Anda di halaman 1dari 12

Berita Dirgantara Vol. 15 No.

2 Desember 2014:72-83

SISTEM RADAR SEBAGAI ALAT INDIKASI SASARAN BERGERAK


Yudho Dewanto
Biro KSH
e-mail: dewanto_y@yahoo.co.id

RINGKASAN

Radar adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk


mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang,
berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca. Di samping itu alat ini juga mampu
mendeteksi sasaran bergerak yang posisinya berada di kejauhan dalam kondisi cuaca
buruk hujan lebat, berkabut maupun gelap pada malam hari. Penerima radar
mendeteksi sinyal reflektansi berupa pantulan (echo) yang di hambur balikkan. Salah
satu komponen utama radar adalah Moving Target Indication (MTI). Alat ini berfungsi
sebagai penjumlah pengurang yang akan menghilangkan (subtractor) sinyal diam
berasal dari fix target dan hanya menampilkan pulsa bergerak yang berasal dari moving
target. Berdasarkan kemampuannya, radar banyak digunakan negara-negara di
seluruh dunia untuk kebutuhan transportasi penerbangan sebagai Air Traffic Control
(ATC). Hingga saat ini didalam perkembangannya, radar telah banyak digunakan
untuk berbagai kebutuhan, diantaranya sebagai alat navigasi dan meteorologi. LAPAN
sebagai lembaga litbang di bidang keantariksaan telah menggunakan radar untuk
melakukan berbagai kegiatan penelitian, khususnya untuk pemantauan iklim dan
cuaca pada wilayah katulistiwa.

1 PENDAHULUAN keunggulannya, maka radar berperan


Kemampuan mata manusia sebagai ’panca indera’ yang dapat
sebagai alat panca indera untuk tujuan mendeteksi obyek seluruh sasaran
mengamati keberadaan sasaran bergerak bergerak yang berada di udara.
di udara (vertical) sangat terbatas. Jarak Informasi yang diperoleh dari
daya pandang (visibility) mata manusia radar, yaitu berupa jarak masing-
untuk melihat suatu benda secara masing obyek dari posisi radar, arah
horizontal dengan jelas, pada umumnya tujuan dan kecepatan terbangnya.
tidak lebih dari 100 meter. Apalagi pada Walaupun dalam kondisi cuaca buruk
saat kondisi cuaca buruk sewaktu seperti hujan lebat berkabut atau waktu
hujan berkabut atau gelap pada waktu malam hari, spektrum radar masih
malam hari, maka jarak cakupan dari dapat menembus untuk mengamati
visibility mata manusia akan mengalami keberadaan seluruh sasaran bergerak
penurunan jangkauannya. Untuk dari kejauhan. Radar memiliki
mengatasi kondisi seperti ini, maka kemampuan dapat mengamati obyek
diperlukan adanya suatu peralatan yang seluruh sasaran bergerak pada jarak yang
mampu berfungsi untuk mengamati sangat jauh (ratusan km). Peralatan
dalam periode berulang secara terus radar telah banyak digunakan untuk
menerus (repetition period) tentang operasional sistem transportasi udara
keberadaan seluruh sasaran bergerak di baik keperluan sipil maupun militer,
angkasa dengan sudut elevasi minimum navigasi dan meteorologi. Selain itu juga
hingga maksimum. Peralatan yang dapat digunakan untuk pengamatan
dapat melakukan tugas seperti ini dan dan pengawasan (surveillance) wilayah
beroperasi menggunakan pancaran udara, pencegahan kegiatan-kegiatan
gelombang radio, dikenal dengan nama ilegal, dan untuk mendukung sistem
radar. Dilihat dari kemampuan dan pertahanan keamanan nasional.
72
Sistem Radar Sebagai Alat Indikasi..... (Yudho Dewanto)

Berdasarkan lokasi dan kegunaannya, menggunakan sinyal trigger untuk


radar ada yang dipasang di bandara, di melakukan identifikasi sasaran (pesawat
pesawat udara, dipinggir pantai, di terbang). Radar akan melakukan
kapal laut, di atas mobil, di atas panser, interogation seperti: call sign, type, negara
dan di tempat-tempat yang sangat asal dan negara tujuan. Pesawat yang
dirahasiakan (Dunn III, et al, 2004). diinterogasi oleh bandara militer,
Dalam sistem transportasi kemudian akan menjawab sesuai
penerbangan, navigasi dan meteorologi, dengan pertanyaan dari interogator.
penggunaan sistem peralatan radar Pada peraturan penerbangan sipil,
terlihat jelas pada pemakaian di bandara. setiap pesawat terbang berasal dari
Radar dapat mendukung sistem negara lain yang melintas suatu negara
manajemen ATC (Wickens, and harus memliki flight plan dan izin rute
Christopher D, 1998). Pada sistem (jalur udara) serta dokumen resmi
navigasi peralatan altimeter radar untuk melintas di atas wilayah negara
berupa altimeter elektronik, altimeter asing (Wickens, and Christopher D,
refleksi, altimeter radio, radio altimeter 1998), dan apabila tidak dapat
kisaran rendah merupakan sebuah alat diidentifikasi oleh radar melalui proses
ukur ketinggian di atas permukaan interogasi tersebut, maka pesawat
tanah dan di bawah pesawat terbang dinyatakan sebagai black flight. Kondisi
yang hingga saat ini masih digunakan. seperti ini, sesuai prosedur operasi
Sedangkan penggunaan radar pada pertahanan udara, maka pesawat di
sistem meteorologi, Radar Cuaca perintahkan oleh Pusat Operasi
mampu mendeteksi gerakan tetesan Pengendali Ruang Udara Wilayah
hujan untuk menentukan intensitas mendarat ke bandara terdekat untuk
curah hujan. Data dari radar dapat dilakukan proses penyelidikan. Jika
dianalisa untuk menentukan struktur tetap tidak mau menuruti perintah
badai dan potensi yang dapat Pusat Operasi, maka pesawat dipaksa
menyebabkan cuaca buruk. mendarat (force down) oleh pesawat
ATC merupakan suatu kendali tempur (flight leader) dalam satuan
dalam pengaturan lalu lintas udara. khusus tugas untuk penyergapan.
Tugasnya adalah untuk mengatur dan Negara Kesatuan Republik
menjaga kelancaran lalu lintas udara Indonesia (NKRI) berada di kawasan
bagi setiap sasaran bergerak yang akan regional Association of Southeast Asian
lepas landas (take off), terbang di udara, Nations (ASEAN) yang terdiri dari
maupun yang akan mendarat (landing). kurang lebih sekitar 17.504 pulau.
ATC juga berfungsi untuk memberikan Berada di lokasi geografi seperti ini,
layanan bantuan informasi berupa negara kita dengan 34 provinsi
petunjuk maupun perintah (command) memerlukan peralatan sistem radar
kepada seorang pilot tentang informasi yang handal untuk mengawasi wilayah
cuaca, lalulintas udara, situasi dan RI. Dengan sistem alat deteksi ini, kita
kondisi bandara yang dituju. Sampai dapat mengantisipasi adanya pelanggaran
saat ini, sistem peralatan radar yang wilayah udara, pembajakan dan
sudah digunakan dan beroperasi di penyelundupan di atas pesawat terbang
bandara di Indonesia adalah produksi lebih awal. Sehingga dilihat dari
negara Perancis dan ada beberapa yang kemampuan dan keunggulannya, sistem
diproduksi oleh negara Cekoslowakia radar dapat mendeteksi obyek pesawat
(Wikipedia, 2014). terbang baik yang dikenali maupun
Radar dalam kegiatan militer tidak (friend and foo). Atas dasar itu,
digunakan untuk kebutuhan sistem sistem peralatan ini dapat memantau
pertahanan udara suatu negara. udara di atas wilayah nusantara secara
Peralatan radar ini beroperasi terus menerus, menjaga sistem
73
Berita Dirgantara Vol. 15 No. 2 Desember 2014:72-83

pertahanan dan keamanan negara penggunaan sistem radar pada stasiun


Indonesia yang cukup luas serta bumi cuaca untuk melakukan
memantau lalulintas jalur penerbangan pengamatan dan pemantauan awan
yang dilayani oleh berbagai industri (khususnya untuk penelitian pada
aviasi nasional maupun internasional. bidang meteorologi).
Untuk optimalisasi hal ini, perlu LAPAN hingga saat ini, turut
mendapat perhatian dari berbagai serta berperan aktif dalam penyediaan
instansi/lembaga pemerintah terkait data cuaca menggunakan radar,
keselamatan penerbangan, sesuai khususnya di wilayah ekuator.
dengan Undang-Undang Republik Informasi yang dihasilkan, kemudian
Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang disebarluaskan kepada stakeholder,
Penerbangan dan Konvensi Chicago masyarakat pengguna, serta melalui
pada 7 Desember 1944 oleh penerbitan Berita Dirgantara.
International Civil Aviation Organization Penyebarluasan informasi hasil litbang
(ICAO). Dengan luas wilayah udara ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai
Indonesia seperti ini, maka di negara sumber informasi teknologi
kita perlu dibangun suatu jaringan kedirgantaraan.
sistem radar yang terintegrasi atau
Airborne Early Warning (AEW), sehingga 2 SEJARAH SINGKAT RADAR
dapat dengan mudah mendeteksi posisi, Beberapa peneliti/penemu yang
arah, tujuan, kecepatan atau ahli di bidang fisika menggunakan
mengidentifikasi keberadaan sasaran gelombang radio untuk mendeteksi
bergerak baik sipil maupun militer dari kehadiran obyek yang terbuat dari metal
negara asing yang masuk ke wilayah yang berada dikejauhan. Penelitian ini
negara kita secara ilegal. dilakukan pertama kali oleh Christian
Kemampuan radar untuk bidang Hülsmeyer pada 1904 dan pada 1917
meteorologi dapat mengamati iklim dan (Wikipedia, 2014), Nikola Tesla
cuaca pada lapisan atmosfer, troposfer menciptakan alat baru yang bekerja
dan stratosfer di wilayah khatulistiwa menggunakan frekuensi dan pemancar
seperti yang dilakukan oleh para peneliti gelombang radio untuk unit radar
LAPAN. Alat radar yang digunakan, (Wikipedia, 2014). Prinsip kerja
adalah Radar Atmosfer Khatulistiwa mengenai alat ini ditetapkan sebagai
atau Equatorial Atmosphere Radar (EAR) sistem peralatan radar generasi pertama.
yang berfungsi mengamati perilaku Sebelum Perang Dunia ke 2,
angin meridional, zonal serta pengembangan teknologi sistem peralatan
vertical/horizontal atau turbulensi. radar telah dilakukan oleh berbagai
Namun peralatan EAR masih memerlukan negara seperti: Amerika Serikat, Jerman,
data radar ekuator lainnya, sehingga Perancis, Rusia dan Inggris. Beberapa
seluruh data radar ekuator, baik yang dari negara tersebut berusaha untuk
berada di Indonesia, maupun di luar lebih unggul, yaitu melakukan
Indonesia menjadi satu mata rantai pengembangan serta sekaligus
sistem pemantauan iklim global di menciptakan sistem radar dalam versi
wilayah ekuator. yang lebih modern. Pada 1934, seorang
Tujuan dari penulisan makalah warga negara Perancis Émile Girardeau
ini, adalah melakukan analisa sistem menyatakan bahwa telah membangun
radar dalam melakukan deteksi obyek sistem radar dengan menggunakan
bergerak, mendeskripsikan secara prinsip yang dilakukan oleh Tesla dan
singkat dinamika kebutuhan alat radar berhasil, serta memperoleh penghargaan
pada pelabuhan udara (bandara) untuk paten atas kerjanya membuat sistem
operasional mengatur lalulintas udara radar (Wikipedia, 2014). Pada tahun
(baik untuk sipil maupun militer) dan yang sama, ahli Amerika Dr. Robert M.
74
Sistem Radar Sebagai Alat Indikasi..... (Yudho Dewanto)

Page melakukan uji coba radar mengirimkan/memancarkan sinyal


monopulse yang pertama, dan ahli Rusia gelombang radio ke segala arah atau
P.K. Oschepkov menghasilkan peralatan secara omnidirectional ke udara.
RAPID Radar yang dapat mendeteksi Kemudian sinyal radar yang mengenai
kendaraan pada radius 3 km. Kemudian target direfleksikan ke segala arah dan
Zoltan Ray ahli Hungaria menghasilkan ada sebagian sinyal (echo) yang kembali
model yang sama pada tahun 1936 ke arah radar. Hamburan balik berupa
(Wikipedia, 2014). sinyal echo ditangkap dan dideteksi oleh
Perkembangan dan kemajuan radar melalui antena penerima yang
teknologi sistem radar sebagai alat “biasanya” berlokasi sama dengan alat
deteksi sasaran bergerak ditandai pemancar. Walaupun gelombang radio
dengan berhasilnya negara Inggris yang dikembalikan biasanya sangat
mengeksploitasi sistem peralatan radar lemah, namun echo tersebut pada alat
untuk mendukung kepentingan penerima radar dapat diperkuat oleh IF
pertahanan dan keamanan negara amplifier. Hal ini memungkinkan radar
terhadap serangan pesawat udara dapat mendeteksi obyek sasaran
Jerman. Seorang ahli bernama Robert bergerak pada jangkauan radius hingga
Watson Watt warga negara Inggris 1936 ratusan kilometer, kemudian keberadaan
telah berhasil mendemonstrasikan sasaran bergerak dapat diindikasikan
kemampuan prototip radar yang bekerja berupa cursor diiringi bunyi beep di
dengan baik di Bandara Heatrow London. layar monitor atau Plane Position
Keberhasilan kinerja dari prototip ini Indicator (PPI) (PPET-LIPI, 2014).
sekaligus menjadi basis untuk jaringan Secara singkat proses pengiriman/
sistem peralatan radar dalam rangka pemancaran sinyal radar dapat dilihat
mempertahankan dan mengamankan pada Blok Diagram (Gambar 3-2). Pada
negara kerajaan Inggris Raya (Wikipedia, gambar tersebut diperlihatkan, bahwa
2014). MTI radar bekerja menggunakan Pulse
Modulator yang berfungsi memodulasi
3 PRINSIP KERJA RADAR sinyal frekuensi menjadi pulsa radar
Konsep radar adalah mengukur sebelum dipancarkan atau diradiasikan
jarak dari sensor ke target. Ukuran melalui antena. Pada proses awalnya,
jarak tersebut didapat dengan cara sistem radar ini membutuhkan sinyal
mengukur waktu yang dibutuhkan referensi (fc) yang dihasilkan oleh Coho
gelombang elektromagnetik selama yang merupakan singkatan dari
penjalarannya mulai dari sensor ke Coherent oscillator. Terdapat 2 keluaran
target dan kembali lagi ke sensor. dari alat ini yang diperlukan oleh 2 alat
Radar bekerja melalui beberapa pencampur (mixer). Keluaran 1,
tahapan, yaitu dimulai dari sistem radar

(a) Antena radar mendeteksi obyek bergerak (b) Alat indikasi sasaran bergerak, Plane Position
Indicator (PPI)
Gambar 3-1: Prinsip kerja alat deteksi radar (Wikipedia, 2014)
75
Berita Dirgantara Vol. 15 No. 2 Desember 2014:72-83

frekuensi outputnya (fc) dicampur pengiriman (transmitting) sinyal radar,


dengan sinyal frekuensi (fl) yang berasal sehingga tidak terjadi kerusakan pada
dari Stable Local Oscillator (Stalo). bagian alat penerima saat proses
Sistem radar ini menggunakan Stalo (fl) pemancaran. Sinyal frekuensi tinggi RF
untuk menghasilkan sinyal frekuensi (fl + fc ± fd) yang berasal dari keluaran
yang diperlukan IF Amplifier. Keluaran Duplexer disalurkan bersama dengan
2, yaitu frekuensi output dari Coho sinyal Stalo (fl) ke pencampur
secara bersama dengan sinyal keluaran (heterodyne) untuk menghasilkan
dari IF Amplifier disalurkan ke alat frekuensi menengah IF (fc ± fd).
Phase Detector untuk dilakukan proses Frekuensi menengah IF (fc ± fd)
deteksi fasa yang berasal dari sinyal kemudian disalurkan ke penguat IF
echo. Selanjutnya pada proses Ampilfier, dan outputnya secara bersama
pencampuran sinyal antara (fc) dan (fl), dengan sinyal referensi Coho disalurkan
sinyal berubah menjadi (fl + fc) dan ke alat Phase Detector untuk dilakukan
kemudian dimodulasi Pulse Modulator proses deteksi fasa.
dan diperkuat oleh sebuah Power Saat ini terdapat 2 sistem radar
Amplifier sebelum sinyal gelombang yang banyak digunakan, yaitu MTI radar
radio disalurkan ke Duplexer setelah itu dan radar Doppler Pulsa. Pada dasarnya
dipancarkan ke udara. menggunakan prinsip yang sama, yaitu:
Selanjutnya proses penerimaan frekuensi Doppler shift, tetapi ada
sinyal radar dapat dijelaskan secara beberapa yang berbeda (Singh et al,
singkat di dalam konfigurasi MTI 2013). MTI radar menggunakan
(Gambar 3-2). Proses awalnya adalah frekuensi pengulangan pulsa rendah,
bahwa sinyal echo yang dipantulkan sementara radar Doppler Pulsa
oleh obyek sasaran bergerak ditangkap menggunakan media dan frekuensi
antena penerima. Sinyal echo berupa pengulangan pulsa tinggi. MTI radar
Radio Frequency (RF) disalurkan ke menggunakan delay line analog canceller
Duplexer yang sekaligus berfungsi sementara pada Doppler Pulsa
sebagai Circulator atau alat pemutus menggunakan filter sinyal analog.
hubungan pada saat dilakukan proses

Gambar 3-2: MTI Blok Diagram (Merrill I and Skolnik, 1981)


76
Sistem Radar Sebagai Alat Indikasi..... (Yudho Dewanto)

Gambar 3-3: Blok diagram delay line analog canceller (Merrill I and Skolnik,1981)

Dalam sistem MTI radar, saat


(3-1)
target bergerak menuju radar (target
bergerak mendekat) sinyal frekuensi Dimana:
yang diterima mulai dari posisi R = Jarak dari target,
minimum terus meningkat. Ketika target P t = daya Transmitter,
berada tegak lurus dengan radar (Zero G t = Gain antena pemancar,
IsoDoppler) sinyal frekuensi yang Sebuah Ar = aperture efektif (area) dari
diterima pada posisi ini adalah sinyal antena penerima,
puncak (maximum). Sedangkan jika σ = Radar cross section, atau
target bergerak menjauh dari radar, hamburan koefisien dari
sinyal frekuensi yang diterima terus target,
berkurang hingga kembali ke posisi F = Antena faktor pola
minimum. Selisih frekuensi yang propagasi,
dipancarkan dan diterima dari frekuensi D size = Doppler filter (mengirimkan
target disebut sebagai frekuensi Doppler pulsa di setiap Fast Fourier
dan dilambangkan oleh FD (Kang, E.W, Transform),
2008). K b = konstanta Boltzmann,
Pergeseran Doppler adalah T = Suhu (Kelvin),
perubahan frekuensi (atau panjang B = Receiver Bandwidth (band
gelombang) karena gerakan relatif dari pass filter),
dua benda. Sistem radar memanfaatkan N = Kebisingan.
pergeseran Doppler untuk memberikan
Persamaan ini diperoleh dengan
indikasi kecepatan relatif. Ketika dua
menggabungkan persamaan radar dan
benda yang masing-masing berdekatan
persamaan kebisingan. Nilai D
(saling menutupi lainnya), pergeseran
ditambahkan ke persamaan jangkauan
Doppler menyebabkan pemendekan
radar untuk memperhitungkan kedua
panjang gelombang atau kenaikan
pemrosesan sinyal Pulse Doppler dan
frekuensi. Ketika dua benda menjauh
noise reduction pemancar.
dari satu sama lain, pergeseran Doppler
menyebabkan perpanjangan panjang
gelombang atau penurunan frekuensi
(Singh et al, 2013).
Sistem pulse Doppler mengukur
rentang obyek dengan mengukur waktu Gambar 3-4: Pengukuran kecepatan (Wikipedia,
yang telah berlalu antara pengiriman 2014)
pulsa energi radio dan menerima refleksi MTI radar mendeteksi adanya
dari obyek. Gelombang radio bergerak perubahan panjang gelombang yang
dengan kecepatan cahaya, penghitungan disebabkan oleh gerakan sumber Radar
jarak radar ke obyek: waktu yang telah Pulse Doppler didasarkan pada efek
berlalu dikalikan dengan kecepatan Doppler, pada Gambar 3-4 obyek
cahaya, kemudian dibagi dua yaitu sasaran bergerak diberi tanda warna
waktu pergi dan kembali (Dunn III et al, merah. Adanya pergerakan obyek
2004). Persamaan radar Doppler pulsa, sasaran bergerak (berwarna abu-abu)
secara teoritis dapat diketahui sebagai akan menghasilkan pergeseran (vector
berikut: diagram) frekuensi pada sinyal yang
77
Berita Dirgantara Vol. 15 No. 2 Desember 2014:72-83

dipantulkan dari target, hal ini dapat Continuous Wave (CW), Radar Pulsa dan
dilihat dan ditandai dengan MTI Radar (Singh et al, 2013). Varian
pemendekan panjang gelombang baru yang merupakan kombinasi ketiga
berwarna biru (Bagad, V. S, 2008). macam radar ini (teknik modulasi dan
Doppler) telah banyak menghasilkan
(3-2)
produk radar dengan jenis-jenis yang
Keunggulan dari sistem radar baru. Prinsip utama radar pulsa adalah
antara lain dapat mendeteksi target mengirimkan pulsa pendek dengan daya
yang berada ditempat yang sangat jauh, yang tinggi dan bagian penerima
dapat mengukur jangkauan dengan berfungsi menangkap sinyal yang
cepat dan teliti, dapat bekerja ditempat direfleksikan (dipantulkan). Sinyal
gelap dan di segala cuaca dengan pantulan (echo) diterima dengan
uap/asap maupun kabut, kecepatan penghitungan waktu dan
relatif dari target dapat diukur. memungkinkan untuk mengetahui
Kelemahannya dari sistem radar adalah lokasi obyek dan menentukan jarak
aspek resolusi yang terbatas, gambar jangkau. Sedangkan untuk radar CW
mentah (raw video) yang mewakili sinyal selalu memancarkan sinyal, dimana
yang kembali tidak mengindikasikan perbedaan frekuensi antara sinyal yang
sudut target (target angle), sulit untuk datang dan yang dipancarkan dapat
membedakan obyek-obyek yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan
berdekatan, kadang-kadang sinyal yang relatif obyek (prinsip pergeseran
kembali palsu (ambiguous). Doppler) yang diamati.
Pada (Gambar 4-1), dapat dilihat
dua macam tipe: Radar Pulsa dan Radar
4 JENIS RADAR
CW dan masing-masing mempunyai
Saat ini ada tiga macam tipe keunggulan serta kelemahan yang
dasar radar yang banyak digunakan, dinyatakan pada (Tabel 4-1) dibawah:
yaitu Radar Gelombang Kontinyu atau

Gambar 4-1: Gelombang Radar Pulsa dan Radar CW (PPET-LIPI, 2014).

Tabel 4-1: PERBANDINGAN RADAR PULSA DAN RADAR CW

No. Radar Pulsa Radar CW


1. Menggunakan antena tunggal Memerlukan dua antena
2. Memberikan info jangkauan dan sudut Hanya memberikan info sudut
3. Mudah di ’jammed’(diganggu) Susah di ’jammed’ tetapi mudah ditipu
4. Jangkauan fisis ditentukan oleh daya Kebal terhadap gangguan ’noise’ (nilai
dan frekuensi pengulangan pulsa Signal to Noise Ratio tinggi)
(PRF)
5. Pemrosesan bisa diatur untuk mencari
frekuensi yang di inginkan.
78
Sistem Radar Sebagai Alat Indikasi..... (Yudho Dewanto)

Delay dari setiap pulsa relatif Keunggulan dari CW Radar


terhadap pulsa yang ditransmisikan, adalah memiliki kemampuan mengukur
akan menunjukkan jarak terhadap kecepatan dengan ketelitian tinggi
target. Radar mengindikasikan arah dari berdasarkan prinsip Doppler shift pada
obyek dengan arah antena pada waktu frekuensi sinyal yang dikembalikan oleh
menerima pantulan pulsa. Total energi target. Obyek yang dideteksi adalah
yang dikembalikan ke radar oleh pulsa- pergeseran frekuensi gelombang yang
pulsa tersebut dapat digunakan sebagai dipantulkan dengan nilai yang
indeks kemampuan mendeteksi dan merupakan fungsi dari kecepatan relatif
melakukan pengukuran pada sistem antara target dan pemancar-penerima.
radar. Batas unjuk kerja kemampuan Data jangkauan diambil dari perubahan
radar mendeteksi target adalah frekuensi Doppler terhadap waktu. Pada
perbandingan antara total energi dengan (Gambar 4-2) diperlihatkan prinsip
kepadatan spektrum (spectral density) Doppler Shift.
noise pada alat penerima (Dunn III et al,
2004). Kemampuan radar dalam
mendeteksi target bergantung kepada
daya rata-rata (average power) dari
pemancar. Waktu yang diperlukan selama
daya tersebut membawa informasi dari
target, tidak dipengaruhi oleh bentuk
modulasi sinyal yang digunakan dalam
transmisi. Dalam sistem radar pulsa,
Gambar 4-2: Prinsip Doppler Shift (PPET-LIPI,
energi yang diterima dapat direpresentasi- 2014)
kan sebagai hasil dari daya pulsa yang
diterima, lebar pulsa dan jumlah pulsa
5 PENGGUNAAN RADAR DI LAPAN
yang terkandung dalam deretan pulsa.
5.1 Equatorial Atmosphere Radar
Persamaan radar atau “radar
(EAR)
equation” menggambarkan proses secara
Kemampuan radar selain dari
matematik, yang dapat digunakan untuk
yang sudah disampaikan sebelumnya,
menghitung jarak maksimum sebagai
radar juga dapat digunakan untuk
fungsi dari lebar pulsa atau pulse width
mengamati iklim dan cuaca. Sistem
(PW) dan pulse repetition rate (PRR).
Dalam banyak hal, pulsa yang sempit radar ini diantaranya adalah Equatorial
dengan PRR tinggi digunakan untuk Atmosphere Radar (EAR), X-Band Radar,
jarak dekat, sistem dengan resolusi Micro-Rain Radar, Meteor Wind Radar
tinggi, sedangkan lebar pulsa yang lebih dan Very High Frequency (VHF) radar yang
besar dan PRR rendah, digunakan untuk telah terpasang di Loka Pengamatan
mengamati obyek dengan jangkauan Atmosfer (LPA) LAPAN-Kototabang. LPA
jauh (Singh et al, 2013). Problem utama Kototabang adalah salah satu dari
dari radar adalah mendeteksi target fasilitas sistem peralatan radar yang
diantara random noise yang dihasilkan berfungsi sebagai pengamat atmosfer
alat penerima atau radiasi yang berasal yang berlokasi dekat dengan katulistiwa
dari benda gelap (black body) yang ada (equator).
disekitarnya. Noise tersebut dikenal Letak geografisnya unik, yakni
sebagai “thermal noise”, baik yang diapit oleh dua benua besar (Asia dan
dihasilkan dari dalam maupun dari luar Australia) dan dua Samudera besar
radar. Pada radar, output pemancarnya (Pasifik dan Hindia) yang dikenal
tidak diinterupsi, kebalikan dari radar sebagai kawasan benua maritim.
pulsa dimana output-nya terdiri dari Kawasan ini juga dianggap sebagai
pulsa-pulsa yang sempit (Dunn III et al, mesin pembangkit terjadinya perubahan
2004). iklim global, seperti peristiwa EL-Nino
79
Berita Dirgantara Vol. 15 No. 2 Desember 2014:72-83

dan La-Nina. Pergeseran arus laut merupakan osilasi atmosfer yang terjadi
antara samudera Pasifik dan Hindia pada lapisan stratosfer. Osilasi ini
dikenal sebagai Arus Lintas Indonesia ditandai oleh adanya pergerakan angin
(Arlindo) dan pergeseran musim hujan atau massa udara ke arah timur dalam
dari kondisi normal. Mengingat satu tahun dan ke arah barat pada
demikian besarnya peranan kawasan di tahun berikutnya. Berdasarkan teori
atas ekuator Indonesia terhadap dalam bidang meteorologi, secara umum
perubahan iklim global, tidaklah Oscillation dapat diartikan sebagai
mengherankan jika kawasan ini menjadi variasi berulang (repetitive variation)
pusat perhatian dari para peneliti medan dalam suatu medium. QBO
atmosfer. dikenal juga sebagai osilasi stratosfer
Pertimbangan teknis dibangunnya semi dua tahunan. Radar ini merupakan
LPA di Kototabang dikarenakan radar atmosfer khatulistiwa terbesar dan
kurangnya data meteorologi untuk termoderen di dunia dan merupakan
daerah Indonesia bagian Barat. Daerah radar keempat terbesar untuk kawasan
ini merupakan daerah penyimpan dunia setelah Peru, India dan Jepang.
bahang (panas) terbesar pembentukan Data yang diperlukan untuk
awan raksasa, seperti awan dilakukan pengolahan adalah dari
Cumulonimbus (Cb). Fungsi utama dari besaran Doppler shift. Sedangkan dari
peralatan radar ini adalah untuk data echo power dapat diturunkan
meneliti perilaku angin meridional, zonal besaran stabilitas atmosfer untuk
serta vertical/horizontal atau turbulensi. mengetahui laju perubahan suhu
Pengamatan perilaku angin terjadi di potensial terhadap ketinggian (E
lapisan troposfer dan lapisan bawah Hermawan, dan M Husni, 2002).
stratosfer dengan resolusi tinggi dalam Konversi juga sangat mungkin dapat
selang waktu pengamatan yang relatif diturunkan dari data Doppler shift dan
pendek rata-rata 15 menit untuk setiap echo power. Hal yang amat penting
ketinggian 150 meter pada lapisan 1,5 adalah EAR perlu dilengkapi dengan
hingga 10 km. EAR dirancang khusus data radar ekuator lainnya. Peran aktif
untuk mengamati fenomena atmosfer seluruh komponen data radar ekuator,
yang selang pengamatannya relatif baik yang berada di Indonesia, maupun
sangat pendek. di luar Indonesia mutlak diperlukan.
Untuk phenomena atmosfer yang Perlu diingat bahwa EAR adalah satu
periode osilasinya relatif panjang, seperti dari mata rantai sistem pemantauan
teori Quasi Biennial Oscillation (QBO) iklim global di wilayah ekuator.
diperlukan waktu pengamatan yang Peralatan EAR dapat dilihat seperti pada
relatif lama (lebih dari 2 tahun). QBO Gambar 5-1.

(b) Sistem peralatan komputer dan hasil


pemantauan

(a) Terletak pada Areal Antenna dengan diameter 110m,


560 batang Antenna
Gambar 5-1: Peralatan antena EAR
80
Sistem Radar Sebagai Alat Indikasi..... (Yudho Dewanto)

Tabel 5-2: SPESIFIKASI EAR

Lokasi : 100,32°BT ; 0,20°LS


Frekuensi : 47 MHz
Daya keluaran : 100 kW (peak envelope)
Sistem antena : 560 antenna Yagi tiga elemen berbaris pada area hampir
lingkaran berdiameter 110 m
Lebar beam : 3.4° ( -3dB, one-way)
Arah beam Ke segala arah dalam rentang 30 derajat dari sudut
zenith
Jarak Jangkauan : 1,5 hingga 20 km untuk turbulensi atmosfer dan lebih
dari 90 km untuk irregularitas ionosfer.

Gambar 5-2: Peralatan X-Band Radar

5.2 X-Band Radar


X-Band Radar berfungsi untuk
mendapatkan data awan, baik berupa
sebaran, maupun posisi dan arah
penjalarannya. Sistem peralatan radar
ini bekerja pada frekwensi 9,74 Ghz,
Peak power 40 kW. X-Band Radar
dilengkapi dengan antenna berdiameter
1,2 m, berat 250 kg, rotasi antenna 2
rpm dan daerah pengamatan dari 0,25 –
50,0 km. Peralatan X-Band Radar dapat Gambar 5-3: Peralatan Micro-Rain Radar
dilihat seperti pada (Gambar 5-2).
5.4 Meteor Wind Radar jaringan sistem
5.3 Micro-Rain Radar radar yang terintegrasi atau
Radar ini bekerja pada frekuensi Airborne Early Warning (AEW)
24,1 GHz, power transmitter 50 mW, Sistem peralatan Meteor Wind
receiver-transmitter offset parabolic Radar berfungsi untuk mengukur
dengan diameter 0,6 m. Fungsinya untuk medan angin di mesosfer. Sistem
mendapatkan data kandungan uap air peralatan radar ini berguna untuk
yang ada di atmosfer (troposfer bawah), memonitor meteor yang jatuh di
pengamatan otomatis dan data yang atmosfer, dan untuk melihat keadaan
didapat real time serta kontinyu. angin dari meteor-meteor yang jatuh.
Peralatan Micro-Rain Radar, dapat Peralatan Micro-Wind Radar, dapal
dilihat seperti pada (Gambar 5-3). dilihat seperti pada Gambar 5-4.
81
Berita Dirgantara Vol. 15 No. 2 Desember 2014:72-83

Gambar 5-4: Sistem Peralatan Meteor Wind Radar

Gambar 5-5: Sistem Peralatan Very High Frequency (VHF) Radar

5.5 Very High Frequency (VHF) diterima pada posisi ini adalah sinyal
Radar puncak (maximum). Setelah itu perlahan
Sistem peralatan VHF berfungsi target bergerak menjauh dari radar,
untuk mengamati ketidakberaturan sinyal frekuensi yang diterima terus
(irregularitas) lapisan ionosfer. Peralatan berkurang hingga kembali ke posisi
VHF Radar, dapat dilihat seperti pada minimum. Melalui tahapan proses ini
(Gambar 5-5). diperoleh “selisih frekuensi” antara
sinyal yang dipancarkan dan diterima,
6 PENUTUP disebut sebagai Frekuensi Doppler (FD).
Pada pembahasan dijelaskan, Perubahan frekuensi (atau panjang
bahwa sistem radar MTI dapat gelombang) terjadi karena adanya
melakukan deteksi obyek bergerak gerakan relatif antara dua benda.
dengan cara melakukan observasi target Sistem radar MTI memanfaatkan
yang bergerak menuju radar (obyek pergeseran untuk memberikan indikasi
bergerak mendekat). Sinyal frekuensi kecepatan. Ketika dua benda saling
yang diterima mulai dari posisi mendekat, pergeseran menyebabkan
minimum terus meningkat. Pada saat pemendekan panjang gelombang atau
target berada tegak lurus dengan radar kenaikan frekuensi. Sebaliknya apabila
(Zero IsoDoppler) sinyal frekuensi yang dua benda menjauh dari satu sama lain,
82
Sistem Radar Sebagai Alat Indikasi..... (Yudho Dewanto)

pergeseran menyebabkan perpanjangan DAFTAR RUJUKAN


panjang gelombang atau penurunan Singh, A., Shah V., Sarnaik, A, 2013.
frekuensi. Moving Target Indication Radar,
Saat ini teknologi radar telah International Journal of Student
mengalami perkembangan yang sangat Research in Technology &
pesat. Pada kegiatan operasional Management Vol 1, No.1.
bandara, radar dapat mendukung Hermawan, E., and Husni, M, 2002.
navigasi penerbangan, pemantauan dan Perbandingan Antara Equatorial
penelitian cuaca atau iklim global Atmosphere Radar Dengan Middle
(bidang meteorologi). Operasional and Upper Atmosphere Radar
penggunaan radar pada bandara Dalam Pemantauan Angin Zonal
tahapannya adalah: menginventarisasi dan Angin Meridional, Jurnal
seluruh jumlah pesawat udara dalam Sains & Teknologi Modifikasi
radius jangkauan antena, identifikasi Cuaca, Vol. 3, No. 1.
keberadaan sasaran bergerak yang di Kang, E. W., 2008. Radar System
indikasikan berupa cursor diiringi bunyi Analysis, Design and Simulation,
beep di layar monitor atau Plane Position Artech House Inc.
Indicator (PPI), selanjutnya informasi ini Merrill, I., and Skolnik, 1981. Introduction
diproses untuk mengatur lalulintas to Radar Systems, Second Edition,
penerbangan. Sedangkan operasional McGraw-Hill, Book Company.
pada Stasiun Bumi Cuaca, penggunaan Pusat Penelitian Elektronika dan
sistem radar cuaca adalah melakukan Telekomunikasi (PPET) – Lembaga
pengamatan dan pemantauan awan Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
penyimpan bahang (panas), seperti 2014. http://www.radar-nasional.
awan Cumulonimbus (Cb). Radar cuaca org/home/51-radar-sebagai-mata-
mengamati perilaku angin meridional, pengawas-wilayah-nkri, diunduh
zonal serta vertical/horizontal atau pada tanggal 24 Juni 2014 pukul:
turbulensi. Pengamatan perilaku angin 09:16.
terjadi pada lapisan troposfer dan Dunn III, R. J., Price, T. B., Charles, A.
lapisan bawah stratosfer. “Bert” Fowler, 2004. Ground
Secara singkat dapat disampaikan, Moving Target Indicator Radar and
bahwa sistem radar dibutuhkan untuk the Transformation of U.S.
operasional bandara (sipil maupun Warfighting, Analysis Center
militer), dan sekaligus mengamati/ Papers, Northrop Grumman.
memantau jenis maupun perilaku cuaca Bagad, V. S, 2008. Radar System, First
atau iklim terutama pada jalur-jalur Edition, Technical Publications
penerbangan yang sangat padat. Pune.
Berdasarkan kemampuan serta Wickens, Christopher D, 1998. The
keunggulannya, radar dapat digunakan Future of Air Traffic Control:
untuk mendukung sistem keselamatan Human Operators and Automation,
penerbangan. Washington DC: National
Diharapkan LAPAN dapat berperan Academy Press EY6016.
aktif dan berkontribusi dalam penyediaan Wikipedia, 2014. http://en. wikipedia.
data dan informasi menggunakan sistem org/ wiki/ Pulse-Doppler_radar#
radar cuaca, guna mendukung History, diunduh pada tanggal 30
pembangunan dan peningkatan Juni 2014 pukul: 12:34.
pemanfaatan teknologi kedirgantaraan.

83

Anda mungkin juga menyukai