II. SOAL :
Jawablah secara singkat, padat dan tepat sesuai waktu yang tersedia !!!
1. Berdasarkan kajian pemerhati lapangan terbang, apa yang menjadikan Bandara Kertajati
(BIJB, Bandara Internasional Jawa Barat ) sepi dari aktifitas sebenarnya, sebagai fungsi
lapangan Terbang.
Jawab :
4 Penyebab Penerbangan di Bandara Kertajati Sepi
- Harga Tiket Mahal
- Akses Tol yang Belum Rampung
- Berlarutnya Pemindahan dari Bandara Husein Sastranegara
- Belum Optimalnya Pengembangan Daerah Wisata
2. Tentukan komponen Airport Environment Plan yang harus menjadi perhatian dalam
pembangunan dan pelestarian lingkungan hidup bandar udara.
Jawab :
ICAO Annex 16 : Environmental Protection ICAO Doc 9184 : Airport Planning Manual Part
2 - Land Use and Environmental Control ICAO Doc 9889 : Airport Air Quality Manual
ICAO Doc 9829 : Guidance on the Balanced Approach to Aircraft Noise Management ICAO
Doc 9911 : Recommended Method for Computing Noise Contours around Airports ICAO
Doc 9968 : Environmental Management System (EMS) Practices in the Aviation Sector
Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Peraturan Pemerintah
No.40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Bandar Udara Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM
54 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Limbah dan Zat kimia Pengoperasian
Pesawat Udara Dan Bandar Udara Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Udara No. SKEP/124/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Bandar Udara
Ramah Lingkungan (Eco Airport)
3. Menghitung panjang Runway dipengaruhi beberapa faktor, tugas saudara tentukan 4 faktor
yang saudara ketahui berikut penjelasannya.
Jawab :
1. Temperatur (suhu)
Pada temperatur yang lebih tinggi, kebutuhan panjang landas menjadi lebih panjang, karena
temperatur tinggi density udaranya rendah, menghasilkan output daya dorong yang rendah.
Sebagai standar temperatur dipilih temperatur di atas muka air laut sebesar :
59° F = 15° C.
Menurut ICAO panjang landasan harus dikoreksi terhadap kenaikan temperatur sebesar 1%
untuk setiap kenaikan 1° C atau 0,56% setiap 1° F, sedangkan untuk setiap kenaikan 1.000 m
dari muka laut rata-rata temperatur turun 6,5oC atau setiap naik 1000 feet temperatur
berkurang menjadi 3,6° F. Dengan dasar tersebut ICAO merekomendasikan hitungan koreksi
temperatur Ft (faktor konversi temperatur).
2. Ketinggian (Altitude)
Berdasarkan rekomendasi ICAO, bahwa A.R.F.L bertambah sebesar 7% setiap kenaikan 300 m
(1000 ft) dihitung dari ketinggian muka laut. Maka rumusnya adalah Fe (Faktor koreksi
elevasi).
3. Kemiringan landasan : runway gradient
Bandara yang memiliki kemiringan ke atas memerlukan landasan yang lebih panjang
dibanding landasan yang datar atau yang menurun.
Kriteria perencanaan lapangan terbang membatasi kemiringan landasan sebesar 1,5%. Faktor
koreksi kemiringan (Fs) adalah sebesar 10% setiap kemiringan 1% untuk kondisi take off
pesawat.
4. Angin permukaan (surface wind)
Landasan yang diperlukan lebih pendek bila bertiup angin haluan (head wind), sebaliknya bila
bertiup angin buritan (tail wind) landasan yang diperlukan lebih panjang. Angin buritan (tail
wind) maksimum yang diizinkan bertiup dengan kekuatan 10 knots. Berikut perkiraan
pengaruh angin terhadap landasan
4. Dalam materi Runway Geometric dikenal dengan Elemen Runway, sebutkan 5 elemen
tersebut beserta fungsinya.
Jawab :
6. Jika diketahui pesawat terbang rencana B-737-200, dengan Basic Length Runway adalah
2.500 m, tentukan Take off Distance, Lift off Distance, Stop Distance, Clearway, Stopway.
Jawab :
Untuk pesawat terbang rencana B-747-200,
panjang landasan pacu rencana dasar (basic length runway) adalah 3506,50 m
Maka untuk kondisi :
a. operasional pesawat terbang normal :
Untuk operasional lepas landas : Take-off Distance = 1,15 x panjang landasan
pacu rencana B-747-200
= 1,15 x 3.506,50 m
= 4.032,475 m
= 4.032,475 x 3,281 ft
= 13.230,55 ft
7. Dalam peraturan pengoprasian lalu lintas penerbangan kita mengenal 2 katagori, saudara
diminta menuliskan dan menyertakan penjelasannya.
Jawab :
Pelayanan Pemandu Lalu Lintas Udara terdiri dari 2 pokok pikiran yaitu : Pelayanan, dan
Pemandu Lalu Lintas Udara.
1) Pengertian Pelayanan
Pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Balai Pustaka, (2003:646) adalah : suatu kemudahan atau usaha untuk
membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.
Pelayanan menurut Davvidow dan Uttal (1989) adalah kegiatan atau keuntungan yang
ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen yang bersifat tidak berwujud
dan tidak dapat dimiliki. Tujuan dari pelayanan merupakan usaha apa saja yang
mempertinggi kepuasan pelanggan.
Pelayanan menurut Kottler (2001) merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu, klien, pasien, penumpang
dan lain-lain) yang tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani
maupun yang dilayani.
2) Pengertian Pemandu Lalu Lintas Udara
Pemandu Lalu lintas udara menurut Achmad Moegandi (1993:10) adalah : petugas lalu
lintas udara yang memberikan pelayanan bagi pengendalian keselamatan, keteraturan, dan
kelancaran lalu lintas udara.
Menurut Drs. H.A.S. Moenir dalam buku Manajemen Pelayanan Umum (2000:16)
menyatakan : Dalam usaha memenuhi kepentingan sering kali tidak dapat dilakukan secara
sendiri-sendiri, melainkan memerlukan bantuan berupa perbuatan dari orang lain.
Perbuatan orang tersebut yang dilakukan atas permintaan, yang disebut pelayanan.
Pelayanan umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam
rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.
8. Tuliskan dan jelaskan beberapa contoh Marking Line di seputar landasan lapangan terbang
yang saudara ketahui, 5 diantaranya.
Jawab :
Jenis Fungsi
Runway Side Garis putih solid maupun tunggal yang terletak pada sepanjang tepi runway untuk
Stripe Marking tanda batas tepi runway.
Garis berwarna putih dalam bentuk dua angka atau kombinasi dua angka dan satu
Runway
huruf tertentu terletak pada threshold dan runway center line marking sebagai
Designation
identitas runway. Fungsinya adalah sebagai petunjuk arah runway yang digunakan
Marking
untuk lepas landas dan pendaratan.
Threshold Tanda berupa garis putih sejajar dengan arah runway yang terletak 6 meter dari awal
Marking runway yang berfungsi sebagai tanda permulaan yang digunakan untuk pendaratan.
Terdiri dari garis putus-putus berwarna putih terletak di tengah sepanjang runway.
Runway Center
Merupakan suatu garis dan celah yang memiliki panjang tidak kurang dari 50 meter
Line Marking
dan tidak lebih dari 75 meter yang berfungsi sebagai petunjuk garis tengah runway.
Tanda di runway yang terdiri dari dua garis lebar berwarna putih sebagai penunjuk
Aiming Point
tempat pertama roda pesawat yang diharapkan untuk menyentuh runway saat
Marking
mendarat.
Tanda pada runway yang terdiri dari garis-garis berwarna putih berpasangan di kiri-
Touchdown
kanan garis tengah runway sebagai penunjuk panjang runway yang masih tersedia
Zone Marking
pada saat melakukan pendaratan.
Displaced Tanda berwarna kuning pada ujung runway berbentuk panah atau tanda silang. Tanda
Threshold panah sebagai penunjuk runway yang hanya dapat digunakan untuk tinggal landas.
Marking Tanda silang berfungsi sebagai penunjuk bagian runway tidak dapat dipergunakan.
Merupakan tanda berwarna kuning yang ditempatkan di luar ujung runway di belakang
Pre-Threshold
threshold panah. Fungsinya sebagai penunjuk bahwa daerah tidak boleh
Marking
dipergunakan untuk tinggal dan lepas landas.