2 Desember 2014:72-83
RINGKASAN
(a) Antena radar mendeteksi obyek bergerak (b) Alat indikasi sasaran bergerak, Plane Position
Indicator (PPI)
Gambar 3-1: Prinsip kerja alat deteksi radar (Wikipedia, 2014)
75
Berita Dirgantara Vol. 15 No. 2 Desember 2014:72-83
Gambar 3-3: Blok diagram delay line analog canceller (Merrill I and Skolnik,1981)
dipantulkan dari target, hal ini dapat Continuous Wave (CW), Radar Pulsa dan
dilihat dan ditandai dengan MTI Radar (Singh et al, 2013). Varian
pemendekan panjang gelombang baru yang merupakan kombinasi ketiga
berwarna biru (Bagad, V. S, 2008). macam radar ini (teknik modulasi dan
Doppler) telah banyak menghasilkan
(3-2)
produk radar dengan jenis-jenis yang
Keunggulan dari sistem radar baru. Prinsip utama radar pulsa adalah
antara lain dapat mendeteksi target mengirimkan pulsa pendek dengan daya
yang berada ditempat yang sangat jauh, yang tinggi dan bagian penerima
dapat mengukur jangkauan dengan berfungsi menangkap sinyal yang
cepat dan teliti, dapat bekerja ditempat direfleksikan (dipantulkan). Sinyal
gelap dan di segala cuaca dengan pantulan (echo) diterima dengan
uap/asap maupun kabut, kecepatan penghitungan waktu dan
relatif dari target dapat diukur. memungkinkan untuk mengetahui
Kelemahannya dari sistem radar adalah lokasi obyek dan menentukan jarak
aspek resolusi yang terbatas, gambar jangkau. Sedangkan untuk radar CW
mentah (raw video) yang mewakili sinyal selalu memancarkan sinyal, dimana
yang kembali tidak mengindikasikan perbedaan frekuensi antara sinyal yang
sudut target (target angle), sulit untuk datang dan yang dipancarkan dapat
membedakan obyek-obyek yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan
berdekatan, kadang-kadang sinyal yang relatif obyek (prinsip pergeseran
kembali palsu (ambiguous). Doppler) yang diamati.
Pada (Gambar 4-1), dapat dilihat
dua macam tipe: Radar Pulsa dan Radar
4 JENIS RADAR
CW dan masing-masing mempunyai
Saat ini ada tiga macam tipe keunggulan serta kelemahan yang
dasar radar yang banyak digunakan, dinyatakan pada (Tabel 4-1) dibawah:
yaitu Radar Gelombang Kontinyu atau
dan La-Nina. Pergeseran arus laut merupakan osilasi atmosfer yang terjadi
antara samudera Pasifik dan Hindia pada lapisan stratosfer. Osilasi ini
dikenal sebagai Arus Lintas Indonesia ditandai oleh adanya pergerakan angin
(Arlindo) dan pergeseran musim hujan atau massa udara ke arah timur dalam
dari kondisi normal. Mengingat satu tahun dan ke arah barat pada
demikian besarnya peranan kawasan di tahun berikutnya. Berdasarkan teori
atas ekuator Indonesia terhadap dalam bidang meteorologi, secara umum
perubahan iklim global, tidaklah Oscillation dapat diartikan sebagai
mengherankan jika kawasan ini menjadi variasi berulang (repetitive variation)
pusat perhatian dari para peneliti medan dalam suatu medium. QBO
atmosfer. dikenal juga sebagai osilasi stratosfer
Pertimbangan teknis dibangunnya semi dua tahunan. Radar ini merupakan
LPA di Kototabang dikarenakan radar atmosfer khatulistiwa terbesar dan
kurangnya data meteorologi untuk termoderen di dunia dan merupakan
daerah Indonesia bagian Barat. Daerah radar keempat terbesar untuk kawasan
ini merupakan daerah penyimpan dunia setelah Peru, India dan Jepang.
bahang (panas) terbesar pembentukan Data yang diperlukan untuk
awan raksasa, seperti awan dilakukan pengolahan adalah dari
Cumulonimbus (Cb). Fungsi utama dari besaran Doppler shift. Sedangkan dari
peralatan radar ini adalah untuk data echo power dapat diturunkan
meneliti perilaku angin meridional, zonal besaran stabilitas atmosfer untuk
serta vertical/horizontal atau turbulensi. mengetahui laju perubahan suhu
Pengamatan perilaku angin terjadi di potensial terhadap ketinggian (E
lapisan troposfer dan lapisan bawah Hermawan, dan M Husni, 2002).
stratosfer dengan resolusi tinggi dalam Konversi juga sangat mungkin dapat
selang waktu pengamatan yang relatif diturunkan dari data Doppler shift dan
pendek rata-rata 15 menit untuk setiap echo power. Hal yang amat penting
ketinggian 150 meter pada lapisan 1,5 adalah EAR perlu dilengkapi dengan
hingga 10 km. EAR dirancang khusus data radar ekuator lainnya. Peran aktif
untuk mengamati fenomena atmosfer seluruh komponen data radar ekuator,
yang selang pengamatannya relatif baik yang berada di Indonesia, maupun
sangat pendek. di luar Indonesia mutlak diperlukan.
Untuk phenomena atmosfer yang Perlu diingat bahwa EAR adalah satu
periode osilasinya relatif panjang, seperti dari mata rantai sistem pemantauan
teori Quasi Biennial Oscillation (QBO) iklim global di wilayah ekuator.
diperlukan waktu pengamatan yang Peralatan EAR dapat dilihat seperti pada
relatif lama (lebih dari 2 tahun). QBO Gambar 5-1.
5.5 Very High Frequency (VHF) diterima pada posisi ini adalah sinyal
Radar puncak (maximum). Setelah itu perlahan
Sistem peralatan VHF berfungsi target bergerak menjauh dari radar,
untuk mengamati ketidakberaturan sinyal frekuensi yang diterima terus
(irregularitas) lapisan ionosfer. Peralatan berkurang hingga kembali ke posisi
VHF Radar, dapat dilihat seperti pada minimum. Melalui tahapan proses ini
(Gambar 5-5). diperoleh “selisih frekuensi” antara
sinyal yang dipancarkan dan diterima,
6 PENUTUP disebut sebagai Frekuensi Doppler (FD).
Pada pembahasan dijelaskan, Perubahan frekuensi (atau panjang
bahwa sistem radar MTI dapat gelombang) terjadi karena adanya
melakukan deteksi obyek bergerak gerakan relatif antara dua benda.
dengan cara melakukan observasi target Sistem radar MTI memanfaatkan
yang bergerak menuju radar (obyek pergeseran untuk memberikan indikasi
bergerak mendekat). Sinyal frekuensi kecepatan. Ketika dua benda saling
yang diterima mulai dari posisi mendekat, pergeseran menyebabkan
minimum terus meningkat. Pada saat pemendekan panjang gelombang atau
target berada tegak lurus dengan radar kenaikan frekuensi. Sebaliknya apabila
(Zero IsoDoppler) sinyal frekuensi yang dua benda menjauh dari satu sama lain,
82
Sistem Radar Sebagai Alat Indikasi..... (Yudho Dewanto)
83