Anda di halaman 1dari 27

Nama:Ashraf Dwiky .

H
NRP:1121600024
Latar Belakang
Dalam perkembanganya banyak yang tidak mengetahui bahkan tidak mengerti
bagaimana prinsip dasar kerja dari sebuah mesin. Pada mesin diesel, bahan bakar
diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Sebelumnya udara
yang dihisap telah dikompresi dalam ruang bakar sampai tekanan dan temperatur
menjadi naik. Naiknya tekanan dan temperatur mengakibatkan bahan bakar menyala
dan terbakar sendiri. Untuk memperoleh tekanan kompresi yang tinggi saat putaran
mesin rendah, banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder harus besar tanpa
menggunakan throttle valve untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap. Dengan
demikian dalam sebuah mesin diesel, output mesinnya dikontrol oleh pengontrol
banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan. Berbeda dengan mesin bensin, bagian
terpenting saat pemeliharaan pada mesin bensin yaitu perbandingan udara dan bahan
bakar dari campuran udara dan bahan bakar, besarnya campuran yang masuk, apakah
telah memadai kompresinya, apakah ada atau tidak kemampuan pengapiannya dan juga
apakah saat pengapiannya tepat. Sementara dalam mesin diesel, kompresi adalah
bagian yang paling penting dalam pemeliharaan. Penggunaan perbandingan kompresi
yang tinggi dan bahan bakar dengan titik bakar yang rendah akan memperbaiki
kemampuan terbakarnya bahan bakar. Banyaknya udara yang masuk ke silinder pada
mesin diesel memiliki pengaruh besar terhadap terjadinya pembakaran sendiri (self-
ignition) yang dapat menentukan output.
Pengertian
Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran
dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk
menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin diesel merupakan motor
pembakaran dalam atau internal combustion engine yang menggunakan tekanan sebagai
pemicu ledakan bahan bakar solar. Motor diesel sering juga disebut dengan motor
penyalaan kompressi karena ledakan bahan bakar solar dipicu oleh suhu akibat tekanan
kompresi udara dalam ruang mesin. Motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran
dalam, yang dalam satu kali siklus pembakaran akan mengalami empat langkah piston.
Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang,
kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah. Empat
langkah tersebut meliputi langkah hisap, kompresi, tenaga dan langkah.
Berbeda dengan motor bensin, mesin diesel tidak menggunakan busi sebagai pemicu
ledakan atau penyalaan bahan bakarnya. Hal inilah yang menjadi perbedaan utama dari
sebuah mesin diesel dengan mesin bensin pada umumnya. Pada motor diesel yang dihisap
oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara. Udara tersebut kemudian
dikompresi hingga mencapai suhu dan tekanan tertentu. Pada saat bersamaan dengan
gerakan torak menuju titik mati atas (TMA), bahan bakar solar diinjeksi ke dalam ruang
bakar bertekanan tersebut. Kondisi ini kemudian memicu ledakan partikel solar yang
menyala yang menghasilkan tenaga ledakan. Suhu udara dalam ruang bakar harus
mencapai suhu yang cukup tinggi berkisar 600ºC agar mampu memicu ledakan.
Komponen yang turut membantu terjadinya proses pembakaran dalam ruang bakar antara
lain injektor dan pompa injeksi. Proses terjadinya ledakan akibat proses tersebut disebut
self ignition.
Cara Kerja Mesin Diesel 4 Langkah. Seperti halnya pada motor bensin maka ada
motor diesel 4 langkah dan 2 langkah, dalam aplikasinya pada sektor
otomotif/kendaraan kebanyakan dipakai motor diesel 4 langkah. Pada mesin diesel,
bahan bakar diinjeksikan oleh injector nozzle ke dalam silinder yang di dalamnya
telah tersedia udara panas yang diakibatkan oleh langkah kompresi. Hal tersebut
mengakibatkan bahan bakar terbakar dan terjadilah pembakaran yang menghasilkan
langkah usaha. Udara yang masuk ke dalam silinder tidak diatur seperti halnya pada
mesin bensin. Masuknya udara hanya berdasarkan isapan dari piston. Jadi, pada
mesin diesel, out-put mesin diatur atau ditentukan oleh banyaknya bahan bakar yang
diinjeksikan. Untuk menentukan besarnya out-put mesin diesel tergantung dari dua
hal, yaitu
(1) Besarnya tekanan kompresi
(2) Jumlah dan saat penginjeksian bahan bakar yang tepat.
Perlengkapan Sistem Bahan Bakar Diesel

Nama Bagian:
1. Tangki bahan bakar
2. Advans saat penyemprotan
3. Saringan halus
4. Pompa injeksi
5. Governor
6. Nosel
7. Busi pemanas
Berikut ini cara kerja mesin diesel 4 langkah dan mesin bensin 4 langkah

1.Langkah Hisap

Selama langkah pertama, yakni langkah hisap, piston bergerak ke bawah


(dari TMA ke TMB) sihingga membuat kevakuman di dalam silinder, kevakuman ini
membuat udara terhisap dan masuk ke dalam silinder. Pada saat ini katup hisap
membuka dan katup buang menutup

A. Motor Diesel Yang diisap hanya udara ,


silinder terisi penuh

B. Motor Bensin Yang diisap adalah


campuran bahan bakar dan udara, silinder
akan diisi sesuai dengan posisi katup gas

A B
2.Langkah Kompresi

Pada langkah kedua disebut juga dengan langkah kompresi, udara yang sudah
masuk ke dalam silinder akan ditekan oleh piston yang bergerak ke atas (TMA).
Perbandingan kompresi pada motor diesel berkisar diantara 15 : 1 sampai 23 : 1. Akibat
proses kompresi ini udara menjadi panas dan temperaturnya bisa mencapai sekitar 900
°C. Pada lankah ini kedua katup dalam posisi menutup semua.

A. Motor Diesel : -Perbandingan kompresi= 15 – 23


-Udara dikompresi sampai 1,5 – 4 Mpa (15 – 40bar)
-Temperatur menjadi 700 - 900 C
-Penyemprotan bahan bakar dimulai 30 – 10 sebelum
TMA

B. Motor Bensin :-Perbandingan kompresi= 7 – 12


-Campuran udara dan bahan bakar dikompresi sampai
0,8–1,5 Mpa (8–15 bar)
-Temperatur menjadi 300 - 600 C
A B -Saat pengapian 30 – 5 C sebelum TMA
3.Langkah Pembakaran

Pada akhir langkah kompresi, injector nozzle menyemprotkan bahan bakar dengan
tekanan tinggi dalam bentuk kabut ke dalam ruang bakar dan selanjutnya bersama sama
dengan udara terbakar oleh panas yang dihasilkan pada langkah kompresi tadi. Diikuti
oleh pembakaran tertunda, pada awal langkah usaha akhirnya pembentukan atom bahan
bakar akan terbakar sebagai hasil pembakaran langsung dan membakar hampir seluruh
bahan bakar. Mengakibatkan silinder meningkat dan tekanan silinder yang bertambah
besar. Tenaga yang dihasilkan oleh pembakaran diteruskan ke piston. Piston terdorong ke
bawah (TMA) dan tenaga pembakaran dirubah menjadi tenaga mekanik. Pada saat ini
kedua katu juga dalam posisi tertutup.

Motor Diesel:
-Bahan bakar terbakar dengan sendirinya akibat
temperatur udara yang panas
-Tekanan pembakaran 4 – 12 Mpa (140 – 120 bar)
Motor Otto:
-Bahan bakar terbakar akibat loncatan bunga api pada busi
-Tekanan pembakaran 3 – 6 MPa (30 – 60 bar)
4.Langkah Buang

Dalam langkah buang piston akan bergerak naik ke TMA dan mendorong sisa gas buang
keluar melalui katup buang yang sudah terbuka, pada akhir langkah buang udara segar
masuk dan ikut mendorong sisa gas bekas keluar dan proses kerja selanjutnya akan mulai.
Pada langkah buang katup buang terbuka dan katup masuk tertutup.

Motor Diesel Temperatur gas buang 500 -


600 C
Motor Bensin Temperatur gas buang 700 -
1000 C
Perbedaan Pembentukan Campurannya dan perbedaan pada sistem
penyalaan
Motor Diesel Pembentukan campuran
bahan bakar dan udara berada di dalam
ruang bakar

Motor Bensin Pembentukan campuran


bahan bakar dan udara berada di luar
silinder (karburator, manifold isap

Motor Diesel Terjadi dengan sendirinya


akibat temperatur akhir kompresi yang
tinggi dan titik penyalaan bahan bakar yang
relatif rendah

Motor Bensin Terjadi akibat dari loncatan


bunga api pada busi
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel
Kelebihan mesin diesel:
Mesin diesel umumnya memberikan 25 hingga 30 persen jarak tempuh bahan
bakar lebih baik dibandingkan mesin bensin
Mesin diesel juga dapat memberikan penghematan bahan bakar
Bahan bakar diesel adalah salah satu bahan bakar paling efisien saat ini
Mesin diesel tidak memerlukan busi
Mesin diesel umumnya dibangun lebih kuat untuk menahan kompresi yang
lebih tinggi dan memiliki torsi lebih besar dibandingkan mesin bensin

Kekurangan mesin diesel:


Dalam hal akselerasi, mesin diesel kalah dibandingkan mesin bensin
Mesin diesel masih perlu perawatan rutin untuk menjaga kondisinya tetap baik
Getaran mesin lebih besar sebab tekanan pembakaran maksimum dua kali
lebih besar dari motor bensin
Sistem pengabut memerlukan pemeliharaan yang teratur
Biaya pemeliharaan lebih mahal dibanding motor bensin
Kelebihan Dan Kekurangan Mesin Bensin

Kelebihan mesin bensin:


Dalam akselerasi mesin jauh lebih responsif, jadi dalam mendahului kendaraan
lain tentunya mudah dicapai.
Suara yang dihasilkan ketika mesin mulai dinyalakan hingga berakselerasi
terdengar lebih halus
Tingkat polusi alias pencemaran udara relatif rendah
Spesifikasi teknis mesin yang mudah dipahami
Pada sisi perawatan berkala jauh lebih mudah serta murah

kekurangan mesin bensin:


Mesin bensin lebih rentan pada air maupun banjir hal ini disebabkan banyaknya
komponen kelistrikan seperti platina, distributor, busi maupun pada kendaran
tipe Engine Control Unit (ECU) pun rentan terhadap siraman air.
Sifat bahan bakar bensin lebih mudah terbakar
Torsi maksimal dapat diperoleh di tingkat putaran mesin tinggi
Pembentukan Campuran
Rasio udara (λ) merupakan parameter penting yang mempengaruhi daya (IMEP) dan
efisiensi (konsumsi bahan bakar spesifik), lihat Gambar dibawah ini.
Persiapan campuran pada motor bensin konvensional harus memenuhi
kriteria kriteria sebagai berikut:

-Rasio udara harus berada di dalam batas-batas penyalaan untuk semua


kondisi operasi dan semua silinder. Selama penyalaan dingin (cold start) dan
putaran stasioner, kondensasi bahan bakar harus dapat ditentukan.
-Pada beban rendah, konsumsi bahan bakar minimum dan karenanya
campuran miskin harus disediakan.
-Pada beban tinggi, daya maksimum membutuhkan campuran kaya.
Karburator

Prinsip kerja karburator diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.

Udara masuk ke dalam bagian hisap karburator dan mengalir ke dalam venturi (6)
karburator, sebuah konvergen dan divergen nosel, dimana kecepatan meningkat dan
tekanan menurun. Perbedaan tekanan bergantung pada aliran massa. Hal ini
menyebabkan bahan bakar cair mengalir ke ruang bakar (3), dimana level bahan bakar
dijaga konstan, melalui main jet (4), calibrated orifice, ke dalam tabung saluran
discharge bahan bakar. Di sini penguapan bahan bakar dimulai dan berlanjut di dalam
manifold. Aliran tersebut kemudian melalui katup gas (5) dan memasuki saluran
masuk pada manifold. Rasio udara diatur oleh permukaan menyilang dari main jet(4).
Kuantitas campuran ditentukan oleh posisi katup gas (throttle).
Sistem Injeksi Bahan Bakar

Pada motor Sistem Injeksi modern, bahan bakar diinjeksikan ke dalam sistem hisap.
Jumlah bahan bakar yang tepat dihitung untuk setiap titik operasi secara elektronik.
Sistem injeksi menjadi pengendali dengan adanya konverter katalis yang harus
dioperasikan pada rasio udara tepat satu pada semua kondisi. Sejumlah sistem
digunakan , seringkali dikombinasikan dengan sistem penyalaan dan deteksi
detonasi. Sebagai contoh, Gambar dibawah ini memperlihatkan skema KE Jetronik.
Unit pemroses pusat (17) menerima sejumlah sinyal dan mengendalikan aktuator
tekanan (16) mendistribusikan bahan bakar ke injektor (6).
Penyalaan Busi

Pada motor dengan penyalaan busi, lompatan bunga api listrik yang diproduksi di
antara elektrode elektrode busi memulai proses pembakaran. Voltase tinggi yang cukup
(15kV-40kV) harus disediakan dan didistribusikan ke silinder-silinder oleh sistem
penyalaan. Tersedia sejumlah sistem, seperti sistem penyalaan magnetis sederhana,
sistem penyalaan baterai dengan penyalaan coil dengan atau tanpa transistor, atau
sistem kapasitor, lihat Gambar dibawah ini
Pembakaran

Plasma kerne dengan temperatur yang tinggi dihasilkan oleh penyalaan yang berlanjut
pada self sustaining and perambatan nyala awal. Ini adalah lapisan tipis tempat reaksi
kimia pembakaran berlangsung. Karakteristik nyala awal ini (kecepatan propagasi,
bentuk) berpengaruh langsung pada operasi motor. Pada pembakaran normal, Nyala
api awal harus menyebar melalui ruang bakar secepat mungkin dan se-uniform
mungkin sebelum dipadamkan pada dinding dinding, lihat Gambar berikut ini.
Pembakaran tidak normal disebabkan oleh detonasi atau penyalaan awal.
Detonasi merupakan penyalaan spontan sebagian campuran didepan awal penyalaan yang
disebabkan oleh tekanan dan temperatur tinggi, lihat Gambar berikut ini.
Pelepasan energi kimia yang cepat menyebabkan gelombang gelombang tekanan lokal
yang sangat tinggi yang mengakibatkan suara detonasi. Penyalaan Permukaan
disebabkan oleh titik titik panas pada dinding ruang bakar (busi, katup buang) yang
menyebabkan pra atau paska penyalaan, lihat Gambar berikut ini.
Pembentukan Campuran dan Pembakaran Campuran Pada Motor Diesel

Pembentukan Campuran

Pada motor diesel, bahan bakar diinjeksikan ke dalam udara terkompresi di dekat
TMA. Pembakaran diawali oleh penyalaan sendiri (penyalaan kompresi), pada saat
bahan bakar menguap dan bercampur dengan udara silinder yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi. Injeksi bahan bakar harus disertai dengan tekanan tinggi dan
pewaktuan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pencampuran bahan
bakar udara yang cukup cepat di dalam ruang bakar.
Beberapa karakteristik yang penting adalah:
-Campuran tidak homogen. Karena rasio udara lokal dapat berada di dalam batas-batas
penyalaan, walaupun rasio udara rata-ratanya tidak, beban parsial dan kecepatan dapat
dikontrol oleh kuantitas bahan bakar yang diinjeksikan. Oleh karena itu, motor diesel
dioperasikan pada rasio udara miskin yang rentangnya lebar.
-Pada rasio udara yang tinggi, konsumsi bahan bakarnya minimum. Oleh karena itu,
konsumsi bahan bakar motor diesel relatif lebih kecil daripada motor SI, khususnya
pada beban parsial yang diaktuasi tanpa kerugian katup gas. Selain itu, campuran
miskin mempunyai koefisien isentropik yang lebih kecil sehingga efisiensinya lebih
tinggi.
-Rasio udara minimum yang berkisar 1,2-2 memungkinkan IMEP maksimum yang lebih
rendah relatif terhadap motor SI. Jelaga terbentuk karena kurangnya udara sehingga bahan
bakar tidak dapat terbakar sempurna sebelum proses buang. Akibatnya, jelaga atau asap
hitam pada gas buang tersebut membatasi daya keluarannya.
-Tidak ada batas detonasi sehingga rasio kompresi yang lebih tinggi dapat digunakan
untuk memperbaiki efisiensi relatif terhadap motor SI.
Injeksi
Bahan bakar harus diinjeksikan ke dalam silinder umumnya pada tekanan
silinder 50-100 bar. Semprotan bahan bakar cair yang diinjeksikan diusahakan
memasuki silinder pada kecepatan tinggi agar:
- mengatomisasi bahan bakar menjadi partikel-partikel berukuran kecil untuk
memungkinkan penguapan dan pencampuran dengan udara yang cepat.
- Menyiapkan ruang bakar dalam waktu singkat sehingga mampu memproses
campuran udara.
Pada sistem injeksi, bahan bakar diambil dari tangki oleh sebuah pompa suplai,
melalui sebuah saringan, dan dikompresi pada pompa injeksi. Pipa-pipa nosel
membawa bahan bakar bertekanan tinggi ke nosel injektor. Motor-motor kecil
menggunakan menggunakan pompa-pompa injeksi bahan bakar distributor,
motor-motor yang lebih besar menggunakan pompa-pompa segaris dengan
sebuah plunyer untuk setiap silinder yang dikendalikan oleh sebuah cam.
Jumlah bahan bakar yang dikirim diubah-ubah dengan memvariasi langkah
plunyer. Sebuah governor digunakan untuk mengendalikan kecepatan motor
idle dan maksimum, sebuah alat yang mengatur laju injeksi bahan bakar sesuai
dengan putaran mesin.
Gambar Sistem Injeksi Motor Diesel Gambar Injektor Elektronik
Pembakaran

Pada semprotan bahan bakar, perbedaan rasio udara lokal selalu menghasilkan area di
dalam batas-batas kemampuan untuk tidak menyala. Selain itu, di dalam
penyemprotan tunggal bahan bakar, rasio udara bervariasi dari bahan bakar murni
sampai udara murni. Pembakaran yang dimulai pada campuran kaya (λ=0,6)
menyebabkan pembentukan jelaga. Pembakaran pada motor diesel lebih stabil
daripada motor-motor bensin, variasi siklik lebih kecil. Pergerakan gas di dalam
silinder merupakan salah satu faktor utama dalam mengendalikan pencampuran
bahan bakar – udara dan proses pembakaran. Pola awal aliran dalam silinder diset oleh
proses hisap (katup-katup dan port-port) dan diubah oleh gerakan piston (swirl,
squish). Gerakan campuran juga mempengaruhi perpindahan panas, emisi, dan
efisiensi. Berbagai sistem pembakaran telah dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan motor-motor penyalaan kompresi.
Injeksi Tidak Langsung

Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar awal atau ruang bakar dengan efek swirl
dimana pembakaran dimulai yang kemudian diteruskan ke dalam ruang bakar utama, lihat
Gambar dibawah. Motor motor Injeksi Tidak Langsung menghasilkan kebisingan dan
emisi buang yang rendah karena fase pembakarannya yang cepat dan lemah. Kerugiannya
adalah efisiensi yang rendah, beban termal pada ruang yang tinggi, dan rancangan yang
lebih rumit. Injeksi Tidak Langsung digunakan pada motor motor mobil penumpang
berkecepatan tinggi.
Injeksi Langsung

Bahan bakar diinjeksi secara langsung ke dalam ruang bakar. Bahan bakar (bilangan
setana tinggi) dan sistem injeksi (nosel dengan multi saluran, tekanan tinggi) harus
memenuhi tuntutan-tuntutan yang tinggi. Untuk membatasi pembakaran cepat pada
awal, efek swirl dapat dilakukan selama bahan bakar dalam intake, dimana sebagian
kecil bahan bakar disemprotkan ke dinding pada fase awal pembakaran. Motor motor
Injeksi Langsung memiliki efisiensi terbaik dan digunakan pada motor motor truk,
akhir akhir ini juga mobil mobil penumpang. Kini, sistem sistem pembakaran baru
sedang diperkenalkan, seperti pembakaran diesel

Anda mungkin juga menyukai