Anda di halaman 1dari 111

Sistem Terdistribusi dan SCADA

SISTEM TERDISTRIBUSI DAN SCADA


SEMESTER VIII
D-IV TEKNIK ELEKTRONIKA

JOB SHEET

Oleh
Anton Hidayat,ST.,MT
Zulhabi,ST.,MT
Anton,ST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2016

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

a) JUDUL
b) Kompetensi Utama dan Kompetensi Penunjang
c) Toeri Penunjang praktikum
d) Alat dan Bahan
e) Gambar Percobaan
f) Langkah-langkah Percobaan
g) Data Percobaan
h) Pertanyaan / Soal Praktikum
Pertemuan 1 : Perkembangan Otomasi Industri
- Pertemuan 2 : Programmable Logic Controller (PLC)
- Pertemuan 3 : Komponen Perangkat Keras PLC
- Petemuan 4 : Dasar-Dasar Logika
- Pertemuan 5 : Dasar Pemrograman PLC
- Pertemuan 6 : Fungsi Timer dan Counter
- Pertemuan 7 : Instruksi Sequencer dan Shift Register
- Pertemuan 8 : UTS ( Ujian Tengah Semester)
- Pertemuan 9 : Instruksi Program Kontrol
- Petemuan 10 : Instruksi Manipulasi Data
- Petemuan 11 : Fungsi Matematika
- Petemuan 12 : Review Kendali PID
- Petemuan 13 : Kendali PID menggunakan PLC
- Petemuan 14 : Instalasi PLC dan Troubleshooting
- Petemuan 15 : Komunikasi PLC
- Petemuan 16 : UAS (Ujian Akhir Semester)

Job Sheet EL 2012

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

LEMBARAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN


PENYUSUNAN BUKU AJAR/JOBSHEET

1. Judul : Sistem Terdistribusi dan SCADA


2. Ketua Pelaksana :
Nama/NIP : Anton Hidayat,ST.,MT / 197610252005011002
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika
Matakuliah yg diampu : Kendali, Sensor dan Aktuator, Robotika, Mekatronika,
Sistem Kendali Cerdas, PLC1, PLC Lanjut
3. Anggota Pelaksana 1
Nama/NIP : Zulharbi, ST.,MT /
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika
Matakuliah yg diampu : Kendali, Sistem Kendali Cerdas, PLC1, PLC Lanjut
4. Anggota Pelaksana 2
Nama/NIP : Anton ST.,MT /
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika
Matakuliah yg diampu : Kendali, Sistem Kendali Cerdas, PLC1, PLC Lanjut
5. Lokasi Kegiatan : Laboratorium Otomasi dan Kendali
6. Biaya Yang Dibutuhkan : Rp. 1.000.000,00,-
7. JangkaWaktuPelaksana : 6 Bulan
8. Biaya : Rp. 1.000.000,00,-

Mengetahui, Padang,
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana

( DR. Afrizal Yuhanef ,ST.,M.Kom) ( AntonHidayat,ST.,MT )


NIP NIP. 197610252005011002

Wakil Direktur 1

(Drs. Albar, MKom)


NIP. 19580917 198603 1 002

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

KATA PENGANTAR

Job Sheet ini dibuat atas dasar lanjutan matakuliah dari PLC1 dan PLC Lanjut
yang talah dilakukan pada semester sebelumnya dengan perkembangan Teknologi
Informasi dewasa ini kebutuhan akan data logger dan monitoring sistem dengan
tampilan visual yang mudah dalam pengoprasian sangat dibutuhkan serta kendali
jarak jauh yang diaplikasi pada sistem SCADA merupakan kebutuhan yang
penting dewasa ini sehingga mata kuliah Praktikum Sistem Terdistribusi dan
SCADA pada PLC industri merupakan matakuliah wajib bagi mahasiswa Teknik
Elektronik khususnya mahasiswa DIV Teknik Elektronika.

Pada praktikum Sistem Terdistribusi dan SCADA ini menggunakan modul PLC
LS tipe XGB dengan 32 Input/Output digital serta ditambah 1 Modul ADC dan 1
Modul DAC dengan 4 Input/Output dengan input Arus dan Tegangan serta Output
Arus dan Tegangan yang dapat dikeluarkan oleh kedua Modul ADC/DAC. Pada
modul LS XGB ini diaktifkan secara Stand Alone jadi pengoperasiannya hanya
dilakukan pada 1 Komputer dengan 1 Modul LS XGB dengan software yang
digunakan adalah XG5000 untuk program PLC XGB serta Infou Untuk program
Visual SCADA nya. Kedua Software ini bisa dibuatkan bisa dibuatkan
simulasinya agar mahasiswa dapat mencoba dirumah simulasinya sebagai tugas
sebelum diuji pada modul sebenarnya.

Bagian yang dibahas dalam Praktikum Ini adalah pengenalan PLC LS tipe XGB
dengan 32 I/O digital, wirring pemasangan modul PLC XGB dengan power
supplay AC dan DC serta struktur sistem PLC LS tipe XGB. Selanjutnya
bagaimana membuat program Leadder pada PLC ini dengan menggunakan
program XG5000 serta bagaimana mensetting input Output PLC dengan bantuan
program XG5000. Selanjutnya membuat program aplikasi digital pada Modul
serta Program Aplikasi lanjut pada Modul LS tipe XGB. Selanjutnya program
Analog input dan Analog Output pada modul LS modul ADC yang dipakai tipe
AD04A serta DV04A kedua modul ini merupakan expand dari PLC XGB.
Selanjutnya pembacaan untuk High Speed Counter guna pembacaan Encode. Pada

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Akhir jobsheet ini akan diaplikasikan SCADA dengan menggunakan Program


Infou. Diawal bab SCADA ini bagaimana menInstall Infou serta membuat
tampilan digital untuk SCADA visual dengan menggunakan infou selanjutnya
pembacaan data input Analog dan Output Analog serta membuat tampilan Visual
secara interaktef dan juga pemasangan wirring untuk sistem SCADA.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun Format Buku Ajar
dan Modul Praktek yang telah menyelesaikan panduan ini semoga Allah SWT
membalas segala kebaikannya tersebut dan saya berharap masukan serta kritikan
yang membangun dari staf pengajar untuk kesempurnaan format dan saya ucapkan
terima kasih.

Padang, 23 Mei 2016

Tim Penyusun

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI DIV ELEKTRONIKA

PLC DASAR

TOPIK KEGIATAN PRAKTEK


SISTEM TERDISTRIBUSI DAN SCADA
1
Kompetensi Utama
1. Mahasiswa diharapkan mengerti tentang PLC
2. Mahasiswa diharapkan mengetahui fungsi PLC di Dunia Industri
3. Mahasiswa diharapkan mengetahui aplikasi-aplikasi PLC

Kompetensi Penunjang
1. Mahasiswa Mengerti Keuntungan serta kerugian penggunaan PLC
2. Mahasiswa Mengetahui Bagian-bagian dari PLC

Pengertian

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang


mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk
berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam [2].  Definisi
Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah: sistem
elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di
lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat
diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan,
perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau
proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog [3].
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

1.    Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk


menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah
fungsi atau kegunaannya.
2.   Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik
dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR,
dan lain sebagainya.
3.  Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur
proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.  
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial
dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat
dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki
pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini
memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat
dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software
yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini
bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada
suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan
output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi
sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga
dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output
banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat
dibagi secara umum dan secara khusus [4]. Secara umum fungsi PLC
adalah sebagai berikut:
1.   Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi
output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara
berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang
tepat.
2.   Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu
sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses


yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut pada operator.                       
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input
ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat
memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih
lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian
yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai
untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan
sebagainya.            
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses
yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika
terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang
tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

Keuntungan dan Kerugian PLC [2][5]

pengubahan dengan pemrograman ulang

Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang
bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A
masih dalam proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram ulang dalam
satuan detik

 Penambahan rangkaian lebih cepat


Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu dengan
cepat, tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada pengendali
konvensional. Dalam industri-industri yang ada sekarang ini, kehadiran PLC
sangat dibutuhkan terutama untuk menggantikan sistem wiring atau
pengkabelan yang sebelumnya masih digunakan dalam mengendalikan suatu
sistem.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Dengan menggunakan PLC akan diperoleh banyak keuntungan diantaranya


adalah sebagai berikut:

Fleksibel
Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan dengan
pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin membutuhkan sepuluh
pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC kesepuluh  mesin tersebut
dapat dijalankan dengan programnya masing-masing.

  Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah


Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi maka pengubahannya hanya
dilakukan pada program yang terdapat di komputer, dalam waktu yang
relatif singkat, setelah itu didownload ke PLC-nya. Apabila tidak
menggunakan PLC, misalnya relay maka perubahannya dilakukan dengan
cara mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya memakan waktu yang
lama.

Jumlah kontak yang banyak


Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil lebih banyak
daripada kontak yang dimiliki oleh sebuah relay.

Harganya lebih murah


PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan dibandingkan dengan
sebuah relay. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah dibandingkan dengan
harga beberapa buah relay yang mampu melakukan pengkabelan dengan
jumlah yang sama dengan sebuah PLC. PLC mencakup relay, timers,
counters, sequencers, dan berbagai fungsi lainnya.

 Pilot running
PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih dahulu di
kantor atau laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji, diobserbvasi dan
dimodifikasi bila memang dibutuhkan dan hal ini menghemat waktu bila
dibandingkan dengan sistem relay konvensional yang diuji dengan hasil
terbaik di pabrik.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

 Observasi visual
Selama program dijalankan, operasi pada PLC dapat dilihat pada layar CRT.
Kesalahan dari operasinya pun dapat diamati bila terjadi.

 Kecepatan operasi
Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay. Kecepatan
PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecond.

 Metode Pemrograman Ladder atau Boolean


Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan pemrograman ladder bagi
teknisi, atau aljabar Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem kontrol
digital atau Boolean.

 Sifatnya tahan uji


Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay dan timers
mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga bersifat
lebih tahan uji.

 Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol


Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan komponen-komponen lainnya,
sehingga tidak membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai
tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer ataupun
komponen-komponen lainnya sebagai peralatan tambahan.

 Dokumentasi
Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan tidak perlu melihat blueprint
circuit-nya. Tidak seperti relay yang printout sirkuitnya tidak dapat diperoleh.

 Keamanan
Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci dan
diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat mengubah
program PLC selama PLC tersebut dikunci.

       

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian


yang dimiliki oleh PLC, yaitu:

 Teknologi yang masih baru


Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau relay ke
konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang

 Buruk untuk aplikasi program yang tetap


Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Sedangkan PLC
dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu fungsi
jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali, sehingga
penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan memboroskan
(biaya).

 Pertimbangan lingkungan
Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan yang
tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di dalam
PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC
sehingga tidak berfungsi optimal.

 Operasi dengan rangkaian yang tetap


Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan PLC lebih
mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan menjadi lebih
efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade secara periodik.

Bagian-Bagian PLC

Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:

 Central processing unit (CPU ).


Bagian ini merupakan otak atau jantung PLC, karena bagian ini
merupakan bagian yang melakukan operasi / pemrosesan program yang
tersimpan dalam PLC. Disamping itu CPU juga melakukan pengawasan

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

atas semua operasional kerja PLC, transfer informasi melalui internal bus
antara PLC, memory dan unit I/O.

Bagian CPU ini antara lain adalah :

 Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik


menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh
komputer.

 Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini


berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random
Access Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh
pengguna / pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka
isinya akan hilang, oleh sebab itu  bagian ini disebut bersifat
volatile,  tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat volatile.

 Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC,
dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only
Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU,
karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang
tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke
dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau
Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan
untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat
diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di
RAM hilang atau rusak [6].

 Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi  tetap


jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi
rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke
tempat lain tepat sampai pada waktunya

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

 Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini


berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah
dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba
terputus. 

 Programmer / monitor (PM).


Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakan
Programmer. Dengan adanya Monitor maka dapat dilihat apa yang
diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada
yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu hand-eld
programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang
berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah
CPU selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk operasi
proses PLC, sehingga bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk
banyak CPU.   
 Modul input / output (I/O).
Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau
komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada
banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari
input yang akan digunakan. Jika input adalah limit switches dan
pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog adalah kartu
input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion)
dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti
temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input
point setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat
yang unik oleh prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan
sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran
informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5
- 15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi
antara 24 - 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-
32 output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah
tipe khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Analog Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam


12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10
volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan
seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic position control
devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk
menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi
sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja
ribuan meter.

Konsep Perancangan Sistem Kendali dengan PLC 

Dalam merancang suatu sistem kendali dibutuhkan pendekatan-pendekatan


sistematis dengan prosedure sebagai berikut :

1. Rancangan Sistem Kendali


Dalam tahapan ini si perancang harus menentukan terlebih dahulu sistem
apa yang akan dikendalikan dan proses bagaimana yang akan ditempuh.
Sistem yang dikendalikan dapat berupa peralatan mesin ataupun proses
yang terintegrasi yang sering secara umum disebut dengan controlled
system.

2.  Penentuan I/O


Pada tahap ini semua piranti masukan dan keluaran eksternal yang akan
dihubungkan PLC harus ditentukan. Piranti masukan dapat berupa saklar,
sensor, valve dan lain-lain sedangkan piranti keluaran dapat berupa
solenoid katup elektromagnetik dan lain-lain.
3.  Perancangan Program (Program Design)
Setelah ditentukan input dan output maka dilanjutkan  dengan proses
merancang program dalam bentuk ladder diagram dengan mengikuti
aturan dan urutan operasi sistem kendali.
4.  Pemrograman (Programming)
5.  Menjalankan Sistem (Run The System)

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Pada tahapan ini perlu dideteksi adanya kesalahan-kesalahan satu persatu


(debug), dan menguji secara cermat sampai kita memastikan bahwa
sistem aman untuk dijalankan.

Alat dan Bahan


1. PLC
2. PC
3. Infocus
Gambar Percobaan

Pertanyaan
1. Apa Keuntungan dan kerugian Menggunakan PLC
2. Sebutkan Bagian-bagian dari PLC
3. Apa Pengertian dari PLC
4. Jelaskan Konsep Perancangan PLC
5. Apa yang dimaksud dengan programable dalam PLC
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.
-

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Hasil Pengujian dan Pembahasan (Analisa)


Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa sumber input dari PLC akan tetap
membutuhkan tegangan 24 Volt disebabkan input PLC agar tetap dapat
dibedakan antara logika High dan Low, sedangkan untuk output sesuai
dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.

Kesimpulan
1. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
2. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada
ke COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena
output menggunakan relay

Lembar Penilaian

Item Penilaian Bobot Nilai Nilai X Bobot

Persiapan 5%

Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,

Sikap dan keselamatan kerja, 10%


Contoh sikap duduk, sikap menggunakan
alat kerja

Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,

Waktu 10%

Total 100%

8. Daftar Pustaka

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI DIV ELEKTRONIKA

Programmable Logic Controller (PLC XGB Series)

TOPIK KEGIATAN PRAKTEK


SISTEM TERDISTRIBUSI DAN SCADA
2
Kompetensi Utama
1. Mahasiswa dapat mengetahui Struktur diagram PLC
2. Mahasiswa dapat merancang Hardware dari PLC
Kompetensi Penunjang
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu PLC
2. Mahasiswa dapat mengerti proses dari dari PLC

Materi Praktikum
Pemrosesan data merupakan bagian yang paling fital dari suatu instalasi (plan)
otomasi proses produksi di industri. Pemrosesan data mencakup pengumpulan
data dari piranti kontrol (controller) dan piranti deteksi (sensor) serta berbagai
piranti pemrosesan lainnya. Hasil pemrosesan data tersebut selanjutnya digunakan
untuk mengontrol dan memonitor kontinuitas proses produksi yang sedang
berjalan.

Pada dasarnya System Kontrol dapat dibagi menjadi 3 bagian utama , yaitu :

1. INPUT (sensing)
2. PROCESSING (control plan)
3. OUTPUT (action/actuator)

INPUT PROCESSINGG OUTPUT

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Kontrol

Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk memproses data dalam kegiatan
otomasi industri, yaitu :

1. Hard Wired Control


2. Programmable Control

SISTEM HARDWIRE CONTROL


Sistem Hard Wired Control merupakan sistem konvensional, di mana untuk
melaksanakan fungsi monitor suatu proses produksi di industri menggunakan
modul-modul kontrol atau relay kontrol yang saling terkoneksi dengan
menggunakan kabel penghantar. Bila pada suatu saat diperlukan perubahan
pada fungsi kontrol dan fungsi monitornya maka harus merubah pula sistem
sambungan antar modul-modul kontrolnya. Bahkan pada kasus yang ekstrim,
perubahan fungsi kontrol dan monitor dilakukan dengan merubah
keseluruhan panel kontrolnya.

Ada 3 sistem kontrol (modul control) yang dapat digunakan dalam sistem
Hard Wired Logic, yaitu :

1. Kontrol Elektrik
2. Kontrol Pneumatik
3. Kontrol Elektronik

Istilah kontrol elektrik mengacu pada pemakaian relay elektromagnetik atau


relay elektro mekanik sebagai modul atau elemen kontrolnya. Sedang kontrol
pneumatic mengacu pada pemakaian relay pneumatic yaitu relay yang
dioperasikan dengan udara tekan dari kompresor udara. Untuk alasan
keamanan maka udara tekan ini harus bebas dari uap air, sehingga perlu
adanya filter dryer. Tekanan udara yang digunakan berkisar 5 – 8 psi.
Kontrol elektronik mengacu pada pemakaian relay elektronik atau relay statis

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

dengan memanfaatkan bahan semi konduktor, misalnya transistor, SCR dan


IGBT.

Dewasa ini Hard Wired Logic dianggap tidak ekonomois karena untuk sistem
otomasi yang komplek yang mempunyai input/output data dalam jumlah
besar, maka panel kontrolnya menjadi sangat rumit dengan banyaknya relay-
relay control yang digunakan demikian juga dengan wiring connection-nya.

SISTEM PROGRAMMABLE CONTROL


Pada Sistem Programmable Control, fungsi modul-modul atau relay kontrol
digantikan oleh Unit Pemroses Data (processor) yang disebut dengan PLC
(Programmable Logic Control). Pada sistem ini bentuk panel kontrol menjadi
lebih sederhana tetapi mempunyai fleksibilitas yang tinggi.

Perbedaan mendasar antara Hard Wired Logic dan Programmable Logic,


diberikan melalui ilustrasi berikut ini.

Piranti Sirkuit

Control Control PROSES


Dan Relay

sensor Dan kontak

Piranti

Control PLC PROSES


Dan

sensor

PROGRAM

Gambar 2. Perbedaan Hard Wired dan programmable Control secara block

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

INPUT
Push Button Switch Sensor

Hard Wired Control Programmable Control

Electrical Electronic Logic Computer


Microprocessor
Relay Static Digital PLC

Transistor

switching IC

Analog Discrette

Digital Binary

OUTPUT

Motor Pump Light Heater Relay Coil


Solenoid
Gambar 3. Perbedaan Hard Wired dan Programmable Control secara detail.

Salah satu keuntungan sistem Programmable Control dibandingkan dengan


peralatan Hard Wired Logic adalah sistem kontrol secara Hard Wired Logic
tidak fleksibel. Bila pada suatu saat diperlukan perubahan atau modifikasi
proses dan atau modifikasi sistem kontrolnya maka diperlukan banyak

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

pekerjaan misalnya soldering atau resoldering atau bahkan sampai rehosing


yaitu mengganti box panel kontrol. Hal tersebut tidak akan dialami bila
menggunakan sistem programmable control.

PLC menggunakan unit pemroses data secara elektronik untuk memroses


data yang digunakan. Bekerjanya unit pemroses elektronik ini tidak secara
Hard Wired tetapi dengan menggunakan program yang disimpan di dalam
memory unit pemproses elektroniknya. PLC merupakan komponen dasar
yang digunakan dalam sistem otomasi proses sejak tahun 1969 di USA. Pada
saat ini PLC telah menjadi standard dalam hal otomasi proses di industri.
Tidak hanya menggantikan peran Hard Wired Logic dengan relay kontrolnya
tetapi juga mampu mengambil alih banyak fungsi kontrol lainnya.

Ada 3 karakteristik dasar yang membedakan PLC dengan personal komputer,


yaitu :

1. PLC dapat dihubungkan secara langsung ke sistem akuisi data seperti


piranti deteksi (sensor) dan piranti kontrol (actuator) melalui modul
input/output.
2. PLC didesain khusus untuk dapat dioperasikan diberbagai kondisi,
misalnya kondisi suhu dan kelembaban tertentu dan tahan terhadap
goncangan serta interferensi.
3. PLC diprogram dengan bahasa khusus yang dikembangkan untuk
keperluan otomasi proses di industri, yaitu Ladder Diagram (LAD
language), Statement List (STL language), Function Blok Diagram
(FBD language).

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 4. Wiring Diagram PLC XBM Series

Struktur dasar PLC terdiri dari 3 elemen fungsional, yaitu :

1. Unit pengolahan data (Central Processing Unit).


2. Modul Input dan Modul Output, dan
3. Unit Pemrograman (Terminal Pemrograman)

Untuk memasukkan (entering) program ke dalam processornya, maka


diperlukan piranti khusus yang disebut terminal dialog atau terminal
pemrograman atau unit pemrogram. Melalui terminal dialog ini
memungkinkan programmer berkomunikasi dengan unit processornya.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

PLC
Central

Processin
g
Input Output
Unit

(CPU)
Sensor Aktuator

Terminal

Pemrograman

Gambar 5. Block Diagram PLC

Modul Input/Output

Elemen fungsional PLC yang langsung berhubungan dengan piranti


input/output eksternal adalah modul input/output. Modul I/O ini berperan
sebagai interface antara piranti input eksternal seperti sensor, push button dan
limit switch dan piranti output eksternal atau actuator seperti solenoid dan
relay yang tersambung pada modul I/O PLC dengan processor. Dengan
adanya interface ini memungkinkan CPU dapat berkomunikasi dengan
piranti input dan atau piranti output yang tersambung ke PLC. Agar dapat
bekerja dengan baik, maka modul I/O harus mendapat catu daya. Tegangan
yang lazim digunakan adalah 24VDC, 48 VDC dan 220 VAC.

Input interface mengubah sinyal tegangan masuk (misalnya 24 volt DC) ke


sinyal tegangan kerja yaitu sebesar 5 volt DC yang diperlukan oleh
komponen solid state internal di dalam programmable controller. Sedang
output interface mengubah sinyal tegangan kerja ke sinyal tegangan keluaran.

Discrette I/O

Dengan adanya modul Discrette I/O pada PLC memungkinkan PLC dapat
dihubungkan secara langsung ke piranti input yang berupa sinyal digital atau
diskrit misalnya limit switch dan push button dan piranti output misalnya

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

relay kontaktor dan lampu pilot. Ada 2 jenis modul input, yaitu Sink Input
dan Source Input. Keduanya diperlihatkan sebagai berikut.

Sink Input
PLC

+ Switch Current
A power

- Z
Source

Gambar 6. Sink Input

Pada Sink Input, arus mengalir dari switch menuju ke PLC input terminal
pada saat input signal On.

Source Input

PLC
Common
+ Switch
A power
Current Z
- Source
Swicth

Gambar 7. Sumber Input

Pada source input, arus mengalir dari PLC input terminal menuju ke switch
setelah input signal On.

Modul Analog I/O

Dengan adanya modul analog I/O pada PLC memungkinkan PLC dapat
dihubungkan secara langsung ke piranti input yang berupa sinyal analog
misalnya setting potentiometer dan piranti output analog misalnya katub-
katub analog.

Sink Output

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

PLC
Load
Output Junction
Current +
A power

Source -
Common

Gambar 8. Sink Output

Source Output

PLC
Common

+
A power
Current

Load Source -
Output Junction

Gambar 9. Source Output

Sistem Isolasi secara Opto Coupler

Piranti input/output tidak dapat dihubungkan langsung ke Bus data karena


alasan keamanan. Bus data hanya dapat menerima sinyal tegangan/arus pada
level rendah. Sedang sinyal tegangan/arus dari piranti input/output
mempunyai level yang tinggi. Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem yang
dapat menjadi mediator atau penghubung antar kedua bagian yang
mempunyai perbedaan dalam hal level tegangan/arus.

Mediator ini harus dapat berfungsi sebagai pengkondisi agar status sinyal
dari piranti I/O dapat diproses sehingga sesuai dengan kebutuhan Bus data.
Mediator ini akan memisahkan secara elektris kedua bagian tersebut melalui
piranti isolasi yang disebut (Opto Coupler). Opto Coupler terdiri dari dua
bagian, yaitu : bagian power dan bagian logic keduanya terpisah secara
elektrik melalui optikal isolator.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Optical
coupler
Filter for
Bridge Level Logic signal
noise
receifer selector
rejection

Blok diagram

PB 1

+5V

Logic to PLC

Typical Circuit

Gambar 10. Optikal Isolator untuk modul Input

Optical
coupler
Logic signal
Switch Filter
from PLC

Blok diagram

From PLC To output


Varistor
output port device

Typical Circuit

Gambar 11. Optikal isolator untuk modul Output

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Terminal Pemrograman PLC

Terminal pemrograman merupakan piranti primer yang berfungsi sebagai


piranti untuk menuliskan data program ke dalam memory CPU. Dengan
adanya unit pemrogram ini memungkinkan perogramer berkomunikasi
dengan PLC. Dengan terminal pemrograman ini perogramer dapat membuat
suatu program baru atau melakukan pengeditan program yang sudah ada dan
mencoba (testing) program yang sudah dibuatnya.

Gambar 12. Terminal Pemrograman

Proses bekerjanya CPU dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :

- CPU menerima atau membaca data input dari berbagai piranti kontrol
dan sensor atau transduser, kemudian mengeksekusi program aplikasi
yang dibuat oleh programmer yang tersimpan di dalam memory dan
selanjutnya mengirimkan perintah output ke piranti actuator atau control
melalui modul I/O.
- Untuk dapat memproses data maka CPU memerlukan catu daya
yang menghasilkan tegangan searah DC dengan level rendah yang
selanjutnya diubah menjadi bentuk digital (diskrit) yaitu “0” atau “1”.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Piranti

Pemrograman

Software

PLC

Program

memory

Piranti Input Central Output Final


modules control unit modules control
(output elements
(single or cards) (relay,
Deteksi multi bit electrical
(input processor) switches,
cards) solenoid
valves)
(limit indicators
switches) (lamps)
sensor

Piranti
Sensor Processor Actuator

Gambar 13. Pemrosesan Data pada PLC

Bahasa Pemrograman

PLC adalah system kontrol berbasis microprocessor. PLC dapat melakukan


suatu fungsi kontrol tertentu bila di dalam memory CPU telah dimasukkan
suatu program kontrol (control software) oleh programmernya.

Komisi Internasional dalam bidang elektrikal telah mengeluarkan standard


bahasa pemrograman PLC, yaitu : IEC 61131-3. Menurut standard tersebut
ada 5 jenis bahasa pemrograman PLC, yaitu :

1. Ladder Diagram Language (LAD), yaitu bahasa pemrograman PLC yang


berbasis relay ladder logic diagram.
2. Function Block Diagram Language (FBD), yaitu bahasa pemrograman
yang berbasis block-block grafikal.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

3. Statement List Language (STL), yaitu bahasa pemrograman yang


berbasis bahasa kode seperti bahasa asember.
4. Structured Test Language (ST), yaitu bahasa pemrograman yang
berbasis bahasa pascal dengan, sangat procedural, menggunakan loop
statement dan kondisional.
5. Sequential Function Chart (SFC), yaitu bahasa pemrograman berbasis
bahasa grafikal.
Bahasa pemrograman pada PLC pada dasarnya merupakan bentuk dari
berbagai informasi yang dibutuhkan untuk mengontrol dan memonitor suatu
proses. Bahasa pemrogrman ini merupakan komposisi dari satu set intruksi
yang mengikuti aturan-aturan sintaksis yang tepat dalam menetapkan metode
penulisan, pembacaan dan modifikasi suatu program kontrol. Jadi istilah
“bahasa pemrograman” mengacu pada cara yang digunakan oleh programmer
untuk berkomunikasi dengan PLC. Tergantung pada pabrikan PLC, setiap
jenis PLC hanya dapat deprogram dengan bahasa pemrograman tertentu. Ada
beberapa jenis PLC yang dapat deprogram dengan berbagai bahasa
pemrograman sesuai standard IEC. Tetapi ada pula PLC yang hanya dapat
deprogram dengan satu jenis bahasa (misalnya Ladder Diagram).

Alat dan Bahan


1. Modul PLC XGB Series
2. Power Supplay 24 Volt DC
3. PC
4. Kabel Konektor

e) Gambar Percobaan

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Langkah-langkah Percobaan
1. Siapkan Modul PLC XGB Series
2. Beri Tegangan 24 Volt DC pada input Power Supplay pada PLC pada
konektor No 9

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

3. Hidupkan Power Supplay Cek apakah indikator LED pada PLC sudah
menyala LED indikator pada no 2

4. Buat Koneneksi Kabel serial untuk men”download” Program seperti


Hubungan dibawah ini

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

5. hubungkan koneksi input pada PLC seperti gambar dibawah ini

6. Buat Link Output Seperti gambar dibawah ini

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Cara penyambungan bila menggunakan piranti I/O Ekxternal

Data Percobaan
1. Tegangan Sumber 24 Volt DC , 12 Volt DC, 5 Volt DC
2. Tegangan input 24 Volt DC , 12 Volt DC , 5 Volt DC
3. Tegangan Output 220 Volt AC 24 Volt DC, 12 Volt DC, 5 Volt DC

Soal Praktikum
1. Apakah Sumber Power Supplay PLC LS bila diberi sumber tegangan 5 Volt
PLC tetap Aktif
2. Apakah PLC LS bila diberikan sumber 12 Volt juga akan aktif
3. Bila Input PLC diberikan sumber tegangan 5 Volt dan 12 Volt apa yang
terjadi pada input PLC
4. Bila Output dari PLC diberikan sumber 5 Volt DC 12 Volt DC dan 24 Volt
DC apa yang terjadi pada output
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Hasil Pengujian dan Pembahasan (Analisa)


Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa sumber input dari PLC akan tetap
membutuhkan tegangan 24 Volt disebabkan input PLC agar tetap dapat
dibedakan antara logika High dan Low, sedangkan untuk output sesuai
dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.

Kesimpulan
1. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
2. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay

Lembar Penilaian

Item Penilaian Bobot Nilai Nilai X Bobot

Persiapan 5%

Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,

Sikap dan keselamatan kerja, 10%


Contoh sikap duduk, sikap menggunakan
alat kerja

Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,

Waktu 10%

Total 100%

Daftar Pustaka

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI DIV ELEKTRONIKA

FITUR-FITUR XGB SERIES

TOPIK KEGIATAN PRAKTEK


SISTEM TERDISTRIBUSI DAN SCADA
3
Kompetensi Utama
1. Mahasiswa mengetahui struktur dari PLC XGB Series
2. Mahasiswa dapat mengetahui sistem pemograman Leadder pada series
PLC XGB
3. Mahasiswa dapat mengetahui sistem komunikasi pada PLC XGB series

Kompetensi Penunjang
1. Mahasiswa mengetahui berbagai macam fitur-fitur yang ada pada PLC
XGB Series
2. Mahasiswa mengetahui bagian-bagian dari PLC XGB Series

Teori Penunjang Praktikum

3.1. FITUR-FITUR XGB SERIES


PLC yang digunakan dalam trainer board LS-XGB-0902 ini adalah PLC dari
keluarga XG-Family Series, yaitu XGB. Kelebihan utama yang dimiliki oleh
PLC ini di bandingkan dengan PLC produksi LS Industrial Systems yang
lainnya adalah memiliki kemampuan dengan kapasitas memproses system
dengan cepat, selain itu PLC XG-Family Series juga sangat efisien untuk
semua aplikasi pemrograman. Ini dikarenakan XG-Family Series,
merupakan PLC yang terbaik yang diproduksi oleh LS Industrial Systems.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 1. XGB-XBM Main Unit Series

Beberapa kelebihan yang dimiliki XGB Series, salah satu dari keluarga PLC
XG-Familiy Series merupakan sebuah unit PLC yang sangat kompak untuk
digunakan pada berbagai applikasi dengan fitur-fitur sebagai berikut :

 High speed processing


 Memiliki berbagai built-in multifunction
 Battery-less back up.
 Program yang di edit pada saat proses berlangsung, langsung tersimpan
ke EEPROM secara otomatik.
 Open Network menggunakan communication protocol standard
internasional.
 Communication dengan built in RS 232C dan 485.
 Memiliki expansion for communication.
 Network configuration via Ethernet and CnatI/F.
 Dilengkapi dengan berbagai special module untuk berbagai applikasi.
 Sistem mudah dioperasikan dengan menggunakan RUN/STOP switch,
yang juga terdapat pada softwarenya (XG5000).
 Variasi fungsi untuk memonitoring
 User program mudah disimpan di EEPROM tanpa external memory
 Strong self-diagnostic function
 Ukurannya yang tidak memakan banyak tempat
Spesifikasi PLC XGB-XBM Series

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Item Description

Bahasa LAD dan IL

Instruksi 30 instruksi dasar dan 218 instruksi applikasi

Kapasitas Program 160ns/step

Jumlah I/O ~16-480 points

Jumlah Timer Tidak terbatas (Range : 0.0 ~ 4297967.295 sec)

Jumlah Counter Tidak terbatas (Range : -32768 ~32768)

Time driven, Even 8 program


Driven dan internal flag
Driven task

Gambar 2. Product Functional Blok XGB.Main Unit XBM-DN32S Series

Bagian Utama dari Main Unit (CPU)

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 3. Gambar Main Unit PLC

Keterangan Gambar:

1. Indikator LED Input


2. PADT connecting connector
3. Input connector and terminal block
4. Output connector and terminal block
5. Key switch untuk RUN/STOP mode
6. Indikator LED output
7. Lampu status indikator
8. Terminal bagian bawah
8-1. Connector Built in RS 485
8-2. Connector Built in RS 232C
8-3. Connector power supply 24VDC

Sistem Komunikasi

Dalam dunia otomasi berbasis computer khususnya penggunaan PLC untuk


keperluan otomasi industri maka ada satu hal yang perlu dipahami secara
benar oleh para pengguna PLC yaitu istilah koneksi dan protocol. Agar
komunikasi antara PLC dan computer (PC) sebagai terminal

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

pemrograman(TP) dapat berlangsung dengan baik maka konektor dan


protocol yang digunakan harus tepat.

Ada beberapa jenis konector yang lazim dilakukanuntuk menghubungkan


computer dan PLC. Sebagai contoh : RS-232, RS-422, RS-485 dan
Ethernet. Konector seperti ini hanya merupakan konector secara kelistrikan,
artinya koneksi tersebut tidak akan berarti bila protocol atau bahasa yang
digunakannya tidak sesuai.

Katakanlah, bila ada seorang petani dari jawa ingin mencoba berbicara
dengan seorang yang berada di Jerman. Untuk mewujudkan keinginan
tersebut maka dapat dilakukan beberapa cara, misalnya dengan
menggunakan telepon, HP, e-mail atau mesin faximili. Cara hubungan
seperti itu dapat dianalogikan dengan istilah konektor di atas (RS-232, RS-
422, RS-485 dan Ethernet). Tetapi bila kita sudah dapat berhubungan
dengan seseorang yang ada di Jerman baik melalui telepon ataupun e-mail
bukan berarti bahwa kedua orang itu dapat berkomunikasi dengan baik. Ada
kemungkinan kedua orang itu tidak berkomunikasi lantaran tidak
memahami bahasa masing-masing.

Dalam dunia PLC, struktur bahasa yang digunakan PLC lebih lazim disebut
sebagai protocol. Jadi agar PLC dan computer dapat berkomunikasi maka
konektor dan protocol yang digunakan harus tepat. Atakanlah, ada beberapa
PLC telah dilengkapi dengan konektor Ethernet, maka bukan berarti mereka
dapat langsung berkomunikasi karana masing-masing PLCnya mempunyai
protocol yang berbeda. Atau dengan contoh yang lebih sederhana, tidak
berarti kita dapat berkomunikasi dengan setiap orang yang sama-sama
mempunyai HP. Jadi sesame PLC yang mempunyai port RS-232, RS-422
dan RS-485 tidak dapat saling berkomunikasi kecuali mereka mempunyai
protocol sama.

Transfer User Program dari Terminal Pemrogram (TP) ke Programmable


Logic Controller (PLC) disebut Downloading. Sedang transfer program dari
PLC ke PT disebut Uploading. Baik download dan upload merupakan

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Tetapi sebelum membahas


persyaratan downloading, berikut ini diberikan berbagai fungsi komunikasi
dari beberapa type PLC

Seperti telah diketahui, bahwa agar terjadi komunikasi antara terminal


pemrogram dan PLC, maka diperlukan adanya hubungan (connection) dan
protocol yang benar antar keduanya.

Sistem Konfigurasi

Berikut ini akan dibahas bagaimana menggunakan fungsi komunikasi pada


PLC XGB type XBM-DN32S, yang mencakup konfigurasi dengan
computer link dan konfigurasi melalui Network System.

- Basic System
PLC XGB type XBM-DN32S dilengkapi dengan port khusus yaitu
expansion connector. Dengan connector ini memungkinkan PLC
dapat dihubungkan ke expansion modul PLC XGB Series lainnya.

0 1 2 3
Slot
No.

CPU Exp.1 Exp.2 Exp.3

Gambar 4. Sistem Slot dari PLC XGB

Gambar 5. Konfigurasi Basic System Connection

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

- Metoda Pengalokasian I/O


Bila PLC digunakan secara bersama-sama dalam satu rangkaian,
maka pengadresan I/O pada setiap module arus ditetapkan
sedemikian rupa sehingga dapat membaca dari input module dan
kemudian output data ke output module.

Ada fixed point yang dapat dialokasikan pada setiap modul untuk
I/O point. Berikut ini diberikan contoh pengadresannya.

Metoda Pengalokasian I/O Number.

Item Spesification Area

Main Unit Input P00 - P0F

Output P20 - P2F


(32 I/O Point)

Expansion Unit #1 Input P40 - P7F

Output ~
(16 Points)

Expansion Unit #2 Input ~

Output P80 - P11F


(16 Points)

Expansion Unit #3 Special None

Fungsi Komunikasi Internal

Ada 2 fungsi komunikasi internal, yaitu Dedicated Communication dan


User define Communication.

- Dedicated Communication
PLC XGB type XBM-DN32S mempunyai Built-in Cnet
communication function, sehingga memungkinkan melakukan
komunikasi dengan berbagai piranti eksternal tanpa menggunakan
modul Cnet I/F terpisah. Dengan menggunakan LSIS’s dedicated
protocol, para pengguna (user) dapat membaca (read), menulis
(write) dan memonitor piranti memory PLC XGB type XBM-

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

DN32S. Dibawah ini adalah salah satu contoh connection dari


dedicated communication.

Gambar 6. Sistem Komunikasi PLC

Built-in Cnet PLC XGB type XBM-DN32S dapat mendukung beberapa


fungsi sebagai berikut:

- Read single/continuous device


- Write single/continuous device
- Read the CPU status
- Register monitoring device
- Execute monitoring
- 1:1 connection between LS PLCs

User defined Communication


Pengguna (user) dapat menentukan user-defined protocol untuk
berkomunikasi dengan piranti buatan pabrikan lainnya. Dengan user-
defined protocol, XGB series dapat melakukan komunikasi dengan
berbagai piranti lain yang mempunyai protocol sendiri.

Modbus Protocol

XGB type XBM-DN32S Series dilengkapi dengan Modbus protocol


sehingga mudah dihubungkan dengan modbus device.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

None Protocol

XGB.XBM-DN32S Series juga dapat beroperasi dengan mode no protocol


mode communication.

Cnet (Computer Link) I/F System

Computer Net Cnet I/F system digunakan untuk berkomunikasi antara main
unit dan external device dengan menggunakan RS-232C dan RS-422/485
interface. Dapat dioperasikan dengan mode tunggal atau mode interlocking.
PLC XGB Series memiliki built-in RS-232 port, RS-485 port. Dengan
fasilitas seperti itu, memungkinkan untuk membuat communication system
sesuai kebutuhan. Kecepatan komunikasi beragam dari 300 bps sampai
57.600 bps. Memungkunkan komunikasi banyak titik (multi drop) sampai
32 station dalam satu jaringan. Software frame editor menggunakan system
operasi window 95/98/2000/XP/Vista.

Communication System

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 7. Sistem Komunikasi pada PLC tipe XGB Series

Gambar 8. Beberapa jenis hubungan Terminal (PC) dengan multi main unit dan
antar main unit

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Alat dan bahan

a. PLC XGB Series

b. Power Supply

c. Kabel Konektor

d. Slot Expansi PLC

e. Terminal Unit

f. PC

g. Kabel Serial

h. kabel UTP

Gambar Percobaan

a. Percobaan 1. Expansi Beberapa modul I/O

b. Percobaan 2. Membuat link dengan PC

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

c. Percobaan 3. Membuat Link PLC dengan Modem dan Hub

Langkah-langkah percobaan

Percobaan 1

1. Hubungkan masing-masing slot I/O dengan PLC

2. Cek dengan memberikan power supply apakah indikator error tidak terjadi
bila 3. terjadi kencangkan posisi I/O

4. Beri sumber tegangan input 24 Volt apakah indikator input sudah aktif

5. Beri sumber tegangan pada I/O analog apakah indikator I/O aktif

Percobaan 2

1. Hidupkan Komputer dan hubungkan komunikasi serial dari PC ke PLC

2. Buka program XG5000

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

3. konesikan PC dengan PLC dengan cara klik conection pada software


XG5000 bila icon write aktif maka koneksi aktif bila tidak

4. buka koneksi serial coba dipasang kembali sampai koneksi terhubung

Percobaan 3.

1. Pasang slot Ethernet pada PLC

2. Hubungkan kabel LAN pada modul ethernet dengan hub

3. Hidupkan PLC dan beri sumber tegangan pada PLC dan hub

4. Cek power indikator pada Hub dan PLC bila power indikator aktif maka
koneksi antara PLC, Modul enthernet dan Hub telah terhubung

Soal Praktikum

1. Bagaimana mengetahui suatu PLC siap untuk digunakan

2. Memakai komunikasi apa hubungan PLC dengan PC

3. Bagaimana cara mengetahui koneksi antara PC dan PLC telah terhubung dan
apa indikator yang perlu diketahui

4. Setelah Pengujian Percobaan 1 dan 2 apa yang dapat disimpulkan

5. Bagaimana cara mengetahui PLC telah terhubung dengan benar pada Hub

6. Apakah PLC dapat terhubung dengan PLC lain tampa PLC coba jelaskan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.

Hasil Pengujian dan Pembahasan (Analisa)


Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa sumber input dari PLC akan tetap
membutuhkan tegangan 24 Volt disebabkan input PLC agar tetap dapat
dibedakan antara logika High dan Low, sedangkan untuk output sesuai

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.

Kesimpulan
3. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
4. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay

Lembar Penilaian

Item Penilaian Bobot Nilai Nilai X Bobot

Persiapan 5%

Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,

Sikap dan keselamatan kerja, 10%


Contoh sikap duduk, sikap menggunakan
alat kerja

Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,

Waktu 10%

Total 100%

Daftar Pustaka

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI DIV ELEKTRONIKA

SOFTWARE PLC XG500

TOPIK KEGIATAN PRAKTEK


SISTEM TERDISTRIBUSI DAN SCADA
4

b. Kompetensi Utama

1. Mahasiswa dapat Menginstall Software PLC XG 5000 pada Komputer


2. Mahasiswa Dapat men “Setting” Input Output Modul Digital PLC LS
XGB

Kompetensi Penunjang

1. Mahasiswa Mengerti Tentang Hardware Input Output PLC


2. Mahasiswa Mengerti Penggunaan Sistem Input Output PLC

c. Teori Penunjang Praktikum

PENJELASAN SOFTWARE

Software XG5000 For Windows merupakan software yang berfungsi ganda


yaitu sebagai programming dan Maintenance Tool, untuk men-debug
seluruh type PLC XG-Family Series. Software XG5000 memiliki
keistimewaan untuk meng-compile dan men-debug beberapa program pada
saat yang sama. XG5000 menggunakan metode Multiple Document
Interface (MDI), sehingga memungkinkan untuk meng-compile dan men-
debug beberapa program pada saat yang sama.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Software XG5000 menyediakan 3 pilihan editor yaitu LAD editor, SFC dan
IL Editor. LAD editor adalah bahasa pemrograman PLC berbasis grafikal
yakni Ladder Diagram Language. Program Ladder adalah bahasa
pemrograman berbasis relay logic. Sedang Mnenmonic editor adalah bahasa
pemrograman PLC berbasis tekstual (Instruction List) dan SFC editor
berbasis sequential chart.

Main User Interface

Windows pertama yang tampil begitu kita memulai menggunakan software


XG5000 adalah Main Application Windows. Windows ini merupakan
launching point, di mana kita dapat melihat atau memanggil berbagai
tampilan-tampilan lainnya dengan fungsi yang beragam

Ladder Logic Editor

Setelah konfigurasi PLC ditetapkan maka akan diberikan window baru,


yaitu Ladder Editor. Editor Ladder Logic pada XG5000 memungkinkan kita
mendisain program yang menyerupai electrical wiring diagram.
Pemrograman dengan bahasa Ladder Logic merupakan pilihan utama dari
banyak programmer PLC dan personel pemeliharaan listrik, Ladder Logic
inimerupakan bahasa pemrograman yang paling tepat bagi para pemula.
Pada dasarnya, dengan program Ladder memungkinkan CPU
mengeksekusiprogram seperti aliran arus listrik dari sumber tenaga bergerak
melewati serangkaian kondisi logika pada sisi input dan selanjutnya
mengubah kondisi logika pada sisi outputnya. Berikut ini diperlihatkan
bentuk tampilan bahasa Ladder pada Ladder Editor software XG5000.

Logika-logika tersebut biasanya dibagi atau dipisahkan menjadi unit-unit


kecil agar mudah dipahami dan lazim disebut sebagai “Rungs” atau
“Network”. Program control dieksekusi sesuai urutan program, pada setiap
saat hanya satu network,dari kiri menuju ke kanan dan dari atas menuju ke

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

bawah. Begitu eksekusi CPU mencapai akhir program, maka CPU akan
memulai lagi dari program yang paling atas.

Berbagai instruksi dinyatakan dalam symbol-simbol grafikal yang


mencakup tiga bentuk dasar yaitu :

1. Contact Menunjukkan kondisi logika “input” sejalan


dengan kondisi switch, tombol tekan , kondisi
internal dll.
2. Coil Menunjukkan hasil kondisi logika “output”
sejalan dengan lampu. Motor starter,
interposing relay, Internal output dll.
3. Applied Instruction Menunjukkan instruksi output untuk operasi
khusus seperti SET dan Reset, one shoot rising
atau one shoot falling, Timer, Counter, instruksi
mamematika, komparasi dan sebagainya.

Tabel 1. Instruksi-instruksi logic pada XG5000.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Contoh Aplikasi Kontak dan Coil pada Program

Elemen grafis yang berupa kontak merupakan representasi dari input.


Jumlah kontak pada tiap Network atau baris control tidak dibatasi. Kontak
berderet dapat dihubungkan dengan AND dan Not AND sebanyak
keperluan yang diinginkan. Berikut inin diberikan contoh applikasi kontak
dan coil.

Gambar 1. Menu Utama dari XG5000

Alat dan Bahan

- PC (Personal Computer)

- Software XG 5000

- PLC LS Tipe XGB

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

- Kabel Konektor

- Power Supply 24 V DC

- Kabel Power

Gambar Percobaan

Gambar 2. Tampilan Software XG5000 Yang Sudah Terinstall

Langkah-Langkah Percobaan
Merancang Project pada XGB Software

Membuka Project pada XG5000

Untuk menbuka project baru dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

 Double click pada ikon XG5000, atau


Memilih menu XG5000 dari Start Menu, seperti berikut ini

 Click Tombol
 Click Program – XG5000

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 3. Mengambil Program XG5000

 Kemudian akan tampil main window, seperti berikut ini

Gambar 4. Menu tampilan setelah di open


 Klik menu Project, dan pilih “new project”. Setelah itu akan keluar
menu project name, ini dimaksudkan agar dokumen yang tersimpan

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

memliki nama project yang jelasatau user name. Dan pilih items PLC
Series yang akan dipergunakan. Klik ok.
 Maka akan tampil dilayar monitor seperti di bawah ini:

Gambar 5. Setting Penggunaan PLC awal

 Maka software XG5000 telah siap untuk melakukan pembuatan


program PLC.

Gambar 6. Menu pembuatan program Leadder

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Cara Setting Parameter utuk Digital Input/Output pada XG5000 pada


MainUnit

 Setelah software XG5000 siap untuk diprogram, maka hal yang harus
dilakukan jika kita ingin mempergunakan untuk pembacaan digital
input adalah
 Double klik pada I/O Parameter, yang terdapat pada Project Window.

Gambar 7. Setting I/O PLC

 Setelah itu baru kita setting base slot 00 sebagai Input/Output Module,
dan pilih sesuai dengan type I/O PLC yang akan dipergunakan sebagai
Main Unit.

Gambar 8. Menu Pengambilan I/O

 Setelah base slot 00 kita setting, maka siap dilakukan pemrograman


untuk input dan output yang digunakan berupa digital.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Pertanyaan / Soal Tentang Praktikum


1. Berapa Kode I/O digital yang dipakai pada PLC XGB yang ada pada Menu
Input output
2. Dari Soal Diatas Berapa Input yang digunakan Bila I/O Modul yang
dipakai adalah DC 24/input Relay Output 16 Point
3. Berapa output yang digunakan Bila I/O Modul yang dipakai adalah DC
24/input Relay Output 16 Point
4. Apa Beda I/O DC 24/input Relay Output 16 Point dan DC 24/input TR
Output 16 Point
5. Bila Modul yang digunakan DC 24/input Relay Output 16 Point diganti
dengan modul DC 24/input TR Output 16 Point apakah program tidak bisa
dijalankan
6. Dari soal No. 5 Kalau bisa apa yang terjadi pada program XG5000

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.

Hasil Pengujian dan Pembahasan (Analisa)


Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa sumber input dari PLC akan tetap
membutuhkan tegangan 24 Volt disebabkan input PLC agar tetap dapat
dibedakan antara logika High dan Low, sedangkan untuk output sesuai
dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.

Kesimpulan
5. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
6. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay

Lembar Penilaian

Item Penilaian Bobot Nilai Nilai X Bobot

Persiapan 5%

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,

Sikap dan keselamatan kerja, 10%


Contoh sikap duduk, sikap menggunakan
alat kerja

Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,

Waktu 10%

Total 100%

Daftar Pustaka

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI DIV ELEKTRONIKA

TIMER DAN COUNTER

TOPIK KEGIATAN PRAKTEK


SISTEM TERDISTRIBUSI DAN SCADA
5
Kompetensi Utama
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan Timer pada PLC XGB
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan Counter pada PLC XGB
Kompetensi penunjang
1. Mahasiswa mengerti kegunaan timer pada plant
2. Mahasiswa mengerti kegunaan counter pada plant

Aplikasi Timer

Instruksi Timer TIM dapat digunakan sebagai Timer ON-Delay, pada


rangkaian Relay.

Gambar 1. Instruksi Timer dari PLC XG5000

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Apilaksi Counter Up

Gambar 2. Aplkiasi Counter UP

alat dan bahan


1. PLC XGB
2. PC
3. Power Supplay
Gambar Percobaan

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Langkah-langkah Percobaan
1. Buat program Timer seperti diagram dibawah ini

2. Buat program timer dengan menganti TON dengan TOFF dan lihat perdaannya
3. Buat Program Counter seperti program dibawah ini:

4. Tambahkan Kontak untuk C000 dengan satu coil dengan alamat output P0020
5. ganti program counter dengan CTU dengan CTD lihat apa perbedaanya

g) Data Percobaan
h) Pertanyaan / Soal Praktikum

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Dari gambar diatas terdapat 2 buah beltconveyor dimana pada beltconveyor 1


menggunakan motor DC, digunakan untuk mengangkut buah dan
beltconveyor ke 2 menggunakan motor DC, digunakan untuk mengankut box
buah untuk mengetahui banyaknya buah digunakan sensor infrared, untuk
mengetahui posisi bok digunakan sensor infrared. Dari gambar diatas
dijelaskan prinsip kerja dari modul plat pertama plant akan aktif bila tombol
star ditekan selanjutnya beltconveyor 2 akan aktif membawa box sampai pada
posisi sensor box (sensor 2) maka motor beltconveyor 2 (motor 2) akan mati
selanjutnya beltconveyor 1 (motor 1) akan aktif membawa buah dan
memasukan kedalam box sensor 1 akan membaca 5 buah, buah yang akan
dihitung setelah selesai beltconveyor 1 akan mati setelah 5 detik beltconveyor
2 akan aktif kembali membawa box, pekerjaan tersebut dilakukan berulang-
ulang. Sekarang coba buat program untuk sistem diatas
Timming diagram seperti dibawah ini

START

Motor 1

Motor 2

Sensor 1

Sensor 2

Conter

Timer

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Hasil Pengujian dan Pembahasan (Analisa)


Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa sumber input dari PLC akan tetap
membutuhkan tegangan 24 Volt disebabkan input PLC agar tetap dapat
dibedakan antara logika High dan Low, sedangkan untuk output sesuai
dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.

Kesimpulan
7. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
8. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay

Lembar Penilaian

Item Penilaian Bobot Nilai Nilai X Bobot

Persiapan 5%

Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,

Sikap dan keselamatan kerja, 10%


Contoh sikap duduk, sikap menggunakan
alat kerja

Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,

Waktu 10%

Total 100%

Daftar Pustaka

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI DIV ELEKTRONIKA

PROGRAM APLIKASI PLC LANJUT

TOPIK KEGIATAN PRAKTEK


SISTEM TERDISTRIBUSI DAN SCADA
6
Kompetesi Utama
1. Mahasiswa dapat menggunakan program Aritmatik dari PLC
2. Mahasiswa dapat menggunakan Program Comparasi pada PLC
Kompetensi Penunjang
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan beberapa fungsi aritmatik, Logic dan
Comparasi pada plant
- Program, Set/Reset Kontak
Set digunakan untuk menset suatu memori, Counter, maupun Timer ini
dimanfaatkan untuk mengaktifkan memori, Counter dan Timer
- Reset digunakan untuk mereset memori, Counter dan timer
- Aritmatika merupakan program aritmatik yang ada pada PLC
“ADD” menambah data memori dengan data memori, Counter , timer dan
disimpan pada suatu momori format “ ADD SI S2 D “
“SUBB” Mengurang data memori dengan data memori, Counter , timer
dan disimpan pada suatu momori dengan Format “ SUBB S1 S2 D”
“MULB” Mengalikan data memori dengan data memori, Counter , timer
dan disimpan pada suatu momori dengan format “ MULB S1 S2 D”
“DIVB” Membagi data memori dengan data memori, Counter , timer dan
disimpan pada suatu momori dengan format “ DIVB S1 S2 D”
- Comparasi
“ = “Membandingkan apakah sama data memori, Counter Timer dengan
data memori, Counter Timer bila sama akan mengaktifkan output dengan
format “ = S1 S2”

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

“ <= “ Membandingkan apakah lebih kecil sama dengan data memori,


Counter Timer dengan data memori, Counter Timer bila lebih kecil sama
dengan akan mengaktifkan output dengan format “ <= S1 S2”
“ >= “ Membandingkan apakah lebih besar sama dengan data memori,
Counter Timer dengan data memori, Counter Timer bila lebih besar sama
dengan akan mengaktifkan output dengan format “ >= S1 S2”
“ < “ Membandingkan apakah lebih kecil data memori, Counter Timer
dengan data memori, Counter Timer bila lebih kecil akan mengaktifkan
output dengan format “ < S1 S2”
“ > “ Membandingkan apakah lebih besar data memori, Counter Timer
dengan data memori, Counter Timer bila lebih besar akan mengaktifkan
output dengan format “ > S1 S2”
- Data Transfer
“ MOV “ memindahkan atau mengisi data suatu memori

Alat dan Bahan


1. PLC
2. PC
3. Power Supplay
4. kabel Power
Gambar Percobaan

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Langkah-langkah Percobaan

Aplikasi Set/Reset Contact

Gambar 2. Aplikasi menggunakan Set dan Reset

Aplikasi Aritmatika

Gambar 3. Contoh Membuat Program Tambah “ADD”

- Buat program dengan mengisi data D0010 dengan data 4

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

- Buat program dengan mengisi data D0012 dengan data 8

- Buat program dengan mengisi data D0014 dengan data 8

- Buat program membandingkan data counter C001 dengan data D0010 bila sama
maka output P0020 aktif

- Buat program meng OR kan data D0010 dengan data D0012 dan disimpan pada
D0020

- Buat Program Counter C001 dengan input P0001

Aplikasi Move

g) Data Percobaan

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Soal Praktikum
1. Apa perbedaan penggunaan program aritmatik dibawah ini :
a. ADD dan DAAD
b. SUB dan DSUB
c. DMUL dan DMUL
d. DIV dan DDIV
2. Dari program pembanding yang telah digunakan apa yang dapat anda
simpulkan
3. Berapa alamat yang digunakan untuk menyimpan data Perkalian menggunakan
DMUL
3. Dimanakah letak data hasil perkalian menggunakan DMUL bila data lebih dari
16 bit
4. Apa perbedaan penggunakan perintah DDIV dan DIVB jelasakan
5. data-data apa saja yang bisa diproses pada perintah aritmatik
6. Data-data apa saja yang bisa diproses pada perintah Compare

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Hasil Pengujian dan Pembahasan (Analisa)


Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa sumber input dari PLC akan tetap
membutuhkan tegangan 24 Volt disebabkan input PLC agar tetap dapat
dibedakan antara logika High dan Low, sedangkan untuk output sesuai
dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.

Kesimpulan
1. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
2. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay

Lembar Penilaian

Item Penilaian Bobot Nilai Nilai X Bobot

Persiapan 5%

Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,

Sikap dan keselamatan kerja, 10%


Contoh sikap duduk, sikap menggunakan
alat kerja

Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,

Waktu 10%

Total 100%

Daftar Pustaka

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI DIV ELEKTRONIKA

ANALOG INPUT DAN ANALOG OUTPUT

TOPIK KEGIATAN PRAKTEK


SISTEM TERDISTRIBUSI DAN SCADA
7
Kompetensi Utama
1. Mahasiswa dapat menginstall Modul Analog Input dan Modul Analog
Output
2. Mahasiswa dapat Men “Setting” Modul Analog I/O yang digunakan
Kompetensi Penunjang
1. Mahasiswa mengetahui fungsi Input Analog dan Output Analog
2. Mahasiswa mengatahui hardware input dan output Analog

c. Teori Penunjang Praktikum

Analog I/O
Analog Input
PLC merupakan suatu perangkat dengan sistem komputerisasi yang
hanya dapat mengolah data digital. Untuk dapat mengolah data analog
maka diperlukan analog Input modul untuk merubah input data analog dan
mengirimkannya ke CPU untuk diproses. Data analog dapat berupa input
tegangan atau arus.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Perhatikan konfigurasi dan grafik karakteristik konfersi berikut :

Analog Output
Dalam dunia industri, kadang kala PLC juga digunakan untuk
mengatur equipment dengan menggunakan data analog. Oleh karena itu,
data digital yang merupakan keluaran dari CPU dirubah menjadi data
analog dengan menggunakan modul analog output. Data analog dapat
berupa output tegangan atau arus.

Perhatikan konfigurasi dan grafik karakteristik konfersi berikut :

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

d) Alat dan Bahan


- PLC XGB SERIES
- 1 Buah Modul Input Analog Tipe AD04A
- 1 Buah Modul Analog Output Tipe DV04A
- Power Supply Regulator
- Kabel Konector
- 2 Buah Multimeter
- 1 Buah Osiloskop
e) Gambar Percobaan

f) Langkah-langkah Percobaan
Cara Setting Parameter Analog Input/Output pada XG5000 pada XBG
Series

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

 Setelah software XG5000 posisi RUN atau siap untuk diprogram, maka
hal yang harus dilakukan jika kita ingin mempergunakan untuk
pembacaan nilai analog yang dijadikan input dan output pada PLC
XGB type XBM Series adalah melakukan setting parameter analog
Input/Output.

 Double klik pada I/O Parameter, yang terdapat pada Project Window.

Gambar 4.8
 Sebelum setting slot module dilakukan, pada slot modul main unit juga
harus disetting terlebih dahulu.
 Pada tampilan layar I/O Parameter terdapat 0-7 modul slot, pilih salah
satu nomor modul slot yang akan dipergunakan pada layar, nomor
modul slot ini juga harus disesuaikan dengan urutan pemasangan
expans XBF-AD04A yang dipergunakan untuk input analog.

Gambar 4.9

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 4.10

 Klik module, lalu arahkan krusor kebawah.

Gambar 4.11

 Double klik XBF-AD04A, lalu klik detail. Maka akan muncul tampilan
parameter secara spesifik dari masing-masing channel pada slot XBF
ini, yang maximum channelnya adalah 4. Jika inputan yang
dipergunakan hanya satu, maka channel yang dipergunakan hanyalah
channel 0 saja. Channel status harus “enable”,ini menandakan aktif atau
tidaknya variable, pada saat program RUN.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 4.12

 Setelah input range dan output type disesuaikan dengan kebutuhan,


maka klik ok.
 Setelah setting parameter pada slot input, maka setting parameter juga
dilakukan pada slot output, dimana biasanya slot expans output analog
ditempatkan setelah slot expans input analog.

Gambar 4.13

- Pemilihan analog output module, sesuai dengan kebutuhan saja.

 Double klik pada items pemilihan analog output module. Setalah itu
klik details.maka tampilan menu yang keluar akan seperti berikut:

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 4.14
 Maka akan muncul tampilan parameter secara spesifik dari masing-
masing channel pada slot XBF ini, yang maximum channelnya adalah
4. Jika inputan yang dipergunakan hanya satu, maka channel yang
dipergunakan hanyalah channel 0 saja. Channel status harus
“enable”,ini menandakan aktif atau tidaknya variable, pada saat
program RUN.
 Setelah input range dan output type disesuaikan dengan kebutuhan,
maka klik ok.
 Jika input serta output telah sesuai, maka klik “ok” pada tampilan I/O
Parameter setting.
 Sebelum membuat program, double klik pada “variable/comment” dan
aktifkan terlebih dahulu Register U device. Dengan cara, double klik
pada project window items, yaitu Variable/Comment dan pilih menu
Edit.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 4.15

- Ini berfungsi untuk mengaktifkan view variable, yang berfungsi


pada pemrograman analog.
 Maka siap untuk dibuat program pembacaan analog.
- Contoh program untuk pembacaan input dan output analog adalah
sebagai berikut:

Gambar 4.16

- Setiap parameter yang telah disetting, tersimpan didalam special K


device area.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

g) Data Percobaan
Data Input Analog

No. Tegangan Input (Volt Data yang terbaca


DC)

1 0,5

2 1

3 1,5

4 2

5 2,5

6 3

7 3,5

8 4

9 4,5

10 5

11 6

12 7

13 8,5

14 9

15 9,5

16 10

Data Output Analog

No. Data Input PLC Tegangan Output


Analog (Volt DC)

1 100

2 200

3 400

4 500

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

5 1000

6 1200

7 1500

8 1750

9 2000

10 2500

11 3000

12 3500

13 4000

- h) Pertanyaan / Soal Praktikum


1. Apa Fungsi ADC Pada PLC
2. Dari hasil Pengujian data ADC apa yang dapat anda simulkan
3. Dari data hasil pengujian DAC apa yang dapat anda simpulkan
4. Berapa Resolusi ADC yang digunakan Oleh PLC XGB Series
5. Berapa Resolusi DAC Untuk tipe PLC XGB Series
6. Berapa Tegangan Maksimum yang bisa dibaca Oleh ADC
7. Berapa Tegangan Maksimum yang bisa dikeluarkan Oleh DAC

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.

Hasil Pengujian dan Pembahasan (Analisa)


Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa sumber input dari PLC akan tetap
membutuhkan tegangan 24 Volt disebabkan input PLC agar tetap dapat
dibedakan antara logika High dan Low, sedangkan untuk output sesuai
dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Kesimpulan
3. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
4. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay

Lembar Penilaian

Item Penilaian Bobot Nilai Nilai X Bobot

Persiapan 5%

Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,

Sikap dan keselamatan kerja, 10%


Contoh sikap duduk, sikap menggunakan
alat kerja

Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,

Waktu 10%

Total 100%

Daftar Pustaka

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI DIV ELEKTRONIKA

HIGH-SPEED COUNTER

TOPIK KEGIATAN PRAKTEK


SISTEM TERDISTRIBUSI DAN SCADA
8
Kompetensi Utama
1. Mahasiswa dapat merancang Pembacaan data untuk Speed Counter pada
XG5000 untuk XGB Series
Kompetansi Penunjang
1. Mahasiswa mengetahui fungsi dari -Speed Counter pada XG5000 untuk XGB
Series

Teori Penunjang Praktikum


Cara Setting Parameter High-Speed Counter pada XG5000 untuk XGB
Series
 Open software XG5000, lalu Open new project, pada XG5000.
 Set “Internal Parameters”, pada basic project window dan pilih item High
Speed Couter untuk setting parameter high-speed counter.

Gambar 4.17

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

 Setelah memilih items high-speed counter, maka akan tampil dilayar,


special module parameters yang berfungsi untuk setting parameter high-
speed counter.

Gambar 4.18
- Setiap parameter yang telah disetting, tersimpan didalam special K
device area.
 Aktifkan sinyal enable high-speed counter CH0 K2600 pada program,
seperti contoh:

Gambar 4.19

 Untuk menggunakan penambahan fungsi dari high-speed counter, perlu


mengaktifkan flag yang memperbolehka perintah operasi.

Gambar 4.20

 Lalu download program yang telah dubuat ke PLC, seperti settingan


diatas.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar 4.21
 Monitoring dan setting command dari high-speed counter akan
dideskripsikan sebagai berikut:
- Pertama klik item monitoringdan ,pilih item special module
monitor.

Gambar 4.22

- Maka akan tampil.

Gambar 4.23

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

 Double klik pada base slot HSC Module atau klik monitor, seperti gambar
diatas, maka akan tampil:

Gambar 4.24

 Klik start monitoring, pada tampil window High-Speed Counter


monitoring. Dalam hal ini, jika nilai dirubah pada tampilan ini, parameter
ini tidak akan tersimpan jika power off, tetapi jika power dalam keadaan
“on” maka parameter akan tersimpan.

Gambar 4.25

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

 Klik Flag Monitor, maka akan terlihat pada tampilan window, tampilan
monitor FLAG dalam High-Speed Counter, FLAG tersebut dapat
dioperasikan secara langsung meng-klik command.

Gambar 4.26

Alat dan Bahan


- PLC XGB Series
- PC
- Encoder Motor
- Motor
- Drive Motor
- inverter
- Kabel Konektor

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Gambar Percobaan

Langkah-langkah Percobaan
1. Hubungkan PLC XGB dengan PC menggunakan komunikasi serial
2. Buka Program XG5000 ambil file New
isi dengan nama file dengan nama “high speed” pilih PLC dengan tipe
“XGB” dan CPU “XGB-XBM” lalu OK menu akan tampil seperti
dibawah ini:

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

3. Open software XG5000, lalu Open new project, pada XG5000.


4. Set “Internal Parameters”, pada basic project window dan pilih item High
Speed Couter untuk setting parameter high-speed counter.

Gambar 4.17
5. Setelah memilih items high-speed counter, maka akan tampil dilayar, special
module parameters yang berfungsi untuk setting parameter high-speed
counter.

6. Buat Program High speed counter seperti dibawah ini:

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

7. Gerakan Counter dengan memutar kekanan dan kekiri lihat hasil dari data
memori K0262 apakah berubah bila tidak cek kabel input dari counter
Data Percobaan

NO Data Tegangan masuk Kecepatan yang Data Hexadesimal


Inverter (Volt DC) terbaca yang terbaca

1 1

2 1.5

3 2

4 2.5

5 3

6 4

7 4.5

8 5

9 5,5

10 6

Soal Praktikum
1. Berapa Nilai maksimum yang bisa dibaca oleh High speed Counter
2. Apa hubungan banyaknya lobang pada encoder terhadap kecepatan motor
3. Bagaimana menghitung RPM dan RPS dari sebuah motor
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.

Hasil Pengujian dan Pembahasan (Analisa)

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa sumber input dari PLC akan tetap
membutuhkan tegangan 24 Volt disebabkan input PLC agar tetap dapat
dibedakan antara logika High dan Low, sedangkan untuk output sesuai
dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.

Kesimpulan
5. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
6. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay

Lembar Penilaian

Item Penilaian Bobot Nilai Nilai X Bobot

Persiapan 5%

Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,

Sikap dan keselamatan kerja, 10%


Contoh sikap duduk, sikap menggunakan
alat kerja

Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,

Waktu 10%

Total 100%

Daftar Pustaka

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI DIV ELEKTRONIKA

SCADA

TOPIK KEGIATAN PRAKTEK


SISTEM TERDISTRIBUSI DAN SCADA
9
Membuat konfigurasi koneksi ke HMI

PLC ke HMI Touch Screen


 Konfigurasi dengan menggunakan 1:1 Serial/Ethernet Network

 Konfigurasi dengan menggunakan 1:N Serial Network

 Konfigurasi dengan menggunakan N:M Ethernet Network

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

 Konfigurasi dengan menggunakan Serial dan Ethernet Network

HMI SCADA ( InfoU )


Pengenalan SCADA (supervisory control and data acquisition)

Proses control & monitoring data informasi suatu sistem dari RTU’s ke
control centre, dan merubah data-data yang diterima menjadi data-data
rekayasa serta menyimpannya sebagai real time database
Fungsi-fungsi utama SCADA
Akuisisi data, merupakan proses penerimaan data dari
peralatan di lapangan.
Konversi data, merupakan proses konversi data-data dari
lapangan ke dalam format standar.
Data Processing, yang mana menganalisa data yang

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

diterima untuk dilaporkan kepada operator.


Supervisory control, dimana memungkinkan operator untuk
melakukan pengendalian pada peralatan-peralatan di
lapangan.
Supervisory control, dimana memungkinkan operator untuk
melakukan pengendalian pada peralatan-peralatan di
lapangan.
Tagging, memungkinkan operator untuk meletakkan
informasi tertentu pada peralatan tertentu.
Pemrosesan alarm & event yang menginformasikan apabila
terjadi perubahan pada sistem.
Post mortem review, yang membantu menentukan akibat
pada sistem jika ada gangguan besar pada sistem.

Konfigurasi SCADA Systems

ELECTRIC DISTRIBUTION SYSTEMS

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

SYSTEMS Konfigurasi InfoU SCADA


Stand-alone System
Users can monitor and control the data status of multiple
devices

Client/Server System

Remote/multiple monitoring and controlling system


Time synchronization between client and server

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Redundancy System

When Run Server is failed, the Standby Server will be


activated through automatic switching to provide a reliable
service
Partner Sever monitoring via RS-232C communication line

Web Server System

Real-time monitoring controller as Web Client through


Internet/Intranet
Without any additional client program, monitoring is
available only through MS Explore

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Alat dan bahan

1. PLC
2. PC
3. Kabel Serial
4. Power Supply
5. Modul Input Analog
6. modul Ouput Analog
7. Kabel Terminal

Gambar Praktikum

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Langkah kerja Praktikum

1. Membuat Basic Program pada HMI SCADA ( InfoU )

Software ini ( Engineering dan Runtime ) dapat dijalankan selama 60 minute


tanpa license dongle.

Step 1 : Jalankan softwarenya lalu Buat project baru di InfoU

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Untuk membuat project baru pastikan tidak ada project yang sedang
dijalankan berarti project yang sedang berjalan harus di CLOSE terlebih
dahulu.

Step 2 : Isi nama project dan ingin di simpan dimana file projectnya, lalu
klik CREATE

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Lalu akan muncul windows dibawah ini.

Step 2 : Pilih Tag Management lalu klik kanan pada I/OTag pilih Add
Chanel

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Lalu pilih I/O PLC driver yang akan kita koneksikan ke HMI SCADA ( InfoU ),

Contoh : PLC XGB-XBMS koneksi RS232 link pilih XGK-CNET20. Lalu klik Add

Isi nama Chanel, setting

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

COM port serial (samakan dengan COM port PC/Laptop), settingan


Baudrate,parity dll biarkan default lalu klik SAVE sampai nama chanel
sudah terdaftar

Step 3 : Masih di Tag Management pada chanel pilih New Station

Isi nama Station nya lalu pilih PLC CPU XGB klik dan stationnya pilih 1, lalu klik
SAVE sampai station nya terdaftar dalam list.

Lalu klik New Block yang fungsinya untuk data register apa saja yang akan
dikoneksikan ke Scada InfoU.

Block 0 : Untuk data register M000 ~M029 karena jumlah Blok size nya 30 word,

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Block 1 : Untuk data register D0000 ~ D0029 karena jumlah Blok size 30 word

Blok 2 : Untuk data register P0 ---P2 karena jumlah Blok size 3 word

P0 bitnya itu P0000 sampai P000F untuk P1 bitnya P0010 sampai P001F

Untuk P2 output bitnya P0020 sampai P002F

Untuk penambahan Blok, klik New Block lalu buat seperti procedure diatas.

Step 4 : Membuat Tag, pilih Tag Management klik dua kali pada sisi row
yang kosong,

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Isi nama Tag yang akan dibuat, pilih Tag Type Digital untuk bilangan
digital, dan selanjutnya kalau ada penambahan Tag. Analog untuk
bilangan INT, UINT, DINT, UDINT, FLOAT, Word, dll, String untuk bilangan
berkarakter seperti huruf dan angka.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Setting Chanel XGB, Station ST, Address M0000 untuk tombol start lalu
klik save

Untuk tag selanjutnya buat variable tag baru contoh Stop ,Lampu dll, lalu
klik Save.

Step 5 : Kalau sudah membuat tag yang dibutuhkan dalam membuat


koneksi antar PLC dan Scada, pilih menu Graphic untuk membuat
tampilan display.

Klik dua kali pada sisi row yang kosong lalu akan tampil layar

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Development graphic.

Step 6 : Design tampilan, membuat sebuah tombol.


Pilih menu Library maka akan tampil list Graphic, pilh Animation Button.

Drag & drop image yang ingin digunakan.

Alamatkan Image tersebut dengan Tag yang sudah dibuat, double klik
pada image

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Pilih Action lalu Click pada memu Click pilih Action type yaitu Write
Digital Value

Pada tampilan Write Digital Value klik Browse pada Tag name fungsinya yaitu
untuk Address tombol start pada PLC.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Pilih tag Start lalu klik Ok

Pilih write value typenya yang Momentary On yaitu ditekan On dilepas OFF,. Lalu
klik Ok.

Prosedurenya sama dengan diatas untuk membuat Tag pada tombol stop

Step 7 : Design tampilan, membuat sebuah Lampu.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Pilih library untuk memilih image lampu yang akan dipakai, gunakan dua image
lampu untuk fungsi On dan Off.

Alamatkan Image tersebut dengan Tag yang sudah dibuat, double klik pada
image.

Untuk fungsi lampu ada dua kondisi On dan Off, fungsi ini dalam Scada yaitu
Visible.

Untuk image lampu Off pilih yang If Value = FALSE, Visible

Untuk image lampu On pilih yang If Value = TRUE, Visible

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Lalu gabungkan kedua image tersebut

Step 8 : Design tampilan, membuat Input Value.

Untuk membuat tampilan input value klik Tag Value pada Toolbar lalu klik di area
development.

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Alamatkan Tag Value tersebut dengan Tag yang sudah dibuat, double klik.

Pilih pada list Action, Input Value isi tag tersebut lalu Input Typenya Number, isi
nilai Min dan Max Value yang bisa dimasukan dan pilih sesuai keinginan Display
typenya.

Untuk Display Type pilih input window 6

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

Pertanyaan

1. Jelaskan Keuntungan menggunakan sistem SCADA

2. Jelaskan apa yang anda ketahui dengan sistem SCADA

3. Setahu anda Dimana saja penggunaan sistem SCADA ini dipakai

4. Apakah sistem SCADA ini dapat memprogram PLC langsung

5. Apakah sistem SCADA ini hanya untuk memonitoring saya coba jelaskan

6. apakah sistem SCADA ini bisa digunakan jalur komunikasi wireless dan LAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.

Hasil Pengujian dan Pembahasan (Analisa)


Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa sumber input dari PLC akan tetap
membutuhkan tegangan 24 Volt disebabkan input PLC agar tetap dapat
dibedakan antara logika High dan Low, sedangkan untuk output sesuai

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP


Sistem Terdistribusi dan SCADA

dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.

Kesimpulan
7. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
8. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay

Lembar Penilaian

Item Penilaian Bobot Nilai Nilai X Bobot

Persiapan 5%

Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,

Sikap dan keselamatan kerja, 10%


Contoh sikap duduk, sikap menggunakan
alat kerja

Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,

Waktu 10%

Total 100%

Daftar Pustaka

Teknik Elektronika DIV-2016 PNP

Anda mungkin juga menyukai