Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muhammad Rilo Pambudi

NIM : 180511625524
Kelas/Off : A3/I5

MEMPROGRAM DENGAN LD MIKRO

PENDAHULUAN
Mikrokontroller merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengendalikan
suatu alat elektronik dengan pengaturan dan konfigurasi dari sekumpulan program. Kata
mikrokontroller berasal dari dua suku kata, yakni mikro dan kontroller. Kata mikro memiliki
artian berukuran kecil, sedangkan kontroller memiliki artian pengendali. Jika digabungkan
maka akan mendapat artian sebuah alat berukuran kecil yang berfungsi sebagai pengendali.
Kemudian apa yang dimaksud dengan LDmikro. LDmikro adalah sebuah aplikasi
yang digunakan untuk membuat sebuah program yang berfungsi untuk mengatur perintah-
perintah yang nantinya akan diterapkan pada alat mikrokontroller. Untuk pengoperasian
aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman, jadi sebelum membuat program pada
aplikasi ini terlebih dulu harus memahami bahasa pemrograman.
Selain aplikasi untuk membuat program, supaya program dapat diartikan adalah
dengan menggunakan PLC (Programmable Logic Controller). Sederhananya adalah ldmikro
sebagai aplikasi membuat program, PLC sebagai alat atau modul yang memproses dan
mengartikan program, dan outputnya berupa alat-alat mekanik dan elektronik. Jadi untuk bisa
menjalankan sebuah alat mekanik atau elektronik otomatis diperlukan tiga komponen utama,
yakni aplikasi program atau ldmikro, modul penerjemah program atau PLC, dan alat mekanik
dan elektronik.

ISI / PEMBAHASAN
Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil yang dikemas dalam bentuk chip IC
(Integrated Circuit) dan dirancang untuk melakukan tugas atau operasi tertentu. Pada
dasarnya, sebuah IC Mikrokontroler terdiri dari satu atau lebih Inti Prosesor (CPU), Memori
(RAM dan ROM) serta perangkat INPUT dan OUTPUT yang dapat diprogram. Dalam
pengaplikasiannya, Pengendali Mikro yang dalam bahasa Inggris disebut dengan
Microcontroller ini digunakan dalam produk ataupun perangkat yang dikendalikan secara
otomatis seperti sistem kontrol mesin mobil, perangkat medis, pengendali jarak jauh, mesin,
peralatan listrik, mainan dan perangkat-perangkat yang menggunakan sistem tertanam
lainnya. Penggunaan Mikrokontroler ini semakin populer karena kemampuannya yang dapat
mengurangi ukuran dan biaya pada suatu produk atau desain apabila dibandingkan dengan
desain yang dibangun dengan menggunakan mikroprosesor dengan memori dan perangkat
input dan output secara terpisah. Berikut adalah komponen-komponen yang terdapat pada
mikrokontroler.
1. CPU
CPU adalah otak mikrokontroler. CPU bertanggung jawab untuk mengambil instruksi (fetch),
menerjemahkannya (decode), lalu akhirnya dieksekusi (execute). CPU menghubungkan
setiap bagian dari mikrokontroler ke dalam satu sistem. Fungsi utama CPU adalah
mengambil dan mendekode instruksi. Instruksi yang diambil dari memori program harus
diterjemahkan atau melakukan decode oleh CPU tersebut.
2. Memori (Penyimpanan)
Fungsi memori dalam mikrokontroler sama dengan mikroprosesor. Memori Ini digunakan
untuk menyimpan data dan program. Sebuah mikrokontroler biasanya memiliki sejumlah
RAM dan ROM (EEPROM, EPROM dan lain-lainnya) atau memori flash untuk menyimpan
kode sumber program (source code program).

3. Port INPUT / OUTPUT paralel


Port Input / Output paralel digunakan untuk mendorong atau menghubungkan berbagai
perangkat seperti LCD, LED, printer, memori dan perangkat INPUT/OUTPUT lainnya ke
mikrokontroler.

4. Port Serial (Serial Port)


Port serial menyediakan berbagai antarmuka serial antara mikrokontroler dan periferal lain
seperti port paralel.

5. Pengatur Waktu dan Penghitung (Timer dan Counter)


Timer dan Counter adalah salah satu fungsi yang sangat berguna dari Mikrokontroler.
Mikrokontroler mungkin memiliki lebih dari satu timer dan counter. Pengatur waktu (Timer)
dan Penghitung (Counter) menyediakan semua fungsi pengaturean waktu dan penghitungan
di dalam mikrokontroler. Operasi utama yang dilakukan di bagian ini adalah fungsi jam,
modulasi, pembangkitan pulsa, pengukuran frekuensi, osilasi, dan lain sebagainya. Bagian ini
juga dapat digunakan untuk menghitung pulsa eksternal.

6. Analog to Digital Converter atau Pengonversi Analog ke Digital (ADC)


Konverter ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog ke bentuk digital. Sinyal input
dalam konverter ini harus dalam bentuk analog (misalnya Output dari Sensor) sedangkan
Outputnya dalam bentuk digital. Output digital dapat digunakan untuk berbagai aplikasi
digital seperti layar digital pada Perangkat pengukuran.

7. Digital to Analog Converter atau Pengonversi Digital ke Analog (DAC)


DAC melakukan operasi pembalikan konversi ADC. DAC mengubah sinyal digital menjadi
format analog. Ini biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat analog seperti motor
DC dan lain sebagainya.

8. Kontrol Interupsi (Interrupt Control)


Kontrol interupsi atau Interrupt Control digunakan untuk menyediakan interupsi (penundaan)
untuk program kerja. Interrupt dapat berupa eksternal (diaktifkan dengan menggunakan pin
interrupt) atau internal (dengan menggunakan instruksi interupsi selama pemrograman).

9. Blok Fungsi Khusus (Special Functioning Block)


Beberapa Mikrokontroler yang hanya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi khusus
(misalnya sistem Robotik), pengontrol ini memiliki beberapa port tambahan untuk melakukan
operasi khusus tersebut yang umumnya dinamakan dengan Blok Fungsi Khusus.
Mikrokontroler memang sudah banyak beredar dan luas digunakan di seluruh penjuru
dunia. Alasan penggunaan yang luas ini tentu melibatkan keunggulan dari mikrokontroler ini.
Keunggulan dari mikrokontroler ini adalah sebagai berikut. Mikrokontroler bertindak sebagai
mikrokomputer tanpa harus ada komponen digital tambahan lainnya. Dapat mengurangi
biaya dan ukuran sistem karena integrasi yang lengkap dalam sebuah mikrokontroler.
Penggunaan mikrokontroler sederhana dan mudah untuk memecahkan masalah dan
pemeliharaan sistem. Sebagian besar pin dapat diprogram oleh pengguna untuk melakukan
berbagai fungsi. Mudah menghubungkan port RAM, ROM dan I / O tambahan. Waktu yang
diperlukan untuk melakukan operasi rendah.
Namun mikrokontroler tetap tidak sempurna dan tidak bisa digunakan untuk segala
jenis peralatan. Kekurangannya adalah sebagai berikut. Mikrokontroler memiliki arsitektur
yang lebih kompleks daripada mikroprosesor. Hanya melakukan eksekusi dalam jumlah
terbatas dalam waktu yang bersamaan. Kebanyakan hanya digunakan dalam peralatan-
peralatan mikro. Tidak dapat terhubung dengan perangkat yang berdaya tinggi secara
langsung.

Ladder diagram adalah bahasa pemrograman universal PLC. Ini memiliki singkatan pendek
sebagai ‘LD’ dan juga dikenal sebagai ‘Ladder Logic’. Lalu jika diartikan kedalam Bahasa
Indonesia adalah Diagram Tangga. LD adalah salah satu bahasa pemrograman tertua yang di
gunakan untuk memprogram PLC. Pada Ladder diagram, bahasa pemrograman yang
digunakan untuk membuat program untuk mengontrol sistem PLC disebut dengan ‘Ladder
Diagram Language’ atau ‘Ladder Logic Language‘.
Ini telah ditandai dengan representasi grafis, seperti kabel listrik untuk kontrol logika. Ada
beberapa bagian penting pada ladder diagram yang harus sahabat ketahui, Di antaranya:
1. Rung
2. Branche
3. Input dan Output untuk pemrograman PLC
4. Addressing Input dan Output

1. Rung
Apa yang di maksud Rung pada ladder diagram. Dalam ladder diagram, garis
horizontal disebut dengan Rung. Sahabat dapat memasukkan jumlah rung sebanyak
mungkin sesuai kebutuhan proyek yang kita buat.
Dan garis vertikal menunjukkan catu daya atau aliran.

Diagram di atas ditunjukkan dengan jumlah anak tangga ‘N‘.


2. Branch
Ada tiga jenis branch (cabang). Mereka adalah sebagai berikut.
a. Series Branch (Cabang Seri)
Pada cabang seri, input atau output dihubungkan secara seri.

b. Parallel Branch (Cabang Parallel)


Pada cabang paralel, input atau output dihubungkan secara paralel.

c. Nest Branch
Kombinasi cabang seri dan paralel dalam rung yang sama atau berbeda
disebut sebagai Nest Branch.
3. Input dan Output untuk Pemrograman PLC
Untuk menulis program, Input dan output memainkan peran paling penting
saat memprogram sebuah PLC.
1. Input mengacu pada sakelar atau Push Button (PB).
2. Output mengacu pada Coil atau Lamp atau Load.
Input di bagi menjadi dua jenis yaitu input dengan kontak Normally Open
(NO) dan Kontak Normally Closed (NC).

Input dan output (I / O) jika dilihat pada pemrograman Ladder diagram PLC
akan seperti di bawah ini.
Hal terpenting berikutnya dalam pemrograman PLC adalah Memberi alamat
(addressing) input dan output saat menulis program. Berbagai skema pengalamatan
(addressing) digunakan untuk berbagai merek PLC. Dan setiap merk memiliki alamat
yang berbeda beda.
4. Addressing Input dan Output PLC
Kelas PLC akan menjelaskan Alamat Input dan Output PLC dari
berbagai merk PLC berikut instruksinnya.
a. Alamat Input Dan Output PLC ABB
Format untuk alamat I / O digital adalah sebagai berikut,
Alamat Input: I0, I1, I2, …………, In.
Alamat Output: Q0, Q1, Q2, Q3, ………… .., Qn.
b. Alamat Input Dan Output PLC Siemens
Format untuk alamat I / O digital adalah sebagai berikut,
“Jenis file Nomor Byte. Nomor Bit” .
Pertimbangkan, alamat I / O untuk 1 Byte. Pembahasan mengenai byte
dan bit sahabat dapat mengikuti Kursus PLC Fundamental, Karena hal ini di
bahas pada kursus tersebut.
Alamat Input: I0.0, I0.1, I0.2, I0.3, ……. I0.7.
Alamat Output: Q0.0, Q0.1, Q0.2, Q0.3, ……. P0.7.
c. Alamat Input Dan Output PLC Delta & PLC Mitsubishi
Pada kedua PLC tersebut, alamat fungsi untuk input, output, dan
memori sama. Format untuk alamat I / O digital adalah sebagai berikut,
Alamat Input: X0, X1, X2, X3 ……… .., Xn.
Alamat Output: Y0, Y1, Y2, Y3, ……… .., Yn.
d. Alamat Input Dan Output PLC Omron
Format untuk alamat I / O digital adalah sebagai berikut,
Alamat Input: I:0.00, I:0.01, I:0.02, I:0.03 ……… I:1.00.
Alamat Output: Q:100.00, Q:100.01, I:100.02, I:100.03 …….. Q:101.00.
Setelah mengetahui jenis-jenis LD atau Ladder Diagram, berikutnya adalah kelebihan
atau keuntungan dari Bahasa PLC Ladder Diagram.
1. Ladder diagram (LD) adalah konstruksi logika sederhana dan lebih dapat diandalkan
daripada pengontrol rangkaian elektronik.
2. Mudah dipelajari dan dibaca programnya.
3. Setiap simbol pemrograman dapat melakukan tindakan tertentu.
4. LD memiliki representasi yang baik untuk logika diskrit.
5. Mudah untuk memecahkan masalah.

Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk
mengontrol proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC adalah menganalisa sinyal
input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. Keadaan input
PLC digunakan dan disimpan didalam memory dimana PLC melakukan instruksi logika yang
di program pada keadaan inputnya. Peralatan input dapat berupa sensor photo elektrik, push
button pada panel kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan
suatu sinyal yang dapat masuk ke dalam PLC. Peralatan output dapat berupa switch yang
menyalakan lampu indikator, relay yang menggerakkan motor atau peralatan lain yang dapat
digerakkan oleh sinyal output dari PLC. Selain itu PLC juga menggunakan memori yang
dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang melaksanakan fungsi-fungsi
khusus seperti : logika pewaktuan, sekuensial dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu
mesin atau proses melalui modul-modul I/O baik analog maupun digital.
PLC merupakan peralatan elektronik yang dibangun dari mikroprosesor untuk
memonitor keadaan dariperalatan input untuk kemudian di analisa sesuai dengan kebutuhan
perencana (programmer) untuk mengontrol keadaan output. Sinyal input diberikan kedalam
input card.
Ada 2 jenis input card, yaitu analog input card dan digital input card. Setiap input mempunyai
alamat tertentu sehingga untuk mendeteksinya mikroprosesor memanggil berdasarkan
alamatnya. Banyaknya input yang dapat diproses tergantung jenis PLC- nya. Sinyal output
dikluarkan PLC sesuai dengan program yang dibuat oleh pemakai berdasarkan analisa keadan
input. Ada 2 jenis output card, yaitu analog output card dan digital output card. Setiap ouput
card mempunyai alamat tertentu dan diproses oleh mikroprosesor menurut alamatnya.
Banyaknya output tergantung jenis PLC- nya. Pada PLC juga dipersiapkan internal input dan
output untuk proses dalam PLC sesuai dengan kebutuhan program. Dimana internal input dan
output ini hanya sebagai flag dalam proses. Di dalam PLC juga dipersiapkan timer yang
dapat dibuat dalam konfigurasi on delai , off delai, on timer, off timer dan lain- lain sesuai
dengan programnya. Untuk memproses timer tersebut, PLC memanggil berdasarkan
alamatnya.
Untuk melaksanakan sebagai kontrol system, PLC ini didukung oleh perangkat lunak
yang merupakan bagian peting dari PLC. Program PLC biasanyaterdiri dari 2 jenis yaitu
ladder diagram dan instruksi dasar diagram, setiap PLC mempunyai perbedaan dalam
penulisan program. PLC memiliki empat komponen utama yaitu, Central Prosesing Unit
( CPU ), Memory, Input / Output, dan Power Supply.
1. Central Prosesing Unit (CPU)
CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengopersian dalam
PLC, melaksanakan program yang disimpan didalam memory. Selain itu CPU juga
memproses dan menghitung waktu memonitor waktu pelaksanaan perangkat lunak
dan menterjemahkan program perantara yang berisi logika dan waktu yang
dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemrogram.
2. Memory
Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program dan
memberikan lokasi-lokasi dimana hasil-hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya.
PLC menggunakan peralatan memory semi konduktor seperti RAM (Random Acces
Memory), ROM (Read Only Memory), dan PROM (Programmable Read Only
Memory) RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan program-program yang
terdapat di dalamnya dapat deprogram ulang sesuai dengan keinginan pemakainya.
RAM disebut juga sebagai volatile memory, maksudnya program program yang
terdapat mudah hilang jika supply listrik padam.
Dengan demikian untuk mengatasiu supply listrik yang padam tersebut maka
diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada RAM.
Seringkali CMOS RAM dipilih untuk pemakaian power yang rendah. Baterai ini
mempunyai jangka waktu kira-kira lima tahun sebelum harus diganti.
3. Input / Output
Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk mngontrol sebuah proses atau
operasi mesin, maka peran modul input / output sangatlah penting karena modul ini
merupakan suatu perantara antara perangkat kontrol dengan CPU. Suatu peralatan
yang dihubungkan ke PLC dimana megirimkan suatu sinyal ke PLC dinamakan
peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC melalui terminal atau melalui kaki – kaki
penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal memasuki PLC dinamakan input poin,
Input poin ini memberikan suatu lokasi di dalam memory dimana mewakili
keadaannya, lokasi memori ini dinamakan input bit. Ada juga output bit di dalam
memori dimana diberikan oleh output poin pada unit, sinyal output dikirim ke
peralatan output.
Setiap input/output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan
selama membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan output
didalam program. Indikasi urutan status dari input output ditandai Light Emiting
Diode (LED) pada PLC atau modul input/output, hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pengecekan proses pengoperasian input / output dari PLC itu sendiri.
4. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik. Power supply
merubah tegangan input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan
kata lain sebuah suplai daya listrik mengkonversikan suplai daya PLN (220 V) ke
daya yang dibutuhkan CPU atau modul input /output.

PENUTUP
LDmikro merupakan sebuah aplikasi pemrograman yang berguna untuk membuat
program dengan memakai bahasa pemrograman. Baha yang dipakai adalah Ladder Diagram,
mengapa disebut demikian. Karena pembacaan perintah berawal dari kiri ke kanan, atas ke
bawah. Pembacaan dilakukan secara urut dan sistematis, dan apabila ada kesalahan maka
hasil keluaran tidak akan seperti yang diharapkan. PLC adalah sebuah modul yang berfungsi
untuk menterjemahkan bahasa pemrograman ke fungsi gerak atau on/off dari sebuah alat
mekanik maupun elektronik (output). Di PLC ini tempat dimana kita akan menyambungkan
daya pada lubang-lubang input. Lubang input harus sesuai dengan output supaya terjadi
kesinkronan antara program dengan output. Apabila letaknya salah, maka hasil keluaran tidak
akan sama dengan program atau malah tidak menghasilkan keluaran.
Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa LDmikro merupakan aplikasi yang
difungsikan untuk membuat program untuk dijadikan acuan bagaimana alat mekanik dan
elektronik bekerja. Setelah program selesai dikerjakan, maka akan diterjemahkan melalui
PLC yang dimana akan terjadi proses pembagian perintah. Dari proses pembagian perintah
itu kemudian akan diteruskan menuju output atau alat mekanik dan elektronik.

Anda mungkin juga menyukai