Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MAKALAH

PEKERJAAN TEKNIK DASAR OTOMOTIF(PTDO)

NAMA : MUHAMMAD ALESSANDRO HARISTOVA


KELAS : X TO 1
SEKOLAH : SMKN 9 KAB. TANGERANG
MAKALAH TEKNIK DASAR OTOMOTIF
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Motor bakar merupakan suatu mesin konversi energi yang merubah
energi kalor menjadi energi mekanik. Untuk menghasilkan energi
kalor diperlukan adanya suatu proses pembakaran yang dilakukan di
ruang bakar, guna menghasilkan suatu proses pembakaran, minimal
harus ada tiga komponen utama, yaitu bahan bakar, udara, dan kalor.
Sumber kalor didapat dari letikan bunga api listrik pada busi. Untuk
mendapatkan performa busi yang maksimum perlu adanya sistem
pengapian pada motor bensin, sistem pengapian tersebut terdiri dari
beberapa komponen yang saling berhubungan.
Banyak faktor yang mempengaruhi peforma motor bakar. Salah satu
faktor yang mempengaruhi peforma motor bakar, yaitu pada sistem
pengapian perlu diketahui bahwa busi dan koil menjadi komponen
yang paling penting dalam proses pengapian. Pada tugas akhir ini
penelitian akan dilakukan untuk mengetahui tentang pengaruh
pengapian dengan menggunakan dua busi terhadap peforma motor
bakar. Penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakandynamometer.
Jadi motor bakar adalah mesin kalor yang menggunakan gas panas
hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin untuk melakukan kerja
mekanis. Mesin pembakaran luar adalah mesin di mana proses
pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin dan energi panas dari
gas pembakaran dipindahkan ke fluida mesin melalui beberapa
dinding pemisah, misal ketel uap. Pengamatan yang dilakukan untuk
unjuk kerja mesin dilakukan pada beberapa perbandingan jumlah
komponen yaitu koil.
BAB II
PEMBAHASAN

2.2. Definisi Motor Bakar


Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang banyak
dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang
menggunakan energi panas untuk melakukan kerja mekanis atau
mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanis. Energi atau tenaga
panas tersebut diperoleh dari hasil pembakaran.Ditinjau dari cara
memperoleh tenaga panas, mesin kalor dapat dibedakan menjadi dua
yaitu mesin dengan pembakaran dalam dan mesin dengan
pembakaran luar. Mesin pembakaran dalam adalah mesin yang
melakukan proses pembakaran bahan bakar di dalam mesin tersebut
dan gas pembakaran yang terjadi berfungsi sebagai fluida kerja.
Mesin pembakaran dalam umumnya disebut motor bakar.
Jadi motor bakar adalah mesin kalor yang menggunakan gas panas
hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin untuk melakukan kerja
mekanis. Mesin pembakaran luar adalah mesin di mana proses
pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin dan energi panas dari
gas pembakaran dipindahkan ke fluida mesin melalui beberapa
dinding pemisah, misal ketel uap.maka motor bakar dapat dibagi
menjadi 2 golongan yaitu :

1. Motor Pembakaran Luar


Pada motor pembakaran luar ini, prosess pembakaran bahan bakar
terjadi di luar mesin itu, sehingga untuk melaksanakan pembakaran
digunakan mesin tersendiri. Panasdari hasil pembakaran bahan bakar
tidak langsung diubah menjadi energi gerak, tetapi terlebih dahulu
melalui media penghantar, baru kemudian diubah menjadi tenaga
mekanik. Misalnya pada ketel uap dan turbin uap.
2. Motor Pembakaran Dalam
Pada motor pembakaran dalam, proses pembakaran bahan bakar
terjadi di dalam mesin itu sendiri, sehingga panas dari hasil
pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya
pada turbin gas, motor bakar torak dan mesin propulasi pancar gas

2.2. Komponen-Komponen Motor Bakar


a). Saringan Bahan Bakar Dan Pompa
Bensin terkadang membawa kotoran dan air yang bisa menghambat
saluran – saluran \ yang ada pada karburator ,maka untuk
menyaringnya dipasang sebuah saringan bahan bakar /bensin.

1. Saringan bensin
Saringan bensin diletakkan diantara tangki bensin dan pompa bensin
yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan air.
Kendala yang sering terjadi pada saringan bahan bakar,yaitu :
Jika saringan bensin tersumbat maka aliran bensin akan terhambat
,dan jumlah bensin yang masuk ke karburator akan berkurang ,itu
menyebabkan tenaga mesin turun, efeknya akan sangat terasa bila
kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi atau pada beban
berat. Oleh karena itu membersihkan saringan bahan bakar secara
berkala merupakan langkah yang sesuai untuk menjaga aliran bensin
tetap konstan, pada jenis tertentu ada saringan bensin yang
elemennya dapat diganti, seperti pada saringan bensin model katrid.

2. POMPA BENSIN
Karena letak tangki bahan bakar yang lebih rendah dari karburator maka bahan bakar
tidak dapat mengalir dengan sendirinya ,danoleh karena itu dibutuhkan sebuah
pompa bahan bakar.Ada dua type pompa yaitu mekanik dan elektrik :

Ø Penghisapan : Langkah isap bekerja ketika diaphrgma turun kebawah dan


membuka katup masuk sedangkan katup buang tertutup dan menyebabkan vakum
disaluran masuk, bensin terhisap .

Ø Penyaluran : langkah penyaluran bekerja ketika diaphragma terangkat keatas dan


menekan katup buang sehingga terbuka ,sedangkan katup masuk tertutup akhirnya
bensin keluar melalui saluran buang.

Ø Pump idling : Jika bahan bakar yang tersedia pada karburator sudah cukup maka
diaphragma tidak tertekan keatas oleh pegas ,itu berarti kondisi diaphragma diam
tidak melakukan pemompaan.

Ø Kendala yang sering terjadi : Saluran – saluran pada pompa kadang tersumbat oleh
kotoran- kotoran yang tidak tersaring ,ini menyebabkan bensin sulit terangkat
menuju karburator menjadikan mesin susah hidup.

Perawatan yang bisa dilakukan pada pompa bensin ,hanyalah sering-sering


membersihkan. Kalau mesin sukar untuk hidup kemungkinan pompa bahan bakar
tersumbat.

2. Karburator

Fungsi dari karburator adalah memberikan campuran udara dan bensin yang sesuai
untuk dapat diubah menjadi energi yang dapat menggerakan mekanisme mesin.
Prinsip karburator yaitu menggunakan asas debit aliran fluida ,dimana aliran udara
akan bertambah cepat bila melalui saluran udara yang menyempit sedangkan
tekanannya menurun.

b). Tangki Bahan Bakar


Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari plat baja tipis ,biasanya diletakkan
dibagian bawah / belakang kendaraan. Tangki bagian dalam dilapisi bahan pelapis
anti karat,dan dilengkapi sparator untuk mencegah goncangan saat mobil berjalan
dijalan kasar atau saat direm tiba – tiba.Bahan bakar dihisap melalui fuel inlet tube
yang ditempatkan 2 – 3 cm dibagian terendah tangka.
Bila tangki bensin tidak diisi dengan penuh ,uap didalam tangki akan mengembun
pada dinding – dinding tangki .Dan karena air lebih berat daripada bensin maka air
trersebut langsung turun kebagian bawah tangki.Bila air yang timbul banyak maka
akan menyebabkan kesukaran pada mesin., bila pengembunan pada tangki sedikit
maka akan timbul karat. Oleh karena itu usahakan bensin dalam tangki selalu terjaga
volumenya ,dan jika perlu secara berkala bersihkanlah tangki dari korosi dan
endapan.

2.3. Prinsip Kerja Motor Bakar


Pada motor bensin, bensin dibakar untuk memperoleh energy termal. Energi
ini selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor
bensin, secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut, campuran udara dan
bensin dari karburator diisp masuk ke dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik
torak, dibakar untuk memperoleh tenaga panas, yang mana dengan terbakarnya gas-
gas akan mempertinggi suhu dan tekana. Bila torak bergerak turun naik di dalam
silinder dan menerima tekanan tinggi akibat pembakaran, maka suatu kerja pada
torak memungkinkan torak terdorong ke bawah. Bila Batang torak dan poros engkol
dilengkapi untuk mengubah gerakan turun naik menjadi gerakan putar, tork akan
menggerakkan batang torak dan yang mana ini akan memutarkan poros engkol. Dan
juga diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran dan penyediaan
campuran udara bensin pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar torak dapat
dapat bergerak secara periodik dan melakukan kerja tetap.
Kerja periodik di dalam siinder dimulai dari pemasukan campuran udara dan
bensin ke dalam silinder, sampai pada kompresi, pembakaran dan pengeluaran gas-
gas sisa pembakaran dari dalam silinder inilah yang disebut “siklus mesin”. Pada
motor bensin terdapat dua macam tipe yaitu motor bakar 4 tak dan motor bakar 2
tak. Pada motor 4 tak, untuk melakukan satu siklusmemerlukan 4 gerakan torak atau
dua kali putaran poros engkol, sedangkan pada motor 2 tak, untuk melakukan satu
siklus hanya memerlukan 2 gerakan torak atau satu putaran poros.
a. Prinsip Kerja Motor Bensin 2 Langkah
Pada motor bakar jenis ini dalam satu proses pembakaran memerlukan dua langkah
piston dari satu kali putaran poros engkol. Langkah-langkah pada siklus motor bakar
bensin 2 langkah sebagai berikut :
1. Langkah Hisap dan Kompresi
Piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), lubang
pemasukan dan pembuangan terbuka gas baru masuk ke dalam silinder dan
mendorong sisa-sisa pembakaran keluar (membilas ruangan dalam silinder). Disini
sebagian dari gas baru terbuang.
Lubang pemasukan dan pembuangan tertutup, gas baru dipadatkan (dikompresikan)
hingga terjadi tekanan yang tinggi, pada akhir langkah piston gas baru dinyalakan, di
dalam karter di bawah piston, tekanan menurun karena volume bertambah besar
oleh gerakan piston, tekanan menurun karena volume bertambah besar oleh gerakan
piston dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) sehingga campuran uap
bensin dengan udara masuk dalam karter.

2. Langkah Usaha dan Buang


Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), katup
pemasukan dan pembuangan tertutup, setelah terjadi pembakaran tekanan gas naik
lebih kurang 15 atm, piston didorong menuju titik mati bawah (TMB), sehingga
menghasilkan usaha/ekspansi campuran uap bensin dan udara di dalam karter
dipadatkan.
Lubang pembuangan terbuka, maka gas sisa hasil pembakaran keluar, kemudian
lubang pemsukan terbuka dan gas baru yang bertekanan lebih besar dari 1 atm
masuk ke dalam silinder mendorong gas bekas keluar (membilas silinder) sebagian
gas baru ikut terbuang keluar.
b. Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah

c. Langkah Hisap

Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke dalam silinder.Katup
hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak dari titik
mati atas ( TMA ) ke titik mati bawah (TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi
vakum dan menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam
silinder yang disebabkan adanya tekanan udara luar.

d. Langkah Kompresi
Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup hisap dan
katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas
(TMA), campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan
temperaturnya akan naik, sehingga akan mudah terbakar. Saat inilah percikan api
dari busi terjadi . Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas
( TMA ).

e. Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Saat
torak mencapai titik mati atas ( TMA ) pada saat langkah kompresi, busi memberikan
loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan adanya
pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak
ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.

f. Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder. Katup
buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergarak dari titik
mati bawah ( TMB ) ke titik mati atas ( TMA ), mendorong gas bekas keluar dari
silinder. Pada saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan
membuka sedikit ( valve overlap ) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan (
campuran udara dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran ).
Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah
berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh
dalam satu siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah
kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang merupakan dasar kerja dari pada
mesin empat langkah.

Anda mungkin juga menyukai