Anda di halaman 1dari 11

LAB.

KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

MODUL 3

PRAKTIKUM THERMO FLUID 2

MOTOR BAKAR BENSIN 4 SILINDER

LABORATORIUM TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
LAB. KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

PRAKTIKUM

MOTOR BAKAR BENSIN 4 SILINDER

I. TUJUAN
a. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kerja dan karakteristik motor bensin
b. Menganalisa variasi pembukaan throttle dan putaran poros konstan dengan
pembebanan bervariasi terhadap prestasi mesin bensin
c. Untuk mengetahui laju aliran massa udara sesuai dengan kapasitas silinder
d. Mengetahui pengaruh pembebanan terhadap pemakaian bahan bakar
e. Untuk mengetahui performance pada motor bensin

II. LANDASAN TEORI

Motor bakar bensin merupakan motor pembakaran dalam jenis torak yang hasil
pembakarannya berasal dari loncatan bunga api listrik yang terjadi di dalam ruang bakar dan
membakar campuran udara dan bahan bakar dengan perbandingan kompresi tertentu. Prinsip
kerja motor bensin (mesin empat langkah ) ini adalah bekerja dengan memanfaatkan energi
termal dari proses pembakaran dimana gas hasil pembakarannya digunakan sebagai fluida
kerja langsung.

Pada motor bensin proses pembakaran menggunakan pemantik berupa percikan api
yang dihasilkan oleh busi. Oleh karena itu pada motor bensin sering juga dinamai dengan
istilah spark ignition engine (SIE). Sedangkan pada motor bakar dengan bahan bakar diesel
proses pengapian dapat terjadi dengan sendirinya, dimana bahan bakar yang disemprotkan ke
dalam ruang bakar yang berisi udara dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Oleh karena
itu maka bahan bakar akan terbakar sendiri oleh udara setelah temperatur dari campuran
bahan bakar tersebut sudah melampaui temperatur nyala dari bahan bakar. Karena itu motor
diesel sering juga dikenal dengan istilah compression ignition engine (CIE).

Berdasarkan siklus kerjanya motor bakar terdiri atas motor 4 langkah (4 tak) dan
motor 2 langkah (2 tak). Motor 4 langkah adalah motor yang mendapatkan satu kali proses
pembakaran dengan membutuhkan 4 kali gerakan piston yaitu, 2 kali langkah ke atas dan 2
kali langkah kebawah dengan 2 putaran poros engkol . Sedangkan motor 2 langkah adalah
yang mendapatkan satu kali proses pembakaran dengan membutuhkan 2 kali gerakan piston
LAB. KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

yaitu, 1 kali langkah ke atas & 1 kali langkah kebawah dengan 1 putaran poros engkol. Motor
4 langkah, dalam satu siklus kerja mengalami 4 kali langkah yaitu, langkah hisap, kompresi,
kerja dan langkah buang. Berikut ini merupakan langkah dan siklus kerja motor bakar 4
langkah (4 tak).

1. Langkah Hisap

Piston bergerak dari Titik mati atas (TMA) ke Titik mati bawah (TMB), posisi
katup masuk (intake valve) terbuka sedangkan katup keluar (Exhaust Valve) tertutup,
mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar akan masuk ke dalam ruang bakar.

2. Langkah Kompresi

Piston bergerak dari TMB menuju ke TMA, katup masuk dankatup keluar
tertutup, sehingga mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang
bakar terkompresi (pemampatan). Beberapa saat sebelum piston sampai ke posisi
TMA akan terjadi waktu penyalaan (timing ignition). Pada mesin bensin berupa nyala
api dihasilkan oleh busi sedangkan pada mesin diesel dihasilkan oleh tekanan dan
temperatur yang tinggi di dalam ruang bakar.

3. Langkah Kerja

Campuran bahan bakar dan udara yang terbakar di dalam ruang bakar akan
meningkatkan temperatur dan tekanan di dalam ruang bakar sehingga piston akan
terdorong dari TMA ke TMB. Pada langkah dihasilkan tenaga yang selanjutnya akan
ditransmisikan pada proses selanjutnya.
LAB. KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

4. Langkah Buang

Piston akan bergerak dari TMB ke TMA, Posisi katup masuk terutup dan
katup keluar akan terbuka. Gas sisa hasil pembakaran akan terdorong keluar menuju
ke katup keluar yang sedang terbuka untuk selanjutnya diteruskan menuju saluran
pembuangan pembuangan.

III. PERSAMAAN-PERSAMAAN DALAM PERHITUNGAN DATA HASIL


PERCOBAAN

Parameter prestasi motor bensin dihitung dengan memanfaatkan persamaan-


persamaan yang diberikan sebagai berikut:

1. Daya Poros Efektif (Ne)


Daya poros diperoleh dari pengukuran atau dihitung dalam watt (Nm/s) atau Kw dan
didefinisikan sebagai momen torsi dikalikan dengan kecepatan putar poros engkol.

T=m.g.L (Nm)

Dimana:
T = Momen Torsi (Nm)
m = Gaya Berat (kg)
g = Gravitasi (m/s2)
L = Panjang Lengan Momen Torsi (m)
Maka:
(kW)

Dimana:
Ne = Daya Poros Efektif (kW)
n = Putaran Poros Engkol (rpm)

2. Tekanan Efektif Rata-rata (Pe)


Tekanan efektif rata-rata didefinisikan sebagai tekanan efektif dari fluida kerja
terhadap torak sepanjang langkahnya untuk menghasilkan kerja persiklus.
LAB. KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

(kPa)

Dimana:
Pe = Tekanan efektif rata-rata (kPa)
z = Jumlah silinder
Vl = Volume langkah (cc)
n = Putaran poros engkol (rpm)
a = Jumlah siklus per putaran = ½ untuk motor 4 langkah

3. Pemakaian Bahan Bakar (mf)


Pemakaian bahan bakar dinyatakan dalam kg/h, maka jumlah bahan bakar yang
terpakai sebanyak 10cc dalam detik adalah :\

Dimana:
Vbb = Volume bahan bakar (cc)
t = Waktu pemakaian bahan bakar 10cc (s)
ρbb = Massa jenis bahan bakar, kg/cm3

4. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik (Be)


Pemakaian bahan bakar spesifik merupakan parameter penting untuk sebuah motor
yang berhubungan erat dengan efisiensi termal motor. Pemakaian bahan bakar
spesifik didefinisikan sebagai banyaknya bahan bakar yang terpakai per jam untuk
menghasilkan setiap kW daya motor.

Dimana :
Be = Pemakaian bahan bakar spesifik (kg/kWh)
mf = Pemakaian bahan bakar (kg/h)
Ne = Daya poros efektif (kW)
LAB. KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

5. Perbandingan Bahan Bakar dan Udara


Perbandingan bahan bakar – udara yang masuk ke karburator dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :

Dimana :
Mf = Pemakaian bahan bakar (kg/h)
Vu = Laju aliran massa udara (kg/s)

6. Laju Air Pendingin (ma)


(kg/h)
Dimana :
ma = Laju aliran massa air (kg/s)
ρa = Massa jenis air (kg/m3)
Qa = Debit aliran air (m3/s)

7. Efesiensi Volumetric (ηv)


Efisiensi volumetric didefinisikan sebagai perbandingan antara laju aliran udara
sebenarnya terhadap laju aliran udara ideal diperoleh dari persamaan :
Persamaan laju aliran udara ideal :
(kg/h)
Dimana :
mia = Laju aliran udara ideal (kg/h)
Vl = Volume langkah, (mm)
a = ½ untuk motor 4 langkah
z = jumlah silinder
ρu = Massa jenis udara (kg/m3)
Maka efisiensi volumetric adalah :

Dimana :
Vu = Laju aliran massa udara (kg/h)
LAB. KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

mia = Laju aliran udara ideal (kg/h)

8. Efesiensi Termal (ηt)


Efisiensi termal menyatakan perbandingan antara daya yang dihasilkan terhadap
jumlah energy bahan bakar yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu.

Dimana :
Ne = Daya poros efektif (kW)
Mf = Pemakaian bahan bakar (kg/h)
LHV= Nilai kalor bawah, (kj/kg)

IV. DESKRIPSI PERALATAN

Gambar 1. Motor Bakar Bensin 4 Silinder


LAB. KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

Spesifikasi motor bakar bensin 4 silinder yang digunakan pada pengujian ini adalah :

Pabrik : Toyota Kijang KF20 4K, Japan

Jenis : Motor Bensin 4 Silinder Sebaris,4 Langkah,2 Katup Persilinder

Isi Silinder : 1.290 CC

Daya Maksimum : 62 Hp / 5.600 Rpm

V. PROSEDUR PERCOBAAN

Sebelum melakukan pengujian ini terlebih dahulu lakukan pengenalan pada peralatan-
peralatan yang dilakukan dalam pengujian. Peralatan yang digunakan antara lain :

1. Tachometer
2. Thermocouple
3. Stopwatch
4. Manometer
5. Anemometer

Serta bagian-bagian benda uji dan fungsi-fungsinya agar dalam pengambilan data-
data pengujian dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Adapun bagian-bagiannya seperti:
1. Timbangan
Fungsi dari timbangan disini adalah untuk mengetahui pembebanan yang
diberikan dalam satuan kg, timbangan yang digunakan yaitu timbangan manual
yang berkapasitas 100 kg.
2. System pembebanan mesin (Rem Tromol)
Untuk memberikan variasi dari kondisi-kondisi pembebanan terutama pada unjuk
kerja mesin digunakan Rem Tromol.
3. Thermometer
Alat ini digunakan untuk mengukur temperature air masuk ke Radiator dan
temperator air keluar dari Radiator.
LAB. KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

4. Flowmeter
Alat ini digunakan untuk mengukur laju aliran dan debit air keluar dari mesin,
flowmeter yang sering digunakan oleh perusahaan air minum (PAM) yang banyak
dijual dipasaran.
5. Blower
Alat ini digunakan untuk pendinginan Rem Tromol pada saat dilakukan
pembebanan karena pada saat pembebanan akan terjadi gesekan antara kanvas
Rem dengan Tromol sehingga akan timbul panas dan apabila tidak didinginkan
akan terjadi kebakaran pada kanvas Rem sehingga untuk menghindari hal tersebut
maka gunakan Blower untuk pendingin.

a. Persiapan Sebelum Pengujian


Sebelum melakukan pengujian ini terlebih dahulu dilakukan lakukan beberapa
tahapan pengecekan terlebih dahulu yang meliputi:

1) Periksa dan isi bahan bakar secukupnya


2) Periksa dan pastikan air pendingin radiator cukup
3) Hidupkan Blower untuk pendingin kanvas Rem
4) Sebelum mesin dihidupkan periksa sekali lagi kondisi motor dan komponen
lainnya agar pengujian dapat dilakukan dengan lancer
5) Pastikan tetap mematuhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

b. Langkah-langkah Pengujian
1) Langkah Menghidupkan Mesin
 Panaskan busi pijar dengan cara memutar kunci kontak kekiri
kemudian tahan lebih kurang selama 10 detik.
 Kemudian mulailah menghidupkan mesin sampai mesin benar-benar
hidup dengan kondisi normal.
 Pastikan mesin bekerja dalam kondisi normal dan suhu kerja tercapai
dengan putaran stasioner standar yaitu 1000-1200 rpm.

2) Pengujian dapat dilakukan dengan berbagai system operasi


 Putaran rpm berubah-rubah, beban konstan.
 Putaran rpm konstan, beban berubah-ubah
LAB. KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

 Putaran berubah, beban berubah.


3) Kemudian Melakukan Pengamatan Meliputi
 Massa beban yang mampu diputar oleh poros
 Putaran mesin
 Waktu pemakaian bahan bakar
 Debit aliran air pada flowmeter
 Laju aliran udara keluar dari saringan udara
 Temperature gas buang
 Temperature air pendingin masuk dan keluar
 Kemudian catat perbedaan ketinggian cairan yang terdapat pada
manometer
4) Setelah pengujian dan pengamatan selesai pastikan mesin berputar pada
kondisi stabil dan tanpa beban
5) Selanjutnya matikan mesin dengan menekan tombol OFF pada panel
instrument

VI. TUGAS
1. Hitung
a. Daya efektif
b. Tekanan efektif rata-rata
c. Pemakaian bahan bakar spesifik
d. Perbandingan bahan bakar – udara
e. Laju air pendingin
f. Efisiensi volumetric
g. Efisiensi termal
2. Buat grafik parameter diatas terhadap RPM
3. Berikan analisis terhadap hasil yang diperoleh serta bandingkan dengan
karakteristik yang ada
4. Berikan kesimpulan dari hasil pengujian yang ada
LAB. KONVERSI ENERGI (LKE) THERMO FLUID 2

VII. TABEL DATA

TABEL DATA PENGUJIAN

Nama :
NPM & Kelas :
Hari :
Tanggal :
Modul Praktikum :

1. Putaran konstan beban berubah-ubah

n (rpm) Beban Vbb t (s) T-in T-out Qa Δh Vu Ta Te


No.
(kg) (cm3) (oC) (oC) (m3/s) (m) (m/s) (oC) (oC)
1
2
3

2. Putaran berubah-ubah beban konstan

n (rpm) Beban Vbb t (s) T-in T-out Qa Δh Vu Ta Te


No.
(kg) (cm3) (oC) (oC) (m3/s) (m) (m/s) (oC) (oC)
1
2
3

3. Putaran berubah-ubah beban berubah-ubah

n (rpm) Beban Vbb t (s) T-in T-out Qa Δh Vu Ta Te


No.
(kg) (cm3) (oC) (oC) (m3/s) (m) (m/s) (oC) (oC)
1
2
3

Anda mungkin juga menyukai