Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pendahuluan (Inception Report)

1.1. LATAR BELAKANG


Bandar Udara Akimuga merupakan salah satu Bandar Udara yang dikelola
oleh Unit Pelaksana Teknis Bandar Udara (UPBU) Akimuga di lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang terletak di Provinsi Papua
Kabupaten Mimika. Keberadaan Bandar Udara Akimuga Distrik Agimuga
Kabupaten Mimika memang menjadi kebutuhan masyarakat dalam
membuka dalam hal transportasi udara dari dan ke Distrik Agimuga dan
kota kabupaten serta kabupaten/distrik di sekitarnya. Oleh karenanya
kehadiran moda transportasi udara sebagai salah satu alternatif
transportasi yang murah dan cepat sangat diharapkan oleh masyarakat dan
pemerintah setempat. Namun, kendala masih ada dan dihadapi untuk
mempelancar arus transportasi penumpang, barang, dari dan ke Distrik
Agimuga masih jadi penghalang kemajuan daerah.
Sampai dengan tahun 2019 ini Bandar Udara Akimuga memiliki panjang
600 m x 18 m dengan kondisi perkerasan berupa aspal kolakan. Pesawat
yang dapat mendarat adalah DASH-6 dan DHC-6 yang berkapasitas 16
orang penumpang dan maskapai yang beroperasi yaitu Trigana. Agar
Bandar Udara Akimuga bisa lebih maju, maka perlu dilakukan
pembenahan baik fasilitas Sisi Udara maupun fasilitas Sisi Darat.
Untuk itu, diperlukan Studi RTT Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara
Akimuga agar pembangunan dan pengembangan Bandar Udara lebih
terarah.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud

Bab 1 Pendahuluan
1
Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Pekerjaan ini bermaksud untuk pembuatan RTT Udara dan Sisi Darat
di Bandar Udara Akimuga sesuai ketentuan dan persyaratan teknis
yang berlaku di bidang Kebandarudaraan.
b. Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan pekerjaan ini adalah pelaksanaan pekerjaan
ini adalah diperolehnya dokumen RTT Udara dan Sisi Darat di Bandar
Udara Akimuga Kabupaten Mimika sebagai standar dan pedoman
pelaksanaan konstruksi pada fasilitas bandar udara yang mencakup
seluruh kebutuhan dan penggunaan tanah serta ruang udara untuk
fasilitas penerbangan dan fasilitas penunjang penerbangan dengan
mempertimbangkan aspek teknis, aspek keselamatan operasi
penerbangan dan lain sebagainya.
c. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai pada pembuatan RTT Udara dan Sisi Darat
di Bandar Udara Akimuga adalah :
- Pembangunan/pengembangan prasarana Bandar Udara Akimuga
dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan professional
- Hasil pembangunan/pengembangan prasarana Bandar Udara
Akimuga dapat memenuhi ketentuan standar teknis operasional dan
peraturan-peraturan keselamatan dan keamanan penerbangan serta
pelayanan jasa Bandar udara
- Pembangunan/pengembangan prasarana Bandar Udara Akimuga
dapat memenuhi kaidah-kaidah legalitas, transparasi, akuntabel, adil
dan bermanfaat secara optimal.

1.3 STANDAR DAN PERATURAN


Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan mengacu dan mengikuti peraturan-
peraturan yang relevan terhadap perencanaan bandar udara yaitu ICAO,
FAA dan IATA serta standar yang telah dikeluarkan oleh Direktorat

Bab 1 Pendahuluan
2
Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Jenderal Perhubungan Udara dan kaidah-kaidah yang umum diterapkan,


antara lain :
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan ;
2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 128,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan
dan Pelestarian Lingkungan Hidup
6. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2002, tentang
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (CASR) ;
8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 24 Tahun 2002, tentang
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (CASR) ;
9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2002, tentang
Penyelenggaraan Bandar Udara Umum ;
10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 2005, tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7046-2004 mengenai
Terminal Penumpang Bandar Udara sebagai Standar Wajib.
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2005 tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7046-2004 mengenai
Terminal Penumpang Bandar Udara Sebagai Standar Wajib
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 69 Tahun 2013 tentang
Tatanan Kebandarudaraan Nasional.

Bab 1 Pendahuluan
3
Laporan Pendahuluan (Inception Report)

13. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor :


SKEP/347/XII/ 1999 tentang Standar Rancangan Bangun dan / atau
Rekayasa Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara ;
14. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP
/113/VI/2002 tentang Kriteria Penempatan Fasilitas Elektronika dan
listrik Penerbangan.
15. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP
/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas
Teknik Bandar Udara.
16. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP
/79/VI/2005 tentang Petunjuk Teknis Pengoperasian dan
Pemeliharaam Peralatan Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar
Udara.
17. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP
/80/VI/2005 tentang Pedoman Teknis Spesifikasi Peralatan Fasilitas
Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara.
18. Standar dan spesifikasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan RI yang relevan.
19. Standard dan Spesifikasi dari Direktorat Jenderal Bina Marga,
Kementerian Pekerjaan Umum RI ;
20. Standar Nasional Indonesia (SNI) ;
21. Standar Industri Indonesia (SII) ;
22. Peraturan dan Standar lain yang relevan ;
23. Standarisasi teknis perencanaan Bandar udara yang dikeluarkan oleh
ICAO (International Civil Aviation Organization) meliputi Annex 1 s/d
Annex 18, Edisi Terakhir beserta manualnya yang terdiri dari :
a. Aerodrome Design Manual (Doc 9157), terdiri dari :
 Part 1 – Runways
 Part 2 – Taxiways, Approns and Holding Bays
 Part 3 – Pavements
 Part 4 – Visual Aids

Bab 1 Pendahuluan
4
Laporan Pendahuluan (Inception Report)

 Part 5 – Electrical Systems


 Part 6 – Frangibility
b. Airport Planning Manual (Doc 9184), terdiri dari :
 Part 1 – Master Planning
 Part 2 – Land Use and Environment Control
 Part 3 – Guidelines for Consultant / Construction Services
c. Airport Services Manual ( Doc 9137), terdiri dari :
 Part 1 – Rescue and Fire Fighting
 Part 2 – Pavement Surface Conditions
 Part 4 – Removal of Disable Aircraft
 Part 5 – Control of Obstacles
 Part 6 – Airport Emergency Planning
 Part 7 – Airport Operational Services
 Part 8 – Airport Maintenance Practices
24. FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-6F, “Airport Pavement Design
and Evaluation” ;
25. FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-5D, “Airport Drainage” ;
26. Standard Critical Aircraft Design yang dikeluarkan oleh pabrikan
pesawat;
27. American Standard Testing Material (ASTM) ;
28. AASHTO dan standard lainnya yang relevan dengan jenis pekerjaan ;
29. Studi Rencana Induk Bandar Udara Akimuga Kabupaten Mimika ;
30. Studi-studi terkait yang berkaitan dengan pembangunan Bandar Udara
Akimuga Kabupaten Mimika lainnya yang telah dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Pemerintah Provinsi Papua
ataupun Pemerintah Kabupaten Mimika ;
31. Airport Development Reference Manual, International Air Transport
Association, IATA, 9th edition, 2004

Bab 1 Pendahuluan
5
Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Contents
1 ................................................................................................................................1-1
1.1. LATAR BELAKANG.................................................................................1-1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN........................................................................1-2
1.3 STANDAR DAN PERATURAN..............................................................1-3

Bab 1 Pendahuluan
6

Anda mungkin juga menyukai