Anda di halaman 1dari 10

BAB V

PUSAT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU)

Tujuan Instruksional Umum


Setelah akhir kuliah diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang Pusat Listrik
Tenaga Gas dan Uap (PLTGU).
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah akhir kuliah diharapkan mahasiswa dapat:
1. menjelaskan proses pembangkitan tenaga listrik pada PLTGU,
2. menjelaskan daya keluaran PLTGU,
3. menyebutkan dan menjelaskan fungsi peralatan utama dan bantu pada PLTGU.

5.1 Prinsip Kerja


PLTGU merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang dari PLTG yang
umumnya mempunyai suhu diatas 4000C, dimanfaatkan (dialirkan) ke dalam ketel uap PLTU
untuk menghasilkan uap penggerak turbin uap. Dengan cara ini, umumnya didapat PLTU
dengan daya sebesar 50% daya PLTG. Ketel uap yang digunakan untuk memanfaatkan gas
buang PLTG mempunyai desain khusus untuk memanfaatkan gas buang di mana dalam
bahasa Inggris disebut Heat Recovery Steam Generator (HRSG).
Gambar 5.1 menunjukkan bagan dari 3 buah unit PLTG dengan sebuah unit PLTU
yang memanfaatkan gas buang dari 3 unit PLTG tersebut, 3 unit PLTG beserta 1 unit PLTU
ini disebut sebagai 1 blok PLTGU. Setiap unit PLTG mempunyai sebuah ketel uap
penampung gas buang yang keluar dari unit PLTG (HRSG). Uap dari tiga ketel uap unit
PLTG kemudian ditampung dalam sebuah pipa pengumpul uap bersama yang disebut
common steam header. Dari pipa pengumpul uap bersama, uap dialirkan ke turbin uap PLTU
yang terdiri dari turbin tekanan tinggi dan turbin tekanan rendah. Keluar dari turbin tekanan
rendah, uap dialirkan ke kondensor untuk diembunkan. Dari kondensor, air dipompa untuk
dialirkan ke ketel uap.
Konvigurasi PLTGU : 2, 2, 1 artinya PLTGU terdiri dari 2 unit PLTG (2 Gas Buang), 2
HRSG dan 1 unit Turbin Uap. Konvigurasi 3, 3, 1 artinya PLTGU terdiri dari 3 unit PLTG (3
Gas buang), 3 HRSG dan 1unit Turbin Uap (diperlihatkan oleh Gambar 5.1).
V-1

HU: Heater Uap; Pr: Poros; TG: Turbin Gas; KU: Ketel Uap (HRSG); GB: Gas Buang;
Kd: Kondensor; HA: Heater Air; TU: Turbin Uap; G: Generator; P: Pompa.

Gambar 5.1 Skema sebuah Blok PLTGU yang terdiri dari 3 unit PLTG
dan sebuah PLTU (Konvigurasi 3, 3, 1)

G: Generator; GT: Gas Turbine; HP: High Pressure; IP: Intermediate Pressure; LP: Low Pressure

Gambar 5.1a Diagram aliran uap pada sebuah PLTGU yang menggunakan
3 macam tekanan uap: HP (High Pressure), IP (Intermediate Pressure), dan
LP (Low Pressure) buatan Siemens.

V-2

HRSG dalam perkembangannya dapat terdiri dari 3 drum uap dengan tekanan uap yang
berbeda: Tekanan Tinggi (HP), Tekanan Menengah (IP), dan Tekanan Rendah (LP). Hal ini
didasarkan perhitungan Termodinamika Drum HP, IP, dan LP yang berhubungan dengan suhu
gas buang yang tinggi, sedang, dan rendah (lihat gambar 5.1a dan 5.1b).

Gambar 5.1b Heat Recovery Steam Generator PLTGU Tambak Lorok Semarang
dari Unit PLTG 115 MW
Dalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu untuk
menghasilkan daya listrik, sementara gas buangnya berproses untuk menghasilkan uap dalam
ketel yang memanfaatkan gas buang. Kira-kira 6 jam kemudian, setelah uap dalam ketel uap
cukup banyak, uap dialirkan ke turbin uap untuk menghasilkan daya listrik.
Sebagai contoh, PLN mempunyai PLTGU di Grati Jawa Timur dengan konvigurasi 3, 3,
1 yang setiap bloknya terdiri dari
3 unti PLTG

112,450 MW x 3 ( 3 Gas Buang + 3 HRSG)

1 unti PLTU

189,500 MW x 1

Keluaran Blok

526,850 MW

5.2 Daya Keluaran PLTGU


Karena daya yang dihasilkan turbin uap tergantung kepada banyaknya gas buang yang
dihasilkan unit PLTG, yaitu kira-kira menghasilkan 50% daya unit PLTG, maka dalam
mengoperasikan PLTGU ini, pengaturan daya PLTGU dilakukan dengan mengatur daya unit
PLTG, sedangkan unit PLTU mengikuti saja, menyesuaikan dengan gas buang yang diterima
dari unit PLTG-nya.
V-3

Perlu diingat bahwa selang waktu untuk pemeliharaan unit PLTG lebih pendek daripada
unit PLTU sehingga perlu koordinasi pemeliharaan yang baik dalam suatu blok PLTGU agar
daya keluar dari blok tidak terlalu banyak berubah sepanjang waktu.
Ditinjau dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, PLTGU tergolong sebagai unit
yang paling effisien di antara unit-unit termal (bisa mencapai angka di atas 45%).
PLTGU termasuk produk teknologi mutakhir dalam perkembangan pusat listrik.
PLTGU PLN yang pertama beroperasi di sekitar tahun 1995. Daya terpasangnya per blok
dibatasi oleh besarnya daya terpasang unit PLTG-nya. Sampai saat ini, unit PLTG yang
terbesar baru mencapai daya terpasang sekitar 120 MW.
Pada gambar 5.1c tampak dua barisan cerobong. Barisan cerobong sebelah kiri berasal
dari turbin gas, sedangkan barisan cerobong sebelah kanan berasal dari ketel uap (HRSG).
Proses perpindahan panas pada HRSG praktis hanya melalui proses konveksi dan
konduksi saja, tidak ada lagi proses radiasi, karena HRSG tidak berhadapan dengan lidah api.
Oleh karenanya maka desain HRSG adalah berbeda dengan desain ketel PLTU yang
mengambil energi kalori langsung dari ruang bakar.

Gambar 5.1c PLTGU Grati di Jawa Timur (Pasuruan) Terdiri dari:


Turbin Gas: 112,450 MW x 3; Turbin Uap: 189,500 MW; Keluaran Blok: 526,850 MW
Gambar 5.1d menggambarkan prinsip perpindahan panas yang terjadi melalui proses
konveksi sentuhan pada HRSG. Seperti terlihat pada Gambar 5.1a, uap yang keluar dari drum
tekanan menengah IP bertemu dengan uap yang keluar dari turbin tekanan tinggi HP untuk
selanjutnya dialirkan ke turbin tekanan menengah IP. Pada titik pertemuan ini perlu ada
V-4

pengatur tekanan uap yang berfungsi menyamakan tekanan. Hal serupa juga berlaku antara
uap dari drum LP yang bertemu dengan uap yang keluar dari turbin IP untuk selanjutnya
menuju ke turbin LP.

Gambar 5.1d Bagian dari HRSG yang bersentuhan dengan gas buang

Gambar 5.1e Blok PLTGU buatan Siemens yang terdiri dari dua buah PLTG
dan sebuah PLTU.
Pada PLTU, energi yang paling besar hilang di dua tempat, yaitu: Kondensor (51,4%)
dan gas bekas (5%), kerugian-kerugian panas yang lain, seperti kerugian radiasi panas pada
ruang bakar, kerugian mekanis pada turbin dan kerugian elektris pada generator, dll. Sebesar
0,6% sehingga energi yang berguna tinggal sebesar:
100% - (51,4% + 5% + 0,6%) = 43%

V-5

Pada PLTG kerugian panas terbesar terletak pada Exhaust (gas buang). Kerugian ini
sebesar 64,6%, sedang kerugian-kerugian lain (mekanik, listrik) hanya 1,5%, maka energi
yang berguna sebesar: 100% - (34,6% + 1,5% ) = 33,9 %

Pada PLTGU, energi yang tersedia dari PLTG sebesar 100% akan diuraikan menjadi
dua aliran energi, yaitu:
34,9% akan menjadi output daya turbin gas sebelum dikurangi kerugian. Jika besar kerugian
di bagian ini sebesar 1,5% yaitu berupa kerugian kebocoran udara pendingin, kerugian
mekanik dan kerugian generator, maka energi yang berguna sebesar:
34,9% - 1,5% = 33,4%
Selanjutnya 65,1% energi dimanfaatkan untuk PLTU melalui HRSG, panas diserap
sebanyak 52,1%, setelah dikurangi kerugian di Exhaust sebesar 13%. Apabila kerugian di
HRSG sebesar 0,2% , kerugian di Kondensor sebesar 34,9%, sedang kerugian mekanik, dan
kerugian generator sebesar 0,4%, maka energi yang berguna adalah sebesar:
52,1% -(34,9% + 0,4% + 0,2%) = 16,6%
Jika digabungkan energi yang berguna antara PLTG dan PLTU, maka besarnya adalah:
16.6% + 33,44% = 49%
5.3 Peralatan Utama dan Bantu pada PLTGU
Pada gambar 5.2 menunjukkan diagram alir PLTGU untuk sistem tekanan tunggal,
dengan komponen peralatan utama dan bantu sebagai berikut:
1. Kompresor, untuk mengkompresi/menekan udara luar sampai tekanan tertentu (7 12
kg/cm2) yang selanjutnya akan digunakan untuk:
a. Udara pembakaran (30%)
b. Udara pendingin dan seal (70%)
2. Ruang Bakar, merupakan tempat terjadinya proses pembakaran bahan bakar (solar, residu
atau gas) sehingga terbentuklah gas panas dengan temperatur yang tinggi ( 1000 0C),
melalui saluran gas ( Transition Piece), gas panas dikirim ke turbin gas.
3. Turbin gas, untuk mengubah energi gas (potensial) menjadi energi kecepatan (kinetik)
pada sudu tetap dan mengubahnya menjadi energi putar (mekanik) pada sudu jalan.
4. Generator, untuk mengubah energi mekanik dalam bentuk putaran pada poros menjadi
energi listrik pada belitan jangkar (stator).
V-6

5. Bypass stack (flue gas bay-pass), digunakan untuk mem-bypass gas bekas. Ia dibuka penuh
apabila turbin gas beroperasi sendiri tanpa operasi PLTU, dan ditutup sebagian atau
keseluruhan pada saat PLTU start atau beroperasi dengan beban penuh.

Gambar 5.2 Diagram alir PLTGU untuk sistem tekanan tunggal

6. HRSG (Heat Recovery Stem Generator), digunakan untuk memanaskan air (di dalam
economizer), menguapkan air (dalam evaporator) dan memanaskan uap lebih lanjut (dalam
superheater). Jadi HRSG merupakan ketel (boiler) bagi sirkit PLTU dalam PLTGU.
7. Economizer, untuk memanaskan (menaikkan temperatur) air sehingga mendekati titik
didihnya. Dalam HRSG bisa terdapat dua economizer, yaitu economizer tekanan rendah
(LowPressure Economizer) dan economizer tekanan tinggi (High Pressure Economizer).
8. Evaporator, untuk menaikkan temperatur air ke titik didih dan mendidihkan (menguapkan)
air dengan temperatur konstan. Uap yang terbentuk adalah uap basah. Dalam HRSG bisa
terdapat dua evaporator, yaitu evaporator tekanan rendah (LowPressure Evaporator ) dan
evaporator tekanan tinggi (High Pressure Evaporator).
9.

Superheater, digunakan untuk memanaskan uap lebih lanjut (Superheated Steam)


sehingga uap basah berubah menjadi kering dengan temperatur yang lebih tinggi pada
tekanan yang sama.
V-7

10. Injection Cooler, digunakan untuk menurunkan temperatur uap panas lanjut dari
superheater dengan cara dipancarkan sejumlah air. Air yang dipancarkan akan langsung
berubah jadi uap kering, sehingga temperatur uap akan turun sesuai dengan yang
diinginkan.
11. By-pass Uap (Steam By-pass), untuk mem-bypas sejumlah uap agar tidak seluruhnya
masuk ke turbin uap. Dengan demikian tekanan atau aliran uap dapat selalu konstan
masuk ke turbin saat operasi ataupun start. Apabila terjadi trip, katup bypass uap ini akan
terbuka sepenuhnya, sedang katup ke turbin tertutup rapat, sehingga seluruh uap
dimasukkan ke dalam kondensor.
12. Turbin uap (Steam Turbin), digunakan untuk mengubah energi panas/tekanan (potential)
dari uap menjadi energi kecepatan (kinetik) pada sudu tetap dan kemudian mengubahnya
menjadi energi putar (mekanik) pada sudu jalan. Pada turbin uap, sebagian dari uap bekas
pakai pada sisi tekanan rendah dikirimkan ke Deaerator / tangki air penambah untuk
mempertahankan tekanannya. Uap ini disebut uap ekstraksi (extraction steam atau
Bleeder Steam ataupun uap pengambilan).
13. Kondensor (Condenser), untuk mengubah uap yang berasal dari turbin uap atau bypass
uap menjadi air kondensat dengan jalan didinginkan oleh air laut melalui pipa-pipa
pendingin atau dengan Cooling Tower. Air kondensasi akan berkumpul pada bejana di
bagian bawah kondensor yang bernama Howell.
14. Pompa Kondensat (Condensate Pump), untuk memindahkan air kondensat ke tangki air
pengisi lewat Deaerator.
15. Deaerator, mempunyai tiga fungsi:
a.

Membuang gas-gas yang tidak mengembun di kondensor (O2, CO2, dll.) yang dapat
menimbulkan korosi pada ketel (HRSG).

b.

Memanaskan air secara langsung dengan uap (Direct contact) sehingga berlaku
sebagai heater.

c.

Memberikan tekanan positif di atas permukaan air

pengisi, sehingga pompa air

pengisi terhindar dari Kavitasi.


16. Tangki air pengisi (Feed Water Tank), sebagai alat penampung air kondensat.
17. Pompa air pengisi (Feed Water Pump), pompa ini memindahkan air pengisi dari tangki
air pengisi ke Drum ketel melalui Economizer. Kadang-kadang ditemukan sebuah

V-8

Booster pump sebelum pompa air pengisi ini. Pompa tersebut membantu mensuplai air di
bawah tekanan yang diperlukan.
18. Drum Ketel (Boiler Drum), digunakan untuk memisahkan antara air dan uap yang berasal
dari evaporator.
19. Pompa sirkulasi (Circulation Pump), pompa ini mensirkulasikan air dari drum ke drum
kembali melalui evaporator.

Contoh Soal
1. Jelaskan proses konversi energi menjadi energi listrik pada PLTGU !
Jawaban: PLTGU merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang dari PLTG yang
umumnya mempunyai suhu diatas 4000C, dimanfaatkan (dialirkan) ke dalam ketel uap
PLTU untuk menghasilkan uap penggerak turbin uap. Dengan cara ini, umunya
didapat PLTU dengan daya sebesar 50% daya PLTG. Ketel uap yang digunakan untuk
memanfaatkan gas buang PLTG mempunyai desain khusus untuk memanfaatkan gas
buang yaitu: Heat Recovery Steam Generator (HRSG).

2. Jelaskan prosentase daya keluaran PLTGU !


Jawaban: Pada PLTGU, energi yang tersedia dari PLTG sebesar 100% akan diuraikan
menjadi dua aliran energi, yaitu: 34,9% akan menjadi output daya turbin gas sebelum
dikurangi kerugian. Jika besar kerugian di bagian ini sebesar 1,5% yaitu berupa
kerugian kebocoran udara pendingin, kerugian mekanik dan kerugian generator, maka
energi yang berguna sebesar: 34,9% - 1,5% = 33,4%. Selanjutnya 65,1% energi
dimanfaatkan untuk PLTU melalui HRSG, panas diserap sebanyak 52,1%, setelah
dikurangi kerugian di Exhaust sebesar 13%.
Apabila kerugian di HRSG sebesar 0,2% sedang kerugian di Kondensor sebesar
34,9%, sedangkan kerugian mekanik dan kerugian generator sebesar 0,4%, maka
energi yang berguna sebesar: 52,1% - (34,9% + 0,4% + 0,2%) = 16,6%
Jika digabungkan energi yang berguna antara PLTG dan PLTU (PLTGU), maka
besarnya adalah: 16.6% + 33,44% = 49%

V-9

Rangkuman
PLTGU merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang dari PLTG yang umumnya
mempunyai suhu diatas 4000C, dimanfaatkan (dialirkan) ke dalam ketel uap PLTU untuk
menghasilkan uap penggerak turbin uap. Dengan cara ini, umunya didapat PLTU dengan daya
sebesar 50% daya PLTG.
Pada PLTGU, energi yang tersedia dari PLTG sebesar 100% akan diuraikan menjadi dua
aliran energi, yaitu: 34,9% akan menjadi output daya turbin gas sebelum dikurangi kerugian.
Jika besar kerugian di bagian ini sebesar 1,5% yaitu berupa kerugian kebocoran udara
pendingin, kerugian mekanik dan kerugian generator, maka energi yang berguna sebesar:
34,9% - 1,5% = 33,4%
Selanjutnya 65,1% energi dimanfaatkan untuk PLTU melalui HRSG, panas diserap sebanyak
52,1%, setelah dikurangi kerugian di Exhaust sebesar 13%. Apabila kerugian di HRSG
sebesar 0,2% sedang kerugian di Kondensor sebesar 34,9% dan kerugian mekanik, kerugian
generator sebesar 0,5%, maka energi yang berguna sebesar:
52,1% -(34,9% + 0,4% + 0,2%) = 16,6%
Jika digabungkan energi yang berguna antara PLTG dan PLTU, maka besarnya adalah:
16.6% + 33,44% = 49%

Soal-soal Latihan
1. Sebutkan bagian-bagian utama PLTGU dan jelaskan fungsinya !
2. Sebutkan bagian-bagian PLTGU yang memerlukan pemeliharaan secara periodik !
3. Sebutkan 5 alat bantu pada PLTGU dan jelaskan fungsinya !

V - 10

Anda mungkin juga menyukai