Anda di halaman 1dari 4

Nama MOH RIZALDHY TRIONO

Npm 09.2022.1.00735

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pergeseran pola pembangunan semakin nampak terlihat di era yang sangat


maju zaman sekarang ini. Pola pembangunan lama, yakni Pola dengan
pembangunan pembangunan horizontal, perlahan mulai vertikal berupa
pembangunan gedung-gedung bertingkat. Hal ini tak lain dikarenakan terbatasnya
lahan yang tersedia untuk kawasan pemukiman dan perkantoran. Oleh karena itu,
diperlukan suatu penyelesaian masalah penyediaan wilayah pemukiman ataupun
perkantoran tanpa harus menggunakan banyak lahan yaitu melalui pembangunan
bertingkat. Dalam pembangunan gedung bertingkat, dibutuhkan perencanaan
matang dari berbagai aspek dan ketelitian yang tinggi. Selain perencanaan sistem
elektrikal dan perancangan daya tahan gedung itu sendiri, dibutuhkan pula
perencanaan sistem mekanikal gedung yang meliputi sistem ventilasi mekanis,
sistem proteksi kebakaran dan sistem plambing yang layak sehingga penghuni
dapat merasakan kenyamanan ketika berada pada sebuah bangunan gedung
bertingkat.

Sistem plambing adalah sistem perpipaan yang berhubungan dengan


perancangan dan instalasi penyaluran air dalam suatu bangunan rumah, gedung,
dan lain-lain. Plambing merupakan seni dan teknologi pemipaan dan peralatan
untuk menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki, baik dalam hal
kuantitas, kualitas maupun kontinuitas yang sesuai dengan syarat dan penyaluran
air buangan dari tempat-tempat tertentu dengan tidak menyemari bagian terpenting
lainnya, untuk mencapai kondisi yang higenis dan kenyaman serta kepuasan yang
diinginkan Masyarakat. Fungsi dari peralatan plambing adalah untuk menyediakan
dan meyalurkan air bersih ke tempat tempat yang membutuhkan dengan jumlah
aliran serta tekanan yang sesuai, dan membuang air kotoran atau buangan dari
tempat-tempat tertentu dan tetap menjaga kebersihan tempat-tempat yang
dilaluinya. Dalam perencanaan sistem plambing air bersih, terdapat hal penting
yang harus diperhatikan yaitu kualitas air yang akan didistribusikan, sistem
penyediaan air yang akan digunakan, pencegahan pencemaran air dalam sistem,
laju aliran dalam pipa, kecepatan aliran dan tekanan air, serta permasalahan yang
mungkin timbul jika dilakukan penggabungan antara cadangan air untuk air bersih
dan pencegahan serta sistem pemadam kebakaran.

Pemerintah juga banyak mengeluarkan kebijakan dalam hal lingkungan


hidup yang dikaitkan dengan pembangunan bidang properti, sehingga kebutuhan
akan tenaga ahli dalam bidang perancangan khususnya perancangan dalam bidang
plambing meningkat. Mengingat sistem plambing merupakan bagian yang sangat
vital dalam suatu bangunan gedung, apalagi perancangan sistem plambing untuk
rumah sakit yang memerlukan keahlian yang memadai dalam perancangannya.
perencanaan sistem plambing dan SNI yang berkaitan dengan sistem plambing
dalam hal ini SNI 03-6481-2000 tentang Sistem plambing, SNI 03-7065-2005
tentang Tata cara perencanaan sistem plambing, SNI 8153-2015 tentang Sistem
plambing pada bangunan gedung. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 juga
mengatur tentang Bangunan Gedung dan peraturan turunannya, bahwa setiap
bangunan gedung harus memenuhi persyaratan yang mencakup keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Sistem Plambing pada bangunan gedung
bergantung pada 3 (tiga) faktor utama, yaitu regulasi, sumber daya manusia, dan
industri.

Manfaat sistem plambing bagi penghuni gedung sendiri adalah untuk


menyediakan pasokan air bersih yang cukup bagi penghuni gedung dalam
melakukan aktivitasnya sehari hari , dan untuk mengalirkan semua air limbah dan
limbah dari perlengkapan seperti toilet dan saluran cuci piring ke saluran
pembuangan umum atau sistem saluran pembuangan pribadi yang telah dibuat.

1.2 Tujuan
Pada tugas perencanaan plambing ini bertujuan untuk merencanakan sistem
perpipaan pada gedung mall berlantai 4, yang meliputi :
1. Sistem penyediaan udara bersih menyediakan air bersih yang
dibutuhkan untuk seluruh penghuni pada suatu gedung dengan tekanan
yang cukup dan memenuhi standar.
2. Sistem buangan udara untuk mengalirkan air buangan yang berasal dari
kloset, petersan,dibet, dan air buangan kotoran manusia yang berasal
dari alat alat plambing lainnya.
3. Sistem penyauran air hujan dari atap maupun tempat lainnya akan
dikumpulkan dan dialirkan keluar bangunan agar tidak mengganggu
bagian lain pada gedung tersebut.
4. Sistem pemadam kebakaran untuk menyediakan persediaan udara jika
terjadi kebakaran padasuatu bangunan atau gedung.
5. Menghitung rancangan anggaran Biaya (RAB) dalam suatu
perencanaan perancangan plambing
6. Gambar isometri yang digunakan untuk menggambar obyek berbentuk
tiga dimensi dengan ketentuan sudut dan skala pemendekan yang sudah
diatur sebelumnya.

1.3 Ruang Lingkup

Semua perencanaan laju aliran harus dirancang dan dibuat sebaik mungkin,
mengalirkan air menggunakan bantuan pompa atau gravitasi. Pemipaan harus
dibuat secara efisien, tanpa menggunakan terlalu banyak sambungan yang dapat
menghambat laju aliran dan tetap memperhatikan persyaratan lingkungan mengenai
etika dan estetika.

Ruang lingkup tugas perpipaan pada gedung hotel ini adalah sebagai
berikut:

1. Prosedur perencanaan sistem perpipaan, yaitu Perencanaan sistem


jaringan air bersih yaitu perencanaan kebutuhan air, waduk, pompa dan
pipa air bersih.
2. Perencanaan perpipaan untuk air limbah dan sistem vent serta
pembuatan pipa pembuangan ke septic tank.
3. Merencanakan kebutuhan air dan unit serta pompa pemadam kebakaran.
4. Merencanakan drainase air hujan untuk dikumpulkan dan digunakan
Kembali.
5. sdsGambar isometri dari sistem plambing yaitu gambar obyek berbentuk
tiga dimensi dengan ketentuan sudut dan skala pemendekan yang sudah
diatur sebelumnya.
6. Rencana anggaran biaya pada plambing gedung bertingkat yang akan
dibuat

Anda mungkin juga menyukai