SMK PENERBANGAN TECHNO TERAPAN MAKASSAR KUKUH MARGIONO, SE 3.6 Flight Control. 3.6.1 General. Flight Control System adalah kumpulan peralatan mekanikal dan elektronik yang memungkinkan pesawat terbang diterbangkan dengan presisi dan keandalan yang luar biasa. Sistem kontrol terdiri dari kontrol kokpit, sensor, aktuator (hidrolik, mekanikal atau elektrikal) dan komputer. Pergerakan pesawat bertumpu pada ketiga sumbu utama yaitu : longitudinal axes, lateral axes dan vertical axes. Pengendalian gerakan menggunakan flight control yang dipasang di pesawat. Fig. 3.6-01. PRIMARY FLIGHT CONTROL Konvensional Fixed Wing aircraft Flight control system terdiri dari : 1. Flight Control Surface. 2. Cockpit control. 3. Connecting Linkages, dan 4. Mekanisme operasi yang diperlukan untuk mengendalikan arah pesawat dalam penerbangan. Aircraft engine control juga dianggap sebagai flight control saat mereka mengubah kecepatan.
Aircraft Flight Control system terdiri dari :
a. Primary Flight Control. b. Secondary Flight Control. c. Auxiliary Flight Control. Primary Flight Control terdiri dari : 1. Ailerons. 2. Elevator (atau stabilator), dan 3. Rudder.
Secondary Flight Control terdiri dari :
1. Trim Tabs 3. Servo Tabs 2. Spring Tabs 4. Balance Tabs
Auxiliary Flight Control terdiri dari :
1. Wing Flaps. 2. Leading edge devices. 3. Spoilers dan Speed brake. 4. Slats dan Slots Primary Flight Control. Pergerakan salah satu dari tiga Primary Flight Control Surface (ailerons, elevator atau stabilator, dan rudder), mengubah aliran udara dan distribusi tekanan di atas dan di sekitar airfoil. Perubahan ini mempengaruhi lift dan drag yang dihasilkan oleh kombinasi airfoil / control surface, dan memungkinkan pilot untuk mengendalikan pesawat berputar pada ketiga sumbunya. Fig. 3.6-02. PRIMARY FLIGHT CONTROL SURFACE a. Aileron • Terletak di leading edge wing bagian ujung. • Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan roll. • Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu imajiner yang memanjang dari nose hingga ke tail). • Aileron dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan Control Coloumb Wheel (CCW) • Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah lateral. • Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun. Fig. 3.6-03. AILERON - Gambar diatas adalah gambar pesawat dilihat dari arah tail. - Jika seorang pilot ingin melakukan roll atau bank atau berguling kekanan, maka yang dilakukan oleh pilot adalah : menggerakan control coloumb wheel atau tuas kemudi ke arah kanan, sehingga secara mekanikal akan terjadi suatu pergerakan di mana aileron sebelah kanan akan bergerak naik dan aileron kiri bergerak turun. Pada wing kanan dimana aileron up akan terjadi pengurangan lift (gaya angkat) hal ini dikarenakan aileron yang naik menyebabkan kecepatan aliran udara di permukaan atas wing berkurang (karena idealnya aliran udara di atas airfoil lebih cepat daripada di permukaan bawah, sehingga timbul Lift) sehingga sayap kanan kehilangan lift (gaya angkatnya) yang menyebabkan wing kanan turun. Sedangkan pada wing sebelah kiri, aileron yang turun menyebabkan tekanan udara terakumulasi dan mengakibatkan wing kiri naik. Begitu juga sebaliknya jika pilot menginginkan pesawatnya melakukan roll ke sebelah kiri. b. Elevator - Terletak pada horizontal stabilizer. • Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan pitch (pitch up or down). • Bergerak pada sumbu lateral (sumbu imajiner yang memanjang sepanjang wing kiri kekanan). • Elevator dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control. • Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah longitudinal. • Pergerakan elevator bersamaan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun. -Jika pilot menginginkan pesawat melakukan pitch up or down (gerakan menaikan dan menurunkan nose). -Maka yang dilakukan adalah dengan menggerakan stick control pada cockpit ke depan atau ke belakang. -Jika kita menginginkan pitch up (nose ke atas) maka pilot akan menggerakan stick control nya ke belakang (menuju ke badan pilot) yang akan mendapat respon dengan naiknya elevator secatra bersamaan. -Dengan naiknya elevator maka terjadi penurunan gaya aerodinamika pesawat yang menekan tail ke bawah sehingga nose akan raise atau naik. - Kebalikannya jika pilot menginginkan pitch down, maka stick control akan di gerakan ke depan yang akan membuat elevator bergerak ke bawah sehingga bagian tail mendapat gaya yang menekan ke atas dan menyebabkan nose turun. Fig. 3.6-04 Elevator merupakan salah satu Primary Flight Control Elevator mengontrol pergerakan pitching pada pesawat terbang, bergerak up dan down. c. Rudder • Terletak pada vertical stabilizer. • Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan yaw. • Bergerak pada sumbu vertical (sumbu imajiner memanjang tegak lurus terhadap Center of gravity dari pesawat). • Rudder dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan rudder pedal. • Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah direksional. • Pergerakan rudder berdefleksi ke kiri atau kanan. Rudder bekerja dengan perantara sistem mekanik yang bernama rudder pedal. Seperti halnya pedal rem atau gas pada mobil. Terdapat dua pedal yaitu kiri dan kanan yang masing-masing untuk pergerakan yaw kiri dan kanan. Jika pilot menginginkan pesawatnya yaw ke kiri maka pilot akan menekan/menginjak rudder pedal sebelah kiri, secara mekanik akan diartikan rudder akan berdefleksi ke kiri. Yang terjadi adalah timbul gaya aerodinamik yang menekan permukaan rudder yang berdefleksi, sehingga tail akan bergerak ke kanan dan nose akan bergerak ke kiri. Maka pesawat akan yaw ke kiri. Sebaliknya jika akan melakukan yaw ke kanan maka yang diinjak adalah rudder pedal sebelah kanan. Fig.3.6-05 The effect of Left Rudder Pressure Secondary Flight Control Secondary Flight Control adalah Trim Tabs dan Spring Tab. Trim Tabs adalah Airfoil kecil yang ditempatkan di Trailing edge pada Primary Control Surface. Tujuan Trim Tabs adalah untuk memungkinkan pilot untuk mengendalikan apapun kondisi yang mengganggu tanpa menggunakan Primary Flight Control selama penerbangan. Masing- Masing Trim Tabs dapat bergerak dipermukaan pengendalian primernya , tetapi dioperasikan oleh suatu kendali tersendiri. Spring Tabs adalah yang serupa penampilannya dengan Trim Tabs, tetapi tujuan yang berbeda. Spring Tabs digunakan untuk bantuan pilot dalam menggerakkan permukaan primary flight control. Fig. 3.6-06. TRIM TAB Dirancang untuk membantu meminimalkan beban kerja pilot, Trim system secara aerodinamis membantu pergerakan dan posisi flight control surface dimana trim tersebut terpasang. Tipe Trim System adalah : 1. Trim Tab. 2. Servo Tab. 3. Balance Tab. 4. Spring Tab. Fig. 3.6-07 JENIS TAB Trim Tab Pemasangan Trim tab, Trim tab, berfungsi mengontrol keseimbangan sebuah pesawat udara sehingga dapat menjaga dan mempertahankan posisi terbang dalam kondisi lurus dan mendatar tanpa tekanan pada kolom kendali, control wheel atau control pedal. Sebagian besar trim tab yang dipasang pada pesawat udara dioperasikan secara mekanis dari cockpit melalui sistem kabel. Namun, ada pula yang dioperasikan dengan menggunakan aktuator listrik. Trim tab dipasang pada kendali aileron, elevator dan rudder. Jika trim tab diset ke posisi full nose-up, tab akan bergerak ke full down position. Dalam kasus ini, udara yang mengalir di bawah horizontal tail surface menyentuh tab dan mendorong trailing edge dari elevator ke atas, mengurangi AOA elevator. Ini menyebabkan ekor pesawat bergerak turun, dan nose pesawat bergerak naik. Terlepas dari gerakan arah yang berlawanan dari tab trim dan elevator, trim control alami bagi pilot. Jika pilot perlu melakukan tekanan balik konstan pada control column, kebutuhan untuk nose-up trim ditunjukkan. Prosedur trim normal adalah continue trimming sampai pesawat seimbang dan pesawat tidak nose-heavy condition lagi. Fig. 3.6-08. TRIM TAB SERVO TAB. Servo tab, sering disebut flight tab, digunakan terutama untuk bidang kendali yang besar/lebar untuk membantu pergerakan bidang kendali dan menahannya pada posisi yang diinginkan. Hanya servo tab yang bergerak merespons terhadap pergerakan kendali cockpit, di mana tanduk dari dari servo tab bersifat bebas terhadap pivot sumbu engsel bidang kendali utama. Tekanan aliran udara pada servo tab akan menggerakkan bidang kendali utama untuk mengurangi tenaga yang dibutuhkan pilot untuk menggerakkan bidang kendali utama tersebut. Fig. 3.6-09. SERVO TAB BALANCE TAB Balance tab, yang dirancang sedemikian rupa sehingga saat bidang kendali utama bergerak, tab bergerak dalam arah yang berlawanan, sehingga gaya aerodinamika yang bekerja pada tab membantu pergerakan bidang kendali utama.
Balance tab : Membantu pilot untuk meringankan beban kendali
dari control surface SPRING TAB. Spring tab, bekerja seperti aktuator hidrolik, membantu pergerakkan bidang kendali utama. Konstruksinya terdiri dari susunan spring dan rangkaian mekanik lainnya. Dalam beberapa pesawat udara, spring tab dipasang pada bagian belakang masing-masing kendali belok dan digerakkan oleh gaya spring push pull rod yang dirangkaikan ke kaitan kendali kemudi belok. Fig. 3.6-11. SPRING TAB Auxiliary Flight Control Auxiliary Flight Control terdiri dari : 1. Wing Flaps. 2. Leading edge devices. 3. Spoilers dan Speed brake. 4. Slats dan Slots Fig. 3.6-12. AUXILIARY FLIGHT CONTROL 1. Flaps atau disebut juga wing flap merupakan suatu bidang airfoil dipasangkan di trailing edge wing sebelah dalam (inboard) 2. Berfungsi untuk meningkatkan coefficient of lift sehingga dapat mempertahankan lift pada saat kecepatan rendah (take off dan landing). Prinsip kerja flap dalam meningkatkan CL adalah dengan menambah mean chamber airfoil wing. 3. Beberapa jenis flap juga menambah luas sayap (wing area) 4. Dengan penggunaan flap juga akan meningkatkan drag, sehingga pada saat landing flap berfungsi juga sebagai speed brake (Air brake). Fig. 3.6-13. FLAPS and SPOILER Ada empat jenis flap yang umum: 1. Plain flap, 2. Split flap, 3. Slotted flap, dan 4. Fowler flap. Plain Flap adalah yang paling sederhana dari empat jenis. Plain flap meningkatkan camber airfoil, menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam Coeffisien of Lift (CL) pada AOA yang diberikan. Pada saat yang sama, drag sangat meningkatkan dan menggerakkan Center of Pressure (CP) pada airfoil kebelakang, menghasilkan nose down pitching moment. Fig. 3.6-14. JENIS-JENIS FLAPS Fig. 3.6-15. JENIS-JENIS SLOTS Split flap dibelokkan dari permukaan bawah airfoil dan menghasilkan peningkatan gaya angkat yang sedikit lebih besar daripada Plain flap. Lebih banyak drag timbul karena adanya udara turbulen yang dihasilkan di belakang airfoil. Ketika flaps fully extend, baik plain flap maupun split flap menghasilkan drag yang besar dengan sedikit tambahan daya angkat. Flap paling populer di pesawat saat ini adalah Slotted flap. Variasi desain ini digunakan untuk pesawat kecil, serta untuk pesawat besar. Slotted flaps meningkatkan koefisien lift secara signifikan lebih dari pada Plain flap atau split. Pada pesawat kecil, hinge/engsel terletak di bawah permukaan bawah flap, dan ketika flap diturunkan, saluran terbentuk di antara flap dengan baik di sayap dan leading edge flap. Kemudian Slotted flap diturunkan, high energi air dari permukaan bawah disalurkan ke permukaan atas flap. Udara energi tinggi dari slot mempercepat upper surface boundary layer dan menunda pemisahan aliran udara, memberikan CL yang lebih tinggi. Dengan demikian, Slotted flap menghasilkan peningkatan yang jauh lebih besar Maximum Coefficient of Lift (CL-MAX) daripada Plain flap atau Split Flap. Meskipun ada banyak jenis slotted flaps, pesawat besar sering memiliki flap double-dan triple-slotted. Ini memungkinkan peningkatan maksimum drag tanpa aliran udara di atas flaps yang memisahkan dan merusak lift yang dihasilkan. Spoiler Ditemukan di banyak glider/pesawat layang dan beberapa pesawat, high drag devices yang disebut spoiler deployed dari sayap untuk merusak aliran udara yang halus, mengurangi daya angkat dan meningkatkan daya drag. Pada glider, spoiler paling sering digunakan untuk mengontrol rate of descent untuk pendaratan yang akurat. Pada pesawat lain, spoiler sering digunakan untuk roll control, keuntungannya adalah penghapusan adverse yaw. Untuk berbelok ke kanan, misalnya, spoiler di sayap kanan dinaikkan, merusak sedikit lift dan menimbulkan lebih banyak hambatan/drag di sebelah kanan. Sayap kanan turun, dan pesawat bank/miring dan yawing ke kanan. Deploying spoiler pada kedua sayap sekaligus memungkinkan pesawat untuk turun tanpa menambah kecepatan. Spoiler juga di deployed untuk membantu mengurangi ground roll setelah mendarat. Dengan merusak lift, mereka memindahkan weight ke wheel, meningkatkan braking effectiveness/ efektivitas pengereman. Fig. 3.6-16 Spoilers reduce lift and increase drag during descent and landing. Rangkuman Konvensional Fixed Wing aircraft Flight control system terdiri dari : 1. Flight Control Surface. 2. Cockpit control. 3. Connecting Linkages, dan 4. Mekanisme operasi yang diperlukan untuk mengendalikan arah pesawat dalam penerbangan. Aircraft engine control juga dianggap sebagai flight control saat mereka mengubah kecepatan.
Aircraft Flight Control system terdiri dari :
a. Primary Flight Control. b. Secondary Flight Control. c. Auxiliary Flight Control. Primary Flight Control terdiri dari : 1. Ailerons. 2. Elevator (atau stabilator), dan 3. Rudder.
Secondary Flight Control terdiri dari :
1. Trim Tabs 2. Spring Tabs
Auxiliary Flight Control terdiri dari :
1. Wing Flaps. 2. Leading edge devices. 3. Spoilers dan Speed brake. 4. Slats dan Slots Aileron. • Terletak di leading edge wing bagian ujung. • Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan roll. • Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu imajiner yang memanjang dari nose hingga ke tail). • Aileron dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan Control Coloumb Wheel (CCW) • Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah lateral. • Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun. 1. Flaps atau disebut juga wing flap merupakan suatu bidang airfoil dipasangkan di trailing edge wing sebelah dalam (inboard) 2. Berfungsi untuk meningkatkan coefficient of lift sehingga dapat mempertahankan lift pada saat kecepatan rendah (take off dan landing). Prinsip kerja flap dalam meningkatkan CL adalah dengan menambah mean chamber airfoil wing. 3. Beberapa jenis flap juga menambah luas sayap (wing area) 4. Dengan penggunaan flap juga akan meningkatkan drag, sehingga pada saat landing flap berfungsi juga sebagai speed brake (Air brake). Pemasangan Trim tab, berfungsi mengontrol keseimbangan sebuah pesawat udara sehingga dapat menjaga dan mempertahankan posisi terbang dalam kondisi lurus dan mendatar tanpa tekanan pada control coloumb, trim control wheel atau pedal kendali. Sebagian besar trim tab yang dipasang pada pesawat udara dioperasikan secara mekanis dari cockpit melalui sistem kabel. Namun, ada pula yang dioperasikan dengan menggunakan aktuator listrik. Trim tab dipasang pada kendali elevator, aileron dan rudder. Tugas 1. Apa yang kamu ketahui tentang Flight control system pada Konvensional Fixed Wing aircraft ? 2. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang termasuk dalam Primary Flight Control ! 3. Kindly explain, what Aileron is ? 4. Jelaskan menurut pendapatmu, tentang : a. Flap b. Beberapa jenis Flap c. Trim Tab dan c. Balance Tabs. SELESAI TERIMAKASIH WASSALAM KUKUH MARGIONO, SE