Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara

WARTA ARDHIA

Kebutuhan Approach Light System pada Kedua Ambang Landasan Bandara


Sultan Hasanuddin-Makassar untuk Meningkatkan Kapasitas Pergerakan
Pesawat Udara

The Needs of Approach Light System on The Two Runway Edges of Sultan
Hasanuddin-Makassar airport to Increase Aircraft Movement Capacity

Endang Dwi Agustini


Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Udara
e-mail : litbang_udara@yahoo.co.id

INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK

Histori Artikel : In developing Sultan Hasanuddin Airport Makassar, one of the


Diterima : 27 Januari 2012 efforts is by installing Approach Light System, a navigation tool
Disetujui : 28 Februari 2012 installed at both runway edges used to improve flight security and
safety. By installing Approach Light System at both runway edges, it
Keywords: can guarantee safety flight in order to develop air traffic system in the
Approach Light system, movement area that is safe, fast and smooth.
2 runway edges, safety The objective of Approach Light System is to provide clear guides to
pilots when performing landing on the runways. The tool is also useful
Kata kunci: for making accurate landing of the aircraft.
Approach Light system, By using descriptive qualitative technical approach method in the
2 ambang landasan, analysis of this study, it can be concluded that by completely installing
keselamatan the Approach Light System at both runway edges in Sultan
Hasanuddin Airport, it has met the regulation number
SKEP/114/VI/2002 on the Airport Installation System Standard
Blueprint (Airfield Lighting System) issued by the General Directorate
of Air Transport so that safe and secure flight can be conducted
optimally and aircraft movement can be increased as well.

Approach Light System merupakan peralatan navigasi pada


kedua ambang landasan untuk meningkatkan keamanan dan
keselamatan penerbangan. Tujuan dan manfaat dari Approach
Light system adalah untuk memberikan tuntutan kepada
pilot/penerbang saat melakukan pendaratan menuju landasan
dan manfaatnya untuk ketepatan pendaratan pesawat udara.
Melalui metode pendekatan teknis deskriptif kualitatif dalam
melakukan analisis pembahasan dapat disimpulkan bahwa
dengan terpenuhinya kebutuhan Approach Light system pada
kedua ambang landasan bandara Sultan Hasanudin Makassar,
maka sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu
SKEP/114/VI/2002 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara tentang Standar Gambar Instalasi Sistem
Bandar Udara (Airfield Lighting System) sehingga dapat
terselenggara keamanan dan keselamatan penerbangan secara optimal
dan dapat meningkatkan pergerakan pesawat udara.

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 168


PENDAHULUAN landasan dapat meningkatkan
pergerakan pesawat udara dan
Dalam rangka pengembangan meningkatkan keselamatan
Bandara Sultan Hasanuddin-Makassar, penerbangan pada Bandara Sultan
maka pihak penyelenggara melakukan Hasanuddin-Makassar.
kegiatan dengan membangun landasan Untuk dapat menjamin pelayanan
baru dikarenakan semakin keamanan dan keselamatan
meningkatnya perkembangan penerbangan, maka seluruh fasilitas
transportasi udara di wilayah elektronika dan listrik harus memiliki
Makassar, untuk itu perlu dilakukan kualitas yang memadai baik ditinjau
penyesuaian terhadap kebutuhan dari aspek teknis maupun aspek
infrastruktur pendukung baik sisi darat operasional.
maupun sisi udara yang memadai Salah satu persyaratan agar
untuk keperluan tersebut. Bagaimana peralatan fasilitas elektronika dan
persiapan terhadap pengembangan listrik dapat terpenuhi yaitu melalui
tersebut?. persyaratan standar gambar Precision
Pembangunan infrastruktur tersebut Approach Light System pada dua
adalah pengembangan terminal ambang landasan sesuai dengan
penumpang, parkir pesawat (apron), ketentuan yang berlaku.
tempat parkir kendaraan, Sehubungan dengan penambahan
pembangunan menara (tower) dan alat bantu navigasi udara sesuai Annex
pemasangan peralatan operasi 11, untuk mewujudkan sistim
penerbangan berupa Instrument pengaturan lalu lintas udara di daerah
Landing System (ILS) dan DVOR (Dopler pergerakan agar dapat tercipta arus
Very High Frequency Omni Radio Range) lalu lintas udara tetap aman, cepat dan
serta peralatn pendukung yaitu lancar sehingga tercapai final approach
Approach Light System yang merupakan segmen yaitu suatu segmen dari satu
peralatan navigasi pada kedua ambang instrument approach procedure dimana
landasan untuk meningkatkan pendaratan dan kelurusan untuk
keamanan dan keselamatan landasan pendaratan dapat terepenuhi,
penerbangan. Terkait dengan maka diperlukan suatu kajian yaitu
pemasangan beberapa peralatan alat Kebutuhan Precision Approach Light
bantu navigasi udara dalam System pada Kedua Ambang Landasan
mendukung pengoperasian landasan Bandara Sultan Hasanuddin-Makassar
baru Bandara Sultan Hasanuddin- untuk meningkatkan keamanan dan
Makassar, maka sistim pengaturan lalu keselamatan penerbangan.
lintas udara yang lama saat ini sudah Tujuan kajian adalah untuk
tidak memungkinkan untuk memberikan tuntunan kepada
mengakomodasi sistim pengaturan lalu pilot/penerbang pada saat melakukan
lintas udara yang bari. pendekatan menuju landasan sehingga
Dengan terpasangnya Approach dengan adanya Precision Approach Light
Light System pada kedua ambang

169 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012


System dapat terjamin keselamatan fasilitas bandar udara; d. rencana
penerbangan. pengembangan fasilitas bandar
Manfaatnya untuk ketepatan udara tiap-tiap tahapan
pendaratan pesawat udara (air taffic pembangunan hingga akhir .
advisory services). 2. Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor SKEP
BAHAN DAN METODE 113/VI/2002 tentang Kriteria
Penempatan Fasilitas Elektronika
Tinjauan Pustaka dan Listrik Penerbangan. Pada Bab
Landasan hukum yang dipakai untuk I disebutkan bahwa pada setiap
mengatur tentang kegiatan Air Traffic penyelenggara bandar udara harus
Control di Indonesia antara lain adalah : menempatan fasilitas elektonika
1. Keputusan Menteri Perhubungan dan listrik penerbangan sesuai
Nomor 11 Tahun 2010 tentang dengan kriteria penempatan
Tatanan Kebandarudaraan fasilitas elektronika dan listrik
Nasional. Pada Bab V tentang penerbangan yang menyebutkan
Rencana Induk Bandar Udara, untuk beroperasinya secara
dalam pasal 19 yang meliputi 2 optimal peralatan fasilitas
(dua) ayat disebutkan sebagai elektronika dan listrik
berikut: Ayat (1) tahapan penerbangan perlu ditata
pelaksanaan pembangunan penempatan peralatan tersebut
sebagaimana dimaksud dalam ditinjau dari aspek teknis maupun
pasal 15 huruf d disebutkan dari aspek operasional.
mengutamakan optimalisasi Kriteria penempatan peralatan
fasilitas eksisting dan kemudahan tersebut selanjutnya dibaklukan
pelaksanaan pembangunan di dan menjadi acuan di dalam
lapangan (implementatif); Ayat (2) pembangunan dan pemasanagan
tahapan pelaksanaan fasilitas elektronika dan listrik
pembangunan sebagaimana khususnya fasilitas listrik
dimaksud pada ayat (1) penerbangan.
dimaksudkan untuk mendapatkan 3. Keputusan Direktur Jenderal
efisiensi dan efektivitas rencana Perhubungan Nomor
pelaksanaan pembangunan SKEP/114/VI/2002 tentang
berdasarkan hasil perhitungana Standar Gambar Instalasi
dan kajian/analisis terhadap : a. Penerangan Bandar Udara (Airfied
Rencana tata guna lahan hingga Lighting System).
desain tahap akhir (ultimate phase); Pada Bab II di dalam
b. Kebutuhan fasilitas badnar SKEP/114/VI/2002 ini tentang
udara dengan skala prioritas yang ketentuan umum yang
mempertimbangkan faktor mendefinisakan pengertian-
kebutuhan dan ketersediaan pengertian:
anggaran; c. Rencana tata letak

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 170


a. Sistim Penerangan Bandar yang telah ditentukan.
Udara (Airfied Lighting System) Intensitas yang dihasilkan
adalah alat bantu pendaratan lampu tergantung juga pada
visual yang berfungsi besaran konsumsi daya (watt)
membantu dan melayani lampu yang diperguanakan
pesawat udara yang (high intensity = 100 watt, 150
melakukan tinggal landas, watt dan 200 watt, medium
mendarat dan melakukan taxi intensity = 45 watt – 100 watt
agar dapat bergerak secara dan low intensity = 30 watt – 45
efisien dan aman. Fasilitas ini watt).
terdiri dari lampu-lampu c. Gambar instalasi sistim
khusus yang memberikan peneranagan bandar udara
isyarat dan informasi secara adalah gambar desain
visual kepada penerbang, penempatan, konfigurasi, dan
terutama pada waktu pelaksanaan instalasi dari
penerbangan yang akan sistim penerangan bandar
melakukan pendaratan atau udara. Area Navigation (RNAV)
tinggal landas. Isyarat dan adalah suatu metode
visual ini disediakan dengan bernavigasi yang mengizinkan
mengatur konfigurasi warna, operasi pesawat terbang pada
dan intensitas cahaya dari jalur penerbangan manapun
lampu-lampu khusus tersebut. yang diinginkan dalam
Pada umumnya sewaktu akan cakupan pancaran peralatan
melakukan pendaratan atau navigasi atau batas
tinggal landas, penerbangan kemampuan alat bantu
lebih mengandalkan tersendiri.
penglihatannya keluar pesawat d. Approach Lighting System adalah
dari pada instrument yang suatu instrument approach
terdapat pada cockpit prosedure diamana lampu pada
pesawatnya. dua ambang landasan untuk
b. Intensitas pancaran cahaya pendaratan dan lepas landas
peralatan penerangan bandar telah terpenuhi.
udara adalah intensitas cahaya e. Threshold (THR) adalah awal
yang dipancarkan oleh lampu dari sautu bagian runway yang
penerbangan bandar udara dan dapat digunakan untuk
dapat dikelompokkan pada pendaratan.
high intensity, medium intensity
dan low intensity. Standar Acuan
Besaran intensitas pancaran Pembuatan kriteria penempatan
cahaya tersebut harus fasilitas elektronika dan listrik
memenuhi standar ICAO dan penerbangan mengacu pada
sesuai dengan spesifikasi teknis

171 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012


persyaratan yang berlaku sebagai Katalog Honey Well Airport Systems
berikut. Gmbh tahun 1998, Germany
1. ICAO (International Civil Aviation Approach Lighting System : adalah
Organizatioan) Annex 14, Aerodrome lampu yang dipasang untuk
Design and Operation. menunjukkan bimbingan pesawat
2. ICAO (International Civil Aviation untuk menuju runway. Lampu ini
Organizatioan) DOC 9157-AN/901 dipasang pada perpanjangan runway
Aerodrome Design Manual Part IV dengan tatanan secara berbaris yang
Visual Aid. meliputi :
3. ICAO (International Civil Aviation 1. Setiap baris terdiri dari 5 (lima)
Organizatioan) DOC 9157-AN/901 lampu dengan jarak + 1,25 meter.
Aerodrome Design Manual Part V 2. Jarak baris 1, 2 dan seterusnya
Power Supply. dengan jarak + 30 meter.
3. Jumlah baris sebanyak 30 baris
Kajian pembuatan Instrument Flight untuk PALS (PrecisionApproach
Procedure (IFP) Bandara Sultan Lighting System) sepanjang 900 m.
Hasanuddin Makassar tahun anggaran 4. Biasanya pada posisi tengah setiap
2008 yang dilakukan oleh PT LEN baris dipasang lampu SFL (Sequence
Industri (Persero). Flash Light) yang menyala
Hasil kajian tersebut antara lain : bergantian berurutan memnacarkan
1. Instrument Approach Procedure sinar dari yang terjauh menuju
Runway 03 runway sebagai alat petunjuk pada
2. Prosedur VOR/DME dan ILS center runway (garis tengah runway).
Instrument Aopproach Procedure dari
Threshold runway 03 dengan Teori UPS (Uninterruptible Power
approach 030º sesuai dengan Supply/System) Nuryo Tetuko, Edisi 13,
tempalte yang ada memiliki Juni 2003 Media Bandara PT Angkasa
kondisi : Pura II (Persero).
a. Terdapat obstacle nomor 10 Secara umum UPS (Uninterruptible
berupa tower pengawas lalu Power Supply/System) adalah suatu
litas udara dengan ketinggian sistim perlatan penjamin catu daya
180 fl MSL pada segmen Missesd listrik yang berkesinambungan dan
Approach pada bidang OAS bebas gangguan akibat pemutusan
yang diambil untuk besaran aliran listrik. Perangkat UPS
OCA/OCH baik untuk (Uninterruptible Power Supply/System)
prosedur ILS dan VOR/DME bertindak sebagai penghubung atau
sebesar masing-masing 500 fl interface antara sumber listrik dengan
(462 ft) dan 270 (232 ft). peralatan pemakai. Fungsinya sebagai
b. Mengacu pada kondisi tersebut penjamin kelangsungan dan kualitas
dan sesuai persyaratan yang catu daya listrik ke beban, apapun
ada, maka approach dengan 030º kondisi hulu sumber listrik. Alat ini
dapat diimplementasikan untuk menstabilkan tegangan secara
penerbangan instrumen.

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 172


sempurna, mengeliminasi setiap di bandar udara perangkat UPS
gangguan listrik, perangkat UPS selalu terpasang pada seluruh peralatan
siap menanggulangi setiap navigasi udara, telekomunikasi, visual
ketidaknormalan hingga kegagalan aid, informatika, security dan
catu daya listrik kepada pemakai. elektronika bandar udara dengan
Pemakaian : kapasitas daya disesuaikan dengan
Dalam pemakaian sehari-hari, kebutuhan masing-masing peralatan
khususnya pada peralatan operasional pengguna.

Kondisi landasan/runway Bandara Sultan Hasanuddin-Makassar


Jenis fasilitas sisi udara :
1. Aerodrome Reference Code : 4E
2. Sasaran pesawat : B-747-400
3. Runway :
a. Panjang : 3.100 m
b. Lebar : 45 m
c. Shoulder masing-masing sisi : 7,5 m
4. Runway strip
a. Panjang : 3.220 m
b. Lebar : 300 m
5. Taxyway
a. Exit taxiway : 5 exit
b. Parallel taxiway : 3.100 m
c. Lebar : 23 m
d. Shoulder masing-masing sis i : 10,5 m
6. Appron penumpang : 155.20 m
7. Appron Cargo : 9.900 m
8. Peralatan
a. ILS : 2 unit Cat 1
b. Radar : 1 set
c. DVOR/DME : 1 set
d. NDB : 1 set
e. Airfield Lightings : Rwy, Txy dan Appron

Metodologi Penelitian Waktu penelitian selama 6 (enam)


bulan.
Metode yang digunakan dalam Teknik analisis dengan pendekatan
kajian ini adalah melalui pendekatan secara derkriptif kualitatif dengan
teknis sesuai dengan ketentuan yang menggunakan alat bantu instrument
berlaku yaitu SKEP/114/VI/2002 yang digunakan untuk pengumpulan
tentang Standar Gambar Instalasi data adalah :
Sistim Penerangan Bandar Udara 1. Data Primer dan Sekunder
(Airfield Lighting System) untuk Data primer meliputi
dievaluasi secara Deskriftif Kualitatis. pengumpulan data dan informasi

173 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012


yang dilakukan dengan sebaran prosedur keberangkatan tidak
kuesioner dan data sekunder yang melalui kemampuan masing-masing
didapat dari studi kepustakaan jenis pesawat atau tipe pesawat
secara intensif dan lengkap. udara. Precision Approach Light
2. Pengolahan data System (PALS) bertujuan untuk
Data dan informasi yang telah memberikan tuntunan kepada
terkumpul merupakan data pilot/penerbang selama melakukan
terstruktur yang telah diarahkan penerbangan dalam keadaan cuaca
untuk dapat diolah dengan metode yang kurang menguntungkan
analisis yang telah disiapkan. terutama pada saat melakukan
pendekatan terhadap landasan,
Hasil Penelitian dan Pembahasan dengan demikian dalam cuaca yang
Hasil Penelitian buruk pun bandar udara tersebut
1. Data Primer masih dapat beroperasi dalam batas-
Pengoperasian Precision Approach batas keselamatn penerbangan.
Light System dalam rangka Apabila peralatan tersebut rusak
pengembangan Bandara Sultan tidak ada penggantinya tetapi dapat
Hasanuddin-Makassar dengan dilakukan NOTAM pengirim berita,
membangun landasan baru dalam melakukan pengoperasian
dikarenakan meningkatnya mengacu kepada SOP yang
transportasi udara di wilayah ditentukan. Adapun pada saat ini
Sulawesi Selatan, maka perlu telah diusahakan untuk pemasangan
dilakukan penyesuaian terhadap Uninterruptibe Power Supply System
infrastruktur pendukung yaitu (UPS) apabila terjadi pemutusan
Precision Approach Light System catu daya listrik.
(PALS). Pemeliharaan dan pengecekan
Pada Bandara Sultan peralatan Precision Approach Light
Hasanuddin-Makassar saat ini telah System (PALS) dilaksanakan sesuai
terpasang peralatan sisi udara yaitu SOP yang ditetapkan oleh PT
Precision Approach Light System Angkasa Pura I (Persero) cabang
(PALS) pada kedua ujung landas Bandara Sultan Hasanuddi-
pacu untuk runway 21 dan runway Makassar. Langkah-langkah
03. Kondisi tersebut tidak pengoperasina Precision Approach
berpengaruh kepada peningkatan Light System (PALS) dilakukan oleh
pergerakan pesawat, tetapi petugas bidang fasilitas teknik listrik
berpengaruh pada peningkatan dan mekanikal MAATS dengan
keselamatan penerbangan. Hal SKP/lisensi sebagai berikut:
tersebut membuat suatu kondisi LALP = Lisensi Ahli Listrik
agar olah gerak pesawat udara baik Penerbangan
pada saat melakukan prosedur Rating (katagori) CCR/SQFL =
kedatangan, prosedur untuk Constant Current Regulator/Sequence
pendekatan pendaratan dan Flashing Light.

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 174


2. Data Sekunder transportasi alaternatif yang efektif,
Fasilitas/peralatan Precision aman dan cepat dibandingkan
Approach Light System (PALS) dengan moda transportasi lainnya.
tersebut pada tabel di atas, telah Kondisi fasilitas navigasi udara saat
mengacu pada ICAO Annex 11, dan ini secara umum sudah memenuhi
SKEP/114/VI/2002. persyaratan dan befungsi dengan
Keberadaan bandar udara tanpa baik antara lain :
didukung oleh ketersediaan fasilitas a. Sistim Lampu
sarana dan prasarana baik yang PALS Cat 1 terdiri dari lampu-
berada di lingkungan bandar udara lampu high intensity centre line barret,
maupun yang berada di sekitar atau lampu cross bar 300 m dari lampu
di luar bandar udara, maka bandar threshold dan 21 buah capasitor
udara tersebut dapat dipertahankan discharger lights seperti berikut :
eksistensinya sebagai sarana

1) Centre line barret terdiri dari 5 (lima) PALS Cat 1 terdiri dari tipe elevated
lampu dengan spasi 1,25 meter pada unidirectional dan tipe surface.
perpanjangan landas pacu sepanjang
900 meter dari runway threshold b. Sistim Kontrol
dengan longitudinal interval 30 meter. Sistim kontrol tenaga listrik terpisah
2) Lampu Cross bar terdiri dari 16 dari sistim air navigasi yang
lampu dengan lebar 30 meter pada ditempatkan di Mean Power House
jarak 300 meter dari runway threshold (MPH), namun dimungkinkan
spasi 1,5 meter antar lampu. untuk dapat diintegrasikan dengan
3) Capasitor discharge lights yang sistim kontrol air navigasi. Dengan
ditambahkan pada tiap centre line sistim kontrol tersebut operator
barret flashing 2 kali dalam satu dapat mengoperasikan secara remote
detik berurutan dari lampu paling dari Mean Power House (MPH)
luar melaju kearah runway threshold. terhadap load break switch yang ada
di panel incoming maupun outgoing

175 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012


pada setiap sub station. Sistim dudukan armatur-armatur lampu,
tersebut juga dapat bila perlu level dan arah pancaran
mengindikasikan apabila pada satu cahayanya distel ulang dan baut-
sistim sub station terjadi gangguan baut pemegangnya dikencangkan
hubungan singkat, arus lebih, ground dan membersihkan bagian-bagian
fault dan under voltage. Komponen yang berkarat dan bila perlu dicat
kontrol tersebut dapat berupa ulang. Pemeliharan telah
sebuah CPU dan monitor beserta dilaksanakan sesuai SOP yang
dengan kelengkapannya untuk ditetapkan menurut panduan Annex
mendukung pencapaian integrasi 14 dan Airport Service Manual Part 9.
tersebut.
d. Data SDM
c. Pemeliharaan Fasilitas Teknik Data SDM yang mengoperasikan
Listrik fasilitas Precision Approach Light
Pemeliharaan peralatan telah System (PALS) pada Bandara Sultan
mengacu pada SOP yang ditetapkan Hasanuddin-Makassar, pada saat ini
oleh penyelenggara bandar udara seluruh personel yang
antara lain : Periksa arah pancaran mengoperasikan peralatan Precision
lampu serta sudut elevas, Approach Light System (PALS) baik
membersihkan lensa lampu dari kuantitas maupun kualitas masih
kototran, debu dan kerikil yang mencukupi kebutuhan yang ada
menempel, membersihkan bagian dengan lisensi sebagai berikut.
dalam unit lampu dari kotoran,  LTLP = Lisensi Terampil Listrik
kerikil, sarang semut dan lumut, Penerbangan
memeriksa kekencangan baut-baut  LALP = Lisensi Ahli Listrik
pengikat, baik baut-baut pada Penerbangan
breakable coupling maupun pada  CCR = Constant Current
unit-unit lampu, memeriksa plug Regulator
dan connector untuk kekedapan  Rating = Katagori
airnya, memeriksa sistiim Tugas yang dilakukan oleh personel
pentanahan (keutuhan kabel, baut- bidang fasilitas teknik listrik dan
baut pengikat), membersihkan area mekanikal MAATS adalah
unit lampu dari rumput atau mengendalikan dari jarak jauh
tanaman liar yang menghalangi arah dengan menggunakan touch screen
pancaran lampu, memeriksa sudut yang dipasang pada meja kontrol
elevasi unit-unit lampu, memeriksa menara pengawas untuk menerima
tegak lurus tiang-tiang lampu, data listrik penerbangan.
memeriksa bidang approach yang
harus bebas dari rintangan,
memeriksa bagian listrik di dalam
armatur/rumah lampu, ganti bila
ada yang rusak, memeriksa

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 176


Pembahasan Posisi penempatan fasilitas Precision
Analisis Mekanisme dan Prosedur Approach Light System (PALS) telah
Operasional Approach Light System mengacu kepada ketentuan yang
Analisis dilakukan terhadap berlaku yaitu SKEP/114/VI/2002
pelaksanaan pada Precision Approach tentang Standar Gambar Sistim
Light System (PALS) di Bandara Sultan Penerangan Bandar Udara (Airfied
Hasnuddin-Makassar yang didasarkan Lighting System) yang diadopsi dari
pada informasi yang didapat dari hasil ICAO, Aerodrome Desain Manual, Part 4,
pengolahan data terhadap pengisian Visual Aid, Chapter 15.3 seperti pada
kuesioner yang diberikan pada gambar di bawah ini.
penyelenggara bandar udara yang a. Sistim Lampu
terdiri dari mekanisme prosedur yang PALS Cat 1 terdiri dari lampu-
menjadi acuan operasional (sispro) unit lampu high intensity centre line barret,
pelaksana bidang fasilitas teknik listrik lampu cross bar 300 m dari lampu
dan mekanikal yang digunakan untuk threshold dan 21 buah capasitor
pelayanan Precision Approach Light discharger lights.
System (PALS) dalam memandu b. Karakteristik Lampu
kegiatan lalu lintas penerbangan. 1) Lampu apron harus sesuai
Instrumen Precision Approach Light dengan ICAO Annex 14.
System (PALS) merupakan satu 2) Penerangan apron diperoleh dari
rangkaian manuver yang ditentukan proyektor yang dipasang pada
dengan mengacu instrument puncak tiang lampu.
penerbangan seperti batasan yang 3) Penataan lampu sesuai SKEP
ditetapkan dimana dapat diterapkan 114/VI/2002 tentang Standar
dari awal satu rute kedatangan sampai Gambar Instalasi Sistim
titik dimana pendaratan dapat Penerangan Bandar Udara
dilakukan. Pendekatan teknik Precision (Airfied Lighting System). Seperti
Approach Light System (PALS) bertujuan pada gambar di bawah.:
memberikan tuntunan (guidance)
kepada pilot atau penerbangan selama
melakukan penerbangan terutama
pada saat melakukan pendekatan
terhadap landasan.

177 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012


Gambar tersebut diadop dari ICAO, ambang landasan Bandara Sultan
Aerodrome Design Manual, Part 4, Hasanuddin-Makassar, maka sudah
visual Aid, Chapter 15.3. sebagai bahan sesuai dengan ketentuan yang
acuan pada SKEP/114/VI/2002 berlaku SKEP/114/VI/2002
tentang Standar Gambar Instalasi tentang Standar Gambar Instalasi
Sistim Penerangan Bandar Udara Sistim Penerangan Bandar Udara
(Airfied Lighting System) telah dapat (Airfied Lighting System) sehingga
dipenuhi oleh Bandara Sultan dapat terselenggara keamanan dan
Hasanuddin-Makassar dan keselamatan penerbangan secara
dioperasikan dengan baik. optimal dan dapat meningkatkan
pergerakan pesawat.
c. Sistim Kontrol 2. Mempertahanakan SOP peralatan
Sistim kontrol tenaga listrik terpisah Precision Approach Light System
dari sistim air navigasi yang (PALS) agar terselenggara peningkatan
ditempatkan di Mean Power House keselamatan penerbangan dengan tepat.
(MPH), namun dimungkinkan
untuk dapat diintegrasikan dengan DAFTAR PUSTAKA
sistim kontrol air navigasi. Dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009
sistim kontrol tersebut operator tentang Penerbangan.
dapat mengoperasikan secara remote Keputusan Menteri Perhubungan
dari Mean Power House (MPH) Nomor 11 Tahun 2010 tentang
terhadap load break switch yang ada Tatanan Kebandarudaraan Nasional.
di panel incoming maupun outgoing Keputusan Direktur Jenderal
pada setiap sub station. Sistim Perhubungan Udara Nomor SKEP
tersebut juga dapat 113/VI/2002 tentang Kriteria
mengindikasikan apabila pada satu Penempatan Fasilitas Elektronika
sistim sub station terjadi gangguan dan Listrik Penerbangan.
hubungan singkat, arus lebih, ground Keputusan Direktur Jenderal
fault dan under voltage. Komponen Perhubungan Nomor
kontrol tersebut dapat berupa SKEP/114/VI/2002 tentang Standar
sebuah CPU dan monitor beserta Gambar Instalasi Penerangan
dengan kelengkapannya untuk Bandar Udara (Airfied Lighting
mendukung pencapaian integrasi System).
tersebut. ICAO (International Civil Aviation
Organizatioan) Annex 14, Aerodrome
Kesimpulan Design and Operation.
Dalam pengoperasian peralatan ICAO (International Civil Aviation
Precision Approach Light System (PALS) Organizatioan) DOC 9157-AN/901
dapat diambil kesimpulan sebagai Aerodrome Design Manual Part IV
berikut. Visual Aid.
1. Dengan terpenuhinya kebutuhan ICAO (International Civil Aviation
approach light system pada kedua Organizatioan) DOC 9157-AN/901

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 178


Aerodrome Design Manual Part V
Power Supply.
Teori UPS (Uninterruptible Power
Supply/System) Nuryo Tetuko, Edisi
13, Juni 2003 Media Bandara PT
Angkasa Pura II (Persero).

179 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai