Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL KARYA ILMIAH TERAPAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR OLEH CREW


KAPAL GUNA MENGURANGI BAHAYA NAVIGASI DI
KAPAL X

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Program Studi Diploma III Studi Nautika
(Diklat Pelaut Tingkat III Pembentukan)

BAYU ANGGARA
NIT. 113305201045
AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STUDI NAUTIKA


POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT
TAHUN 2022
PERSETUJUAN UJIAN PROPOSAL
KARYA ILMIAH TERAPAN

JUDUL : OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR OLEH


CREW KAPAL GUNA MENCEGAH BAHAYA
NAVIGASI DI KAPAL X
NAMA : BAYU ANGGARA
NIT : 113305201045
PROGRAM STUDI : NAUTIKA
KEAHLIAN : DP - III PEMBENTUKAN

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk dilakukan ujian kelayakan.

Padang Pariaman, 2022


Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Capt. ZAINAL ARIFIN,M.M FAUZIAH ROSELIA,S.S.,M.HUM


NIP. 19720112 199903 1 002 NIP. -

Mengetahui :
Ketua Program Studi Nautika

ACHMAD ALI MASHARTANTO, S.Kom., M.Si


NIP. 19810714 200812 1 002
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah indonesia yang terbentang dari 6°08’LU hingga 11°15’LS dan

94°45’BT hingga 141°05’BT terletak di posisi geografis sangat strategis, karena

menjadi penghubung dua samudera dan dua benua, samudera Hindia dengan

Samudera Pasifik, dan Benua Asia dengan Benua Australia. Luas total wilayah

indonesia adalah 7.9 juta km² terdiri dari 1.8 juta km² daratan, 3.2 juta km² laut

tetorial dan 2.9 juta km² perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE). Wilayah perairan

6.1 juta km² tersebut adalah 77% dari seluruh luas indonesia, dengan kata lain

Indonesia merupakan Negara maritime yang memiliki luas perairan sekitar 5,8

juta km atau 1,3% dari luas perairan dunia. Begitu luas perairan yang dimiliki

membuat Indonesia menjadi salah satu Negara yang menjadi alur pelayaran

internasional. Maka dari itu Indonesia merupakan salah satu jalur transportasi laut

internasional yang banyak dilewati oleh kapal dari berbagai Negara dunia. Selain

itu, Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau dari

sabang sampai merauke. Seiring perkembangan industri dan kebutuhan akan

transportasi khususnya transportasi laut baik domestik maupun internasional di

Indonesia semakin meningkat, maka tidak dipungkiri semakin banyak jumlah

kapal yang beroprasi diwilayah Indonesia.


Dengan memperhatikan luas wilayah lautan yang dimiliki serta posisi yang

merupakan jalur perdagangan internasional maka Indonesia berada pada jalur

strategis lalu lintas pelayaran. Kapal merupakan bagian dari sarana transportasi

yang tidak dapat dipisahkan dengan bagian dari sarana transportasi lainnya

dengan kemampuan untuk menghangdapi perubahan kedepan, mempunyai

karakteristik karena mampu melakukan pengangkutan secara masal. Dan di kapal

terdapat alat navigasi yang membantu dalam memberikan arah pada kapal untuk

membantu dalam memberikan arah pada kapal yang berlayar.

Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan

sebenarnya atau di peta. Pengetahuan tentang alat navigasi sangat penting untuk

membantu seorang pelaut dalam membawa kapalnya. Dalam hubungannya

dengan navigasi yang aman dan efisien adalah penting bagi sebuah kapal untuk

mengetahui posisinya yang tepat karena adanya batas wilayah yang boleh atau

tidak boleh dilayari atau adanya bahaya navigasi.

Zaman dahulu navigasi kapal atau arah tujuan kapal dilakukan dengan

melihat posisi benda-benda langit seperti bintang-bintang di langit, yang tentunya

tidak dapat dilakukan jika langit sedang hujan ataupun cuaca sedang tidak bagus.

Seiring perkembangan zaman, kapal-kapal sekarang telah dilengkapi dengan

peralatan yang canggih baik dalam system elektronik yang terus berkembang

sehingga mempermudahkan kita dalam menentukan posisi kapal. Peralatan

navigasi kapal sekarang dilengkapi dengan peralatan navigasi elektronik , yaitu

RADAR.
Radar merupakan singkatan dari RADIO DETECTION AND RANGING

merupakan suatu sisitem yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan

mengetahui benda-benda yang berada di sekeliling kapal.

Dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang lalu lintas

lautnya padat dan memiliki lautan yang sangat luas dan dapat menyebabkan

kecelakaan maka crew harus dapat meggunakan radar secara maksimal agar bisa

mengurangi bahaya navigasi.

Pada tanggal 27 mei 2016 kapal KMP. Gili yang berlayar di laut jawa dari

pelabuhan gresik menuju pelabuhan Bawean. Sekitar pukul 22.25 wib saat kapal

keluar dari panduan karang jamuang ada kapal kayu yang melintas di haluan

kurang lebih berjarak 6 mill yang tidak di ketahui oleh crew yang sedang bertugas

saat itu, hal ini disebabkan karena kurang optimalnya penggunaan radar oleh

perwira jaga di atas kapal, oleh sebab itu penting untuk crew yang bertugas jaga

untuk memperhatikan alat navigasi termasuk radar jangan hanya terfokus melihat

sekitar kapal karena tidak semua benda-benda darat atau kapal-kapal yang

melintas di sekitar kapal kita dapat terlihat oleh mata. Apabila hal ini tidak di

perhatikan kemungkinan akan mengakibatkan tubrukan d laut. Maka penggunaan

alat navigasi di atas kapal oleh perwira jaga harus secara maksimal dan

professional, banyak alat navigasi di atas kapal yang sangat berpengaruh terhadap

keselamatan navigasi, dari berbagai alat navigasi di atas kapal penulis akan

meneliti tentang penggunaan pada radar, karena penggunaan radar sangat

berpengaruh terhadap keselamatan navigasi maupun keselamatan kapal dan crew

kapal.
Sehubung dengan hal tersebut di atas maka penulis tertarik mengangkat

permasalahan tersebut kedalam karya ilmiah terapan dengan judul

“OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR OLEH CREW KAPAL GUNA

MENGURANGI BAHAYA NAVIGASI DI KAPAL X”

1.2 Bataan Masalah

Untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian ini agar tidak terlalu

meluas dan juga untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari

proposal ini, maka penulis memberikan batasan atau ruang lingkup, bahwa penulis

menegaskan bahwa proposal ini hanya terbatas pada optimalisasi penggunaan

radar oleh crew.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis mengambil beberapa

rumusan masalah, untuk mengetahui berbagai masalah dan hasil yang ditimbulkan

dari OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR OLEH CREW KAPAL

GUNAMENGURANGI BAHAYA NAVIGASI DI KAPAL X, seperti :

1. Apakah crew kapal dapat menggunakan radar dengan maksimal?

2. Bagaimana upaya awak kapal dalam mengoptimalisasikan

penggunaan radar?
1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka adapun tujuan yang

ingin dicapai dari penelitian proposal ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui apakah crew kapal dapat menggunakan radar dengan

maksimal.

2. Mengetahui upaya awak kapal dalam mengoptimalisasi penggunaan

radar.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penulis

mengharapkan penelitian ini mempunyai manfaat dalam pendidikan khusus nya

pelayaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Manfaat Teoritis

Bagi masyarakat, penelitian ini bermanfaat sebagai informasi

tentang bagaimana cara menggunakan radar dengan maksimal.

b) Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

cara mengoptimalkan penggunaan radar.


b. Manfaat bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memenuhi syarat untuk

menyelesaikan program studi diploma III studi nautika bagi

penulis.

c. Manfaat bagi instansi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

acuan ataupun referensi untuk penelitian berikutnya.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Review penelitian sebelumnya

Awaludin, A. (2013:90-103) melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Kemampuan Radar Navigasi Laut Furuno 1932 mark-2 untuk Pemantauan

Intensitas Hujan” sebagai solusi radar cuaca biaya murah dengan menganalisis

spesifikasinya kemudian membuat eksperimen dan pengujian untuk mencoba

solusi kelemahannya melalui pengembangan system akuisi dan pengola sinyal

radar. Unit scanner radar memenuhi syarat untuk pendeteksi hujan, hanya

membutuhkan koreksi volume untuk lebar berkas vertical yang lebar. Sedangkan

unit display-nya belum memenuhi karena plotter-nya masih satu warna dan

penghilang clutter-nya menganggap hujan sebagai clutter. Dari hasil eksperimen


dan pengujian dapat diketahui bahwa radar ini mampu digunakan untuk

mendeteksi pergerakan hujan dengan nilai refleksifitas yang terpantau antara 15-

30 dBZ. Hasil pengukuran rain gauge menunjukan pada refleksifitas 30 dBZ

tersebut terpantau hujan.

Penelitian ini bermaksud mencari salah satu alternative teknologi radar cuaca

yang murah dan handal, yaitu dengan menganalisis kemampuan radar navigasi

laut yang belum menggunakan teknik Doppler dalam pendeteksian targetnya dan

harganya jauh lebih murah dibandingkan radar cuaca Doppler untuk pemantauan

intensitas hujan. Radar yang digunakan dalan penelitian ini adalah milik pusat

sains dan teknologi atmosfer LAPAN. Radar ini merupakan radar yang di pakai

kapal laut untuk mendeteksi kapal lain dan daratan yang ada di sekitarnya dengan

bantuan radar ini, seorang navigator kapal akan mendapatkan rute yang aman dan

cepat bagi kapalnya, meskipun di malam hari, cuaca yang berkabut gelap, atau

pelabuhan yang padat kapalnya. Spesifikasi radar ini di tunjukan dalam table

(Furuno,2013) berikut ini :

Tabel 2.1 Spesifikasi Rdar Furuno 1932 Mark-2

Parameter Spesifikasi

Frekuensi X-Band (94 10+30 MHz)

Power Output 4 Kw

Jarak maksimum 60 km

Kecepatan rotasi arena 24 rpm

Jenis antenna 3.5 ft centre-fed wafeguide


slotted array

Lebar berkas sinyal Vertical : 27, Horisontal: 2,4

Lebar pulsa sinyal 0.8us/2100Hz, 0.3us/600Hz

Jenis polarisasi Horisontal

Frekuensi intermediate 60MHz Banwidth 25 MHz

(0.08/0.3us), 3 MHz (0.8 us)

Teknik Doppler Tidak ada

Sumber : Furuno, 2013

(http.//jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_sains/article/view/1871)

Penelitian selanjutnya dilakukan Ari, G (2012:43-48) melakukan penelitian

yang berjudul “Pemanfaatan Noise Radar Kapal untuk Pemantauan Curah HUjan

Wilayah Lokal” yang menunjukan noise dari echo rain clutter dalam jumlah yang

sangat bnyak saat kondisi hujan pada tampilan plotter radar kapal. Radar cuaca

tidaklah mengukur hujan secara langsung, namun memanfaatkan jumlah energy

yang di pantulkan oleh partikel tetes hujan untuk satu sampel volume. Jumlah

energy tergantung dari ukuranserta bentuk partikel yang dikenai oleh pancaran

radar. Metode pertama dalam menangkap potesi radar kapal memantau hujan

menggunakan metode image processing pada gambar rekaman plotter radar. Hasil

rekaman plotter radar setelah dihilangkan clutter kondisi ini dipertegas dengan

data pengukuran data. Data ini dapat dilihat arah barat sampai utara terjadi

intensitas hujan.
Berikut spesifikasi tabel:

Tabel 2.2 tipe Radar

Tipe Radar Radar x-Band (9410 ± 30M)

Power Output 4 Kw

Jangkauan 0-60km

Kecepatan Rotasi 24 rpm

Jenis Antena 3.5 ft centre-fed waveguide slotted

array

Verifikal Beamwidth 27

Horisontal Beamwidth 2.4

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Optimalisasi

a) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1995;626)

adalah optimalisasi berasal dari kata optimal yang berarti terbaik,

dan yang tertinggi jadi optimalisasi adalah suatu proses meninggikan

atau meningkatkan.

b) Menurut Wikipedia adalah serangkaian proses yang dilakukan secara

sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas

trafik kunjungan melalui mesin mencari menuju situs web tertentu

dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau alogaritme mesin

pencari tersebut.

2.2.2 Pengertian Radar


a) Menurut Alan Bole (2009:1) dalam buku “Radar and Arpha manual

second edition” bahwa (Radio Detection and Ranging) merupakan

system gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk

mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti

pesawat terbang, kapal dan lain-lain.

b) Menurut Arso Martopo,Capt, (1992:49) RADAR adalah salah satu

alat bantu navigasi yang sangat potensional di atas kapal baik dalam

penentuan posisi maupun pendeteksi resiko bahaya tubrukan.

c) Menurut Lillesand dan Kiefer (1990), radar merupakan suatu cara

yang menggunakan gelombang radio untuk mendeteksi adanya objek

dan menentukan letak posisinya, prosesnya meliputi transmisi

ledakan pendek dan atau pulsa tenaga gelombang mikro ke arah

yang dikehendaki dan merekam kekuatannya dari asal gema ”echo”

atau pantulan yang diterima dari objek dalam sistem medan pandang.

2.2.3 Pengertian Crew / Awak Kapal

Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 17 tentang Pelayaran tahun

2008, Awak kapal adalah orang yang bekerja atau diperkerjakan di atas

kapal oleh pemilik kapal atau operator kapal melakukan tugas di atas

kapal sesuai dengan jabatannya yang tercantum dalam buku sijil.

2.2.4 Pengertian Bahaya Navigasi


Navigasi adalah penentu posisi dan arah perjalanan baik di medan

sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang

kompas, peta, RADAR, GMDSS, Live Saving Equipment dan buku-

buku publikasi serta teknik penggunaanya haruslah dimiliki dan

dipahami untuk awak kapal yang berkopetensi di bidang ini. Jadi,

bernavigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan pelayaran yang

berarti perpindahan kapal dari suatu tempat ke tempat yang lain

(Arleiny.2018).

Bahaya navigasi adalah segala hambatan pada perairan yang dapat

membahayakan dan mengganaggu kapal untuk bernavigasi, antara lain

bangunan dan instalasi di perairan, kerangka kapal, karang, gosong dan

ranjau (Peraturan Mentri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 129

Tahun 2016).

2.3 Kerangka Pikiran


Optimalisasi Penggunaan Radar Oleh Crew Kapal

Upaya pengoptimalan Penggunaan Kurangnya pemahaman perwira


radar oleh perwira dek agar dek saat menggunakan radar
mampu menggunakan radar
dengan maksimal

Mempelajari kegunaan radar baik Kurangnya pengetahuan akan


teori maupun praktek kegunaan radar

Optimalisasi penggunaan radar oleh


crew kapal guna mengurangi bahaya
navigasi di kapal X

BAB 3

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskrptif,yaitu data-data

yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, gambar ,bukan angka-angka menurut

Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang dikutp oleh Lexy J Moleong, penelitian

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perlaku yang diamati.

Tinjauan pustaka dijadikan dasar oleh peneliti yang bertujuan untuk

membantu dalam memahami teori yang akan dibahas pada saat melakukan

penelitian dilapang agar sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

Penelitian dilakukan secara bersamaan dengan praktek laut untuk

mengamati latar belakang, keadaan dan fakta untuk mendapatkan data yang benar.

Adapun tujuan penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk mengungkapkan

kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaa yang terjadi saat

penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi.

Dengan deskriptif kualitatif akan membuat deskripsi secara sistematis, aktual dan

akurat mengenai optimalisasi penggunaan radar oleh crew kapal guna mencegah

bahaya navigasi di kapal x.

3.2 Sumber Data Penelitian

Ada dua jenis sumber data yaitu sebagai berikut :


1. Data Primer

Menurut Wardiyanta dalam Sugiarto (2017:87) data primer

merupakan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer yaitu

informasi dari narasumber.Data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud

khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya sehingga

dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau

tempat objek penelitian dilakukan.Data primer di dapat dari sumber

informan yaitu individu seperti wawancara yang dilakukan oleh si peneliti.

2. Data Sekunder

Menurut Wardiyanta dalam Sugiarto (2017:87) data sekunder

merupakan informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari narasumber

melainkan dari pihak ketiga.Data sekunder merupakan berbagai informasi

yang telah ada sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peeliti

yang dilakukan untuk melengkapi kebutuhan data penelitian.Data ini

digunakan untuk mendukung informasi primer yang diperoleh dari literatur,

artikerl, jurnal serta situs di internet yang menyangkut dengan penelitian

yang dilakukan mengenai optimalisasi penggunaan radar oleh crew kapal

guna mengurangi bahaya navigasi di kapal x.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ini adalah :


1. Teknik Observasi

Observasi merupakan penelitian dengan melakukan pengamatan

menyeluruh pada sebuah kondisi tertentu Tersiana (2018:12). Observasi

merupakan aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasaka

dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan

pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk

mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu

penelitian.

2. Teknik Wawancara

Wawancara merupakan salah satu penelitian yang merupakan proses untuk

memperoleh informasi dengan cara Tanya jawab antara peneliti dengan subjek

yang diteliti Tersiana (2018:12). Tahapan ini dilakukan guna dalam

meningkatkan peamahaman peneliti terhadap ilmu yang didapat pada saat

kegiatan dan juga untuk mengurangi adanya keraguan dalam keilmuan yang

didapat oleh si peneliti. Pada saat wawancara peneliti melakikan pengambilan

dan melakukan catatan tertulis. Wawancara dilakukan kepada officer diatas

kapal yang nantinya tempat peneilti untuk melakukan praktek laut.

3. Teknik Studi Dokumen

Teknik dokumentasi yaitu cara yang dapat dilakuakan penulis untuk

memperoleh data langsung dari tempat penelitian, sehingga penulis

memperoleh data yang relavan. Dokumen bermacam-macam seperti dokumen

tulisan,dokumen berbentuk gambar dan dokumen berbentuk karya. Studi


dokumen merupakan kajian dari bahan dokumen yang tertulis dapatberupa

buku teks, syrat kabar, surat, film, naskah,artikel dan sebagainya Tersiana

(2018:12). Dapat disimpulkan bahwa dokumentasi bertujuan sebagai

pembuktian keaslian terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama

praktek dilaut, dapat berupa foto-foto kegiatan, tulisan ataupun catatan kecil

sipenulis sendiri.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik data kualitatif. Analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting

dan yang akan dipelajari dan membaut kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain Sugiyono (2009:95).

JADWAL PENELITIAN

Table 1. Rencana Kegiatan


No Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengajuan
topik dan
outline
proposal
2 Seminar
proposal dan
revisi

3 Pengumpulan
dan Analisis
Data

4 Penyusunan
Laporan
Penelitian

Catatan:
1. Sidang KIT dilaksanakan secepatnya atau sesegera mungkin setelah
penyusunan laporan dan pembimbingan akhir dilaksanakan.

Bulan untuk pengumpulan dan analisis data disesuaikan rencana taruna/i naik

atau praktek diatas kapal.


DAFTAR PUSTAKA

Fahroji, Ade Moch. 2018. Optimalisasi Penggunaan Radar Ketika Cuaca Buruk

Guna Untuk Meningkatkan Keselamatan Navigasi. Karya Ilmiah Terapan.

Politeknik Pelayaran Surabaya. Surabaya.

Lufftaratama, Vindyo. 2019. Optimalisasi Alat Navigasi Radar Saat Melewati Alki

di Kapal MT. Galunggung. Skripsi. Politeknik Pelayaran Ilmu Pelayaran Semarang.

Semarang.

Rachmi, Nur. 2020. Analisis Pengaruh Penggunaan Alat Navigasi Yang Ada Di Alur

Pelayarannya. Sensiste. Hal 120.

Santoso, Pudji. 2015. Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhan Media Analisis

Masalah Pelayaran dan Kepelabuhan. Jurnal Pdp. Vol 6 No 1. Hal 1.

Bagaskara, Dwi Rizky. 2020. Penggunaan Alat Navigasi Radar Pada Alur Pelayaran

Sempit Guna Mencegah Bahaya Tubrukan Di Atas Kapal. Karya Ilmiah Terapan.

Politeknik Pelayaran Surabaya. Surabaya.


Sudardi, Arleiny. 2018. Optimalisasi Penggunaan Radar Oleh Perwira Jaga Untuk

Mengetahui Posisi Target Dan Mengurangi Bahaya Navigasi Diatas Kapal. Jurnal 7

Samudra. Vol 3 No. 2. Hal 1.

Agusta. 2019. Pentingnya Radar Sebagai Alat Navigasi dan Deteksi. Konksea.

Anda mungkin juga menyukai