Mulai
Merencanakan gedung yang akan dianalisis dan Menentukan jumlah jenis saniter
Selesai
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑢𝑛𝑖
𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑢𝑛𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 = ……………………………………….(4)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
Keterangan:
Qap : Pemakaian air penghuni (m3/hari)
Qad : Kebutuhan total per hari
𝑄𝑑
𝑄ℎ = …………………………………………………………………………..(7)
𝑡
Keterangan:
Qh : Kebutuhan tiap jam (m3/jam)
Qad : Kebutuhan total per hari
T : Waktu penggunaan air
𝑄ℎ−𝑚𝑎𝑥 = 𝐶1 × 𝑄ℎ ………………………………………………………………(8)
𝑄
𝑄𝑚−𝑚𝑎𝑥 = 𝐶2 × 60ℎ………..……………………………………………………..(9)
Keterangan:
Qh-max : Kebutuhan air maksimum (m3/jam)
Qh-max : Kebutuhan air maksimum (m3/menit)
C2 : Koefisien jam puncak
C1 : Koefisien jam puncak
Qh : Kebutuhan tiap jam (m3/jam)
Untuk perhitungan kebutuhan air terutama dengan metode jumlah penghuni atau
luas lantai terdiri dari beberapa persamaan sebagai berikut:
(𝑋 −𝑋 )
𝑌𝑛 = 𝑌1 − [(𝑌1 − 𝑌2 ) × (𝑋𝑛−𝑋1) ]………………………………………………..(10)
2 1
Keterangan:
Yn : Faktor pemakaian (%)
Y1 : Faktor pemakaian alat plambing pada jumlah 1 (batas bawah)
Y2 : Faktor pemakaian alat plambing pada jumlah 2 (batas atas)
X1 : Jumlah alat plambing 1 (batas bawah)
X2 : Jumlah alat plambing 2 (batas atas)
Xn : Jumlah alat plambing
𝑄ℎ = (𝑄ℎ 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝑋 + 𝑄ℎ 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝑌 + ⋯ )……………………………………………(11)
Keterangan:
Qh : Debit final air per jam (m3/jam)
Qh tipe X: Debit final air per jam tipe X (m3/jam)
Qh tipe Y: Debit final air per jam tipe Y (m3/jam)
𝑄𝑑 = 𝑄ℎ × 𝑇……………………………….…………………………………...(12)
𝑄ℎ−𝑚𝑎𝑥 = 𝐶1 × 𝑄ℎ ……………………………………………………………..(13)
𝑄
𝑄𝑚−𝑚𝑎𝑥 = 𝐶2 × 60ℎ……………………...……………………………………...(14)
Keterangan:
Qd : Debit gedung per hari (m3/hari)
Qh-max : Kebutuhan air maksimum (m3/jam)
Qh-max : Kebutuhan air maksimum (m3/menit)
C2 : Koefisien jam puncak
C1 : Koefisien jam puncak
Qh : Kebutuhan tiap jam (m3/jam)
Untuk penentuan dimensi pipa air bersih pada perencanaan gedung bertingkat
ini menggunakan metoda kerugian gesek yang diizinkan yang dapat dilihat pada
persamaan di bawah ini:
1000(𝐻−𝐻1 )
𝑅= ………………………………………………………………….(15)
𝐾(𝐼−𝐼 ′ )
Keterangan:
R : Kerugian gesek yang diijinkan (mm/m)
H : Head statik pada alat plambing (m)
H1 : Head standar pada alat plambing (m)
K : Koefisien sistem pipa
I : Panjang pipa lurus, pipa utama (m)
I’ : Panjanga pipa luru, pipa cabang (m)
Menghitung luas (A) dan debit (Q) dengan menggunakan persamaan (2) dan (3)
Mengecek kemampuan air untuk mengalir ke titik kritsi dengan persamaan (4)
Menghitung dimensi pipa dari gorund reservoir ke roof rank melalui persamaan (6)
dan persamaan (7)
Selesai
Keterangan:
Hf : Kehilangan tekanan (m)
Q : Debit aliran (L/detik)
D : Diameter pipa (cm)
c : Koefizien Hazen Williams (c = 100 untuk pipa baja karbon)
L : Panjang pipa (m)
Setelah mendapatkan nilai kehilangan tekanan dapat dilanjutkan dengan
menghitung nilai luas (A) dan debit (Q) pada setiap daerah di sistem perpipaan
tertentu. Perhitungan nilai A dan Q dapat dilihat pada persamaan (2) dan (3) berikut:
1
𝐴 = 4 × 𝜋 × 𝐷2 ………………………………………………………………….(2)
𝑄 = 𝑣 × 𝐴………………………………………………………………………..(3)
Keterangan:
A : Luas pipa (m2)
D : Diameter pipa (cm)
Q :Debit dalam pipa(m3/detik)
v : Kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
Dalam perhitungan ini didapatkan nilai Hf tiap sistem. Pilihlah nilai Hf yang
terbesar. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengecekan apakan air dapat mengalir
sampai dengan titik kritis. Untuk mengecek kemampuan air tersebut dapat
digunakan persamaan (4) berikut:
Keternagan:
H f sisa tekan : Head static standar untuk water kloset karena merupakan alat
………………...plambing yang paling tinggi.
h alat plambing : Tinggi water kloset.
Ketika nilai Hf total telah didapatkan dapat dilanjutkan dengan menjadi nilai Hstatis
yang tersedia. Untuk mencari nilai tersebut dapat digunakan persamaan (5) berikut:
𝐻𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 = ℎ𝑔𝑒𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑠 + ℎ𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑎 𝑟𝑜𝑜𝑓 𝑡𝑎𝑛𝑘 ……………....(5)
Agar air dapat mengalir maka nilai Hf total ≤ Hstatis yang tersedia. Penentuan dimensi pipa
air bersih dari ground reservoir menuju roof tank ini didasarkan pada saat keadaan
debit menit puncak, yaitu Qm-maks (Q menit puncak). Diameter pipa dengan metode
grafik kerugian gesek dan metode rumus dapat dilihat pada persamaan (6) dan (7)
berikut:
𝑄
𝑄𝑚−𝑚𝑎𝑥 = 𝐶2 × 60ℎ……………………...……………………………………….(6)
Keterangan:
Qm-max : Kebutuhan air maksimum (m3/menit)
C2 : Koefisien jam puncak
Qh : Kebutuhan tiap jam (m3/jam)
4×𝑄
𝐷 = √𝜋×𝑉…………………………………………………………………….….(7)
Keterangan
D : Diameter pipa (cm)
Q :Debit dalam pipa(m3/detik)
V : Kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
𝜋 : 3.14
Setelah mendapatkan nilai diameter pipa melalui metode grafik kerugian gesek
dan metode rumus diatas. Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan menghitung
nilai kecepatan aliran didalam pipa. Perhitungan kecepatan dapat dilihat pada
persamaan (8) berikut ini:
𝑄
𝑉𝑐𝑒𝑘 = 𝐴………………………………………………………………………….(8)
Keterangan:
Q :Debit dalam pipa(m3/detik)
V cek : Kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
A : Luas pipa (m2)
= 5,25 m3/jam
Kebutuhan air pada jam puncak
Qh-max = C1 x Qh
= 2 x 5,25 m3/jam
= 10,5 m3/jam
Kebutuhan air pada menit puncak
𝑄ℎ
Qh-max = C2 x ( )
60
5,25
=4x( )
60
= 0,35 m3/menit
Jadi pemakaian air rata-rata per hari pada jangka waktu 8 jam adalah sebanyak
5,25 m3/jam, kebutuhan air pada jam puncak sebanyak 10,3 m3/jam, dan kebutuhan
air pada menit puncak sebesar 0,35 m3/menit atau sebesar 350 L/menit.
Metode Jenis dan Jumlah Alat Plambing
Metode jenis dan jumlah alat plambing digunakan apabila kondisi pemakaian
alat plambing dapat diketahui. Jenis sistem plambing yang digunakan hanya satu
jenis pada 5 lantai gedung perkantoran. Jenis peralatan plambing yang digunakan
pada tiap ruang saniter yaitu water closet (WC) dengan tangki gelontor, lavatory
(LV) dengan jenis keran, urinoir (UR) dengan jenis katup gelontor, dan faucer (FC)
dengan jenis keran. Setiap jenis alat plambing memiliki faktor peakaian alat
plambing yang disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Faktor Pemakaian Alat Plambing
Jenis dan jumlah alat plambing 1 2 4 8 12 16 24 32 40 50 70 100
Jumlah serta letak ruang saniter ditentukan dan dibedakan dengan Tipe X dan
Tipe Y sesuai dengan kesamaan isi alat plambingnya atau peruntukannya yang
dapat dilihat pada gambar denah yang disajikan pada Gambar 1 sesuai dengan
Tabel 2.
Gambar 1 Denah penyediaan air bersih di gedung perkantoran
Berdasarkan jumlah saniter yang telah didesain, maka didapat kebutuhan air,
debit air per jam, serta faktor pemakaian yang disajikan pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4 Hasil Perhitungan Kebutuhan Air Metode Jenis dan Jumlah Alat
Plambing
= 19,5 m3/jam
Setelah menghitung kebutuhan air menggunakan tiga metode, hasil perhitungan
antara ketiga metode kemudian dibandingkan. Rekapitulasi hasil perhitungan
ketiga metode disajikan pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Ketiga Metode
Qd Qh Qh-max Qm-max
Metode yang digunakan
3
(m /hari) (m3/jam) (m3/jam) (m3/menit)
Berdasarkan hasil perhiungan pada Tabel 7, terlihat bahwa nilai kerugian gesek
yang diinginkan dati sistem 1 sebesar 30,968 mm/m, dan kerugian gesek yang
diinginkan pada sistem 2 sebesar 39,344 mm/m, kemudian pada Tabel 8 diketahui
kerugian gesek yang diinginkan sistem 3 sebesar 31,169 mm/m, dan sistem 4
sebesar 69,474 mm/m. Tangki air atas atau roof tank berfungsi sebagai penampung
kebutuhan puncak air, biasanya disebabkan karena kapasitas cukup untuk jangka
waktu kebutuhan puncak tersebut berkisar 30 menit. Desain dan analisis sistem
jaringan distribusi air didasarkan atas dua faktor utama, yaitu kebutuhan air dan
tekanan (Kodoatie dan Sjarief 2005). Sistem kerja dari pipa bertekanan ialah pipa
dialiri air dalam keadaan penuh, nila air dalam keadaan langka, maka pipa
bertekanan dapat digunakan untuk menghindari kehilangan air akan rembesan dan
penguapan yang terjadi pada saluan terbuka. Energi diperlukan dalam menyalurkan
air dalam pipa, naik itu menanjak, menurun, maupun keadaan datar. Rancangn pipa
yang baik harus dapat mengkonversi energi, sehingga memungkinkan jumlah air
yang dialirkan, kerena aliran air di dalam pipa akan mengalami head loss. Maka
dapat dilakukan perhitungan laju aliran menggunakan kurva aliran serentak
berdasarkan Unit Alat Plambing (UAP).
Gambar 4 Kurva aliran serentak berdasarkan UAP
Berdasarkan Lampiran 2, diketahui bahwa laju aliran terbesar pada sistem 1
sebesar 525 l/menit dan terendah sebesar 80 l/menit. Setelah diketahui besar
kerugian tekanan akibat gesekan serta laju aliran airnya, maka jarak segmen pipa
(l) dan panjang ekivalen (l’) dapat dihitung menggunakan grafik berikut.
Perhitungan dimensi pipa dari ground reservoir ke roof tanks menggunakan metode
grafik kerugian gesek dan metode rumus. Kedua metode ini dipengaruhi oleh Qm-
maks dan kecepatan aliran pada sistem. Hasil yang didapat dari metode grafik
adalah Qmaks sebesar 0,00875 m3/detik, v 1,25 m/detik, yang menggunakan pipa
dengan diameter 100 m. Sedangkan hasil yang didapat dari metode rumus
menggunakan pipa berdiameter 100 mm, mendapatkan nilai v sebesar 1,11465
m/detik. Didapatkan hasil perhitungan metode grafik lebih besar dibandingkan hasil
perhitungan metode rumus, maka diameter pipa yang sebesar 100 mm aman untuk
digunakan.
SIMPULAN
Sistem plambing digunakan sebagai penyedia air baku untuk air minum,
penyakuran buangan dan drainase, juga termasuk alat-alat dan perlengkapan yang
terpasang di dalam persil dan gedung tersebut. Perhitungan kebutuhan air bersih
dihitung menggunakan 3 metode. Namun berdasarkan 3 metode tersebut, diketahui
bahwa metode unit beban alat plambing merupakan metode yang dipilih karena
paling realistik, pernyataan tersebut didorong karena pada metode ini banyak
menggunakan hasil perhitungan dari kemampuan alat plambing menerima beban,
sehingga didapatkan nilai pemakaian per hari (Qd) sebesar 19,5 m3/hari, pemakaian
air per jam (Qh) sebesar 2,44 m3/hari, pemakaian air di jam puncak (Qh-max)
sebesar 34,1 m3/jam, dan pemakaian air di menit puncak (Qm-max) sebesar 4,27
m3/menit. Berdasarkan dimensi-dimensi pipa yang digunakan dapat disimpulkan
bahwa apabila jarak alat plambing terhadap roof tank semakin jauh, maka akan
semakin kecil laju alirannya, dan R(l+l’) juga akan semakin kecil. Hstatis yang tersedia
pada sistem ini sebesar 10,5 m, berdasarkan nilai Hftotal lebih kecil daripada Hstatis
yang tersedia, maka air dapat mengalir hingga ke titik kritis sehingga tinggi menara roof
tank sebesar 7 m sudah memenuhi syarat. Dimensi pipa utama yang digunakan
dalam sistem adalah sebesar 100 mm.
DAFTAR PUSTAKA
Gupta LC, Thawari S. 2016. Plumbing system in high rise building. Internasional
Journal for Innovative Research in Science & Technology. 2(11). 719-723
Kodoatie, Sjarief. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Yogyakarta(ID):
Andi.
Noerbambang S, Morimura T. 2005. Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem
Plambing. Jakarta(ID): Pradnya Paramita.
Rinka DK, Sururi R, Wardhani E. 2014. Perencanaan sistem air limbah dengan
penerapan konsep green building pada Gedung Panghegar Resort Dago
Golf-Hotel. Jurnal Teknik Lingkungan ITENAS. 2(1): 1-12.
Riyanti A, Marhadi, Saputra NW. 2018. Perencanaan sistem plambing air bersih
dan buangan Gedung SMK 3 Kota Jambi. Jurnal Daur Lingkungan. 1(1):
35-40.
Sunarno IR. 2005. Mekanikal Elektrikal Gedung. Yogyakarta (ID): Andi.
Yanto D, Gaos Y S, Alkindi H. 2019. Karakteristik tekanan air panas pada
organic rankine cycle berbasis solar kolektor pipa sirip jenis
longitudinal. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. 5(1): 1-5.
LAMPIRAN
= 3500 m2
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
Jumlah total penghuni =
𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑑𝑢𝑛𝑔
3500 𝑚2
=
10 𝑚2 /𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
= 350 orang
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑢𝑛𝑖
Penghuni per lantai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
350 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
=
5
= 70 orang
Pemakaian air penghuni (Qap) = jumlah penghuni x kebutuhan air
350 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑥 100 𝐿
=
1000
= 35 m3/hari
Kebutuhan total per hari (Qd) = Qap + (20% x Qap)
= 35 m3/hari + (20% x 35 m3/hari)
= 42 m3/hari
𝑄𝑑
Kebutuhan tiap jam (Qh) =
𝑡
42 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
=
8 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
= 5,25 m3/jam
Kebutuhan air pada jam puncak (Qh max) = C1 x Qh
= 2 x 5,25 m3/hari
= 10,5 m3/jam
𝑄ℎ
Kebutuhan air pada menit puncak (Qm max) = C2 x
60
5,25 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
=4x
60
= 0,35 m3/menit
Metode Jenis dan Jumlah Alat Plambing
Tabel 10 Jenis dan Jumlah Alat Plambing
Saniter X Saniter Y Saniter Z
Daftar alat plambing
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
1 Water closet (WC) dengan tangki gelontor 3 3 3 2 2 1
2 Lavatory (LV) dengan jenis keran 3 3 1 3 1 1
3 Urinoir (UR) dengan jenis katup gelontor 4 - 3 - 3 -
4 Faucer (FC) dengan jenis keran 3 3 3 2 2 1
Metode Rumus
Q = 0,00875 m3/detik
4 𝑥 0,00875
D = √ 3,14 𝑥 1,25
= 0,094431 m
= 94,43 mm
= 100 mm di pasaran
𝑄
v check =
𝐴
= 1,11465 m/detik
30
Karena v check < v, maka diameter pipa utama sebesar 100 mm aman
31