Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENGENALAN ARDUINO
A. Mikrokontroler
Perkembangan teknologi elektronika digital telah berkembang dengan pesatnya diberbagai bidang
terutama bidang otomasi dan komputerisasi, salah satunya adalah chip mikrokontroler.
Penggunaan mikrokontroler sangat luas, mulai dari mainan elektronika sampai dengan modul-
modul rangkaian digital lainnya yang mahal dan sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.
Teknologi mikrokontroler dirasakan masih cukup ampuh dalam menyelesaikan permasalahan
elektronika digital, dikarenakan memiliki kemudahan dalam hal pemrograman untuk
mengendalikan input-output dan biayanya sangat murah. Lahirnya mikrokontroler telah
menimbulkan suatu revolusi dalam membuat sistem berbasis digital yang kompleks.
Mikrokontroler adalah suatu piranti elektronik yang bertujuan untuk melakukan proses input atau
output secara aritmatika dan ditentukan. Istilah mikrokontroler mengacu pada sebuah CPU yang
memiliki kapasitas data dalam RAM dan ROM yang relatif kecil (misal: 2kByte - 256Kbyte), I/O
port yang relatif sedikit (misal: 8 - 100pin I/O), kecepatan proses aritmatik yang relatif rendah
(misal: 1 - 32MIPS), dan panjang data operasi yang pendek (misal: 8 - 16bit panjang data). Di
dalam mikrokontroler dikenal istilah umum sebagai berikut:
• ALU (Aritmatical Logical Unit), adalah bagian utama dari mikrokontroler proses
aritmatika dan proses-proses register (Register adalah barisan data yang berisi perintah
proses, input proses dan hasil proses dalam bentuk data biner) dilakukan dalam bagian ini,
hasil keluaran disimpan dalam RAM untuk hasil temporer dan ROM untuk penyimpanan
tetap, selain itu keluaran ALU dapat langsung menuju I/O (input/output) port.
• RAM (Random Access Memory), adalah tempat penyimpanan sementara keluaran dari
proses aritmatika ALU, untuk diakses ulang pada perhitungan proses selanjutnya, atau
langsung digunakan pada siklus berikutnya.
• ROM (Read Only Memory), merupakan tempat penyimpanan perintah atau data keluaran
yang sifatnya tetap, tidak berubah sampai dihapus atau diprogram ulang. Umumnya ROM
dibagi dalam jenis FlashROM/Flash Program Memory yaitu tempat untuk menyimpan
program dan perintah operasi, dan EEPROM (Electronic Erasable Programmable Read
Only Memory) untuk menyimpan hasil keluaran proses.
General Purpose Working Unit seperti ADC, Timer, Interrupt, SPI, UART, ISP (in Serial
Programming), TWI, DC to DC converter, dan interface-interface peripheral yang lain adalah
tambahan dalam sebuah mikrokontroler untuk menunjang fungsional. Mikrokontroler yang
tersedia dipasaran secara umum adalah jenis Mikrokontroler 8bit, dimana „direct‟ proses operasi
aritmatika tersedia dalam operand register 8bit (operasi byte). Mikrokontroler 16bit, dimana
„direct‟ proses operasi aritmatika tersedia dalam operand register 16bit (operasi word/integer).
Mikrokontroler 32bit dimana „direct‟ proses operasi aritmatika tersedia dalam operand register
32bit (single/long). DSP (Digital Signal Processing) adalah mikrokontroler yang dikembangkan
lebih lanjut untuk keperlukan perhitungan matematika/aritmatika dengan kecepatan tinggi,
umumnya memiliki jumlah register operasi yang lebih banyak dan dioptimalkan untuk kecepatan
perhitungan. Kecepatan sebuah mikrokontroler umumnya dituliskan dalam MIPS (Mega
Instruction PerSecond) semakin besar MIPS semakin cepat sebuah mikrokontroler melakukan
eksekusi, mikrokontroler yang berada dipasaran umumnya berkisar dari 12cycle per instruction
(type MCS 8051) sampai dengan 0.5cycle per instruction (type ARM7,8,9). Arduino tipe uno
berbasis ATmega328, menyempurnakan tipe sebelumnya, Duemilanove. Uno sendiri diambil dari
bahasa itali yang artinya satu.
Spesifikasi hardware Arduino uno :
• Microcontroller : ATmega328
• Tegangan operasi : 5V
• Tegangan input : 7 – 12V
• Digital I/O : 14 pin
• PWM : 6 channel
• Analog Input : 6 channel
• Memory : 32KB Flash PEROM (0,5 KB digunakan oleh bootloader), 2KB
• SRAM dan 1KB EEPROM
• Frekuensi Clock : 16MHz

Power Supply
Banyak pilihan sumber tegangan yang dapat dipakai, dari port USB maupun dari power supply
external dan lebih gampangnya lagi adalah sumber tegangan tersebut dipilih secara otomatis.
Cukup menghubungkan port USB di komputer/laptop dengan Arduino maka secara otomatis
power supply bersumber dari port USB. Untuk sumber tegangan eksternal (non-USB) kita cukup
menghubungkan dengan jack dc. Tegangan yang direkomendasikan adalah 7 – 12V.

Input – Output
Dalam penamaan, port Arduino berbeda dengan minimum system atau development
system mikrokontroller. Sebagai contoh pada minimum system ATmega8535 penamaan PORTA,
PORTC dan PORTD, untu akses per-bit maka PORTA.0 s/d PORTA.7. system port pada Arduino
merupakan urutan nomor port, mulai dari nomor nol (0), satu (1) dan seterusnya. Untuk digital I/O
(Input/Output) dengan nama pin 1,2 sampai 13, sedangkan untuk analog input menggunakan nama
A0, A1 sampai A5. Pada Arduino uno terdapat 14 pin digital input – output. Secara umum
berfungsi sebagai port input – output biasa, namun ada beberapa pin yang mempunyai fungsi
alternative.
Analog Input
Arduino memiliki 6 pin analog input, berfungsi membaca sinyal masukan sensor analog seperti
sensor analog

PEMROGRAMAN ARDUINO
Tidak serumit bahasa pemrograman C untuk ATmega seperti Codevision-AVR (walaupun
CodeVision AVR juga lebih mudah dibandingkan bahasa assembly), pembrograman Arduino
menjadi lebih mudah. Struktur pemrogramannya memang bahasa C, bagi anda yang sudah
menguasai bahasa C/C++ maka lebih gampang memprogram Arduino. Mekanisme pemrograman
sama dengan memprogram mikrokontroler, mulai dari menulis program kemudian mengeksekusi
(compile) selanjutnya proses upload yaitu mengisikan program kedalam memori program
Arduino.

Struktur dasar
Program Arduino minimal terdiri dari 2 bagian :

Inisialisasi
Inisialisasi merupakan proses mengatur hardware seperti port I/O, PWM, serial dan peripheral lain.
Struktur ini ditulis diawal program. Sebagai contoh port I/O mempunyai fungsi : digital output,
serial komunikasi dan PWM. Sebuah port hanya dapat berfungsi untuk 1 tujuan, jadi jika kita
hendak menggunakan port tersebut sebagai digital output maka harus diinisialisasi terlebih dahulu
sebagai port output. Inisialisasi menggunakan struktur setup(). Sebagai contoh :
void setup()
{
Serial.begin(9600)
PinMode(ButtonPin, INPUT);
}
Program utama
Setelah melakukan inisialisasi selanjutnya program yang dikerjakan adalah program utama,
tergantung dari aplikasi yang dibuat, isi dari program utama berbeda antara satu program dengan
program yang lain. Struktur yang digunakan adalah loop(). Sebagai contoh :
void loop()
{
}

Anda mungkin juga menyukai