EL
KEMENRISTEK DIKTI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
JOB SHEET
DISUSUN OLEH
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1) Memahami cara kerja timer dan counter.
2) Menerapkan pemakaian aplikasi timer dan counter.
3) Menerapkan prinsip timer dan counter pada program PLC.
4) Mengaplikasikan timer dan counter pada ladder diagram dan
menggambarkan input dan outpunya beserta timming chart.
5) Menggambarkan rangkaian pengawatan gambar perangkat keras input
dan outputnya.
BAB II
TEORI DASAR
2.1. CPM 1 A
Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroller yang
dilengkapi dengan peripheral yang dapat berupa masukan digital, keluaran
digital atau relai. Perangkat lunak program-nya yang seringkali digunakan
yaitu diagram tangga atau ladder diagram. CPM1A merupakan PLC produk
dari Omron. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan gambar PLC Omron
CPM1A.
saat PLC dihidupkan dan beberapa bagian lainnya tidak berubah (karena ada
dukungan baterai).
Program
Merupakan program yang ditulis oleh pengguna. CPM1A menjalankan
program secara siklus. Program itu sendiri dapat dibagi dua bagian : bagian
„program utama‟ yang dijalankan secara siklus dan bagian „program interupsi‟
yang akan dijalankan saat terjadi interupsi yang bersangkutan.
Setup PC
Setup PC mengandung berbagai macam parameter awalan (startup) dan
operasional. Parameter tersebut hanya dapat diubah melalui piranti
pemrograman saja, tidak dapat diubah melalui program. Beberapa parameter
dapat diakses hanya pada saat PLC dihidupkan, sedangkan beberapa parameter
yang lain dapat diakses secara rutin walaupun PLC dimatikan.
Saklar Komunikasi
Saklar komunikasi menentukan apakah port peripheral dan RS-232C yang
bekerja dengan pengaturan komunikasi yang ada di dalam setup PC.
Mode Kerja
Unit PLC CPM1A dapat bekerja dalam tiga mode : PROGRAM,
MONITOR, dan RUN. Hanya satu mode kerja saja yang aktif pada saat yang
bersamaan.
Mode Program
Program atau diagram tangga tidak dapat berjalan dalam mode program ini.
Mode ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi dalam persiapan
eksekusi program :
1. Mengubah parameter-parameter inisial/operasi sebagaimana terdapat
didalam setup PC.
2. Menulis, menyalin, atau memeriksa program.
3. Memeriksa pengkabelan dengan cara memaksa bit-bit I/O ke kondisi set
atau reset.
4. Mode Monitor
Program atau diagram tangga berjalan dalam mode monitor ini dan
beberapa operasi dapat dilakukan. Secara umum, mode monitor digunakan
untuk melacak kesalahan, operasi pengujian, dan melakukan penyesuaian:
1. Pengeditan on-line.
2. Mengawasi memori I/O selama PLC beroperasi.
3. Memaksa set atau reset bit-bit I/O, mengubah nilai-nilai dan mengubah
nilai saat PLC beroperasi.
Mode Run
Program atau diagram tangga dijalankan dengan kecepatan normal pada
mode run ini. Operasi seperti pengeditan on-line, memaksa set atau reset bit-bit
I/O, dan mengubah nilai-nilai tidak dapat dilakukan dalam mode ini, tetapi
status dari bit I/O dapat diawasi.
STRUKTUR MEMORI PLC OMRON CPM1A
Beberapa bagian dalam memori PLC Omron CPM1A memiliki
fungsi-fungsi khusus. Masing-masing lokasi memori memiliki ukuran 16-bit
atau 1 word, beberapa word membentuk daerah dan masing-masing daerah
inilah yang membentuk fungsi-fungsi khusus.
Daerah IR
Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan
masukan PLC. Beberapa bit berhubungan langsung dengan terminal masukan
dan keluaran PLC (terminal sekrup). Untuk CPM1A masing-masing bit IR000
berhubungan langsung dengan terminal masukan, misalnya IR000.00
berhubungan langsung dengan terminal masukan ke-1, dan begitu seterusnya.
Daerah IR terbagi atas tiga macam area :
Daerah SR
Merupakan bagian khusus dari lokasi memori yang digunakan sebagai
bit-bit control dan status (flag), digunakan paling sering untuk pencacah dan
interupsi. Misalnya, SR250 memiliki bit nomor 00 hingga 15, digunakan
sebagai pengaturan kontrol analog 0, dalam hal ini SR250 digunakan untuk
menyimpan BCD 4-digit dari pengaturan kontrol analog 0.
Daerah TR
Saat pindah ke sub-program selama eksekusi program, maka semua data
yang terkait hingga batasan return sub-program akan disimpan dalam daerah
TR ini. Hanya terdapat 8 bit yaitu TR0 hingga TR7 untuk CPM1A.
Daerah HR
Bit-bit pada daerah HR ini digunakan untuk menyimpan data dan tidak
akan hilang walaupun PLC sudah tidak mendapatkan catu daya atau PLC
sudah dimatikan, karena menggunakan baterai. Untuk CPM1A, daerah ini
terdiri dari 20 word, HR00 hingga HR19 atau 320 bit, HR00.00 hingga
HR19.15. Bit-bit HR ini bebas digunakan dalam program sebagaimana bit-bit
kerja.
Daerah AR
Daerah yang digunkan untuk menyimpan bit-bit kontrol dan status, seperti
status PLC, kesalahan, waktu system, dan lain sejenisnya. Daerah AR juga
dilengkapi baterai, sehingga data kontrol maupun status tetap akan tersimpan
walaupun PLC sudah dimatikan. Untuk CPM1A, daerah ini terdiri dari 16
word, AR00 hingga AR15 atau 256 bit, AR00.00 hingga AR15.15. Misalnya
AR08 bit 00 hingga 03 digunakan untuk menyimpan kode kesalahan port
RS232 dengan ketentuan tiap bit :
1. 00 – normal
2. 01 – kesalahan paritas
3. 02 – kesalahan frame
4. 03 – kesalahan overrun
Daerah LR
Digunakan sebagai pertukaran data saat dilakukan koneksi atau hubungan
dengan PLC yang lain. Untuk CPM1A, daerah ini terdiri dari 16 word, LR00
hingga LR15 atau 256 bit. LR00.00 hingga LR15.15.
Daerah Pewaktu/Pencacah (Timer/Counter) – T/C Area
Daerah ini digunakan untuk menyimpan nilai-nilai pewaktu atau pencacah.
Untuk CPM1A terdapat 128 lokasi (TC000 hingga TC127).
Daerah DM
Berisikan data-data yang terkait dengan pengaturan komunikasi dengan
komputer dan data pada saat ada kesalahan. Daerah DM terbagi lagi menjadi 4
area :
Read/Write : Area DM hanya bisa diakses dalam satuan word saja. Nilai
yang tersimpan akan tetap tersimpan walaupun PLC dimatikan.
Error Log : Digunakan untuk menyimpan kode kesalahan (error) yang
muncul. Dapat digunakan sebagai DM baca/tulis jika fungsi pencatat
kesalahan tidak digunakan.
Read-only : Tidak dapat ditumpangi data lain untuk program.
PC Setup : Digunakan untuk menyimpan berbagai parameter yang
mengontrol operasi PLC.
2) Memori I/O
Program akan membaca dan menulis data pada area memori ini
selama eksekusi. Beberapa bagian dari memori merupakan bit yang
mewakili status masukan dan keluaran PLC. Beberapa bagian dari memori
I/O akan dihapus saat PLC dihidupkan dan beberapa bagian lainnya tidak
berubah (karena ada dukungan baterai).
3) Program
Merupakan program yang ditulis oleh pengguna. CPM1A
menjalankan program secara siklus. Program itu sendiri dapat dibagi dua
bagian : bagian “program utama‟ yang dijalankan secara siklus dan bagian
“program interupsi‟ yang akan dijalankan saat terjadi interupsi yang
bersangkutan.
4) Setup PC
Setup PC mengandung berbagai macam parameter awalan (startup)
dan operasional. Parameter tersebut hanya dapat diubah melalui piranti
pemrograman saja, tidak dapat diubah melalui program. Beberapa
parameter dapat diakses hanya pada saat PLC dihidupkan, sedangkan
beberapa parameter yang lain dapat diakses secara rutin walaupun PLC
dimatikan.
5) Saklar Komunikasi
Saklar komunikasi menentukan apakah port peripheral dan RS-232C
yang bekerja dengan pengaturan komunikasi yang ada di dalam setup PC.
6) Mode Kerja
Unit PLC dapat bekerja dalam tiga mode : PROGRAM, MONITOR,
dan RUN. Hanya satu mode kerja saja yang aktif pada saat yang
bersamaan.
7) Mode Program
Program atau diagram tangga tidak dapat berjalan dalam mode
program ini. Mode ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi
dalam persiapan eksekusi program :
Pengeditan on-line.
Mengawasi memori I/O selama PLC beroperasi.
Memaksa set atau reset bit-bit I/O, mengubah nilai-nilai dan
mengubah nilai saat PLC beroperasi.
9) Mode Run
Program atau diagram tangga dijalankan dengan kecepatan normal
pada mode run ini. Operasi seperti pengeditan on-line, memaksa set atau
reset bit-bit I/O, dan mengubah nilai-nilai tidak dapat dilakukan dalam
mode ini, tetapi status dari bit I/O dapat diawasi.
STRUKTUR MEMORI PLC OMRON CPM2A
Beberapa bagian dalam memori PLC Omron CPM2A memiliki
fungsi-fungsi khusus. Masing-masing lokasi memori memiliki ukuran 16-bit atau
1 word, beberapa word membentuk daerah dan masing-masing daerah inilah yang
membentuk fungsi-fungsi khusus.
Daerah IR
Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan
masukan PLC. Beberapa bit berhubungan langsung dengan terminal
masukan dan keluaran PLC (terminal sekrup). Untuk CPM2A
masing-masing bit IR000 berhubungan langsung dengan terminal masukan,
misalnya IR000.00 berhubungan langsung dengan terminal masukan ke-1,
dan begitu seterusnya.
Daerah IR terbagi atas tiga macam area :
Daerah SR
Daerah TR
Daerah HR
Setelah change model maka akan muncul lemabaran kerja baru dan untuk
membuat program nya telah disediakan di toolbar nya seperti pembuat anak
kontak NO, NC, TIMER, COUNTER.dan masih banyak yang lainnya.
Pada gambar di bawah ini adalah sebuah program yang telah selesai di buat.
BAB III
BAB IV
JOB
4.1.2.2. CMP2A
Cara menghubungkan perangkat input maupun output serta catu daya
pada PLC type CPM2A yang memiliki 20 I/O adalah sama. Perbedaan
hanya pada jumlah input maupun output yang bisa digunakan jauh lebih
banyak dibandingkan dengan CPM1A.
4.1.2.3. CP1E
4.1.3. Cara pemberian alamat input dan output pada PLC CPM 1 A, 2 A, dan
CP 1 E
Pengalamatan PLC omron
Input ch 0 yaitu dari 0.00 - 0.10 (sesuai type PLCnya)
Input ch 1 yaitu dari 1.00 - 1.12 (sesuai type PLCnya)
Input ch 0 yaitu dari 0.00 – 0.15 (sesuai type PLCnya)
Output ch 10 yaitu dari 10.00 - 10.15 ( sesuai type PLCnya )
Output ch 11 yaitu dari 11.00 - 11.15 ( sesuai type PLCnya )
Output ch 100 yaiitu dari 100.00 – 100.15 (sesuai type PLCnya)
Internal Relay yaitu dari 600 – 1500 (tergantung type PLC)
Untuk menentukan adress input dan output lihat label pada casing /
cover PLCnya.
CH 0, CH1 untuk input dan CH10, CH100, CH11, CH101 untuk output.
Adress input dan output tiap PLC berbeda beda tergantung jumlah I/O.
Contoh gambar PLC CP1L diatas jumlah I/O nya 30 terdiri dari 18 input
dan 12 output.
Jumlah input selalu lebih banyak dari jumlah output.
PENGALAMATAN CP1E
Chanel input pada CP1E yang ini berapada pada chanel 0ch dengan
jumlah input 12 diawali dari 00-11 yang artinya ketika melakukan
pemograman nanti penulisan alamatnya yaitu "NO_CHANEL.NO_INPUT "
4.1.4. Cara pemakaian console dan cara mengentrikan data pada PLC
Untuk membuat sebuag program PLC menggunakan Programming
Console dapat diset ke 3 Mode/posisi PROGRAM, MONITOR, atau RUN
yang dapat dilihat dari tampilan selector switch Programming Console :
Numerical key
Tombol-tombol ini terdiri atas angka numerik dari 0 sampai dengan 9.
Numerical key berguna untuk mengisi nomor alamat
dari mnemonic-mnemonic pada ladder program.
CLR key
Disini menunjukkan bahwa password sudah terbuka dan siap untuk program
PLC (step program) barulah kita dapat memasukkan kode mnemonic dan
alamatnya. Yang harus kita perhatikan saat akan melakukan operasional pada
programming console adalah dalam penulisan alamatnya karena jika kurang atau
lebih dalam penomoran alamat maka PLC tidak akan membaca alamat yang kita
berikan dan setiap kali kita selesai memindahkan posisi kunci pada programming
console akan terlihat di layar LCD.
Menulis Program
Saat menulis program, PLC harus dalam mode PROGRAM. Tekanlah tombol
pada Programming Console sesuai dengan Kode Mnemonic Program yang telah
dibuat lalu tekan tombol WRITE, agar tersimpan dalam RAM CPU-PLC, "ingat!
perhatikan dalam penomoran alamat" Jika telah selesai memasukkan baris-baris
instruksi program dan sampai pada akhir program, maka program harus diakhiri
dengan instruksi END. Jika tombol END tidak ada, maka pada Programming
console pasti ada tombol FUN. Untuk mengakhiri program, tekan tombol FUN
kemudian tekan angka 01, maka pada layar yang tampil adalah END(01). Jadi
Instruksi END adalah merupakan instruksi sebuah fungsi yaitu FUN (01), jika
program sudah selesai, langsung saja pindah selector switch ke mode RUN untuk
menjalankan PLC.
Menghapus Program
Menghapus program dapat dilakukan baik CLEAR ALL, yang akan menghapus
seluruh isi program dengan HR, CNT, dan DM, ataupun sebagian dari program
saja (mulai dari address tertentu ataupun HR/CNT/DM ada yang dipertahankan.
c) Kemudian Memori PLC akan dihapus dengan menekan tombol CLR >
SET > NOT > RESET.
d) Tampilan pada programming console selanjutnya adalah sebagai berikut
0000 MEMORY CLR.
e) Misalnya ingin mempertahankan data pada HR, maka setelah tampilan di
atas tekan tombol HR.
f) Selanjutnya tekan tombol MONTR.
g) Langkah terakhir adalah menekan tombol CLR.
Untuk menghapus satu baris program saja, dapat dilakukan dengan cara :
a) Tampilkan dahulu pada layar programming console baris instruksi yang
akan dihapus, misalnya OR 00005 pada alamat step program 00002.
b) Setelah tampil dilayar, tekanlah tombol DEL pada keyboard programming
console.
c) Kemudian tekanlah tombol tanda panah ke atas
d) Tampilan pada layar akan muncul pesan DELETE END, yang
menunjukkan bahwa anda telah menghapus baris instruksi OR 00005 pada
alamat step program 00002.
3. Timing Chart
Pb 1
50 s 50 s 50 s 50 s
L1 L1 L1 L1
20 s
Pb 2
8. Rangkaian Pengawatan
PB ON PB OFF
Suplay
L1 N COM 00 01 02 03 04 05 06 07 08
L1
JOB 2.
3. Timing chart
Pb 1
50 s 50s
L1 L1
50 s 50s
L2 L2
50 s
50 s 50s
L3 L3
Pb 2
8. Rangkaian Pengawatan
PB ON PB OFF
Suplay
L1 N COM 00 01 02 03 04 05 06 07 08
L1 L2 L3
JOB 3.
RANGKAIAN HIDUP BERGANTIAN 3 LAMPU SECARA SEQUENSIAL
1. Deskripsi kerja leader
3. Timing chart
Pb 1
L1 50 s L1 50 s
L2 L2
50 s 50 s
L3 50 s L3 50 s
Pb 2
8. Rangkaian Pengawatan
PB ON PB OFF
Suplay
L1 N COM 00 01 02 03 04 05 06 07 08
L1 L2 L3
JOB 4.
RANGKAIAN MATI BERURUTAN SECARA SEQUENSIAL
1. Deskripsi leader diagram
PB 1 (I;0.00) digunakan untuk mengaktifkan internal relay (200.00)
Internal relay (200.00) untuk mengalirkan tegangan kesemua rangkaian yang
diawali dengan internal relay (200.00). dimana internal relay ini pertama
menghidupkan L1 (10.00) , L2 (10.01) , L3 (10.02) dan Timer 1 ( TIM 000)
selama 50s.
Setelah Timer 1 (TIM 000) hidup selama 50 Second maka anak kontak
Timer 1 akan memutuskan L1 dan menghidupkan timer 2 (TIM 001)
selama 50 second.
Setelah Timer 2 (TIM 001) hidup selama 50 Second maka anak kontak
Timer 2 akan memutuskan L2 dan menghidupkan timer 3 (TIM 002)
selama 50 second.
Setelah Timer 3 (TIM 002) hidup selama 50 Second maka anak kontak
Timer 3 akan memutuskan L3 dan menghidupkan timer 4 (TIM 003)
selama 40 second.
Timer 4 (TIM 003) ini berfungsi untuk memberi waktu jeda pada rangkaian
dan mereset rangkaian menjadi squensiaL.
3. Timing chart
Pb 1
50 s 50 s
L1 L1
L2 50 s L2 50 s
L3
L3
50 s 50 s
Pb 2
40
8. Rangkaian Pengawatan
PB ON START RESET
Suplay
L1 N COM 00 01 02 03 04 05 06 07 08
L1 L2 L3
JOB 5
MENGHIDUPKAN LAMPU MENGGUNAKAN COUNTER
1. Deskipsi kerja ladder
PB ON (I;0.00) digunakan untuk mengaktifkan internal relay (200.00).
PB OFF (I;0.01) digunakan untuk memutus arus.
PB SET (I;0.02) digunakan untuk menghidupkan counter sesuai dengan
setingan counter.
PB RESET (I;0.03) digunakan untuk mereset counter karna counter hanya
bekerja 1 kali maka counter harus direset.
Internal relay (200.00) untuk mengalirkan tegangan kesemua rangkaian yang
diawali dengan internal relay (200.00).
Counter (TIM000) digunakan untuk mengatur berapa kali push button ditekan
sesaat untuk menghidupkan lampu.
3. Timing Chart
PB ON START RESET
Suplay
L1 N COM 00 01 02 03 04 05 06 07 08
L1 L2 L3
2. Tabel I/O
Input Device Output Device
Peralatan Alamat Peralatan Alamat
PB ON 0.00 Lampu Merah 1 10.02
PB OFF 0.01 Lampu Kuning 1 10.00
Lampu Hijau 1 10.05
Lampu Merah 2 10.04
Lampu Kuning 2 10.01
Lampu Hijau 2 10.03
3. Timming Chart
PB ON
Merah 1
Kuning 1
Hijau 1
Merah 2
Kuning 2
Hijau 2
PB OFF
7. CX – Designer
8. Rangkaian Pengawatan
PB ON PB OFF
Suplay
L1 N COM 00 01 02 03 04 05 06 07 08
SIMPANG 1 SIMPANG 2
3. Timing Chart
8. Rangkaian Pegawatan
PB ON PB OFF
Suplay
L1 N COM 00 01 02 03 04 05 06 07 08
3. Timing chart
8. Rangkaian Pengawatan
PB ON PB OFF
Suplay
L1 N COM 00 01 02 03 04 05 06 07 08
Dan apabila Push button OFF dengan alamat 000.01 ditekan maka
motor akan berhenti berputar. Tidak hanya pada push button OFF,
kita juga bisa membuat motor berhenti dengan memutar selector
switch ke angka 0.
3. Timming Chart
PB ON
PB FORWARD
KONTAKTOR FORWARD
PB OFF FORWARD/REVERSE
PB REVERSE
KONTAKTOR REVERSE
PB OFF
JOB 10.
RANCANGAN BELT CONVEYOR
S_3
Conveyor 1
S_2
Conveyor 2
← ← ←
← ← ←