Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN PERUBAHAN KONFIGURASI PRECISION APPROACH

LIGHTING SYSTEM (PALS) CATEGORY I LIMITED MENJADI MEDIUM


APPROACH LIGHTING SYSTEM (MALS) DI BANDAR UDARA HUSEIN
SASTRANEGARA – BANDUNG

Destisari Amalia(1), Hendro Widiarto(2), Asep Samanhudi,(3)


Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, Tangerang.

Abstrak: Perencanaan perubahan konfigurasi Medium Approach lighting System


dimaksudkan sebagai pengganti konfigurasi lampu approach PALS
CAT I LIMITED yang ada di Bandara Husein Sastranegara untuk
mematuhi aturan yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional (ICAO) dengan memperhatikan visibilitas di area bandara,
Runway Visual Range (RVR), factor cuaca di sekitar bandara, jam
operasional (ada atau tidak adanya penerbangan malam di bandara),
tidak adanya fasilitas Instrument Landing System (ILS), tata letak
bandara, dan kepadatan lalu lintas penerbangan, melalui Lampiran 14
Edisi 5, Desain dan Operasi Aerodrome, Manual Standar Teknis dan
Operasional untuk Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil - Bagian
139 (Manual CASR Standar - Bagian 139) Volume 1 Aerodrome di KP
262 2017, dan SKEP / 114 / VI / 2002 tentang Gambar Instalasi AFL
Standar. Konfigurasi ini terdiri dari konfigurasi system pencahayaan
Medium Approach lighting System, instalasi MALS, rangkaian seri
kabel, dan kapasitas CCR pada kondisi MALS.
Kata Kunci: Approach, Panduan, Konfigurasi

Abstract: The Planning Of Configuration Changing Of Medium Approach Lighting


System Is Intended As A Substitute For The Existing PALS CAT I
LIMITED Approach Light Configuration At Husein Sastranegara
Airport In Order To Comply With The Rules Set By The International
Civil Aviation Organization (ICAO) By Paying Attention To The
Visibility In The Airport Area, Runway Visual Range (RVR), Weather
Factors Around The Airport, Operating Hours (The Presence Or
Absence Of Night Flights At An Airport), The Absence Of Instrument
Landing System (ILS) Facilities, Airport Layouts, And Flight Traffic
Density, Through Annex 14 5th Edition , Aerodrome Design And
Operations, Technical And Operational Standard Manual For Civil
Aviation Safety Regulations - Section 139 (Manual Of Standard CASR -
PART 139) Volume 1 Aerodrome At KP 262 2017, And SKEP / 114 / VI /
2002 Concerning Standard AFL Installation Pictures. This Plan
Consists Of A Medium Approach Lighting System Configuration, MALS
Installation, Cable Series Circuit And CCR Capacity Under MALS
Conditions.
Keyword: Approach, Guidance, Configuration

37
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.2 Juni 2020 Hal 1 : 160

Pendahuluan aturan pada approach light sesuai


Pada saat ini penyediaan ketetapan ICAO di bandar udara
infrastuktur runway di Bandar Udara Husein Sastranegara – Bandung,
Husein Sastranegara terdiri dari runway peningkatan ALS berdasarkan standar
11 dan runway 29 dengan dimensi aturan yang berlaku pada approach
panjang dan lebar 2.220 m x 45 m.Pada light di bandar udara Husein
runway 29 dipasang Airfield Lighting Sastranegara – Bandung.
System sebagai alat bantu pendaratan
visual terutama pada approach light. Metode
Tetapi pada kondisi saat ini approach Penulis menggunakan beberapa
light yang terpasang pada runway 29 metode sebagai berikut:
masuk dalam kategori PALS CAT I 1. Metode Deskriptif
LIMITED yang hanya sejumlah 15 bar, Metode ini menggambarkan
sedangkan menurut standarisasi aturan kejadian sesungguhnya di lapangan,
yang ditetapkan oleh Badan merumuskan masalah, merumuskan
Penyelenggara Penerbangan, kesimpulan serta menyusun laporan
International Civil Aviation penelitian.
Organization (ICAO) category PALS 2. Metode Observasi
CAT I LIMITED tidak tertera dalam Metode observasi adalah
aturan yang berlaku. Pada kategori pengumpulan data yang dilakukan
PALS CAT I seharusnya terpasang melalui pengamatan dan pencatatan
lampu approach sejumlah 30 bar. Pada secara sistematis terhadap gejala,
kondisi saat ini yang terjadi pada fenomena yang sedang diselidiki.
bandar udara Husein Sastranegara tidak 3. Studi Pustaka
adanya cukup lahan untuk Mengumpulkan data dari buku-buku
mengaplikasikan standar aturan pada ilmiah, peraturan-peraturan,
kategori PALS CAT I sesuai yang ketetapan-ketetapan yang berlaku
ditetapkan oleh International Civil dan sumber-sumber tertulis baik
Aviation Organization (ICAO) yaitu tercetak maupun elektronik lain.
jumlah bar yang sesuai sejumlah 30
bar. Metode Pengumpulan Data
Maksud penulisan tugas akhir ini Dalam rangka pembuatan tugas
adalah: Melakukan perubahan akhir ini penulis menggunakan
konfigurasi approach light yang tepat beberapa teknik pengumpulan data
dan sesuai dengan kondisi yang ada sebagai berikut:
saat ini dan melakukan pemenuhan 1. Pengamatan secara langsung di
standar aturan terkait approach light lapangan.
yang sesuai dengan ketetapan Badan Pengamatan dan pengumpulan data
Penyelenggara Penerbangan, dilakukan pada saat pelaksanaan On
International Civil Aviation The Job Training di Bandar Udara
Organization (ICAO) pada bandar Husein Sastranegara Bandung.
udara Husein Sastranegara – Bandung. 2. Pengumpulan Data Spesifikasi
Dengan tujuan Pemenuhan standar Approach light yang ada di Bandar

38
Perencanaan Perubahan Konfigurasi Precision Approach........... (Destisari Amalia)

Udara Husein Sastranegara melintang (crossbar)sepanjang 21


Bandung. meter pada jarak 300 meter dari
3. Pengumpulan Data Spesifikasi CCR ambang landasan (threshold). Pada
untuk Approach light di Bandar setiap bar lampu MALS memiliki jarak
Udara Husein Sastranegara antar bar yaitu 60 meter
Bandung.
4. Perhitungan Kapasitas CCR dan
panjang kabel yang digunakan.
5. Wawancara
Penulis mendapatkan data yang
akurat secara lisan dari beberapa
ahli di lapangan yang terkait
langsung dengan penelitian ini.

Diskusi
1. Medium Approach lighting System Gambar 1. Konfigurasi MALS
(MALS) (KP 2 Tahun 2013)
Berdasarkan standar aturan (referensi).
Referensi yang digunakan pada
penulisan tugas akhir ini yaitu:
▪ Annex 14 Volume I, 5th Edition,
Aerodrome Design and Operations.
▪ KP 262 tahun 2017 tentang Standar
Teknis dan Operasional Peraturan \
Keselamatan Penerbangan bagian
139 (MOS – Manual of Standard
CASR part 139) Volume I Bandar Gambar 2. Konfigurasi MALS
Udara. (SKEP 114 Tahun 2002)
▪ KP 2 tahun 2013 tentang Kriteria
Penempatan Peralatan dan Utilitas MALS (Medium Approach
Bandar Udara lighting System) menurut KP 262
▪ SKEP 114/VI/2002 tentang Standar Tahun 2017 Tentang Standar Teknis
Gambar Instalasi Penerangan Bandar dan Operasional Peraturan
Udara (Airfield Lighting System). Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
139 (MOS – Manual of Standard CASR
Karakteristik Medium Approach Part 139) Volume I Bandar Udara
lighting System (MALS) (Aerodrome) antara lain:
Sebuah garis cahaya pada a. Medium Approach lighting System
perpanjangan landas pacu (runway) (MALS) digunakan jika precision
terdiri 45 (empat puluh lima) unit approach tidak ada atau dibenarkan.
lampu, dimana memungkinkan berjarak Sistem penerangan runway akan
420 meter dari ambang landas pacu menggunakan jenis intensitas
(threshold) dengan sebuah garis cahaya menengah.

39
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.2 Juni 2020 Hal 1 : 160

b. Medium Approach lighting System Udara Husein Sastranegara – Bandung


(MALS )harus terdiri dari batang- dijelaskan sebagai berikut:
batang lampu pada 60 m garis tengah
yang memanjang ke luar sejauh 420
m dari threshold.
c. Susunan MALS harus terdiri dari
konfigurasi lampu yang menyala
dengan tetap (steady burning light)
yang disusun secara simetris dan di
sepanjang perpanjangan garis tengah
runway. Gambar 3. Layout Medium Approach
d. Medium Approach lighting System Lighting System (MALS)
(MALS) berawal sekitar 60 m dari
runway threshold dan berakhir 420 m a. Pada gambar desain MALS tersebut
dari threshold. bahwa lampu dipasang pada sisi
e. Jika memungkinkan, dapat dipasang approach. Lampu yang dipasang
condenser discharge light di tiga sejumlah 7 bar dengan jarak masing
batang (bar) luar. – masing antar bar adalah sejauh 60
f. Lampu crossbar harus diberi jarak m. Total jarak lampu yang dipasang
1,5 m tiap lampu untuk pada desain gambar MALS adalah
menghasilkan efek linier. 420 m.
g. Jika digunakan crossbar berukuran b. Pada tiap bar lampu yang terpasang
21 m, maka rentangnya (gap) berada sebanyak 5 unit lampu kecuali pada
di masing – masing sisi garis tengah. bar yang terpasang crossbar pada
Rentang (gap) ini harus dibuat jarak 300 m dari threshold.
minimum untuk memenuhi c. Warna pada semua unit lampu yang
persyaratan lokal dan tidak boleh digunakan pada lampu approach
lebih dari 6 m. yaitu berwarna putih (clear). Untuk
h. Medium Approach lighting System jarak antar unit lampu pada satu bar
(MALS) harus terdiri dari sebaris approach light adalah 1,5 m seperti
lampu di garis tengah runway yang pada gambar dibawah ini:
memanjang, dan sebisa mungkin
melebihi jarak yang tidak kurang dari
420 m dari threshold dengan sebaris
lampu yang membentuk crossbar
sepanjang 21 m.

Berdasarkan gambar desain Medium


Approach lighting System (MALS)
Berdasarkan gambar desain
Medium Approach lighting System
(MALS) pada runway 29 di Bandar Gambar 4. Jarak (gap) antar unit lampu
pada tiap bar approach light

40
Perencanaan Perubahan Konfigurasi Precision Approach........... (Destisari Amalia)

d. Pada gambar desain Medium


Approach lighting System (MALS)
dipasang crossbar yang terletak pada
bar 3. Pada bar 3 tersebut dipasang
10 unit lampu yang berwarna putih
(clear). Jarak antar masing – masing
lampu pada tiap barnya adalah 1,5
m.

Gambar 6. Sudut elevasi lampu dan


penentuan jenis lampu approach

Untuk penentuan tinggi tiang


Gambar 5. Jarak (gap) antar unit lampu approach sesuai dengan sudut elevasi
crossbar pada tiap bar lampu yang telah ditentukan yaitu
dengan memperhatikan kondisi
e. Tipe lampu yang dipasang pada permukaan tanah dimana tiang
seluruh unit lampu approach approach itu akan dipasang, lalu
merupakan tipe unidirectional dan menggunakan theodolite guna
dipasang secara elevated dari bar 1 menyesuaikan tinggi tiang approach
sampai bar 7. pertama dengan permukaan tanah awal
f. Pengaturan sudut elevasi lampu pada sampai tinggi tiang approach terakhir
tiap – tiap bar sesuai dengan SKEP lalu diatur sudut elevasi lampu pada
114/VI/2002 tentang Standar approach light yang akan dipasang.
Gambar Instalasi Penerangan Bandar
Udara (Airfield Lighting System) 2. Instalasi Medium Approach lighting
adalah sebagai berikut: System (MALS)
1) Bar 1 – bar 2 : 6º a. Persyaratan Utama
2) Bar 3 – bar 7 : 5,5º Lampu approach harus merupakan
Pemasangan approach light lampu yang dirancang agar
disesuaikandengan sudut elevasi lampu menghasilkan distribusi cahaya
yang telah ditetapkan, sudut elevasi unidirectional dengan intensitas
lampu dari jarak terjauh 420 m sampai cahaya yang sesuai dan
dengan 360 m yaitu dari bar 1 sampai memancarkan cahaya berwarna putih
bar 2 harus memiliki sudut elevasi (clear). Lampu approach ini harus
lampu kurang lebih yaitu 6º dan dapat dipasang dengan sumber daya
kemudian untuk lampu yang dari sirkuit yang dipasang secara seri
ditempatkan pada jarak 300 m sampai 6,6 A seperti yang telah digunakan
dengan 60 m memiliki sudut elevasi pada armature yang menggunakan
lampu yaitu 5,5º. lampu jenis halogen atau
incandescent. Lampu tersebut harus

41
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.2 Juni 2020 Hal 1 : 160

langsung mendapat suplai dari 2) Untuk isolating transformator


isolating series transformator. harus ditempatkan pada pit
b. Persyaratan Fotometri transformator yang berada diluar
Unit lampu approach harus bidang landasan (runway) yang
dirancang agar menghasilkan cahaya diperkeras atau jika diluar daerah
yang bersifat unidirectional. Variasi perkerasan maka ditempatkan
keluaran cahaya yang sesuai dengan sedekat mungkin dengan lampu
arus input harus seperti keluaran approach. Ukuran dan model pit
cahaya yang dihasilkan oleh lampu transformator dapat disesuaikan
halogen. Untuk arus input diatas 6,6 sesuai dengan jumlah isolating
A maka keluaan cahaya harus tetap transformator yang akan
stabil seperti ketika berada pada arus ditempatkan pada pit
inpu 6,6 A. transformator. Ukuran dan model
Lampu medium approach harus pit transformator yang digunakan
memiliki intensitas cahaya yang adalah size 2 dan size 3.
telah ditetapkan oleh KP 262 tahun
2017 tentang Standar Teknis dan
Operasional Peraturan Keselamatan
Penerbangan bagian 139 (MOS –
Manual of Standard CASR part 139)
Volume I Bandar Udara yaitu
dengan intensitas cahaya yang sesuai
dengan minimum average intensitas Gambar 8. Pit transformator lampu
efektif yaitu 20.000 candela (cd) dan approach
5.000 candela (cd) untuk lampu
crossbar. d. Langkah – Langkah Pemasangan
c. Persyaratan Pemasangan Lampu
1) Pemasangan untuk tipe lampu 1) Lampu approach tipe elevated
approach elevated maka a) Jumlah seluruh unit lampu
digunakan tiang single mast dan approach tipe elevated yaitu 45
double mast dalam instalasinya unit dan sudah termasuk 10 unit
seperti pada gambar dibawah ini: lampu crossbar dengan pancaran
cahaya putih (clear).
b) Lokasi untuk pemasangan lampu
approach menggunakan lokasi
eksisting sehingga tidak
diperlukan pengecoran ulang atau
pemilihan lokasi kembali.
c) Cabut tiang mast lampu approach
tipe elevated yang berada pada
jarak 30 m dari threshold dan
Gambar 7. Tiang single mast dan setiap bar lampu approach yang
double mast lampu approach elevated berjarak 30 m dari threshold.

42
Perencanaan Perubahan Konfigurasi Precision Approach........... (Destisari Amalia)

d) Untuk jalur kabel sekunder l) Pasang lampu pada masing-


menggunakan jalur penggalian masing armature lampu
kabel eksisting sehingga tidak approach.
perlu melakukan penggalian m) Pasang kabel ground pada body
ulang. armature lampu approach.
e) Penggunaan bak (pit) transformer n) Lalu tutup kembali armature
masih menggunakan pit lampu approach.
transformer size 2 yang berada di o) Untuk armature yang telah
posisi belakang lampu approach. dipasang lampu approach,
f) Isolating transformer diletakkan pasanglah armature tersebut pada
pada pit transformer yang telah tiang mast yang telah ditentukan
ditentukan. Tarik kabel primer tingginya.
yang bersumber dari CCR p) Pasang base plate pada area yang
kemudian hubungkan dengan akan dipasang tiang mast.
isolating transformer. Tiap ujung q) Posisikan tiang mast yang telah
kabel primer disambungkan pada dipasang armature lampu
isolating transformer dipasang approach pada posisi yang telah
connector kit. ditentukan tingginya dan
g) Dari isolating transformer yang pasanglah breakable coupling
telah dihubungkan dari CCR, untuk lampu approach dari bar 1
tarik kabel primer menuju sampai bar 7 serta pada lampu
isolating transformer berikutnya crossbar yang berjarak 300 m
sesuai dengan sirkuit yang telah dari threshold yaitu pada bar 3.
ditentukan dan begitu selanjutnya
hingga lampu approach terakhir
kabel primer disambungkan
kembali pada kabel yang menuju
CCR.
h) Untuk isolating transformer pada Gambar 9. Breakable Coupling
sisi sekunder, tariklah kabel
sekunder yang pada tiap ujung r) Kuatkan sambungan base plate
kabel sekunder dipasang dengan area perkerasan untuk
connector kit. lamp approach dengan
i) Pada jarak 60 m dari threshold menggunakan anchor rods.
pasanglah armature lampu
approach pada tiang lampu mast.
j) Pada armature lampu approach,
tariklah kabel sekunder dan
pasanglah connector kit pada
ujung kabelnya.
k) Buka armature lampu yang akan
dipasang lampu approach. Gambar 10. Anchor rods pada base
plate

43
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.2 Juni 2020 Hal 1 : 160

s) Pemasangan armature lampu


untuk approach harus mengikuti
sudut elevasi pemasangan lampu
approach yang telah ditentukan
pada tabel 4.3 pada runway 29.
t) Sambunglah connector kit dari
kabel sekunder pada lampu
dengan connector kit pada kabel
sekunder yang ditarik dari Gambar 13. Wiring diagram pada
isolating transformer. approach light
Pemasangan lampu approach
tipe elevated digambarkan pada gambar
dibawah ini yang sesuai dengan
ketentuan yang tercantum pada SKEP
114/VI/2002 tentang Standar Gambar
Instalasi Penerangan Bandar Udara
(Airfield Lighting System)

Gambar 14. Sambungan connector kit


antar masing-masing kabel

3. Lampu Medium Approach lighting


System (MALS)
Lampu approach yang akan
Gambar 11. Instalasi pemasangan
digunakan untuk pemasangan
elevated approach light single mast
konfigurasi medium approach lighting
system (MALS) masih menggunakan
lampu approach eksisting dikarenakan
kondisi lampu approach yang masih
dalam kondisi bagus dan untuk
efisiensi biaya pemasangan lampu
approach. Lampu approach yang akan
dipasang yaitu sejumlah 45 unit lampu
dengan 10 lampu crossbar dalam
Gambar 12. Instalasi breakable konfigurasinya. Untuk lampu approach
coupling pada approach light pada kondisi eksisiting menggunakan
lampu jenis PK 30d dengan tipe lampu

44
Perencanaan Perubahan Konfigurasi Precision Approach........... (Destisari Amalia)

IDM 2982 buatan Thorn IDMAN 114/VI/2002 tentang Standar Gambar


sesuai dengan data spesifikasi lampu Instalasi Penerangan Bandar Udara
approach pada tabel 4.1. Lampu (Airfield Lighting System).
approach eksisting memiliki daya 150 Pada pola konfigurasi tersebut,
W dan memiliki intensitas cahaya yang persentase lampu yang tidak digunakan
sesuai dengan ketentuan yang atau rusak harus diatur sehingga tidak
ditetapkan oleh KP 262 tahun 2017 menggangu pola dasar dari konfigurasi
tentang Standar Teknis dan Operasional sistem penerangan lampu approach.
Peraturan Keselamatan Penerbangan Selain itu, lampu yang rusak tidak
bagian 139 (MOS – Manual of boleh bersebelahan dengan lampu rusak
Standard CASR part 139) Volume I lainnya,kecuali jika pada crossbar
Bandar Udara yaitu minimum average dimana diperbolehkan ada dua lampu
intensitas efektif sebesar 20.000 rusak yang bersebelahan.
candela (cd). Pada lampu crossbar, sirkuit
diatur agar tidak semua lampu crossbar
padam jika salah satu sirkuit
mengalami kerusakan.
Sirkuit pada gambar 16 merupakan
sirkuit interleaved, yang berarti lampu
pada tiap barnya dibuat selang – seling
antara sirkuit 1 dan sirkuit 2 sesuai
dengan Aerodrome Design Manual doc
9157 part 5.
Gambar 15. Konstruksi lampu
approach 5. Kabel Medium Approach Lighting
System (MALS)
4. Sirkuit Cable Series Medium Penggunaan kabel yang
Approach Lighting System (MALS) dibutuhkan untuk instalasi perencanaan
perubahan konfigurasi menjadi medium
approach lighting system (MALS)
menggunakan kabel tipe SUPREME
cable jenis FL2XCY 6 kV size 1 X 6
mm² dan didapatkan dari cara
pengukuran kabel sesuai dengan
kondisi eksisting yaitu:
1. Jarak kabel dari CCR ke approach
pada bar 7 = 2.200 m x 2 = 4.400 m
Gambar 16. Sirkuit cable series 2. Jarak kabel dari approach bar 1 ke
CCR = 2.620 m x 2 = 5.240 m
Gambar ini mengacu pada aturan
3. Jarak antar bar lampu approach =
yang ditetapkan dalam Aerodrome
100 m x 2 x 6 = 1.200 m
Design Manual doc 9157 part 5 tentang
Total penggunaan kabel jenis FL2XCY
Electrical System dan pada SKEP
yang dibutuhkan pada instalasi medium

45
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.2 Juni 2020 Hal 1 : 160

approach lighting system (MALS)


adalah sebesar 10.840 m.

6. Kapasitas CCR
Untuk menentukan kapasitas
CCR diperlukan perhitungan beban –
beban terlebih dahulu, berikut adalah
perhitungan kapasitas CCR yang akan
digunakan untuk perencanaan
perubahan konfigurasi menjadi medium
approach lighting system (MALS):

100 % = Efisiensi CCR ideal yang


berarti semua daya yang diberikan
pada CCR tanpa adanya rugi daya
80 % = Maksimal beban CCR. Saat
CCR full beban, efisiensi CCR 80%

46
Perencanaan Perubahan Konfigurasi Precision Approach........... (Destisari Amalia)

Untuk merubah menjadi kVA Lighting System (MALS) di Bandar


dikalikan dengan cos phi yaitu 0,8. Dari Udara Husein Sastranegara – Bandung
penjelasan diatas didapat hasil sebagai yaitu:
berikut: 1. Perubahan konfigurasi pada lampu
Kapasitas CCR yang dibutuhkan = 10 approach PALS CAT I Limited pada
kW x cos phi = 10 kW x 0,8 = 8 kVA runway 29 meliputi :
Berdasarkan perhitungan a. Pencabutan setiap bar unit lampu
kapasitas CCR diatas didapatkan approach PALS CAT I Limited
kapasitas CCR yang diperlukan yaitu yang berada pada jarak 30 m dari
CCR berkapasitas 8 kVA. threshold.
Berdasarkan kapasitas CCR yang b. Pengurangan lampu approach
tersedia di lapangan biasanya terdapat menjadi 45 unit dari jumlah
CCR berkapasitas 2,5 kVA ; 5 kVA ; lampu eksisting 101 unit lampu
7,5 kVA ; 10 kVA ; 15 kVA ; 25 kVA termasuk lampu crossbar.
dan 30 kVA, maka kapasitas CCR yang c. Pemindahan crossbar pada jarak
akan digunakan yaitu 10 kVA untuk 2 300 m dari threshold yang
circuit yang berarti untuk masing – sebelumnya berada pada jarak
masing circuit menggunakan CCR 330 m dari threshold dikarenakan
berkapasitas 5 kVA untuk konfigurasi pada tahun 2005 kondisi lampu
MALS. approach hanya sejumlah 14 bar
Pada pemakaian CCR eksisting dan tidak memiliki RESA
menggunakan CCR berkapasitas 15 (Runway End Safety Area),
kVA / circuit dan untuk pemakaian sehingga ketika dibuat RESA
CCR pada perencanaan perubahan panjang runway berkurang dari
konfigurasi MALS masih 2.250 m menjadi 2.220 m dan
menggunakan CCR yang tersedia di dilakukan penambahan lampu
Bandar Udara Husein Sastranegara approach pada bar 15 yang
Bandung dikarenakan CCR yang dulunya adalah bar 14 menjadi
tersedia masih dalam kondisi yang approach light sejumlah 15 bar
baik dan masih bisa untuk mensuplai dan penempatan crossbar yang
daya yang digunakan pada konfigurasi semula berada pada jarak 300 m
MALS, sehingga untuk 1 circuit pada maju menjadi 330 m dan akan
konfigurasi MALS menggunakan CCR dipindahkan menjadi 300 m
berkapasitas 15 kVA yang tersedia. kembali.
Jumlah CCR yang dibutuhkan adalah 2 d. Lampu approach ditempatkan
CCR untuk lampu approach 2 circuit. merentang dari threshold
threshold sepanjang 420 m dan
Kesimpulan jarak antar lampu approach tiap
Kesimpulan yang telah diuraikan bar lampu medium approach light
terkait perencanaan perubahan yaitu 60 m.
konfigurasi Precision Approach 2. Diperlukan adanya pergantian kabel
Lighting System (PALS) Category I FL2XCY sesuai perhitungan pada
Limited menjadi Medium Approach

47
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.2 Juni 2020 Hal 1 : 160

pembahasan yaitu sejumlah 10.840 menyesuaikan dan memastikan


m. bahwa perencanaan perubahan
3. Dengan adanya perubahan konfigurasi approach light sesuai
konfigurasi lampu approach serta dengan kondisi sebenarnya dan dapat
adanya pengurangan jumlah lampu diterapkan pada kondisi Bandar
dari 101 unit lampu menjadi 45 unit Udara Husein Sastranegara –
lampu, untuk efisiensi tidak Bandung maupun bandara dengan
diperlukan penambahan / pengadaan kondisi lapangan serupa.
CCR yang baru, sehingga masih
menggunakan CCR berkapasitas 15 Daftar Pustaka
kVA yang tersedia di Bandar Udara
Husein Sastranegara Bandung. Aerodrome Design Manual (Doc 9157)
4. Perencanaan perubahan konfigurasi Part 5. Electrical System
PALS CAT I LIMITED menjadi http://www.ilmuterbang.com/
MALS ini dibuat berdasarkan https://id.wikipedia.org
standar aturan atau referensi yang huseinsastranegara-airport.co.id/
ditetapkan oleh International Civil ICAO. ANNEX 14, Volume I, 5th
Aviation Organization (ICAO). Edition. Aerodrome Design and
Operations.
Saran KP 2. Kriteria Penempatan Peralatan
Saran yang dapat disampaikan dan Utilitas Bandar Udara.
terkait perencanaan perubahan (2013). Direktur Jenderal
konfigurasi PALS CAT I LIMITED Perhubungan Udara.
menjadi MALS ini adalah: KP 262. Standar Teknis dan
1. Perencanaan perubahan konfigurasi Operasional Peraturan
approach light harus mengacu pada Keselamatan Penerbangan Sipil
standar aturan yang ditetapkan oleh Bagian 139. (2017). Direktur
ICAO sesuai dengan aturan pada Jenderal Perhubungan Udara.
Annex 14 Volume I, 5th Edition, Peraturan Umum Instalasi Listrik.
Aerodrome Design and Operations, (2011). 0225 SNI.
KP 262 tahun 2017 tentang Standar Ramdhani, M. (2005). Rangkaian
Teknis dan Operasional Peraturan Listrik. Bandung.
Keselamatan Penerbangan bagian SKEP/114/VI. Standar Gambar
139 (MOS – Manual of Standard Instalasi Sistem Penerangan
CASR part 139) Volume I Bandar Bandar Udara (Airfield
Udara, KP 2 tahun 2013 tentang Lighting System). (2002).
Kriteria Penempatan Peralatan dan Direktur Jenderal Perhubungan
Utilitas Bandar Udara, dan SKEP Udara.
114/VI/2002 tentang Standar
Gambar Instalasi Penerangan Bandar
Udara (Airfield Lighting System).
2. Melakukan observasi atau survey
kondisi lapangan untuk dapat

48

Anda mungkin juga menyukai