Anda di halaman 1dari 11

LIDAR PADA

PENGUKURAN
BATHIMETRI
OSEANOGRAFI C

LIDAR
Lidar atau Airborne Laser Scanning adalah teknologi
yang menerapkan sistem penginderaan jauh sensor
aktif untuk menentukan jarak dengan menembakkan
sinar laser yang dipasang pada wahana pesawat udara
survei kecil atau holikopter
LIDAR merupakan teknologi baru dalam dunia survei
dan pemetaan dengan menembakkan sinar laser
dengan memanfaatkan emisi gelombang cahaya untuk
memperoleh posisi geometri tiap titik laser
(pointclouds).
LIDAR adalah sebuah sistem yang tersusun dari
Segmen udara terdiri dari wahana terbang, sensor
laser, Inertial Measurement Unit (IMU), GPS,
airborne data recorder, airborne computer, dan
kamera digital. Sedangkan segmen tanah terdiri dari
titik kontrol tanah yang digunakan untuk melakukan
pengamatan GPS dan perangkat pengolahan data
LIDAR (software dan hardware).

Terdapat 3 komponen utama sistem Lidar yaitu :


Laser generator, GPS/INS, Kamera digital.
Prinsip kerja LIDAR secara umum adalah sensor
memancarkan sinar laser pada target kemudian sinar
tersebut dipantulkan kembali ke sensor. Berkas sinar yang
ditangkap kemudian dianalisis oleh peralatan detector.
Perubahan komposisi cahaya yang diterima dari sebuah
target ditetapkan sebagai sebuah karakter objek.
Sensor LIDAR memiliki kemampuan dalam pengukuran
multiple

return.

Multiple

return

digunakan

untuk

menentukan bentuk dari objek atau vegetasi yang


menutupi permukaan tanah.

Seperti teknologi radar, yang menggunakan gelombang


radio, jarak menuju obyek ditentukan dengan mengukur selang
waktu antara transmisi pulsa dan deteksi sinyal yang

LIDAR menggunakan cahaya inframerah, ultraviolet,

dipancarkan. Teknologi LIDAR memiliki kegunaan dalam

tampak, atau dekat dengan objek gambar dan dapat

bidang geomatika, arkeologi, geografi, geologi, geomorfologi,

digunakan untuk berbagai sasaran, termasuk benda-benda

seismologi, fisik atmosfer, dan lain-lain. Sebutan lain untuk

non-logam, batu, hujan, senyawa kimia, aerosol, awan dan

LIDAR adalah ALSM (Airborne Laser Swath Mapping) dan

bahkan molekul tunggal. Sebuah sinar laser dapat

altimetri laser. Akronim LADAR (Laser Detection and

digunakan untuk memperoleh fitur peta fisik dengan

Ranging) sering digunakan dalam konteks militer. Sebutan radar

resolusi sangat tinggi.

laser

juga

digunakan

tapi

tidak

berhubungan

karena

menggunakan cahaya laser dan bukan gelombang radio yang


merupakan dasar dari radar konvensional.

Karena LIDAR merupakan sistem penginderaan jauh sensor aktif, sehingga terdapat sensor untuk
memancarkan energinya sendiri. Sensor menembakkan sinar laser ke objek kemudian merekam kembali
gelombang pantulannya setelah mengenai objek, sehingga diperoleh data jarak.

LiDAR manggunakan gelombang aktif sehingga akuisisi laser pun dapat dilakukan malam hari. Tapi
karena dalam paket system LiDAR sekarang sudah include dengan sensor kamera (gelombang pasif) yang
hanya bisa pekerja baik pada siang hari, maka akuisisi hanya dapat dilakukan siang hari supaya kedua
sensor dapat bekerja.

Sistem LiDAR dapat melakukan akuisisi jutaan titik x,y dan elevasi z dalam per jam jauh lebih cepat
dibandingkan dengan motede konvensional (survey ground).

Aplikasi Data LiDAR


Melengkapi garis batas permukaan tanah yang mempunyai beda elevasi menyolok seperti garis pertemuan

tebing, atau garis pada pematang yang berubah elevasinya secara drastis, yang disebut dengan breakline.
Breaklini ini berfungsi untuk membentuk terrain atau garis kontur agar alami
Sebagai alat kontrol kualitas data LiDAR

Sebagai pelengkap data elevasi sekiranya data LiDAR tidak dapat menembus vegetasi karena lebatnya

vegetasi walaupun telah dilakukan cara scanning tertentu seperti cross run
Sebagai media untuk penggambaran unsur-unsur planimetrik seperti Jalan,sungai,tutupan lahan dsb yang dapat

dilakukan secara monoskopik maupun stereoskopik 3D


Sebagai data pelengkap untuk keperluan tertentu karena foto udara dapat menghasilkan peta foto yang lebih

informatif dibandingkan dengan peta garis.

Penggunaan Lidar
Faktor yang mempengaruhi kepadatan data LIDAR :
Ketinggian Pesawat
Kecepatan Pesawat
Frekuensi Scan
Kekuatan Pulsa
Geometri tanah dan Reflatasi dari objek yang dipantulkan
Parameter
Panjang Gelombang (mm)
Sudut scan ( derajat)
Rate Pulse (kHz)
Tinggi Terbang (m)

1. Metode Lidar Bathymetry

Pada metode ini sudut transmisi sinar laser diarahkan tegak

Pengukuran kedalaman dengan metode optik merupakan


suatu

metode

yang

digunakan

untuk

melakukan

pengukuran kedalaman perairan dengan memanfaatkan


transmisi sinar laser dari pesawat terbang dan prinsipprinsip optik. Teknologi ini dikenal dengan sebutan laser
airborne bathymetry (LAB) dan telah dikembangkan di
beberapa negara di Amerika dan Australia. Di Kanada
dikenal sistem Light Detecting and Ranging (LIDAR), di
Amerika Serikat dikenal sistem Airborne Oceanographic
LIDAR (AOL)

dan Hydrographic

Airborne

Laser

Sounder (HAL), sedangkan di Australia dikenal dengan


sistem Laser Airborne Depth Sounder (LADS).

lurus terhadap arah lintasan pesawat. Kerja sistem LADS


untuk pengukuran kedalaman dimulai dengan transmisi
sinar laser dari pesawat terbang dengan sudut tertentu
terhadap sumbu vertikal ke permukaan air. Pada titik di
permukaan air yang dikenai transmisi, sebagian gelombang
sinar laser dipantulkan dan dibiaskan ke segala arah dan
salah satu barkasnya akan menembus ke dalam air. Berkas
sinar laser yang menembus ke dalam air adalah sekitar 98%
dari energi awalnya dan akan dibiaskan dengan arah
mendekati garis normal (garis vertikal) akibat perubahan
dari densitas medium yang lebih renggang ke densitas
medium yang lebih rapat.

Metode Penentuan Batimetri


1. METODE AKUSTIK

2. METODE ALTIMETRI

Metode akustik yang dapat digunakan antara lain: pertama,

Secara umum sistem satelit altimetri mempunyai

sidescan sonar, sistem sonar dapat diartikan sebagai

tiga

penentuan posisi denganmetode akustik (acoustic location).

mengamati sirkulasi lautan global, memantau

Sidescan sonar merupakan alat untuk mendapatkan

volumedari lempengan es kutub, dan mengamati

gambaran permukaan dasar perairan dengan menggunakan

perubahan muka laut rata-rata (MSL) global.Dalam

gelombang bunyi. Pada dasar laut yang datar sempurna

konteks geodesi, objektif terakhir dari misi satelit

semua energi dipantulkan dari sesor sonar dan tidak ada

altimetri tersebut adalah yangmenjadi perhatian.

sinyal yang terekam. Dalam faktanya, dasar laut tidak rata


sempurna. Ketidakteraturan sepertibebatuan dan riak-riak
air karena pantulan (backscatter) dari energi akustik, dan
sistemdapat menyediakan informasi secara kasar keadaan
dasar laut

objektif

ilmiah

jangka

panjang

yaitu:

Survei bathimetri

Survei Batimetri dilaksanakan mencakup sepanjang

Survei batimetri adalah proses penggambaran garis-garis


kontur

kedalaman

dasar

perairan

yang

meliputi

pengukuran, pengolahan, hingga visualisasinya. Survei

koridor survey dengan lebar bervariasi. Lajur utama harus


dijalankan dengan interval 100 meter dan lajur silang (cross
line) dengan interval 1.000 meter. Kemudian setelah rencana

batimetri sendiri hanya menggambarkan bentuk dasar laut

jalur kabel ditetapkan, koridor baru akan ditetapkan selebar

dari suatu perairan, tidak sampai menggambarkan

1.000 meter. Lajur utama dijalankan dengan interval 50 meter

kandungan material dan biota laut yang hidup disana. Pada

dan lajur silang (cross line) dengan interval 500 meter.

survei batimetri akan didapatkan garis-garis kontur

Peralatan echosounder digunakan untuk mendapatkan data

kedalaman, dimana garis-garis tersebut didapat dengan

kedalaman optimum mencakup seluruh kedalaman dalam area

menginterpolasikan titik-titik pengukuran kedalaman yang

survei. Agar tujuan ini tercapai, alat echosounder dioperasikan

tersebar pada lokasi yang dikaji

sesuai dengan spesifikasi pabrik. Prosedur standar kalibrasi

Survei batimetri dimaksudkan untuk mendapatkan

dilaksanakan dengan melakukan barcheck atau koreksi Sound

data kedalaman dan konfigurasi/ topografi dasar laut,

Velocity Profile (SVP) untuk menentukan transmisi dan

termasuk lokasi dan luasan obyek-obyek yang mungkin

kecepatan rambat gelombang suara dalam air laut, dan juga

membahayakan.

untuk menentukan index error correction.

Pemanfaatan Batimetri Pada Bidang Kelautan dan Perikanan


Peta batimetri dalam aplikasinya memiliki banyak manfaat dalam bidang
kelautan antara lain penentuan

jalur pelayaran yang aman, perencanaan

bangunan pinggir pantai, pendeteksian adanya potensi bencana tsunami di suatu


wilayah, dan pertambangan minyak lepas pantai.Selain itu, peta batimetri
diperlukan untuk mengetahui kondisi morfologi suatu daerah perairan. Kondisi
laut yang sangat dinamis sehingga, peta batimetri harus selalu di updatedengan
perubahan dan perkembangan kondisi perairan tersebut

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai