Anda di halaman 1dari 12

Nama : mauamar sarifudin l.

s serajawa
Nomor regis : 22118108

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Seiring berkembangnya jaman, mobilitas perjalanan seseorang semakin
meningkat dan menyebabkan peningkatan penggunaan jasa transportasi udara sebagai pilihan utama. Oleh karena itu, jasa transportasi udara harus diimbangi dengan penambahan jumlah armada pesawat tentunya.
Proses penambahan pesawat baru harus diimbangi dengan proses persiapan bagi ruang untuk pesawat seperti ketersediaan sparepart dan maintenance.
Banyak kebutuhan penerbangan pada Bandar Udara yang diimbangi dengan
penambahan fasilitas untuk pesawat. Salah satu fasilitas tersebut adalah pembuatan
hanggar sebagai tempat penyimpanan pesawat. Hanggar adalah sebuah struktur
rangka baja yang mempunyai atap tertutup, diatasnya berfungsi sebagai tempat penyimpanan pesawat yang dapat melindungi pesawat dari cuaca dan cahaya ultraviolet. Perencanaan hanggar mempunyai beberapa
kriteria desain, khususnya untuk struktur utama bangunan. Kriteria desain tersebut meliputi variasi struktur baja yang dapat digunakan sebagai komponen struktur utama dan bentuk permodelan perletakkan yang
akan digunakan dari struktur hanggar tersebut. Dalam mendesain suatu komponen struktural seperti hanggar, mengharuskan adanya pemilihan jenis ukuran penampang yang aman dan ekonomis untuk menahan gaya
yang bekerja pada struktur tersebut. Kebutuhan paling mendasar dalam proses perencanaan atau desain

adalah kebutuhan akan kekuatan nominal tertentu yang harus dicapai untuk menahan gaya luar. Apabila suatu Bandara memiliki lebih dari satu hanggar, biasanya hangar tersebut memiliki fungsi yang berbeda sehingga
berdasarkan fungsi yang berbeda tersebut, hanggar dibedakan menjadi beberapa tipe. Tipe – tipe hanggar pada setiap bandara belum tentu sama, itu tergantung pada kebijakan setiap bandara untuk mengelompokkan
hanggarnya. Maka dari itu, untuk merencakan suatu bangunan hanggar harus benar – benar dengan kualitas yang kuat, aman dan awet karena hanggar merupakan salah satu infrastruktur terpenting dalam transportasi
udara.

I.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari perencanaan hanggar dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
untuk memahami dan menambah pengetahuan penulis mengenai perencanaan
konstruksi baja dengan menggunakan metode LRFD khususnya pada bangunan hanggar pesawat. Tujuannya yaitu untuk merencanakan suatu struktur bangunan rangka baja dengan pertimbangan ruang yang
cukup luas, material yang kuat, tahan lama, ekonomis dan estetis.

I.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada penyusunan tugas akhir ini yaitu :

a. Perencanaan kontruksi bangunan hanggar pesawat setelah dihitung gaya dalamnya dengan komputer, meliputi :

● Angkur dan Tumpuan Kolom


● Kolom
● Sloof
● Ring Balok
● Lantai dengan Floor Hardener
● Balok Not
● Struktur Atap
● Gording
● Trekstang
● Braching
● Penutup Atap
● Spandeck

Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan, SNI 03-1729-2002


Menggunakan program – program computer yaitu STAADPro sebagai
analisa struktur bangunan dan literatur – literatur pendukung lainnya.

2. Bahan dan Metode


Proses merancang ulang bangunan hanggar maintenance ini merupakan upaya perbaikan di segala sektor pada bangunan hanggar milik PT. PAS mulai dari kapasitas daya tampung, fasilitas dan bentuk bangunannya.
2.1. Tinjauan Teori Perancangan Ulang Bangunan Hanggar Maintenance Terdapat tiga tinjauan teori yang berkaitan dengan perancangan ulang bangunan hanggar maintenance.
2.1.1. Tinjauan hanggar maintenance Hanggar adalah sebuah struktur tertutup, tempat dimana pesawat bernaung di dalam sebuah gudang perlindungan berukuran besar. Kebanyakan hanggar dibangun dari material
logam dan metal, akan tetapi bahan lain seperti kayu dan beton juga biasa digunakan sebagai material hanggar. Kata hanggar berasal dari Perancis Tengah yaitu hanghart yang artinya "kandang dekat rumah", kemudian
berasal dari bahasa Jerman, haimgard yang artinya "rumah-kandang", "pagar sekitar di sekelompok rumah". (Wikipedia.org/Hanggar/, 2013). Klasifikasi ukuran lebar bentang sebuah bangunan hanggar menentukan jenis
pesawat apa saja yang dapat masuk ke dalam bangunan hanggar. Berikut penjabarannya:
A. Lebar bentang kurang dari 30 meter (Size : Small) Pada bangunan hanggar yang memiliki ukuran lebar bentang kurang dari 30 meter biasanya digunakan untuk private hangar atau hanggar pribadi. Jenis pesawat yang
dapat masuk ke dalam hanggar ini adalah pesawat terbang bermesin piston dan propler.
B. Lebar bentang antara 30 60 meter (Size : Medium) Kemudian untuk bangunan hanggar yang memiliki ukuran lebar bentang antara 30- 60 meter dapat digunakan sebagai tempat bernaung dari pesawat terbang dengan
jenis mesin piston (lebih dari satu pesawat) hingga turbo-propler dan rotary wings (helicopter).
C. Lebar bentang antara 60 90 meter (Size : Large) Untuk bangunan hanggar dengan ukuran lebar bentang 60-90 meter mampu menaungi pesawat terbang berjenis mesin turbo-propler (lebih dari satu pesawat) hingga
turbo-fan dengan jenis pesawat berbadan dekat (Narrow-Body) seperti Boeing 737-300 dan Airbus A320 Family.
2.1.2. Aktivitas dan fasilitas hanggar maintenance Secara garis besar hanggar maintenance adalah suatu wadah yang memiliki fasilitas pemeliharaan dan perawatan pesawat terbang, baik itu perawatan berkala, maupun
perawatan besar (Overhaul). Menurut peraturan Unified Facilities Criteria: Hangar Maintenance (2004), terdapat dua fasilitas yang harus disediakan di dalam hanggar pemeliharaan antara lain:
A. Fasilitas Pokok x Fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) x Fasilitas Penyimpanan/Parkir Pesawat x Fasilitas Peralatan (Equipment Facility) x Fasilitas Pengelola x Fasilitas Workshop x Fasilitas Perawatan dan
Pemeliharaan Bangunan (Building Service)
B. Fasilitas Penunjang x Fasilitas Pemadam Kebakaran x Fasilitas Ground Support Equipment x Fasilitas Gudang Penyimpanan Bahan Bakar x Fasilitas Service (Pembuangan Limbah oli dan bahan bakar pesawat) x Fasilitas
Untuk Pekerja (Loker Room, Rest Room, dll) x Fasilitas Utility (Pengaturan pencahayaan dalam hanggar, ruang control panel, penoperasian crane, dll). Menurut GMF (Garuda Maintenance Facillity) yang merupakan
hanggar maintenance pesawat terbang berstandar internasional, aktivitas MRO pesawat terbang di dalam hanggar maintenance terbagi atas beberapa tahapan servis, yaitu:
A. Line Maintenance Line maintenance merupakan perawatan rutin ekstensif yang berkala pada pesawat terbang. Umumnya fasilitas ini hanya sebagai persyaratan pengecekan bagianbagian yang ada pada sistem pesawat
terbang.
B. Base Maintenance Atau dapat disebut juga sebagai Heavy Maintenance adalah perawatan berat seperti memperbaiki kerusakan utama, pengecatan ulang pada lambung luar pesawat, reparasi komponen, modifikasi
wing pylon, Pembaruan ruang kabin, hingga perbaikan besar struktur rangka pesawat.
C. Engine Maintenance Perawatan dan reparasi bagi mesin pesawat terbang mulai dari overhaul hingga penggatian mesin.
D. Component Maintenance Melayani pemeliharaan, perawatan, penggantian suku cadang, dan perbaikan bagi komponen pesawat seperti roda pesawat, sistem hidrolik dan pneumatik, pompa bensin dan klep, air-
conditioning, instrument, dan flight control.
E. Engine Service Adalah pemeliharaan dan perawatan rutin berkala bagi engine atau mesin pesawat dan dilakukan pengecekan terhadap sistem mesin.
2.1.3. Sistem struktur bentang lebar Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan
secara umum menjadi dua, yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar
dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan
terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar. Dalam Schodek (1998), struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu:
A. Struktur rangka batang dan rangka ruang
B. Struktur funicular, yaitu kabel dan pelengkung
C. Struktur plan dan grid D. Struktur membran meliputi pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net (jaring)
E. Struktur cangkang
Sedangkan Sutrisno (1989), membagi ke dalam 2 bagian yaitu: 1. Struktur ruang, yang terdiri atas:
a. Konstruksi bangunan petak (struktur rangka batang)
b. Struktur rangka ruang
2. Struktur permukaan bidang, terdiri atas:
a. Struktur lipatan
b. Struktur cangkang
c. Struktur membrane
d. Struktur Pneumatik
e. Struktur kabel dan jaringan

2.2. Metode Perancangan Ulang Bangunan Hanggar Maintenance Terdapat pokok pembahasan di dalam kajian perancangan ini, yaitu mengenai bagaimana merancang ulang objek berupa bangunan hanggar maintenance
milik PT. Pelita Air Service. Tahapan dimulai dari menguraikan latar belakang masalah, merumuskan permasalahan dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada pada latar belakang terlebih dahulu, kemudian
menentukan batasan-batasan permasalahan sehingga menghasilkan suatu batasan yang tidak sampai meluas dan lebih terarah serta terfokus pada pokok permasalahan. Dari permasalahan yang telah dirumuskan
tersebut, kemudian dilakukan proses pengumpulan data yang berkaitan dengan studi kajian ini. Selanjutnya, setelah terkumpulnya data-data tersebut, dilakukan tahap kompilasi data sesuai tinjauan, tahap pengolahan
data, dan tahap perancangan. Tahap kompilasi dan pengolahan data tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan variabel-variabel kajian yang pada akhirnya didapatkan suatu sintesis dan kemudian
diterjemahkan ke dalam bentuk konsep pradesain, sehingga dihasilkan suatu konsep akhir rancangan sebagai alat dalam pemecahan masalah terkait yang pada akhirnya ditransformasikan ke dalam bentuk desain.
KONSEP PERANCANGAN
FUNGSI DAN PENGERTIAN

PESAWAT TERBANG MERUPAKAN SUATU ALAT TRANSPORTASI UDARA YANG SERING DIPAKAN OLEH MANUSIA DALAM BERPERGIAN. DENGAN ADANYA PESAWAT SEBAGAI
ALAT TRANSPORTASI UDARA TENTUNYA KITA HARUS MEMIKIRKAN BAGAIMANA JIKA SUATU SAAT TERJADI GANGGUAN PADA PESAWAT?

DENGAN
MENGHADIRKAN
HANGGAAR ADALAH
SOLUSI TERBAIK DALAM
PEMELIHARAAN DAN
PERAWATAN PESAWAT

FUNGSI HANGGAR :
Sebuah bangunan atau struktur
SEBAGAI TEMPAT PENGGANTI SUKU CADANG PESAWAT,TEMPAT di dalam setiap bagian yang
PENGECATAN BADAN PESAWAT,TEMPAT PEMBERSIHAN BADAN,
pesawat bertempat atau
Hanggar digunakan sebagai perlindungan pesawat dari cuaca, termasuk sinar disimpan, dan pesawat yang
matahari langsung, dan juga hanggar berfungsi sebagai tempat pemeliharaan, mungkin mengalami layanan,
perbaikan, pembuatan, perakitan dan penyimpanan pesawat di lapangan terbang. perbaikan, atau perubahan
KONSEP STRUKTUR

STRUKTUR MERUPAKAN SARANA UNTUK MENYALURKAN BEBAN DAN AKIBAT PENGGUNAAN DAN KEHADIRAN BANGUNAN KE DALAM TANAH.

DALAM SISTEM STRUKTUR TERDAPAT 3 BAGIAN STRUKTUR:

SUB STRUKTUR STRUKTUR TENGAH /SUPER STRUKTUR

Struktur bawah / pondasi (sub struktur) merupakan struktur bangunan


bawah yang berhubungan dengan tanah keras.
PONDASI FOOTPLAT :

Pondasi foot plat dipergunakan pada kondisi tanah dengan daya dukung tanah
(sigma) antara : 1,5 – 2,00 kg/cm2. Pondasi foot plat ini biasanya dipakai
untuk bangunan gedung 2 – 4 lantai, dengan kondisi tanah yang baik dan MATERIAL DINDING HEBEL
stabil. Bahan dari pondasi ini dari beton bertulang.

PONDASI TIANG PANCANG :

PADA PONDASI TIANG PANCANG INI DI GUNAKAN PADA KOLOM UTAMA YANG
SEBAGAI TITIK TUMPU UTAMA PADA SUATU BANGUNAN BENTANGAN LEBAR,
PONDASI TIANG PANCANG INI BIASA DIGUNAKAN UINTUK SUATU BANGUNAN
YANG MEMILIKI BEBAN BERAT

KEUNTUNGAN: Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong


 Karena tiang dibuat di pabrik dan pemeriksaan kwalitas sangat ketat, hasilnya
atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi
lebih dapat diandalkan. terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas mencakup dinding
 Pelaksanaan pemancangan relative cepat, terutama untuk tiang baja. Walaupun privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota
lapisan antara cukup keras, lapisan tersebut masih dapat ditembus sehingga
pemancangan ke lapisan tanah keras masih dapat dilakukan.
 Persediaannya culup banyak di pabrik sehingga mudah diperoleh, kecuali jika
diperlukan tiang dengan ukuran khusus.
 Untuk pekerjaan pemancangan yang kecil, biayanya tetap rendah. MATERIAL KOLOM DAN BALOK
MENGGUNAKAN BETON BERTULANG
 Daya dukungnya dapat diperkirakan berdasar rumus tiang pancang sehingga
pekerjaankonstruksinya mudah diawasi. DAN DAN TIANG PANCANG PADA
 Cara pemukulan sangat cocok untuk mempertahankan daya KOLOM UTAMA, DENGAN POLA GRID
PADA MODULKOLOM
MELENGKUNG KE SATU ARAH YANG
STRUKTUR ATAP YANG TEBALNYA JAUH LEBIH
DIGUNAKAN DALAM KECIL (JOIDICKE 1963)
PERENCANAAN ADALAH
STRUKTUR CANGKANG
STRUKTUR ATAP
STRUKTUR CABNGKANG DAN JUGA TERDAPAT PENGGUNAAN
ADALAH PLAT YANG STRUKTUR SPACE FRAME PADA BAGIAN
DEPAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI PEMBAGI
BEBAN DARI ATAP MENUJU KE KOLOM
UTAMA YANG KEMUDIAN DITERUKAN
KEDALAM

SISTEM PENYALURAN BEBAN PADA ATAPB


CANGKANG

GAMBAR TANDA PANAH MERAH DI


SAMPING MERUPAKAN SISTEM
PENYALIRAN BEBAN PADA STRUKTUR
TRUSS

PADA ATAP YANG DIRENCANAKAN TERJADI


PEMBAGIAN BEBAN YAITU PADA BAGIAN SISI KIRI
DAN KANAN CANGKANG YANNG SEPERTI PADA GARIS
YANG BERWARNA MERAH, DAN PEMBAGIAN BEBAN
LAINNYA YAITU PADA KOLOM STRUKTUR YANG
MENOPANG ATAP, SEHINGGA GAYA YANG
DIHASILKAN DITERUSKAN LANGSUNG KEDALAM
TANAH. SEPERTI PADA ANAK PANAH DI ATAS

DI TERUSKAN

DI TERUSKAN

TANAH
KONSEP SUMBER AIR BERSIH

SUMBER AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN ADALAH MENGGUNAKAN


SUMUR BOOR.PENGGUNAAN SUMUR BOOR SANGAT EFEKTIF PADA
KONSEP AIR BERSIH DAN KOTOR BANGUNAN BESAR KARENA PENYEDIAAN AIR BERSIH MEMADAI
BERBEDA DENGAN SUMBER AIR DARI PDAM ATAU TANGKI
KARENA MEMBUTUHKAN BIAYA PENGADAAN YANG
UP-FEED SYSTEM

AIR BERSIH ADALAH AIR YANG DIGUNAKAN UNTUK MANDI DAN MENCUCI DENGAN
KRITERIA TIDAK BERASA,TIDAK BERBAU,YIDAK BERWARNA SERTA TIDAK MENGANDUNG
BAHAN KIMIA DLL. KELEBIHAN:
1. POMPA TIDAK BEKERJA TERUS MENERUS
2. PASOKAN AIR BERSIH SELALU TERSEDIA
KELEBIHAN: 3. TIDAK MEMERLUKAN POMPA OTOMATIS,KECUALI UNTUK SISTEM
PENCEGAH BAHAYA KEBAKARAN.
1. VOLUME AIR MENJADI LEBIH DERAS KARENA GAYA TEKAN YANG DI
KEKURANGAN:
BERIKAN OLEH DINAMO
1. MENAMBAH BEBAN PADA STRUKTUR BANGUNAN
KEKURANGAN:

1. POMPA BEKERJA TERUS MENERUS

KETINGGIAN TERBATAS KARENA KEKUATAN PIPA TERBATAS UNTUK UNTUK KONSEP PERANCANGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH YANG DI
MENGANTISIPASI TEKANAN AIR DIDALAMNYA
GUNAKAN PADA BANGUNAN HANGGAR MAINTENANCE BANDAR
UDARA ELTARI KUPANG ADALAH DOWN FEED SYSTEM.

AIR KOTOR

AIR KOTOR ADALAH AIR BEKAS PAKAI. AIR KOTOR DAPAT DIBAGI DALAM
BEBRAPA BAGIAN SESUAI DENGAN HASIL PENGGUNAANNYA.

SISTEM AIR KOTOR TERDIRI ATAS :

• AIR BEKAS BUANGAN

• AIR LIMBAH

• AIR HUJAN
PERENCANAAN SISTEM PEMBUANGAN AIR KOTOR PERLU DIRENCANAKAN DENGAN BAIK KARENAA
JIKA TERJADI KERUSAKAN AKAN MENIMBULKAN BAU.HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEPERTI PIPA
PENYALUR AIR KOTOR YAITU DIAMETER PIPA DAN KEMIRINGAN PIPA TERHADAP PIPA INDUK.

SISTEM DISTRIBUSI AIR KOTOR ADA 2:

TWO PIPE SYSTEM


ONE PIPE SYSTEM
1. PADA TWO PIPE SYSTEM, AIR TINJA DAN AIR
KOTOR/AIR SABUN DIPISAHKAN PEMBUANGAN
1. SEMUA JENIS AIR KOTOR DI SALURKAN PADA SATU PIPA UTAMA
DENGAN DUA JENIS PIPA.
2. PADA UJUNG PIPA BAGIAN ATAS SELALU TERBUKA DAN DISEBUT VENT STACK
2. SOIL PIPE MENGALIRKAN AIR TINJA, WASTE
MANFAAT VENT STACK ADALAH UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA CYCLONE EFFECT KARENA SIFAT PIPE MENGALIRKAN AIR KOTOR SELAIN AIR
PIPA MERUPAKAN BEJANA BERHUBUNGAN TINJA .
ONE PIPE SYSTEM


TWO PIPE SYSTEM

SISTEM PEMADAM KEBA KARAN

KEBAKARAN ADALAH BAHAYA YANG DITIMBULKAN OLEH NYALA API YANG TAK
TERKENDALI. SEHINGGA PERLU ADANYA PENGENDALIAN PEMADAM
KEBAKARAN.FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN PEMADAM KEBAKARAN ADALAH
UNTUK PENCEGAHAN (PREVENTING) DAN PERLINDUNGAN (PROTECTING)
KONSEP ALARM KEBAKARAN YANG DIGUNAKAN PADA HANGGAR
BANGUNAN DAN MANUSIA DARI KEBAKRAN.
MAINTENANCE ADALAH DETEKSI PANAS.PENGGUNAAN DETEKSI PANAS LEBIH
ALAT PENGENDALIAN KEBAKARAN TERDIRI DARI: EFEKTIF DI BANDINGKAN DENGAN DETEKSI ASAP DAN API KARENA PADA HANGGAR
PESAWAT AKAN MENIMBULKAN ASAP PADA SAAT PESAWAT MENGHIDUPKAN MESIN
 SISTEM DETEKSI (ALARM KEBAKARAN). DAN ALARM BERBUNYI PADA SAAT PENGELASAN.SEHINGGA KEDUA SISTEM ALARM
PENDETKSI INI TIDAK EFEKTIF DIPAKAI PADA HANGGAR PESAWAT.
 FIRE SPINKLER SYSTEM

 APAR ( RACUN API)

 FIRE HYDRAN
FIRE SPINKLER
ALARN KEBAKARAN
SPINKLER ADALAH ALAT UNTUK MEMADAMKAN KEBAKARAN PADA SEBUAH
BANGUNAN.KERJA SPINKLER SECARA OTOMATIS APABILA TERJADI
KEBAKARAN,KATUP SPINKLER AKAN PECAH DAN MENGELUARKAN AIR.
KONSEP RENCANA PENEMPATAN TITIK SPINKLER SEPERTI PADA GAMBAR DI SAMPING DENGAN
PIPA DISTRIBUSI AIR BERADA DI TENGAH SEHINGGA TEKANAN AIR DAN VOLUME AIR YANG DI
BERIKAN KE SPINKLER MEMPUNYAI VOLUME DAN DAYA KUAT TEKAN AIR YANG SAMA

HIDRAN

Hidran adalah salah satu sarana yang digunakan untuk memadamkan kebakaran
dengan bahan utama adalah air. Hidran gedung, yaitu hidran yang teletak di
dalam suatu bangunan gedung dan sistem serta peralatanya disediakan serta
dipasang di dalam bangunan tersebut. Syarat pemasangan hidran gedung antara
lain: kotak hidran dipasang dengan ketinggian 75 cm dari permukaan lantai,
mudah terlihat, mudah dicapai, tidak terhalang benda lain dan dicat warna
merah.

PENGGUNAAN HIDRAN DIDALAM BANGUNAN

KONSEP PEMADAM KEBAKARAN YANG DI GUNAKAN PADA HANGGAR


ADALAH HIDRAN KOTAK DENGAN JARAK 35 METER KARENA
JENIS PESAWAT YANG DIGUNAKAN

JENIS PESAWAT YANG DIGUNAKAN DALAM PERENCANAAN HANGGAR ADALAH PESAWAT BOEING 737 – 600
DENGAN MEMILIKI PANJANG : 33,6 METER
LEBAR : 35,8 METER

33,6 METER

Anda mungkin juga menyukai