Anda di halaman 1dari 52

AIRCRAFT SYSTEM

ATA 27 FLIGHT CONTROL


SMK PENERBANGAN TECHNO TERAPAN
MAKASSAR
KUKUH MARGIONO, SE
3.6 Flight Control.
3.6.1 General.
Flight Control System adalah kumpulan peralatan
mekanikal dan elektronik yang memungkinkan
pesawat terbang diterbangkan dengan presisi dan
keandalan yang luar biasa. Sistem kontrol terdiri
dari kontrol kokpit, sensor, aktuator (hidrolik,
mekanikal atau elektrikal) dan komputer.
Pergerakan pesawat bertumpu pada ketiga sumbu
utama yaitu : longitudinal axes, lateral axes dan
vertical axes.
Pengendalian gerakan menggunakan flight control
yang dipasang di pesawat.
Fig. 3.6-01. PRIMARY FLIGHT CONTROL
Konvensional Fixed Wing aircraft Flight control
system terdiri dari :
1. Flight Control Surface.
2. Cockpit control.
3. Connecting Linkages, dan
4. Mekanisme operasi yang diperlukan untuk
mengendalikan arah pesawat dalam penerbangan.
Aircraft engine control juga dianggap sebagai flight
control saat mereka mengubah kecepatan.

Aircraft Flight Control system terdiri dari :


a. Primary Flight Control.
b. Secondary Flight Control.
c. Auxiliary Flight Control.
Primary Flight Control terdiri dari :
1. Ailerons.
2. Elevator (atau stabilator), dan
3. Rudder.

Secondary Flight Control terdiri dari :


1. Trim Tabs 3. Servo Tabs
2. Spring Tabs 4. Balance Tabs

Auxiliary Flight Control terdiri dari :


1. Wing Flaps.
2. Leading edge devices.
3. Spoilers dan Speed brake.
4. Slats dan Slots
Primary Flight Control.
Pergerakan salah satu dari tiga Primary Flight
Control Surface (ailerons, elevator atau
stabilator, dan rudder), mengubah aliran udara
dan distribusi tekanan di atas dan di sekitar
airfoil.
Perubahan ini mempengaruhi lift dan drag yang
dihasilkan oleh kombinasi airfoil / control
surface, dan memungkinkan pilot untuk
mengendalikan pesawat berputar pada ketiga
sumbunya.
Fig. 3.6-02. PRIMARY FLIGHT CONTROL SURFACE
a. Aileron
• Terletak di leading edge wing bagian ujung.
• Merupakan bidang kendali pada saat pesawat
melakukan roll.
• Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu
imajiner yang memanjang dari nose hingga ke tail).
• Aileron dikendalikan dari cockpit dengan
menggunakan Control Coloumb Wheel (CCW)
• Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah
menyetabilkan pesawat dalam arah lateral.
• Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan
kanan, berdefleksi naik atau turun.
Fig. 3.6-03. AILERON
- Gambar diatas adalah gambar pesawat
dilihat dari arah tail.
- Jika seorang pilot ingin melakukan roll
atau bank atau berguling kekanan, maka
yang dilakukan oleh pilot adalah :
menggerakan control coloumb wheel atau
tuas kemudi ke arah kanan, sehingga
secara mekanikal akan terjadi suatu
pergerakan di mana aileron sebelah kanan
akan bergerak naik dan aileron kiri
bergerak turun.
Pada wing kanan dimana aileron up akan terjadi
pengurangan lift (gaya angkat) hal ini dikarenakan
aileron yang naik menyebabkan kecepatan aliran
udara di permukaan atas wing berkurang (karena
idealnya aliran udara di atas airfoil lebih cepat
daripada di permukaan bawah, sehingga timbul Lift)
sehingga sayap kanan kehilangan lift (gaya angkatnya)
yang menyebabkan wing kanan turun. Sedangkan
pada wing sebelah kiri, aileron yang turun
menyebabkan tekanan udara terakumulasi dan
mengakibatkan wing kiri naik. Begitu juga sebaliknya
jika pilot menginginkan pesawatnya melakukan roll ke
sebelah kiri.
b. Elevator
- Terletak pada horizontal stabilizer.
• Merupakan bidang kendali pada saat pesawat
melakukan pitch (pitch up or down).
• Bergerak pada sumbu lateral (sumbu imajiner
yang memanjang sepanjang wing kiri kekanan).
• Elevator dikendalikan dari cockpit dengan
menggunakan stick control.
• Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah
menyetabilkan pesawat dalam arah longitudinal.
• Pergerakan elevator bersamaan antara kiri dan
kanan, berdefleksi naik atau turun.
-Jika pilot menginginkan pesawat
melakukan pitch up or down (gerakan
menaikan dan menurunkan nose).
-Maka yang dilakukan adalah dengan
menggerakan stick control pada cockpit ke
depan atau ke belakang.
-Jika kita menginginkan pitch up (nose ke
atas) maka pilot akan menggerakan stick
control nya ke belakang (menuju ke badan
pilot) yang akan mendapat respon dengan
naiknya elevator secatra bersamaan.
-Dengan naiknya elevator maka terjadi
penurunan gaya aerodinamika pesawat
yang menekan tail ke bawah sehingga nose
akan raise atau naik.
- Kebalikannya jika pilot menginginkan
pitch down, maka stick control akan di
gerakan ke depan yang akan membuat
elevator bergerak ke bawah sehingga
bagian tail mendapat gaya yang menekan
ke atas dan menyebabkan nose turun.
Fig. 3.6-04 Elevator merupakan salah satu Primary Flight
Control
Elevator mengontrol pergerakan pitching pada
pesawat terbang, bergerak up dan down.
c. Rudder
• Terletak pada vertical stabilizer.
• Merupakan bidang kendali pada saat pesawat
melakukan yaw.
• Bergerak pada sumbu vertical (sumbu imajiner
memanjang tegak lurus terhadap Center of gravity
dari pesawat).
• Rudder dikendalikan dari cockpit dengan
menggunakan rudder pedal.
• Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah
menyetabilkan pesawat dalam arah direksional.
• Pergerakan rudder berdefleksi ke kiri atau kanan.
Rudder bekerja dengan perantara sistem
mekanik yang bernama rudder pedal.
Seperti halnya pedal rem atau gas pada
mobil.
Terdapat dua pedal yaitu kiri dan kanan yang
masing-masing untuk pergerakan yaw kiri dan
kanan.
Jika pilot menginginkan pesawatnya yaw ke
kiri maka pilot akan menekan/menginjak
rudder pedal sebelah kiri, secara mekanik
akan diartikan rudder akan berdefleksi ke kiri.
Yang terjadi adalah timbul gaya
aerodinamik yang menekan permukaan
rudder yang berdefleksi, sehingga tail akan
bergerak ke kanan dan nose akan bergerak
ke kiri.
Maka pesawat akan yaw ke kiri.
Sebaliknya jika akan melakukan yaw ke
kanan maka yang diinjak adalah rudder
pedal sebelah kanan.
Fig.3.6-05 The effect of Left Rudder Pressure
Secondary Flight Control
Secondary Flight Control adalah Trim Tabs dan Spring Tab.
Trim Tabs adalah Airfoil kecil yang ditempatkan di Trailing
edge pada Primary Control Surface. Tujuan Trim Tabs
adalah untuk memungkinkan pilot untuk mengendalikan
apapun kondisi yang mengganggu tanpa menggunakan
Primary Flight Control selama penerbangan. Masing-
Masing Trim Tabs dapat bergerak dipermukaan
pengendalian primernya , tetapi dioperasikan oleh suatu
kendali tersendiri.
Spring Tabs adalah yang serupa penampilannya dengan
Trim Tabs, tetapi tujuan yang berbeda. Spring Tabs
digunakan untuk bantuan pilot dalam menggerakkan
permukaan primary flight control.
Fig. 3.6-06. TRIM TAB
Dirancang untuk membantu meminimalkan
beban kerja pilot, Trim system secara
aerodinamis membantu pergerakan dan posisi
flight control surface dimana trim tersebut
terpasang. Tipe Trim System adalah :
1. Trim Tab.
2. Servo Tab.
3. Balance Tab.
4. Spring Tab.
Fig. 3.6-07 JENIS TAB
Trim Tab
Pemasangan Trim tab, Trim tab, berfungsi mengontrol
keseimbangan sebuah pesawat udara sehingga dapat
menjaga dan mempertahankan posisi terbang dalam
kondisi lurus dan mendatar tanpa tekanan pada kolom
kendali, control wheel atau control pedal. Sebagian
besar trim tab yang dipasang pada pesawat udara
dioperasikan secara mekanis dari cockpit melalui sistem
kabel. Namun, ada pula yang dioperasikan dengan
menggunakan aktuator listrik. Trim tab dipasang pada
kendali aileron, elevator dan rudder.
Jika trim tab diset ke posisi full nose-up, tab
akan bergerak ke full down position.
Dalam kasus ini, udara yang mengalir di
bawah horizontal tail surface menyentuh
tab dan mendorong trailing edge dari
elevator ke atas, mengurangi AOA elevator.
Ini menyebabkan ekor pesawat bergerak
turun, dan nose pesawat bergerak naik.
Terlepas dari gerakan arah yang berlawanan
dari tab trim dan elevator, trim control
alami bagi pilot.
Jika pilot perlu melakukan tekanan balik
konstan pada control column, kebutuhan
untuk nose-up trim ditunjukkan.
Prosedur trim normal adalah continue
trimming sampai pesawat seimbang dan
pesawat tidak nose-heavy condition lagi.
Fig. 3.6-08. TRIM TAB
SERVO TAB.
Servo tab, sering disebut flight tab, digunakan
terutama untuk bidang kendali yang besar/lebar
untuk membantu pergerakan bidang kendali dan
menahannya pada posisi yang diinginkan.
Hanya servo tab yang bergerak merespons terhadap
pergerakan kendali cockpit, di mana tanduk dari
dari servo tab bersifat bebas terhadap pivot sumbu
engsel bidang kendali utama. Tekanan aliran udara
pada servo tab akan menggerakkan bidang kendali
utama untuk mengurangi tenaga yang dibutuhkan
pilot untuk menggerakkan bidang kendali utama
tersebut.
Fig. 3.6-09. SERVO TAB
BALANCE TAB
Balance tab, yang dirancang sedemikian rupa sehingga
saat bidang kendali utama bergerak, tab bergerak dalam
arah yang berlawanan, sehingga gaya aerodinamika yang
bekerja pada tab membantu pergerakan bidang kendali
utama.

Balance tab : Membantu pilot untuk meringankan beban kendali


dari control surface
SPRING TAB.
Spring tab, bekerja seperti aktuator
hidrolik, membantu pergerakkan bidang
kendali utama. Konstruksinya terdiri dari
susunan spring dan rangkaian mekanik
lainnya. Dalam beberapa pesawat
udara, spring tab dipasang pada bagian
belakang masing-masing kendali belok dan
digerakkan oleh gaya spring push pull
rod yang dirangkaikan ke kaitan kendali
kemudi belok.
Fig. 3.6-11. SPRING TAB
Auxiliary Flight Control
Auxiliary Flight Control terdiri dari :
1. Wing Flaps.
2. Leading edge devices.
3. Spoilers dan Speed brake.
4. Slats dan Slots
Fig. 3.6-12. AUXILIARY FLIGHT CONTROL
1. Flaps atau disebut juga wing flap merupakan suatu
bidang airfoil dipasangkan di trailing edge wing sebelah
dalam (inboard)
2. Berfungsi untuk meningkatkan coefficient of lift
sehingga dapat mempertahankan lift pada saat
kecepatan rendah (take off dan landing). Prinsip kerja
flap dalam meningkatkan CL adalah dengan menambah
mean chamber airfoil wing.
3. Beberapa jenis flap juga menambah luas sayap (wing
area)
4. Dengan penggunaan flap juga akan meningkatkan
drag, sehingga pada saat landing flap berfungsi juga
sebagai speed brake (Air brake).
Fig. 3.6-13. FLAPS and SPOILER
Ada empat jenis flap yang umum:
1. Plain flap,
2. Split flap,
3. Slotted flap, dan
4. Fowler flap.
Plain Flap adalah yang paling sederhana dari empat
jenis. Plain flap meningkatkan camber airfoil,
menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam
Coeffisien of Lift (CL) pada AOA yang diberikan.
Pada saat yang sama, drag sangat meningkatkan dan
menggerakkan Center of Pressure (CP) pada airfoil
kebelakang, menghasilkan nose down pitching
moment.
Fig. 3.6-14. JENIS-JENIS FLAPS
Fig. 3.6-15. JENIS-JENIS SLOTS
Split flap dibelokkan dari permukaan bawah airfoil
dan menghasilkan peningkatan gaya angkat yang
sedikit lebih besar daripada Plain flap.
Lebih banyak drag timbul karena adanya udara
turbulen yang dihasilkan di belakang airfoil.
Ketika flaps fully extend, baik plain flap maupun split
flap menghasilkan drag yang besar dengan sedikit
tambahan daya angkat.
Flap paling populer di pesawat saat ini adalah Slotted
flap.
Variasi desain ini digunakan untuk pesawat kecil, serta
untuk pesawat besar.
Slotted flaps meningkatkan koefisien lift secara
signifikan lebih dari pada Plain flap atau split.
Pada pesawat kecil, hinge/engsel terletak di bawah
permukaan bawah flap, dan ketika flap diturunkan,
saluran terbentuk di antara flap dengan baik di sayap
dan leading edge flap.
Kemudian Slotted flap diturunkan, high energi air dari
permukaan bawah disalurkan ke permukaan atas flap.
Udara energi tinggi dari slot mempercepat upper
surface boundary layer dan menunda pemisahan
aliran udara, memberikan CL yang lebih tinggi.
Dengan demikian, Slotted flap menghasilkan
peningkatan yang jauh lebih besar Maximum
Coefficient of Lift (CL-MAX) daripada Plain flap atau
Split Flap.
Meskipun ada banyak jenis slotted flaps, pesawat
besar sering memiliki flap double-dan triple-slotted.
Ini memungkinkan peningkatan maksimum drag
tanpa aliran udara di atas flaps yang memisahkan dan
merusak lift yang dihasilkan.
Spoiler
Ditemukan di banyak glider/pesawat layang dan
beberapa pesawat, high drag devices yang disebut
spoiler deployed dari sayap untuk merusak aliran
udara yang halus, mengurangi daya angkat dan
meningkatkan daya drag.
Pada glider, spoiler paling sering digunakan untuk
mengontrol rate of descent untuk pendaratan yang
akurat.
Pada pesawat lain, spoiler sering digunakan untuk roll
control, keuntungannya adalah penghapusan adverse
yaw.
Untuk berbelok ke kanan, misalnya, spoiler di sayap
kanan dinaikkan, merusak sedikit lift dan
menimbulkan lebih banyak hambatan/drag di sebelah
kanan. Sayap kanan turun, dan pesawat bank/miring
dan yawing ke kanan.
Deploying spoiler pada kedua sayap sekaligus
memungkinkan pesawat untuk turun tanpa
menambah kecepatan. Spoiler juga di deployed untuk
membantu mengurangi ground roll setelah mendarat.
Dengan merusak lift, mereka memindahkan weight ke
wheel, meningkatkan braking effectiveness/ efektivitas
pengereman.
 Fig. 3.6-16
Spoilers reduce lift and increase drag during descent and landing.
Rangkuman
Konvensional Fixed Wing aircraft Flight control system
terdiri dari :
1. Flight Control Surface.
2. Cockpit control.
3. Connecting Linkages, dan
4. Mekanisme operasi yang diperlukan untuk
mengendalikan arah pesawat dalam penerbangan.
Aircraft engine control juga dianggap sebagai flight control
saat mereka mengubah kecepatan.

Aircraft Flight Control system terdiri dari :


a. Primary Flight Control.
b. Secondary Flight Control.
c. Auxiliary Flight Control.
Primary Flight Control terdiri dari :
1. Ailerons.
2. Elevator (atau stabilator), dan
3. Rudder.

Secondary Flight Control terdiri dari :


1. Trim Tabs
2. Spring Tabs

Auxiliary Flight Control terdiri dari :


1. Wing Flaps.
2. Leading edge devices.
3. Spoilers dan Speed brake.
4. Slats dan Slots
Aileron.
• Terletak di leading edge wing bagian ujung.
• Merupakan bidang kendali pada saat pesawat
melakukan roll.
• Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu imajiner
yang memanjang dari nose hingga ke tail).
• Aileron dikendalikan dari cockpit dengan
menggunakan Control Coloumb Wheel (CCW)
• Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah
menyetabilkan pesawat dalam arah lateral.
• Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan
kanan, berdefleksi naik atau turun.
1. Flaps atau disebut juga wing flap merupakan suatu
bidang airfoil dipasangkan di trailing edge wing
sebelah dalam (inboard)
2. Berfungsi untuk meningkatkan coefficient of lift
sehingga dapat mempertahankan lift pada saat
kecepatan rendah (take off dan landing). Prinsip kerja
flap dalam meningkatkan CL adalah dengan
menambah mean chamber airfoil wing.
3. Beberapa jenis flap juga menambah luas sayap
(wing area)
4. Dengan penggunaan flap juga akan meningkatkan
drag, sehingga pada saat landing flap berfungsi juga
sebagai speed brake (Air brake).
Pemasangan Trim tab, berfungsi mengontrol
keseimbangan sebuah pesawat udara sehingga dapat
menjaga dan mempertahankan posisi terbang dalam
kondisi lurus dan mendatar tanpa tekanan pada
control coloumb, trim control wheel atau pedal
kendali.
Sebagian besar trim tab yang dipasang pada pesawat
udara dioperasikan secara mekanis dari cockpit
melalui sistem kabel.
Namun, ada pula yang dioperasikan dengan
menggunakan aktuator listrik. 
Trim tab dipasang pada kendali elevator, aileron dan
rudder.
Tugas
1. Apa yang kamu ketahui tentang Flight control system pada
Konvensional Fixed Wing aircraft ?
2. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang termasuk dalam
Primary Flight Control !
3. Kindly explain, what Aileron is ?
4. Jelaskan menurut pendapatmu, tentang :
a. Flap
b. Beberapa jenis Flap
c. Trim Tab dan
c. Balance Tabs.
SELESAI
TERIMAKASIH
WASSALAM
KUKUH MARGIONO, SE

Anda mungkin juga menyukai