PRESTASI MESIN
MODUL 01
BAHAN BAKAR
Disusun Oleh
Aldi Muhammad Al-Muhdar
1807125068
Motor bakar bensin merupakan jenis motor yang banyak di gunakan karna memiliki
keunggulan seperti perbandingan berat dan daya mesin yang relative kecil getaran yang di
peroleh tidak besar serta mampu menghasilkan kinerja yang tinggi. Teknologi motor
bensin yang semakin meningkat maka akan muncul inovasi-inovasi baru selalu mengikuti
kebutuhan dan selera manusia yang beragam. motor bakar adalah mesin yang merubah
enegi kimia menjadi energi mekanik
Sepeda motor yamaha lexam telah di sumbangkan ke kampus oleh pihak yamaha dan
di terima di teknik mesin dan ingin di jadikan sebagai alat uji. Pengujian di lakukan untuk
mengetahui prestasi mesin melalui pengujian di laboratorium konversi energi teknik
mesin universitas pasir pengerayan. Untuk memahami variable-variabel yang
berpengaruh pada kinerja dalam pembuata alat uji ini guna di buat untuk penambahan
peralatan uji di labor. Dengan data pengujian putaran 4000 rpm , 5000 rpm, 6000
rpm,7000 rpm, dan 8000 rpm dan variasi beban di mulai dari 3,5,7,9, dan 12kg.
Dari analisa pemakaian bahan bakar dan pengaruhnya terhadap tenaga mesin dapat di
nyatakan bahwa dengan putaran 4000 rpm torsi= 2,94 (Nm), daya
efektif=4431,16(kN.m/jam), tekanan efektif rata rata=0,019 (kpa), pemakaian bahan
bakar= 0,55 (kg/jam), pemakaian bahan bakar spesifik= 0,00012(kg/kN.m), perbandingan
bahan bakar dengan udara=0,00009 Laju aliran massa udara=0,0013(m3 /s), efisiensi
volumetric=2980,9 % dan evisiensi termal=18,8 % semakin besar putaran mesin yang di
gunakan maka akan semakin banyak tingkat bahan bakar yang di konsumsi,demikian pula
dengan daya efektif mesin. Kata kunci: prestasi, tekanan konstan, mesin yamaha
Sepeda motor ini memiliki beberapa aspek untuk bahan pertimbangan bagi konsumen
di antarnya:
1. pengunaan bahan bakar yang kurang ekonomis yaitu menkomsumsi bahan bakar
yang berlebih dengan jarak yang sama dan volume silinder sama- sama 115cc
yaitu 57,1 km/liter sedangkan ekonomisnya rata-rata 62,2km/liter dengan bahan
bakar bensin
2. Getaran semakin di rasakan di saat kecepatan di atas 65 km/jam
3. transfer tenaga dari mesin ke rantai kurang responsif,(kurangan kecepatan) meski
memiliki tenaga yang besar tetapi tidak memiliki kecepatan yang maksimal
Adapun tujuan percobaan alat uji motor bakar bensin empat langkah
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsumsi bahan bakar, konsumsi udara, dan daya yang
dihasilkan oleh motor bensin empat langkah satu silinder.
2. Setelah dilakukan pengujian diharapkan parameter-parameter prestasi
motor bakar yang lainnya dapat dihitung seperti torsi, efisiensi termal,
tekanan efektif rata-rata, dan efisiensi volumetrik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prinsip Kerja Motor Bakar
Prinsip kerja motor bakar dibedakan menjadi dua, yaitu motor 2 langkah
dan 4 langkah.
a. Motor Bensi 2 Langkah
Pada saat piston hampir mencapai TMA, loncatan nyala api listrik
diantara kedua elektroda busi diberikan ke campuran udara-bahan bakar
terkompresi sehingga sesaat kemudian campuran udara-bahan bakar ini
terbakar. Akibatnya terjadi kenaikan temperatur dan tekanan yang
drastis. Kedua katup pada posisi tertutup. Proses ini dianggap sebagai
proses pemasukan panas (kalor) pada volume konstan.
4. Proses 3 4 : Langkah kerja/ekspansi (Expansion)
Kedua katup masih pada posisi tertutup. Gas pembakaran yang terjadi
selanjutnya mampu mendorong piston untuk bergerak kembali dari
TMA menuju TMB. Dengan bergeraknya piston menuju TMB, maka
volume gas pembakaran di dalam silinder semakin bertambah,
akibatnya temperatur dan tekanannya turun. Proses ekspansi ini
dianggap berlangsung secara isentropik.
5. Proses 4 1 : Langkah buang volume konstan (Exhaust)
Saat piston telah mencapai TMB, katup buang telah terbuka secara
otomatis sedangkan katup hisap masih pada posisi tertutup. Langkah ini
dianggap sebagai langkah pelepasan kalor gas pembakaran yang terjadi
pada volume konstan.
Alat uji motor bakar ini menggunakan mesin dengan spesifikasi mesin sebagai
berikut:
Kapasitas Silinder : 993 cc
Rasio kompresi : 9,5 :1
Daya maksimum : 34,59𝑘𝑊 /5600 rpm
Torsi maksimum : 75,5 Nm /3200 rpm
Gambar 3.1 merupakan bagian-bagian alat uji, dimana bahan bakar pada
tangki (1) penampungan masuk menuju tabung ukur (11) kemudian dari tabung
ukur bahan bakar dialirkan menuju karburator (2) sebelum masuk ruang bakar
pada engine (5), waktu konsumsi bahan bakar diukur menggunakan stopwatch
sedangkan udara masuk ke karburator setelah melewati orifice plate (3) yang
dapat dilihat pada differensial manometer (4), pemberian beban pada mesin
dilakukan oleh disc brake (7) dengan cara menekan pedal rem (8) dimana tekanan
yang diberikan dapat dilihat pada pressure gauge (9), untuk mengukur kecepatan
putaran mesin menggunakan digital tachometer (10) yang diarahkan pada
profeller shaft (6).
B. Data lainya
● Massa jenis udara (ρud) = 1,1644 kg/m3
● Massa jenis minyak (ρoil) = 920 kg/m3
● Massa jenis bahan bakar (ρbb) = 753 kg/m3
● Niai kalor bahan bakar (LHVbb) = 44000 kJ/kg
● Volume bahan bakar (Vf) = 6 ml = 6 × 10-6 m3
1.Torsi (T)
Adapun torsi dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut.
T =μ . F . K 1 . R m
dimana,
F=P . A
dengan data tekanan permukaan (P) dan luas penampang piston pada disc brake
(Adb), dengan
π . d2
Adb =
4
π . ( 0,0544 m )2
Adb =
4
Adb =0,002324275909m2
maka,
F=2000 kg /m2 .0,002324275909m 2
F=4,648551818 kg
kemudian dikalikan dengan gravitasi (g) untuk mendapatkan nilai gaya nya.
2Φ R .R
K 1=
3 sin
Φ
2
[
1− 1 2 2
( R1 + R 2 ) ]
maka,
2 . 1,134464 radian 0,064 m .0,11 m
K 1=
3 sin
1,134464 radian
2
[
× 1−
( 0,064 m+ 0,11 m )2 ]
K 1=1,407611935 × [ 0,7674725855 ]
K 1=1,08030357
R1 + R2
Rm =
2
maka,
0,064 m+ 0,11 m
Rm =
2
Rm =0,087 m
Lalu kemudian, dengan koefisien gesek (μ) = 0,5 maka, nilai torsi (T) dapat
ditentukan yaitu
T =0,5 . 45,60229333 N .1,08030357 . 0,087 m
T =2,142997932 Nm
2. π . n .T
N e=
60
maka,
2 . π .1960rpm . 2,142997932 Nm
N e=
60 s
N e =439,8518687 Nm /s
N e =439,8518687Watt
karena Vd tidak diketahui, maka kita tentukan dulu nilai variabel V d nya, yang
mana Vd merupakan volume langkah piston pada ruang bakar dengan persamaan
V d = Arb .l
dimana, Arb = luas penampang piston pada ruang bakar dan l = Langkah piston,
maka
π . ( 0,076 m )2
V d= . 0,073m
4
V d =0,00453645 m 2 . 0,073 m
V d =0,00033116085 m3
Karena motor bakar yang digunakan adalah motor bakar 4 langkah, maka nilai
MEP adalah
439,8518687 Nm /s
MEP=
0,00033116085 m 3 .1 . 1960rpm . 0,5
439,8518687 Nm/ s
MEP=
2π
0,00033116085 m3 .1 . 1960× .0,5
60 s
MEP=12942,33864 N /m2
MEP=12,94233864 kPa
karena laju pemakaian udara aktual (ṁa) belum diketahui, maka kita tentukan
dahulu nilainya dengan persamaan
ṁ a= ρu . m v
karena laju aliran udara volumetrik yang melewati oirifis belum diketahui, maka
kita tentukan dahulu nilainya dengan persamaan
π ( d 1 )2
mv= × vu
4
karena kecepatan aliran urada melewati orifis belum diketahui, maka kita tentukan
dahulu nilainya dengan persamaan
2g ∆h
vu =C d
maka,
√ (( ) )
A1 2
A2
−1
√(
vu =0,35 ×
2 2
π . ( 0,0633 m )
4
π . ( 0,022 m )
4
2
))−1
0,3924 m2 /s2
vu =0,35 ×
√ (7,13020453 )
vu =0,08210725816 m/s
π ( 0,0633m )2
mv = × 0,08210725816 m/ s
4
m v =0,0002583918737m 3 /s
0,0003008714978 kg/ s
❑v =
0,03957271 kg/ s
❑v =0,007603
❑v =0,7603 %
Syahril, M., Untoro B.S., Leydon S., 2013. Pengaruh Variasi Unjuk Derajat
Pengapian Terhadap Kerja Mesin,
Jurnal Teknik Vol.3 No.1/APRIL2013. ISSN 2088-3676