JOB SHEET
Oleh
Anton Hidayat,ST.,MT
Zulhabi,ST.,MT
Anton,ST.,MT
a) JUDUL
b) Kompetensi Utama dan Kompetensi Penunjang
c) Toeri Penunjang praktikum
d) Alat dan Bahan
e) Gambar Percobaan
f) Langkah-langkah Percobaan
g) Data Percobaan
h) Pertanyaan / Soal Praktikum
Pertemuan 1 : Perkembangan Otomasi Industri
- Pertemuan 2 : Programmable Logic Controller (PLC)
- Pertemuan 3 : Komponen Perangkat Keras PLC
- Petemuan 4 : Dasar-Dasar Logika
- Pertemuan 5 : Dasar Pemrograman PLC
- Pertemuan 6 : Fungsi Timer dan Counter
- Pertemuan 7 : Instruksi Sequencer dan Shift Register
- Pertemuan 8 : UTS ( Ujian Tengah Semester)
- Pertemuan 9 : Instruksi Program Kontrol
- Petemuan 10 : Instruksi Manipulasi Data
- Petemuan 11 : Fungsi Matematika
- Petemuan 12 : Review Kendali PID
- Petemuan 13 : Kendali PID menggunakan PLC
- Petemuan 14 : Instalasi PLC dan Troubleshooting
- Petemuan 15 : Komunikasi PLC
- Petemuan 16 : UAS (Ujian Akhir Semester)
Mengetahui, Padang,
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana
Wakil Direktur 1
KATA PENGANTAR
Job Sheet ini dibuat atas dasar lanjutan matakuliah dari PLC1 dan PLC Lanjut
yang talah dilakukan pada semester sebelumnya dengan perkembangan Teknologi
Informasi dewasa ini kebutuhan akan data logger dan monitoring sistem dengan
tampilan visual yang mudah dalam pengoprasian sangat dibutuhkan serta kendali
jarak jauh yang diaplikasi pada sistem SCADA merupakan kebutuhan yang
penting dewasa ini sehingga mata kuliah Praktikum Sistem Terdistribusi dan
SCADA pada PLC industri merupakan matakuliah wajib bagi mahasiswa Teknik
Elektronik khususnya mahasiswa DIV Teknik Elektronika.
Pada praktikum Sistem Terdistribusi dan SCADA ini menggunakan modul PLC
LS tipe XGB dengan 32 Input/Output digital serta ditambah 1 Modul ADC dan 1
Modul DAC dengan 4 Input/Output dengan input Arus dan Tegangan serta Output
Arus dan Tegangan yang dapat dikeluarkan oleh kedua Modul ADC/DAC. Pada
modul LS XGB ini diaktifkan secara Stand Alone jadi pengoperasiannya hanya
dilakukan pada 1 Komputer dengan 1 Modul LS XGB dengan software yang
digunakan adalah XG5000 untuk program PLC XGB serta Infou Untuk program
Visual SCADA nya. Kedua Software ini bisa dibuatkan bisa dibuatkan
simulasinya agar mahasiswa dapat mencoba dirumah simulasinya sebagai tugas
sebelum diuji pada modul sebenarnya.
Bagian yang dibahas dalam Praktikum Ini adalah pengenalan PLC LS tipe XGB
dengan 32 I/O digital, wirring pemasangan modul PLC XGB dengan power
supplay AC dan DC serta struktur sistem PLC LS tipe XGB. Selanjutnya
bagaimana membuat program Leadder pada PLC ini dengan menggunakan
program XG5000 serta bagaimana mensetting input Output PLC dengan bantuan
program XG5000. Selanjutnya membuat program aplikasi digital pada Modul
serta Program Aplikasi lanjut pada Modul LS tipe XGB. Selanjutnya program
Analog input dan Analog Output pada modul LS modul ADC yang dipakai tipe
AD04A serta DV04A kedua modul ini merupakan expand dari PLC XGB.
Selanjutnya pembacaan untuk High Speed Counter guna pembacaan Encode. Pada
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun Format Buku Ajar
dan Modul Praktek yang telah menyelesaikan panduan ini semoga Allah SWT
membalas segala kebaikannya tersebut dan saya berharap masukan serta kritikan
yang membangun dari staf pengajar untuk kesempurnaan format dan saya ucapkan
terima kasih.
Tim Penyusun
PLC DASAR
Kompetensi Penunjang
1. Mahasiswa Mengerti Keuntungan serta kerugian penggunaan PLC
2. Mahasiswa Mengetahui Bagian-bagian dari PLC
Pengertian
Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang
bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A
masih dalam proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram ulang dalam
satuan detik
Fleksibel
Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan dengan
pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin membutuhkan sepuluh
pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC kesepuluh mesin tersebut
dapat dijalankan dengan programnya masing-masing.
Pilot running
PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih dahulu di
kantor atau laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji, diobserbvasi dan
dimodifikasi bila memang dibutuhkan dan hal ini menghemat waktu bila
dibandingkan dengan sistem relay konvensional yang diuji dengan hasil
terbaik di pabrik.
Observasi visual
Selama program dijalankan, operasi pada PLC dapat dilihat pada layar CRT.
Kesalahan dari operasinya pun dapat diamati bila terjadi.
Kecepatan operasi
Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay. Kecepatan
PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecond.
Dokumentasi
Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan tidak perlu melihat blueprint
circuit-nya. Tidak seperti relay yang printout sirkuitnya tidak dapat diperoleh.
Keamanan
Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci dan
diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat mengubah
program PLC selama PLC tersebut dikunci.
Pertimbangan lingkungan
Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan yang
tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di dalam
PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC
sehingga tidak berfungsi optimal.
Bagian-Bagian PLC
atas semua operasional kerja PLC, transfer informasi melalui internal bus
antara PLC, memory dan unit I/O.
Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC,
dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only
Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU,
karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang
tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke
dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau
Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan
untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat
diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di
RAM hilang atau rusak [6].
Pertanyaan
1. Apa Keuntungan dan kerugian Menggunakan PLC
2. Sebutkan Bagian-bagian dari PLC
3. Apa Pengertian dari PLC
4. Jelaskan Konsep Perancangan PLC
5. Apa yang dimaksud dengan programable dalam PLC
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.
-
Kesimpulan
1. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
2. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada
ke COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena
output menggunakan relay
Lembar Penilaian
Persiapan 5%
Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,
Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,
Waktu 10%
Total 100%
8. Daftar Pustaka
Materi Praktikum
Pemrosesan data merupakan bagian yang paling fital dari suatu instalasi (plan)
otomasi proses produksi di industri. Pemrosesan data mencakup pengumpulan
data dari piranti kontrol (controller) dan piranti deteksi (sensor) serta berbagai
piranti pemrosesan lainnya. Hasil pemrosesan data tersebut selanjutnya digunakan
untuk mengontrol dan memonitor kontinuitas proses produksi yang sedang
berjalan.
Pada dasarnya System Kontrol dapat dibagi menjadi 3 bagian utama , yaitu :
1. INPUT (sensing)
2. PROCESSING (control plan)
3. OUTPUT (action/actuator)
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk memproses data dalam kegiatan
otomasi industri, yaitu :
Ada 3 sistem kontrol (modul control) yang dapat digunakan dalam sistem
Hard Wired Logic, yaitu :
1. Kontrol Elektrik
2. Kontrol Pneumatik
3. Kontrol Elektronik
Dewasa ini Hard Wired Logic dianggap tidak ekonomois karena untuk sistem
otomasi yang komplek yang mempunyai input/output data dalam jumlah
besar, maka panel kontrolnya menjadi sangat rumit dengan banyaknya relay-
relay control yang digunakan demikian juga dengan wiring connection-nya.
Piranti Sirkuit
Piranti
sensor
PROGRAM
INPUT
Push Button Switch Sensor
Transistor
switching IC
Analog Discrette
Digital Binary
OUTPUT
PLC
Central
Processin
g
Input Output
Unit
(CPU)
Sensor Aktuator
Terminal
Pemrograman
Modul Input/Output
Discrette I/O
Dengan adanya modul Discrette I/O pada PLC memungkinkan PLC dapat
dihubungkan secara langsung ke piranti input yang berupa sinyal digital atau
diskrit misalnya limit switch dan push button dan piranti output misalnya
relay kontaktor dan lampu pilot. Ada 2 jenis modul input, yaitu Sink Input
dan Source Input. Keduanya diperlihatkan sebagai berikut.
Sink Input
PLC
+ Switch Current
A power
- Z
Source
Pada Sink Input, arus mengalir dari switch menuju ke PLC input terminal
pada saat input signal On.
Source Input
PLC
Common
+ Switch
A power
Current Z
- Source
Swicth
Pada source input, arus mengalir dari PLC input terminal menuju ke switch
setelah input signal On.
Dengan adanya modul analog I/O pada PLC memungkinkan PLC dapat
dihubungkan secara langsung ke piranti input yang berupa sinyal analog
misalnya setting potentiometer dan piranti output analog misalnya katub-
katub analog.
Sink Output
PLC
Load
Output Junction
Current +
A power
Source -
Common
Source Output
PLC
Common
+
A power
Current
Load Source -
Output Junction
Mediator ini harus dapat berfungsi sebagai pengkondisi agar status sinyal
dari piranti I/O dapat diproses sehingga sesuai dengan kebutuhan Bus data.
Mediator ini akan memisahkan secara elektris kedua bagian tersebut melalui
piranti isolasi yang disebut (Opto Coupler). Opto Coupler terdiri dari dua
bagian, yaitu : bagian power dan bagian logic keduanya terpisah secara
elektrik melalui optikal isolator.
Optical
coupler
Filter for
Bridge Level Logic signal
noise
receifer selector
rejection
Blok diagram
PB 1
+5V
Logic to PLC
Typical Circuit
Optical
coupler
Logic signal
Switch Filter
from PLC
Blok diagram
Typical Circuit
- CPU menerima atau membaca data input dari berbagai piranti kontrol
dan sensor atau transduser, kemudian mengeksekusi program aplikasi
yang dibuat oleh programmer yang tersimpan di dalam memory dan
selanjutnya mengirimkan perintah output ke piranti actuator atau control
melalui modul I/O.
- Untuk dapat memproses data maka CPU memerlukan catu daya
yang menghasilkan tegangan searah DC dengan level rendah yang
selanjutnya diubah menjadi bentuk digital (diskrit) yaitu “0” atau “1”.
Piranti
Pemrograman
Software
PLC
Program
memory
Piranti
Sensor Processor Actuator
Bahasa Pemrograman
e) Gambar Percobaan
Langkah-langkah Percobaan
1. Siapkan Modul PLC XGB Series
2. Beri Tegangan 24 Volt DC pada input Power Supplay pada PLC pada
konektor No 9
3. Hidupkan Power Supplay Cek apakah indikator LED pada PLC sudah
menyala LED indikator pada no 2
Data Percobaan
1. Tegangan Sumber 24 Volt DC , 12 Volt DC, 5 Volt DC
2. Tegangan input 24 Volt DC , 12 Volt DC , 5 Volt DC
3. Tegangan Output 220 Volt AC 24 Volt DC, 12 Volt DC, 5 Volt DC
Soal Praktikum
1. Apakah Sumber Power Supplay PLC LS bila diberi sumber tegangan 5 Volt
PLC tetap Aktif
2. Apakah PLC LS bila diberikan sumber 12 Volt juga akan aktif
3. Bila Input PLC diberikan sumber tegangan 5 Volt dan 12 Volt apa yang
terjadi pada input PLC
4. Bila Output dari PLC diberikan sumber 5 Volt DC 12 Volt DC dan 24 Volt
DC apa yang terjadi pada output
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.
Kesimpulan
1. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
2. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay
Lembar Penilaian
Persiapan 5%
Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,
Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,
Waktu 10%
Total 100%
Daftar Pustaka
Kompetensi Penunjang
1. Mahasiswa mengetahui berbagai macam fitur-fitur yang ada pada PLC
XGB Series
2. Mahasiswa mengetahui bagian-bagian dari PLC XGB Series
Beberapa kelebihan yang dimiliki XGB Series, salah satu dari keluarga PLC
XG-Familiy Series merupakan sebuah unit PLC yang sangat kompak untuk
digunakan pada berbagai applikasi dengan fitur-fitur sebagai berikut :
Item Description
Keterangan Gambar:
Sistem Komunikasi
Katakanlah, bila ada seorang petani dari jawa ingin mencoba berbicara
dengan seorang yang berada di Jerman. Untuk mewujudkan keinginan
tersebut maka dapat dilakukan beberapa cara, misalnya dengan
menggunakan telepon, HP, e-mail atau mesin faximili. Cara hubungan
seperti itu dapat dianalogikan dengan istilah konektor di atas (RS-232, RS-
422, RS-485 dan Ethernet). Tetapi bila kita sudah dapat berhubungan
dengan seseorang yang ada di Jerman baik melalui telepon ataupun e-mail
bukan berarti bahwa kedua orang itu dapat berkomunikasi dengan baik. Ada
kemungkinan kedua orang itu tidak berkomunikasi lantaran tidak
memahami bahasa masing-masing.
Dalam dunia PLC, struktur bahasa yang digunakan PLC lebih lazim disebut
sebagai protocol. Jadi agar PLC dan computer dapat berkomunikasi maka
konektor dan protocol yang digunakan harus tepat. Atakanlah, ada beberapa
PLC telah dilengkapi dengan konektor Ethernet, maka bukan berarti mereka
dapat langsung berkomunikasi karana masing-masing PLCnya mempunyai
protocol yang berbeda. Atau dengan contoh yang lebih sederhana, tidak
berarti kita dapat berkomunikasi dengan setiap orang yang sama-sama
mempunyai HP. Jadi sesame PLC yang mempunyai port RS-232, RS-422
dan RS-485 tidak dapat saling berkomunikasi kecuali mereka mempunyai
protocol sama.
Sistem Konfigurasi
- Basic System
PLC XGB type XBM-DN32S dilengkapi dengan port khusus yaitu
expansion connector. Dengan connector ini memungkinkan PLC
dapat dihubungkan ke expansion modul PLC XGB Series lainnya.
0 1 2 3
Slot
No.
Ada fixed point yang dapat dialokasikan pada setiap modul untuk
I/O point. Berikut ini diberikan contoh pengadresannya.
Output ~
(16 Points)
- Dedicated Communication
PLC XGB type XBM-DN32S mempunyai Built-in Cnet
communication function, sehingga memungkinkan melakukan
komunikasi dengan berbagai piranti eksternal tanpa menggunakan
modul Cnet I/F terpisah. Dengan menggunakan LSIS’s dedicated
protocol, para pengguna (user) dapat membaca (read), menulis
(write) dan memonitor piranti memory PLC XGB type XBM-
Modbus Protocol
None Protocol
Computer Net Cnet I/F system digunakan untuk berkomunikasi antara main
unit dan external device dengan menggunakan RS-232C dan RS-422/485
interface. Dapat dioperasikan dengan mode tunggal atau mode interlocking.
PLC XGB Series memiliki built-in RS-232 port, RS-485 port. Dengan
fasilitas seperti itu, memungkinkan untuk membuat communication system
sesuai kebutuhan. Kecepatan komunikasi beragam dari 300 bps sampai
57.600 bps. Memungkunkan komunikasi banyak titik (multi drop) sampai
32 station dalam satu jaringan. Software frame editor menggunakan system
operasi window 95/98/2000/XP/Vista.
Communication System
Gambar 8. Beberapa jenis hubungan Terminal (PC) dengan multi main unit dan
antar main unit
b. Power Supply
c. Kabel Konektor
e. Terminal Unit
f. PC
g. Kabel Serial
h. kabel UTP
Gambar Percobaan
Langkah-langkah percobaan
Percobaan 1
2. Cek dengan memberikan power supply apakah indikator error tidak terjadi
bila 3. terjadi kencangkan posisi I/O
4. Beri sumber tegangan input 24 Volt apakah indikator input sudah aktif
5. Beri sumber tegangan pada I/O analog apakah indikator I/O aktif
Percobaan 2
Percobaan 3.
3. Hidupkan PLC dan beri sumber tegangan pada PLC dan hub
4. Cek power indikator pada Hub dan PLC bila power indikator aktif maka
koneksi antara PLC, Modul enthernet dan Hub telah terhubung
Soal Praktikum
3. Bagaimana cara mengetahui koneksi antara PC dan PLC telah terhubung dan
apa indikator yang perlu diketahui
5. Bagaimana cara mengetahui PLC telah terhubung dengan benar pada Hub
6. Apakah PLC dapat terhubung dengan PLC lain tampa PLC coba jelaskan.
dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.
Kesimpulan
3. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
4. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay
Lembar Penilaian
Persiapan 5%
Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,
Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,
Waktu 10%
Total 100%
Daftar Pustaka
b. Kompetensi Utama
Kompetensi Penunjang
PENJELASAN SOFTWARE
Software XG5000 menyediakan 3 pilihan editor yaitu LAD editor, SFC dan
IL Editor. LAD editor adalah bahasa pemrograman PLC berbasis grafikal
yakni Ladder Diagram Language. Program Ladder adalah bahasa
pemrograman berbasis relay logic. Sedang Mnenmonic editor adalah bahasa
pemrograman PLC berbasis tekstual (Instruction List) dan SFC editor
berbasis sequential chart.
bawah. Begitu eksekusi CPU mencapai akhir program, maka CPU akan
memulai lagi dari program yang paling atas.
- PC (Personal Computer)
- Software XG 5000
- Kabel Konektor
- Power Supply 24 V DC
- Kabel Power
Gambar Percobaan
Langkah-Langkah Percobaan
Merancang Project pada XGB Software
Untuk menbuka project baru dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
Click Tombol
Click Program – XG5000
memliki nama project yang jelasatau user name. Dan pilih items PLC
Series yang akan dipergunakan. Klik ok.
Maka akan tampil dilayar monitor seperti di bawah ini:
Setelah software XG5000 siap untuk diprogram, maka hal yang harus
dilakukan jika kita ingin mempergunakan untuk pembacaan digital
input adalah
Double klik pada I/O Parameter, yang terdapat pada Project Window.
Setelah itu baru kita setting base slot 00 sebagai Input/Output Module,
dan pilih sesuai dengan type I/O PLC yang akan dipergunakan sebagai
Main Unit.
Kesimpulan
5. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
6. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay
Lembar Penilaian
Persiapan 5%
Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,
Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,
Waktu 10%
Total 100%
Daftar Pustaka
Aplikasi Timer
Apilaksi Counter Up
Langkah-langkah Percobaan
1. Buat program Timer seperti diagram dibawah ini
2. Buat program timer dengan menganti TON dengan TOFF dan lihat perdaannya
3. Buat Program Counter seperti program dibawah ini:
4. Tambahkan Kontak untuk C000 dengan satu coil dengan alamat output P0020
5. ganti program counter dengan CTU dengan CTD lihat apa perbedaanya
g) Data Percobaan
h) Pertanyaan / Soal Praktikum
START
Motor 1
Motor 2
Sensor 1
Sensor 2
Conter
Timer
Kesimpulan
7. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
8. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay
Lembar Penilaian
Persiapan 5%
Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,
Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,
Waktu 10%
Total 100%
Daftar Pustaka
Langkah-langkah Percobaan
Aplikasi Aritmatika
- Buat program membandingkan data counter C001 dengan data D0010 bila sama
maka output P0020 aktif
- Buat program meng OR kan data D0010 dengan data D0012 dan disimpan pada
D0020
Aplikasi Move
g) Data Percobaan
Soal Praktikum
1. Apa perbedaan penggunaan program aritmatik dibawah ini :
a. ADD dan DAAD
b. SUB dan DSUB
c. DMUL dan DMUL
d. DIV dan DDIV
2. Dari program pembanding yang telah digunakan apa yang dapat anda
simpulkan
3. Berapa alamat yang digunakan untuk menyimpan data Perkalian menggunakan
DMUL
3. Dimanakah letak data hasil perkalian menggunakan DMUL bila data lebih dari
16 bit
4. Apa perbedaan penggunakan perintah DDIV dan DIVB jelasakan
5. data-data apa saja yang bisa diproses pada perintah aritmatik
6. Data-data apa saja yang bisa diproses pada perintah Compare
Kesimpulan
1. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
2. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay
Lembar Penilaian
Persiapan 5%
Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,
Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,
Waktu 10%
Total 100%
Daftar Pustaka
Analog I/O
Analog Input
PLC merupakan suatu perangkat dengan sistem komputerisasi yang
hanya dapat mengolah data digital. Untuk dapat mengolah data analog
maka diperlukan analog Input modul untuk merubah input data analog dan
mengirimkannya ke CPU untuk diproses. Data analog dapat berupa input
tegangan atau arus.
Analog Output
Dalam dunia industri, kadang kala PLC juga digunakan untuk
mengatur equipment dengan menggunakan data analog. Oleh karena itu,
data digital yang merupakan keluaran dari CPU dirubah menjadi data
analog dengan menggunakan modul analog output. Data analog dapat
berupa output tegangan atau arus.
f) Langkah-langkah Percobaan
Cara Setting Parameter Analog Input/Output pada XG5000 pada XBG
Series
Setelah software XG5000 posisi RUN atau siap untuk diprogram, maka
hal yang harus dilakukan jika kita ingin mempergunakan untuk
pembacaan nilai analog yang dijadikan input dan output pada PLC
XGB type XBM Series adalah melakukan setting parameter analog
Input/Output.
Double klik pada I/O Parameter, yang terdapat pada Project Window.
Gambar 4.8
Sebelum setting slot module dilakukan, pada slot modul main unit juga
harus disetting terlebih dahulu.
Pada tampilan layar I/O Parameter terdapat 0-7 modul slot, pilih salah
satu nomor modul slot yang akan dipergunakan pada layar, nomor
modul slot ini juga harus disesuaikan dengan urutan pemasangan
expans XBF-AD04A yang dipergunakan untuk input analog.
Gambar 4.9
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Double klik XBF-AD04A, lalu klik detail. Maka akan muncul tampilan
parameter secara spesifik dari masing-masing channel pada slot XBF
ini, yang maximum channelnya adalah 4. Jika inputan yang
dipergunakan hanya satu, maka channel yang dipergunakan hanyalah
channel 0 saja. Channel status harus “enable”,ini menandakan aktif atau
tidaknya variable, pada saat program RUN.
Gambar 4.12
Gambar 4.13
Double klik pada items pemilihan analog output module. Setalah itu
klik details.maka tampilan menu yang keluar akan seperti berikut:
Gambar 4.14
Maka akan muncul tampilan parameter secara spesifik dari masing-
masing channel pada slot XBF ini, yang maximum channelnya adalah
4. Jika inputan yang dipergunakan hanya satu, maka channel yang
dipergunakan hanyalah channel 0 saja. Channel status harus
“enable”,ini menandakan aktif atau tidaknya variable, pada saat
program RUN.
Setelah input range dan output type disesuaikan dengan kebutuhan,
maka klik ok.
Jika input serta output telah sesuai, maka klik “ok” pada tampilan I/O
Parameter setting.
Sebelum membuat program, double klik pada “variable/comment” dan
aktifkan terlebih dahulu Register U device. Dengan cara, double klik
pada project window items, yaitu Variable/Comment dan pilih menu
Edit.
Gambar 4.15
Gambar 4.16
g) Data Percobaan
Data Input Analog
1 0,5
2 1
3 1,5
4 2
5 2,5
6 3
7 3,5
8 4
9 4,5
10 5
11 6
12 7
13 8,5
14 9
15 9,5
16 10
1 100
2 200
3 400
4 500
5 1000
6 1200
7 1500
8 1750
9 2000
10 2500
11 3000
12 3500
13 4000
Kesimpulan
3. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
4. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay
Lembar Penilaian
Persiapan 5%
Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,
Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,
Waktu 10%
Total 100%
Daftar Pustaka
HIGH-SPEED COUNTER
Gambar 4.17
Gambar 4.18
- Setiap parameter yang telah disetting, tersimpan didalam special K
device area.
Aktifkan sinyal enable high-speed counter CH0 K2600 pada program,
seperti contoh:
Gambar 4.19
Gambar 4.20
Gambar 4.21
Monitoring dan setting command dari high-speed counter akan
dideskripsikan sebagai berikut:
- Pertama klik item monitoringdan ,pilih item special module
monitor.
Gambar 4.22
Gambar 4.23
Double klik pada base slot HSC Module atau klik monitor, seperti gambar
diatas, maka akan tampil:
Gambar 4.24
Gambar 4.25
Klik Flag Monitor, maka akan terlihat pada tampilan window, tampilan
monitor FLAG dalam High-Speed Counter, FLAG tersebut dapat
dioperasikan secara langsung meng-klik command.
Gambar 4.26
Gambar Percobaan
Langkah-langkah Percobaan
1. Hubungkan PLC XGB dengan PC menggunakan komunikasi serial
2. Buka Program XG5000 ambil file New
isi dengan nama file dengan nama “high speed” pilih PLC dengan tipe
“XGB” dan CPU “XGB-XBM” lalu OK menu akan tampil seperti
dibawah ini:
Gambar 4.17
5. Setelah memilih items high-speed counter, maka akan tampil dilayar, special
module parameters yang berfungsi untuk setting parameter high-speed
counter.
7. Gerakan Counter dengan memutar kekanan dan kekiri lihat hasil dari data
memori K0262 apakah berubah bila tidak cek kabel input dari counter
Data Percobaan
1 1
2 1.5
3 2
4 2.5
5 3
6 4
7 4.5
8 5
9 5,5
10 6
Soal Praktikum
1. Berapa Nilai maksimum yang bisa dibaca oleh High speed Counter
2. Apa hubungan banyaknya lobang pada encoder terhadap kecepatan motor
3. Bagaimana menghitung RPM dan RPS dari sebuah motor
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Memakai pakaian laboratorium
- Patuhi aturan yang ada di laboratorium seuai dengan standart operating
prosedure (SOP) yang sudah terpasang dalam laboratorium.
Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa sumber input dari PLC akan tetap
membutuhkan tegangan 24 Volt disebabkan input PLC agar tetap dapat
dibedakan antara logika High dan Low, sedangkan untuk output sesuai
dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.
Kesimpulan
5. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
6. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay
Lembar Penilaian
Persiapan 5%
Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,
Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,
Waktu 10%
Total 100%
Daftar Pustaka
SCADA
Proses control & monitoring data informasi suatu sistem dari RTU’s ke
control centre, dan merubah data-data yang diterima menjadi data-data
rekayasa serta menyimpannya sebagai real time database
Fungsi-fungsi utama SCADA
Akuisisi data, merupakan proses penerimaan data dari
peralatan di lapangan.
Konversi data, merupakan proses konversi data-data dari
lapangan ke dalam format standar.
Data Processing, yang mana menganalisa data yang
Client/Server System
Redundancy System
1. PLC
2. PC
3. Kabel Serial
4. Power Supply
5. Modul Input Analog
6. modul Ouput Analog
7. Kabel Terminal
Gambar Praktikum
Untuk membuat project baru pastikan tidak ada project yang sedang
dijalankan berarti project yang sedang berjalan harus di CLOSE terlebih
dahulu.
Step 2 : Isi nama project dan ingin di simpan dimana file projectnya, lalu
klik CREATE
Step 2 : Pilih Tag Management lalu klik kanan pada I/OTag pilih Add
Chanel
Lalu pilih I/O PLC driver yang akan kita koneksikan ke HMI SCADA ( InfoU ),
Contoh : PLC XGB-XBMS koneksi RS232 link pilih XGK-CNET20. Lalu klik Add
Isi nama Station nya lalu pilih PLC CPU XGB klik dan stationnya pilih 1, lalu klik
SAVE sampai station nya terdaftar dalam list.
Lalu klik New Block yang fungsinya untuk data register apa saja yang akan
dikoneksikan ke Scada InfoU.
Block 0 : Untuk data register M000 ~M029 karena jumlah Blok size nya 30 word,
Block 1 : Untuk data register D0000 ~ D0029 karena jumlah Blok size 30 word
Blok 2 : Untuk data register P0 ---P2 karena jumlah Blok size 3 word
P0 bitnya itu P0000 sampai P000F untuk P1 bitnya P0010 sampai P001F
Untuk penambahan Blok, klik New Block lalu buat seperti procedure diatas.
Step 4 : Membuat Tag, pilih Tag Management klik dua kali pada sisi row
yang kosong,
Isi nama Tag yang akan dibuat, pilih Tag Type Digital untuk bilangan
digital, dan selanjutnya kalau ada penambahan Tag. Analog untuk
bilangan INT, UINT, DINT, UDINT, FLOAT, Word, dll, String untuk bilangan
berkarakter seperti huruf dan angka.
Setting Chanel XGB, Station ST, Address M0000 untuk tombol start lalu
klik save
Untuk tag selanjutnya buat variable tag baru contoh Stop ,Lampu dll, lalu
klik Save.
Klik dua kali pada sisi row yang kosong lalu akan tampil layar
Development graphic.
Alamatkan Image tersebut dengan Tag yang sudah dibuat, double klik
pada image
Pilih Action lalu Click pada memu Click pilih Action type yaitu Write
Digital Value
Pada tampilan Write Digital Value klik Browse pada Tag name fungsinya yaitu
untuk Address tombol start pada PLC.
Pilih write value typenya yang Momentary On yaitu ditekan On dilepas OFF,. Lalu
klik Ok.
Prosedurenya sama dengan diatas untuk membuat Tag pada tombol stop
Pilih library untuk memilih image lampu yang akan dipakai, gunakan dua image
lampu untuk fungsi On dan Off.
Alamatkan Image tersebut dengan Tag yang sudah dibuat, double klik pada
image.
Untuk fungsi lampu ada dua kondisi On dan Off, fungsi ini dalam Scada yaitu
Visible.
Untuk membuat tampilan input value klik Tag Value pada Toolbar lalu klik di area
development.
Alamatkan Tag Value tersebut dengan Tag yang sudah dibuat, double klik.
Pilih pada list Action, Input Value isi tag tersebut lalu Input Typenya Number, isi
nilai Min dan Max Value yang bisa dimasukan dan pilih sesuai keinginan Display
typenya.
Pertanyaan
5. Apakah sistem SCADA ini hanya untuk memonitoring saya coba jelaskan
6. apakah sistem SCADA ini bisa digunakan jalur komunikasi wireless dan LAN
dengan kebutuhan dari user karena output PLC menggunakan relay sebagai
kontrol dari output yang melalui konector COM PLC.
Kesimpulan
7. Untuk tegangan input membutuhkan 24 Volt DC
8. Untuk tegangan output sesuai dengan tengangan yang diberikan pada ke
COM, serta sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan karena output
menggunakan relay
Lembar Penilaian
Persiapan 5%
Proses, 25%
Contoh,Cara melakukan pekerjaan,
sistimatika langkah kerja, kemandirian,
partisipasi,
Hasil/Data/Produk; 50%
Item ini tergantung kepada karakteristik
praktek, contoh ketepatan, kerapian,
estetika,
Waktu 10%
Total 100%
Daftar Pustaka