Anda di halaman 1dari 10

AAN PUTRI ROMBETASIK

C1022110377
TBU X BRAVO

Tema : Troubleshooting Peralatan Bandara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk


1.1. Latar belakang
Bandara Syukuran Aminuddin Amir berdiri sejak tahun 1972 dengan
landasan 850 m x 30 m dan apron 50 m x 40 m serta fasilitas komunikasi yang
tergolong sederhana. Bandara ini awalnya bernama Bubung (sesuai nama desa
tempat bandara ini berada) yang berarti sumur. Pada tahun 2008, nama bandara ini
berganti menjadi Bandara Syukuran Aminuddin Amir yang di petik dari nama Raja
Banggai yang terakhir. Bandara Syukuran Aminuddin Amir memiliki Landasan
Pacu sepanjang
2.250 x 45 meter, Apron seluas 315 x 85 meter dan Taxiway seluas 60 x 18 meter
sehingga mampu didarati Pesawat sejenis Boeing 737. Pengembangan Bandara
bertujuan agar layak memenuhi syarat dalam pelayanan keamanan dan keselamatan
penerbangan pesawat berbadan lebar seperti keamanan dan keselamatan penerbangan
pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737-300 / 400 sampai Boeing 737-900ER dan
luas terminal 5200 meter persegi yang mampu menampung 350 penumpang. Bandar
Udara Syukuran Aminuddin Amir sebagai sarana transportasi udara untuk melayani
masyarakat dan pemerintah dari beberapa kabupaten sekitarnya sebagai berikut :
kabupaten Bangkep, Morowali, Tojo Una-una dan banggai sendiri. Visi Bandar
Udara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk adalah Terwujudnya Penyelenggaran Jasa
Kebandarudaraan Sesuai Dengan Standar Keselamatan, Keamanan Dan Pelayanan
Penerbangan.

Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk memiliki peralatan


electrical seperti Power house (Ph), PAPI, CCR, ACOS, RTIL/SFL, Lampu
perimeter, Genset dll. Kondisi peralatan electrical pada Bandar Udara Syukuran
Aminuddin Amir Luwuk ada yang mengalami kerusakan dan sedang dalam
perbaikan. Perawatan yang dilakukan pada peralatan electrical berupa perawatan
harian, mingguan dan bulanan.
Pada peralatan elektrikal alat yang sering digunakan yaitu CCR dimana
teknisi listrik yang mengontrol lampu PAPI menggunakan CCR dikarenakan alat
control CCR otomatis yang ada di tower mengalami kerusakan. CCR atau Constant
Current Regulator adalah alat catu daya yang digunakan dalam dunia penerbangan
untuk pemberian tenaga listrik atau supplai listrik pada sistem penerangan bandar
udara, dimana tenaga listrik yang diberikan untuk lampu penerangan bandara ini
dipertahankan memberikan suplai tenaga dengan arus tetap untuk kestabilan cahaya
terjaga dengan konstan (Panjaitan et al., 2020).

Sementara itu, Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk juga memiliki
peralatan mekanikal dan bangland seperti Conveyor, Eskalator, Lift, Rubber Deposit
Removal, Gedung PKP-PK, dan Peralatan GSE. Pada saat ini peralatan mekanikal
pada bandara ada yang berfungsi dan ada yang tidak berfungsi. Begitupun dengan
peralatan bangland, beberapa peralatan yang sering digunakan yaitu mesin pemotong
rumput, sedangkan pada mekanikal peralatan yang sering digunakan yaitu eskalator.
Beberapa kerusakan pada peralatan mekanikal dan bangland disebabkan oleh factor
umur alat/komponen seperti pada peralatan mekanikal terjadi pada module relay
escalator.

Selama pelaksanaan On The Job Training (OJT) ada berbagai permasalahan


yang ditemukan pada peralatan elektrikal, mekanikal dan bangunan landasan seperti
pada peralatan electrical terjadi kerusakan pada tiang lampu perimeter dimana terjadi
kesenjangan fakta dikarenakan pada bandara lain tiang lampu perimeter
menggunakan besi sedangkan pada Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk
menggunakan tiang dari bambu dan jika termakan usia tiang tersebut akan lapuk dan
lampu LED pada perimeter akan ikut terjatuh bersama tiang sehingga mengakibatkan
lampu LED pecah. Selain itu pada peralatan mekanikal terdapat permasalahan pada
escalator dimana escalator pada bandara sering mengalami trip. Sementara itu pada
peralatan bangland permasalahan yang ditemukan yaitu pada landasan pacu (runway)
yang tidak rata sehingga menimbulkan genangan air. Saat keadaan cuaca yang disertai
hujan akan mengakibatkan kondisi runway yang basah atau runway wet maka informasi
runway sangat dibutuhkan, untuk menunjang pemberian informasi yang paling terkini
mengenai kondisi runway oleh Air Traffic Controller (Supardam et al., 2020).
Berdasarkan hasil penelitian penulis, permasalahan peralatan elektrikal,
mekanikal, dan bangunan landasan dapat diperoleh data primer dan sekunder dimana
penulis melakukan observasi langsung ke lapangan dan melakukan wawancara
bersama kepala unit dan teknisi bandara. Selain itu, penulis juga meminta data
pemeliharan harian, bulanan, dan tahunan peralatan elektrikal, mekanikal dan
bangunan landasan dan terdapat hasil pada data pemeliharaan rutin dilakukan baik
secara harian, bulanan, maupun tahunan. Disebutkan dalam KP 14 Tahun 2015 ada dua
pekerjaan yang terlibat dalam pemeliharaan, yaitu frase pemeliharaan dan perbaikan.
Sementara frase "perbaikan" mengacu pada tindakan untuk memperbaiki kerusakan,
"pemeliharaan" dimaksudkan sebagai kegiatan untuk mencegah kerusakan (Setiawan,
2023). Pada saat melakukan wawancara bersama kepala unit listrik mengatakan
kerusakan yang terjadi pada peralatan di bandara disebabkan oleh factor usia pada
alat/komponen listrik.

Permasalahan yang terjadi pada bandara tentu dapat menghambat


penunjangan keselamatan penerbangan. Maka dari itu solusi penulis pada kerusakan
peralatan elektrikal, mekanikal dan bangland yaitu mengganti komponen yang rusak
pada peralatan elektrikal dan mekanikal selain itu dapat membuat atau
mengembangkan rancang bangun alat untuk mengatasi kerusakan pada peralatan,
sedangkan pada permasalahan peralatan bangland dapat dilakukan pengecekan
runway menggunakan Rubber deposit removal dimana dapat mengatasi efek
hydroplaning pada genangan air sehingga roda Pesawat tidak mengapung diatasnya
sehingga rem pesawat bekerja dengan baik. Berdasarkan KP 94 Tahun 2015 tentang
aturan yang berlaku dalam pembersihan rubber deposit removal, pembersihan
dilakukan dengan 3 cara yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, pembersihan dan
pelaporan. Faktor penyebab tebalnya Rubber Deposit pada landasan pacu (runway)
yaitu adanya faktor frekuensi pergerakan pesawat pada landasan pacu, faktor
banyaknya roda pendaratan dan faktor cuaca (Saputri & Nawang Ginusti, 2022).

Harapan penulis dengan adanya penggantian komponen dan membuat


rancang bangun dapat meminimalisir kerusakan pada peralatan yang ada di
bandara sehingga keamanan dan keselamatan penerbangan berjalan dengan baik.
Di sisi lain harapan penulis pada teknisi agar tetap menjaga keselamatan kerja
(safety first) agar dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja /penyakit
akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas
kerja.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas ada beberapa hal yang menyebabkan
timbulnya permasalahan pada lampu perimeter di Bandar Udara
Syukuran Aminuddin Amir Luwuk yaitu:

1. Tiang perimeter yang terbuat dari bambu sehingga mudah lapuk.

2. Inspeksi pada lampu perimeter tidak dilakukan secara berkala


1.3 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang
diatas adalah sebagau berikut :
1. Berapa jumlah lampu perimeter pada Bandar Udara Syukuran
Aminuddin Amir Luwuk ?
2. Bagaimana pelaksanaan inspeksi lampu perimeter pada Bandar
Udara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk ?
3. Bagaimana keadaan lampu perimeter selama 1 tahun terakhir?
1.4 Batasan Masalah
Dalam pembahasan rumusan masalah di atas, diambil beberapa batasan
sebagai berikut:
1. Tidak mencakup anggaran pada lampu perimeter
2. Membahas keadaan lampu perimeter
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas terdapat beberapa tujuan penelitian,
yaitu:
1. Melakukan inspeksi secara berkala pada lampu perimeter
2. Mengetahui jumlah lampu perimeter pada Bandar Udara Syukuran
Aminuddin Amir Luwuk
3. Melakukan penggantian tiang lampu perimeter yang sudah lapuk
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai sistem pompa di bandar udara memiliki manfaat
yang signifikan baik secara teoritis maupun praktis. Berikut adalah
beberapa manfaat dari penelitian tersebut:
1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini akan berguna dalam pemeliharaan
lampu perimeter
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi sehingga dapat
mengoptimalkan operasional bandara
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat memperoleh lampu perimeter beroperasi
dengan baik
b. Hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menyusun anggaran biaya pada lampu perimeter
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Bandar Udara
Bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang
digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang,
bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas
penunjang lainnya. Menurut Annex 14 dari (International Civil Aviation Organization), Bandar
udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan)
yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan
pergerakan pesawat (Setiawan, 2023).
Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir adalah bandar udara yang terletak di Desa
Bubung, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Berada sejajar dengan garis
pantai selat peling dan persis berada di atas bukit alas dengan ketinggian 17 meter di atas
permukaan air laut. Sementara untuk letak geografis memilik WMO.ID 97086 Syukuran
Aminuddin Amir Luwuk, Banggai -1.04 122.77 33 RR (1998 – 2017), T (2011 – 2018) (Alfiandy
et al., 2020) artinya berada di koordinat 122” 46’ 13” bujur timur dan 1” 02’ 16” lintang selatan
dengan arah landasan pacu 04-22 yang berarti berada di 40” bujur timur dan 220” lintang selatan.

Gambar 2.1 Bandar Udara S.A.A Luwuk


Sumber : Dokumentasi Penulis
2. Daerah Keamanan Terbatas
Menurut PM 33 tahun 2015, Daerah Keamanan Terbatas (Security Restricted Area)
adalah daerah-daerah tertentu di dalam bandar udara maupun di luar bandar udara yang
diidentifikasi sebagai daerah berisiko tinggi untuk digunakan kepentingan Keamanan
Penerbangan, penyelenggara bandar udara, dan kepentingan lain untuk digunakan
kepentingan penerbangan dimana daerah tersebut dilakukan pengawasan dan untuk masuk
dilakukan pemeriksaan keamanan. Berdasarkan PM 33 tahun 2015 Bab II Pasal 3 Ayat 1,
Daerah Keamanan Terbatas (Security Restricted Area) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
Ayat 2 huruf a merupakan daerah yang dipergunakan untuk kegiatan pergerakan pesawat
udara, pergerakan pegawai atau karyawan, dan peralatan kerja untuk kegiatan kepentingan
penerbangan, pergerakan penumpang dan bagasi yang akan naik pesawat udara, pergerakan
kargo dan pos yang akan dimuat ke dalam pesawat udara dan, instalasi/obyek vital yang
berhubungan langsung dengan pengoperasian pesawat udara. Berdasarkan PM 33 tahun 2015
Bab II Pasal 3 Ayat 3, Daerah-daerah tertentu di luar bandar udara yang digunakan untuk
fasilitas navigasi penerbangan, pembangkit tenaga listrik serta objek vital lainnya dalam
menunjang keselamatan penerbangan ditetapkan sebagai Daerah Keamanan Terbatas
(Security Restricted Area) (Awang Mursalin -Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan
Yogyakarta et al., 2022).

Gambar 2.2 layout Bandara S.A.A Luwuk


Sumber : Data UPBU Bandara S.A.A Luwuk
3. Lampu Perimeter
Perimeter adalah batas luar lingkaran dari tempat tertutup atau tempat terlindungi
(bandar udara, kantor kedutaan, dsb). Tinggi minimal 2,44 meter. Kawat berduri di atasnya.
Pemberian teralis pada drainase atau saluran pembuangan. Diberi penerangan pada titik
tertentu atau tempat-tempat yang dapat diduga rawan penyusupan. Tersedianya jalan
inspeksi dan dilengkapi dengan pintu darurat (Prasetyo et al., 2021).
Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk memiliki 31 titik lampu perimeter.
Lampu perimeter pada Bandar udara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk sering padam
dikarenakan tiang pada lampu perimeter jatuh akibat sudah lapuk. Faktor lain yang
mengabikatkan lampu perimeter padam yaitu jika sehabis hujan deras atau terkena angin
kencang sehingga menyebabkan kabel putus. Selain itu juga ada faktor korosi pada
sambungan kabel lampu.

Gambar 2.3 Lampu Perimeter


Sumber : Dokumentasi Penulis
DAFTAR PUSTAKA

Alfiandy, S., Permana, D. S., Nurjaman, A. W., Kurnia, W. G., Prastika, L., Panggabean, H.,
Rahman, M. S. D. P., Wulandari, S., Setiawan, H., Hendrawan, A., & Miranda. (2020).
Analisis Iklim Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Data Pemantau Cuaca Otomatis
BMKG. Buletin GAW Bariri, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.31172/bgb.v1i1.5
Awang Mursalin -Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta, B., Awang
Mursalin Program Studi Manajemen Transportasi Udara, B., Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta, S., Bantul, K., & Daerah Istimewa Yogyakarta, P. (2022).
Analisis Pembatas Fisik Daerah Keamanan Terbatas pada Unit Penyelenggara Bandar
Udara Kelas III Dewadaru Karimunjawa. Jurnal Kewarganegaraan, 6(2), 3492–3497.
Panjaitan, A., Sahputra, A., & Syafriwel, S. (2020). Analisis Sistem Constant Current
Regulator pada Lampu Precision Approach Path Indikator di Bandara Udara. Edu
Elektrika Journal, 9(2), 31–35.
Prasetyo, B., Rohman, T., Solihin, S., Sundoro, S., & Kalbuana, N. (2021). Sosialisasi
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP). Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat (JPKM) Langit Biru, 2(1), 31–38. https://doi.org/10.54147/jpkm.v2i01.451
Saputri, P. D., & Nawang Ginusti, G. (2022). Analisis Proses Rubber Deposit Removal Pada
Runway Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu Terhadap Keselamatan
Penerbangan. Jurnal Penelitian, 7(1), 12–23. https://doi.org/10.46491/jp.v7i1.839
Setiawan, F. (2023). Implementasi Pemeliharaan Kendaraan Utama PKP-PK Dengan
Tinjauan KP 14 Tahun 2015 Di Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap. 5(3), 134–
143.
Supardam, D., Fitrianti, R., & Nur Yulia, S. (2020). Dampak Kurangnya Informasi
mengenai Kondisi Runway setelah Hujan terhadap Keselamatan Penerbangan. Airman:
Jurnal Teknik Dan Keselamatan Transportasi, 3(1), 30–34.
https://doi.org/10.46509/ajtkt.v3i1.48

Anda mungkin juga menyukai