Anda di halaman 1dari 5

“Modifikasi Outlet Bunker Dan Outlet Coal Feeder Dengan Penambahan Alat

Anti - Clogging Untuk Mengoptimalkan Pengoperasian Pembangkit”


Program Studi Strata II Teknik Mesin
Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepeuluh November

ABSTRACT

Cok Haratua Harahap, Coal Feeder serves to receive coal from the bunker (silo) and control
the amount of coal that is fed into the mill/pulverizer. The feeding process will control the rate of
incoming fuel depending on the needs of the boiler, and then the crushed coal together with the
primary water will be blown into the burner. It was recorded that the last 6 months from August 1,
2020 to January 7, 2021, in Unit 2, the number of trips on coal feeder 2B reached 18 times with a loss
of 2718 MWH losses. Of the various causes of coal feeder trips, the highest frequency is due to
blocking.

Keyword : Anti Clogging,

LATAR BELAKANG Adapun manfaat dari hasil penelitian ini yang


PT. Indonesia Power selaku anak perusahaan PT. diperoleh adalah sebagai berikut :
PLN (Persero). PLTU Pangkalan Susu unit 1-2 yang 1. Berperan aktif dalam memelihara dan
memiliki kapasitas 2 x 220 MW. Pada pengoperasian meningkatkan keandalan unit pembangkit.
pembangkit PLTU sering terjadi ganguan yang dapat 2. Mengoptimalkan pengoperasian pada coal feeder
menggangu kehandalan kinerja pembangkit. Kondisi pada saat blocking dan mengurangi MWH losses
setiap peralatan yang mengalami trip/gangguan akan yang disebabkan blocking pada outlet coal feeder
berdampak pada bertambahnya mega watt hour (MWH) dan outlet bunker.
losses. MWH losses adalah hilangnya jumlah
kesempatan produksi listrik yang dihasilkan dalam 3. Hasil penelitian ini yang dilakukan selama project
periode tertentu karena terjadi trip/gangguan peralatan assesment dapat menjadi masukan bagi perusahaan
yang menyebabkan derating atau menurunnya daya untuk mengoptimalkan kinerja pengoperasian coal
mampu netto. Sebagai langkah usaha dalam mencegah feeder dari sistem yang digunakan.
bertambahnya MWH losses yaitu salah satunya dengan 4. Publikasi jurnal nasional yang bermanfaat bagi
cara fokus pada peralatan yang menyumbang jumlah peneliti lain atau mahasiswa maupun masyarakat
frekuensi trip paling banyak. yang membutuhkan informasi mengenai anti
Data MWH losses yang didapat dari laporan blocking.
menunjukkan bahwa jumlah frekuensi peralatan yang
mengalami trip/gangguan paling banyak adalah outlet
coal feeder dan outlet bunker. Coal Feeder berfungsi
untuk menerima batubara dari bunker (silo) dan
mengontrol jumlah batubara yang dimasukan ke dalam TINJAUHAN PUSTAKA
mill/pulverizer.
Coal feeder berfungsi untuk mengatur jumlah batubara
Tercatat 6 bulan terakhir dari tanggal 01 Agustus yang masuk ke pulverizer. Jumlah batu bara yang masuk
2020 hingga 7 Januari 2021 pada Unit 2 jumlah trip ke pulverizer berubah - ubah sesuai dengan beban unit
pada coal feeder 2B mencapai 18 kali dengan kerugian pembangkit. Oleh karena itu, output coal feeder pun
MWH losses 2718 MWH. Dari berbagai penyebab trip berubah-ubah sesuai kebutuhannya. Pengaturan output
coal feeder, frekuensi terbanyak disebabkan karena coal feeder dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
blocking. Terdapat 2 kondisi yang dapat membuat dengan motor penggerak yang putarannya dapat diatur
Trip/gangguan coal feeder karena terjadinya blocking di (variable speed motor) atau motor putaran tetap
outlet bunker dan outlet coal feeder, penyebab terbesar dilengkapi dengan variable speed drive.
terjadinya blocking outlet coal bunker dan coal feeder
dikarenakan kondisi batubara yang basah dan lengket
serta ukuran batubara besar.
Untuk mencegah blocking pada outlet bunker,
outlet coal feeder dan mengurangi MWH losses, Penulis
tertarik untuk memberikan solusi dengan penambahan
alat atau mesin scrapper dengan judul “Modifikasi
Outlet Bunker Dan Outlet Coal Feeder Dengan
Penambahan Alat Anti - Clogging Untuk
Mengoptimalkan Pengoperasian Pembangkit”.

1
informasi status, mode yang dipakai dan
alphanumeric display untuk menampilkan
kondisi pengoperasian.
h) Coal flow indicator adalah indikasi yang
menunjukan besaran batubara yang masuk ke
Pulverizer.
i) Load Cell berfungsi untuk membaca aliran batu
bara pada coal feeder secara Gravimetrik.
j) Coal feeder protection:
 No Coal On Belt: proteksi untuk
pengaman pulverizer akibat tidak ada
batubara didalam belt feeder (yang
masuk ke pulverizer).
 Coal Feeder Outlet Pluged: proteksi
untuk pengaman adanya plugged di
outlet coal feeder.
 Motor Overload: proteksi untuk
pengaman akibat beban lebih. Row
Coal Pipe Outlet Coal Feeder
Row Coal Pipe
Row Coal Pipe yang terletak ditengah-tengah top
housing yang berfungsi sebagai tempat masuknya
Komponen-komponen Coal Feeder batubara dari feeder. Pipa ini melalui bagian tengah
a) Motor penggerak clean out conveyor fungsinya classifier dan batubara dari feeder akan masuk diantara
untuk menggerakkan peralatan pembersih roller.
batubara yang tercecer di coal feeder, motor ini Row coal pipe outlet coal feeder lingkaran merah sering
di supply dari breaker boiler MCC 380 V. terjadi blocking, Penyumbatan outlet coal feeder di lokal
b) Motor penggerak coal feeder fungsinya untuk terutama berfokus pada area dari 2 hingga 3m di atas
penggerak belt feeder, motor ini disupply dari pulverizer/mill, Dimensi luas penampang row coal pipe
breaker boiler MCC 380 V. terlalu kecil, keadaan aliran batubara akan dipengaruhi
c) Belt feeder, berfungsi untuk menyalurkan oleh hambatan gesekan batubara dari outlet coal feeder
batubara dari keluaran outlet coal bunker menuju sehingga menyebabkan masalah penumpukan batubara
mill, melalui outlet coal feeder. dan lengket pada dinding. Selain itu, setelah terjadi
penyumbatan batubara di bagian row coal pipe, batubara
d) Clean out conveyor, scraper conveyor untuk akan berangsur-angsur meluas ke atas, hingga bagian
pembersih batubara yang tumpah dan tercecer coal feeder, yang menjadi penyebab utama terjadinya
dibawah belt feeder. Tumpahan batu bara akan penumpukan di wilayah oulet coal feeder karena
disapu oleh clean out conveyor masuk ke diameter row coal pipe kecil.
pulverizer melalui discharge chute coal feeder

METODE PENELITIAN
Bunker dan Coal Feeder
Coal Feeder berfungsi untuk menerima batubara
dari bunker (silo) dan mengontrol jumlah batubara yang
e) Head Pulley dan Take-Up Pulley, berfungsi
dimasukan ke dalam mill/pulverizer. Proses feeding
sebagai tempat berputarnya belt feeder dari atas
akan mengontrol laju bahan bakar yang masuk
ke bawah dan dari bawah ke atas. Take-Up
tergantung dari kebutuhan Boiler, dan kemudian
Pulley dilengkapi dengan adjusting screw yang
batubara yang telah digerus bersama-sama dengan
berfungsi untuk mengatur posisi belt.
Primary air akan dihembuskan menuju burner. PLTU
f) Belt V–Guide, berfungsi sebagai guide Pangkalan Susu ini masing – masing unit memiliki 5
(pemandu) agar dalam operasinya belt selalu buah coal feeder dimana setiap coal feeder melayani
dalam posisi tengah. Belt V-Guide terletak pada sebuah penggiling batubara pulverizer (mill), setiap coal
bagian tengah belt coal feeder, yang terpasang feeder dilengkapi coal flow indicator untuk mengetahui
pada bottom cover. besaran batubara masuk ke dalam pulverizer (Mill),
g) Lokal control panel, berisi relay-relay dan outlet coal feeder dipasang Motor Operated Valve
micro-processor keyboard yang memberikan (MOV) yang berfungsi untuk memblokir aliran batubara
dari coal feeder ke mill pada saat pulverizer/mill
2
mengalami gangguan atau trip, pada outlet bunker dan Umumnya, penyumbatan terjadi pada 3m di tas
outler coal feeder juga dilengkapi anti clogging yang inlet pengumpan batubara, diameter bunker
berfungsi untuk mencegah menempelnya batubara pada batubara daerah ini diameter 630 mm, terutama
dinding - dinding coal feeder namun anti blocking ini karena batubara terakumulasi pada titik ini
digunakan dengan manual menggunakan palu, namun disebabkan oleh gravitasi, pemerasan, bagian
peralatan tersebut kurang efisien untuk pencegahan yang mengalir semakin sempit, caking batubara
blocking di area outlet bunker dan outlet coal feeder muncul, mengganggu aliran normal batubara.
sehingga sering terjadi penyumbatan. 2. Struktur outlet coal feeder
Untuk mendeteksi penyumbatan yang menempel pada Penyumbatan terjadi pada ketinggian 3m di atas
saluran batubara pada outlet bunker dan outlet coal saluran masuk pulverizer/mill, daerah ini
feeder, penyumbatan ini menempel diakibatkan batubara diameter row coal pipe 630 mm lebih kecil,
yang basah atau ada material yang terlalu besar sehingga terutama karena batubara yang terakumulasi
mengganjal saluran, jika sensor plugging ini aktif maka pada titik ini disebabkan oleh gravitasi, tekanan,
coal feeder akan trip/ mati, Untuk membersihkan saluran yang mengalir semakin menyempit,
penyumbatan yang menempel ini dilakukan secara sehingga penggumpalan batubara muncul,
manual dengan membuka mainhole pada outlet bunker mengganggu aliran batubara normal.
atau outlet coal feeder dan proses untuk membersihkan 3. Motor Operated Valve (MOV)
penyumbatan butuh waktu lama hingga operasional Katup gerbang geser valve juga dapat
kembali. menyebabkan penyumbatan batubara yang
serius. Permukaan bagian dalam terbuat dari
Penyebab Penyumbatan Outlet bunker dan baja karbon biasa yang sering berkarat, dan
Outlet Coal Feeder bubuk batubara akan lengket di permukaan,
1. Penyumbatan bunker batubara unit lokal kemudian menyebabkan penyumbatan.
terutama berfokus pada area dari 2 hingga 3m di 4. Saluran batubara
atas pengumpan batubara, dimensi bagian
bunker area dari besar ke kecil, situasi aliran Saluran batubara dari coal feeder berbentuk
batubara akan dipengaruhi oleh hambatan persegi di atas motor operator valve, sehingga
gesekan bunker batubara dan gaya ekstrusi ruangnya kecil dan aliran batubara tidak stabil.
internal menjadi lebih dan lebih besar, yang Penyumbatan coal feeder yang serius terjadi
biasanya menyebabkan masalah penumpukan karena saluran batubara bentuk persegi
batu bara dan lengket di dinding. Apalagi sehingga penyumbatan batubara terjadi disudut.
setelah terjadi penyumbatan batu bara di bagian 5. Kualitas batubara
bawah, area sekat batu bara secara bertahap Batubara basah adalah salah satu penyebab
akan meluas ke atas, hingga bagian atas bunker terjadinya penyumbatan di area outlet coal
batu bara, yang menjadi alasan utama feeder dan ukuran batubara besar sehingga juga
penumpukan di bagian atas bunker dengan akan menyebabkan penyumbatan.
diameter yang lebih besar
2. Penyumbatan outlet coal feeder di lokal terutama
berfokus pada area dari 2 hingga 3m di atas
pulverizer/mill, Dimensi luas penampang row Adapun Dampak Pengaruh Blocking Pada Unit
coal pipe terlalu kecil, keadaan aliran batubara
akan dipengaruhi oleh hambatan gesekan 1. Penyumbatan secara langsung akan
batubara dari outlet coal feeder sehingga mempengaruhi kapasitas pemuatan unit
menyebabkan masalah penumpukan batubara Setelah terjadi penyumbatan batubara di outlet
dan lengket pada dinding. Selain itu, setelah bunker dan outlet coal feeder, coal feeder
terjadi penyumbatan batubara di bagian row coal berhenti memberi batubara ke mill; sehingga
pipe, batubara akan berangsur-angsur meluas ke penyuplaian bahan bakar untuk furnace akan
atas, hingga bagian coal feeder, yang menjadi berhenti dan api akan dipadamkan, dan unit
penyebab utama terjadinya penumpukan di melakukan pelepasan beban. Dalam keadaan di
wilayah oulet coal feeder karena diameter row mana beberapa coal feeder diblokir, unit akan
coal pipe kecil. dipaksa untuk melakukan pelepasan beban secara
drastis, dan beban tidak akan dapat dihubungkan
3. Motor Operated Valve (MOV) oulet coal feeder sesuai dengan persyaratan pengiriman. itu akan
juga merupakan salah satu penyebab sangat mempengaruhi kapasitas unit pembangkit
penyumbatan batubara yang serius yang terletak listrik.
di bawah outlet coal feeder, beberapa material 2. Penyumbatan batubara berisiko tinggi untuk
pintu geser valve ini bukan stainless steel, yang keselamatan operasi
mudah menyebabkan korosi dan sehingga Jika terjadinya penyumbatan di outlet bunker
kemudian menyebabkan penyumbatan. atau outlet coal feeder batubara akan terblokir,
boiler akan mengalami pembakaran yang tidak
stabil. Dalam keadaan dimana beberapa pemasok
Analisis Penyumbatan Outlet Bunker dan batubara berhenti penyuplaian secara bersamaan,
Outlet Coal Feeder beban panas boiler akan sangat berkurang; itu
1. Struktur outlet bunker akan menyebabkan kerusakan pembakaran, yang
3
akan menyebabkan penghentian boiler yang tidak Perancangan Peralatan
direncanakan. Selain itu, ketika terjadi
penghentian coal feeder, temperatur steam utama Prinsip kerja Anti Clogging Rotari Outlet bunker dan
dan tekanan steam utama unit akan mengalami Outlet Coal Feeder
fluktuasi yang besar; antarmuka uap-air dari Peredam eksternal menggerakkan silinder tengah untuk
dinding-air akan menjadi tidak stabil, dan ini berputar; Gerakan relatif dengan pengikis pembuka
menyebabkan penurunan kualitas perpindahan blocking dibentuk dengan bahan campuran, membuat
panas. batubara di dinding outlet coal feeder terpisah dari
3. Penyumbatan akan sangat mempengaruhi permukaan. Kekuatan kohesif antara material dan dinding,
pengoperasian unit secara ekonomis lengkungan dan penyumbatan dapat dihilangkan secara
Ketika terjadinya penyumbatan di outlet coal bersamaan. Sementara itu, terjadi aksi pelonggaran selama
feeder pembakaran terjadi karena feeding stop, proses rotasi; ini mengurangi gaya kohesif antara dinding
untuk menjamin boiler berjalan, minyak high dan batubara yang lebih cenderung jatuh. Selain itu, gaya
speed diesel (HSD) harus menjadi masukan untuk dorong spiral ke bawah tertentu terbentuk selama proses
mendukung pembakaran, yang menyebabkan rotasi melalui posisi pemasangan khusus dan metode
konsumsi bahan bakar yang besar dan perangkat pembuka blokir dalam silinder.
meningkatkan biaya operasi.
4. Pemberhentian pembakaran akan merugikan 1. Anti Clogging Chute Atas Outlet Bunker
keselamatan operasi pulverizer / mill batubara
Setelah penyumbatan outlet coal feeder, aliran
coal feeder sebagian besar berkurang dan lebih
rendah dari jumlah minimum coal feeder yang
diminta oleh mill batubara, sehingga sangat
merugikan coal mill dan akan terjadi getaran serta
abrasi.

Kesimpulannya, outlet bunker dan outlet coal feeder di


PLTU Pangkalan Susu ini sangat perlu adanya modifikasi
penambahan alat anti clogging rotari atas dan anti clogging
rotari bawah untuk menyesuaikan dengan jenis batubara
dan menjamin keamanan, produksi dan mengurangi
terjadinya derating.

2. Anti Clogging Chute bawah Outlet Coal Feeder

logika dan pola operasi coal feeder


DAFTAR PUSTAKA terhadap gangguan coal plugging di PLTU
1. Chikerema.Pheneas, Moys.Michael, Effects PT. Indonesia Power UP. Suralaya Unit 1-
of Particle Size, Shape, and Density on the 4. Thesis.
Performance of an Air Fluidized Bed in 4. GUANGDONG POWER ENGINEERING
Dry Coal Beneficiation, International Journal CORPORATION. (2014). Chemical System
of Coal Preparation and Utilization, Vol : 32 Operation Manual book boiler and turbin.
(2012) p : 80-94. Pangkalan susu 2 x 220 MW.
2. Ila indira pratiwi, S. M. (Oktober 2019). 5. Eskenazy Greta, Shifeng Dai, Xiao Li,
Penambahan seal air pada sensor chuteplug Fluorine in Bulgarian coals, International
dan discharge coal feeder untuk mencegah Journal of Coal Geology,Vol : 105(2013)p:16-
MWH losses di PLTU paiton 1 & 2. 23.
JEECOM, Vol. 1, No. 1,, 33-38. 6. Firth.Bruce, O'Brien.Mike, Mc
3. Siswanto, i. h. (2015). Modifikasi rangkaian Nally.Clint,
4
Medium Quality and DMC Performance
:Influence of Small Coal, International
Journal of Coal Preparation and Utilization,
vol : 31 (2011) p : 346 – 354
7. Karacan.J.P., Ulery, Goodman, A numerical
evaluation on the effects of impermeable
faults on degasification efficiency and
methane emissions during underground coal
mining, International Journal Of Coal
Geology, Vol : 75 (2008), p : 195 – 203.
8. Liu.Jishan, Zhongwei Chen, Derek Elsworth,
Xiexing Miao, Xianbiao Mao, Evaluation of
stress-controlled coal swelling processes,
International Journal Of Coal Geology, Vol: 85
(2010), p:446-455.
9. Patil, D. P., Taulbee, Parekh , Briquetting of
Coal Fines and Sawdust Effect of Particle-
Size Distribution, International journal of
Coal Preparation and Utilization, Vol 29
(2009), p : 251 – 264.
10. Park.Yeon Jaeh, Shun.Dowan, Bae.Dal
He, Lee.Shi Yun, Seo.Jeong Hak,2010,
The Effect of Gas Temperature and
Velocity on Coal Dying in Fluidized Bed
Dryer, Han Yang University,Korea.
11. Sahu.A.K., Biswal.S.K., Parida.A.,
Development of Air Dense Medium
Fluidized Bed Technology For Dry
Beneficiation of Coal – A Review,
International Journal of Coal Preparation and
Utilization, Vol : 29 (2009) p : 216-241.
12. Vishal.P, Ranjith P.G., Singh,P.G., CO2
permeability of Indian bituminous coals:
Implications for carbon sequestration,
International Journal Of Coal Geology,
Vol:105(2013), p: 36-47.
13. Xuliang.Yang, Yuemin.Zhao, Gongmin. Li,
Luo Zhenfu, Chen Zengqiang, Liang Chuncheng,
Establishment and Evaluation of a United
Dry Coal Beneficiation System, International
Journal of Coal Preparation and Utilization,
Vol : 32 (2012) p : 95-102.
14. Yalçın. Erik, Sancar.S., Relationships
between coal-quality and organic-
geochemical parameters: A case study of the
Hafik coal deposits (Sivas Basin, Turkey),
International Journal Of Coal
Geology,Vol:105(2013),p:48-59

Anda mungkin juga menyukai