Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan jenis kerusakan yang mayoritas berupa retakan maka solusi yang kelompok

kami gunakan adalah rekonstruksi parsial dengan menggunakan perkerasan kaku


dengan penambahan Bakteri Bacillus Subtilis sebagai agen self healing concrete. Bakteri
telebih dahulu mengalami proses enkapsulasi atau pembentukan kapsul sehingga
bakteri dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah dalam beton. Bakteri sebagai agen
self healing concrete pada beton dapat bekerja apabila beton mengalami kerusakan
berupa retak, kemudian retak tersebut mencapai atau mengenai enkapsulasi bakteri.
Selanjutnya enkapsulasi bakteri perlahan akan mengisi bagian retak dengan cara
menumbuhkan endospore yang dirangsang atau dibantu juga pertumbuhannya oleh
Oksigen dan air.

Mix design dilakukan terlebih dahulu dengan menghasilkan kuat tekan beton umur 28
hari sebesar 25 MPa. Uji kuat tekan beton dengan menggunakan empat sampel yang
masing-masing beton di tambahkan enkapsulasi bacillus subtilis sebanyak 0,5% , 1%, 2%,
dan 3%. Nilai kuat tekan yang didapat untuk beton 0,5% bakteri sebesar 24,51 MPa, kuat
tekan beton 1% bakteri sebesar 26,20 Mpa, kuat tekan beton 2% bakteri sebesar 24,84
MPa, dan kuat tekan beton 3% bakteri sebesar 24,16 MPa.

Gambar 1 Gradik kuat tekan

Pengujian self healing concret dilakukan pada PH asam dan netral. Beton dengan bakteri
1% merupakan yang paling baik dalam menutupi retak pada beton, sedangkan beton
dengan bakteri 0,5% dinilai yang paling kurang menutupi retak pada beton

Anda mungkin juga menyukai