PENDAHULUAN
dengan teknologi yang moderen dan sedang gencar dikembangkan di PLN untuk
(telemetering), dan sebagai tempat pengolahan data yang terpusat. Sistem SCADA
ini harus mampu melakukan fungsi-fungsi tersebut secara kontinu dan pada
peralatan yang secara geografis terletak jauh dari pusat sistem. Dalam prosesnya,
sebuah sistem SCADA terdiri dari Master Station, media komunikasi, dan Remote
Terminal Unit. Tanpa ketiga bagian utama ini, sistem scada tidak berfungsi utuh,
fungsi-fungsi SCADA.
lamanya waktu penanganan gangguan atau biasa disebut dengan SAIDI (System
dituntut untuk menopang dan membantu kinerja operasi distribusi agar gangguan
dapat diatasi dengan cepat, aman dan meminimalisir pekerja untuk datang ke
1
2
lapangan dan mengatasi gangguan secara real time dengan sistem kontrol jarak
jauh.
proteksi. Apabila terdapat suatu gangguan maka relay proteksi akan memberi
input kepada annunciator pada kubikel lewat PLC untuk mengeluarkan alarm
buzzer dan indikasi lampu. Apabila annunciator sudah bekerja maka alarm akan
terus berbunyi dan indikasi gangguan akan muncul pada HMI (Human Machine
Interface). Oleh sebab itu, dibutuhkan reset annunciator agar alarm mati, indikasi
gangguan dapat tidak muncul terus menerus sehingga gangguan pada HMI tidak
menumpuk, dan akan aman apabila petugas area meminta penormalan beban.
Apabila terjadi penumpukan status gangguan yang lama dengan gangguan yang
baru pada HMI dapat menyulitkan petugas saat akan melakukan pelacakan
gangguan dan data tidak update/real time. Mengacu pada SOP (Standar
Operasional Prosedur) yang berlaku saat ini, setelah terjadi gangguan pada suatu
sebelum menjalankan perintah dari petugas area untuk menormalkan PMT. Reset
annunciator juga penting apabila kubikel mempunyai sistem interlock, yaitu tidak
yang terhubung dengan PLC mempunyai tiga tombol yang harus ditekan secara
3
berurutan; yaitu ‘Silence, Acknowledge, dan Reset’ sehingga untuk reset panel
pada HMI harus dilakukan dengan tiga kali tekan atau lebih.
dilakukan dari HMI dan dilakukan hanya dengan sekali tekan untuk pengefektifan
kinerja dari sisi operasi. Melihat dan menimbang kebutuhan kecepatan pada
sistem operasi distribusi, diperlukan suatu terobosan dan inovasi pada sisi
SCADA agar hal tersebut dapat tercapai. Mengingat keadaan jumlah I/O pada
SCADA yang terbatas sehingga ketiga tombol pada annunciator harus diringkas
bagaimana pemanfaatan dari alat Sequencer Module sebagai alat bantu kontrol
1. Sebagai salah satu syarat untuk untuk memperoleh gelar Ahli Madya dan
Diponegoro.
masalah yang ada di PT. PLN (Persero) APD Jateng & DIY.
3. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru didunia kerja yang tidak kita
5. Mempraktekan dan mengembangkan ilmu yang telah kita dapat saat kuliah.
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman nyata tentang dunia kerja dan cara kerja di PT.
yang sesungguhnya.
komponennya.
a. Menjalin kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dengan PT. PLN
mengembangkan pendidikan.
sesungguhnya.
pendidikan.
5
yang dimulai dari tanggal 19 Januari 2014 sampai dengan 19 April 2014 di PT.
direset.
2. Karena keterbatasan jumlah Digital Output (DO) pada I/O Logik sehingga
1. Cara Langsung
a. Observasi
annunciator.
b. Interview
Metode ini mencakup wawancara atau tanya jawab secara langsung dan
bidangnya.
dan memilih data yang didapatkan dari PT PLN (Persero) APD Semarang
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan laporan.
SCADA.
BAB V : PENUTUP