar cuaca Doppler untuk pemantauan
intensitas hujan. Radar yang digunakan dalan penelitian ini adalah milik pusat
sains dan teknologi atmosfer LAPAN. Radar ini merupakan radar yang di pakai
kapal laut untuk mendeteksi kapal lain dan daratan yang ada di sekitarnya dengan
bantuan radar ini, seorang navigator kapal akan mendapatkan rute yang aman dan
cepat bagi kapalnya, meskipun di malam hari, cuaca yang berkabut gelap, atau
pelabuhan yang padat kapalnya. Spesifikasi radar ini di tunjukan dalam table
Parameter Spesifikasi
Power Output 4 Kw
Jarak maksimum 60 km
(http.//jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_sains/article/view/1871)
yang berjudul “Pemanfaatan Noise Radar Kapal untuk Pemantauan Curah HUjan
Wilayah Lokal” yang menunjukan noise dari echo rain clutter dalam jumlah yang
sangat bnyak saat kondisi hujan pada tampilan plotter radar kapal. Radar cuaca
yang di pantulkan oleh partikel tetes hujan untuk satu sampel volume. Jumlah
energy tergantung dari ukuranserta bentuk partikel yang dikenai oleh pancaran
radar. Metode pertama dalam menangkap potesi radar kapal memantau hujan
menggunakan metode image processing pada gambar rekaman plotter radar. Hasil
rekaman plotter radar setelah dihilangkan clutter kondisi ini dipertegas dengan
data pengukuran data. Data ini dapat dilihat arah barat sampai utara terjadi
intensitas hujan.
Berikut spesifikasi tabel:
Power Output 4 Kw
Jangkauan 0-60km
array
Verifikal Beamwidth 27
atau meningkatkan.
pencari tersebut.
alat bantu navigasi yang sangat potensional di atas kapal baik dalam
atau pantulan yang diterima dari objek dalam sistem medan pandang.
2008, Awak kapal adalah orang yang bekerja atau diperkerjakan di atas
kapal oleh pemilik kapal atau operator kapal melakukan tugas di atas
(Arleiny.2018).
Tahun 2016).
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang dikutp oleh Lexy J Moleong, penelitian
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perlaku yang diamati.
membantu dalam memahami teori yang akan dibahas pada saat melakukan
mengamati latar belakang, keadaan dan fakta untuk mendapatkan data yang benar.
kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaa yang terjadi saat
Dengan deskriptif kualitatif akan membuat deskripsi secara sistematis, aktual dan
akurat mengenai optimalisasi penggunaan radar oleh crew kapal guna mencegah
2. Data Sekunder
yang telah ada sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peeliti
merupakan aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasaka
penelitian.
2. Teknik Wawancara
memperoleh informasi dengan cara Tanya jawab antara peneliti dengan subjek
kegiatan dan juga untuk mengurangi adanya keraguan dalam keilmuan yang
buku teks, syrat kabar, surat, film, naskah,artikel dan sebagainya Tersiana
praktek dilaut, dapat berupa foto-foto kegiatan, tulisan ataupun catatan kecil
sipenulis sendiri.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik data kualitatif. Analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari dan membaut kesimpulan sehingga mudah dipahami
JADWAL PENELITIAN
3 Pengumpulan
dan Analisis
Data
4 Penyusunan
Laporan
Penelitian
Catatan:
1. Sidang KIT dilaksanakan secepatnya atau sesegera mungkin setelah
penyusunan laporan dan pembimbingan akhir dilaksanakan.
Bulan untuk pengumpulan dan analisis data disesuaikan rencana taruna/i naik
Fahroji, Ade Moch. 2018. Optimalisasi Penggunaan Radar Ketika Cuaca Buruk
Lufftaratama, Vindyo. 2019. Optimalisasi Alat Navigasi Radar Saat Melewati Alki
Semarang.
Rachmi, Nur. 2020. Analisis Pengaruh Penggunaan Alat Navigasi Yang Ada Di Alur
Bagaskara, Dwi Rizky. 2020. Penggunaan Alat Navigasi Radar Pada Alur Pelayaran
Sempit Guna Mencegah Bahaya Tubrukan Di Atas Kapal. Karya Ilmiah Terapan.
Mengetahui Posisi Target Dan Mengurangi Bahaya Navigasi Diatas Kapal. Jurnal 7
Agusta. 2019. Pentingnya Radar Sebagai Alat Navigasi dan Deteksi. Konksea.