Setelah akhir kuliah diharapkan mahasiwa mampu memahami tentang Pusat Listrik
Tenaga Gas dan Uap PLTGU.
V-1
didasarkan perhitungan Termodinamika Drum HP, IP, dan LP yang berhubungan dengan suhu
gas buang yang tinggi, sedang, dan rendah (lihat gambar 5.1a dan 5.1b).
HU: Heater Uap; Pr: Poros; TG: Turbin Gas; KU: Ketel Uap; GB: Gas Buang;
Kd: Kondensor; HA: Heater Air; TU: Turbin Uap; G: Generator; P: Pompa.
Gambar 5.1 Skema sebuah Blok PLTGU yang terdiri dari 3 unit PLTG
dan sebuah PLTU
G: Generator; GT: Gas Turbine; HP: High Pressure; IP: Intermediate Pressure; LP: Low Pressure
Gambar 5.1a Diagram aliran uap pada sebuah PLTGU yang menggunakan
3 macam tekanan uap: HP (High Pressure), IP (Intermediate Pressure), dan
LP (Low Pressure) buatan Siemens.
V-2
Gambar 5.1b Heat Recovery Steam Generator PLTGU Tambak Lorok Semarang
dari Unit PLTG 115 MW
Dalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu untuk
menghasilkan daya listrik, sementara gas buangnya berproses untuk menghasilkan uap dalam
ketel pemanfaat gas buang. Kira-kira 6 jam kemudian, setelah uap dalam ketel uap cukup
banyak, uap dialirkan ke turbin uap untuk menghasilkan daya listrik.
Sebagai contoh, PLN mempunyai PLTGU di Grati Jawa Timur yang setiap bloknya
terdiri dari
3 unti PLTG : 112,450 MW x 3
1 unti PLTU : 189,500 MW x 1
Keluaran Blok : 526,850 MW
V-3
Ditinjau dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, PLTGU tergolong sebagai unit
yang paling efisien di antara unit-unit termal (bisa mencapai angka di atas 45%).
PLTGU termasuk produk teknologi mutakhir dalam perkembangan pusat listrik.
PLTGU PLN yang pertama beroperasi di sekitar tahun 1995. Daya terpasangnya per blok
dibatasi oleh besarnya daya terpasang unit PLTG-nya. Sampai saat ini, unit PLTG yang
terbesar baru mencapai daya terpasang sekitar 120 MW.
Pada gambar 5.1c tampak dua barisan cerobong. Barisan cerobong sebelah kiri berasal
dari turbin gas, sedangkan barisan cerobong sebelah kanan berasal dari ketel uap (HRSG).
Proses perpindahan panas pada HRSG praktis hanya melalui proses konveksi dan
konduksi saja, tidak ada lagi proses radiasi, karena HRSG tidak berhadapan dengan lidah api.
Oleh karenanya maka desain HRSG adalah berbeda dengan desain ketel PLTU yang
mengambil energi kalori langsung dari ruang bakar.
Gambar 5.1d menggambarkan prinsip perpindahan panas yang terjadi melalui proses
konveksi sentuhan pada HRSG. Seperti terlihat pada Gambar 5.1a, uap yang keluar dari drum
tekanan menengah IP bertemu dengan uap yang keluar dari turbin tekanan tinggi HP untuk
selanjutnya dialirkan ke turbin tekanan menengah IP. Pada titik pertemuan ini perlu ada
pengatur tekanan uap yang berfungsi menyamakan tekanan. Hal serupa juga berlaku antara
uap dari drum LP yang bertemu dengan uap yang keluar dari turbin IP untuk selanjutnya
menuju ke turbin LP.
V-4
Turbin Gas: 112,450 MW x 3; Turbin Uap: 118,500 MW; Keluaran Blok: 526,850 MW
Gambar 5.1d Bagian dari HRSG yang bersentuhan dengan gas buang
Gambar 5.1e Blok PLTGU buatan Siemens yang terdiri dari dua buah PLTG
dan sebuah PLTU.
Pada PLTU, energi yang paling besar hilang di dua tempat, yaitu: Kondendor (51,4%)
dan gas bekas (5%), kerugian-kerugian panas yang lain, seperti kerugian radiasi panas pada
ruang bakar, kerugian mekanis pada turbin dan kerugian elektris pada generator, dll. Sebesar
0,6% sehingga energi yang berguna tinggal sebesar:
100% - (51,4% + 5% + 0,6%) = 43%
V-5
Pada PLTG kerugian panas terbesar terletak pada Exhaust (gas buang). Kerugian ini
sebesar 64,6%, sedang kerugian-kerugian lain (mekanik, listrik) hanya 1,5%, maka energi
yang berguna sebesar:
100% - (34,6% + 1,5% ) = 33,9 %
Pada PLTGU, energi yang tersedia dari PLTG sebesar 100% akan diuraikan menjadi
dua aliran energi, yaitu:
34,9% akan menjadi output daya turbin gas sebelum dikurangi kerugian. Jika besar kerugian
di bagian ini sebesar 1,5% yaitu berupa kerugian kebocoran udara pendingin, kerugian
mekanik dan kerugian generator dll.), maka energi yang berguna sebesar:
34,9% - 1,5% = 33,4%
Selanjutnya 65,1% energi dimanfaatkan untuk PLTU melalui HRSG, panas diserap
sebanyak 52,1%, setelah dikurangi kerugian di Exhaust sebesar 13%. Apabila kerugian di
HRSG sebesar 0,2% sedang kerugian di Kondensor sebesar 34,9% dan kerugian mekanik,
kerugian generator sebesar 0,5%, maka energi yang berguna sebesar:
52,1% -34,9% + 0,4% + 0,2%) = 16,6%
Jika digabungkan energi yang berguna antara PLTG dan PLTU, maka besarnya adalah:
16.6% + 33,44% = 49%
V-6
4. Generator, untuk mengubah energi mekanik dalam bentuk putaran pada poros menjadi
energi listrik pada belitan jangkar (stator).
5. Bypass stack (flue gas bay-pass), digunakan untuk mem-bypass gas bekas. Ia dibuka penuh
apabila turbin gas beroperasi sendiri tanpa operasi PLTU, dan ditutup sebagian atau
keseluruhan pada saat PLTU start atau beroperasi dengan beban penuh.
6. HRSG (Heat Recovery Stem Generator), digunakan untuk memanaskan air (di dalam
economizer), menguapkan air (dalam evaporator) dan memanaskan uap lebih lanjut (dalam
superheater). Jadi HRSG merupakan ketel (boiler) bagi sirkit PLTU dalam PLTGU.
7. Economizer, untuk memanaskan (menaikkan temperatur) air sehingga mendekati titik
didihnya. Dalam HRSG bisa terdapat dua ecomizer, yaitu economizer tekanan rendah
(LowPressure Economizer) dan economizer tekanan tinggi (High Pressure Economizer).
8. Evaporator, untuk menaikkan temperatur air ke titik didih dan mendidihkan (menguapkan)
air dengan temperatur konstan. Uap yang terbentuk adalah uap basah. Dalam HRSG bisa
terdapat dua evaporator, yaitu evaporator tekanan rendah (LowPressure Evaporator ) dan
evaporator tekanan tinggi (High Pressure Evaporator).
V-7
9. Superheater, digunakan untuk memanaskan uap lebih lanjut (Superheated Steam) sehingga
uap basah berubah menjadi kering dengan temperatur yang lebih tinggi pada tekanan yang
sama.
10. Injection Cooler, digunakan untuk menurunkan temperatur uap panas lanjut dari
superheater dengan cara dipancarkan sejumlah air. Air yang dipancarkan akan langsung
berubah jadi uap kering, sehingga temperatur uap akan turun sesuai dengan yang
diinginkan.
11. By-pass Uap (Steam By-pass), untuk mem-bypas sejumlah uap agar tidah seluruhnya
masuk ke turbin uap. Dengan demikian tekanan atau aliran uap dapat selalu konstan masuk
turbin saat operasi ataupun start. Apabila terjadi trip, katup bypass uap ini akan terbuka
sepenuhnya, sedang katup ke turbin tertutup rapat, sehingga seluruh uap dimasukkan
kedalam kondensor.
12. Turbin uap (Steam Turbin), digunakan untuk mengubah energi panas/tekanan
(potential) dari uap menjadi energi kecepatan (kinetik) pada sudu tetap dan kemudian
mengubahnya menjadi energi putar (mekanik) pada sudu jalan. Pada turbin uap, sebagian
dari uap bekas pakai pada sisi tekanan rendah dikirimkan ke Deaerator / tangki air
penambah untuk mempertahankan tekanannya. Uap ini disebut uap ekstraksi (extraction
steam atau Bleeder Steam ataupun uap pengambilan).
13. Kondensor (Condenser), untuk mengubah uap yang berasal dari turbin uap atau
bypass uap menjadi air kondensat dengan jalan didinginkan oleh air laut melalui pipa-pipa
pendingin atau dengan Cooling Tower. Air kondensasi akan berkumpul pada bejana di
bagian bawah kondensor yang bernama Howell.
14. Pompa Kondensat (Condensate Pump), untuk memindahkan air kondensat ke tangki
air pengisi lewat Deaerator.
15. Deaerator, mempunyai tiga fungsi:
a. Membuang gas-gas yang tidak mengembun di kondensor (O2, CO2, dll.) yang dapat
menimbulkan korosi pada ketel (HRSG).
b. Memanaskan air secara langsung dengan uap (Direct contact) sehingga berlaku sebagai
heater.
c. Memberikan tekanan positif di atas permukaan air pengisi, sehingga pompa air
pengisi terhindar dari Kavitasi.
16. Tangki air pengisi (Feed Water Tank), sebagai alat penampung air kondensat.
V-8
17. Pompa air pengisi (Feed Water Pump), pompa ini memindahkan air pengisi dari
tangki air pengisi ke Drum ketel melalui Economizer. Kadng kadang ditemukan
sebuah Booster pump sebelum pompa air pengisi ini. Pompa tersebut membantu
mensupplai air di bawah tekanan yang diperlukan.
18. Drum Ketel (Boiler Drum), digunakan untuk memisahkan antara air dan uap yang
berasal dari evaporator.
19. Pompa sirkulasi (Circulation Pump), pompa ini mensirkulasikan air dari drum ke drum
kembali melalui eveporator.
5.4 Evaluasi
a. Jelaskan proses konversi energi menjadi energi listrik pada PLTGU !
b. Jelaskan prosentase daya keluaran PLTGU !
c. Sebutkan bagian-bagian utama PLTGU dan jelaskan fungsinya !
d. Sebutkan bagian-bagian PLTGU yang memerlukan pemeliharaan secara periodik !
e. Sebutkan alat bantu pada PLTGU dan lima diantaranya jelaskan fungsinya !
V-9