Anda di halaman 1dari 6

Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104

VOL. 4 No. 1 April 2020

RANCANG BANGUN KONTROL DAN MONITORING CONSTANT


CURRENT REGULATOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN
MODUL GSM VIA SMS GATEWAY
Rifdian Indrianto Sudjoko1, Hartono2, Slamet Hariyadi3
1,2,3)
Politeknik Penerbangan Surabaya
Jln Jemur Andayani I/73 Wonocolo Surabaya 60236
Email: rifdian.anto@gmail.com

Abstrak
Constant Current Regulator (CCR) adalah sebuah alat yang digunakan untuk
pengatur arus konstan dan brightness dari alat bantu visual yang ada pada Airfield
Lighting System (ALS). Rancangan bangun kontrol dan monitoring CCR sebuah
miniatur Constant Current Regulator dengan menggunakan mikrokontroller
melalui modul gsm sebagai komponen utama untuk mengendalikan brightness dari
CCR. Hasil pengujian alat diperoleh bahwa kontrol dan monitoring CCR memiliki
kinerja yang baik, dengan respon yang cepat ketika dikontrol dan dimonitoring
dengan mikrokorontroler melalui modul gsm via sms gateway. Pada sistem yang
digunakan, mikrokontroler menggunakan Solid-State Relay yang berfungsi sebagai
alat bantu untuk menghubungkan mikrokontroler dengan kontak brightness pada
CCR.
Kata Kunci: constant current regulator, airfield lighting system, mikrokontroler,
modul gsm, sms gateway
Abstract
Constant Current Regulator is a tool used for regulating the constant of current and
the brightness of the visual aids of Airfield Ligtings. Currently there is no practical
tool in the Aviation Polytechnics of Surabaya, so it is necessary to design a trainer
Constant Current Regulators as a learning media.Therefore, it has been designed a
miniature of Consatant Current Regulator using a microcontroller as the main
component for controlling the current which is flowing in the load circuit.The
measurement results of current sensors will provide data to the microcontroller for
consideration if the current is appropriate with the predetermined reference current,
if the measured current does not appropriate to the reference current, the
microcontroller will control Solid-State Relay which serves as a switch to control
current the load.
Keywords: constant current regulator, microcontroller, current sensor, Solid –
State Relay, reference current

bantu pendaratan visual pada umumnya


PENDAHULUAN
dibuat dalam rangkaian seri dengan intensitas
Dalam dunia penerbangan tersedianya suatu cahaya dipertahankan tetap. Agar pancaran
power supply yang kontinyu dan juga handal intensitas cahaya dari alat bantu pendaratan
sangat dibutuhkan. Selain power supply yang visual tetap, dibutuhkan supply arus yang
kontinyu juga dibutuhkan SDM yang tetap/konstan. Pelaksanaannya yaitu sumber
memiliki kecakapan dan juga ahli di bidang catu daya dihubungkan dengan input
penyediaan power supply untuk bandar peralatan regulator arus tetap. Alat penunjang
udara. yang diperlukan untuk mengontrol agar arus
Untuk memenuhi kriteria/ketentuan yang tetap pada Airfield Lighting adalah Constant
telah ditetapkan,maka rangkaian/instalasi alat
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 36
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

Current Regulator atau lebih dikenal dengan Constant Current Regulator AUGIER DIAM
CCR. 4000 Sebagai Media Pembelajaran di
Politeknik Penerbangan Surabaya Politeknik Penerbangan Surabaya”. Peralatan
merupakan suatu lembaga pendidikan dan ini dapat digunakan untuk praktikum dan
pelatihan yang khusus untuk mencetak insan- dapat untuk mempelajari CCR dengan praktis
insan penerus bangsa yang berkompeten, dan juga untuk mengoptimalkan
terampil, berdedikasi, kreatif dan beretika, pembelajaran taruna taruni untuk
sehingga dapat bersaing di pasar kerja di menghasilkan lulusan yang handal sehingga
dunia penerbangan yang lingkupnya sangat mampu bersaing di dunia kerja.
luas dan tidak memberikan ruang atau tempat
bagi segala bentuk kesalahan. METODE
Untuk menghasilkan lulusan yang mampu Di laboratorium AFL (Airfield Lighting)
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terdapat beberapa alat untuk menunjang mata
dan mampu menganalisis setiap kuliah Sistem Penerangan Bandara seperti,
permasalahan, maka Program Studi Teknik miniatur Airfield Lighting Orange Airport,
Listrik Bandar Udara menyediakan sarana Simulator Airfield Lighting, dan Illuminance
laboratorium yang dapat digunakan oleh Light Meter. Peralatan praktek di
taruna dalam mengaplikasikan ilmu terapan laboratorium AFL tersebut sebenarnya sudah
yang telah diperoleh dari teori yang sangat lengkap, tetapi masih ada beberapa
didapatkan dari proses pembelajaran di kelas peralatan yang masih kurang maksimal
sehingga kelak dapat dihasilkan lulusan yang dalam penggunaanya. Sebagai contoh
memiliki wawasan dan keterampilan sesuai miniatur Airfield Lighting, lampu
dengan disiplin ilmu yang telah diajarkan dan penerangan airside sudah dirangkai seri antar
dapat mengaplikasikannya di dunia kerja lampu dengan trafo seri yang sesuai dengan
sesuai salah satu misi dari Politeknik ada yang di lapangan. Akan tetapi untuk
Penerbangan Surabaya yaitu mencetak CCR yang telah terpasang sebagai catu daya
sumber daya manusia yang unggul di bidang utama bagi penerangan airside tersebut tidak
penerbangan yang memenuhi standar untuk dibongkar dan dipasang. Maka dari itu
kompetensi dan mampu bersaing di tingkat penulis ingin merancang sebuah miniatur
nasional maupun global. Constant Current Regulator AUGIER DIAM
Dalam penyampaian teori maupun praktek 4000 sebagai sarana pembelajaran di
tentang Constant Current Regulator dengan Politeknik Penerbangan Surabaya.Untuk
menggunakan trainer CCR yang dilengkapi penelitian kualitatif seperti penelitian
dengan sistem kontrol dan sistem tindakan kelas, etnografi, fenomenologi,
kelistrikannya sangat diperlukan guna studi kasus, dan lain-lain, perlu ditambahkan
menunjang proses pembelajaran sehingga kehadiran peneliti, subyek penelitian,
memberikan kemudahan bagi dosen maupun informan yang ikut membantu beserta cara-
instruktur pengajar dalam penyampaian cara menggali data-data penelitian, lokasi dan
materi pembelajaran dan dapat memperdalam lama penelitian serta uraian mengenai
wawasan pengetahuan taruna, sehingga pengecekan keabsahan hasil penelitian.
taruna lebih memahami dan dapat
menerapkan ilmu yang telah diterima.
Dari latar belakang yang telah dijelaskan
diatas, maka penulis mengambil
judulpenelitian: “Rancang Bangun Miniatur
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 37
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

Konsep Rancangan
Untuk menyusun suatu miniatur/trainer yang
hasilnya sesuai dengan yang diharapkan,
maka diperlukan adanya suatu konsep
rancangan untuk memberikan gambaran yang
akan dirancang nantinya.
Untuk itu penulis membuat diagram blok
untuk menggambarkan miniatur yang akan
Gambar. 1 Rangkaian sistem secara keseluruhan dirancang.
CCR AUGIER DIAM 4000

Berikut adalah blok diagram dari CCR


AUGIER DIAM 4000 :

Gambar. 2.Blok Diagram CCR AUGIER DIAM


4000

Kondisi Yang Diinginkan


Di Laboratorium AFL belum ada trainer
CCR yang bisa dibongkar dan dipasang
kembali sebagai sarana pembelajaran,
sehingga dengan memanfaatkan ilmu yang
telah dipelajari, penulis ingin membuat suatu Gambar.3. Blok Diagram Rancangan
rancangan miniatur dari sebuah CCR
sebenarnya yang bisa dipelajari prinsip dasar Dari blok diagram diatas dijelaskan bahwa
dan cara kerja suatu CCR dengan sumber utama dari sistem berasal dari jala –
menggunakan mikrokontroller. Dari SSR jala 220VAC yang kemudian diturunkan
nantinya akan masuk ke tapping trafo pada menggunakan transformator menjadi
output yang dapat diatur sesuai dengan daya 50VAC. Keluaran dari trafo tersebut menjadi
dari beban yang terpasang. input bagi Solid State Relay yang telah
Rancangan alat yang akan dibuat nantinya disesuaikan. Solid State Relay berfungsi
adalah pengontrolan brightness lampu pada sebagai switching yang nantinya bekerja
miniatur CCR type AUGIER DIAM 4000 layaknya saklar dengan kecepatan tinggi,
menggunakan mikrokontroler arduino. dimana Solid State Relay akan memotong
Dalam rancangan ini mengembangkan sistem gelombang sinusoida yang dihasilkan oleh
kontrol CCR type AUGIER DIAM 4000 tegangan AC. Dengan memutus gelombang
yang masih menggunakan transistor akan sinusoida maka arus yang diinginkan bisa
dimodifikasi dengan mikrokontroler arduino didapat.
untuk mewakili fungsi yang ada pada Pada trafo daya juga akan dirancang
transistor. Sehingga dalam penerapannya tappingloadadaptation yang berfungsi untuk
juga dalam pengerjaannya lebih mudah dan mengoptimalkan efisiensi faktor daya.
sederhana. Pelaksanaanya yaitu dengan cara merubah
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 38
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

tap pada output sekunder di trafo daya.


Direkomendasikan untuk memilih tap yang
rendah apabila CCR dioperasikan dibawah
beban penuh. Pengaturan tap pada beban
sebenarnya memberikan 4 manfaat :
1. Input arus utama menurun
2. Harmonik yang terdapat pada input Gambar 4. Desain rangkaian kontrol dan
arus utama menurun monitoring CCR
3. Maksimum tegangan output pada Modul GSM ini mengirimkan info ke
kasus open circuit berkurang arduino tentang kondisi brightness yang
4. Maksimum arus output pada diinginkan. Arduino akan mengontrol relay
kegagalanSolid State Relay akan dibatasi board untuk mengatur CCR sesuai setting
Dari load tapping pada trafo dayaarus brightness dari SMS yg diterima
akan mengalir ke trafo tegangan 1/1 yang
nantinya akan mewakili fungsi dari trafo seri HASIL DAN PEMBAHASAN
pada kondisi sebenarnya, karena lampu- Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
lampu yang digunakan sebagai beban kinerja dari sistem dan untuk mengetahui
nantinya dirangkai secara seri, maka trafo apakah sistem yang telah dibuat sesuai
tersebut akan berfungsi untuk mencegah agar dengan perencanaan atau belum. Pengujian
kerusakan/trouble pada salah satu lampu terlebih dahulu dilakukan secara terpisah
tidak akan mempengaruhi kondisi pada pada masing-masing unit rangkaian,
lampu yang terpasang lainnya. kemudian dilanjutkan ke pengujian sistem
Pada rangkaian beban akan dipasang yang telah terintegrasi secara keseluruhan.
sensor arus yang berfungsi untuk menerima Adapun tahap-tahap pengujian yang akan
data arus yang dihasilkan dari output CCR. dilakukan adalah sebagai berikut :
Nilai arus yang terbaca akan digunakan 1. Pengujian Tegangan Input
sebagai acuan penentuan lebar gelombang 2. Pengujian Tegangan Output
pulsa yang akan dihasilkan oleh PWM pada 3. Pengujian Arus dan Brightness
Arduino yang digunakan untuk kontrol Solid 4. Pengujian kontrol dan monitoring via
State Relay nantinya. SMS
Pengujian Tegangan Input
Desain Rancangan Pengujian tegangan input dilakukan dengan
Rancangan kontrol dan monitoring CCR mengatur tegangan keluaran dari
menggunakan mikrokontroler ini dapat transformator variabel yang diatur sekitar
dilihat pada gambar di bawah. 50VAC.Pengujian ini bertujuan untuk
Rangkaian control dan monitoring menyesuaikan tegangan kerja pada rancangan
CCR terdiri dari mikrokontoler arduino,
nantinya. Maka dari itu tegangan yang diukur
modul GSM900A, relay board dan lcd.
Mikrokontroler berfungsi untuk mengontrol harus benar-benar sesuai agar tidak berakibat
relay board sesuai perintah SMS yang pada kinerja rancangan tersebut nantinya.
diterima oleh modul GSM Pengujian Tegangan Output
Pengujian Tegangan Output bertujuan untuk
mengetahui tegangan keluaran dari
Transformator 4A Step Up dari 50V ke
220V. Nilai tegangan input 50V dari Trafo
tersebut didapat dari output Transformator
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 39
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

Variabel, sehingga tegangan dapat diatur


sesuai kebutuhan.
Pengujian ini dilakukan dengan
menghubungkan Transformator Variabel
dengan Trafo Step Up, kemudian output dari
Trafo Step Up dihubungkan dengan Voltage
Meter untuk mengukur tegangan
keluarannya.
Pengujian Arus dan Brightness
CCR Aiugier memiliki 5 step brightness
sesuain dengan spesifikasi yang dimiliki.
Pengujian dari pengukuran arus dari CCR ini (a)
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Pengukuran Arus


Brigthness Arus
1 0.05
2 0.07
3 0.10
4 0.12
5 0.15

Pengujian kontrol dan monitoring via


SMS (b)
Kontrol dan monitoring CCR dilakukan
melalui SMS. Perintah dikirimkan melalui
modul GSM dan juga ditampilkan ke lcd.

(c)
Gambar 5. Mock up rangkaian secara Gambar 6. (a) kontrol brightness melalui
keseluruhan SMS (b) kontrol remote CCR (c) kontol
Gambar diatas merupakan mock up power CCR
rangkaian secara kesuluruhan. Terdiri dari 3
bagian utama yaitu mikrokontroler arduino,
modul GSM SIM900A dan relay board.

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 40


Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan, ISSN : 2548 – 8090 e – ISSN : 2548 – 8104
VOL. 4 No. 1 April 2020

PENUTUP IET Electric Power Applications Vol 9


Kesimpulan Part 5) p 239-247
Setelah merancang control dan monitoring [2] Danial Vidal, lluis Monjo, Luiz Sainz
Constant Current Regulator menggunakan 2016 Aeronautical Ground Lighting
kontrol Arduino UNO dan SMS System Study : Field Measurements
sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab- and Simulation (Spain : Universitat
bab sebelumnya maka dapat diambil Politecnica De Catalunya IET
kesimpulan yaitu : Generation Transmission and
1. Untuk mendapat arus konstan Distribution Vol.10 ) p 1-6
menggunakan sensor arus ACS 712 dan [3] Caplar R and Kulisic P 1973 Proc. Int.
mikrokontroller Arduino UNO serta Conf. on Nuclear Physics (Munich) vol
menggunakan Solid State Relay sebagai 1 (Amsterdam: North-
switching untuk penyakelaran. Holland/American Elsevier) p
2. Dengan menggunakan metode kontrol
PWM, arus konstan dapat diatur sesuai
dengan perubahan beban, dengan cara
memutus gelombang sinusoida tegangan
AC agar arus dapat berubah sesuai
dengan beban.
3. Untuk mengatur brightness dari lampu
tersebut dapat dilakunan melalui SMS.
SMS akan diterima oleh modul GSM dan
akan diteruskan arduino. Arduino
mengontrol brightness CCR melalui
relay board yg akan terhubung ke control
CCR.
4. Monitoirng dari brightness CCR
ditampilkan melalui lcd dan handphone
yg teregistrasi nomornya di modul GSM.

Saran
1. Untuk mengatur PWM agar lebih stabil,
sebaiknya dapat ditambahkan dengan
kontroler PID (Proporsional Integral
Deriativ).
2. Arus yang dikontrol sebaiknya dapat
diperbesar lagi agar lebih mudah dalam
dimengerti dan dipahami oleh peserta
didik.
3. Alat yang dikembangkan harus
mempunyai desain dan konstruksi yang
lebih baik dan kuat agar dapat bertahan
dalam jangka waktu yang lama.
.
DAFTAR PUSTAKA
[1] D.Vidal , LI. Monjo, L. Saint and J.
Pedra 2015 Model of Airport Ground
Lighting System Transformer (Spain:
Universitat Politecnica De Catalunya

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 41

Anda mungkin juga menyukai