ABSTRAKSI
Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan
gedung. Sistem plambing penyediaan air bersih pada gedung ini meliputi sistem penyediaan
air bersih, instalasi air bersih, analisa perhitungan kebutuhan air bersih yang meliputi
mengetahui perkiraan jumlah penghuni, mengetahui pemakaian air bersih dalam sehari, dan
mengetahui berapa pemakaian air bersih berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing, analisa
perhitungan perencanaan pipa air bersih yang meliputi mengetahui dimensi pipa air bersih
dari ground water tank ke roof tank, mengetahui debit aliran pipa dinas, head kerugian gesek
aliran dalam pipa, mengetahui kerugian tekanan, dan analisa perhitungan pompa.
LANDASAN TEORI
Plambing
Plambing merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam
pembangunan gedung. Oleh karena itu,
perencanaan dan perancangan sistem
plambing haruslah dilakukan bersamaan
dan sesuai dengan tahapan-tahapan
perencanaan dan perancangan gedung itu
sendiri, dengan memperhatikan secara
seksama hubungannya dengan bagian-
bagian kontruksi gedung serta dengan
peralatan lainnya yang ada dalam gedung
tersebut.
Pada jenis penggunaan sistem
plambing ini sangat tergantung pada
kebutuhan dari bangunan yang
bersangkutan. Dalam hal ini, perencanaan
dan perancangan sistem plambing dibatasi
pada pendistribusian dan penyediaan air
bersih.
Plambing didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan pemasangan pipa dengan
peralatannya di dalam gedung atau gedung
yang berdekatan yang bersangkutan
dengan Air Bersih dan Air Buangan yang
dhubungkan dengan sistem saluran kota.
Adapun fungsi dari sistem instalasi
plambing adalah :
a. Menyediakan air bersih ke tempat-
tempat yang dikehendaki dengan
tekanan yang cukup.
b. Membuang air kotor dari tempat-tempat
tertentu tanpa mencemarkan bagian
penting lainnya.
Dalam sistem plambing memerlukan peralatan yang mendukung terbentuknya sistem
2
plambing yang baik. Jenis peralatan
plambing dalam artian khusus,istilah
“Peralatan Plambing” meliputi : Penelitian lapangan
a. Peralatan untuk penyediaan air bersih / Dalam tahap rancangan konsep,
air minum. penelitian lapangan sangat penting di
b. Peralatan untuk penyediaan air panas. samping hal-hal yang disebut di atas.
c. Peralatan untuk pembuangan dan Penelitian lapangan yang kurang
ventilasi. memadai atau pun tidak lengkap tidak
d. Peralatan Saniter (Plumbing Fixtures). hanya akan menimbulkan kesulitan
Dalam artian yang lebih luas, selain pada tahap awal perancagan, tetapi
peralatan-peralatan tersebut diatas, istilah bahkan dapat menyebabkan
“Peralatan plambing” seringkali digunakan terhambatnya pelaksanaan pemasangan
untuk mencakup : instalasi. Oleh karena itu, penelitian
a. Peralatan pemadaman kebakaran. lapangan merupakan bagian dari
b. Peralatan pengolahan air kotor ( tangki pekerjaan perencanaan dan
septik). perancangan. Penelitian lapangan tidak
c. Peralatan penyediaan gas. hanya berarti kunjungan ke lokasi
d. Peralatan dapur. pembangunan gedungnya dan melihat
e. Peralatan untuk mencuci (laundry). situasi tempat, tetapi mencakup pula
f. Peralatan pengolahan sampah. perundingan dengan instansi
g. Berbagai instalasi pipa lainnya. Pemerintah yang berwenang, menjajagi
Alat plambing adalah semua pendapat instansi pengairan dan
peralatan yang dipasang di dalam ataupun perikanan setempat, serta penilitan
di luar gedung, untuk menyediakan air yang menyangkut hak penggunaan air
(memasukan) air panas atau air dingin, dan dan pembuangan air.
untuk menerima (mengeluarkan) air
buangan, atau secara singkat dapat Rencana dasar
dikatakan semua peralatan yang dipasang A.) Masalah umum
pada : Dalam tahap ini disiapkan
● Ujung akhir pipa, untuk dasar-dasar perancangan, dengan
memasukkan air. menggunakan rencana konsep serta
● Ujung awal pipa, untuk membuang data yang diperoleh dari penelitian
air. lapangan. Antara lain perlu dilakukan :
1. Pertemuan dengan pemilik
Prosedur Perencanaan gedung atau perancang
Rancangan konsep gedung
Dalam menyiapkan rancangan 2. Penyesuaian dengan
konsep sistem plambing, hal-hal persyaratan gedung
berikut ini perlu diketahui : maupun peralatan lainnya.
1. Jenis dan penggunaan gedung
2. Denah bangunan B.) Pemilihan peralatan
3. Jumlah penghuni Setelah menetapkan dasar-
dasar perancangan, jenis sistem
plambing dapat dipilih, data untuk
3
perhitungan perancangan dapat
disiapkan dan jenis-jenis perlatannya
dipelajari.
Rancangan pendahuluan
Berdasarkan rencana dasar
yangtelah dibuat, kapasitas dari sistem
dan perletakan peralatan plambing
dipelajari lebih detail dengan
menggunakan gambar-gambar
pendahuluan denah bangunan.
Rancangan pelaksanaan
Setelah rancangan
pendahuluan diperiksa dan disetujui
oleh pemilik gedung atau pun
perancang gedung, perhitungan dan
gambar-gambar pelaksanaan dapat
disiapkan. Selain itu juga disiapkan
dokumen spesifikasi dan perkiraan
biaya pelaksanaan. Kontraktor
pelaksana akan membuat penawaran
biaya pelaksanaan berdasarkan gambar
rancangan dan spesifikasi tersebut,
yang akan menjadi bagian penting dari
dokumen kontraknya dengan pemberi Gambar Diagram Sistem
tugas (pemilik gedung). Di samping Plambing Penyediaan Air Bersih
itu, kontraktor pelaksana akan
menyiapkan pula gambar-gambar kerja Undang-undang, Peraturan dan
(shop drawings) untuk menunjukkan/ Standar
menegaskan detail pemasangan. Oleh Walaupun belum disahkan sebagai
karena itu, tidaklah dapat diterima suatu peraturan yang diundangkan, untuk
adanya kesalahan/kekurangan dalam wilayah negara Republik Indonesia
rancangan pelaksanaan sistem hendaknya digunakan buku ”Pedoman
plambing, demikian pula adanya Plambing Indonesia” yang telah disiapkan
perbedaan maupun ketidak cocokan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya,
dengan pekerjaan rancangan arsitektur, Departemen Pekerjaan Umum. Apabila
struktur, elektrikal dan mekanikal. ada hal-hal yang belum diatur dalam buku
Perlu ditekankan pentingnya Pedoman tersebut, selama tidak
pemeriksaan dokumen-dokumen bertentangan dengan peraturan-peraturan
rancangan yang menyangkut seluruh Pemerintah yang berlaku,dapat pula
disiplin. digunakan standar-standar secara
Internasional.
Perancangan Sistem Penyediaan Air Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Kualitas
Bersih Air
4
Sebagiamana disebutkan dalam pengolahan agar dicapai standar kualitas
fungsi peralatan plambing, tujuan air yang berlaku.
terpenting dari sistem penyediaan air
adalah menyediakan air bersih. Penyediaan Pencegahan Pencemaran Air
air bersih dengan kualitas yang tetap baik Sistem penyediaan air bersih
merupakan prioritas utama. Banyak negara meliputi beberapa peralatan seperti tangki
telah menetapkan standar kualitas untuk air bawah (GWT), tangki air atas (RWT),
tujuan ini. pompa-pompa, perpipaan, dan dimana
Tabel 2.1 menunjukkan standar yang sudah dijelaskan pada bab
kualitas air bersih yang berlaku pada sebelumnya. Dalam peralatan-peralatan
beberapa negara, dan Tabel 2.2 standar ini, air bersih harus dapat dialirkan ke
kualitas air bersih yang berlaku di tempat-tempat yang dituju tanpa
Indonesia. Standar dari Badan Kesehatan mengalami pencemaran. Pencegahan
Sedunia (WHO) dalam Tabel 2.1 pencamaran lebih ditekankan pada sistem
dimaksudkan terutama untuk negara- penyediaan air bersih, dan ini adalah faktor
negara yang sedang berkembang, dan juga terpenting ditinjau dari segi kesehatan.
untuk menyamakan standar kualitas air Walapun demikian, pencemaran adalah
minum dan air bersih untuk alat angkutan suatu kejadian yang dapat dengan mudah
Internasional (kapal dan pesawat terbang). terjadi di bagian manapun. Sebagai contoh
Negara-negara yang masih akan di Amerika serikat, negara yang dianggap
menetapkan standar kualitas air minumnya paling terkemuka di bidang plambing,
diharapakan menggunakan standar WHO dilaporkan bahwa pencemaran air minum
tersebut. dan air bersih telah membunuh lebih dari
Standar negara Jepang untuk kadar- 100 orang dan menyebabkan sakitnya
sisa chlor dalam air telah ditetapkan sekitar 1000 orang di kota Chicago antara
sebagai langkah penting di bidang tahun 1932 sampai 1993.
kesehatan, dan dinyatakan dalam Undang- Hal-hal yang dapat menyebabkan
undang Pelayanan Air dan Undang-undang pencemaran antara lain, masuknya
Pengamanan Sanitasi Dalam Gedung (lihat kotoran, tikus, serangga ke dalam tangki
Tabel 2.3). yang menyebabkan terjadinya karat dan
Untuk gedung-gedung yang rusaknya bahan tangki dan pipa yang
dibangun di daerah mana tidak tersedia terhubung pipa air bersih dengan pipa
fasilitas penyediaan air minum untuk lainnya, tercampurnya air bersih dengan
umum, seperti di tempat terpencil di air dari jenis kualitas lainnya, seperti
pegunungan atau di pulau, penyediaan air aliran-balik (backflow) air dari jenis
akan diambil dari sungai, air tanah dangkal kualitas lain ke dalam pipa air bersih.
atau dalam, dan sebagainya. Dalam hal Dari contoh-contoh diatas nyatalah
demikian, air baku tersebut haruslah diolah bahwa pencemaran dapat dengan mudah
dalam gedung atau dalam instalasi terjadi, tetapi juga sebenarnya tidaklah
terlalu sulit mencegahnya. Di bawah ini
akan dikemukakan beberapa contoh
pencemaran dan pencegahannya.
A. Larangan hubungan pintas pintas ( cross connection), adalah hubungan fisik antara
Yang dimaksud dengan hubungan dua sistem pipa yang berbeda, satu sistem pipa untuk
5
air bersih dan sistem pipa launnya berisi yang mematikan, dan dalam kehidupan
air yang tidak diketahui atau diragukan sehari-hari aliran balik ini terjadi oleh
kualitasnya, dimana air akan dapat karena sembrono atau kurang pengetahuan
mengalir dari satu sistem ke sistem yang tentang sistem plambing.
lainnya. Sebagai contoh dapat dilihat
Di Amerika Serikat dan beberapa kemungkinan-kemungkinan pada bak
negara lainnya, hubungan pintas ini secara mandi, bak cuci piring (pantry), janitor,
tegas dilarang. Sebagai misal, membuat dan sebagainya. Apabila pencucian
hubungan pintas antara sebuah tangki air dilakukan dalam bak dengan slang air
minum dengan tangki air bukan air tersambung pada keran sedang ujung slang
minum, walaupun diperkirakan tidak akan terendam dalam air cucian, air kotor bekas
terjadi pencemaran, sama sekali tidak cucian dapat terisap ke dalam sistem pipa
diperbolehkan. air bersih pada waktu terjadi tekanan
Demikian pula sistem perpipaan air negatif. Tekanan negatif dalam sistem pipa
bersih tidak boleh dihubungkan dengan sering disebabkan oleh terhentinya
sistem perpipaan lainnya. Sistem penyediaan air bersih, atau karena
perpipaan air bersih dan peralatannya tidak pertambahan kecepatan aliran yang cukup
boleh terendam dalam air kotor atau bahan besar dalam pipa.
lain yang tercemar. Contoh suatu efek siphon-balik,
misalnya pada keadaan di mana katup pada
B. Pencegahan aliran-balik titik A ditutup untuk perbaikan sistem pipa
Aliran-balik (blackflow) adalah aliran atau pembersihan tangki atas (RWT),
air atau cairan lain, zat atau campuran, ke sedangkan slang air yang terpasang pada
dalam sistem perpipaan air bersih, yang keran B ujungnya tetap terendam dalam
berasal dari sumber lain yang bukan untuk ember berisi air. Apabila keran C
air bersih. Aliran balik tidak dapat dibuka,tekanan negatif akan timbul dalam
dipisahkan dari hubungan pintas dan ini sistem pipa keran A tetap tertutup.
disebabkan oleh terjadinya efek siphon- Tekanan negatif ini menyebabkan air kotor
balik (back siphonage). Dengan perkataan dari ember terisap masuk melalui keran B
lain, sistem perpipaan air bersih yang dapat dan keluar melalui keran C.
menimbulkan efek siphon-balik dapat juga Peralatan-peralatan berikut ini dapat
disebut mempunyai hubungan pintas. Efek menimbulkan efek siphon-balik :
siphon-balik adalah terjadinya aliran - Berbagai macam perlaatan untuk
masuk ke dalam pipa air bersih dari air menyimpan air (tangki air, tangki
bekas, air kotor, air hujan, dan dari ekspansi, menara pendingin, kolam
peralatan saniter atau tangki, disebabkan renang, kolam lainnya.)
oleh timbulnya tekanan negatif dalam pipa. - Peralatan yang dapat menampung air
Sudah pernah terbukti bahwa aliran- (bak cuci tangan, bak cuci dapur,
balik ini dapat menimbulkan penyakit dsb)
- Beberapa peralatan khusus (peralatan
dapur, kedokteran, mesin cuci, dsb)
6
udara atau memasang penahan aliran- Dewasa ini, sistem penyediaan air
balik. bersih yang banyak digunakan dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Sistem sambungan langsung
2. Sistem tangki atap
3. Sistem tangki tekan
4. Sistem tanpa tangki (booster system)
Air dari Deep Well ini masuk ke Gambar Contoh peredaman pukulan air
tangki penampungan yang berfungsi juga pada sisi keluar pompa
sebagai tangki pengendap lumpur atau
pasir yang terbawa dari sumur. Air yang SISTEM SAMBUNGAN LANGSUNG
berada di raw water tank diolah Dalam sistem ini pipa distribusi
(treatment) di instalasi Water Treatment dalam gedung langsung dengan pipa
Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear utama penyediaan air bersih (misalnya :
water tank atau ground water tank, pipa utama dibawah jalan dari
selanjutnya dialirkan ke tangki air atap perusahaan air minum). Karena
(roof tank) dengan menggunakan pompa terbatasnya tekanan dalam pipa utama
transfer. Distribusi air bersih pada empat dan dibatasinya ukuran pipa, cabang dari
lantai teratas untuk mendapatkan tekanan pipa utama tersebut, maka sistem ini
cukup umummnya menggunakan pompa terutama dapat diterapkan untuk
pendorong (booster pump), sedangkan perumahan dan gedung-gedung kecil dan
untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan rendah. Ukuran pipa cabang biasnya
secara gravitasi. diatur/ditetapkan oleh perusahaan air
minum. Tangki pemanas air biasanya
tidak disambung langsung kepada pipa
7
distribusi, dan dibeberapa daerah tidak sangat sederhana sehingga
diizinkan memasang katup gelontor kecil sekali kemungkinan
(flush valve). timbulnya kesulitan. Pompa
biasanya dijalankan dan
dimatikan oleh alat yang
mendeteksi muka dalam
tangki atap.
c. Perawatan tangki atap sangat
sederhana jika dibandingkan
dengan tangki tekan.
Untuk bangunan-bangunan yang
cukup besar, sebaiknya disediakan
pompa cadangan untuk menaikkan air ke
tangki atap. Pompa cadangan ini dalam
keadaan normal biasanya dijalankan
Gambar Contoh sistem sambungan bergantian dengan pompa utama, untuk
langsung menjaga agar kalau ada kerusakan atau
kesulitan maka dapat segera diketahui.
Apabila tekanan air dalam pipa
SISTEM TANGKI ATAP
Apabila sistem sambungan utama cukup besar, air dapat langsung
langsung oleh berbagai alasan tidak dialirkan ke dalam tangki atap tanpa
dapat diterapkan, sebagai gantinya disimpan dalam tangki bawah dan
banyak sekali digunakan sistem tangki dipompa. Dalam keadaan demikian
atap, terutama di negara Amerika Serikat ketinggian lantai atas yang dapat dilayani
dan Jepang. Dalam sistem ini, air akan tergantung pada besarnya tekanan
ditampung lebih dahulu dalam tangki air dalam pipa utama.
bawah (dipasang pada lantai terendah Hal terpenting dalam sistem
bangunan atau dibawah muka tanah) tangki atap ini adalah menentukan letak
kemudian dipompakan ke suatu tangki “tangki atap” tersebut apakah dipasang
atas yang biasanya dipasang diatas atap di dalam langit-langit, atau di atas atap
atau diatas lantai tertinggi bangunan. (misalnya untuk atap dari beton) atau
Dari tangki atap ini diterapkan seringkali dengan suatu kontruksi menara yang
dengan alasan-alasan berikut : khusus. Penentuan ini harus didasarkan
a. Selama air digunakan, pada jenis alat plambing yang dipasang
perubahan tekanan yang pada lantai tertinggi bangunan dan
terjadi pada alat plambing tekanan kerja yang tinggi.
hampir tidak terjadi,
perubahan tekanan ini
hanyalah akibat muka air
dalam tangki atap.
b. Sistem pompa yang dinaikkan
air tangki atap bekerja
otomatis dengan cara yang
8
mengembang dan terkompresi lama
kelamaan akan berkurang, karena larut
dalam air atau ikut terbawa keluar tangki.
Sistem tangki tekan biasanya dirancang
agar volume udara tidak lebih dari 30%
terhadap volume tangki dan 70% volume
tangki berisi air. Bila mula-mula seluruh
tangki berisi udara pada tekanan atmosfer,
dan bila fluktuasi tekanan antara 1,0
sampai dengan 1,5 kg/cm2, maka
sebenarnya volume efektif air yang
mengalir hanyalah sekitar 10% dari
volume tangki. Untuk melayani
kebutuhan air yang besar maka akan
Gambar Contoh sistem dengan tangki atap
diperlukan tangki tekan yang besar.
Untuk mengatasi hal ini maka tekanan
SISTEM TANGKI TEKAN
awal udara dalam tangki dibuat lebih
Sistem tangki tekan diterapkan
besar dari tekanan atmosfer (dengan
dalam keadaan dimana suatu kondisi
memasukkan udara kempa ke dalam
tidak dapat digunakan sistem sambungan
tangki).
langsung. Prinsip kerja sistem ini adalah
Kelebihan sistem tangki tekan yaitu :
sebagai berikut :
1. Lebih menguntungkan dari segi
Air yang telah ditampung dalam
estetika karena tidak terlalu mencolok
tangki bawah, dipompakan ke dalam
dibandingkan dengan tangki atap.
suatu bejana (tangki) tertutup sehingga
2. Mudah perawatannya karena dapat
udara di dalamnya terkompresi. Air dalam
dipasang dalam ruang mesin bersama
tangki tersebut dialirkan ke dalam suatu
pompa-pompa lainya.
distribusi bangunan. Pompa bekerja
3. Harga awal lebih rendah dibandingkan
secara otomatis yang diatur oleh suatu
dengan tangki yang harus dipasang di
detektor tekanan, yang menutup /
atas menara.
membuka saklar motor listrik penggerak
Sedangkan kekurangannya yaitu :
pompa. Pompa berhenti bekerja kalau
1. Daerah fluktuasi tekanan sebesar 1,0
tekanan tangki telah mencapai suatu batas
kg/cm2 sangat besar dibandingkan
minimum yang ditetapkan, daerah
dengan sistem tangki atap yang
fluktuasi tekanan ini biasanya ditetapkan
hampir tidak ada fluktuasinya.
antara 1,0 sampai 1,5 kg / cm2. Daerah
Fluktuasi yang besar ini dapat
yang makin lebar biasanya baik bagi
menimbulkan fluktuasi aliran air yang
pompa karena memberikan waktu lebih
cukup berarti pada alat plambing, dan
lama untuk berhenti, tetapi seringkali
pada alat pemanas gas dapat
menimbulkan efek yang negatif pada
menghasilkan air dengan temperatur
peralatan plambing.
yang berubah-ubah.
Dalam sistem ini udara yang
2. Dengan berkurangnya udara dalam
terkompresi akan menekan air ke dalam
tangki tekan, maka setiap beberapa
sistem distribusi dan setelah berulang kali
hari sekali harus ditambahkan udara
9
kempa dengan kompresor atau dengan
menguras seluruh air dalam tangki
tekan.
3. Sistem tangki tekan dapat dianggap
sebagai suatu sistem pengaturan
otomatik pompa penyediaan air saja
dan bukan sebagai sistem
penyimpanan air seperti tangki atap.
4. Karena jumlah air yang efektif
tersimpan dalam tangki tekan relatif
sedikit, maka pompa akan sering
bekerja sehingga menyebabkan
keausan pada saklar yang lebih cepat. Gambar Contoh sistem tangki tekan
Variasi yang ada pada sistem tangki tekan
antara lain :
1.Sistem Hydrocel Sistem Tanpa Tangki (Booster System)
Sistem ini menggunakan alat yang Dalam sistem ini tidak digunakan
dinamakan “Hydrocel” ciptaan Jacuzzi tangki apapun, baik tangki bawah, tangki
Brothers Inc. Sebuah perusahaan di tekan, ataupun tangki atap. Air
Amerika Serikat sekitar 20 tahun yang dipompakan langsung ke sistem distribusi
lalu, sebagai penganti udara dalam bangunan dan pompa penghisap air
tangki tekan. langsung dari pipa utama (misalnya pipa
Sistem ini mengunakan tabung- utama perusahaan air minum). Di Eropa
tabung berisi udara dibuat dari bahan dan Amerika Serikat cara ini dapat
karet khusus, yang akan mengkerut dan dilakukan kalau pipa masuk pompa
mengembang sesuai dengan tekanan diameternya 100 mm atau kurang. Sistem
air dalam tangki. Dengan demikian ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik
akan mencegah kontak langsung antara oleh Perusahaan Air Minum maupun pada
udara dengan air sehingga selama pipa-pipa utama dalam pemukiman
pemakaian sistem ini tidak perlu khusus (tidak untuk umum).
ditambah udara setiap kali.
Kelemahannya hanyalah bahwa Sistem ini terdapat dua sistem dikaitkan
volume air yang tersimpan relatif dengan kecepatan pompa, yaitu :
sedikit.
1. Sistem kecepatan putaran
2.Sistem Tangki Tekan dengan
pompa konstan, Pompa utama
Diafram
selalu bekerja sedangkan
Tangki tekan pada sistem ini
pompa lain akan bekerja secara
dilengkapi dengan diafram yang dibuat
otomatik yang diatur oleh
dari bahan karet khusus, untuk
tekanan.
memisahkan udara dengan air. Dengan
2. Sistem kecepatan putaran
demikian akan menghilangkan
pompa variabel, Sistem ini
kelemahan tangki tekan sehubungan
untuk mengubah kecepatan
dengan perlunya pengisian udara
atau laju aliran diatur dengan
secara periodik.
10
mengubah kecepatan putaran
pompa secara otomatik. Sistem
kecepatan putaran pompa
variabel mempunyai
keuntungan/ kerugiannya antara
lain :
1. Mengurangi tingkat
pencemaran air karena tidak
menggunakan tangki,
2. Mengurangi terjadinya karat
karena tidak kontak udara
langsung,
3. Beban struktur semakin
ringan karena tidak ada
tangki atas,
4. Biaya pemakaian daya
listrik besar,
5. Penyediaan air bersih
tergantung pada
sumberdayanya,
Gambar Contoh kombinasi tangki
6. Investasi awal besar.
penampang air minum
(dari PDAM), pompa
dan tangki tekan
Alat Plambing
Definisi alat plambing
Istilah “alat plambing” digunakan
untuk semua peralatan yang dipasang di
dalam ataupun di luar gedung, untuk
menyediakan air (memasukan) air panas
11
atau air dingin, dan untuk menerima sangat baik. Bahan lain yang cukup banyak
(mengeluarkan) air buangan, atau secara digunakan di Indonesia adalah “teraso”,
singkat dapat dikatakan semua peralatan walaupun untuk membersihkan lebih sulit
yang dipasang pada : dari pada bahan porselen.
● Ujung akhir pipa, untuk
memasukkan air. Beberapa jenis peralatan saniter
● Ujung awal pipa, untuk membuang yang menggunakan air bersih pada gedung
air. ini, sebagai berikut :
1. Bak cuci tangan
Bahan yang dianjurkan sebagai alat Pada gedung ini, bak
plambing harus memenuhi syarat-syarat cuci tangan meliputi bak cuci
berikut : tangan kecil dan bak cuci
1. Tidak menyerap air (atau, tangan. Bak cuci tangan kecil
sedikit sekali) ialah tempat untuk menyuci
2. Mudah dibersihkan tangan (wastafel), sedangkan
3. Tidak berkarat dan tidak bak cuci tangan pada gedung
mudah aus ini ialah tempat yang
4. Relatif mudah dibuat digunakan untuk mengambil air
5. Mudah dipasang berwudhu, dimana pemakaian
Bahan yang banyak digunakan air bersih pada bak cuci tangan
adalah porselen, besi atau baja yang ini terlalu banyak.
dilapis, berbagai jenis plastik, dan baja
tahan karat. Untuk bagian alat plambing
yang tidak atau jarang terkena air, ada juga
digunakan bahan kayu. Alat plambing
yang tergolong “mewah” menggunakan
juga marmer kualitas tinggi. Bahan lain
yang ada pada masa sekarang mulai
banyak digunakan, terutama untuk bak
mandi (bath tub) adalah FRP atau resin
polyester yang diperkuat dengan anyaman
serat gelas. Gambar Contoh bak cuci tangan
2. Janitor
Janitor adalah tempat
Peralatan Saniter pencucian (pembersihan) kain
Peralatan saniter pada gedung ini pel dan biasanya juga dipakai
yang hanya menggunakan air bersih adalah
untuk menyuci pakaian
bak cuci tangan, janitor, bak cuci piring (laundry), tapi pada gedung ini
(pantry), dan pancuran mandi, peralatan
janitor hanya digunakan untuk
saniter umumnya dibuat dari bahan tempat pencucian kain pel saja.
porselen atau keramik. Bahan ini sangat
popular karena biaya pembuatannya cukup
murah, dan ditinjau dari segi sanitasi
12
katup pancuran tersebut dalam
keadaan terbuka sedang kepala
pancurannya, ketika katup
pancuran tersebut terbenam
dalam bak mandi (bath tub).
Apabila dalam pipa air bersih
ke pancuran terjadi tekanan
negative, air bekas yang di
dalam bak mandi dapat tersedot
Gambar Contoh Janitor balik ke dalam pipa dan
mencemari air bersih dalam
3. Bak cuci piring (pantry) pipa. Untuk mencegah hal ini,
Bak cuci piring (pantry) seharusnya dipasang pemecah
ini adalah tempat pencuci vakum untuk menghindarkan
piring untuk para penghuni aliran balik. Pemecah vakum
gedung ini. tersebut dapat dipasang dalam
sistem pipa atau sambungan
pipa dengan pipa fleksibel yang
menghubungkan kepala
pancuran.
13
tertinggi yang berada dalam 2. Keran air yang dibuka akan
ruang kamar mandi tersebut. menutup sendiri,misalnya untuk
cuci tangan.
5. Keran penyiram tanaman 3. Keran air yang laju alirannya
Keran penyiram tanaman diatur oleh ketinggian muka air,
ini, untuk menyiramkan yaitu keran atau katup
tanaman di sekitar bangunan pelampung.
gedung ini.
Perlengkapan tambahan
Berbagai perlengkapan
Gambar 2.14 Contoh keran
tambahan (accessories) diperlukan untuk
pengisi air kolam
alat plambing. Yang terpenting untuk
diperhatikan adalah tempat duduk pada
Fiting Saniter
kloset duduk.
Keran air
Keran air ada beberapa macam :
1. Keran air yang dapat dengan
mudah dibuka dan ditutup, yang
umum digunakan untuk berbagai
keperluan.
14
ditentukan. Metoda ini praktis untuk
tahap perencanaan atau juga
perancangan.
Apabila jumlah penghuni
diketahui, atau ditetapkan, untuk
sesuatu gedung maka angka tersebut
dipakai untuk menghitung pemakaian
air rata-rata sehari berdasarkan
“standar” mengenai pemakaian air per
orang per hari untuk sifat penggunaan
gedung tersebut. Tetapi kalau jumlah
penghuni tidak diketahui, biasanya
Gambar Contoh pancuran air minum
ditaksir berdasarkan luas lantai dan
yang tergantung pada dinding (jenis
menetapkan kepadatan penghuni per
pancuran miring).
luas lantai. Luas lantai gedung yang
dimaksudkan adalah luas lantai efektif,
tetapi tetap harus diperiksa terhadap
kondisi pemakaian gedung yang
dirancang.
Angka pemakaian air yang
diperoleh dengan metoda ini biasanya
digunakan untuk menetapkan volume
tangki bawah, tangki atap, pompa, dan
sebagainya. Sedangkan untuk ukuran
pipa yang diperoleh dengan metoda ini
Gambar Contoh keran pancur putar
hanyalah pipa penyediaan air.
Penaksiran laju aliran air
b. Berdasarkan jenis dan jumlah alat
Metoda penaksiran laju aliran air
plambing
Ada beberapa metoda yang
Penaksiran ini adalah metoda
digunakan untuk menaksir besarnya laju
yang digunakan apabila kondisi
aliran air, di antaranya yang akan dibahas
pemakaian alat plambing dapat
di sini, yaitu :
diketahui. Juga harus diketahui jumlah
a. Berdasarkan jumlah pemakai
dari setiap jenis alat plambing dalam
(penghuni)
gedung ini.
Penaksiran berdasarkan jumlah
c. Berdasarkan unit beban alat
pemakai (penghuni) adalah metoda
plambing
yang didasarkan pada pemakaian air
rata-rata sehari dari setiap penghuni, Pada penaksiran unit beban alat
dan perkiraan jumlah penghuni. Dengan plambing adalah dengan metoda ini untuk
demikian jumlah pemakaian air sehari setiap alat plambing ditetapkan suatu unit
dapat diperkirakan, walaupun jenis beban (fixture unit). Untuk setiap bagian
maupun jumlah alat plambing belum pipa dijumlahkan besarnya unti beban dari
semua alat plumbing yang dilayaninya,
15
dan kemudian dicari besarnya laju aliran PEMBAHASAN DAN ANALISA
air dengan kurva pada gambar 2.34. Kurva
Prosedur Penilitian
ini memberikan hubungan antara jumlah
Dalam pelaksanaan suatu kegiatan
unit beban alat plumbing dengan laju
penelitian, biasanya selalu diawali dengan
aliran air, dengan memasukkan faktor
penetapan tahapan atau langkah-langkah
kemungkinan penggunaan serempak dari
penelitian. Berikut ini akan dijelaskan
alat-alat plambing.
mengenai metode penelitian yang
dilakukan dari awal penelitian hingga
akhir, yang ditunjukkan melalui sebuah
diagram alir atau flowchart.
16
air bersih dari Deep Well (sumur dalam). 1. Pompa air bersih
Dimana sumber air bersih yang didapat Pompa yang menyedot air
dari PDAM yang kontinyu untuk bersih dari tanki bawah dan
menyuplai air bersih selama 24 jam dan mengalirkannya ke tangki atas.
ditampung didalam Ground Water Tank
(tangki air bawah) dan disalurkan ke Roof
Water Tank (tangki atas) untuk
menampung debit air yang dipompakan
melalui pompa air bersih.
17
ini mempunyai 2 bak
penampungan dengan
kapasitas masing-masing 450
m³ air.
4. Pompa Booster
Pompa booster ini berada pada
atap gedung, dimana fungsi
dari pompa tersebut adalah
untuk menambah tekanan air, Gambar Ground Water Tank (tangk air
agar cepat mengalir ke bawah. bawah)
Pompa booster ini hanya
melayani 4 lantai paling atas, 6. Roof Water Tank (RWT)
karena pada posisi ini daya Ini biasanya disebut dengan
gravitasi air sangat kecil untuk tangki air atas, karena berada
mengalir ke bawah. di atap gedung. Untuk
penampungan air atas, dimana
air tersebut dialirkan dari
tangki bawah. Tangki atas ini
terbuat dari berbahan FRP
(Fiberglass Reinforced
Plastic). Tangki air atas ini
mempunyai kapasitas 60 m³
air.
21
Jadi, dapat diketahui bahwa pemakaian Hasil perhitungan pemakaian air bersih
air bersih per hari pada gedung ini adalah pada gedung
504 m³/hari.
Dan diperkirakan perlu tambahan Lantai Q Qd Qh Qh Qm
sampai 20% untuk mengatasi kebocoran, m3/h m3/h m3/j max max
pancuran air, tambahan air untuk air panas ari ari am m3/j m3/m
am enit
yang menggunakan solahart atau mesin
pendingin (chiller) gedung ini, penyiraman Perkant 504 604,8 75.6 151,2 3,78
taman, dsb, sehingga pemakaian air rata- oran
rata sehari dapat diketahui dengan 1-28
persamaan 2.6 :
Keterangan :
Qd = (1,20) x (504) = 604,8 m³/hari Q : Pemakaian air bersih rata-rata per hari
Qd : Debit air bersih rata-rata per hari
Keterangan : Qh : Pemakaian air bersih per jam
Qd : debit air bersih rata-rata per hari Qh max : Pemakaian air bersih pada jam
1,20 : (100 lihat tabel 2.6 + 20%) puncak
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari Qm max : Pemakaian air bersih pada menit
puncak
Jadi, dapat ketahui bahwa pemakaian air
bersih yang sudah ditambahkan 20% Perhitungan Jenis dan Jumlah Alat
pemakaian air rata-rata sehari adalah 604,8 Plambing.
m³/hari. Berdasarkan jenis dan alat plambing
Pemakaian air bersih pada gedung ini yang sudah diketahui pada gedung ini,
selama 8 jam, dapat diketahui dengan maka dapat diketahui jumlah dari setiap
persamaan 2.7 maka : jenis alat plambing dalam gedung ini.
Berdasarkan unit beban alat plambing,
Qh = (604,8) / 8 = 75,6 m³/jam gedung ini yang mempunyai 28lantai, alat
plambing untuk penyediaan air bersih pada
Keterangan : setiap lantainya terdiri atas 1 janitor (bak
Qh : pemakaian air bersih per jam cuci pel), 1 pantry(bak cuci piring), 6 bak
Qd : 604,8 m³/hari cuci tangan bersama (tempat wudhu), 5
t : waktu pemakaian rata-rata per hari bak cuci tangan kecil, 1 pancuran mandi, 1
pancuran air kolam, dan 3 pancuran
Jadi, dapat diketahui jumlah pemakaian tanaman.
air bersih selama 8 jam kerja adalah 75,6 Dengan dilihat pada gambar (b)
m³/jam dan menetapkan c1 = 2 dengan kurva (1), diperoleh pemakaian air secara
menggunakan persamaan 2.2 dan c2 = 3 serentak pada 28 lantai ini kira-kira
dapat diketahui dengan persamaan 2.3, sebesar 150 liter/menit. Karena alat
maka : plambing pada setiap lantai sama, maka
jumlah unit beban alat plambing seluruh
Qh – max = (2) x (75,6) = 151,2 m³/jam gedung dapat diketahui dengan persamaan
Qm–max= (3) x (75.6)/60 = 3,78 m³/menit (2.8) adalah :
Keterangan : QS = 28 x 36 = 1008
22
³ ଼
ௗ௧
Q= ଵ
= 0,0333 m³/detik
QS : hasil dari jumlah unit beban alat = 33,3 l/detik
plambing seluruh gedung Dan untuk menentukan dimensi pipa
n : 28 lantai air bersih dari ground water tank ke roof
tank, dengan menggunakan persamaan
h : 36 jumlah perhitungan unit beban 2.10 sebagai berikut :
alat plambing
ସ (.ଷଷଷ)³
Dan dari kurva tersebut pada gambar (a) D = ቂ గ ଶ /ௗ௧ ቃ
kurva (1), maka diperoleh perkiraan = 0.0848 m = 8,48 cm = 84,8 mm
pemakaian air serentak sebesar 680
liter/menit. Ini adalah pemakaian air Diameter yang tersedia di pasaran
puncak untuk gedung secara keseluruhan. adalah 100 mm, maka dimensi pipa air
bersih dari ground water tank ke roof
Analisa Perhitungan Perencanaan Pipa water tank adalah 84,8 mm atau 4 inch.
Air Bersih
Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih
dari Ground Water Tank ke Roof Tank
Mengetahui Debit Pipa Dinas (Pipa Air
Penentuan ini diperlukan untuk
Bersih)
menentukan ukuran pipa yang digunakan
Pipa dinas ini adalah perencanaan dari
pada gedung ini, dan untuk mengetahui
instalasi pipa air bersih dari PDAM ke
dimensi pipa air bersih dengan
dalam gedung ini dan harus mempunyai
menentukan debit pengaliran. Berikut
ukuran yang cukup agar dapat mengalirkan
adalah perhitungan penentuan dimensi
air sesuai dengan kebutuhan jam puncak
pipa air bersih dari ground water tank
dan mencari nilai kelebihan laju aliranya
menuju ke roof tank.
dengan menggunakan persamaan 2.11
dapat diketahui sebagai berikut :
Dimana data yang di dapatkan:
- Kecepatan rata-rata aliran air (v)
Dengan data yang di dapatkan adalah :
asumsi adalah 2 m/detik
- Data dapat diperoleh Q1 = 75,6 +
- Volume roof tank (Vrt)
6,75 m³/jam = 82,35 m³/jam
= 60 m³
- Q = 6,75 m³/jam (diperoleh dari
- Waktu pemompaan
kelebihan kapasitas aliran), ini
= 30 menit = 1800 detik
untuk mengantisipasi adanya
- Volume ground water tank (Vgwt)
kerugian atau penurunan kinerja
= 900 m³
pompa
- Dari hasil pemakaian air bersih per
Perhitungan ini yaitu untuk
jam Qh= 75,6 m³/jam= 1260
mengetahui debit pengaliran yang di
liter/menit
rencanakan dari ground water tank dan
- Diameter pipa dinas (PDAM) = 80
roof tank dengan menggunakan persamaan
mm = 3 inch
2.9, sebagai berikut :
Perhitungan laju aliran : = 6,75 m³/jam
Q = 82,35 – 75,6 m³/jam = 0,0018 m³/s
23
= 109,5 liter/menit D : 0,08 m
Hasil dari laju aliran debit pipa dinas
gedung ini adalah 6,75 m³/jam. dan persamaan 2.15 untk mencari
Jadi laju aliran ditambah Q : nilai kecepatan rata-rata di dalam pipa,
Q dititik A-B : sebagai berikut :
= (Q1) + 6,75 m³/jam ,ହ
= 75.6 + 6,75 m³/jam v =,ହଶସ
ଶସ
27